HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA
Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
HOTMAULI SIPAYUNG NIM: 011334086
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
Maka janganlah kau katakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah
engkau ingat kepada TUHAN, Allah-mu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan.
(Ulangan 8: 17-18a)
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. (Fil. 4: 13)
Keberhasilan bukan final, kegagalan juga bukan fatal. Hanya kerendahan hati, kesabaran, kesetiaan dan usaha untuk sebuah komitmen pada visi yang
menentukan segalanya.
Tuhan memberimu pelangi di setiap badai. Senyum di setiap air mata, berkat di setiap cobaan. Lagu indah di setiap helaian nafas dan jawaban di setiap DOA.
v
Aku berdoa kepada TUHAN dan memohon suatu keajaiban bagiku, TUHAN pun memberikannya padaku.
Aku menangis karena keadaanku saat ini dan berharap semuanya baik-baik saja, TUHAN pun memberikan seseorang untuk menghiburku.
Aku merasa berputus asa dalam menjalani hari-hariku, TUHAN menuntun dan membantuku melaluinya.
Aku lupa untuk mengucap syukur pada-Nya, TUHAN pun menegurku dengan lembut dan mesra.
Aku merasa kesepian dan terbuang, TUHAN pun melihatku dan memberikan sahabat bagiku.
Aku bertanya tentang kekhawatiranku pada TUHAN, Akankah aku dapat bahagia dan dapat membahagiakan orang-orang yang kukasihi dan kucintai?
TUHAN tersenyum padaku, dan berkata:
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginan kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara pikiranmu dalam Kristus Yesus (Fil. 4:6-7).
Skripsi ini kupersembahkan kepada: ♥Allah Bapa dan Jesus Christ Penyelamatku ♥Bapak M. Sipayung / R. br. Manihuruk ♥Oppung Gihon Manihuruk (+) / br Haloho ♥Oppung Togi Sipayung (+) / br Manihuruk (+) ♥Anggiku: Herni, Desma, Helen dohot ibotokku: Togi & Goklas ♥Tante, Nan2lang, Tulang, Bou, Amang bou, Uda, Nanguda ♥My beloved ♥Sahabat-sahabatku
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 Agustus 2008 Penulis
vii ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA
Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Hotmauli Sipayung Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha; (2) ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan januari 2008. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i FKIP Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjumlah 57 mahasiswa dan merupakan penelitian populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Chi Kuadrat.
viii ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN PARENT’S OCCUPATION, STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT AND STUDENT’S INTEREST
IN ENTREPRENEURSHIP
A Case Study at the Students of Economics Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta 2003-2004 Academic Year
Hotmauli Sipayung Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
The purposes of this research are to find out wheter: (1) there is the relationship between parent’s occupation and student’s interest in entrepreneurship; (2) there is the relationship between student’s learning achievement and student’s interest in entrepreneurship.
This research is a case study. This research was conducted at Sanata Dharma University Yogyakarta in January 2008. The populations of this research were students of Economics Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta 2003-2004 Academic Year. The populations of this research were 57 students of Economics Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta 2003-2004 Academic Year. The techniques of data collection were questionnaire and documentations. The technique of data analysis was Chi Square.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Bapa di Surga atas berkat, mujizat dan karunia yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA”. Studi kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim., M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentinus Saptono., S.Pd, M.Si. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
xi
5. Bapak FX. Muhadi, M.Pd., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, masukan dan pengarahan pada penulis.
6. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, masukan dan pengarahan pada penulis.
7. Seluruh dosen dan staff Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membimbing, mendidik, memberikan ijin tempat penelitian dan bekerjasama dengan baik pada penulis selama belajar di almamater tercinta ini.
8. Seluruh mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004, yang telah membantu penulis dalam pengisian kuesioner penelitian.
9. Kedua orang tuaku M. Sipayung/br. Manihuruk, dang adong na boi dihatahon borumuna on pak dohot mama holan hata mauliate do na boi didokkon borumuna on. Maaf buat sude pangalosianku sahat sadarion. Terimakasih juga buat doa, materi, perhatian, nasehat, kepercayaan dan dukungan yang tiada hentinya selama ini, dan semoga perjuangan borumuna ini selanjutnya dapat membuahkan hasil yang berguna buat keluarga kita. Horas ma dihita sasude, Debata ma na mandongani hita saluhutna. Amen. 10.Oppung Gihon Simanihuruk(+)/br. Haloho, Oppung dibereng ho do
xii
11.Anggi dohot Ibotokku, Herni “Nunut” (terus semangat meraih keberhasilan), Desma “Dekmong” (akhirnya kita lulus juga, tinggal kerja neh..), Togi “Togol” (abang cayanx cepetan lulus, katanya mau lanjutin S2 he☺) , Goklas “Goleng” (wah da jadi anak kuliahan neh sekarang, selamat meraih impian n banyak2 berdoa ya abang cayanx!) n My sweet little sister Helen (ayo yang rajin belajar, biar pinter he☺). Adek-adekku tersayang thanks ya buat semua dukungan, doa, n everything yang da kita lalui dan diberikan buat kakakmu yang manis ini☺. Kita semua harus sukses ya adek-adekku tersayang supaya Bapak n Mama bahagia ok!! I Love You all.
12.Mauliate buat Keluarga Tulang & Nan2lang Gebbi (Pekanbaru), Uda & Nanguda Sahat (Pekalongan), Tulang & Nan2lang Jerry (Lampung), Tante & Uda (Lampung), Amang Bou & Bou Apul (Pekalongan), Amang Bou & Bou Roni (Jepara), Amang Bou & Bou Nelson (Solo), Uda & Nanguda (Lampung), pariban2 kecilku dan adek-adekku. Thanks buat semua bantuan, saran, doa, perhatian, dan canda tawanya selama ini.Horas ma dihita saluhutna. GBU. Amen.
xiii
kusayang karena dia apa adanya. Kau yang selalu sabar dan mengalah menghadapi sikapku serta selalu disampingku menjagaku. Tak ada kata yang bisa aku ucapkan selain kata mauliate da hasian. Mauliate buat semua yang telah kau berikan dan lakukan untukku terutama disaat aku lemah. Kau akan selalu menjadi cintaku, kakakku and sahabatku. Holan ho do na menjadi
“ADORER” hu Binsar Parulian Simanjuntak. Jangan lelah menasehati dan mengajariku walau pun aku selalu jugul hehe…☺ God Bless Us n Our Love. Amen.
