• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA

MAHASISWA

Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

HOTMAULI SIPAYUNG NIM: 011334086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

Maka janganlah kau katakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah

engkau ingat kepada TUHAN, Allah-mu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan.

(Ulangan 8: 17-18a)

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. (Fil. 4: 13)

Keberhasilan bukan final, kegagalan juga bukan fatal. Hanya kerendahan hati, kesabaran, kesetiaan dan usaha untuk sebuah komitmen pada visi yang

menentukan segalanya.

Tuhan memberimu pelangi di setiap badai. Senyum di setiap air mata, berkat di setiap cobaan. Lagu indah di setiap helaian nafas dan jawaban di setiap DOA.

(5)

v

Aku berdoa kepada TUHAN dan memohon suatu keajaiban bagiku, TUHAN pun memberikannya padaku.

Aku menangis karena keadaanku saat ini dan berharap semuanya baik-baik saja, TUHAN pun memberikan seseorang untuk menghiburku.

Aku merasa berputus asa dalam menjalani hari-hariku, TUHAN menuntun dan membantuku melaluinya.

Aku lupa untuk mengucap syukur pada-Nya, TUHAN pun menegurku dengan lembut dan mesra.

Aku merasa kesepian dan terbuang, TUHAN pun melihatku dan memberikan sahabat bagiku.

Aku bertanya tentang kekhawatiranku pada TUHAN, Akankah aku dapat bahagia dan dapat membahagiakan orang-orang yang kukasihi dan kucintai?

TUHAN tersenyum padaku, dan berkata:

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginan kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan

syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara pikiranmu dalam Kristus Yesus (Fil. 4:6-7).

Skripsi ini kupersembahkan kepada: ♥Allah Bapa dan Jesus Christ Penyelamatku ♥Bapak M. Sipayung / R. br. Manihuruk ♥Oppung Gihon Manihuruk (+) / br Haloho ♥Oppung Togi Sipayung (+) / br Manihuruk (+) ♥Anggiku: Herni, Desma, Helen dohot ibotokku: Togi & Goklas ♥Tante, Nan2lang, Tulang, Bou, Amang bou, Uda, Nanguda ♥My beloved ♥Sahabat-sahabatku

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Agustus 2008 Penulis

(7)

vii ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA

MAHASISWA

Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Hotmauli Sipayung Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha; (2) ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan januari 2008. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i FKIP Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjumlah 57 mahasiswa dan merupakan penelitian populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Chi Kuadrat.

(8)

viii ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN PARENT’S OCCUPATION, STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT AND STUDENT’S INTEREST

IN ENTREPRENEURSHIP

A Case Study at the Students of Economics Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta 2003-2004 Academic Year

Hotmauli Sipayung Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

The purposes of this research are to find out wheter: (1) there is the relationship between parent’s occupation and student’s interest in entrepreneurship; (2) there is the relationship between student’s learning achievement and student’s interest in entrepreneurship.

This research is a case study. This research was conducted at Sanata Dharma University Yogyakarta in January 2008. The populations of this research were students of Economics Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta 2003-2004 Academic Year. The populations of this research were 57 students of Economics Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta 2003-2004 Academic Year. The techniques of data collection were questionnaire and documentations. The technique of data analysis was Chi Square.

(9)
(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Bapa di Surga atas berkat, mujizat dan karunia yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA”. Studi kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim., M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Laurentinus Saptono., S.Pd, M.Si. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(11)

xi

5. Bapak FX. Muhadi, M.Pd., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, masukan dan pengarahan pada penulis.

6. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, masukan dan pengarahan pada penulis.

7. Seluruh dosen dan staff Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membimbing, mendidik, memberikan ijin tempat penelitian dan bekerjasama dengan baik pada penulis selama belajar di almamater tercinta ini.

8. Seluruh mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004, yang telah membantu penulis dalam pengisian kuesioner penelitian.

9. Kedua orang tuaku M. Sipayung/br. Manihuruk, dang adong na boi dihatahon borumuna on pak dohot mama holan hata mauliate do na boi didokkon borumuna on. Maaf buat sude pangalosianku sahat sadarion. Terimakasih juga buat doa, materi, perhatian, nasehat, kepercayaan dan dukungan yang tiada hentinya selama ini, dan semoga perjuangan borumuna ini selanjutnya dapat membuahkan hasil yang berguna buat keluarga kita. Horas ma dihita sasude, Debata ma na mandongani hita saluhutna. Amen. 10.Oppung Gihon Simanihuruk(+)/br. Haloho, Oppung dibereng ho do

(12)

xii

11.Anggi dohot Ibotokku, Herni “Nunut” (terus semangat meraih keberhasilan), Desma “Dekmong” (akhirnya kita lulus juga, tinggal kerja neh..), Togi “Togol” (abang cayanx cepetan lulus, katanya mau lanjutin S2 he☺) , Goklas “Goleng” (wah da jadi anak kuliahan neh sekarang, selamat meraih impian n banyak2 berdoa ya abang cayanx!) n My sweet little sister Helen (ayo yang rajin belajar, biar pinter he☺). Adek-adekku tersayang thanks ya buat semua dukungan, doa, n everything yang da kita lalui dan diberikan buat kakakmu yang manis ini☺. Kita semua harus sukses ya adek-adekku tersayang supaya Bapak n Mama bahagia ok!! I Love You all.

12.Mauliate buat Keluarga Tulang & Nan2lang Gebbi (Pekanbaru), Uda & Nanguda Sahat (Pekalongan), Tulang & Nan2lang Jerry (Lampung), Tante & Uda (Lampung), Amang Bou & Bou Apul (Pekalongan), Amang Bou & Bou Roni (Jepara), Amang Bou & Bou Nelson (Solo), Uda & Nanguda (Lampung), pariban2 kecilku dan adek-adekku. Thanks buat semua bantuan, saran, doa, perhatian, dan canda tawanya selama ini.Horas ma dihita saluhutna. GBU. Amen.

(13)

xiii

kusayang karena dia apa adanya. Kau yang selalu sabar dan mengalah menghadapi sikapku serta selalu disampingku menjagaku. Tak ada kata yang bisa aku ucapkan selain kata mauliate da hasian. Mauliate buat semua yang telah kau berikan dan lakukan untukku terutama disaat aku lemah. Kau akan selalu menjadi cintaku, kakakku and sahabatku. Holan ho do na menjadi

“ADORER” hu Binsar Parulian Simanjuntak. Jangan lelah menasehati dan mengajariku walau pun aku selalu jugul hehe…☺ God Bless Us n Our Love. Amen.

