PENGARUH M UJAHADAH TERHADAP
PENINGKATAN KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI
( Studi Kasus Di Pondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang,
Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang)
TAHUN 2008
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi
Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam
M. Syaifudin Zumri
NIM. 111 03 008
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telp. (0298) 323431 323706
bfeKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, penulis menyatakan
bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau
pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran
orang lain di luar referensi yang penulis cantumkan, maka penulis sanggup
mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang
munaqasyah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 12 Maret 2008
Penulis
J l Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 5072J Telp. (0298) 323433, 323706
Salatiga, 13 Maret 2008
Kepada Yth.
Ketua STAIN Salatiga
di
Salatiga
A ssalam ualaikum Wr. Wb
Setelah kami teliti dan kami adakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : M. Syaifudin Zumri NIM : 111 03 008
Jurusan/Progdi : Tarbiyah / PAI
Judul : PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL (Studi Kasus Dipondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) TAHUN 2007-2008.
Bersama ini mohon agar naskah skripsi saudara tersebut di atas agar dapat segera di munaqosyahkan.
Demikian harap menjadikan perhatian.
Wassalamufalaikum Wr. Wb
Pembimbing
Jl. Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telp. (0298) 323433, 323706
P E N G E S A H A N
Skripsi Saudara: M. Syaifudin Zumri dengan Nomor Induk Mahasiswa 111 03 008 yang berjudul: PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI (Study Kasus Di
Pondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang, Kecamatan Susukan,
Kabupaten Semarang) TAHUN 2008s telah dimunaqasyahkan pada Sidang
Panitia Ujian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri pada hari: Rabu, 19 M aret 2008 yang bertepatan dengan tanggal 11 Rabi'ul Awal 1429 H dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah
19Maret 2008 M. Salatiga,
---11 Rabi'ul Awal 1429 H.
PANITIA UJIAN
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
It s. Imam Sutomo. M.Ag
NIP. 150 216 814
Penguji I
Maslikhah. M. Si NIP. 150 302 272
Dr. H.Muh. Saerozi, M.Ag NIP. 150 254 014
Dengan mengingat kepada Allah SWT hati ini menjadi tenang
V
1
L 'Buat ayahanda dan ibunda tersayang, yang senantiasa
m enyertai penuds dengan do’a dan restunya, daCam
mengasuh, membesarkan dan mendidik penuds dengan
penuh kesabaran dan keikCasan. 'Terima kasih yang tiada
taTa.
2. Buat kakak syasa makasihperhatianya..
3. Buat adik-adikku hanif, nikmah dan
tasya tenis
semangat mencari dmu agar keCak menjadi orang yang
berguna bagi agama, bangsa dan negara. Setamat
berjuang
...//4
.Bpk. D r s. Tf. M. ZuCfa, M. JAg, yang teCah memberikan
bimbingan, dan support daCam penyeCesaian penuds an
skripsi ini.
Cjus Mubin yang banyak memberi saran dan supportnya.
M y best friend. Bero, Tipit, youCy, jVidha, JAmrina, Imut,
Lia, J-Ceri terima kasih atas support dan marah-marahnya
sehingga skripsi ini setesai
7. SuoCmate, makasih ya bantuanya menyeCesaikan skripsi
ini
8
. Dan semua teman-teman Tarbiyah khususnya TJAI
angkatan 2003 yang sama-sama berjuang dan beCajar
bersama di STAIJT SaCatiga.
DEKLARASI... ii A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Penegasan Istilah... ... 4
C. Rumusan Masalah... 8
D. Tujuan Penelitian... 8
E. Manfaat Hasil Penelitian ... 9
F. Kajian Pustaka... ... 9
G. Hipotesa Penelitian... 10
H. Sistematika Penulisan Skripsi... K BAB n LANDASAN TEORI A. Mujahadah... 16
1. Definisi Mujahadah... 17
2. Adab-adab Mujahadah... 18
3. Tingkatan Mujahadah... 19
4. pasar-dasar Mujahadah... 20
5. Tujuan Mujahadah... 21
B. Kecerdasan Spiritual... 26
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Tentang Pondok Pesantren Bina Insani... 30
1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Bina Insani... 30
2. Letak Geografis Pondok Pesantren Bina Insani... 31
3. Bahasa... 32
4. Pesantren... 32
5. Lembaga Pendidikan Yang Ada Dipondok Pesantren.. 33
6. Kegiatan Ekstra Kurikuler Yang Ada Pondok Pesantren Bina Insani... 33
7. Keadaan Guru, Karyawan, dan S an tri... 34
B. Data Tentang Pengaruh Mujahadah Dan Kecerdasan Spiritual Santri Pondok Pesantren Bina Insani... 39
1. Data Tentang Mujahadah... 39
2. Data Tentang Kcerdasan Spiritual... 40
3. Daftar Nama Responden... 42
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisa Pendahuluan... 43
TABEL I Daftar Guru Pondok Pesantren Bina Insani... 34
TABEL II Daftar Karyawan Pondok Pesantren Bina Insani... 36
TABEL III Keadaan Santri... 36
TABEL IV Daftar Sarana Dan Prasarana Pondok Pesantren Bina Insani.. 38
TABEL V Jawaban Penilaian Tentang Mujahadah... 39
TABEL VI Jawaban Test Tentang Kederdasan Spiritual Santri... 41
TABEL VII Daftar Nama Respondan... 42
TABEL VIII Tabel Nilai Tentang Mujahadah Santri Pondok Pesantren Bina Insani ... 44
TABEL IX Interval Mujahadah Santri Bina Ansani... 46
TABEL X Tabel Nilai Nominasi Tentang Pengaruh Mujahadah... 46
TABEL XI Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X... 48
TABEL XII Tabel Nilai Test Tentang Kecerdasan Spiritual... 48
TABEL XIII Interval Kecerdasan Spiritual Santri Pondok Pesantren Bina Insani... 51
TABEL XIV 'l abel Nominasi Tentang Kecerdasan Spiritual... 52
TABEL XV Tabel DistribusiFrckucnsi Variabel Y... 54
TABEL XVI Tabel Persiapan... ... 55
TABEL XVII Tabel Frekuensi Yang Diperoleh... 57
TABEL VII Tabel Frekuensi Yang Diharapkan... 58
TABEL XIX Tabel Kerja Untuk Menghitung Chi K uadrat... 58
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan sekripsi ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
dilimpahkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW, beserta
seluruh keluarga, sahabat, yang telah memberi petunjuk serta bimbingan
melalui ajaran-ajarannya.
Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur, penulisan skripsi dengan
judul “PENAGRUH M UJAHADAH TERHADAP KECERDASAN
SPIRITUAL (Study Kasus Dipondok Pesantren Bina Insai Ketapang
Susukan Semarang) TAHUN 2007-2008” telah selesai. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Kami haturkan
terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu
terwujudnya skripsi ini.
Penulis yakin, skripsi ini tidak akan terwujud tanpa ada pertolongan
dari Allah Swt dan bantuan berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi.
Maka, dengan segala kerendahan hati, kami menghaturkan terima kasih
kepada:
1. Ketua STAIN Salatiga, Drs. Imam Sutomo, M.Ag.
2. Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, Drs. Sa’adi, M.Ag
3. Ketua Program Studi PAI STAIN Salatiga, Fatchurrahman, M.Pd
dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
5. Segenap Dosen STAIN Salatiga yang telah memberi motivasi
sehingga skripsi ini dapat selesai.
Penulis yakin, skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat
banyak kesalahan serta kekurangan. Maka kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan dari siapa saja. Besar harapan kami, skripsi ini bisa
bermanfaat kepada pihak-pihak terkait secara khusus, dan bagi semua
pembaca secara umum. AMIN.
