• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI( Studi Kasus Di Pondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang,Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang) TAHUN 2008 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI( Studi Kasus Di Pondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang,Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang) TAHUN 2008 - Test Repository"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH M UJAHADAH TERHADAP

PENINGKATAN KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI

( Studi Kasus Di Pondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang,

Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang)

TAHUN 2008

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam

M. Syaifudin Zumri

NIM. 111 03 008

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)

Jl. Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telp. (0298) 323431 323706

bfeKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, penulis menyatakan

bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau

pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran

orang lain di luar referensi yang penulis cantumkan, maka penulis sanggup

mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang

munaqasyah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 12 Maret 2008

Penulis

(3)

J l Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 5072J Telp. (0298) 323433, 323706

Salatiga, 13 Maret 2008

Kepada Yth.

Ketua STAIN Salatiga

di

Salatiga

A ssalam ualaikum Wr. Wb

Setelah kami teliti dan kami adakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : M. Syaifudin Zumri NIM : 111 03 008

Jurusan/Progdi : Tarbiyah / PAI

Judul : PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL (Studi Kasus Dipondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) TAHUN 2007-2008.

Bersama ini mohon agar naskah skripsi saudara tersebut di atas agar dapat segera di munaqosyahkan.

Demikian harap menjadikan perhatian.

Wassalamufalaikum Wr. Wb

Pembimbing

(4)

Jl. Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telp. (0298) 323433, 323706

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudara: M. Syaifudin Zumri dengan Nomor Induk Mahasiswa 111 03 008 yang berjudul: PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI (Study Kasus Di

Pondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang, Kecamatan Susukan,

Kabupaten Semarang) TAHUN 2008s telah dimunaqasyahkan pada Sidang

Panitia Ujian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri pada hari: Rabu, 19 M aret 2008 yang bertepatan dengan tanggal 11 Rabi'ul Awal 1429 H dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah

19Maret 2008 M. Salatiga,

---11 Rabi'ul Awal 1429 H.

PANITIA UJIAN

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

It s. Imam Sutomo. M.Ag

NIP. 150 216 814

Penguji I

Maslikhah. M. Si NIP. 150 302 272

Dr. H.Muh. Saerozi, M.Ag NIP. 150 254 014

(5)

Dengan mengingat kepada Allah SWT hati ini menjadi tenang

(6)

V

1

L 'Buat ayahanda dan ibunda tersayang, yang senantiasa

m enyertai penuds dengan do’a dan restunya, daCam

mengasuh, membesarkan dan mendidik penuds dengan

penuh kesabaran dan keikCasan. 'Terima kasih yang tiada

taTa.

2. Buat kakak syasa makasihperhatianya..

3. Buat adik-adikku hanif, nikmah dan

tasya tenis

semangat mencari dmu agar keCak menjadi orang yang

berguna bagi agama, bangsa dan negara. Setamat

berjuang

...//

4

.

Bpk. D r s. Tf. M. ZuCfa, M. JAg, yang teCah memberikan

bimbingan, dan support daCam penyeCesaian penuds an

skripsi ini.

Cjus Mubin yang banyak memberi saran dan supportnya.

M y best friend. Bero, Tipit, youCy, jVidha, JAmrina, Imut,

Lia, J-Ceri terima kasih atas support dan marah-marahnya

sehingga skripsi ini setesai

7. SuoCmate, makasih ya bantuanya menyeCesaikan skripsi

ini

8

. Dan semua teman-teman Tarbiyah khususnya TJAI

angkatan 2003 yang sama-sama berjuang dan beCajar

bersama di STAIJT SaCatiga.

(7)

DEKLARASI... ii A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Penegasan Istilah... ... 4

C. Rumusan Masalah... 8

D. Tujuan Penelitian... 8

E. Manfaat Hasil Penelitian ... 9

F. Kajian Pustaka... ... 9

G. Hipotesa Penelitian... 10

H. Sistematika Penulisan Skripsi... K BAB n LANDASAN TEORI A. Mujahadah... 16

1. Definisi Mujahadah... 17

2. Adab-adab Mujahadah... 18

3. Tingkatan Mujahadah... 19

4. pasar-dasar Mujahadah... 20

5. Tujuan Mujahadah... 21

(8)

B. Kecerdasan Spiritual... 26

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Tentang Pondok Pesantren Bina Insani... 30

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Bina Insani... 30

2. Letak Geografis Pondok Pesantren Bina Insani... 31

3. Bahasa... 32

4. Pesantren... 32

5. Lembaga Pendidikan Yang Ada Dipondok Pesantren.. 33

6. Kegiatan Ekstra Kurikuler Yang Ada Pondok Pesantren Bina Insani... 33

7. Keadaan Guru, Karyawan, dan S an tri... 34

B. Data Tentang Pengaruh Mujahadah Dan Kecerdasan Spiritual Santri Pondok Pesantren Bina Insani... 39

1. Data Tentang Mujahadah... 39

2. Data Tentang Kcerdasan Spiritual... 40

3. Daftar Nama Responden... 42

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisa Pendahuluan... 43

(9)