14.Keluarga ke-2 ku di jogja “Cupid-cupid BROMO 2B” , M’Dina, K’Bertha, Iin “Inul”, Ike “Kotoko”, Novie “Brunop”, Bulan ”Bul-Bul”, Tuta ”Tantut”, Nu2ng ”Mpok Nung”, Hartini ”Entine” n Mega ”Megol” (buat komputer n tumpangannya selama ini....). Thanks ya girls buat canda tawanya tiap hari n
4 everything that we had done together. One 4 All, All 4 One. Bravo…
xiv
16.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu oleh penulis, terima kasih banyak atas segala bantuan dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak. Akhir kata semoga ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 7 Agustus 2008
xv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xv
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Batasan Masalah ... 6
C. Rumusan Masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
xvi
1. Pengertian Wirausaha ... 9
2. Ciri-Ciri Kewirausahaan ... 10
3. Unsur Wirausaha ... 12
B. Minat ... 13
1. Pengertian Minat ... 13
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha ... 14
C. Jenis Pekerjaan Orang Tua ... 16
1. Pengertian Jenis Pekerjaan ... 16
2. Pengertian Orang Tua ... 17
D. Prestasi Belajar ... 18
1. Pengertian Belajar ... 18
2. Ciri-Ciri Belajar ... 18
3. Pengertian Prestasi Belajar ... 20
E. Kerangka Berpikir ... 22
1. Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha mahasiswa ... 22
2. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat berwirausaha 23 F. Rumusan Hipotesis ... 24
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 26
xvii
E. Teknik Pengumpulan Data ... 30
F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 30
G. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 34
BAB IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ... 37
1. PTPG Sanata Dharma (1995-1958) ... 37
2. FKIP Sanata Dharma (1958-1965) ... 38
3. IKIP Sanata Dharma (1965-1993) ... 39
4. Universitas Sanata Dharma (1993-sekarang) ... 40
5. Nama-nama Rektor Sanata Dharma ... 41
B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan USD ... 42
1. Visi ... 42
2. Misi ... 42
3. Tujuan Pendidikan USD ... 42
C. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi ... 43
D. Dosen-dosen Pendidikan Ekonomi ... 44
E. Deskripsi Program Studi ... 45
1. Visi ... 45
2. Misi ... 45
3. Tujuan ... 46
4. Prospek Kerja ... 46
xviii
1. Jenis Pekerjaan Orang Tua ... 48
2. Prestasi Belajar Mahasiswa ... 49
3. Minat untuk Berwirausaha ... 50
B. Pengujian Hipotesis ... 50
1. Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha ... 50
2. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha ... 52
D. Pembahasan ... 54
1. Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha ... 54
2. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha ... 55
BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57
B. Keterbatasan Penelitian ... 57
C. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA
xix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan ... 10
Tabel 2 Operasional Variabel ………... 28
Tabel 3 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas ... 32
Tabel 4 Kontingensi Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha ... 35
Tabel 5 Tabel penolong untuk menghitung Chi-Kuadrat ... 36
Tabel 6 Penilaian Jenis Pekerjaan Orang Tua Mahasiswa ... 48
Tabel 7 Komposisi Prestasi Akademik Mahasiswa ... 49
Tabel 8 Komposisi Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha ... 50
Tabel 9 Kontingensi Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha ... 51
Tabel 10 Penolong Menghitung Chi Kuadrat ... 51
Tabel 11 Kontingensi Prestasi Belajar dengan Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha ... 52
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I Instrumen Penelitian ... 62
Lampiran II Validitas dan Reliabilitas ……… 70
Lampiran III Data Induk Penelitian ………. 72
Lampiran IV Daftar Tabel ………... 78
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mencari pekerjaan di saat ini dianggap banyak orang sebagai hal yang tidak mudah. Salah-salah melangkah kita bisa saja gagal meraih kesuksesan. Bahkan bagi para angkatan kerja yang berprestasi, mereka beranggapan bahwa mencari kerja masih dianggap tidak mudah. Banyaknya perusahaan yang gulung tikar (bangkrut) karena kondisi ekonomi yang tidak juga membaik menyebabkan angkatan kerja semakin sulit mendapatkan pekerjaan.
Setiap tahunnya angkatan kerja yang diluluskan oleh perguruan tinggi semakin bertambah banyak, tetapi lapangan kerja yang tersedia tidak bertambah juga yang menyebabkan timbulnya pengangguran. Sedangkan bagi mahasiswa yang baru saja menyelesaikan kuliahnya, menganggur adalah hal yang paling tidak diharapkan dan dianggap sebagai masalah yang selalu menghantui setiap orang, khususnya para sarjana.
Seperti pernyataan Agus Suwignyo dalam artikelnya yang dikutip oleh M. Ikhsan Modjo, memaparkan satu fakta yang sangat memprihatinkan tentang semakin meningkatnya jumlah penganggur lulusan universitas di Indonesia. Mengutip data Badan Pusat Statistik, Agus menunjukkan angka pengangguran lulusan universitas di Indonesia telah mencapai sekitar 385.000 orang pada tahun 2005. Dan dari kecenderungan yang ada, bukan mustahil angka tersebut telah menembus 400.000 orang pada tahun 2006. Padahal angka ini belum termasuk mereka yang setengah menganggur, dalam arti bekerja dengan jam kerja kurang atau memiliki produktivitas rendah. Dengan menggunakan ekstrapolasi sederhana angka pengangguran total 2005 di mana setiap 10 juta pengangguran terbuka terdapat 30 juta orang setengah penganggur, jumlah “intelektual” penganggur bisa jadi berkisar 1,6 juta orang pada tahun 2006. Satu angka yang tentu saja cukup fantastis.
Hizbullah Arief dalam artikelnya pada tanggal 4 Desember 2006 di Outlook Ekonomi 2007, mengatakan pula bahwa angka pengangguran menurut data dari Bank Dunia meningkat dari 10,3% dari jumlah angkatan kerja pada 2005 menjadi 10,6% tahun ini. Data BPS juga menunjukkan hal yang sama. Pada Februari tahun ini angka pengangguran naik menjadi 11,1 juta dari 10,9 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Ekonomi. Ada kemungnkinan mahasiswa yang telah lulus masih menganggur, dan masuk dalam angka tersebut diatas.
Adanya masalah lain yang berupa jumlah dan pertumbuhan penduduk yang selalu meningkat setiap tahunnya, penyebaran tenaga kerja yang tidak merata, kondisi pasar yang bervariasi dan sikap mahasiswa terhadap berwirausaha yang belum terbina dengan baik, merupakan beberapa dari banyak faktor yang menyebabkan lowongan pekerjaan semakin terbatas. Hal itu pula yang membuat lulusan dari perguruan tinggi masih menganggur karena belum mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya masalah-masalah tersebut diharapkan angkatan kerja hendaknya berpikir realistis bagaimana cara menciptakan suatu lapangan kerja baru bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, salah satunya dengan cara berwirausaha (entrepreneurship).
pengenalan dunia usaha dan pengetahuan tentang berusaha. Dengan begitu mahasiswa akan dapat lebih memahami dan menyukai mata kuliah tersebut, serta trampil dan menguasai bidang kewirausahaan. Dengan begitu, nantinya mahasiswa tersebut dapat menerapkannya setelah mereka lulus dari perguruan tinggi.
Menjadi wirausahawan atau berusaha sendiri memang tidak mudah. Seorang wirausahawan harus memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang. Disinilah peranan mahasiswa diharapkan untuk mampu menciptakan suatu lapangan kerja yang baru, yang nantinya dapat mengurangi jumlah pengangguran.
Berdasarkan konteks di atas maka hendaknya Perguruan Tinggi mempersiapkan mahasiswanya agar nantinya mereka dapat memasuki lapangan kerja maupun berusaha sendiri dengan berwirausaha. Selain itu mahasiswa perlu dibekali dengan ketrampilan-ketrampilan yang mengarah pada ketrampilan kerja dan mandiri (berwirausaha) bukan hanya dibekali dengan teori.
Oleh karena itu, berwirausaha merupakan alternatif yang diperkirakan mempunyai efektifitas dan efisiensi dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan untuk mengatasi masalah pengangguran di saat ini maupun di masa yang akan datang.