Salatiga, 12 Maret 2008
Penuiis
M. Svafudi.i Zumri NIM. 111 03 008
t
A. Latar belakang Masalah
Pada era globalisasi ini, ketika manusia hidup dalam planet yang inter
komunikatif, umat islamdiharapkan dengan serangkaian tantangan yang belum
pernah dialami oleh umat beragama dimasa lampau. Pluralisme agama, kemajuan
sains dan teknologi serta upaya bangsa-bangsa yang tergolong relatif terbelakang
untuk mengejar ketinggalan ketinggalan dalam segala bidang.1
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan
modernisasi, disamping membawa dampak positif juga membawa dampak
negatif. Dampak positifnya modernisasi telah membawa kemudahan-kemudahan
dalam kehidupan manusia,sementara dampak negatif modernisasi telah
menimbulkan krisis makna hidup, kehampan spiritual dan tersingkirnya agama
dalam kehidupan manusia.2
Disisi lain kemajuan tersebut telah membawa perubahan tingkah laku
Individi-individu dan perubahan sosial dimasyarakat, sehingga akan timbul pula
perubahan dalam cara hidupnya. Rasa persaudaraan dan keluarga akan
berangsur-1 Ali Shihab, Islam Inklusif, Menuju sikap Terbuka dalam beragama. Mizan. Bandung. 1999, him. 243
2 Ali Maksun, Tasawuf Sebagai Pembebas Manusia Modern. Telaah Signifikasi Konsep Tradisionalisme Hussen Nasr, PSAPM Surabaya,2003, him 69
angsur hilang, ia akan menjadi asing dan terlepas dari ikatan-ikatan sosial atau
yang lebih dikenal dcngan’Mndividualisme”.'
Untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara manusia diperlukan
sikap saling memahami dan menghargai bahkan menerima perbedaan-perbedaan
yang timbul d alam . masyarakat. Timbulnya keragaman pemahaman atau
pandangan dalam masyarakat dikarenakan tingkat intelektual dan kedalaman
spiritual anggota masyarakat berbeda, salah satu sebab yang menimbulkan
pemahaman beragama adalah sulitnya dipastikan apakah suatu tesk harus
dipahami secara simbu!.3 4
Pengetahuan yang dimiliki manusia itu terbatas dan manusia adalah
makhluk yang lemah serta penuh dengan kekurangan. Masalah yang timbul dan
yang akan dihadapi manusia sering tidak mampu untuk mengatasi masalahnya,
oleh karena itu dengan keterbasan manusia manusia membutuhkan dan
perlindungan dari Yang Maha Mampu yaitu dengan mendekatkan diri kepada-
Nya.
Dengan pengalaman ajaran agama maka akan timbul kesalihan, taqwa
baik itu kesalihan individu atau kesalihan sosial, selain itu ketaqwaan dapat juga
dibentuk dengan selalu melakukan mujahadah, seperti firman Allah SWT:
3 Zakiyah Darajat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental. Gunung Agung, Jakarta, 1983, him 10
mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa (Qs. Albaqoroh:63).5
Dari ayat diatas sangat jelas bahwa dengan mujahadah akan membentuk
manusia yang salih baik individu maupun sosial.
Sedangkan sepiritusl sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah berhubungan dengan kejiwaan (rohani, batin).6 Lain halnya Loren
Bagus spiritual mengacu pada kemampuan lebih tinggi ( mental, intelektual,
estetik, religius).7 dan nilai-nilai pikiran, jadi segala sesuatu yang berhubungan
dengan rochani disebut spiritual.
Jadi sangat jelas, bahwa mujahadah yang dilakukan dengan sepenuh hati
dan diaktualisasikan dalam bentuk perbuatan baik secara lis.'.n maupun perilaku
dapat mengontrol lisan, hati, dan agar tidak menyimpang dari yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT, sehingga akan tercipta spiritualitas yang tinggi.
Berangkat dari latar belakang diatas penulis bermaksud untuk mengadakan
penelitian tentang pengaruh mujahadah terhadap kecerdasan spiritual. Dengan
judul “PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL
SANTRI DI PONDOK PESANTREN BINA INSANI DESA KETAPANG
KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008 ”.
5 Depatemen Agama RI,Al Qur'an dan Tetjemah,Tanjung Mas Inti, Se narang,
1992,hlm.20 !
6 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet 111, Balai Pustaka, Jakarta, 2001.hlm.1087
B. Penegasan Istilah
Dalam mendapatkan kejelasan tentang judul skripsi d ia ta s u p a y a tidak
terjadi kesalahpahaman maka penulis perlu memberikan batas, m-batasan dan
penegasan secukupnya terhadap istilah-istilah yang ada, yaitu :
a. Pengaruh
Adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang/benda) yang
ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.8
b. Mujahadah
Berasal dari kata ■***• yang artinya perjuangan.9 Perjuangan dan
upaya spiritual melawan hawa nafsu dan berbagi kecenderungan jiwa rendah
(nafs).Mujahadah adalah perang terus menerus yang disebut perang suci besar
(al-jihad al-akbar). Perang ini menggunakan senjata samawi berupa mengingat
Allah (dzikrullah). Mereka yang sudah matang dalam menempuh jalan
spiritual, mereka yang “mengenal Allah” (ari f m), mengatakan bahwa
Mujahadah adalah permainan kanak-kanak! Pekerjaan orang-orang dewasa
sesungguhnya adalah pengetahuan ilahi (ma’rifah).10
Menurut pengertian penulis mujahadah adalah cara mengingat,
menyebut atau mengagungkan Allah SWT dengan mengulang-ulang salah
8 WJS Poerwadarminto,Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, PN,Balai Pustaka,Jakarta,1995,hlm.270
9 Prof.H. Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, PT. Hikarya Agung, Jakarta,1989,him. 93
satu nama-Nya. Untuk pendekatan diri kepada Allah SWT, usaha untuk
mengingat Allah SWT, meminta pertolonngan dan perlindungan sehingga
nantinya manusia itu tidak takabur dan tamak dengan kemampuan yang
dimiliki.
Indikator Mujahadah:
1) Sholat Sunah (hajat, tasbih, birui walidain)
2) Tahlil
3) Doa-doa (Takbir, Tahmid, Sholawat, Asmaul husna dan lain lain)
4) Dilakukan secara berjam ah'1
c. Kecerdasan
\
Penulis mengartikan bahwa kecerdasan itu sudah mrupakan perubahan
dari bentuk dasarnya yaitu berasal dari kata dasar cerdas, dan mendapat
I
imbuhan ke-an. Cerdas artinya sempurna akal budinya (pandai, /tajam
pikirannya).11 12 Kecerdasan adalah perkembangan akal budi (kepandaian,
ketajaman pikiran).
d. Spiritual
Berasal dari bahasa Ingris yaitu spiritual yang dari bahasa latin
spiritulis yang asal katanya spiritus (roh). Pengrtian umum mengacu pada
kemampuan lebih tinggi (mental, Intelektual, estetik, religius)dan nilai-nilai
pikiran. Spiritual juga bisa berarti berhubungan dengan kejiwaan (mental,
batin).13
Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan ini adalah kecerdasn yang mengangkat funj si jiwa sebagai
perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam <
melihat makna yang ada dibalik kenyatan apa adanya ini.
Kecerdasan spiritual yang dikatakan sebagai puncak kecerdasan,dalam
diri manusia ada yang disebut ruang spiritual, yang jika diisi dengan hal-hal
yang lebih tinggi, maka ruang itu secara otomatis akan terisi oleh hal-hal yang
lebih rendah, yang ada dalam diri tnanuia, kecerdasan spiritual ini lebih
berurusan dengan pencerahan jiwa,orang yang berspintuai tinggi mampu
memaknai penderitaan hidup dengan memberi makna positif pada setiap
peristiwa ,masalah bahkan penderitaan yang dimiki.14
Dengan Indikator:
1. Adanya interaksi dengan orang lain
2. Mempunyai komitmen dan bertindak penuh tanggung jawab
3. Mempunyai kesadaran diri yang tinggi
4. Sebagai orang yang mampu bersikap fleksibel
5. Mampu menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, rasa sakit
6. Memiliki visi dan prinsip nilai
7. Menerima hasil ujian dengan baik13
e. Pondok Pesantren
Pondok pesantren adalah merupakan salah satu lembaga pendidikan
agama Islam. Pondok pesantren juga merupakan lembaga yang mewujudkan
proses wajar mengenai sistem pendidikan nasional.* * 16
istilah pesantren tidak terlepas dengan panduannya yaitu pondok,
pondok berasal dari dari Funduq (arab) yang artinya ruang tidur atau wisma
sederhana, sedangkan pesantren berasal dari kata santri yang dapat awalan
pe- dan akhiran -a n yang berarti menunjukkan tempat maka artinya adalah
tempat para santri, pesantren merupakan hasil kreasi sejarah bangsa setelah
bersentuhan dengan budaya pra-lslam,salah satu cirinya memiliki banyak
kesamaan dengan sistm Hindu-Budha.17
Pesantren juga merupakan sekumpulan komunitas independen yang
terisolasi diri disebuah tempat yang jauh dari pusar keramaian sebagaimana
pernah ditegaskan oleh Nurcholish Majid (Madjid: 1997), bahwa artefak
peradapan Indonesia yang dibangun sebagai institusi pendidikan keagamaan
bercorak tradisional, unij dan indigenous. Artinya rumah untuk sementara,
3 Monty P.sastiadama Fidelis F. Waruwu, Mendidik Kecerdasan, Pustaka popular obor, Jakarta,2003, him 45
16 Departeman Agama RI, Grand Design Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren
2004-2009,Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2005, him 151.