TABEL I Daftar Guru Pondok Pesantren Bina Insani... 34

TABEL II Daftar Karyawan Pondok Pesantren Bina Insani... 36

TABEL III Keadaan Santri... 36

TABEL IV Daftar Sarana Dan Prasarana Pondok Pesantren Bina Insani.. 38

TABEL V Jawaban Penilaian Tentang Mujahadah... 39

TABEL VI Jawaban Test Tentang Kederdasan Spiritual Santri... 41

TABEL VII Daftar Nama Respondan... 42

TABEL VIII Tabel Nilai Tentang Mujahadah Santri Pondok Pesantren Bina Insani ... 44

TABEL IX Interval Mujahadah Santri Bina Ansani... 46

TABEL X Tabel Nilai Nominasi Tentang Pengaruh Mujahadah... 46

TABEL XI Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X... 48

TABEL XII Tabel Nilai Test Tentang Kecerdasan Spiritual... 48

TABEL XIII Interval Kecerdasan Spiritual Santri Pondok Pesantren Bina Insani... 51

TABEL XIV 'l abel Nominasi Tentang Kecerdasan Spiritual... 52

TABEL XV Tabel DistribusiFrckucnsi Variabel Y... 54

TABEL XVI Tabel Persiapan... ... 55

TABEL XVII Tabel Frekuensi Yang Diperoleh... 57

TABEL VII Tabel Frekuensi Yang Diharapkan... 58

TABEL XIX Tabel Kerja Untuk Menghitung Chi K uadrat... 58

(10)

melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan sekripsi ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa

dilimpahkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW, beserta

seluruh keluarga, sahabat, yang telah memberi petunjuk serta bimbingan

melalui ajaran-ajarannya.

Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur, penulisan skripsi dengan

judul “PENAGRUH M UJAHADAH TERHADAP KECERDASAN

SPIRITUAL (Study Kasus Dipondok Pesantren Bina Insai Ketapang

Susukan Semarang) TAHUN 2007-2008” telah selesai. Skripsi ini

merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Kami haturkan

terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu

terwujudnya skripsi ini.

Penulis yakin, skripsi ini tidak akan terwujud tanpa ada pertolongan

dari Allah Swt dan bantuan berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi.

Maka, dengan segala kerendahan hati, kami menghaturkan terima kasih

kepada:

1. Ketua STAIN Salatiga, Drs. Imam Sutomo, M.Ag.

2. Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, Drs. Sa’adi, M.Ag

3. Ketua Program Studi PAI STAIN Salatiga, Fatchurrahman, M.Pd

(11)

dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

5. Segenap Dosen STAIN Salatiga yang telah memberi motivasi

sehingga skripsi ini dapat selesai.

Penulis yakin, skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat

banyak kesalahan serta kekurangan. Maka kritik dan saran yang membangun

sangat kami harapkan dari siapa saja. Besar harapan kami, skripsi ini bisa

bermanfaat kepada pihak-pihak terkait secara khusus, dan bagi semua

pembaca secara umum. AMIN.

Salatiga, 12 Maret 2008

Penuiis

M. Svafudi.i Zumri NIM. 111 03 008

t

(12)

A. Latar belakang Masalah

Pada era globalisasi ini, ketika manusia hidup dalam planet yang inter

komunikatif, umat islamdiharapkan dengan serangkaian tantangan yang belum

pernah dialami oleh umat beragama dimasa lampau. Pluralisme agama, kemajuan

sains dan teknologi serta upaya bangsa-bangsa yang tergolong relatif terbelakang

untuk mengejar ketinggalan ketinggalan dalam segala bidang.1

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan

modernisasi, disamping membawa dampak positif juga membawa dampak

negatif. Dampak positifnya modernisasi telah membawa kemudahan-kemudahan

dalam kehidupan manusia,sementara dampak negatif modernisasi telah

menimbulkan krisis makna hidup, kehampan spiritual dan tersingkirnya agama

dalam kehidupan manusia.2

Disisi lain kemajuan tersebut telah membawa perubahan tingkah laku

Individi-individu dan perubahan sosial dimasyarakat, sehingga akan timbul pula

perubahan dalam cara hidupnya. Rasa persaudaraan dan keluarga akan

berangsur-1 Ali Shihab, Islam Inklusif, Menuju sikap Terbuka dalam beragama. Mizan. Bandung. 1999, him. 243

2 Ali Maksun, Tasawuf Sebagai Pembebas Manusia Modern. Telaah Signifikasi Konsep Tradisionalisme Hussen Nasr, PSAPM Surabaya,2003, him 69

(13)

angsur hilang, ia akan menjadi asing dan terlepas dari ikatan-ikatan sosial atau

yang lebih dikenal dcngan’Mndividualisme”.'

Untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara manusia diperlukan

sikap saling memahami dan menghargai bahkan menerima perbedaan-perbedaan

yang timbul d alam . masyarakat. Timbulnya keragaman pemahaman atau

pandangan dalam masyarakat dikarenakan tingkat intelektual dan kedalaman

spiritual anggota masyarakat berbeda, salah satu sebab yang menimbulkan

pemahaman beragama adalah sulitnya dipastikan apakah suatu tesk harus

dipahami secara simbu!.3 4

Pengetahuan yang dimiliki manusia itu terbatas dan manusia adalah

makhluk yang lemah serta penuh dengan kekurangan. Masalah yang timbul dan

yang akan dihadapi manusia sering tidak mampu untuk mengatasi masalahnya,

oleh karena itu dengan keterbasan manusia manusia membutuhkan dan

perlindungan dari Yang Maha Mampu yaitu dengan mendekatkan diri kepada-

Nya.