Selanjutnya dalam mengarahkan minat mahasiswa untuk berwirausaha tidak lepas dari faktor lingkungan keluarga yang terkait langsung dengan pekerjaan orang tua serta tidak lepas dari diri mahasiswa itu sendiri yang dapat dilihat dan diukur dari prestasi belajarnya.
Jenis pekerjaan yang ada dalam keluarga, khususnya orang tua mahasiswa akan mempengaruhi pola pikir seseorang terhadap dunia berwirausaha. Orang tua yang sukses didalam pekerjaannya (berwirausaha), akan memotivasi anak untuk melakukan hal yang sama dengan orang tuanya. Dengan begitu tidak menutup kemungkinan bahwa anak tersebut akan menentukan pilihan untuk berwirausaha sebagai warisan dari orang tua mahasiswa. Walaupun anak tersebut juga tertarik untuk mencari pekerjaan di perusahaan atau instansi lain, kemungkinan mereka untuk berwirausaha sangat kuat karena mereka telah menyaksikan dan menikmati keberhasilan orang tuanya dalam berwirausaha. Bagi yang orang tuanya bukan seorang wirausahawan pun tidak akan menutup kemungkinan bagi anak mereka nantinya untuk berwirausaha. Hal itu dapat terjadi melihat kondisi saat ini dimana mencari pekerjaan sudah sangatlah sulit.
keterampilan yang diperoleh mahasiswa selama duduk di bangku kuliah. Dengan bekal prestasi yang diperoleh, maka seorang mahasiswa setidaknya telah mempunyai suatu pegangan agar dapat berwirausaha dan menciptakan usaha sendiri. Selain itu, prestasi yang dimilikinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan seberapa besar minat mahasiswa untuk memasuki dunia berwirausaha. Mahasiswa yang memiliki prestasi tinggi cenderung mengambil langkah untuk memasuki dunia berwirausaha karena dalam dunia ini mahasiswa merasa tertantang dan memiliki kebebasan luas untuk bisa mandiri serta bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Namun bagi mahasiswa yang memiliki prestasi rendah akan sulit menentukan apakah dia mampu atau tidak untuk masuk dalam dunia berwirausaha.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan meneliti mengenai “HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA”.
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha?
2. Apakah ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menumbuhkan minat mahasiswa untuk berwirausaha apabila mereka nanti lulus dari perguruan tinggi.
2. Bagi Orang Tua
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan bahan informasi dan pengetahuan serta memberikan tambahan kepustakaan yang berguna bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan.
5. Bagi Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Wirausaha
1. Pengertian Wirausaha
Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan enterpreneurship, yang dapat diartikan sebagai ”the backbone of economy”, yaitu syaraf pusat perekonomian atau sebagai ”tailbone of economy”, yaitu pengendali perekonomian suatu bangsa (Soeharto Wirakusumo, 1997: 1).
Menurut Suryana (2003: 1), kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sedangkan Drucker berpendapat bahwa kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and diffrent thing). Kewirausahaan menurut Thomas W Zimmerer (1996: 51) adalah ”applying creativity and innovation to solve the problems and to exploit
opportunities that people face everyday”. Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari.
”An entrepreneurship is one who creates a new business in the face of
risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by
identifying opportunities and assembling the necessary resources to
capitalize on those opportunities”.
Dari pandangan para ahli diatas dapat disimpilkan bahwa kewirausahaan (enterpreneurship) adalah suatu kemampuan (ability) dalam berpikir kreatif dan berprilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat, dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.
Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
2. Ciri-Ciri Kewirausahaan
Geoffrey G. Meredith yang dikutip oleh Suryana (2003: 14) mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut:
Tabel 1
Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan
CIRI-CIRI WATAK (1)Percaya diri
(2)Berorientasi pada tugas dan hasil
(3)Pengambilan resiko dan suka tantangan (4)Kepemimpinan
Keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas, dan optimisme.
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif.
Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar.
(5)Keorisinilan (6)Berorientasi
kemasa depan
Inovatif dan kreatif serta fleksibel. Pandangan ke depan, perspektif.
Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer yang dikutip oleh Suryana (2003: 14) mengemukakan delapan karakteristik wirausaha, yaitu:
a. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggungjawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
b. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko moderate, artinya ia selalu mengambil resiko, baik yang terlalu rendah maupun resiko yang terlalu tinggi.
c. Confidence in their ability to success, yaitu percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.
d. Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik yang segera.
e. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
f. Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.
g. Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah. h. Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri wirausaha adalah memiliki visi dan tujuan, berani menanggung resiko, berencana, kerja keras, familiar, bertanggungjawab atas kegagalan dan keberhasilan.
3. Unsur Wirausaha
Soesarsono Wijandi (1987: 27-31) mengemukakan unsur-unsur wirausaha sebagai berikut:
a. Unsur pengetahuan
Mencirikan tingkat penalaran (reasioning) yang dimiliki oleh seseorang, yaitu tingkat kemampuan berpikir seseorang yang umumnya lebih banyak di tentukan pendidikannya, baik pendidikan formal maupun non formal.
b. Unsur keterampilan
Lebih berasosiasi pada kerja fisik anggota badan. Unsur keterampilan seseorang pada umumnya banyak diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata.
c. Unsur sikap mental
d. Unsur kewaspadaan
Paduan unsur kognitif dan sikap mental terhadap sesuatu yang akan datang. Kewaspadaan adalah rencana tindakan seseorang terhadap sesuatu yang mungkin dialaminya.
B. Minat
1. Pengertian Minat
Pengertian minat menurut ensiklopedia pendidikan adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar (Soegarda Poerbatjakara, 1982: 214). Sedangkan menurut Poerwadarminta (1976: 650), minat adalah perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Slameto (1995: 180) mengemukakan pengertian minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hak atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
Menurut W. S. Winkel (1986: 30), minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Mengenai munculnya minat, W. S. Winkel memberikan urutan-urutan untuk mencapai minat sebagai berikut:
Perasaan → Sikap → Minat
dia memandang bahwa usaha wirausaha dapat memberikan manfaat dan berharga bagi dirinya, maka timbullah sikap positif. Dia akan selalu memperhatikan, berusaha mendekati dan menyesuaikan dirinyna dengan sikap wirausahawan. Dengan demikian dapat dikatakan minat seseorang untuk berwirausaha telah muncul.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, pengertian minat wirausaha sebagai suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perasaan senang menaruh perhatian pada sesuatu serta berusaha untuk mengetahui, melakukan pendekatan, memperhatikan dengan seksama, melibatkan diri dan mengarahkan individu pada suatu pilihan tertentu. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha
Menurut Kir Haryana yang dikutip oleh Iin Hertiyamah (1999: 14-15), minat seseorang untuk terjun ke bidang wirausaha dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang berasal dari dalam dirinya (faktor intern) maupun faktor yang berasal dari luar dirinya (faktor ekstern). a. Faktor-faktor dari dalam, meliputi:
1) Faktor bakat
Bakat adalah kecakapan khusus dalam bidang tertentu yang diperoleh karena keturunan
2) Faktor kepribadian
karena pilihan kerja yang baik yang berdasarkan dari cocoknya kepribadian tersebut yang memungkinkan diekspresikannya sifat-sifat kepribadian tersebut. Dalam hal ini misalnya sifat mandiri.