tempat para santri, pesantren merupakan hasil kreasi sejarah bangsa setelah
bersentuhan dengan budaya pra-Islam,salah satu cirinya memiliki banyak
kesamaan dengan sistm Hindu-Budha.17
Pesantren juga merupakan sekumpulan komunitas independen yang
terisolasi diri disebuah tempat yang jauh dari pusar keramaian sebagaimana
pernah ditegaskan oleh Nurcholish Majid (Madjid: 1997), bahwa artefak
peradapan Indonesia yang dibangun sebagai institusi pendidikan keagamaan
bercorak tradisional, unij dan indigenous. Artinya rumah untuk sementara,
merendahkan diri, tempat tinggal beberapa keluarga yang bertempat pada
madrasah dan asrama (tempat mengaji, belajar agama).18
C. Rumus Masalah
Melihat uraian diatas, maka selanjutnya penulis mengemukakan rumusan
masalah yang akan dibahas lebih lanjut, supaya dapat mempermudah dalam
proses penelitian ini, antara lain yaitu :
1. Bagaimana bentuk pelaksanaan mujahadah di Pondok Pesantren Bina Insani
Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang?
2. Bagaimana tingkat kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Bina Insani,
Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang?
17 M uhibuddin, Pasang Surut Dunia Pesantren, Mozaik Pesantren, Jakarta Pusat, 2005, him 7.
3. Untuk mengetahui pengaruh positif kegiatan mujahadah di Pondok Pesantren
Bina Insani terhadap kecerdasan spiritual.
E. IViatifaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia
pendidikan, serta dapat memberikan motifasi bagi guru agar lebih meningkatkan
kompetensinya sebagai seorang pendidik yang membentuk kepribadian anak
berbudi pekerti mulia, serta memberikan semangat dalam mencapai keberhasilan
tujuan belajar mengajar dan setia dalam menunjang mutu pendidikan.
F. Kajian Pustaka
Penulis belum 'pernah menemukan penelitian yang secara khusus
membahas tentang pengaruh mujahadah terhadap kecerdasan spiritual, dengan
demikian penelitian yang dilakukan penulis yang berjudul Pengaruh Mujahadah
Terhadap Kecerdasan Spiritual di Pondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2008 ini relatif masih baru
untuk menambah informasi dan memperkaya cakrawala dalam dunia pendidikan,
G. Hipotesa Penelitian
Hipotesa adalah dugaan atau jawaban yang masih lemah kebenarannya.
Menurut Suharsimi Ari Kunto hipotesa adalah jaw aban orang bersifat sementara,
terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.19
Dengan penjelasan diatas penulis membuat hipotesa yaitu adakah
pengaruh positif pada mujahadah terhadap kecerdasan spiritual santri Bina Insani,
artinya “semakin tinggi orang melakukan mujahadah semakin tinggi pula
kecerdasan spiritualnya yang ia miliki.
1. Metodelpgi Penelitian
Kebenaran dalam penelitian ini dapat diterima apabila ada bukti-bukti
yang nyata dengan prosedur-prosedur yang jelas dan sistematis serta dapat
dipertanggung jawabkan setara ilmiah. Adapun dalam penelitian ini penulis
menggunakan beberapa metode antara lain:
a. Metode Penentuan Objek
1) Populasi
Populasi adalah kumpulan individu dengan kualitas dan
ciri-ciri yang telah ditentukan.20 Keseluruhan obyek penelitian baik
terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala
yang merupakan sumger data dan memiliki karakter tertentu dan
19 Drs. MA.Ph. D, Sum adi Suryabrata, Metodologi Penelitian UGM, Rajawali, j akarta,1983,him .75
sama. Yang menjadi objek dalam penelitian atau popuasinya
adalah semua santri di Pondok pesantren Bina Insani.
2) Sample
Sample adalah merupakan bagian yang diambil dari
keseluruhan yang diteliti yang dianggap mewakili suatu populasi.21
Bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yag sama dari
sumber data, mempunyai sifat yang dimiliki populasi, mewakili
populsi, dapat dipergunakan untuk mengeralisasi hasil analisis.
Sebagai peneliti mengenai besar kecilnya sampel tidak
ada ketentuan tetapi bila sample yang diambil lebih banyak,
apabila sample kurang dari 100 maka sampel itu diambil semua
tetapi bila sampel lebih dari 100 bisa diambil antara 15% - 25%
sesuai kemampuan.22 Sampel yang diambil oleh peneliti adalah 30
responden.
b. Metode Pengumpulan Data
1). Observasi
Observasi adalah pengamatan sesuatu obyek dengan
sistematik fenomena yang diselidiki. Obsevasi dapat dilakukan
sesaat ataupun mungkin dapat diulang, oleh karena itu observasi
hendaknya dilakukan oleh orang yang tepat. Dalam obsevasi
melibatkan 2 komponen yaitu si pelaku observasi yang lebih
dikena sebagai observer (penulis) dan obyek yang diobservasi
yang dikenal observee (santri pondok bina insani).23 Metode ini
penulis gunakan untuk membantu metode angket dalam
mengetahui seberapa besar pengaruh mujahadah terhadap
kecerdasan spiritual santri.
Observasi yang penulis gunakan dalan penelitian ini
adalah obsevasi non partisipan, dalam hal ini peneliti berada
diluar subyek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatn-kegiatan
yang mereka lakukan, dengan demikian peneliti akan lebih
leluasa mengamati kemunculan tingkah laku yng teijadi.
2). test
Metode test adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam
menerima pelajaran. Metode ini penulis gunakan untuk
mengetahui seberapa besar tingkat kecerdasan spiritual santri
dipondok pesantren,
c. Metode analisis Data
Dalam menganalisis d a t a ^ ^ > a d a penulis menggunakan data
sebagai berikut:
1. Teknik analisis kuantitatif
Yaitu leknik statistik sederhana yang merupakan prosentase
analisis. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari prosentase
adalah:
P = F x 100 %
Keterangan:
P = Prosentase yang dicapai
F = frekuensi
N = Jumlah
Untuk mengetahui hubungan kedua variabel tersebut penulis
menggunakan rumus koefisien kontigensi yaitu: N
k e te ra n g a n :
&K= koefisien kontigmsi
N= Jumlah 24
H. Sistematika Petnrtisart Skripsi
Dalam skripsi yang penulis susun terdiri dari 5 (lima) bab dan tiap-tiap
bab terdiri dari berbagai sub-bab. Sebelum bab pertama didahului dengan
halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto,
kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel.
Untuk lebih jelasnya dibawah ini penlis menjelaskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, Pada bab ini penulis mengemukakan alasan pemilihan
judul, penegasan istilah, pokok masalah, tujuan penelitian hipotesa, metode
penelitian, manfaat hasil penelitian, kajian pustaka dan sistematika penulisan
skripsi.
BAB II PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP KECERDASAN
SPIRITUAL SANTRI,Pada bab ini diuraikan dan dibahas tentang landasan teori
yang terdiri dari, Mujahadah Membahas tentang pengertian, dasar-dasar
mujahadah, manfaat mujahadah. Kecerdasan Spiritual Membahas tentang
pengertian, landasan ilmiyah tentang kecerdasan spiritual
Bab III PELAKSANAAN MUJAHADAH TERHADAP KECERDASAN
SPIRITUAL. Pada bab ini berisikan,gambaran umum kondisi Pondok Pesantren
Bina Insani meliputi sejarah berdirinya, letak geografis struktur organisasi,
keadaan ustadz dan keadaan santri.