Dengan pengalaman ajaran agama maka akan timbul kesalihan, taqwa

baik itu kesalihan individu atau kesalihan sosial, selain itu ketaqwaan dapat juga

dibentuk dengan selalu melakukan mujahadah, seperti firman Allah SWT:

3 Zakiyah Darajat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental. Gunung Agung, Jakarta, 1983, him 10

(14)

mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa (Qs. Albaqoroh:63).5

Dari ayat diatas sangat jelas bahwa dengan mujahadah akan membentuk

manusia yang salih baik individu maupun sosial.

Sedangkan sepiritusl sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) adalah berhubungan dengan kejiwaan (rohani, batin).6 Lain halnya Loren

Bagus spiritual mengacu pada kemampuan lebih tinggi ( mental, intelektual,

estetik, religius).7 dan nilai-nilai pikiran, jadi segala sesuatu yang berhubungan

dengan rochani disebut spiritual.

Jadi sangat jelas, bahwa mujahadah yang dilakukan dengan sepenuh hati

dan diaktualisasikan dalam bentuk perbuatan baik secara lis.'.n maupun perilaku

dapat mengontrol lisan, hati, dan agar tidak menyimpang dari yang telah

ditetapkan oleh Allah SWT, sehingga akan tercipta spiritualitas yang tinggi.

Berangkat dari latar belakang diatas penulis bermaksud untuk mengadakan

penelitian tentang pengaruh mujahadah terhadap kecerdasan spiritual. Dengan

judul “PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL

SANTRI DI PONDOK PESANTREN BINA INSANI DESA KETAPANG

KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008 ”.

5 Depatemen Agama RI,Al Qur'an dan Tetjemah,Tanjung Mas Inti, Se narang,

1992,hlm.20 !

6 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet 111, Balai Pustaka, Jakarta, 2001.hlm.1087

(15)

B. Penegasan Istilah

Dalam mendapatkan kejelasan tentang judul skripsi d ia ta s u p a y a tidak

terjadi kesalahpahaman maka penulis perlu memberikan batas, m-batasan dan

penegasan secukupnya terhadap istilah-istilah yang ada, yaitu :

a. Pengaruh

Adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang/benda) yang

ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.8

b. Mujahadah

Berasal dari kata ■***• yang artinya perjuangan.9 Perjuangan dan

upaya spiritual melawan hawa nafsu dan berbagi kecenderungan jiwa rendah

(nafs).Mujahadah adalah perang terus menerus yang disebut perang suci besar

(al-jihad al-akbar). Perang ini menggunakan senjata samawi berupa mengingat

Allah (dzikrullah). Mereka yang sudah matang dalam menempuh jalan

spiritual, mereka yang “mengenal Allah” (ari f m), mengatakan bahwa

Mujahadah adalah permainan kanak-kanak! Pekerjaan orang-orang dewasa

sesungguhnya adalah pengetahuan ilahi (ma’rifah).10

Menurut pengertian penulis mujahadah adalah cara mengingat,

menyebut atau mengagungkan Allah SWT dengan mengulang-ulang salah

8 WJS Poerwadarminto,Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, PN,Balai Pustaka,Jakarta,1995,hlm.270

9 Prof.H. Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, PT. Hikarya Agung, Jakarta,1989,him. 93

(16)

satu nama-Nya. Untuk pendekatan diri kepada Allah SWT, usaha untuk

mengingat Allah SWT, meminta pertolonngan dan perlindungan sehingga

nantinya manusia itu tidak takabur dan tamak dengan kemampuan yang

dimiliki.

Indikator Mujahadah:

1) Sholat Sunah (hajat, tasbih, birui walidain)

2) Tahlil

3) Doa-doa (Takbir, Tahmid, Sholawat, Asmaul husna dan lain lain)

4) Dilakukan secara berjam ah'1

c. Kecerdasan

\

Penulis mengartikan bahwa kecerdasan itu sudah mrupakan perubahan

dari bentuk dasarnya yaitu berasal dari kata dasar cerdas, dan mendapat

I

imbuhan ke-an. Cerdas artinya sempurna akal budinya (pandai, /tajam

pikirannya).11 12 Kecerdasan adalah perkembangan akal budi (kepandaian,

ketajaman pikiran).

d. Spiritual

Berasal dari bahasa Ingris yaitu spiritual yang dari bahasa latin

spiritulis yang asal katanya spiritus (roh). Pengrtian umum mengacu pada

kemampuan lebih tinggi (mental, Intelektual, estetik, religius)dan nilai-nilai

(17)

pikiran. Spiritual juga bisa berarti berhubungan dengan kejiwaan (mental,

batin).13

Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan ini adalah kecerdasn yang mengangkat funj si jiwa sebagai

perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam <

melihat makna yang ada dibalik kenyatan apa adanya ini.

