• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL PENGENALAN BAHASA TULIS UNTUK ANAK KELOMPOK BERMAIN DAN TAMAN KANAK-KANAK. Tadkiroatun Musfiroh, dkk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL PENGENALAN BAHASA TULIS UNTUK ANAK KELOMPOK BERMAIN DAN TAMAN KANAK-KANAK. Tadkiroatun Musfiroh, dkk"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODEL PENGENALAN

BAHASA TULIS

UNTUK ANAK KELOMPOK BERMAIN

DAN TAMAN KANAK-KANAK

(2)

Subjek

Validasi Pengguna : 29 + 58

Subjek Uji Terbatas: 2 guru, 12 anak

Subjek Uji Luas : 18 guru, 166 anak

.

(3)

Teknik Pengumpulan Data

:

Angket, wawancara, dokumentasi, observasi

(dengan panduan lembar observasi checklist &

catatan lapangan)

Analisis Data

: Deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

Data angket dan checklist observasi dianalisis

dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif

Data hasil wawancara, diskusi, catatan lapangan,

dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Validitas Data

Metode pengumpulan data ganda, sumber data

ganda, ketekunan pengamatan, expert judgment

(4)

PENELITIAN TAHUN KE-2

Penetapan

ahli, guru

untuk

validasi

belakang

meja

Validasi

model &

panduan

penerapan

model oleh

ahli

Validasi

model dan

panduan

penerapan

model oleh

pengguna

Revisi

Uji coba

Terbatas

REVISI

Uji Coba

Luas

MODEL

JADI

REVISI

PENELITIAN

TAHUN KE-3

(5)

Masukan Infrml Masukan Ahli Masukn Penddk Masukan Ahli Ada contoh SKH Tahap-tahap Pelaksaanaan dibuat jelas Model dibuat untuk KB dan TK dipisah Diberi contoh bagaimana tujuan dan kegiatan. Istilah linguistik dan yg terlalu ilmiah diganti dg kata yg mudah dipahami Pisahkan antara KB, TK A, dan TK B

Perlu ada tujuan Umum Pedoman

kategori pemerolehan Didasarkan pada riset yang sesuai

Tabel pemerolehan membaca & menulis untuk anak sebaiknya diambil dari hasil

penelitian Indonesia. Gradasi perbedaan pemerolehan membc & menulis dibuat lbh tegas apabila perlu diberi contoh.

Ada alasan mengapa model ini perlu dibuat

Perlu ada contoh kegiatan yg khusus utk KB, TK A, dan TK B Mengacu pada menu generik Perlu disampaikn pentingnya penggunaan model di KB & TK Tahapan pelaksanaan model diperjelas Gambar diperbanyak agar jelas Perspektif literasi- Psikolinguistik diperjelas

Tujuan diperinci untuk KB dan TK

Diberi pedoman evaluasi atau observasi

Beri rambu-rambu proses evaluasi yang sesuai

Perlu contoh kegiatan dan evaluasi

Jika perlu tahap kompetensi, sebaiknya

dimunculkan sehingga guru menjadi jelas bahwa model tidak disamaratakan

(6)

Gambar 3. Grafik Kesiapan Penerapan Model

0

5

10

15

20

25

30

35

40

DasBT

Bermain

Informal

Simblat

Pajril

Pusat2

Linwhole Integras

Evintik

Komponen Penerapan Model

Sk o r K e s ia p a n

(7)

KD

NM

US

I

A

PBTR

PBTP

Min BTR Min BTP Pekasim

Dastul

Dasca

B

S

B

S

B

S

B

S

B

S

B

S

B

S

MY

2

1

1

1

1

5

6

2

2

0

0

5

5

1

2

PDK

2

1

1

1

1

5

5

1

2

0

0

5

6

2

3

DW

2;5

1

2

1

1

5

6

2

3

0

1

5

6

2

3

HN

3

1

2

1

1

5

7

2

3

0

1

6

7

2

4

ZK

3;6

2

2

2

2

5

6

2

2

1

1

7

7

2

3

TD

3;6

2

3

2

3

6

8

2

3

1

2

7

8

4

6

HS

4;2

3

3

3

3

6

6

3

3

1

2

8

8

5

6

PDB

4;5

3

4

3

4

7

9

4

6

2

3

9

10

5

6

HG

4;5

3

5

3

4

7

8

5

6

2

3

8

9

5

6

MD

4;5

5

6

5

6

10 14

6

8

3

4

9

11

6

7

TY

4;5

5

5

5

5

9

10

6

6

3

3

9

10

6

6

IS

4;7

5

6

5

6

14 16

7

9

4

6

10 12

7

8

SKOR

MAKS

11

17

21

11

11

18

12

(8)

