BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Pencahayaan alami sangat penting dan berguna bagi kesehatan manusia tidak terkecuali lansia yang tingkat daya tahan tubuhnya lebih cepat menurun dibandingkan orang yang masih muda. Cahaya matahari juga dapat meningkatkan vitamin D dalam tubuh, merangsang hormon serotonin, mengatasi depresi, meningkatkan sirkulasi darah, memperbaiki kulit, menurunkan risiko kanker, mencegah diabetes, menguatkan sistem kekebalan, memperbaiki kualitas tidur, dan memperbaiki sistem pencernaan. Cahaya matahari pagi seperti yang diketahui paling menyehatkan bagi kesehatan, maka dari itu sangat baik jika pencahayaan pada pagi hari dioptimalkan sehingga cahaya matahari yang masuk ke dalam ruang terlebih ruang art & crafts lebih maksimal. Karena melalui studi banding yang dilakukan pada beberapa panti jompo yang telah ada, kebanyakan lansia berada pada ruang art & crafts pada pagi hari sebelum pukul 12.00 siang. Seperti yang ditulis Lechner, N (1991) bahwa besar ukuran jendela harus berukuran minimal 20% dari besar lantai, maka besar bukaan yang diambil untuk ruang art & crafts adalah 20%. Maka dari itu pula orientasi dari ruang art & crafts didesain menghadap ke arah timur laut dengan alasan karena cahaya matahari ini ditujukan untuk kesehatan lansia dan cahaya matahari pagilah yang paling menyehatkan. Akan tetapi, jangan lupa juga bahwa cahaya matahari yang berlebihan menjadi tidak menyehatkan untuk mata karena tingkat silaunya pasti tinggi. Oleh sebab itu, selain memikirkan tujuan untuk cahaya matahari pagi yang banyak masuk ke kamar tidur, harus dipertimbangkan juga standar dari buku Best Practice Design Guidelines: Nursing Home, Complex Care and Dementia yaitu 320 – 750 lux dengan pertimbangan teori B. A. Benbow yaitu “pencahayaan normal hanya bisa ditangkap oleh para lansia 50 % - 60 % saja” sehingga baiknya lux dari ruang art & crafts tidak jauh melebihi standar.
Jumlah lux yang akan dicapai oleh ruangan ini bertumpuh pada kebutuhan dari lansia terkait kesehatannya seperti yang bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 29. Hubungan Aktifitas Lansia, Maslah Lansia, dan Kebutuhan Pemulihan
Kesulitan Lansia Masalah Lansia Kebutuhan Pemulihan
Tidur Insomnia > 2.000 lux dalam 59 menit
(Noell-Waggoner E., 2006) - Melihat
- Mendengar - Menuruni Tangga
Depresi 2.000 – 3.000 lux selama 2
jam atau lebih (Kripke, 2013) - Merenung
- Melakukan hobi - Mengobrol
Agitasi 2.500 selama 2 jam (Lovell,
Ancoli-Israel, & Gebirtz, 1995)
- Membaca - Melakukan hobi
Penglihatan 350 – 700 lux (Suma’mur,
2009) - Melakukan hobi yang
membutuhkan ketelitian yang tinggi
Penglihatan 700 – 1.000 lux (Suma’mur,
2009) - Berjalan
- Naik turun tangga
Osteoporosis 1.000 selama 30 menit (Foster
R., 2011)
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa target tingkat pencahayaan (lux) dari ruang art & crafts ini adalah ± 2.500 lux memacu pada tabel di atas memingat optimalisasi dari ruangan ini dikaitkan dengan kesehatan dimana dengan melakukan aktifitas/kegiatan pada ruang ini lansia ini bisa mendapatkan terapi cahaya matahari secara tidak langsung.