Kecerdasan spiritual yang dikatakan sebagai puncak kecerdasan,dalam

diri manusia ada yang disebut ruang spiritual, yang jika diisi dengan hal-hal

yang lebih tinggi, maka ruang itu secara otomatis akan terisi oleh hal-hal yang

lebih rendah, yang ada dalam diri tnanuia, kecerdasan spiritual ini lebih

berurusan dengan pencerahan jiwa,orang yang berspintuai tinggi mampu

memaknai penderitaan hidup dengan memberi makna positif pada setiap

peristiwa ,masalah bahkan penderitaan yang dimiki.14

Dengan Indikator:

1. Adanya interaksi dengan orang lain

2. Mempunyai komitmen dan bertindak penuh tanggung jawab

3. Mempunyai kesadaran diri yang tinggi

4. Sebagai orang yang mampu bersikap fleksibel

5. Mampu menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, rasa sakit

(18)

6. Memiliki visi dan prinsip nilai

7. Menerima hasil ujian dengan baik13

e. Pondok Pesantren

Pondok pesantren adalah merupakan salah satu lembaga pendidikan

agama Islam. Pondok pesantren juga merupakan lembaga yang mewujudkan

proses wajar mengenai sistem pendidikan nasional.* * 16

istilah pesantren tidak terlepas dengan panduannya yaitu pondok,

pondok berasal dari dari Funduq (arab) yang artinya ruang tidur atau wisma

sederhana, sedangkan pesantren berasal dari kata santri yang dapat awalan

pe- dan akhiran -a n yang berarti menunjukkan tempat maka artinya adalah

tempat para santri, pesantren merupakan hasil kreasi sejarah bangsa setelah

bersentuhan dengan budaya pra-lslam,salah satu cirinya memiliki banyak

kesamaan dengan sistm Hindu-Budha.17

Pesantren juga merupakan sekumpulan komunitas independen yang

terisolasi diri disebuah tempat yang jauh dari pusar keramaian sebagaimana

pernah ditegaskan oleh Nurcholish Majid (Madjid: 1997), bahwa artefak

peradapan Indonesia yang dibangun sebagai institusi pendidikan keagamaan

bercorak tradisional, unij dan indigenous. Artinya rumah untuk sementara,

3 Monty P.sastiadama Fidelis F. Waruwu, Mendidik Kecerdasan, Pustaka popular obor, Jakarta,2003, him 45

16 Departeman Agama RI, Grand Design Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren

2004-2009,Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2005, him 151.

(19)

tempat para santri, pesantren merupakan hasil kreasi sejarah bangsa setelah

bersentuhan dengan budaya pra-Islam,salah satu cirinya memiliki banyak

kesamaan dengan sistm Hindu-Budha.17

Pesantren juga merupakan sekumpulan komunitas independen yang

terisolasi diri disebuah tempat yang jauh dari pusar keramaian sebagaimana

pernah ditegaskan oleh Nurcholish Majid (Madjid: 1997), bahwa artefak

peradapan Indonesia yang dibangun sebagai institusi pendidikan keagamaan

bercorak tradisional, unij dan indigenous. Artinya rumah untuk sementara,

merendahkan diri, tempat tinggal beberapa keluarga yang bertempat pada

madrasah dan asrama (tempat mengaji, belajar agama).18

C. Rumus Masalah

Melihat uraian diatas, maka selanjutnya penulis mengemukakan rumusan

masalah yang akan dibahas lebih lanjut, supaya dapat mempermudah dalam

proses penelitian ini, antara lain yaitu :

1. Bagaimana bentuk pelaksanaan mujahadah di Pondok Pesantren Bina Insani

Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang?

2. Bagaimana tingkat kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Bina Insani,

Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang?

17 M uhibuddin, Pasang Surut Dunia Pesantren, Mozaik Pesantren, Jakarta Pusat, 2005, him 7.

(20)

3. Untuk mengetahui pengaruh positif kegiatan mujahadah di Pondok Pesantren

Bina Insani terhadap kecerdasan spiritual.

E. IViatifaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia

pendidikan, serta dapat memberikan motifasi bagi guru agar lebih meningkatkan

kompetensinya sebagai seorang pendidik yang membentuk kepribadian anak

berbudi pekerti mulia, serta memberikan semangat dalam mencapai keberhasilan

tujuan belajar mengajar dan setia dalam menunjang mutu pendidikan.

F. Kajian Pustaka

Penulis belum 'pernah menemukan penelitian yang secara khusus

membahas tentang pengaruh mujahadah terhadap kecerdasan spiritual, dengan

demikian penelitian yang dilakukan penulis yang berjudul Pengaruh Mujahadah

Terhadap Kecerdasan Spiritual di Pondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang

Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2008 ini relatif masih baru

untuk menambah informasi dan memperkaya cakrawala dalam dunia pendidikan,

(21)

G. Hipotesa Penelitian

Hipotesa adalah dugaan atau jawaban yang masih lemah kebenarannya.

Menurut Suharsimi Ari Kunto hipotesa adalah jaw aban orang bersifat sementara,

terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.19

Dengan penjelasan diatas penulis membuat hipotesa yaitu adakah

pengaruh positif pada mujahadah terhadap kecerdasan spiritual santri Bina Insani,

artinya “semakin tinggi orang melakukan mujahadah semakin tinggi pula

kecerdasan spiritualnya yang ia miliki.