Uji Coba Terbatas

Gambar 5. BT Sebelum dan Sesudah Model

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

BPTR BPTP MINCA MINUL PEKASIM DASTUL DASCA Aspek Pengenalan Bahasa Tulis

C apa ia n B T sblm model stlh model

(9)

Perkembangan

Pem BTR dan BTP Uji Luas

n

Pemerolehan BTR

n

Pemerolehan BTP

KELAS 3 2 1 Me an 9 8 7 6 5 4 3 2 PBTR1 PBTR2 KELAS 3 2 1 Me an 9 8 7 6 5 4 3 2 BPTP1 PBTP2

(10)

. Peningkatan Minat Baca-Tulis

n

Peningkatan Minca

n

Peningkatan Minul

KELAS 3 2 1 Me an 20 18 16 14 12 10 8 6 4 MINCA1 MINCA2 KELAS 3 2 1 Me an 10 8 6 4 2 0 MINUL1 MINUL2

(11)

n

Kepekaan BT

KELAS 3 2 1 Me an 10 8 6 4 2 0 PEKASIM1 PEKASIM2 PEKASIM1 PEKASIM1 9 8 6 5 3 2 1 0 Fr eq ue ncy 50 40 30 20 10 0 PEKASIM2 PEKASIM2 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Fr eq ue ncy 40 30 20 10 0

(12)

Landasan BTR dan BTP

(Landasan Membaca dan Menulis)

n

Landasan BTR

n

Landasan BTP

KELAS 3 2 1 Me an 10 8 6 4 2 0 LANCA1 LANCA2 KELAS 3 2 1 Me an 18 16 14 12 10 8 6 4 LANUL1 LANUL2

(13)

Sebelum Model

n 

1.

Deteksi Pencapaian baca-tulis tidak dilakukan atau belum optimal

n 

2. Pajanan kurang berfungsi

n 

3. Anak diajak keluar ttp pajanan tulisan kurang diperhatikan

n 

4. Guru TK hanya berpatok pada SKH

n 

5. Sistem fonik mendominasi

n 

6. Pembelajaran lebih ditentukan guru

n 

7. Pengembangan motorik halus dilakukan dalam bentuk tugas:

n 

meniru gambar dan meniru mewarnai,

n 

8. Anak-anak cenderung pasif dalam ekspresi tulis

n 

9. Tahap pura-pura membaca tidak terlihat

n 

10. Tahap menulis acak kurang memperoleh respon positif

n 

11. Bercerita dengan buku jarang dilakukan (1-2 kali dalam sebulan)

n 

12. Pajanan buku cerita bergambar terbatas 2-5 eks & disimpan

n 

13. Coretan anak dibiarkan (dianggap sebagai latihan motorik halus)

(14)

Setelah Model

1. Deteksi membaca dan menulis dilakukan pada beberapa anak

2. Pajanan difungsikan sebagai media dan materi dan lebih diperkaya

3. Anak diajak keluar dan anak-anak diajak melihat pajanan tulisan

4. Pelaksanaan SKH lebih fleksibel

5. Sistem fonik digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan (guru menuliskan

agenda), bermain, dan membaca buku cerita, bermain peran

6. Anak mengambil bagian dalam pembelajaran: memberikan usulan keg.

7. Anak-anak dirangsang untuk bermain: bermain balok, menggambar,

mewarnai,menebalkan garis, dan membuat coretan bebas.

8. Anak lebih berani membuat coretan dan menjelaskan makna coretan

9. Tahap pura-pura membaca terlihat begitu anak melihat pajanan tulisan

10. Tulisan acak anak dielisitasi dan dipajan dengan bentuk benar

11. Bercerita dengan buku dilakukan 2-4 kali dalam seminggu

12. Pajanan bucer brgb sdkt tulisan bjml 15an & terakses lgsng oleh anak

13. Coretan anak dielisitasi dan dianggap sebagai coretan bermakna

(15)

Catatan

n

Beberapa kelemahan yang masih muncul

perlu diantisipasi terutama dalam hal

media-sumber, munculnya instruksi

klasikal dan mekanik, serta kurangnya

kesempatan bagi anak untuk berkontak

dan mengelaborasi sumber.

n

Guru/lembaga pelaksana model perlu diuji

(16)

kE uNgAraN…..nAeK aNdOnG

kAsiH sArAn……dOnk

(17)

PENGEMBANGAN MODEL

PENGENALAN BAHASA TULIS

UNTUK ANAK KELOMPOK BERMAIN

DAN TAMAN KANAK-KANAK

Tahun ke-3

Tadkiroatun Musfiroh

Ari Kusmiatun

(18)