14.Keluarga ke-2 ku di jogja “Cupid-cupid BROMO 2B” , M’Dina, K’Bertha, Iin “Inul”, Ike “Kotoko”, Novie “Brunop”, Bulan ”Bul-Bul”, Tuta ”Tantut”, Nu2ng ”Mpok Nung”, Hartini ”Entine” n Mega ”Megol” (buat komputer n tumpangannya selama ini....). Thanks ya girls buat canda tawanya tiap hari n

4 everything that we had done together. One 4 All, All 4 One. Bravo…

(14)

xiv

16.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu oleh penulis, terima kasih banyak atas segala bantuan dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak. Akhir kata semoga ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 7 Agustus 2008

(15)

xv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

(16)

xvi

1. Pengertian Wirausaha ... 9

2. Ciri-Ciri Kewirausahaan ... 10

3. Unsur Wirausaha ... 12

B. Minat ... 13

1. Pengertian Minat ... 13

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha ... 14

C. Jenis Pekerjaan Orang Tua ... 16

1. Pengertian Jenis Pekerjaan ... 16

2. Pengertian Orang Tua ... 17

D. Prestasi Belajar ... 18

1. Pengertian Belajar ... 18

2. Ciri-Ciri Belajar ... 18

3. Pengertian Prestasi Belajar ... 20

E. Kerangka Berpikir ... 22

1. Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha mahasiswa ... 22

2. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat berwirausaha 23 F. Rumusan Hipotesis ... 24

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 25

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

(17)

xvii

E. Teknik Pengumpulan Data ... 30

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 30

G. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 34

BAB IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ... 37

1. PTPG Sanata Dharma (1995-1958) ... 37

2. FKIP Sanata Dharma (1958-1965) ... 38

3. IKIP Sanata Dharma (1965-1993) ... 39

4. Universitas Sanata Dharma (1993-sekarang) ... 40

5. Nama-nama Rektor Sanata Dharma ... 41

B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan USD ... 42

1. Visi ... 42

2. Misi ... 42

3. Tujuan Pendidikan USD ... 42

C. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi ... 43

D. Dosen-dosen Pendidikan Ekonomi ... 44

E. Deskripsi Program Studi ... 45

1. Visi ... 45

2. Misi ... 45

3. Tujuan ... 46

4. Prospek Kerja ... 46

(18)

xviii

1. Jenis Pekerjaan Orang Tua ... 48

2. Prestasi Belajar Mahasiswa ... 49

3. Minat untuk Berwirausaha ... 50

B. Pengujian Hipotesis ... 50

1. Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha ... 50

2. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha ... 52

D. Pembahasan ... 54

1. Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha ... 54

2. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha ... 55

BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57

B. Keterbatasan Penelitian ... 57

C. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA

(19)

xix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan ... 10

Tabel 2 Operasional Variabel ………... 28

Tabel 3 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas ... 32

Tabel 4 Kontingensi Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha ... 35

Tabel 5 Tabel penolong untuk menghitung Chi-Kuadrat ... 36

Tabel 6 Penilaian Jenis Pekerjaan Orang Tua Mahasiswa ... 48

Tabel 7 Komposisi Prestasi Akademik Mahasiswa ... 49

Tabel 8 Komposisi Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha ... 50

Tabel 9 Kontingensi Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha ... 51

Tabel 10 Penolong Menghitung Chi Kuadrat ... 51

Tabel 11 Kontingensi Prestasi Belajar dengan Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha ... 52

(20)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Instrumen Penelitian ... 62

Lampiran II Validitas dan Reliabilitas ……… 70

Lampiran III Data Induk Penelitian ………. 72

Lampiran IV Daftar Tabel ………... 78

(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mencari pekerjaan di saat ini dianggap banyak orang sebagai hal yang tidak mudah. Salah-salah melangkah kita bisa saja gagal meraih kesuksesan. Bahkan bagi para angkatan kerja yang berprestasi, mereka beranggapan bahwa mencari kerja masih dianggap tidak mudah. Banyaknya perusahaan yang gulung tikar (bangkrut) karena kondisi ekonomi yang tidak juga membaik menyebabkan angkatan kerja semakin sulit mendapatkan pekerjaan.

Setiap tahunnya angkatan kerja yang diluluskan oleh perguruan tinggi semakin bertambah banyak, tetapi lapangan kerja yang tersedia tidak bertambah juga yang menyebabkan timbulnya pengangguran. Sedangkan bagi mahasiswa yang baru saja menyelesaikan kuliahnya, menganggur adalah hal yang paling tidak diharapkan dan dianggap sebagai masalah yang selalu menghantui setiap orang, khususnya para sarjana.

(22)

Seperti pernyataan Agus Suwignyo dalam artikelnya yang dikutip oleh M. Ikhsan Modjo, memaparkan satu fakta yang sangat memprihatinkan tentang semakin meningkatnya jumlah penganggur lulusan universitas di Indonesia. Mengutip data Badan Pusat Statistik, Agus menunjukkan angka pengangguran lulusan universitas di Indonesia telah mencapai sekitar 385.000 orang pada tahun 2005. Dan dari kecenderungan yang ada, bukan mustahil angka tersebut telah menembus 400.000 orang pada tahun 2006. Padahal angka ini belum termasuk mereka yang setengah menganggur, dalam arti bekerja dengan jam kerja kurang atau memiliki produktivitas rendah. Dengan menggunakan ekstrapolasi sederhana angka pengangguran total 2005 di mana setiap 10 juta pengangguran terbuka terdapat 30 juta orang setengah penganggur, jumlah “intelektual” penganggur bisa jadi berkisar 1,6 juta orang pada tahun 2006. Satu angka yang tentu saja cukup fantastis.

Hizbullah Arief dalam artikelnya pada tanggal 4 Desember 2006 di Outlook Ekonomi 2007, mengatakan pula bahwa angka pengangguran menurut data dari Bank Dunia meningkat dari 10,3% dari jumlah angkatan kerja pada 2005 menjadi 10,6% tahun ini. Data BPS juga menunjukkan hal yang sama. Pada Februari tahun ini angka pengangguran naik menjadi 11,1 juta dari 10,9 juta pada periode yang sama tahun lalu.

(23)

Ekonomi. Ada kemungnkinan mahasiswa yang telah lulus masih menganggur, dan masuk dalam angka tersebut diatas.

Adanya masalah lain yang berupa jumlah dan pertumbuhan penduduk yang selalu meningkat setiap tahunnya, penyebaran tenaga kerja yang tidak merata, kondisi pasar yang bervariasi dan sikap mahasiswa terhadap berwirausaha yang belum terbina dengan baik, merupakan beberapa dari banyak faktor yang menyebabkan lowongan pekerjaan semakin terbatas. Hal itu pula yang membuat lulusan dari perguruan tinggi masih menganggur karena belum mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya masalah-masalah tersebut diharapkan angkatan kerja hendaknya berpikir realistis bagaimana cara menciptakan suatu lapangan kerja baru bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, salah satunya dengan cara berwirausaha (entrepreneurship).

(24)

pengenalan dunia usaha dan pengetahuan tentang berusaha. Dengan begitu mahasiswa akan dapat lebih memahami dan menyukai mata kuliah tersebut, serta trampil dan menguasai bidang kewirausahaan. Dengan begitu, nantinya mahasiswa tersebut dapat menerapkannya setelah mereka lulus dari perguruan tinggi.

Menjadi wirausahawan atau berusaha sendiri memang tidak mudah. Seorang wirausahawan harus memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang. Disinilah peranan mahasiswa diharapkan untuk mampu menciptakan suatu lapangan kerja yang baru, yang nantinya dapat mengurangi jumlah pengangguran.

Berdasarkan konteks di atas maka hendaknya Perguruan Tinggi mempersiapkan mahasiswanya agar nantinya mereka dapat memasuki lapangan kerja maupun berusaha sendiri dengan berwirausaha. Selain itu mahasiswa perlu dibekali dengan ketrampilan-ketrampilan yang mengarah pada ketrampilan kerja dan mandiri (berwirausaha) bukan hanya dibekali dengan teori.

(25)

Oleh karena itu, berwirausaha merupakan alternatif yang diperkirakan mempunyai efektifitas dan efisiensi dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan untuk mengatasi masalah pengangguran di saat ini maupun di masa yang akan datang.