1. Metodelpgi Penelitian

Kebenaran dalam penelitian ini dapat diterima apabila ada bukti-bukti

yang nyata dengan prosedur-prosedur yang jelas dan sistematis serta dapat

dipertanggung jawabkan setara ilmiah. Adapun dalam penelitian ini penulis

menggunakan beberapa metode antara lain:

a. Metode Penentuan Objek

1) Populasi

Populasi adalah kumpulan individu dengan kualitas dan

ciri-ciri yang telah ditentukan.20 Keseluruhan obyek penelitian baik

terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala

yang merupakan sumger data dan memiliki karakter tertentu dan

19 Drs. MA.Ph. D, Sum adi Suryabrata, Metodologi Penelitian UGM, Rajawali, j akarta,1983,him .75

(22)

sama. Yang menjadi objek dalam penelitian atau popuasinya

adalah semua santri di Pondok pesantren Bina Insani.

2) Sample

Sample adalah merupakan bagian yang diambil dari

keseluruhan yang diteliti yang dianggap mewakili suatu populasi.21

Bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yag sama dari

sumber data, mempunyai sifat yang dimiliki populasi, mewakili

populsi, dapat dipergunakan untuk mengeralisasi hasil analisis.

Sebagai peneliti mengenai besar kecilnya sampel tidak

ada ketentuan tetapi bila sample yang diambil lebih banyak,

apabila sample kurang dari 100 maka sampel itu diambil semua

tetapi bila sampel lebih dari 100 bisa diambil antara 15% - 25%

sesuai kemampuan.22 Sampel yang diambil oleh peneliti adalah 30

responden.

b. Metode Pengumpulan Data

1). Observasi

(23)

Observasi adalah pengamatan sesuatu obyek dengan

sistematik fenomena yang diselidiki. Obsevasi dapat dilakukan

sesaat ataupun mungkin dapat diulang, oleh karena itu observasi

hendaknya dilakukan oleh orang yang tepat. Dalam obsevasi

melibatkan 2 komponen yaitu si pelaku observasi yang lebih

dikena sebagai observer (penulis) dan obyek yang diobservasi

yang dikenal observee (santri pondok bina insani).23 Metode ini

penulis gunakan untuk membantu metode angket dalam

mengetahui seberapa besar pengaruh mujahadah terhadap

kecerdasan spiritual santri.

Observasi yang penulis gunakan dalan penelitian ini

adalah obsevasi non partisipan, dalam hal ini peneliti berada

diluar subyek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatn-kegiatan

yang mereka lakukan, dengan demikian peneliti akan lebih

leluasa mengamati kemunculan tingkah laku yng teijadi.

2). test

Metode test adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan

untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam

menerima pelajaran. Metode ini penulis gunakan untuk

(24)

mengetahui seberapa besar tingkat kecerdasan spiritual santri

dipondok pesantren,

c. Metode analisis Data

Dalam menganalisis d a t a ^ ^ > a d a penulis menggunakan data

sebagai berikut:

1. Teknik analisis kuantitatif

Yaitu leknik statistik sederhana yang merupakan prosentase

analisis. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari prosentase

adalah:

P = F x 100 %

Keterangan:

P = Prosentase yang dicapai

F = frekuensi

N = Jumlah

Untuk mengetahui hubungan kedua variabel tersebut penulis

menggunakan rumus koefisien kontigensi yaitu: N

k e te ra n g a n :

&K= koefisien kontigmsi

(25)

N= Jumlah 24

H. Sistematika Petnrtisart Skripsi

Dalam skripsi yang penulis susun terdiri dari 5 (lima) bab dan tiap-tiap

bab terdiri dari berbagai sub-bab. Sebelum bab pertama didahului dengan

halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto,

kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel.

Untuk lebih jelasnya dibawah ini penlis menjelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, Pada bab ini penulis mengemukakan alasan pemilihan

judul, penegasan istilah, pokok masalah, tujuan penelitian hipotesa, metode

penelitian, manfaat hasil penelitian, kajian pustaka dan sistematika penulisan

skripsi.

BAB II PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP KECERDASAN

SPIRITUAL SANTRI,Pada bab ini diuraikan dan dibahas tentang landasan teori

yang terdiri dari, Mujahadah Membahas tentang pengertian, dasar-dasar

mujahadah, manfaat mujahadah. Kecerdasan Spiritual Membahas tentang

pengertian, landasan ilmiyah tentang kecerdasan spiritual

Bab III PELAKSANAAN MUJAHADAH TERHADAP KECERDASAN

SPIRITUAL. Pada bab ini berisikan,gambaran umum kondisi Pondok Pesantren

Bina Insani meliputi sejarah berdirinya, letak geografis struktur organisasi,

keadaan ustadz dan keadaan santri.

(26)

Penyajian data tentang m ujahadah terhadap kecerdasan spiritual

Bab IV ANALISA DATA TENTANG PENGARUH MUJAHADAH

TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI PONDOK PESANTREN

BINA INSANI. Pada bab ini memuat analisa data dengan menggunakan teknik

analisis kuantitatif dan teknik korelasi produk momen yang dilakukan melalui tiga

tahap yaitu analisa pendahuluan, analisa lanjut, dan analisa uji hipotesa.