Latar Belakang

PENGENALAN BT BERBASIS PEMEROLEHAN

A. Mampu meningkatkan 7 Aspek BT

B. Meningkat proses pembelajaran melalui :

1.  Deteksi BTP dan BTR

2.  Pengayaan Pajanan

3.  Pajanan sbg media & sumber (bkn pajangan)

4.  SKH lebih fleksibel

5.  Integrasi fonik dg kegiatan lain

6.  Anak blh usul apa yg akan dipelajari

7.  Rangsang melalui berbagai kegiatan main

8.  Anak lebih berani & tertantang utk ber BTP & BTR

9.  Tahap membaca pura2 lbh jelas

10. Tahap acak dielisitasi & berbantuan

11. Bercerita dg buku 2-4 X seminggu

(19)

Uji Luas & Uji Terbatas

Gambar 29. Grafik Pe ningkatan Aspe k Pe nge nalan BT

0 5 10 15 20 25

PBTR PBTP M inca M inul Pe kasim Dasca Dastul

Aspe k Pe nge nalan BT

Sk

or

A

na

k

Se be lum M ode l Se te lah M ode l Skor M aks M ngkn

Gambar 5. BT Sebelum dan Sesudah Model

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

BPTR BPTP MINCA MINUL PEKASIM DASTUL DASCA

Aspek Pengenalan Bahasa Tulis

Ca pa ia n BT sblm model stlh model

(20)

KARAKTERISTIK MODEL

@ Didasarkan pada capaian riil anak

@ dikembangkan dari belajar melalui bermain

@ bersifat informal

@ simbol sebagai alat berbahasa

@ sumber riil di sekitar anak

@ penggunaan pusat-pusat ***

@ penyatuan linear & whole language

@ integrasi BT, ket motorik halus, bhs lisan

(21)

Bagan Penelitian

Model

Jadi

Th

ke-2

Pre-test

Perlakuan

Post-test

UJI

PRODUK

M

O

D

E

L

FI

N

A

L

P

R

O

D

U

K

M

A

S

S

A

L

DISEMINASI

HIMPAUDI

IGTKI

PUSDI PAUD

DINDIK

Pem

i

Li

han

Lo

Ka

si

(22)

Metode Penelitian

n

Lokasi : 24 kelas (12 kelas di DIY, 12 Jateng)

n

Subjek: 24 guru sbg kel. eksperimen

24 guru sbg kel. kontrol

n

Met.Pengambln Data : Observasi dg lembar

observasi, elisitasi, dokumentasi

(23)

Deteksi BTP & BTR

Komponen

Model BT

Rencana

implementasi

evaluasi

Persiapan

Tujuan

Whole & phonics, BSB, informl, Integ MH & BL, Fungsi BT

Materi

Metode

Media

Evaluasi

Pngmbngn BTP & BTR

Rangsang Minat

Pngmbngan Kepekaan

Landsn Baca & Tulis

Pajanan riil, buku

Label, APE, buku

di pusat2

Informal & Otentik

Perbandingan

BTP & BTR

Minca & Minul

Pekasim

Lanca & Lanul

Sbl & Ssdh Mdl

Hsl natural

Dok. Portflio

Obsvs pedmn

Elisitasi

Isi Model

Sasaran

model

Anak KB, TK A & TK B

(24)

sEmAnGkA ….. eNaK rAsAnYa

KaMsiA…… aTas….sAraNnYa

Gambar

Tabel pemerolehan   membaca & menulis  untuk anak sebaiknya   diambil dari hasil
Gambar 3. Grafik Kesiapan Penerapan Model 0510152025303540
Gambar 5.  BT Sebelum dan Sesudah Model
Gambar 29. Grafik Pe ningkatan Aspe k Pe nge nalan BT

Referensi

Dokumen terkait

demonstrasi sangat sesuai dengan karakteristik anak tunagrahita. Metode demonstrasi adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dimana guru atau para sumber/orang

Pada pola interaksi dan hubungan sosial tak jarang kita lihat adanya disintegrasi dalam interaksi sosial, hal ini dapat dilihat pada pola interaksi dan hubungan

Nilai-nilai pendidikan berbasis spiritual yang ada pada kurikulum tahun 2006 (KTSP) dan kurikulum tahun 2013 khususnya mata pelajaran PAI kelas VIII SMP/MTs tersebut, di

Selain itu, dapat terlihat bahwa zona hambat yang dihasilkan dari berbagai konsentrasi fraksi n -Heksana kulit buah naga merah lebih baik dibandingkan dengan kontrol

Sesuai dengan Pasal 59 ayat 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa perjanjian kerja untuk waktu tertentu (kontrak) hanya dapat

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil

Model transformasi gelombang, termasuk model difraksi yang berdasarkan pada teori gelombang linier, diformulasikan dengan anggapan bahwa potensial aliran gelombang

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Think Talk Write (TTW) pada Materi Fungsi Ditinjau dari Adversity Quotient