Hasil analisa bukaan 20% pada ruang art & crafts
Gambar 75. Bentuk Bukaan 20% Model ke-1
Model ke-2
Bukaan 20% terdiri dari empat buah jendela yang menghadap ke arah timur laut dan empat buah jendela lain yang menghadap ke arah barat daya yang berukuran 0,85 x 2,2 m dengan ada beberapa penambahan seperti skylight dan clerestory.
Hasil analisa model ke-1
Tabel 30. Hasil Analisa Model ke-1
09.00 12.00 15.00
Maret 1500 lux 1500 lux 750 lux
Juni 1000 lux 2000 lux 1000 lux
September 1500 lux 2000 lux 1000 lux
Desember 1250 lux 1500 lux 1000 lux
1. Dari analisa yang dilakukan, didapatkan bahwa pencahayaan di setiap parameternya tidak mencapai tingkat pencahayaan yang dibutuhkan yaitu 2500 lux. Tingkat pencahayaan paling tinggi yang dicapai hanya 2000 lux. 2. Pencahayaan pada bulan Juni pukul 09.00 juga terbilang cukup kurang dari
standar kebutuhan karena hanya manecapai 1000 lux.
3. Pada bagian tengah ruangan juga masih terlihat gelap karena cahaya tidak secara optimal mencapai bagian tengah ruangan kecuali pada bulan September pukul 12.00 dimana terlihat bagian tengah ruangan mendapatkan penerangan yang hampir sama dengan sisi-sisi lainnya walaupun tingkat pencahayaannya masih belum mencapai standar.
Hasil analisa model ke-2
Tabel 31. Hasil Analisa Model ke-2
09.00 12.00 15.00
Maret 3500 lux 5000 lux 3500 lux
Juni 3000 lux 4250 lux 3250 lux
September 3250 lux 5000 lux 3500 lux
Desember 3000 lux 4000 lux 3000 lux
1. Melalui analisa yang telah dilakukan, didapatkan bahwa dengan penerapan model ini bagian tengah ruangan bisa mendapatkan pencahayaan hanya saja tingkat pencahayaan keseluruhan ruangan mejadi melebihi standar
Hasil analisa model ke-3
Tabel 32. Hasil Analisa Model ke-3
09.00 12.00 15.00
Maret 1500 lux 1750 lux 1000 lux
Juni 1250 lux 2000 lux 1000 lux
September 1500 lux 2000 lux 1000 lux
Desember 1500 lux 2000 lux 1250 lux
1. Dari hasil simulasi yang dilakukan, didapatkan bahwa tingkat pencahayaan yang didapatkan ruangan ini masih belum memenuhi standar kebutuhan walaupun dengan penambahan clerestory ini meningkatkan sedikit tingkat pencahayaan dalam ruangan.
2. Bagian tengah ruangannya cukup mendapatkan pencahayaan walaupun tidak banyak berbeda dari yang didapatkan oleh model yang ke-1. Pencahayaan yang masuk pada pukul 09.00 dan 12.00 di hampir setiap bulan sudah cukup baik karena hampir merata ke seluruh ruangan akan tetapi kekurangannya adalah tingkat pencahayaannya masih belum memenuhi standar kebutuhan. Hasil analisa bukaan 25% pada ruang art & crafts
Gambar 76. Bentuk Bukaan 25% Model ke-4
Model ke-5
Bukaan 25% ini terdiri dari 4 buah jendela yang menghadap ke arah tumur laut dan 4 buah jendela yang menghadap ke arah barat daya dengan ukuran 0,85 x 2,2 m dan empat buah jendela yang menghadap ke arah tenggara yang berukuran 0,4 x 2,5 m ditambah dengan beberapa penambahan seperti skylight dan clerestory. Hasil analisa model ke-4
Tabel 33. Hasil Analisa Model ke-4
09.00 12.00 15.00
Maret 2000 lux 2000 lux 750 lux
Juni 1750 lux 2250 lux 1000 lux
September 2250 lux 2250 lux 1000 lux
Desember 2500 lux 2000 lux 1250 lux
1. Dari analisa yang telah dilakukan pada model ke-4, didapatkan bahwa pencahayaan yang masuk ke dalam ruangan lebih mendekati standar kebutuhan kecuali pada pukul 09.00 pada bulan Juni dimana tingkat pencahayaan yang masuk ke dalam ruangan cukup jauh dari standar yaitu kurang 750 lux.