BAB V PENUTUP. B ab terakhir yang berisikan kesimpulan, saran-saran, kata

penutup dan pada bagian akhir berisikan daftar pustaka, lampiran dan riwayat

(27)

1. Mujahadah

Mujahadah yang dimaksud adalah berjuang, bersungguh-sungguh

berperang melawan musuh yang ada pada jiwa, dengan cara bersungguh-sungguh

untuk memerangi dan menundukkan hawa nafsu kemudian diarahkan pada

kesadaran kepada Tuhan dan Rasul-Nya.' Ada juga perang terus-menerus yang

disebut perang suci ( al-jihad al-akbar).

Sedangkan menurut Hamka dalam kitab perkembangan tasawuf dari

abad ke abad (Jakarta, 1960) mengartikan mujahadah yaitu perjuangan

penganut sufi dalam rasa, dan menghitung-hitung diri supaya tercapai tempat

yang lebih tinggi dari pada kedudukan semula. Menurut beliau, mujahadah itu

dilakukan dengan tafakur, bermenung dengan memicingkan mata serta menaikan

lidah kelangit-langit lalu melakukan dzikir atau mengingat dan menyebut nama

Allah.

Usaha ini ditujukan untuk menambah asik dan birahi, rindu dan dendam,

hendak pulang kepada asal. Maka oleh karena itu senantisalah orang sufi berusaha

mempertinggi tingkatnya, dari suatu maqam ke maqam yang lebih sempurna,

sampai ia mencapai derajat tauhid, kesatuan dan irfan, kenal dengan sebenar-

benarnya.1 2

1 Administator.WWW.geogle.com

2 Prof. Dr. H. Abu Bakar Aceh. Pengantar Tarekat, Kajian Historis Tentang Mistik. Ramandhani, Solo, 1996 hal 157

(28)

Mujahadah bersungguh-sungguh mengerjakan segala ibadah dan segala

wirid-wirid dengan segala kegemaran, seakan-akan yang mengerjakan itu lupa

akan dirinya, karena harapannya akan diterima oleh Tuhan, dan takut akan ditolak

yang mengakibatkan kerugian baginya.

1. Definisi yang lain menurut istilah :

a. Mujahadah adalah mengingat, menyebut atau mengagungkan Allah

dengan mengulang-ulang salah satu namaNya atau kalimat

keagunganNya.3

b. Mujahadah adalah ucapan yang dilakukan dengan lidah atau

mengingat akan Tuhan dengan hati, ingatan atau ucapan yang

mensucikan Tuhan dengan membersihkan dari sifat-sifat

yang tidak layak untukNya.

c. Mujahadah adalah keadaan seseorang muslim dalam mengingat Allah

dengan sepenuh jiw a dan raga, serta merasakan kehadiran

Allah dalam dirimya sepanjang waktu.4

, Mujahadah yang dilakukan sepenuh hati dan diaktualisasikan dalam bentuk

perbuatan baik lisan maupun perilaku agar tidak menyimpang dari segala sesuatu

yang sudah ditetapkan oleh Allah dan sunah rosul supaya kita mendapat petunjuk

yang nantinya akan membentuk kepribadian dan tingkah laku yang tidak

menyimpang dari ajran-ajaran,yang nantinya akan membemtuk kepribadian yang

matang.

1 C.Chittick./’avaww/' Di mata Kaum Suji, Mizan, Bandung,2002 hal 102

(29)

2. Dasar-Dasar Mujahadah

a. Al A’raaf 205

J

j l l t

^

^$>JT

o j-> j

**->-3 ifyva

3

j

^ ^ 3

CjJ)

^3 Ji-iVfj

Artinya

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hati dengan merendahkan diri dan

rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, diwaktu pagi dan

petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.5

b. A lb aq arah l5 2

Artinya

> •* l ' " "'T • I -y • * * t | J (»

'J j

J

j

'S fi\ IjjJl

U

Karena itu, ingatlah kamu kepadaKU niscaya aku ingat (pula)

kepadamu. Dan bersyukurlah kepadaKU, dan janganlah kamu

mengingkarinya (nikmatKU).6

c. Hadist nabi

Atrinya

Bahwasanya tiap-tiap sesuatu itu ada alat untuk mensucikan dan alat

untuk mensucikan hati itu adalah dzikrullah.7

5 Departemen Agama RI, Al-qur ’an dan Terjemah, PT Intermasa,Jakarta, 1986,Hal 256 6 Ibid.Hal 256

7 Ibid. Hal 98

(30)

3. Adapun tujuan mujahadah :

a. Taqorrub kepada Allah

Berupaya mendekatkan diri kepadaNya, benar-benar merasa takut dan

merelakan diri (pasrah) kembali menghadapNya dan hanya mengharap

ridhonya agar kita selamat diyaumul qiyamah n a n ti.

b. Menuju jalan Mardhatillah

Maknanya adalah menuju jalan keridhoan Allah,orang muslim yang

menempuh jalan Illahi,dengan memperbanyak dzikir dan telah

menyerahkan dirinya kepada Allah serta mengikhlaskan niat maka

seluruhnya kegitannya dapat dinilai sebagai langkah menuju kepada

keridhoan Allah.

c. Kemahabbahan dan kemakrifatan

Mujahadah yang dilakukan terus-menerus oleh ahli dzikir akan dapat

membuahkan kemahabbahan terhadap Allah, dengan sendirinya menjadi

sangat mencintai, juga menjadikan memperoleh anugrah m a ’rifat,

seorang muslim hendaknya memperbanyak mujahadah sebagai tujuan

dan saran untuk mencurahkan kecintaan kita kepada Allah, sehingga

tidak ada satu pun yang lebih dicintai dari kecintaan kepadaNya.