Penyajian data tentang m ujahadah terhadap kecerdasan spiritual
Bab IV ANALISA DATA TENTANG PENGARUH MUJAHADAH
TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI PONDOK PESANTREN
BINA INSANI. Pada bab ini memuat analisa data dengan menggunakan teknik
analisis kuantitatif dan teknik korelasi produk momen yang dilakukan melalui tiga
tahap yaitu analisa pendahuluan, analisa lanjut, dan analisa uji hipotesa.
BAB V PENUTUP. B ab terakhir yang berisikan kesimpulan, saran-saran, kata
penutup dan pada bagian akhir berisikan daftar pustaka, lampiran dan riwayat
1. Mujahadah
Mujahadah yang dimaksud adalah berjuang, bersungguh-sungguh
berperang melawan musuh yang ada pada jiwa, dengan cara bersungguh-sungguh
untuk memerangi dan menundukkan hawa nafsu kemudian diarahkan pada
kesadaran kepada Tuhan dan Rasul-Nya.' Ada juga perang terus-menerus yang
disebut perang suci ( al-jihad al-akbar).
Sedangkan menurut Hamka dalam kitab perkembangan tasawuf dari
abad ke abad (Jakarta, 1960) mengartikan mujahadah yaitu perjuangan
penganut sufi dalam rasa, dan menghitung-hitung diri supaya tercapai tempat
yang lebih tinggi dari pada kedudukan semula. Menurut beliau, mujahadah itu
dilakukan dengan tafakur, bermenung dengan memicingkan mata serta menaikan
lidah kelangit-langit lalu melakukan dzikir atau mengingat dan menyebut nama
Allah.
Usaha ini ditujukan untuk menambah asik dan birahi, rindu dan dendam,
hendak pulang kepada asal. Maka oleh karena itu senantisalah orang sufi berusaha
mempertinggi tingkatnya, dari suatu maqam ke maqam yang lebih sempurna,
sampai ia mencapai derajat tauhid, kesatuan dan irfan, kenal dengan sebenar-
benarnya.1 2
1 Administator.WWW.geogle.com
2 Prof. Dr. H. Abu Bakar Aceh. Pengantar Tarekat, Kajian Historis Tentang Mistik. Ramandhani, Solo, 1996 hal 157
Mujahadah bersungguh-sungguh mengerjakan segala ibadah dan segala
wirid-wirid dengan segala kegemaran, seakan-akan yang mengerjakan itu lupa
akan dirinya, karena harapannya akan diterima oleh Tuhan, dan takut akan ditolak
yang mengakibatkan kerugian baginya.
1. Definisi yang lain menurut istilah :
a. Mujahadah adalah mengingat, menyebut atau mengagungkan Allah
dengan mengulang-ulang salah satu namaNya atau kalimat
keagunganNya.3
b. Mujahadah adalah ucapan yang dilakukan dengan lidah atau
mengingat akan Tuhan dengan hati, ingatan atau ucapan yang
mensucikan Tuhan dengan membersihkan dari sifat-sifat
yang tidak layak untukNya.
c. Mujahadah adalah keadaan seseorang muslim dalam mengingat Allah
dengan sepenuh jiw a dan raga, serta merasakan kehadiran
Allah dalam dirimya sepanjang waktu.4
, Mujahadah yang dilakukan sepenuh hati dan diaktualisasikan dalam bentuk
perbuatan baik lisan maupun perilaku agar tidak menyimpang dari segala sesuatu
yang sudah ditetapkan oleh Allah dan sunah rosul supaya kita mendapat petunjuk
yang nantinya akan membentuk kepribadian dan tingkah laku yang tidak
menyimpang dari ajran-ajaran,yang nantinya akan membemtuk kepribadian yang
matang.
1 C.Chittick./’avaww/' Di mata Kaum Suji, Mizan, Bandung,2002 hal 102
2. Dasar-Dasar Mujahadah
a. Al A’raaf 205
J
j l l t^
^$>JT
o j-> j**->-3 ifyva
3
j
^ ^ 3
CjJ)
^3 Ji-iVfj
Artinya
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hati dengan merendahkan diri dan
rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, diwaktu pagi dan
petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.5
b. A lb aq arah l5 2
Artinya
> •* l ' " "'T • I -y • * * t | J (»
'J j
J
j
'S fi\ IjjJl
U
Karena itu, ingatlah kamu kepadaKU niscaya aku ingat (pula)
kepadamu. Dan bersyukurlah kepadaKU, dan janganlah kamu
mengingkarinya (nikmatKU).6
c. Hadist nabi
Atrinya
Bahwasanya tiap-tiap sesuatu itu ada alat untuk mensucikan dan alat
untuk mensucikan hati itu adalah dzikrullah.7
5 Departemen Agama RI, Al-qur ’an dan Terjemah, PT Intermasa,Jakarta, 1986,Hal 256 6 Ibid.Hal 256
7 Ibid. Hal 98
3. Adapun tujuan mujahadah :
a. Taqorrub kepada Allah
Berupaya mendekatkan diri kepadaNya, benar-benar merasa takut dan
merelakan diri (pasrah) kembali menghadapNya dan hanya mengharap
ridhonya agar kita selamat diyaumul qiyamah n a n ti.
b. Menuju jalan Mardhatillah
Maknanya adalah menuju jalan keridhoan Allah,orang muslim yang
menempuh jalan Illahi,dengan memperbanyak dzikir dan telah
menyerahkan dirinya kepada Allah serta mengikhlaskan niat maka
seluruhnya kegitannya dapat dinilai sebagai langkah menuju kepada
keridhoan Allah.
c. Kemahabbahan dan kemakrifatan
Mujahadah yang dilakukan terus-menerus oleh ahli dzikir akan dapat
membuahkan kemahabbahan terhadap Allah, dengan sendirinya menjadi
sangat mencintai, juga menjadikan memperoleh anugrah m a ’rifat,
seorang muslim hendaknya memperbanyak mujahadah sebagai tujuan
dan saran untuk mencurahkan kecintaan kita kepada Allah, sehingga
tidak ada satu pun yang lebih dicintai dari kecintaan kepadaNya.
4. Adapun adab-adab mujahadah antara lain :
a. HUDLUR: hati showan / ingat / menghadap Allah.
b. ISTIHLOR: merasa benar-benar di hadapan Allah
d. TA ’D IM ( horm at) dan MAHABBAH ( m encintai) RosulNya.
e. Khusuk, penuh adab, menghadirkan makna susunan mujahadah itu
mencoba mengambil kesan dan memperhatikan maksud dan tujuan
f. Merendahkan suara serendah mungkin disertai kesadaran yang tinggi
dan kemapuan yang sempurna sehingga tidak menggangu orang lain.
g. Menjaga pakaian, tempat serta memperhatikan waktu yang tepat,
jernih hati, dan murninya niat.
h. Hendaknya dalam keadaan suci menghadap kiblat, serta penuh
konsentrasi agar kita dapat mengeti apa yang akan kita capai setelah
melakukan mujahadah .
Adab mujahadah diatas dapar diuraikan seorang yang ingat kepada
Allah dengan sebenar benarnya, tidaklah ia akan mengerjakan suatu dosa
dan maksiat, orang yang selalu mengingat Allah itu pada waktu
mengucapkannya terbukalah hatinya. Agar mujahadah berbekas dan
mempunyai pengaruh dalam hati, maka haruslah menjaga adab-adab untuk
itu para ulama menjelaskan beberapa adab mujahadah yang telah diuraikan
diatas.8
5. Menurut Tingkatannya mujahadah dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Mujahadah lisan: Laa Ilaaha Ulallah
Setelah terasa meresap pada diri, terasa panasnya mujahadah
itu ketiap-tiap hekai bulu roma dibadan,mujahadah itu mulanya pelan-
pelan makin lama makin cepat.