Selanjutnya dalam mengarahkan minat mahasiswa untuk berwirausaha tidak lepas dari faktor lingkungan keluarga yang terkait langsung dengan pekerjaan orang tua serta tidak lepas dari diri mahasiswa itu sendiri yang dapat dilihat dan diukur dari prestasi belajarnya.

Jenis pekerjaan yang ada dalam keluarga, khususnya orang tua mahasiswa akan mempengaruhi pola pikir seseorang terhadap dunia berwirausaha. Orang tua yang sukses didalam pekerjaannya (berwirausaha), akan memotivasi anak untuk melakukan hal yang sama dengan orang tuanya. Dengan begitu tidak menutup kemungkinan bahwa anak tersebut akan menentukan pilihan untuk berwirausaha sebagai warisan dari orang tua mahasiswa. Walaupun anak tersebut juga tertarik untuk mencari pekerjaan di perusahaan atau instansi lain, kemungkinan mereka untuk berwirausaha sangat kuat karena mereka telah menyaksikan dan menikmati keberhasilan orang tuanya dalam berwirausaha. Bagi yang orang tuanya bukan seorang wirausahawan pun tidak akan menutup kemungkinan bagi anak mereka nantinya untuk berwirausaha. Hal itu dapat terjadi melihat kondisi saat ini dimana mencari pekerjaan sudah sangatlah sulit.

(26)

keterampilan yang diperoleh mahasiswa selama duduk di bangku kuliah. Dengan bekal prestasi yang diperoleh, maka seorang mahasiswa setidaknya telah mempunyai suatu pegangan agar dapat berwirausaha dan menciptakan usaha sendiri. Selain itu, prestasi yang dimilikinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan seberapa besar minat mahasiswa untuk memasuki dunia berwirausaha. Mahasiswa yang memiliki prestasi tinggi cenderung mengambil langkah untuk memasuki dunia berwirausaha karena dalam dunia ini mahasiswa merasa tertantang dan memiliki kebebasan luas untuk bisa mandiri serta bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Namun bagi mahasiswa yang memiliki prestasi rendah akan sulit menentukan apakah dia mampu atau tidak untuk masuk dalam dunia berwirausaha.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan meneliti mengenai “HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA”.

B. Batasan Masalah

(27)

C. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha?

2. Apakah ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menumbuhkan minat mahasiswa untuk berwirausaha apabila mereka nanti lulus dari perguruan tinggi.

2. Bagi Orang Tua

(28)

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan bahan informasi dan pengetahuan serta memberikan tambahan kepustakaan yang berguna bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan.

5. Bagi Penulis

(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Wirausaha

1. Pengertian Wirausaha

Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan enterpreneurship, yang dapat diartikan sebagai ”the backbone of economy”, yaitu syaraf pusat perekonomian atau sebagai ”tailbone of economy”, yaitu pengendali perekonomian suatu bangsa (Soeharto Wirakusumo, 1997: 1).

Menurut Suryana (2003: 1), kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sedangkan Drucker berpendapat bahwa kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and diffrent thing). Kewirausahaan menurut Thomas W Zimmerer (1996: 51) adalah ”applying creativity and innovation to solve the problems and to exploit

opportunities that people face everyday”. Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari.

(30)

”An entrepreneurship is one who creates a new business in the face of

risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by

identifying opportunities and assembling the necessary resources to

capitalize on those opportunities”.

Dari pandangan para ahli diatas dapat disimpilkan bahwa kewirausahaan (enterpreneurship) adalah suatu kemampuan (ability) dalam berpikir kreatif dan berprilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat, dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.

Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.

2. Ciri-Ciri Kewirausahaan

Geoffrey G. Meredith yang dikutip oleh Suryana (2003: 14) mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut:

Tabel 1

Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan

CIRI-CIRI WATAK (1)Percaya diri

(2)Berorientasi pada tugas dan hasil

(3)Pengambilan resiko dan suka tantangan (4)Kepemimpinan

Keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas, dan optimisme.

Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif.

Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar.

(31)

(5)Keorisinilan (6)Berorientasi

kemasa depan

Inovatif dan kreatif serta fleksibel. Pandangan ke depan, perspektif.

Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer yang dikutip oleh Suryana (2003: 14) mengemukakan delapan karakteristik wirausaha, yaitu:

a. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggungjawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.

b. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko moderate, artinya ia selalu mengambil resiko, baik yang terlalu rendah maupun resiko yang terlalu tinggi.

c. Confidence in their ability to success, yaitu percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.

d. Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik yang segera.

e. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.

f. Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.

g. Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah. h. Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi

(32)

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri wirausaha adalah memiliki visi dan tujuan, berani menanggung resiko, berencana, kerja keras, familiar, bertanggungjawab atas kegagalan dan keberhasilan.

3. Unsur Wirausaha

Soesarsono Wijandi (1987: 27-31) mengemukakan unsur-unsur wirausaha sebagai berikut:

a. Unsur pengetahuan

Mencirikan tingkat penalaran (reasioning) yang dimiliki oleh seseorang, yaitu tingkat kemampuan berpikir seseorang yang umumnya lebih banyak di tentukan pendidikannya, baik pendidikan formal maupun non formal.

b. Unsur keterampilan

Lebih berasosiasi pada kerja fisik anggota badan. Unsur keterampilan seseorang pada umumnya banyak diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata.

c. Unsur sikap mental

(33)

d. Unsur kewaspadaan

Paduan unsur kognitif dan sikap mental terhadap sesuatu yang akan datang. Kewaspadaan adalah rencana tindakan seseorang terhadap sesuatu yang mungkin dialaminya.

B. Minat

1. Pengertian Minat

Pengertian minat menurut ensiklopedia pendidikan adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar (Soegarda Poerbatjakara, 1982: 214). Sedangkan menurut Poerwadarminta (1976: 650), minat adalah perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Slameto (1995: 180) mengemukakan pengertian minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hak atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.

Menurut W. S. Winkel (1986: 30), minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Mengenai munculnya minat, W. S. Winkel memberikan urutan-urutan untuk mencapai minat sebagai berikut:

Perasaan Sikap Minat

(34)

dia memandang bahwa usaha wirausaha dapat memberikan manfaat dan berharga bagi dirinya, maka timbullah sikap positif. Dia akan selalu memperhatikan, berusaha mendekati dan menyesuaikan dirinyna dengan sikap wirausahawan. Dengan demikian dapat dikatakan minat seseorang untuk berwirausaha telah muncul.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, pengertian minat wirausaha sebagai suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perasaan senang menaruh perhatian pada sesuatu serta berusaha untuk mengetahui, melakukan pendekatan, memperhatikan dengan seksama, melibatkan diri dan mengarahkan individu pada suatu pilihan tertentu. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha

Menurut Kir Haryana yang dikutip oleh Iin Hertiyamah (1999: 14-15), minat seseorang untuk terjun ke bidang wirausaha dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang berasal dari dalam dirinya (faktor intern) maupun faktor yang berasal dari luar dirinya (faktor ekstern). a. Faktor-faktor dari dalam, meliputi:

1) Faktor bakat

Bakat adalah kecakapan khusus dalam bidang tertentu yang diperoleh karena keturunan

2) Faktor kepribadian

(35)

karena pilihan kerja yang baik yang berdasarkan dari cocoknya kepribadian tersebut yang memungkinkan diekspresikannya sifat-sifat kepribadian tersebut. Dalam hal ini misalnya sifat mandiri.