4. Adapun adab-adab mujahadah antara lain :

a. HUDLUR: hati showan / ingat / menghadap Allah.

b. ISTIHLOR: merasa benar-benar di hadapan Allah

d. TAD IM ( horm at) dan MAHABBAH ( m encintai) RosulNya.

(31)

e. Khusuk, penuh adab, menghadirkan makna susunan mujahadah itu

mencoba mengambil kesan dan memperhatikan maksud dan tujuan

f. Merendahkan suara serendah mungkin disertai kesadaran yang tinggi

dan kemapuan yang sempurna sehingga tidak menggangu orang lain.

g. Menjaga pakaian, tempat serta memperhatikan waktu yang tepat,

jernih hati, dan murninya niat.

h. Hendaknya dalam keadaan suci menghadap kiblat, serta penuh

konsentrasi agar kita dapat mengeti apa yang akan kita capai setelah

melakukan mujahadah .

Adab mujahadah diatas dapar diuraikan seorang yang ingat kepada

Allah dengan sebenar benarnya, tidaklah ia akan mengerjakan suatu dosa

dan maksiat, orang yang selalu mengingat Allah itu pada waktu

mengucapkannya terbukalah hatinya. Agar mujahadah berbekas dan

mempunyai pengaruh dalam hati, maka haruslah menjaga adab-adab untuk

itu para ulama menjelaskan beberapa adab mujahadah yang telah diuraikan

diatas.8

5. Menurut Tingkatannya mujahadah dibagi menjadi tiga yaitu :

a. Mujahadah lisan: Laa Ilaaha Ulallah

Setelah terasa meresap pada diri, terasa panasnya mujahadah

itu ketiap-tiap hekai bulu roma dibadan,mujahadah itu mulanya pelan-

pelan makin lama makin cepat.

8 Wahidiyah.WWW. Geogle.Com

(32)

b. Mujahadah kalbu atau hati: Allah-Allah

Mula-mula mulut berdikir diikuti hati, kemudian dari hati

kemulut, lalu lidah berzikir sendiri, dengan zikir tanpa sadar akal

pikiran tidak jalan lagi, melainkan terjadi sebagai ilham yang tiba-tiba

Nur ilahi dalam hati memberitahukan Innany Anal laahu, yang naik

kemulut mengucapkan Allah-Allah.

c. Mujahadah Sirri atau Rahasia

Biasanya sebelum ketingkatannya orang sudah fana, dalam

keadaan seperti ini perasan diri dengan DIA menjadi satu. Man Lam

yazuk Lam y a ’r if ( barang siapa belum merasai, belumlah ia

mengetahui.). Dalam hal ini lidah tidak sanggup menguraikannya,

jauh diatas ukuran kata-kata tetapi tiap orang akan mengerti sendiri

bila mana telah mengalaminya.9

(33)

b. Mujahadah kalbu atau hati: Allah-Allah

Mula-mula mulut berdikir diikuti hati, kemudian dari hati

kemulut, lalu lidah berzikir sendiri, dengan zikir tanpa sadar akal

pikiran tidak jalan lagi, melainkan terjadi sebagai ilham yang tiba-tiba

Nur ilahi dalam hati memberitahukan Innany Anal laahu, yang naik

kemulut mengucapkan Allah-Allah.

c. Mujahadah Sirri atau Rahasia

Biasanya sebelum ketingkatannya orang sudah fana, dalam

keadaan seperti ini perasan diri dengan DIA menjadi satu. Man Lam

yazuk Lam y a ’r if ( barang siapa belum merasai, belumlah ia

mengetahui.). Dalam hal ini lidah tidak sanggup menguraikannya,

jauh diatas ukuran kata-kata tetapi tiap orang akan mengerti sendiri

bila mana telah mengalaminya.9

(34)

6. Manfaat Mujahadah

Segala sesuatu yang diperitahkan Allah tentunya mempunyai tujuan

dan manfaat bagi kebaikan manusia itu sendiri, baik secara langsung

maupun tidak langsung, kita akan merasakanya yang nantinya menjadi

pengontrol bagi kita dalam melakukan segala tindakan yang menyimpang

dan keluar dari norma-norma yang berlaku dalam kehidupan kita.