3) Faktor kemampuan
Kemampuan adalah suatu kecakapan seseorang dalam bidang tertentu yang dapat diperoleh dari hasil belajar, melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Kecakapan seseorang itu sangat berpengaruh dalam pemilihan jenis pekerjaan.
b. Faktor-faktor dari luar, meliputi: 1) Adanya sarana atau fasilitas
Tersedianya modal material yang berupa fasilitas sarana dan biaya untuk menimbulkan usaha, dengan sendirinya akan mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha. 2) Faktor keluarga atau latar belakang keluarga.
Adanya dorongan orang tua dan saudara-saudara, merupakan pengaruh bagi bidang kerja seseorang.
3) Latar belakang pendidikan seseorang.
berwirausaha, berdasarkan bekal ilmu dan pengetahuan yang diperoleh mereka selama mereka kuliah.
4) Latar belakang sosial masyarakat
Adanya pekerjaan yang mendominasi suatu daerah akan sangat berpengaruh terhadap pilihan kerja. Apabila dalam masyarakat banyak dijumpai wirausaha yang berhasil, maka akan mempengaruhi minat berwirausaha bagi seseorang.
C. Jenis Pekerjaan Orang Tua 1. Pengertian Jenis Pekerjaan
Definisi jenis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah yang mempunyai ciri ( sifat, keturunan, dan sebagainya) yang khusus , macam, sedangkan pekerjaan adalah barang apa yang dilakukan (diperbuat, dikerjakan, dan sebagainya); tugas kewajiban; hasil bekerja; perbuatan. Jadi yang dimaksud dengan jenis pekerjaan adalah suatu bentuk atau macam kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan. Jenis pekerjaan antara orang tua mahasiswa yang satu dengan yang lainnya tentu saja berbeda. Pekerjaan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (Biro Pengembangan Sosial Budaya, hal. 12): a. Pekerjaan pokok
b. Pekerjaan sampingan atau sambilan
Pekerjaan sampingan atau sambilan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sifat pekerjaan sampingan atau sambilan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok.
Dalam penelitian ini penulis membedakan pekerjaan orang tua menjadi dua jenis, yaitu:
1) Wirausaha (petani, pedagang, pengusaha dan sejenisnya). 2) Bukan Wirausaha (Pegawai Negeri, Guru Negeri,
ABRI/POLRI dan sejenisnya). 2. Pengertian Orang Tua
Oleh sebab itu orang tua mempunyai peranan yang penting dan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap semua anggota keluarga yang berada di bawah tanggung jawabnya.
D. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar
Menurut Winkel (1996: 53) belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai (sikap). Dimyati Mahmud (1989: 121-122) menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi dalam diri seseorang karena pengalaman.
Pengertian belajar dalam arti luas adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan (Slameto,1988: 2). Pengertian belajar dalam arti sempit adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan itu diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan guru atau dosen.
2. Ciri-Ciri Belajar
a. Dalam belajar ada perubahan tingkah laku, baik tingkah laku yang dapat diamati maupun tingkah laku yang tidak dapat diamati secara langsung.
b. Dalam belajar, perubahan tingkah laku meliputi tingkah laku kognitif, afektif, psikomotor, dan campuran.
c. Dalam belajar, perubahan terjadi melalui pengalaman atau latihan. d. Dalam belajar, perubahan tingkah laku menjadi sesuatu yang relatif
menetap.
e. Belajar merupakan suatu proses usaha, yang artinya belajar berlangsung dalam kurun waktu cukup lama.
Menurut Slameto (1988: 3), ada enam ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar:
a. Perubahan terjadi secara sadar.
Artinya individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan dalam dirinya sebagai akibat dari aktivitas belajar itu.
b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.
Sebagai hasil dari belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu akan berlangsung terus-menerus dan tidak statis, serta akan berguna untuk belajar selanjutnya
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
d. Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara.
Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah lakuk yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.
Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena ada tujuan yang hendak dicapai.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Jika seseorang belajar mengenai sesuatu maka sebagai hasilnya dia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh baik dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
3. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1976:768), prestasi adalah hasil yang dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan). Dari definisi tersebut yang dimaksud prestasi belajar adalah suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang dalam rangka menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan yang hasilnya dapat diukur dengan menggunakan alat yaitu test.
Menurut Slameto (1987:56) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, yaitu:
a. Faktor internal
1) Faktor biologis yang meliputi usia, kematangan, kesehatan. 2) Faktor psikologis yang meliputi minat, motivasi, suasana
hati. b. Faktor eksternal
1) Faktor manusia yaitu keluarga, universitas/sekolah dan masyarakat.
2) Faktor non manusia yaitu udara, suasana, bau-bauan.
Seseorang dikatakan telah belajar, jika didalam dirinya telah terjadi perubahan tertentu. Di lembaga pendidikan, belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan pada umumnya bertujuan:
a. Mengetahui suatu kepandaian, kecakapan atau konsep yang sebelumnya belum diketahui.
b. Dapat mengajarkan sesuatu kepada manusia yang sebelumnya tidak dapat berbuat, baik tingkah laku maupun keterampilan.
c. Mampu mengkombinasikan dua pengetahuan kedalam suatu pengertian baru, baik keterampilan, pengetahuan maupun tingkah laku.
E. Kerangka Berpikir
1. Hubungan Antara Jenis Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Berwirausaha
Orang tua memiliki peranan yang sangat penting di dalam keluarga, terutama dalam memberikan perhatian dan dukungan terhadap anak-anak, selain itu orang tua memiliki peranan dalam mencukupi kebutuhan mereka seperti pendidikan, kesehatan, sandang dan juga pangan. Untuk dapat melakukan itu semua, orang tua harus bekerja. Jenis pekerjaan yang dilakukan antara orang tua yang satu dengan yang lain berbeda. Orang tua yang pekerjaannya sebagai seorang wirausaha, akan cenderung mendidik anak-anak mereka untuk dapat hidup mandiri tidak tergantung pada orang lain.
tentang berwirausaha dan melihat pengalaman seseorang yang sukses berwirausaha.
2. Hubungan Antara Prestasi Belajar dengan Minat Berwirausaha Prestasi belajar merupakan tujuan utama di dalam belajar mengajar, karena seorang anak akan lebih banyak mengenal pengetahuan dan keterampilan sehingga prestasi atau kemauan yang dimiliki akan lebih tinggi. Prestasi belajar yang tinggi dapat digunakan untuk mencari pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan baru sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Prestasi belajar dapat dipakai sebagai petunjuk ke arah mana seseorang seharusnya memilih pekerjaan dan bidang apa yang sesuai buatnya jika ingin membuka usaha sendiri. Karena orang yang berprestasi lebih besar berpeluang untuk memperoleh kemajuan di dalam pekerjaan yang dijalaninya.
apabila Perguruan Tinggi hanya mencetak lulusan yang rendah, maka tidak menutup kemungkinan mereka akan sulit untuk bersaing dalam dunia kerja. Dan minat mereka untuk menciptakan lapangan kerja baru dengan cara berwirausaha akan rendah pula.
F. Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pendapat yang diberikan secara tentatif (tentative statement) untuk menjelaskan suatu fakta atau yang dipakai sebagai dasar suatu penelitian. Hipotesis harus di uji berdasarkan data empiris, yaitu data yang berdasarkan pada penelitian suatu sampel. Hipotesis seringkali digunakan untuk mengambil keputusan.
Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat
mahasiswa untuk berwirausaha.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan keseluruhan dari prosedur dan alat yang
dipergunakan dalam penelitian. Penentuan metode penelitian menjadi sangat
penting karena digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang
diteliti.
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan penulis gunakan adalah
Studi Kasus (Case Study). Artinya penelitian hanya dilakukan pada obyek
tertentu dan yang telah ditentukan sebagai obyek penelitian, dan kesimpulan
yang ditarik hanya berlaku pada obyek yang diselidiki.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada
Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003 - 2004.
2. Waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek/subyek yang terdiri dari
manusia, benda-benda, gejala-gejala yang mempunyai karakteristik
tertentu di dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004.
2. Sampel
Suatu penelitian yang ideal akan meneliti seluruh populasi yang
ada. Namun, seringkali populasi sangat besar dan tidak mungkin di teliti
seluruhnya, maka perlu adanya sampel. Sampel yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah yang bersifat representative atau mewakili.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, didapat jumlah populasi 57
orang mahasiswa yang terdiri dari 25 mahasiswa dari angkatan 2003,
dan 32 mahasiswa dari angkatan 2004.
Menurut Suharsimi Arikunto (1989: 107) apabila anggota subyek
dalam populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika
subyeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10% - 15%
atau 20% - 25%. Mengingat jumlah populasi yang diperoleh kurang dari
100 yaitu berjumlah 57 mahasiswa, maka penulis mengambil seluruh
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran 1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek
penelitian atau faktor-faktor yang berperan atau gejala-gejala yang
diteliti.
Dalam penelitian ini akan diteliti variabel - variabel sebagai berikut :
a. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas (Sugiyono, 2000: 33). Dalam penelitian ini yang termasuk
dalam variabel terikat adalah minat berwirausaha.
b. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2000: 33). Dalam penelitian
ini variabel bebasnya adalah jenis pekerjaan orang tua dan prestasi
belajar.
2. Pengukuran variabel
a. Variabel terikat (dependent variable)
Minat mahasiswa berwirausaha merupakan perasaan suka
yang dihubungkan dengan objek di luar individu dan perasaan suka
tersebut dapat mendorong individu untuk berbuat sesuatu terhadap
objek seperti memberikan perhatian.
Untuk mengetahui minat berwirausaha mahasiswa, disini
Tabel 2
Operasional Variabel
Variabel Indikator Nomor Kuesioner
Positif Negatif
Minat
Berwirausaha
1.Rasa tertarik siswa untuk
melakukan aktifitas yang
berhubungan dengan
kegiatan berwirausaha
2.Semangat untuk bersaing
3.Kemauan siswa untuk
berusaha sendiri dalam
melakukan suatu kegiatan
4.Keinginan untuk mengambil
resiko
1, 2, 5,
9, 16, 17
10
3, 8, 11,
12, 15
14
13
4, 6, 7
Jenis Pekerjaan
Orang
1.Wirausaha
2.Bukan Wirausaha
Prestasi Belajar Nilai IPK Mahasiswa/i
Sedangkan untuk mengukur minat berwirausaha
mahasiswa, penulis menggunakan kuesioner tentang pilihan yang
disusun seperti model skala Likert, dengan empat alternatif
jawaban. Skor bergerak dari 1 sampai dengan 4. Adapun pedoman
untuk memberikan skor pada alternatif jawaban sebagai berikut :
1) Untuk pernyataan yang bersifat positif :
Jawaban a : skor 4
Jawaban b : skor 3
Jawaban c : skor 2
2) Untuk pernyataan yang bersifat negatif :
Jawaban a : skor 1
Jawaban b : skor 2
Jawaban c : skor 3
Jawaban d : skor 4
b. Variabel bebas (independent variable)
1) Jenis pekerjaan orang tua
Pekerjaan orang tua adalah pekerjaan pokok yang ditekuni
orang tua mahasiswa setiap harinya. Dalam penelitian ini, penulis
mengelompokkan ke dalam dua golongan sebagai berikut:
a) Wirausaha, untuk orang tua mahasiswa yang berwirausaha
diberi skor 2
b) Bukan wirausaha, untuk orang tua mahasiswa yang bukan
berwirausaha diberi skor 1
2) Prestasi belajar
Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
hasil puncak yang telah dicapai melalui pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki mahasiswa selama mejalani studinya di
Universitas. Dalam penelitian ini untuk mengukur prestasi belajar
mahasiswa, penulis menggunakan nilai IPK (Indek Prestasi
Komulatif) mahasiswa angkatan 2003-2004 Program Studi
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang penulis kumpulkan adalah data yang
berhubungan dengan variabel yang diteliti untuk keperluan diatas maka
penelitian ini menggunakan metode yang meliputi :
1. Kuesioner
Adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan
kepada mahasiswa yang berkaitan dengan minat berwirausaha dan jenis
pekerjaan orang tua.
2. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai nilai IPK
mahasiswa dan tentang gambaran umum Universitas.
F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1. Pengujian Validitas
Validitas atau kesahihan adalah kemampuan suatu instrumen untuk
mengungkap sesuatu yang jadi sasaran pokok pengamatan yang
dilakukan oleh instrumen tersebut.
Uji validitas yang biasa dilakukan terhadap suatu instrumen
penelitian mencakup uji validitas instrumen atau soal secara keseluruhan
dan uji validitas item atau butir soal. Suatu instrumen dikatakan valid
jika instrumen tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur dan
suatu item dikatakan valid jika skor item mempunyai kesejajaran dan
Untuk menguji kesahihan butir dilakukan dengan cara
mengkorelasikan antara skor butir/item dengan skor total. Rumus yang
digunakan adalah rumus Korelasi Product Moment dari Pearson
(Suharsimi Arikunto, 1997: 146), sebagai berikut :
rXY =
(
)( )
( )
{
∑
∑
−∑
∑
}
{
∑
∑
−( )
∑
}
− 2 2 22 X N Y Y
X N Y X XY N Keterangan :
RXY : koefisien korelasi skor item dengan skor total.
N : jumlah item pertanyaan.
X : skor dari masing-masing item.
Y : skor total dari seluruh item.
Pelaksanaan perhitungan uji validitas instrumen pada penelitian ini,
penulis menggunakan program SPSS (statistical Product and Service
Solution) seri 10.0. Kemudian mencari r tabel yaitu dengan dk = n − 2.
Dalam kasus ini dk = 57 − 2 = 55% dengan taraf signifikansi 5%, maka
di dapat nilai r tabel 0,261. Kriteria pengujiannya adalah apabila r hitung
≥ r tabel, maka item dikatakan valid. Sebaliknya jika r hitung ≤ r tabel,
maka item dikatakan tidak valid.