2. Dari hasil analisa pada model ke-2 ini dapat dilihat bahwa pencahayaan yang masuk dari penambahan bukaan pada sisi tenggara membantu meningkatkan pencahayaan pada bagian tengah ruangan sehingga bagian tengah ruangan menjadi lebih terang walaupun ada sisi yang sedikit kurang mendapat pencahayaan.
3. Kekurangannya juga pada model ini tingkat pencahayaaan yang mmenuhi standar kebutuhan hanyalah pada pukul 09.00 bulan Desember.
Hasil analisa model ke-5
Tabel 34. Hasil Analisa Model ke-5
09.00 12.00 15.00
Maret 4000 lux 6000 lux 3500 lux
Juni 3000 lux 4500 lux 3000 lux
September 3500 lux 7500 lux 3500 lux
2. Skylight yang ditambahkan juga menyebabkan silau yang tinggi sehingga sebaliknya bukan menjadi sehat tapi malah silau tersebut dapat merusakan kesehatan mata para lansia.
3. Pada pukul 09.00 di setipa bulan, skylight berfungsi dengan cukup baik karena bagian tengah ruangan menjadi terang secara menyeluruh walaupun kekurangannya adalah tingkat pencahayaannya melebihi standar yang dibutuhkan.
Hasil analisa model ke-6
Tabel 35. Hasil Analisa Model ke-6
09.00 12.00 15.00
Maret 2500 lux 2500 lux 1000 lux
Juni 2500 lux 2500 lux 1500 lux
September 2500 lux 2500 lux 1000 lux
Desember 2500 lux 2000 lux 1250 lux
1. Dari simulasi yang telah dilakukan didapatkan bahwa dengan penambahan clerestory ini membantu meningkatkan pencahayaan di dalam ruangan tapi tidak secara berlebihan sehingga tingkat pencahayaan yang didapat oleh ruang ini menjadi memenuhi standar pada pagi hingga siang hari.
2. Penerangan di dalam ruangan juga merata sehingga dimana saja lansia tersebut duduk mereka masih akan tetap merasakan cahaya matahari.
3. Pada pukul 12.00 bulan Desember tingkat pencahayaan yang didapat oleh ruang ini hanya mencapai 2000 lux dimana parameter tersebut satu-satunya yang bernilai di bawah standar.
Setelah melakukan analisa pada masing-masing model yang telah disimulasi, maka dikelompokanlah kelebihan dan kekurangan dari masing-masing model bukaan jika diterapkan untuk melihat model mana yang paling baik untuk ruangan tersebut sebagai perbandingan yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 36. Perbandingan 6 Model Bukaan
Kelebihan Kekurangan
Model ke-1 - Bagian tengah ruangan tidak
mendapatkan banyak cahaya
- Tingkat pencahayaan tidak mencapai standar kebutuhan pencahayaan
Model ke-2 - Pada bagian tengah ruangan bisa
mendapatkan cahaya
- Ruangan menjadi sangat silau terlebih di bagian tengahnya
- Tingkat pencahayaan yang masuk ke dalam ruangan berlebihan
Model ke-3 - Bagian tengah mendapatkan sedikit
cahaya matahari
- Pencahayaan yang masuk tidak mencapai standar kebutuhan 2500 lux
Kelebihan Kekurangan
Model ke-4 - Bagian tengah ruangan mendapatkan
cahaya matahari
- Cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan tidak mencapai standar kebutuhan pencahayaan
- Ada sisi yang masih kurang mendapakan cahaya matahari
Model ke-5 - Pada bagian yang masih terasa gelap
mendapatkan cahaya matahari
- Tingkat pencahayaan yang masuk ke dalam ruangan terlalu berlebihan - Ruangan menjadi silau
Model ke-6 - Bagian tengah ruangan mendapatkan
cahaya matahari