3) Faktor kemampuan

Kemampuan adalah suatu kecakapan seseorang dalam bidang tertentu yang dapat diperoleh dari hasil belajar, melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Kecakapan seseorang itu sangat berpengaruh dalam pemilihan jenis pekerjaan.

b. Faktor-faktor dari luar, meliputi: 1) Adanya sarana atau fasilitas

Tersedianya modal material yang berupa fasilitas sarana dan biaya untuk menimbulkan usaha, dengan sendirinya akan mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha. 2) Faktor keluarga atau latar belakang keluarga.

Adanya dorongan orang tua dan saudara-saudara, merupakan pengaruh bagi bidang kerja seseorang.

3) Latar belakang pendidikan seseorang.

(36)

berwirausaha, berdasarkan bekal ilmu dan pengetahuan yang diperoleh mereka selama mereka kuliah.

4) Latar belakang sosial masyarakat

Adanya pekerjaan yang mendominasi suatu daerah akan sangat berpengaruh terhadap pilihan kerja. Apabila dalam masyarakat banyak dijumpai wirausaha yang berhasil, maka akan mempengaruhi minat berwirausaha bagi seseorang.

C. Jenis Pekerjaan Orang Tua 1. Pengertian Jenis Pekerjaan

Definisi jenis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah yang mempunyai ciri ( sifat, keturunan, dan sebagainya) yang khusus , macam, sedangkan pekerjaan adalah barang apa yang dilakukan (diperbuat, dikerjakan, dan sebagainya); tugas kewajiban; hasil bekerja; perbuatan. Jadi yang dimaksud dengan jenis pekerjaan adalah suatu bentuk atau macam kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan. Jenis pekerjaan antara orang tua mahasiswa yang satu dengan yang lainnya tentu saja berbeda. Pekerjaan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (Biro Pengembangan Sosial Budaya, hal. 12): a. Pekerjaan pokok

(37)

b. Pekerjaan sampingan atau sambilan

Pekerjaan sampingan atau sambilan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sifat pekerjaan sampingan atau sambilan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok.

Dalam penelitian ini penulis membedakan pekerjaan orang tua menjadi dua jenis, yaitu:

1) Wirausaha (petani, pedagang, pengusaha dan sejenisnya). 2) Bukan Wirausaha (Pegawai Negeri, Guru Negeri,

ABRI/POLRI dan sejenisnya). 2. Pengertian Orang Tua

(38)

Oleh sebab itu orang tua mempunyai peranan yang penting dan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap semua anggota keluarga yang berada di bawah tanggung jawabnya.

D. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar

Menurut Winkel (1996: 53) belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai (sikap). Dimyati Mahmud (1989: 121-122) menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi dalam diri seseorang karena pengalaman.

Pengertian belajar dalam arti luas adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan (Slameto,1988: 2). Pengertian belajar dalam arti sempit adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan itu diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan guru atau dosen.

2. Ciri-Ciri Belajar

(39)

a. Dalam belajar ada perubahan tingkah laku, baik tingkah laku yang dapat diamati maupun tingkah laku yang tidak dapat diamati secara langsung.

b. Dalam belajar, perubahan tingkah laku meliputi tingkah laku kognitif, afektif, psikomotor, dan campuran.

c. Dalam belajar, perubahan terjadi melalui pengalaman atau latihan. d. Dalam belajar, perubahan tingkah laku menjadi sesuatu yang relatif

menetap.

e. Belajar merupakan suatu proses usaha, yang artinya belajar berlangsung dalam kurun waktu cukup lama.

Menurut Slameto (1988: 3), ada enam ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar:

a. Perubahan terjadi secara sadar.

Artinya individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan dalam dirinya sebagai akibat dari aktivitas belajar itu.

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.

Sebagai hasil dari belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu akan berlangsung terus-menerus dan tidak statis, serta akan berguna untuk belajar selanjutnya

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

(40)

d. Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara.

Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah lakuk yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena ada tujuan yang hendak dicapai.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Jika seseorang belajar mengenai sesuatu maka sebagai hasilnya dia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh baik dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

3. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1976:768), prestasi adalah hasil yang dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan). Dari definisi tersebut yang dimaksud prestasi belajar adalah suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang dalam rangka menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan yang hasilnya dapat diukur dengan menggunakan alat yaitu test.

(41)

Menurut Slameto (1987:56) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, yaitu:

a. Faktor internal

1) Faktor biologis yang meliputi usia, kematangan, kesehatan. 2) Faktor psikologis yang meliputi minat, motivasi, suasana

hati. b. Faktor eksternal

1) Faktor manusia yaitu keluarga, universitas/sekolah dan masyarakat.

2) Faktor non manusia yaitu udara, suasana, bau-bauan.

Seseorang dikatakan telah belajar, jika didalam dirinya telah terjadi perubahan tertentu. Di lembaga pendidikan, belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan pada umumnya bertujuan:

a. Mengetahui suatu kepandaian, kecakapan atau konsep yang sebelumnya belum diketahui.

b. Dapat mengajarkan sesuatu kepada manusia yang sebelumnya tidak dapat berbuat, baik tingkah laku maupun keterampilan.

c. Mampu mengkombinasikan dua pengetahuan kedalam suatu pengertian baru, baik keterampilan, pengetahuan maupun tingkah laku.

(42)

E. Kerangka Berpikir

1. Hubungan Antara Jenis Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Berwirausaha

Orang tua memiliki peranan yang sangat penting di dalam keluarga, terutama dalam memberikan perhatian dan dukungan terhadap anak-anak, selain itu orang tua memiliki peranan dalam mencukupi kebutuhan mereka seperti pendidikan, kesehatan, sandang dan juga pangan. Untuk dapat melakukan itu semua, orang tua harus bekerja. Jenis pekerjaan yang dilakukan antara orang tua yang satu dengan yang lain berbeda. Orang tua yang pekerjaannya sebagai seorang wirausaha, akan cenderung mendidik anak-anak mereka untuk dapat hidup mandiri tidak tergantung pada orang lain.

(43)

tentang berwirausaha dan melihat pengalaman seseorang yang sukses berwirausaha.

2. Hubungan Antara Prestasi Belajar dengan Minat Berwirausaha Prestasi belajar merupakan tujuan utama di dalam belajar mengajar, karena seorang anak akan lebih banyak mengenal pengetahuan dan keterampilan sehingga prestasi atau kemauan yang dimiliki akan lebih tinggi. Prestasi belajar yang tinggi dapat digunakan untuk mencari pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan baru sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

Prestasi belajar dapat dipakai sebagai petunjuk ke arah mana seseorang seharusnya memilih pekerjaan dan bidang apa yang sesuai buatnya jika ingin membuka usaha sendiri. Karena orang yang berprestasi lebih besar berpeluang untuk memperoleh kemajuan di dalam pekerjaan yang dijalaninya.

(44)

apabila Perguruan Tinggi hanya mencetak lulusan yang rendah, maka tidak menutup kemungkinan mereka akan sulit untuk bersaing dalam dunia kerja. Dan minat mereka untuk menciptakan lapangan kerja baru dengan cara berwirausaha akan rendah pula.

F. Rumusan Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pendapat yang diberikan secara tentatif (tentative statement) untuk menjelaskan suatu fakta atau yang dipakai sebagai dasar suatu penelitian. Hipotesis harus di uji berdasarkan data empiris, yaitu data yang berdasarkan pada penelitian suatu sampel. Hipotesis seringkali digunakan untuk mengambil keputusan.

Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat

mahasiswa untuk berwirausaha.

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan keseluruhan dari prosedur dan alat yang

dipergunakan dalam penelitian. Penentuan metode penelitian menjadi sangat

penting karena digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang

diteliti.

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan penulis gunakan adalah

Studi Kasus (Case Study). Artinya penelitian hanya dilakukan pada obyek

tertentu dan yang telah ditentukan sebagai obyek penelitian, dan kesimpulan

yang ditarik hanya berlaku pada obyek yang diselidiki.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003 - 2004.

2. Waktu Penelitian

(46)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek/subyek yang terdiri dari

manusia, benda-benda, gejala-gejala yang mempunyai karakteristik

tertentu di dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004.

2. Sampel

Suatu penelitian yang ideal akan meneliti seluruh populasi yang

ada. Namun, seringkali populasi sangat besar dan tidak mungkin di teliti

seluruhnya, maka perlu adanya sampel. Sampel yang dipergunakan

dalam penelitian ini adalah yang bersifat representative atau mewakili.

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, didapat jumlah populasi 57

orang mahasiswa yang terdiri dari 25 mahasiswa dari angkatan 2003,

dan 32 mahasiswa dari angkatan 2004.

Menurut Suharsimi Arikunto (1989: 107) apabila anggota subyek

dalam populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika

subyeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10% - 15%

atau 20% - 25%. Mengingat jumlah populasi yang diperoleh kurang dari

100 yaitu berjumlah 57 mahasiswa, maka penulis mengambil seluruh

(47)

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek

penelitian atau faktor-faktor yang berperan atau gejala-gejala yang

diteliti.

Dalam penelitian ini akan diteliti variabel - variabel sebagai berikut :

a. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas (Sugiyono, 2000: 33). Dalam penelitian ini yang termasuk

dalam variabel terikat adalah minat berwirausaha.

b. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2000: 33). Dalam penelitian

ini variabel bebasnya adalah jenis pekerjaan orang tua dan prestasi

belajar.

2. Pengukuran variabel

a. Variabel terikat (dependent variable)

Minat mahasiswa berwirausaha merupakan perasaan suka

yang dihubungkan dengan objek di luar individu dan perasaan suka

tersebut dapat mendorong individu untuk berbuat sesuatu terhadap

objek seperti memberikan perhatian.

Untuk mengetahui minat berwirausaha mahasiswa, disini

(48)

Tabel 2

Operasional Variabel

Variabel Indikator Nomor Kuesioner

Positif Negatif

Minat

Berwirausaha

1.Rasa tertarik siswa untuk

melakukan aktifitas yang

berhubungan dengan

kegiatan berwirausaha

2.Semangat untuk bersaing

3.Kemauan siswa untuk

berusaha sendiri dalam

melakukan suatu kegiatan

4.Keinginan untuk mengambil

resiko

1, 2, 5,

9, 16, 17

10

3, 8, 11,

12, 15

14

13

4, 6, 7

Jenis Pekerjaan

Orang

1.Wirausaha

2.Bukan Wirausaha

Prestasi Belajar Nilai IPK Mahasiswa/i

Sedangkan untuk mengukur minat berwirausaha

mahasiswa, penulis menggunakan kuesioner tentang pilihan yang

disusun seperti model skala Likert, dengan empat alternatif

jawaban. Skor bergerak dari 1 sampai dengan 4. Adapun pedoman

untuk memberikan skor pada alternatif jawaban sebagai berikut :

1) Untuk pernyataan yang bersifat positif :

Jawaban a : skor 4

Jawaban b : skor 3

Jawaban c : skor 2

(49)

2) Untuk pernyataan yang bersifat negatif :

Jawaban a : skor 1

Jawaban b : skor 2

Jawaban c : skor 3

Jawaban d : skor 4

b. Variabel bebas (independent variable)

1) Jenis pekerjaan orang tua

Pekerjaan orang tua adalah pekerjaan pokok yang ditekuni

orang tua mahasiswa setiap harinya. Dalam penelitian ini, penulis

mengelompokkan ke dalam dua golongan sebagai berikut:

a) Wirausaha, untuk orang tua mahasiswa yang berwirausaha

diberi skor 2

b) Bukan wirausaha, untuk orang tua mahasiswa yang bukan

berwirausaha diberi skor 1

2) Prestasi belajar

Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

hasil puncak yang telah dicapai melalui pengetahuan dan

keterampilan yang dimiliki mahasiswa selama mejalani studinya di

Universitas. Dalam penelitian ini untuk mengukur prestasi belajar

mahasiswa, penulis menggunakan nilai IPK (Indek Prestasi

Komulatif) mahasiswa angkatan 2003-2004 Program Studi

(50)

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang penulis kumpulkan adalah data yang

berhubungan dengan variabel yang diteliti untuk keperluan diatas maka

penelitian ini menggunakan metode yang meliputi :

1. Kuesioner

Adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan

kepada mahasiswa yang berkaitan dengan minat berwirausaha dan jenis

pekerjaan orang tua.

2. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai nilai IPK

mahasiswa dan tentang gambaran umum Universitas.

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1. Pengujian Validitas

Validitas atau kesahihan adalah kemampuan suatu instrumen untuk

mengungkap sesuatu yang jadi sasaran pokok pengamatan yang

dilakukan oleh instrumen tersebut.

Uji validitas yang biasa dilakukan terhadap suatu instrumen

penelitian mencakup uji validitas instrumen atau soal secara keseluruhan

dan uji validitas item atau butir soal. Suatu instrumen dikatakan valid

jika instrumen tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur dan

suatu item dikatakan valid jika skor item mempunyai kesejajaran dan

(51)

Untuk menguji kesahihan butir dilakukan dengan cara

mengkorelasikan antara skor butir/item dengan skor total. Rumus yang

digunakan adalah rumus Korelasi Product Moment dari Pearson

(Suharsimi Arikunto, 1997: 146), sebagai berikut :

rXY =

(

)( )

( )

{

}

{

( )

}

− 2 2 2

2 X N Y Y

X N Y X XY N Keterangan :

RXY : koefisien korelasi skor item dengan skor total.

N : jumlah item pertanyaan.

X : skor dari masing-masing item.

Y : skor total dari seluruh item.

Pelaksanaan perhitungan uji validitas instrumen pada penelitian ini,

penulis menggunakan program SPSS (statistical Product and Service

Solution) seri 10.0. Kemudian mencari r tabel yaitu dengan dk = n − 2.

Dalam kasus ini dk = 57 − 2 = 55% dengan taraf signifikansi 5%, maka

di dapat nilai r tabel 0,261. Kriteria pengujiannya adalah apabila r hitung

≥ r tabel, maka item dikatakan valid. Sebaliknya jika r hitung ≤ r tabel,

maka item dikatakan tidak valid.