Hasil pengujian validitas yang dilakukan terhadap 57 responden
Tabel 3
Hasil Perhitungan Pengujian Validitas
No. Item r hitung r tabel Keterangan
1 0, 6061 0,261 Valid
2 0, 6399 0,261 Valid
3 0, 6005 0,261 Valid
4 0, 4241 0,261 Valid
5 0, 6801 0,261 Valid
6 0, 4606 0,261 Valid
7 0, 7257 0,261 Valid
8 0, 7367 0,261 Valid
9 0, 6066 0,261 Valid
10 0, 4854 0,261 Valid
11 0, 6566 0,261 Valid
12 0, 7012 0,261 Valid
13 0, 6559 0,261 Valid
14 0, 7462 0,261 Valid
15 0, 5351 0,261 Valid
16 0, 7953 0,261 Valid
17 0, 5476 0,261 Valid
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu
menunjukkan keajegan hasil pengukuran yang dinampakkan dalam taraf
ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilias suatu dinyatakan dalam
Untuk mengetahui koefisien reliabilitas digunakan rumus Alpha
Cronbach sebagai berikut:
(
)
⎥⎦⎤⎢⎣⎡ −Σ ⎥⎦⎤ ⎢⎣ ⎡
−
= 1 22
1 t
b k
k rii
σ σ
Keterangan:
rii : reliabilitas item
k : banyaknya butir soal atau item
σb2 : jumlah varians soal
σt2 : varians soal
Untuk menentukan apakah instrumen ini reliabel atau tidak maka
ketentuannya sebagai berikut :
a. Jika r hitung > r tabel, dengan taraf signifikansi 5% maka item
dikatakan reliabel.
b. Jika r hitung < r tabel, dengan taraf signifikansi 5% maka item
dikatakan tidak reliabel.
Hasil pengujian reliabilitas butir angket menggunakan keofisien
Alpha dari Cronbach dengan menggunakan komputer program SPSS seri
10.0. Di dapat r tabel sebesar 0,261, dengan taraf signifikansi 5%. Hasil
analisa menunjukkan bahwa butir-butir pertanyaan yang di uji reliabel
dan handal. Hal itu terbukti dengan diperolehnya r hitung sebesar
G. Pengujian Hipotesis Penelitian 1. Rumusan Hipotesis
Hiptesis I
Ho : Tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua
dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.
Ha : Ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan
minat mahasiswa untuk berwirausaha.
Hipotesis II
Ho : Tidak ada hubungan antara prestasi belajar dengan
minat mahasiswa untuk berwirausaha.
Ha : Ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat
mahasiswa untuk berwirausaha.
2. Pengujian hipotesis
Hipotesis ke 1,2 diuji dengan menggunakan teknik analisis
Chi-Kuadrat. Langkah-langkahnya:
a. Menghitung nilai Chi-Kuadrat, dengan rumus sebagai berikut:
(
)
2 2 =∑
−fh fh fo X
Keterangan:
X2 : Chi-Kuadrat
fo : Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data
Untuk menghitung X2, terlebih dahulu harus diketahui fo
dan fh dengan menggunakan tabel berikut ini:
Tabel 4
Kontingensi Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Mahasiswa untuk
Berwirausaha
Pekerjaan Orang Tua Minat Total
Tinggi Rendah
Wirausaha
Bukan Wirausaha
Jumlah
Untuk memperoleh fh digunakan rumus:
ruhnya jumlahselu
s jumlahbari m
jumlahkolo
fh= ×
b. Menentukan statistik uji X2 dengan derajat kebebasan df =
(baris-1)(kolom-1). Maka dengan baris sebanyak 2 dan kolom sebanyak
2, derajat kebebasannya (2-1)(2-1) = 1. Ini berarti kita hanya bebas
atau hanya perlu menghitung satu sel saja, dan sel-sel yang lain
akan terisi dengan sendirinya.
c. Berdasar tabel fo dan fh yang ada dapat dihitung X2 dengan taraf
signifikan 5% serta df = 1, maka didapat kesimpulan sebagai
berikut:
1) apabila X2 hitung < X2 tabel, maka Ho diterima.
Untuk mempermudah analisis data dipergunakan tabel sebagai
berikut:
Tabel 5
Tabel penolong untuk menghitung Chi-Kuadrat
Pekerjaan Orang
Tua
Minat Fo fh Fo-fh
(
)
2fh fh fo−
Wirausaha Tinggi
Rendah
Bukan
Wirausaha
Tinggi
Rendah
Total ΣX²
Syarat-syarat Chi-Kuadrat:
a. Chi-Kuadrat hanya dapat menunjukkan apakah korelasi antara dua
gejala atau lebih signifikan atau tidak.
b. Chi-Kuadrat dapat digunakan untuk menganalisa data yang
berwujud frekuensi.
c. Chi-Kuadrat paling tepat digunakan pada data yang diperoleh dari
sampel dan kategori-kategori yang terpisah satu sama lain.
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma 1. PTPG Sanata Dharma (1955 - 1958)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang sekarang ini
merupakan salah satu Fakultas dari Universitas Sanata Dharma. Dulu
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ini pernah populer dengan
sebutan IKIP Sanata Dharma., yang mulanya adalah sebuah Perguruan
Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang berdiri resmi pada tanggal 17
Desember 1955.
Rencana untuk mendirikan suatu Perguruan Tinggi Pendidikan
Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh
para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus ( Serikat Yesus yang
lazim disingkat S.J). Ketika itu Ordo telah membuka kursus-kursus BI,
antara lain BI mendidik di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loef,
S.J, BI Ilmu Sejarah di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J. Van der
Meulen, S.J, dan BI Bahasa Inggris di Semarang yang dikelola oleh
Pater H. Bastiaanse, S.J.
Berkat dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide,
selanjutnya Pater Kester yang ketika itu menjabat sebagai Supervisor
sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal
20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17
Desember 1955.
Pada awalnya PTPG Sanata Dharma memiliki empat Jurusan, yaitu
Bahasa Inggris, IPA, dan Ilmu Mendidik. Adapun yang menjadi Dekan
PTPG Sanata Dharma yang ditunjuk saat itu adalah Pater Prof. Nicolaus
Driyarkara S.J, dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan.
Dalam perkembangannya, PTPG Sanata Dharma (yang mulai
November 1958 berganti nama menjadi FKIP Sanata Dharma)
menambah 3 Jurusan lagi, sehingga menjadi 7 Jurusan. Tambahan 3
Jurusan itu adalah Ilmu Ekonomi (tahun 1957), Filsafat dan Teologi
(bergabung pada tanggal 15 Juli 1961), dan Bahasa Indonesia (10
September 1963).
2. FKIP Sanata Dharma (1958 – 1965)
Mulai bulan November tahun 1958, pemerintah mengubah nama
PTPG menjadi FKIP, dengan alasan PTPG bukanlah nama suatu Instansi
Perguruan Tinggi. Berkaitan dengan hal itu, nama PTPG Sanata Dharma
berganti menjadi FKIP Sanata Dharma. Namun, muncul persoalan,
”mana universitasnya?” guna mengatasi persoalan itu muncul gagasan
untuk membentuk Universitas Katolik Indonesia guna ”melindungi”
FKIP Sanata Dharma. Pada akhirnya Universitas tersebut tidak pernah
Antara tahun 1960 – 1966 bidang pendidikan ditangani oleh dua
kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Kebudayaan
(PD&K) serta Kementerian Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan
(PTIP). FKIP berada di bawah PTIP, kemudian PD&K mendirikan
Institut Pendidikan Guru (IPG), sehingga terjadilah dualisme. Guna
mengatasi hal tersebut Presiden Soekarno membentuk IKIP yang
merupakan gabungan dari FKIP dan IPG. Pada masa FKIP ini Sanata
Dharma berhasil memperoleh status ”disamakan” dengan negeri
berdasarkan SK Menteri PTIP No. 1/ 1961 pada tanggal 6 Mei 1961,
juga No. 77/ 1962 tanggal 11 Juli 1962. walaupun bagian dari
Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma
berdiri sendiri.