- Pencahayaan dalam ruangan lebih merata dimana pada sudut-sudut ruang juga mendapatkan cahaya matahari
- Pencahayaan pada bulan Desember pukul 12.00 tidak mencapai standar yaitu 2500 lux
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada enam model bukaan yang berasal dari teori-teori studi pustaka maupun studi literatur, model ke-6 merupakan model yang paling efisien dalam memberikan penerangan pada seluruh bagian ruangan secara merata sehingga dimanapun lansia akan duduk dan beraktifitas, mereka bisa tetap merasakan cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Penambahan jendela pada sisi tenggara memungkinkan semakin banyak cahaya untuk masuk ke dalam ruangan. Selain itu juga dengan penggunaan clerestory, ruangan bisa menjadi terang secara lebih merata bukan hanya sisi pada sisi yang mendapatkan jendela-jendela.
Gambar 77. Bentuk Kanopi pada Model Bukaan ke-6
Dari model yang paling sesuai ini yaitu model-6 coba diterapkan penggunaan kanopi untuk melihat apakah penambahan kanopi mempengaruhi tingkat
Dari simulasi yang dilakukan terhadap model ke-7 ini, didapatkan bahwa penambahan kanopi tidak banyak memperngaruhi pencahayaan yang masuk ke dalam ruangan karena tingkat pencahayaan dalam ruangan tidak berubah kecuali terjadi sedikit penurunan lux sejumlah 250 lux pada pukul 09.00 bulan Juni dan pukul 12.00 pada bulan September, serta pukul 12.00 pada bulan Desember. Selain pada parameter tersebut, penambahan kanopi ini dapat dibilang tidak memberikan dampak yang kurang bagi ruangan ini.
Di samping ruang art & crafts, ruang-ruang seperti ruang tidur dimana merupakan tempat lansia beristirahat juga membutuhkan cukup pencahayaan walaupun tidak memiliki kebutuhan seperti yang dibutuhkan oleh ruang art & crafts karena dengan pengoptimalan cahaya matahari pada ruang-ruang para lansia melakukan aktifitas maka cahaya matahari tersebut dapat memperbaiki siklus pada tubuh lansia yang bisa mengembalikan pola tidur lansia sehingga pada siang hari lansia tidak membutuhkan tidur siang yang menjadikan kamar tidur menjadi tempat untuk tidur pada siang hari atau sebagai tempat untuk lansia membaca, menulis atau berdoa.
5.2 Saran
Beberapa bangunan panti jompo yang ada di Indonesia masih kurang dalam hal pencahayaan alami dalam ruangan. Baiknya untuk memberikan banyak ruang terbuka di dalam bangunan dan menyediakan tempat-tempat untuk lansia bisa menikmati siraman cahaya matahari yang baik bagi kesehatan lansia. Mengoptimalisasikan ruangan-ruangan yang paling sering didiami oleh para lansia terlebih pada pagi hari karena matahari pagi memberikan banyak hal positif. Selain itu juga, lebih memperhatikan orientasi matahari pada tapak dan peletakan ruang juga standar-standar yang ada sehingga ruang-ruang bisa mendapatkan pencahayaan yang sesuai tanpa perlunya pencahayaan buatan pada siang hari. Memperhatikan pula bukaan-bukaan yang sesuai untuk ruangan dengan mempertimbangkan fungsi dari ruang tersebut sehingga dapat meningkatkan kualitas bangunan tersebut. Selain itu, dapat lebih dieksplor bentuk-bentuk bukaan untuk memasukan cahaya matahari beserta letak-letak bukaannya.