Hasil pengujian validitas yang dilakukan terhadap 57 responden

(52)

Tabel 3

Hasil Perhitungan Pengujian Validitas

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0, 6061 0,261 Valid

2 0, 6399 0,261 Valid

3 0, 6005 0,261 Valid

4 0, 4241 0,261 Valid

5 0, 6801 0,261 Valid

6 0, 4606 0,261 Valid

7 0, 7257 0,261 Valid

8 0, 7367 0,261 Valid

9 0, 6066 0,261 Valid

10 0, 4854 0,261 Valid

11 0, 6566 0,261 Valid

12 0, 7012 0,261 Valid

13 0, 6559 0,261 Valid

14 0, 7462 0,261 Valid

15 0, 5351 0,261 Valid

16 0, 7953 0,261 Valid

17 0, 5476 0,261 Valid

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu

menunjukkan keajegan hasil pengukuran yang dinampakkan dalam taraf

ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilias suatu dinyatakan dalam

(53)

Untuk mengetahui koefisien reliabilitas digunakan rumus Alpha

Cronbach sebagai berikut:

(

)

⎤⎢⎡ −Σ ⎥⎤ ⎢

⎣ ⎡

= 1 22

1 t

b k

k rii

σ σ

Keterangan:

rii : reliabilitas item

k : banyaknya butir soal atau item

σb2 : jumlah varians soal

σt2 : varians soal

Untuk menentukan apakah instrumen ini reliabel atau tidak maka

ketentuannya sebagai berikut :

a. Jika r hitung > r tabel, dengan taraf signifikansi 5% maka item

dikatakan reliabel.

b. Jika r hitung < r tabel, dengan taraf signifikansi 5% maka item

dikatakan tidak reliabel.

Hasil pengujian reliabilitas butir angket menggunakan keofisien

Alpha dari Cronbach dengan menggunakan komputer program SPSS seri

10.0. Di dapat r tabel sebesar 0,261, dengan taraf signifikansi 5%. Hasil

analisa menunjukkan bahwa butir-butir pertanyaan yang di uji reliabel

dan handal. Hal itu terbukti dengan diperolehnya r hitung sebesar

(54)

G. Pengujian Hipotesis Penelitian 1. Rumusan Hipotesis

Hiptesis I

Ho : Tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua

dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Ha : Ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan

minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Hipotesis II

Ho : Tidak ada hubungan antara prestasi belajar dengan

minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Ha : Ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat

mahasiswa untuk berwirausaha.

2. Pengujian hipotesis

Hipotesis ke 1,2 diuji dengan menggunakan teknik analisis

Chi-Kuadrat. Langkah-langkahnya:

a. Menghitung nilai Chi-Kuadrat, dengan rumus sebagai berikut:

(

)

2 2 =

fh fh fo X

Keterangan:

X2 : Chi-Kuadrat

fo : Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data

(55)

Untuk menghitung X2, terlebih dahulu harus diketahui fo

dan fh dengan menggunakan tabel berikut ini:

Tabel 4

Kontingensi Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Mahasiswa untuk

Berwirausaha

Pekerjaan Orang Tua Minat Total

Tinggi Rendah

Wirausaha

Bukan Wirausaha

Jumlah

Untuk memperoleh fh digunakan rumus:

ruhnya jumlahselu

s jumlahbari m

jumlahkolo

fh= ×

b. Menentukan statistik uji X2 dengan derajat kebebasan df =

(baris-1)(kolom-1). Maka dengan baris sebanyak 2 dan kolom sebanyak

2, derajat kebebasannya (2-1)(2-1) = 1. Ini berarti kita hanya bebas

atau hanya perlu menghitung satu sel saja, dan sel-sel yang lain

akan terisi dengan sendirinya.

c. Berdasar tabel fo dan fh yang ada dapat dihitung X2 dengan taraf

signifikan 5% serta df = 1, maka didapat kesimpulan sebagai

berikut:

1) apabila X2 hitung < X2 tabel, maka Ho diterima.

(56)

Untuk mempermudah analisis data dipergunakan tabel sebagai

berikut:

Tabel 5

Tabel penolong untuk menghitung Chi-Kuadrat

Pekerjaan Orang

Tua

Minat Fo fh Fo-fh

(

)

2

fh fh fo

Wirausaha Tinggi

Rendah

Bukan

Wirausaha

Tinggi

Rendah

Total ΣX²

Syarat-syarat Chi-Kuadrat:

a. Chi-Kuadrat hanya dapat menunjukkan apakah korelasi antara dua

gejala atau lebih signifikan atau tidak.

b. Chi-Kuadrat dapat digunakan untuk menganalisa data yang

berwujud frekuensi.

c. Chi-Kuadrat paling tepat digunakan pada data yang diperoleh dari

sampel dan kategori-kategori yang terpisah satu sama lain.

(57)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma 1. PTPG Sanata Dharma (1955 - 1958)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang sekarang ini

merupakan salah satu Fakultas dari Universitas Sanata Dharma. Dulu

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ini pernah populer dengan

sebutan IKIP Sanata Dharma., yang mulanya adalah sebuah Perguruan

Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang berdiri resmi pada tanggal 17

Desember 1955.

Rencana untuk mendirikan suatu Perguruan Tinggi Pendidikan

Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri pendidikan,

Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh

para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus ( Serikat Yesus yang

lazim disingkat S.J). Ketika itu Ordo telah membuka kursus-kursus BI,

antara lain BI mendidik di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loef,

S.J, BI Ilmu Sejarah di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J. Van der

Meulen, S.J, dan BI Bahasa Inggris di Semarang yang dikelola oleh

Pater H. Bastiaanse, S.J.

Berkat dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide,

selanjutnya Pater Kester yang ketika itu menjabat sebagai Supervisor

(58)

sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal

20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17

Desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma memiliki empat Jurusan, yaitu

Bahasa Inggris, IPA, dan Ilmu Mendidik. Adapun yang menjadi Dekan

PTPG Sanata Dharma yang ditunjuk saat itu adalah Pater Prof. Nicolaus

Driyarkara S.J, dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan.

Dalam perkembangannya, PTPG Sanata Dharma (yang mulai

November 1958 berganti nama menjadi FKIP Sanata Dharma)

menambah 3 Jurusan lagi, sehingga menjadi 7 Jurusan. Tambahan 3

Jurusan itu adalah Ilmu Ekonomi (tahun 1957), Filsafat dan Teologi

(bergabung pada tanggal 15 Juli 1961), dan Bahasa Indonesia (10

September 1963).

2. FKIP Sanata Dharma (1958 – 1965)

Mulai bulan November tahun 1958, pemerintah mengubah nama

PTPG menjadi FKIP, dengan alasan PTPG bukanlah nama suatu Instansi

Perguruan Tinggi. Berkaitan dengan hal itu, nama PTPG Sanata Dharma

berganti menjadi FKIP Sanata Dharma. Namun, muncul persoalan,

”mana universitasnya?” guna mengatasi persoalan itu muncul gagasan

untuk membentuk Universitas Katolik Indonesia guna ”melindungi”

FKIP Sanata Dharma. Pada akhirnya Universitas tersebut tidak pernah

(59)

Antara tahun 1960 – 1966 bidang pendidikan ditangani oleh dua

kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Kebudayaan

(PD&K) serta Kementerian Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan

(PTIP). FKIP berada di bawah PTIP, kemudian PD&K mendirikan

Institut Pendidikan Guru (IPG), sehingga terjadilah dualisme. Guna

mengatasi hal tersebut Presiden Soekarno membentuk IKIP yang

merupakan gabungan dari FKIP dan IPG. Pada masa FKIP ini Sanata

Dharma berhasil memperoleh status ”disamakan” dengan negeri

berdasarkan SK Menteri PTIP No. 1/ 1961 pada tanggal 6 Mei 1961,

juga No. 77/ 1962 tanggal 11 Juli 1962. walaupun bagian dari

Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma

berdiri sendiri.