3. IKIP Sanata Dharma (1965 – 1993)
FKIP Sanata Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma mulai
tanggal 1 September 1965, berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237/
B-SWT/ U/ 1965.
Dalam masa IKIP tersebut, banyak hal berkembang di Sanata
Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik yang
menyangkut perkembangan sarana fisik, administrasi, pengajaran dan
penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. IKIP Sanata Dharma
dilengkapi dengan lembaga-lembaga pendukung, yaitu Pusat Penelitian
Sanata Dharma, Pusat Pengabdian pada Masyarakat, dan Pusat
Biro Administrasi, yaitu Biro Administrasi Umum (BAU) dan Biro
Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK).
Selain melaksanakan Program SI (sebelumnya Sarjana Muda dan
Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk
menngelola Program Diploma I, II dan III untuk Jurusan Matematika,
Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai
Program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka
Program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).
4. Universitas Sanata Dharma (1993 – sekarang)
Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat serta kemajuan jaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan
SK Mendikbud No. 46/ D/ O/ 1993 IKIP Sanata Dharma dikembangkan
menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal denngan nama
USD. Setelah Sanata Dharma menjadi Universitas, Jurusan dan Program
Studi yang berada di dalam FKIP tetap berstatus ”disamakan” sesuai
dengan SK Dirjen Dikti No. 266/ Dikti/ Kep/ 1993, tertanggal 10 Mei
1993. Selanjutnya, berdasarkan peraturan baru semua Program Studi di
lingkungan FKIP USD tetap terakreditasi sesuai dengan SK Mendikbud
No. 78/ D/ O/ 1997, tertanggal 17 November 1997.
Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan
sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang menjadi
program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan
guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa Fakultas baru.
Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25
Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3
Program Kursus Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di
Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek,
baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya),
administrasi (sistem informasi, manajemen, biro/ lembaga/ pusat/ serta
unit pendukunng), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran,
serta pengabdian pada masyarakat.
5. Nama-nama Rektor Sanata Dharma a. Prof. Dr. N. Driyarkara (1955 – 1967)
b. Drs. J. Drost, S. J. (1968 – 1976)
c. Prof. Dr. A. M. Kadarman, S. J. (1977 – 1984)
d. Drs. F. X. Danuwinata, S. J. (1984 – 1988)
e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 – 1993)
f. Dr. M. Sastrapratedja, S. J. (1993 – 2001)
g. Dr. Paulus Suparno, S. J. MST (2001 – 2006)
B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan USD 1. Visi
USD didirikan untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan
meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan
akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam
penggalian kebenaran secara objektif dan akademis dan pengembangan
kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan
spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for
and with others), perhatian pribadi (cura personalis), semangat
keunggulan (magis), dan semangat dialogis.
2. Misi
USD didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan
perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis
masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis,
lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi
intelektual, moral, emosional, dan spiritual mahasiswa secara terpadu,
lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis,
dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan
pelayanan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga
kependidikan secara profesional.
3. Tujuan Pendidikan USD
Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri
humanistik yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan
cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila,
sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya
dan integritas kepribadian yang tinggi.
C. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi
Pada waktu berdirinya (1957) oleh Dr. A. M. Kadarman, S. J.
Program Pendidikan Ekonomi menggunakan nama Jurusan Ilmu Ekonomi
FKIP Sanata Dharma. Jurusan Ilmu Ekonomi memperoleh status
”disamakan” pada tanggal 11 Juli 1962. Status disamakan ditetapkan
kembali pada tanggal 1 September 1965 dan pada tahun 1981. Selanjutnya
berdasarkan keputusan Mendikbud RI tanggal 28 Januari 1985, Jurusan
Ilmu Ekonomi diganti nama menjadi Jurusan Pendidikan Dunia Usaha
(PDU) yang memiliki Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi
(PEK) dan Prodi pendidikan Akuntansi (PAK) keduanya memiliki status
disamakan.
Sejak IKIP Sanata Dharma menjadi Universitas tahun 1993, Prodi
Pendidikan Ekonomi Koperasi (PEK) dan Prodi Pendidikan Akuntansi
(PAK) berada di bawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
(JPIPS), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) terakreditasi oleh
BAN-PT berdasarkan surat yang bernomor 00821/AK
1.1/USDPQU/VIII/1998 dengan nilai Baik (B). Pada tahun 1999
Prodi nama Prodi Pendidikan Ekonomi Koperasi dan Prodi Pendidikan
Akuntansi diganti dengan nama Prodi Pendidikan Ekonomi (PE) Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi (PEK) dan Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi (PAK).
Pada bulan Agustus tahun 2003, Prodi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi telah selesai
melaksanakan proses akreditasi ulang dari BAN dan berdasarkan surat
Nomor 042/BAN-PT/AK-VII/S1/X/2004 PEK terakreditasi A.
Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi/PDU dalam
perjalanannya mengalami kemajuan pesat dalam kualitas lulusan dan
tenaga kerja serta fasilitas yang memadai dan pada tahun 2006 Prodi
PEK/PDU diganti dengan nama Prodi Pendidikan Ekonomi menurut surat
direktur akademik DITJEN DIKTI No. 2582/D2.2/2006 tertanggal 26
Desember 2006.
D. Dosen-dosen Pendidikan Ekonomi
1. Dra. Catharina Wigati Retno Astuti, M.Si
2. Drs. C. Teguh Dalyono, M.S.
3. Drs. J. Markiswo
4. Drs. P.A. Rubiyanto
5. Indra Darmawan, S.E., M.Si.
6. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si
E. Deskripsi Program Studi
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Ekonomi Koperasi merupakan salah satu Prodi di bawah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang memiliki visi, misi, dan
tujuan sebagai berikut:
1. Visi
Visi Pendidikan Ekonomi adalah membangkitkan dan
mengembangkan potensi generasi muda agar mampu berpartisipasi aktif
dan kreatif dalam membangun masyarakat pluralistik yang adil dan
demokratik sesuai dengan bidang keahliannya, yang dilaksanakan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta visi
Kristiani mengenai martabat manusia.
2. Misi
Misi dari Pendidikan Ekonomi adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan bagi masyarakat tenaga kependidikan dan
non-kependidikan di bidang ekonomi yang profesional, dewasa secara
spiritual, moral, intelektual, sosial, dan emosional, serta yang mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi;
b. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat
dialogis;
c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus
membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan dan
d. Menyelenggarakan penelitian di bidang Pendidikan Ekonomi dan
ekonomi demi pengembangan martabat manusia.
3. Tujuan
Tujuan dari Program Studi Pendidikan Ekonomi adalah:
a. Mempersiapkan tenaga kependidikan dan non-kependidikan di
bidang ekonomi yang profesional dan kreatif dalam menggunakan
teknologi informasi;
b. Meningkatkan kualitas proses pendidikan yang humanis dialogis
lewat peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa
hardware, software, dan brainware-nya;
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian yang dilakukan
oleh para dosen, baik individual maupun kelompok dan oleh
mahasiswa sebagai syarat kelulusannya;
d. Meningkatkan kualitas dan kkuantitas pengabdian kepada
masyarakat baik yang dilakukan oleh Program Studi sebagai
kesatuan, dosen, dan mahasiswa secara individual maupun
kelompok seraya mengembangkan networking dengan
lembaga-lembaga pendidikan dan non-kependidikan.