8 Wahidiyah.WWW. Geogle.Com
b. Mujahadah kalbu atau hati: Allah-Allah
Mula-mula mulut berdikir diikuti hati, kemudian dari hati
kemulut, lalu lidah berzikir sendiri, dengan zikir tanpa sadar akal
pikiran tidak jalan lagi, melainkan terjadi sebagai ilham yang tiba-tiba
Nur ilahi dalam hati memberitahukan Innany Anal laahu, yang naik
kemulut mengucapkan Allah-Allah.
c. Mujahadah Sirri atau Rahasia
Biasanya sebelum ketingkatannya orang sudah fana, dalam
keadaan seperti ini perasan diri dengan DIA menjadi satu. Man Lam
yazuk Lam y a ’r if ( barang siapa belum merasai, belumlah ia
mengetahui.). Dalam hal ini lidah tidak sanggup menguraikannya,
jauh diatas ukuran kata-kata tetapi tiap orang akan mengerti sendiri
bila mana telah mengalaminya.9
b. Mujahadah kalbu atau hati: Allah-Allah
Mula-mula mulut berdikir diikuti hati, kemudian dari hati
kemulut, lalu lidah berzikir sendiri, dengan zikir tanpa sadar akal
pikiran tidak jalan lagi, melainkan terjadi sebagai ilham yang tiba-tiba
Nur ilahi dalam hati memberitahukan Innany Anal laahu, yang naik
kemulut mengucapkan Allah-Allah.
c. Mujahadah Sirri atau Rahasia
Biasanya sebelum ketingkatannya orang sudah fana, dalam
keadaan seperti ini perasan diri dengan DIA menjadi satu. Man Lam
yazuk Lam y a ’r if ( barang siapa belum merasai, belumlah ia
mengetahui.). Dalam hal ini lidah tidak sanggup menguraikannya,
jauh diatas ukuran kata-kata tetapi tiap orang akan mengerti sendiri
bila mana telah mengalaminya.9
6. Manfaat Mujahadah
Segala sesuatu yang diperitahkan Allah tentunya mempunyai tujuan
dan manfaat bagi kebaikan manusia itu sendiri, baik secara langsung
maupun tidak langsung, kita akan merasakanya yang nantinya menjadi
pengontrol bagi kita dalam melakukan segala tindakan yang menyimpang
dan keluar dari norma-norma yang berlaku dalam kehidupan kita.
Adapun manfaat mujahadah diantaranya sebagai berik u t:
a. Memperlunak hati manusia sehingga hati manusia dapat melihat
keberadaan dan bersedia mengikuti dan menerima keberadaan itu.
b. Membangkitkan kesadaran bahwa Allah maha mengatur dan apa
yang telah ditetapkan adalah baik.
c. Meningkatkan mutu yang telah d i kerjakan, karena sesuatu amal
perbuatan tidak dinilai oleh Allah dari lahirnya saja, akan tetapi
Allah menilai dari keikhlasan hambanya.
d. Memelihara diri dari godan setan, karena setan dapat menggoda dan
menipu manusia yang lupa kepada Allah
e. Dapat membimbing n a f s, karena sifat n a f s cenderung mengajak
manusia kearah keburukan, maka diperlukan mujahadah agar nafs
tetap terbimbing
f. dengan baik dan akan menjadi nafs al-muthama 'inah atau nafs yang
tenang dan menuntun kesuaraan hati yang bening.
g. Sebagai alat control bagi hati, ucapan dan perbuatan agar tidak
Allah Barfirman dalam Hadist Qusdi
O ^ W c -ty j'c P j'
{+Ayj£
Artinya
“Wahai anak adam! Apabila engkau ingat padaKu dalam keadaan sunyi
sepi, aku akan ingat pula kepadamu dalam keadaan sunyi sepi, dan apabila
enkau ingat kepadaku ditenah khalayak ramai aku akan ingat pula kepadamu
ditengah khalayak ramai yang lebih baik dr tempat engkau ingat
kepadaKU” 10
6. Hakikat Mujahadah
Mujahadah dengan membersihkan hati, mampu meretas keterkaitan
dari segala sesuatu selain Allah dengan cara mengosongkan hati dari
kecintaan pada dunia serta menghilangkan segenap pikiran buruk dan tidak
baik. Inilah buah dan hasil dari mengingatnya nasuk kedalam hati, maka hati
pun kosong dari kesedihan dunia serta diampuni dengan kecintaan pada
Allah saja.
Cahaya yang redup menjadi lampu yang terang, jika tidak demikian
menurut Jalaluddin Rumi, hati tidak lain dan tidak bukan hanyalah sekedar
’’Sebuah Botol Berisi Air Seni”11. Hati orang lalai kepada Allah hanyalah
10 Ali Usman dkk, Hadist Qusdi, CV. DY.Ponorogo,Bandung, 1994, hal 83.
“Sekedar Tembok atau Dinding dari Sebuah Ruangan” dan hati seorang
yang mengingat Allah adalah obyek Pencerahan Ilahi.12.
Itulah sebabnya para sufi terkemuka memandang dzikir atau
mengingat Allah sangat penting untuk membersihkan hati.
Artinya
Maka ingatlah aku, pasti aku akan mangingatmu dan bersyukurlah
kepadaKU, dan janganlah kamu mengingkari rahmatKU.
Syah Aziz mengatakan makna ayal dialas, Barangsiapa mengingat Allah
dengan segenap anggoya tubuh, hati dan lidahnya serta pada saat yang sama
bekerja mencari nafkah kehidupan, maka ia akan digolongkan kedalam
orang-orang yang senantiasa mengingat Allah.
7. Macam-Macam Mujahadah antara lain yaitu :
a. Mujahadah muqodimah
Mujahadah Muqodimah adalah : Mujahadah yang dilakukan ada awal
atau sebagai permulaan
b. Mujahadah Usbudiyah
Mujahadah Usbudiyah adalah Mujahadah yang dilakukan secara
berjamah yang dilaksanakan seminggu sekal i.contohnya mujahadah
yang dilakukan satu kelompok, kampung
c. Mujahadah syahriyah
12 Ibid Him 30
Mujahadah syahriyah adalah Mujahadah yang dilakukan secara
berjamaah yang dilaksanakan sebulan sekali
d. Mujahadah Ru'busanah atau Triwulan
Mujahadah Ru 'busanah / triwulan adalah Mujahadah yang dilaksanakan
secara berjamaah dan dilaksanakan tiga bulan sekali, mujahadah ini
dilakukan pada tingkat kabupaten atau kota madya.
e. Mujahadah Nisjussanah
Mujahadah Nisfussanah adalah Mujahadah yang dilaksanakan selama
setengah tahun sekali, mujahadah ini dilakukan dalam lingkup wilayah
propinsi
/ Mujahadah Kubro
Mujahadah Kubro adalah Mujahadah besar-besaran yang dilakukan dua
sekali dalam satu tahun, biasanya dilakukan dalam bukan
Suro/Muharam dan bulan Rajab dalam lingkup pusat.
g. Mujahadah Khusus
Mujahadah khusus adalah Mujahadah yang dilakukan secara khusus,
misalnya mujahadah yang dilakukan sebelum melakukan tugas
h. Mujahadah Non Stop
Mujahadah non stop adalah Mujahadah yang dilakukan secara terus
menerus dalam waktu yang Mujahadah sudah ditentukan
i. Mujahadah Momentil/Waktiyah
Mujahadah Momentil / Waktiyah adalah Mujahadah yang dilaksanakan
pada waktu tertentu yang diintruksikan oleh pengurus pusat misalnya
menjelang Pemilu, Hari Besar Islam / Nasional
3. Kecerdasan spiritual
Mesin yang paling mengagumkan adalah otak anda, otak anda mempuyai
lima fungsi utama antara lain: menerima, menyimpan, menganalisis,
menghasilkan out-put dan mengembalikan.
Sejarah kecerdasan manusia dapat dipandang sebagai pencarian oleh otak
cara untuk berkomunikasi secara efisien dengan diri sendiri. Ketika manusia
pertama membuat garis lurus pertama, suatu revolusi dalam kesadaran manusia
diendapkan, sedangkan peta pikiran adalah tahap perkembanga paling
akhir.setelah umat manusia menyadari bahwa mereka dapat memproyeksikan
'gambar mental' yang ada pada dalam dirinya, perkembangan berlangsung
pesat.13
Tanda pertama evolusi menjadi gambar, dimulai dengan lukisan dalam
gua oleh orang Aborigin Australia. Ketika itu peradapan berkembang pesat,
gambar diringkas menjadi simbul dan kemudian menjadi alphabet dan tulisan,
seperti karakter bangsa cina atau hieroglif bangsa mesir.