3. IKIP Sanata Dharma (1965 – 1993)

FKIP Sanata Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma mulai

tanggal 1 September 1965, berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237/

B-SWT/ U/ 1965.

Dalam masa IKIP tersebut, banyak hal berkembang di Sanata

Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik yang

menyangkut perkembangan sarana fisik, administrasi, pengajaran dan

penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. IKIP Sanata Dharma

dilengkapi dengan lembaga-lembaga pendukung, yaitu Pusat Penelitian

Sanata Dharma, Pusat Pengabdian pada Masyarakat, dan Pusat

(60)

Biro Administrasi, yaitu Biro Administrasi Umum (BAU) dan Biro

Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK).

Selain melaksanakan Program SI (sebelumnya Sarjana Muda dan

Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk

menngelola Program Diploma I, II dan III untuk Jurusan Matematika,

Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai

Program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka

Program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

4. Universitas Sanata Dharma (1993 – sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan

masyarakat serta kemajuan jaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan

SK Mendikbud No. 46/ D/ O/ 1993 IKIP Sanata Dharma dikembangkan

menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal denngan nama

USD. Setelah Sanata Dharma menjadi Universitas, Jurusan dan Program

Studi yang berada di dalam FKIP tetap berstatus ”disamakan” sesuai

dengan SK Dirjen Dikti No. 266/ Dikti/ Kep/ 1993, tertanggal 10 Mei

1993. Selanjutnya, berdasarkan peraturan baru semua Program Studi di

lingkungan FKIP USD tetap terakreditasi sesuai dengan SK Mendikbud

No. 78/ D/ O/ 1997, tertanggal 17 November 1997.

Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan

sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas

wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang menjadi

(61)

program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan

guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa Fakultas baru.

Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25

Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3

Program Kursus Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di

Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek,

baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya),

administrasi (sistem informasi, manajemen, biro/ lembaga/ pusat/ serta

unit pendukunng), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran,

serta pengabdian pada masyarakat.

5. Nama-nama Rektor Sanata Dharma a. Prof. Dr. N. Driyarkara (1955 – 1967)

b. Drs. J. Drost, S. J. (1968 – 1976)

c. Prof. Dr. A. M. Kadarman, S. J. (1977 – 1984)

d. Drs. F. X. Danuwinata, S. J. (1984 – 1988)

e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 – 1993)

f. Dr. M. Sastrapratedja, S. J. (1993 – 2001)

g. Dr. Paulus Suparno, S. J. MST (2001 – 2006)

(62)

B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan USD 1. Visi

USD didirikan untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan

meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan

akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam

penggalian kebenaran secara objektif dan akademis dan pengembangan

kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan

spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for

and with others), perhatian pribadi (cura personalis), semangat

keunggulan (magis), dan semangat dialogis.

2. Misi

USD didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan

perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis

masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis,

lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi

intelektual, moral, emosional, dan spiritual mahasiswa secara terpadu,

lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis,

dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan

pelayanan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga

kependidikan secara profesional.

3. Tujuan Pendidikan USD

Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri

(63)

humanistik yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan

cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila,

sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya

dan integritas kepribadian yang tinggi.

C. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi

Pada waktu berdirinya (1957) oleh Dr. A. M. Kadarman, S. J.

Program Pendidikan Ekonomi menggunakan nama Jurusan Ilmu Ekonomi

FKIP Sanata Dharma. Jurusan Ilmu Ekonomi memperoleh status

”disamakan” pada tanggal 11 Juli 1962. Status disamakan ditetapkan

kembali pada tanggal 1 September 1965 dan pada tahun 1981. Selanjutnya

berdasarkan keputusan Mendikbud RI tanggal 28 Januari 1985, Jurusan

Ilmu Ekonomi diganti nama menjadi Jurusan Pendidikan Dunia Usaha

(PDU) yang memiliki Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi

(PEK) dan Prodi pendidikan Akuntansi (PAK) keduanya memiliki status

disamakan.

Sejak IKIP Sanata Dharma menjadi Universitas tahun 1993, Prodi

Pendidikan Ekonomi Koperasi (PEK) dan Prodi Pendidikan Akuntansi

(PAK) berada di bawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

(JPIPS), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) terakreditasi oleh

BAN-PT berdasarkan surat yang bernomor 00821/AK

1.1/USDPQU/VIII/1998 dengan nilai Baik (B). Pada tahun 1999

(64)

Prodi nama Prodi Pendidikan Ekonomi Koperasi dan Prodi Pendidikan

Akuntansi diganti dengan nama Prodi Pendidikan Ekonomi (PE) Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi (PEK) dan Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi (PAK).

Pada bulan Agustus tahun 2003, Prodi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi telah selesai

melaksanakan proses akreditasi ulang dari BAN dan berdasarkan surat

Nomor 042/BAN-PT/AK-VII/S1/X/2004 PEK terakreditasi A.

Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi/PDU dalam

perjalanannya mengalami kemajuan pesat dalam kualitas lulusan dan

tenaga kerja serta fasilitas yang memadai dan pada tahun 2006 Prodi

PEK/PDU diganti dengan nama Prodi Pendidikan Ekonomi menurut surat

direktur akademik DITJEN DIKTI No. 2582/D2.2/2006 tertanggal 26

Desember 2006.

D. Dosen-dosen Pendidikan Ekonomi

1. Dra. Catharina Wigati Retno Astuti, M.Si

2. Drs. C. Teguh Dalyono, M.S.

3. Drs. J. Markiswo

4. Drs. P.A. Rubiyanto

5. Indra Darmawan, S.E., M.Si.

6. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si

(65)

E. Deskripsi Program Studi

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Ekonomi Koperasi merupakan salah satu Prodi di bawah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang memiliki visi, misi, dan

tujuan sebagai berikut:

1. Visi

Visi Pendidikan Ekonomi adalah membangkitkan dan

mengembangkan potensi generasi muda agar mampu berpartisipasi aktif

dan kreatif dalam membangun masyarakat pluralistik yang adil dan

demokratik sesuai dengan bidang keahliannya, yang dilaksanakan

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta visi

Kristiani mengenai martabat manusia.

2. Misi

Misi dari Pendidikan Ekonomi adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan bagi masyarakat tenaga kependidikan dan

non-kependidikan di bidang ekonomi yang profesional, dewasa secara

spiritual, moral, intelektual, sosial, dan emosional, serta yang mampu

menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi;

b. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat

dialogis;

c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus

membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan dan

(66)

d. Menyelenggarakan penelitian di bidang Pendidikan Ekonomi dan

ekonomi demi pengembangan martabat manusia.

3. Tujuan

Tujuan dari Program Studi Pendidikan Ekonomi adalah:

a. Mempersiapkan tenaga kependidikan dan non-kependidikan di

bidang ekonomi yang profesional dan kreatif dalam menggunakan

teknologi informasi;

b. Meningkatkan kualitas proses pendidikan yang humanis dialogis

lewat peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa

hardware, software, dan brainware-nya;

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian yang dilakukan

oleh para dosen, baik individual maupun kelompok dan oleh

mahasiswa sebagai syarat kelulusannya;

d. Meningkatkan kualitas dan kkuantitas pengabdian kepada

masyarakat baik yang dilakukan oleh Program Studi sebagai

kesatuan, dosen, dan mahasiswa secara individual maupun

kelompok seraya mengembangkan networking dengan

lembaga-lembaga pendidikan dan non-kependidikan.