4. Prospek Kerja
Bidang kerja yang dapat dimasuki dari lulusan Pendidikan
a. Bidang Kerja Keguruan dan kependidikan: Guru Ekonomi dan
Akuntansi SLTA, Guru Ekonomi SLTP, Tenaga Kependidikan
non-keguruan baik di instansi pemerintah maupun swasta;
b. Bidang Dunia Usaha dan Dunia Industri: Pemasaran, Personalia,
Akuntansi, Penelitian dan Pengembangan industri kecil/koperasi.
Dalam bidang penyediaan tenaga kerja keguruan dengan
spesialisasi ekonomi maka prodi ini merupakan satu-satunya prodi
swasta yang ada di DIY, sementara itu permintaan guru ekonomi terus
ada. Setiap lulusan selain mendapat Ijazah juga akan mendapatkan Akta
IV yang memberikan kewenangan untuk mengajar. Kurikulum Prodi
Pendidikan Ekonomi juga dirancang untuk setiap lulusan dapat bekerja
di dunia industri atau dunia usaha terutama dalam bidang pemasaran,
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini disajikan deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil
penelitian. Analisis data meliputi pengujian normalitas dan pengujian hipotesis.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer program
SPSS (statistical Product and Service Solution) seri 10.0.
A. Deskripsi Data
1. Jenis Pekerjaan Orang Tua
Jenis pekerjaan orang tua dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
wirausaha (petani, pedagang, dan sejenisnya) serta bukan wirausaha
(Pegawai negeri/swasta, karyawan, ABRI/POLRI, dan sejenisnya).
Berdasarkan penjelasan diatas maka dibuat tabel sebagai berikut:
Tabel 6
Penilaian Jenis Pekerjaan Orang Tua Mahasiswa
No. JP Orangtua Jumlah Persentase
1 Wirausaha 17 29,82%
2 Bukan Wirausaha 40 70,18%
Jumlah 57 100%
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka data variabel jenis
pekerjaan orang tua mahasiswa yang berwirausaha ada 29,82% dan
bahwa pekerjaan orang tua mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan
2003 – 2004 lebih banyak yang bukan berwirausaha.
2. Prestasi Belajar Mahasiswa
Sebagai indikator tinggi rendahnya prestasi yang dicapai
mahasiswa adalah Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa.
Selanjutnya batas-batas tinggi dan rendah ditentukan sebagai berikut:
Mean = N FX
Σ
= 57
12 , 157
= 2,76
Keterangan : F = Frekuensi
X = Nilai data kuantitatif
N = Jumlah sampel
Maka: tinggi jika > 2,76 dan rendah jika ≤ 2,76
Tabel 7
Komposisi Prestasi Akademik Mahasiswa
Prestasi Belajar Jumlah Persentase
Tinggi 30 52,63%
Rendah 27 47,37%
Jumlah 57 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa prestasi belajar
mahasiswa yang tinggi ada 52,63% dan prestasi belajar mahasiswa yang
rendah ada 47,37%. Hal ini berarti prestasi belajar yang dimiliki
mahasiswa mempunyai tingkatan kecenderungan yang sangat
3. Minat untuk Berwirausaha
Batas-batas untuk menentukan tinggi dan rendahnya minat
mahasiswa untuk berwirausaha adalah sebagai berikut:
Mean = N FX
Σ
= 57 2508
= 44
maka, tinggi jika > 44, dan rendah jika ≤ 44
Tabel 8
Komposisi Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha
Minat
Berwirausaha
Jumlah Persentase
Tinggi 28 49,12%
Rendah 29 50,88%
Jumlah 57 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa mahasiswa yang
minat berwirausahanya tinggi ada 49,12% dan mahasiswa yang minat
berwirausahanya rendah ada 50,88%. Hal ini berarti bahwa banyak
mahasiswa yang memilih untuk tidak berwirausaha (membuka usaha
sendiri), tetapi memilih bekerja di perusahaan atau instansi lainnya.
B. Pengujian Hipotesis
1. Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.
Untuk menguji hipotesis pertama ini di gunakan teknik analisis
Tabel 9
Kontingensi Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Mahasiswa untuk
Berwirausaha
Pekerjaan Orang
Tua
Minat Total
Tinggi Rendah
Wirausaha 11 6 17
Bukan Wirausaha 17 23 40
Jumlah 28 29 57
fh1 = 8,35 57
28 17× =
fh3 = 19,65 57
28 40× =
fh2 = 8,65 57
29 17
= ×
fh4 = 20,35 57 29 40 = × Tabel 10
Penolong Menghitung Chi Kuadrat
Pekerjaan Orang
Tua
Minat Fo fh Fo-fh
(
)
2fh fh fo−
Wirausaha Tinggi 11 8,35 2,65 0,84
Rendah 6 8,65 -2,65 0,81
Bukan Wirausaha Tinggi 17 19,65 -2,65 0,36
Rendah 23 20,35 2,65 0,35
Total 57 57 0 2,36
Dari pengelompokkan ini selanjutnya digunakan untuk menguji
hipotesis dari permasalahan yaitu:
Ho : tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat
Ha : ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat
mahasiswa untuk berwirausaha.
Dengan tingkat kepercayaan 5% dan df = 1, selanjutnya kita uji
hipotesisnya dengan hasil perhitungan sebagai berikut:
a. α = 0,05
b. df = (b-1)(k-1) = 1
c. X2 hitung = 2,36 dan X2 tabel = 3,84
Maka X2 hitung < X2 tabel karena 2,36 < 3,84
d. Kesimpulan: Ho diterima
e. Artinya: tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua
dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.
2. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha
Untuk menguji hipotesis pertama ini di gunakan teknik analisis
koefisien kontingensi. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
Tabel 11
Kontingensi Prestasi Belajar dengan Minat Mahasiswa untuk
Berwirausaha
IPK Minat Total
Tinggi Rendah
Tinggi 18 12 30
Rendah 10 17 27
Gambar
Dokumen terkait
jurusan Multimedia SMK Saraswati Salatiga meningkat dari 46.15% pada siklus I dan dikategori sedang, meningkat pada siklus II menjadi 75.78% dan dikategori tinggi. Kata
Dengan melihat endapan material lahar dingin di anak-anak sungai Progo tersebut, maka sudah dapat dipastikan bahwa di sungai Progo akan menerima beban aliran sedimen
Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia lndonesia khususnya para dosen baik di Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta, Kementerian Pendidikan
- Biarkan kosong atau Coret dengan TANDA SILANG (X) pada. kotak tanda tangan PESERTA yang
Sejarah pendidikan Islam hakikatnya sangat berkaitan dengan sejarah Islam sehingga periodesasi sejarah pendidikan Islam berada dalam periode-periode sejarah Islam
Undang- undang kepariwisataan yang bersifat nasional dan menyeluruh sangat diperlukan sebagai dasar hukum dalam rangka pembinaan dan penyelenggaraan kepariwisataan, khususnya
Pekerjaan lain yang tidak kalah pentingnya adalah sampling, yaitu pengambilan conto material yang sesedikit mungkin namun dapat mewakili material keseluruhan. Sampling
Dengan paket BELI RESEP secara otomatis anda akan mendapatkan pelajaran secara penuh dari A-Z tentang resep-resep Bakso, Mie Ayam, Cara Pembuatan Mie, Cara Pembuatan