Manusia pertama yang membuat tanda sebenarnya secara harfiyah
menandai suatu langkah raksasa dalam evolusi kecerdasan karena mereka
13Drs. Alexander Sidndoro. Tony & Barry Buzan, Memahami Peta Pemikiran (the mind map book), interaksana,batam centre.2004, hlm45
memproyeksikan jejak dunia mental yang pertama, untuk melakukan mereka
mematok pikiran mereka dalam waktu dan ruang, dan juga membuat pikiran
mereka menjangkau dimensi yang sama. Kecerdasan manusia sekarang dapat
berkomunikasi dengan diri sendiri melintasi waktu dan ruang dengan jangkauan
tak terbatas.
Bila kita mengikuti penemuan-penemuan dibidang psikologi, ternyata ada
banyak sekali kecerdasan yang telah ditemukan oleh para ahli. Ada IQ, EQ, AQ
dan sekarang ada spiritual quotient (SQ) yang dikatakan sebagai puncak dari
segala kecerdasan.
Pada awal abad ini, paradigma kecerdasan yang diterima umum adalah IQ
dan mengembangkan lesi untuk pengukurannya. Sekitar 1990 Daniel Goleman
memperkenalkan paradigma baru yang disebut dengan EQ, dan pada awal tahun
2000 Zohar dan Marshall memperkenalkan Spiritual Queutient (SQ) atau
kecerdasan spiritual yang disebut sebagai puncak kecerdasan(//ze ultimate
intellegenci).14
Jika IQ bersadar pada nalar atau rasio dan EQ bersandar pada kecerdasan
emosi dengan memberi kesadaran atas emosi-emosi orang lain, lain halnya
dengan SQ, SQ bepusat pada ruang spiritual yang memberi kemampuan untuk
memecahkan masalah dalam kontek nilai penuh makna.
Istilah spiritual artinya prinsip hidup yang menggerakkan hal yang
material menjadi hidup. Pendek kata SQ merupakan kesadaran dalam diri kita
14 Monty p.satiadarma fidelis EMaruvni.Mendidik kecerdasan, pustaka popular obor hlm4l
menemukan dan mengembangkan bakat bawaan, intuisi, otoritas batin,
kemampuan membedakan yang salah dan yang benar serta kebijakannya.
Zohar mengemukakan empat pembuktian ilmiyah tentang adanya SQ, Spiritual
Intelegence the ultimate intelegence (London, 2000) sebagai berik u t:
a. SQ merupakan dasar neurologist yang beroperasi dalam pusat otak
yakni dari fungsi penyatu otak. Menunjukan adanya Godspot (firah)
dalam otak manusia, ini merupakan builtin pusat spiritual {spiritual
center) yang terletak diantara jaringan syaraf dalam otak.
b. Riset ahli saraf Austria, W olf Singer pada tahun 1990-an atas the
binding problem menunjukkan bahwa ada proses saraf dalam otak
manusia yang terkonsentrasi pada usaha mempersatukan dan memberi
makna dalam pengalaman hidup kita. Jadi jaringan saraf kita mengikat
pengalaman secara bersama untuk hidup agar lebih bermakna.
c. Hasil studi Rodolfo Llinas pada pertengahan tahun 1900-an tentang
kesadaran saat kita tidur serta ikatan peristiwa-peristiwa kognitif
dalam otak, ditemukan bahwa pada waktu manusia berfikir hal-hal
mengenai "makna" atau hal hal yang berhubungan dengan nilai, pada
bagian pusat saraf tertentu, elektrik otak aktif.
d. Terrance Deachon (The symbolic species, 1997) seorang neolog dan
antropolog biologi di Harvard mengemukakan bahwa bahasa yang
pada hakekatnya adalah simbolik merupakan khas manusia yang
berkembang pada belahan frontal-lobes. Adanya frontal-lobes ini
memungkinkan manusia untuk berimajinasi tentang makna dan nilai,
dengan demikian frontal-lobes adalah landasan bagi keberadaan SQ.15
Di dalam Islam hal-hal yang berhubungan dengan kecakapan emosi dan
spiritual seperti konsisten(/.s/7<7e>/wa/z), kerendahan \\dX\{tawadlu) berusaha dan
berserah diri (tawakkal), ketulusan (keikhlasan), totalitas (kaffah), keseimbangan
(tawazun), intregitas dan penyempurnaan (ikhsan). Bahwa kecerdasan emosi dan
spiritual bersumber pada suara-suara hati, sedangkan suara hati itu ternyata
berasal dari dalam jiw a setiap manusia.16
Melihat keterangan tentang mujahadah dan spiritual diatas maka penulis
mengambil titik temu diamtara keduanya yaitu mengenai mujahadah berorientasi
pada bentuk usaha melatih diri mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai
cara misalnya dzikir, membaca al-qur’an dan lain sebagainya. Sedangkan spiritual
sendiri berorientasi pada hasil atau perilaku yang timbul dari pelatihan diri
mendekatkan diri kepada Allah seperti halnya sifat-sifat positif, ikhlas, tawadlu,
tawakkal dan lain sebagainya.
15 Ibid.hlm. 44 *
16 Ary Ginanjar Agustian.Rahasi membangun kecerdasan emosi dan spiritual berdasarkan 6 rukun iman dan 5 rukun islam,Arga Jakarta, 2001, him 199
A. Gambaran Tentang Pondok Pesantren Bina Insani
1. Sejarah berdirinya pondok pesantren bina insani
Pondok Pesantren Bina Insani merupakan salah satu dari lembaga
pendidikan yang telah berdiri pada tahun 1999 masehi diatas tanah seluas
±7025 m2, pondok Pesantren tersebut memiliki alamat yaitu di dukuh baran
desa ketapang, kecamatan susukan, kabupaten semarang.
Pondok Pesantren Bina insani merupakan salah satu lembaga
pendidikan islam yang telah berdiri sejak tahun 2002 bertepatan pada tanggal
1 april 2002, dibawah naungan yayasan pendidikan islam Haji Ahmad Hamin.
Pondok Pesaritren Bina Insani Pada tahun ajaran 2005-2006 telah
menyelenggarakan M u ’adalah atau juga disebut dengan Akreditasi untuk
SMP dan SMA. Sebagai ajaran yang non-Profit (tidak mencari untung )
namun bercita-cita yaqng mulia. Pondok Pesantren M odem Bina Insani
senantiasa mengupayakan pendidikan yang berkualitas tetapi terarah dengan
biaya ringan.
Adapun tokoh yang memprakarsahi berdirinya pondok pesantren bina insani
sebagai b e rik u t:
1) Drs Zahroni
2) Moh Soleh Mubin
3) Muntaha Azhari
4) Muhsoni
5) Drs. Mustopa
6) Munzaini S.Ag
7) Muhsinin
8) Basyari
Adapun tujuan dari Pondok Pesantren M odem Bina In sa n i:
a. Untuk membangun, mengarahkan dan mencetak insan seutuhnya, calon
ilmuwan dan ulama’ yang memiliki pengetahuan umum dan agama secara
seimbang, melalui pendidikan terpadu antara pendidikan umum,
kepesantrenan, ketrampilan serta penanaman akhlak islami, memadukan
system pendidikan tradisional dan modem dengan spesialisasi yang jelas
dan terarah 2
2. Letak Geografis Pondok Pesantren Bina Insani
Pondok pesantren bina insani merupakan suatu lembaga pendidikan
swasta yang berada diwilayah Kecamatan Susukan, Dusun Baran Desa
Ketapang . Pondok Pesantren Bina Insani dikelilingi oleh beberapa dusun
yaitu:
a. Sebelah barat : dusun Ketapang
b. Sebelah timur : dusun Karang Asem dan dusun Sarimulyo
c. Sebelah utara : lokasi persawahan penduduk dan bengkok lurah.
d. Sebelah selatan : dusun Kwangsan
Lokasi Pondok Pesantren ini cukup strategis dan cocok sebagai tempat belajar
a. Diampu oleh guru-guru yang professional sesuai dengan spesialisasinya.
Pembelajaran menggunakan metode yang berfareatif yang memiliki tujuan
untuk menuntut siswa lebih aktif, kreatif, inovatif dan mandiri sehingga
tujuan pendidikan dapat mudah tercapai.
b. Penguasaan ilmu-ilmu MAFIKIBI (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi)
dengan menambah jam belajar intra maupun ekstra kulikuler.
c. Dilengkapi dengan peralatan elektronik (OHP) sebagai penunjang untuk
kreatifutas pembelajaran.
d. Model pembelajaran quantum learning dan pendidikan spiritual.