4. Prospek Kerja

Bidang kerja yang dapat dimasuki dari lulusan Pendidikan

(67)

a. Bidang Kerja Keguruan dan kependidikan: Guru Ekonomi dan

Akuntansi SLTA, Guru Ekonomi SLTP, Tenaga Kependidikan

non-keguruan baik di instansi pemerintah maupun swasta;

b. Bidang Dunia Usaha dan Dunia Industri: Pemasaran, Personalia,

Akuntansi, Penelitian dan Pengembangan industri kecil/koperasi.

Dalam bidang penyediaan tenaga kerja keguruan dengan

spesialisasi ekonomi maka prodi ini merupakan satu-satunya prodi

swasta yang ada di DIY, sementara itu permintaan guru ekonomi terus

ada. Setiap lulusan selain mendapat Ijazah juga akan mendapatkan Akta

IV yang memberikan kewenangan untuk mengajar. Kurikulum Prodi

Pendidikan Ekonomi juga dirancang untuk setiap lulusan dapat bekerja

di dunia industri atau dunia usaha terutama dalam bidang pemasaran,

(68)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil

penelitian. Analisis data meliputi pengujian normalitas dan pengujian hipotesis.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer program

SPSS (statistical Product and Service Solution) seri 10.0.

A. Deskripsi Data

1. Jenis Pekerjaan Orang Tua

Jenis pekerjaan orang tua dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu

wirausaha (petani, pedagang, dan sejenisnya) serta bukan wirausaha

(Pegawai negeri/swasta, karyawan, ABRI/POLRI, dan sejenisnya).

Berdasarkan penjelasan diatas maka dibuat tabel sebagai berikut:

Tabel 6

Penilaian Jenis Pekerjaan Orang Tua Mahasiswa

No. JP Orangtua Jumlah Persentase

1 Wirausaha 17 29,82%

2 Bukan Wirausaha 40 70,18%

Jumlah 57 100%

Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka data variabel jenis

pekerjaan orang tua mahasiswa yang berwirausaha ada 29,82% dan

(69)

bahwa pekerjaan orang tua mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan

2003 – 2004 lebih banyak yang bukan berwirausaha.

2. Prestasi Belajar Mahasiswa

Sebagai indikator tinggi rendahnya prestasi yang dicapai

mahasiswa adalah Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa.

Selanjutnya batas-batas tinggi dan rendah ditentukan sebagai berikut:

Mean = N FX

Σ

= 57

12 , 157

= 2,76

Keterangan : F = Frekuensi

X = Nilai data kuantitatif

N = Jumlah sampel

Maka: tinggi jika > 2,76 dan rendah jika ≤ 2,76

Tabel 7

Komposisi Prestasi Akademik Mahasiswa

Prestasi Belajar Jumlah Persentase

Tinggi 30 52,63%

Rendah 27 47,37%

Jumlah 57 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa prestasi belajar

mahasiswa yang tinggi ada 52,63% dan prestasi belajar mahasiswa yang

rendah ada 47,37%. Hal ini berarti prestasi belajar yang dimiliki

mahasiswa mempunyai tingkatan kecenderungan yang sangat

(70)

3. Minat untuk Berwirausaha

Batas-batas untuk menentukan tinggi dan rendahnya minat

mahasiswa untuk berwirausaha adalah sebagai berikut:

Mean = N FX

Σ

= 57 2508

= 44

maka, tinggi jika > 44, dan rendah jika ≤ 44

Tabel 8

Komposisi Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha

Minat

Berwirausaha

Jumlah Persentase

Tinggi 28 49,12%

Rendah 29 50,88%

Jumlah 57 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa mahasiswa yang

minat berwirausahanya tinggi ada 49,12% dan mahasiswa yang minat

berwirausahanya rendah ada 50,88%. Hal ini berarti bahwa banyak

mahasiswa yang memilih untuk tidak berwirausaha (membuka usaha

sendiri), tetapi memilih bekerja di perusahaan atau instansi lainnya.

B. Pengujian Hipotesis

1. Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Untuk menguji hipotesis pertama ini di gunakan teknik analisis

(71)

Tabel 9

Kontingensi Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Mahasiswa untuk

Berwirausaha

Pekerjaan Orang

Tua

Minat Total

Tinggi Rendah

Wirausaha 11 6 17

Bukan Wirausaha 17 23 40

Jumlah 28 29 57

fh1 = 8,35 57

28 17× =

fh3 = 19,65 57

28 40× =

fh2 = 8,65 57

29 17

= ×

fh4 = 20,35 57 29 40 = × Tabel 10

Penolong Menghitung Chi Kuadrat

Pekerjaan Orang

Tua

Minat Fo fh Fo-fh

(

)

2

fh fh fo

Wirausaha Tinggi 11 8,35 2,65 0,84

Rendah 6 8,65 -2,65 0,81

Bukan Wirausaha Tinggi 17 19,65 -2,65 0,36

Rendah 23 20,35 2,65 0,35

Total 57 57 0 2,36

Dari pengelompokkan ini selanjutnya digunakan untuk menguji

hipotesis dari permasalahan yaitu:

Ho : tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat

(72)

Ha : ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat

mahasiswa untuk berwirausaha.

Dengan tingkat kepercayaan 5% dan df = 1, selanjutnya kita uji

hipotesisnya dengan hasil perhitungan sebagai berikut:

a. α = 0,05

b. df = (b-1)(k-1) = 1

c. X2 hitung = 2,36 dan X2 tabel = 3,84

Maka X2 hitung < X2 tabel karena 2,36 < 3,84

d. Kesimpulan: Ho diterima

e. Artinya: tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua

dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

2. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha

Untuk menguji hipotesis pertama ini di gunakan teknik analisis

koefisien kontingensi. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

Tabel 11

Kontingensi Prestasi Belajar dengan Minat Mahasiswa untuk

Berwirausaha

IPK Minat Total

Tinggi Rendah

Tinggi 18 12 30

Rendah 10 17 27

(73)

Gambar

Tabel 1 Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan
Tabel 2 Operasional Variabel
Tabel 3
Tabel 4 Kontingensi Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Mahasiswa untuk
+7

Referensi

Dokumen terkait

jurusan Multimedia SMK Saraswati Salatiga meningkat dari 46.15% pada siklus I dan dikategori sedang, meningkat pada siklus II menjadi 75.78% dan dikategori tinggi. Kata

Dengan melihat endapan material lahar dingin di anak-anak sungai Progo tersebut, maka sudah dapat dipastikan bahwa di sungai Progo akan menerima beban aliran sedimen

Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia lndonesia khususnya para dosen baik di Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta, Kementerian Pendidikan

- Biarkan kosong atau Coret dengan TANDA SILANG (X) pada. kotak tanda tangan PESERTA yang

Sejarah pendidikan Islam hakikatnya sangat berkaitan dengan sejarah Islam sehingga periodesasi sejarah pendidikan Islam berada dalam periode-periode sejarah Islam

Undang- undang kepariwisataan yang bersifat nasional dan menyeluruh sangat diperlukan sebagai dasar hukum dalam rangka pembinaan dan penyelenggaraan kepariwisataan, khususnya

Pekerjaan lain yang tidak kalah pentingnya adalah sampling, yaitu pengambilan conto material yang sesedikit mungkin namun dapat mewakili material keseluruhan. Sampling

Dengan paket BELI RESEP secara otomatis anda akan mendapatkan pelajaran secara penuh dari A-Z tentang resep-resep Bakso, Mie Ayam, Cara Pembuatan Mie, Cara Pembuatan