3. Bahasa
1. Dilatih dan dibimbitlg berkomunikasi dalam bahasa Arab dan Inggris.
2. Pembelajaran bahasa Arab dan Inggris, teori dan praktek secara intensif
dan terprogam dalam lingkungan pesantren
4. Pesantren
a. Pendalaman kitab-kitab kuning dengan system terpadu antara metode
maudhui dan tahlili, menghindari terjadinya pengulangan materi.
b. Konsentrasi ilmu-ilmu arab (kebahasaan) sebagai modal dasar pendalaman
ilmu agama.
c. Praktek pidato dan khutbah dalam bahasa Arab, Inggris, Indonesia dan
d.Mewajibkan para santri belajar Al-quran hingga khatam, hafal ju z ’ amma
bagi santri SMP dan santri SMA ditambah dengan surat-surat pilihan.
Bagi santri yang berbakat menghafalkan diarahkan dan dididik untuk hafal
30 juz.
5. Lembaga Pendidikan yahg ada Dipondok Pesantren :
1. Tarbiyatul M u’alimin & M u’alimat Tsanawiyah (SMP)
2. Tarbiyatul M u’alimin & M u’alimat Aliyah (SMA)
6. Kegiatan ekstra kuliktiler dipraktekkan dalam kegiatan Organisasi
Santri Bina Insani (OSBl) secara rutin dati terorganisir diantaranya :
a. Seni Baca Al-quran
b. Pidato Bahasa (Arab, Itlggris, Indonesia, Jawa)
c. Kepramukaan
d. Computer
e. Kaligrafi dan Letter
f. Berbagai macam Olah Raga
g. Bela Diri
7. Keadan Guru, Karyawan, dan Santri
a. Keadaan Guru
Tenaga pengajar di Pondok Pesatren Bina Insani Susukan ada 34
orang yang terdiri dari 30 guru dan 4 karyawan untuk lebih jelasnya
lihat table dibawah ini
Tabel I
Daftar Guru Pondok Pesantren Bina Insani
No Nama Jenjang Jabatan
1 M. munzaini. S.Ag SI GTY
2 Siti Suratni, SPd SI GTT
3 t)rs. Mustopa DI GTT
4 M.Islam SI GTT
5 Sumamo, S.Ag SI GTT
6 Sutanto, SPd SI GTT
7 Muhsoni SMA GTY
8 Munawari SMA GTT
9 Sudardi,M,ag S2 GTT
10 Murtafiah SMA GTT
11 Musyafak SMA GTT
12 M ir’atul Munawaroh SMA GTT
13 Sujadi SMA GTT
14 Ani k Murtafiah S.Pd SI GTT
16 Sarifudin SI GTT
17 M. Mujib SMA GTT
18 Samsul M a’arif S.Pd SI GTT
19 M. Nurudin S.Pdi SI GTT
20 Muntafiyatun S.Ag SI GTT
21 Sutrisno S.Pd SI GTT
22 Kastijah. S.Pd SI GTY
23 Sulastri. S.Pd SI GTT
24 Sri lestari SMA GTT
25 Faizin SI GTT
26 Jeni Sufyan SMA GTT
27 Said Mubardk SMA GTT
28 Abdul Qodir SMA GTT
29 Atik WidyaWati. S.Pd SI GTT
30 Siti Taqwimah. SE SI GTT
b. Keadaan Karyawan
Jumlah karyawan di Pondok Pesantren Bina Insani Susukan ada 4
orang dalam hal ini tugas dikerjakan dengan penuh tanggung jawab
Tabel II
Daftar Karyawan Potidok Pesantren Bina Insani
No Nania Jenjang Jabatan
1 Afis Surani DI PTT
2 M. Mujib SMA PTT
3 Maksumah. S.Pdi SI PTT
4 Nasiki D3 GTT
a. Keadaan Santri
Jumlah saritH di Pondok Pesantren Bina Insani terdiri dari
santri laki-laki dan santri perempuan
Tabel III
No Jumlah santri
LAKI-LAKI PEREMPUAN
165 146
b. Struktur Organisasi
Untuk mencapai tujuan yang optimal dalam melaksanakan
pendidikan diperlukan organisasi yang baik, untuk mencapai tujuan
dalam segala urusan, maka diperlukan kerja sama dalam organisai ada
c. Sarana dan Prasarana
Kegiatan proses belajar mengajar pada Pondok Pesantren Bina
Insani. Didukung oleh iailitas yang relative yang memadai. Ada pun
sarana fisik sebagai penunjang proses belajar mengajar yang dimiliki
Pondok Pesantren Bina Insani dapat di lihat
Tabel IV
Daftar Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Bina Insani
Mesin ketik 1
B. DATA TENTANG PENGARUH MUJAHADAH DAN KECERDASAN
SPIRITUAL SANTRI PO NbO K PESANTREN BINA INSANI
1. Data Tentang Pengaruh Mujahadah
Data tentang Mujahadah diperoleh dari hasil penilaian dari seorang
ustadz yang bertanggung jdwab terhadap pelaksanaan mujahadah dipondok
yang terdiri dari 4 item penilaian dengan jaw aban sebagai b e rik u t:
7 B B A A 10
2. Data Tentang Kecerdasan Spiritual Santri
Data tentang kecerdasan spiritual santri diperoleh dengan cara
menyebarkan test yang terdiri dari 7 item pertanyaan dengan jawaban sebagai
TABLE VI
JAWABAN TEST TENTANG KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI
26 22 13 44 13
27 18 17 36 17
28 20 15 40 15
29 15 20 30 20
30 14 21 28 21
Daftar Nama Responden
Adapun daftar nama responden yang pmulis ambil sebagai penelitian adalah
sebagai b e rik u t:
TABEL VII
DAFTAR NAMA RESPONDEN
No Nam4 responden Kelas
1 Muhammad Ayyub Ardiansyah X
2 Handoyo XII
3 Abdul Aziz Rosyid VIII
4 Ridwan Ar- Rahman X
5 Saifudin Bahri XII
6 Fuad Fauzi VIII
7 M. Farkhan X
8 Fuad Ariyanto X
9 Mashuri X
10 A. Saifuddin VIII
11 M. Miftahul Ulum VIII
15 M. Afdholi IX
16 N ur Faiz VII
17 Sulthoni XI
18 Taryono X
19 M. Zazid Umri XII
20 Safaatul Uzma Firdaus VII
21 Wahyu Suprihatin XII
22 Khusnul VIII
23 Ita Puji Lestari X
24 Amalia Rahma Wati IX
25 Zunita X
26 Zuamatul Hayati XII
27 Eka Desi Lestari XII
28 Rita Wahyu E. P. N XII
29 Mardiani Baraja IX
Pada tahap ini peneliti akan membahas tentang serangkaian langkah analisa
terhadap data kualitatif yang telah terkumpul lewat test sebagaimana tercantum pada
BAB III. Analisa dengan statistik ini terutama dimaksudkan untuk membuktikan
kebenaran hipotesis yang telah diajukan yakni pengaruh mujahadah terhadap
kecerdasan spiritual santri dipondok pesantren bina insani.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis ini disusun
berdasarkan data hasil penelitian yang telah terkumpul, berikut ini adalah uraian
tentang analisis terhadap data yang terkumpul.
A. Analisis Pendahuluan
IJntuk mengetahui pengaruh mujahdah, penulis gunakan data yang dimana
nilai ditentukan oleh pengasuh pondok pesantren bina insani, yang terdiri dari 4
item pengaruh mujahadah pada 3C responden
Dari masing-masing item tersebut disediakan untuk jaw aban dengan bobot
sebagai berikut:
Alternatif jawaban A, memiliki nilai 3
- Alternatif jawaban B, memiliki nilai 2
- A lternatif jawaban C, memiliki nilai 1
Tabel IX
Table Nilai Tentang Mujahadah Santri Pondok Pesantren Bina Insani
Nominasi diatas dapat didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari
masing-masing interviewer,kemudian diklasifikasikan sekaligus dikelompokkan pada
kategori (tinggi, sedang, rendah). Adapun untuk menentukan kategori tresebut,
digunakan rumus sebagai b e rik u t:
i = ( Xt-Xr) + 1
Ki
Keterangan : i : Interfal ideal
Xt :nilai tertinggi ideal
Xr :nilai terrendah ideal
K i : kelas interval
1= 1 0 - 8 + 1
3
6/3
=2
Tabel IX
Interval Mujahadah Santri Bina Insani
Ni Jumlah orang Nilai nominal
1 1 - 1 3 5 A
8 - 1 0 21 B
Dengan demikian dapat diketahui
Untuk mujahadah yang baik nilai antaranya 11-13 sebanyak 5 orang
Untuk mujahadah yang cukup baik nilai antaranya 8 - 1 0 orang
Untuk mujahadah yang kurang antara nilainya 5 -7 sebanyak 4 orang
Kemudian dibuat table nominasi A (Baik), B (Cukup), C (Kurang).
Untuk mengetahui tingkat kecerdasan spiritual santri dipondok pesantren bina
insani yang (A)baik,(B) cukup dan(C) kurang.
Tabel X
Tabel nilai nominasi tentang pengaruh mujahadah
17 12 A
18 5 C
19 9 B
20 10 B
21 9 B
22 8 B
23 9 B
24 10 B
25 8 B
26 11 A
27 9 B
28 12 A
29*. 8 B
30 7 C
Setelah diketahui berapa banyak pengaruh mujahadah pada santri dipondok
pesantren bina insani yang baik, cukup dan kurang, kemudian dipersenkan
masing-masing variable, dengan rumus sebagai berikut:
P = — x 100% N
Keterangan : P = Prosentase
F = Frekuensi
1. Pengaruh mujahadah yang baik mendapat nilai A sebanyak 5 santri
P = — x \ 00% = 16,67 30
2. Untuk pengaruh mujahadah yang cukup mendapat nilai B sebanyak 21 santri
P = — x 100% = 70 30
3. Untuk pengaruh mujahadah yang kurang mendapat nilai C sebanyak 4 santri
P = — *100% = 13,33 30
Tabel XI
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X
No Pengaruh Mujahadah Interval Frekuensi Prosentase
1 Baik (A) 1 1 - 1 3 5 16,67%
2 Cukup (B) 8 - 1 0 21 70%
3 Kurang (C) 5 - 7 4 13,33%
Jumlah 30 100
Tabel XIII
Table Nilai Test Tentang Kecerdasan Spiritual
9 34 18 52
10 46 12 58
11 32 19 51
12 32 19 51
13 36 17 53
14 30 20 50
15 32 19 51
16 28 21 49
17 40 15 55
18 30 20 50
19 24 23 47
20 36 17 53
21 44 13 57
22 38 16 54
23 32 19 51
24 24 23 47
25 32 19 51
26 44 13 57
27 36 17 53
28 40 15 55
29 30 20 50
30 28 21 49
Untuk mengetahui tingkat kecerdasan spiritual pada santri bina insani,
penulis memperoleh data dari hasil test yang telah diisi oleh responden. Test tentang
spiritual terdiri dari 7 item pertanyaan yang setiap itemnya pertanyannya terdiri dari 2
poin pilihan yang terdiri
A. Altematife jawaban Ya = 2
B. Altematife jawaban Tidak = 1
Nominasi diatas dapat didasarkan pada jum lah nilai yang diperoleh dari
masing-masing interviewer,kemudian diklasifikasikan sekaligus dikelompokkan pada
kategori (tinggi, sedang, rendah). Adapun untuk menentukan kategori tresebut,
digunakan rumus sebagai b e rik u t:
( Xt-Xr) + i
Ki
Keterangan : i : Interfal ideal
Xt :nilai tertinggi ideal
Xr :nilai terrendah ideal
K i : kelas interval
i = 58-47 + 1
3
(11+D
3
Tabel XIII
Interval Kecerdasan Spiritual Santri Pondok Pesantern Bina Insani
NI Jumlah orang Nilai nominasi
5 4 - 5 8 9 A
51 - 5 3 13 B
4 7 - 5 0 8 C
Dengan demikian dapat diketahui
a. untuk pengaruh kecerdasan spiritual santri dipondok bina insani yang baik
mendapat nilai antara 5 4 - 5 8 sebanyak 9 orang
tv untuk pengaruh kecerdasan spiritual santri dipondok pesantren bina insani yang
cukup mendapat niai antara 51 - 53 sebanyak 13 orang
c. untuk pengaruh kecerdasan spiritual santri dipondok pesantren bina insani yang
kurang mendapat nilai 47 - 50 sebanyak 8 orang
Kemudian dibuat table nominasi A (Baik), B (Cukup), C (Kurang). Untuk
mengetahui tingkat kecerdasan spiritual santri dipondok pesantren bina insani yang
(A)baik,(B) cukup dan(C) kurang. Kemudian dipersentasekan masing - masing
24 47 C
25 51 B
26 57 A
27 53 B
28 55 A
29 50 C
30 49 C
Setelah diketahui berapa banyak pengaruh mujahadah pada santri dipondok
pesantren bina insani yang baik, cukup dan kurang, kemudian dipersenkan
masing-masing variable, dengan rumus sebagai berikut:
P = — *100% N
Keterangan : P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Sampel
Dengan demikian dapat d iketahui:
1. Untuk kecerdasan spiritual yang baik mendapat nilai A sebanyak 9 santri
P = — *100% = 30 30
2. Untuk kecerdasan spiritual yang cukup mendapat niali B sebanyak 13 santri
3. Untuk kecerdasan spiriritual yang kurang mendapat niali C sebanyak 8 santri
P = — *100% = 26,67A
Tabel XV
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y
No Kecerdasan spiritual Interval Frekuensi Prosentase
1 BAIK (A) 5 4 -5 8 9 30
2 CUKUP (B) 5 1 - 5 3 13 43,33 3 KURANG (C) 4 7 - 5 0 8 26,67
Jumlah 30 100
B. A naliaiff. H jp otesis
Setelali dilakukan analisis pendahuluan, langkah selanjutnya adalah
melakukan uji hipotesis untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan.
Adapun hipotesis yang penulis ajukan adalah ’’semakin orang melakukan
Mujahadah semakin tinggi tingkat kecerdasan spiritual Santri pondok Pesantren
Bina Insani”.
Untuk mengetahui pengaruh mujahdah terhadap kecerdasan spiritual
ditempuh dengan analisis data. Apapun analisis data yang digunakan penulis ini
adalah dengan rumus koefisien kontigensi dengan rumus sebagai b e rik u t:
KK = X 2
X 2 + N
K eterangan:
X2 = Chi kuadrat
N = Jumlah sampel
Adapun langkah - langkah yang penulis tempuh adalah sebagai b e rik u t:
1. Menyusun tabel persiapan
Yaitu memberikan predikat atau katagori pad tiap-tiap nilai sesuai
dengan yang dihitung dimuka. Adapun datanya sebagaimana terdapat dalam
tabel b e rik u t:
Tabel XVI Persiapan
NR MJHD SQ NN
RS RS
1 9 54 BA
2 12 47 AC
3 9 51 BB
4 5 54 CA
5 7 50 CC
6 9 53 BB
7 10 52 BB
8 10 51 BB
10 10 53 BB
11 9 50 BC
12 12 51 BB
13 8 53 AB
14 9 50 CC
15 10 51 BA
16 8 49 BC
17 12 55 BA
18 5 50 CC
19. 9 47 BC
20 10 53 BB
21 9 57 BA
22 8 54 BA
23 9 51 BB
24 10 47 BC
25 8 51 BB
26 11 57 AA
27 9 53 BB
28 12 55 AA
29 8 50 BC
Keterangan :
N R : Nomor Responden
M JH D : Perilaku Mujahdah
SQ : Kecerdasan Spiritual
RS : Raw / Jumlah Skor
NN : Nilai Nominasi
A : Baik
B : Cukup
C : Kurang
2, Membuat tabel frekuensi yang diperoleh (fo) berdasarkan tabel diatas dan
klasifikasinya, maka dapat dibuat tabel frekuensi yang diperoleh sebagai
b e rik u t:
Tabel XVII
Tabel Frekuensi Yang Diperoleh (fo)
Pengaruh mujahadah Kecerdasan spiritual
Baik (A) Cukup (B) Kurang (C) Total
Baik (A) 2 4 1 7
Cukup (B) 1 13 0 14
Kurang (C) 1 5 3 9