Adapun manfaat mujahadah diantaranya sebagai berik u t:

a. Memperlunak hati manusia sehingga hati manusia dapat melihat

keberadaan dan bersedia mengikuti dan menerima keberadaan itu.

b. Membangkitkan kesadaran bahwa Allah maha mengatur dan apa

yang telah ditetapkan adalah baik.

c. Meningkatkan mutu yang telah d i kerjakan, karena sesuatu amal

perbuatan tidak dinilai oleh Allah dari lahirnya saja, akan tetapi

Allah menilai dari keikhlasan hambanya.

d. Memelihara diri dari godan setan, karena setan dapat menggoda dan

menipu manusia yang lupa kepada Allah

e. Dapat membimbing n a f s, karena sifat n a f s cenderung mengajak

manusia kearah keburukan, maka diperlukan mujahadah agar nafs

tetap terbimbing

f. dengan baik dan akan menjadi nafs al-muthama 'inah atau nafs yang

tenang dan menuntun kesuaraan hati yang bening.

g. Sebagai alat control bagi hati, ucapan dan perbuatan agar tidak

(35)

Allah Barfirman dalam Hadist Qusdi

O ^ W c -ty j'c P j'

{+Ayj£

Artinya

“Wahai anak adam! Apabila engkau ingat padaKu dalam keadaan sunyi

sepi, aku akan ingat pula kepadamu dalam keadaan sunyi sepi, dan apabila

enkau ingat kepadaku ditenah khalayak ramai aku akan ingat pula kepadamu

ditengah khalayak ramai yang lebih baik dr tempat engkau ingat

kepadaKU” 10

6. Hakikat Mujahadah

Mujahadah dengan membersihkan hati, mampu meretas keterkaitan

dari segala sesuatu selain Allah dengan cara mengosongkan hati dari

kecintaan pada dunia serta menghilangkan segenap pikiran buruk dan tidak

baik. Inilah buah dan hasil dari mengingatnya nasuk kedalam hati, maka hati

pun kosong dari kesedihan dunia serta diampuni dengan kecintaan pada

Allah saja.

Cahaya yang redup menjadi lampu yang terang, jika tidak demikian

menurut Jalaluddin Rumi, hati tidak lain dan tidak bukan hanyalah sekedar

’’Sebuah Botol Berisi Air Seni”11. Hati orang lalai kepada Allah hanyalah

10 Ali Usman dkk, Hadist Qusdi, CV. DY.Ponorogo,Bandung, 1994, hal 83.

(36)

“Sekedar Tembok atau Dinding dari Sebuah Ruangan” dan hati seorang

yang mengingat Allah adalah obyek Pencerahan Ilahi.12.

Itulah sebabnya para sufi terkemuka memandang dzikir atau

mengingat Allah sangat penting untuk membersihkan hati.

Artinya

Maka ingatlah aku, pasti aku akan mangingatmu dan bersyukurlah

kepadaKU, dan janganlah kamu mengingkari rahmatKU.

Syah Aziz mengatakan makna ayal dialas, Barangsiapa mengingat Allah

dengan segenap anggoya tubuh, hati dan lidahnya serta pada saat yang sama

bekerja mencari nafkah kehidupan, maka ia akan digolongkan kedalam

orang-orang yang senantiasa mengingat Allah.

7. Macam-Macam Mujahadah antara lain yaitu :

a. Mujahadah muqodimah

Mujahadah Muqodimah adalah : Mujahadah yang dilakukan ada awal

atau sebagai permulaan

b. Mujahadah Usbudiyah

Mujahadah Usbudiyah adalah Mujahadah yang dilakukan secara

berjamah yang dilaksanakan seminggu sekal i.contohnya mujahadah

yang dilakukan satu kelompok, kampung

c. Mujahadah syahriyah

12 Ibid Him 30

(37)

Mujahadah syahriyah adalah Mujahadah yang dilakukan secara

berjamaah yang dilaksanakan sebulan sekali

d. Mujahadah Ru'busanah atau Triwulan

Mujahadah Ru 'busanah / triwulan adalah Mujahadah yang dilaksanakan

secara berjamaah dan dilaksanakan tiga bulan sekali, mujahadah ini

dilakukan pada tingkat kabupaten atau kota madya.

e. Mujahadah Nisjussanah

Mujahadah Nisfussanah adalah Mujahadah yang dilaksanakan selama

setengah tahun sekali, mujahadah ini dilakukan dalam lingkup wilayah

propinsi

/ Mujahadah Kubro

Mujahadah Kubro adalah Mujahadah besar-besaran yang dilakukan dua

sekali dalam satu tahun, biasanya dilakukan dalam bukan

Suro/Muharam dan bulan Rajab dalam lingkup pusat.

g. Mujahadah Khusus

Mujahadah khusus adalah Mujahadah yang dilakukan secara khusus,

misalnya mujahadah yang dilakukan sebelum melakukan tugas

h. Mujahadah Non Stop

Mujahadah non stop adalah Mujahadah yang dilakukan secara terus

menerus dalam waktu yang Mujahadah sudah ditentukan

i. Mujahadah Momentil/Waktiyah

(38)

Mujahadah Momentil / Waktiyah adalah Mujahadah yang dilaksanakan

pada waktu tertentu yang diintruksikan oleh pengurus pusat misalnya

menjelang Pemilu, Hari Besar Islam / Nasional

3. Kecerdasan spiritual

Mesin yang paling mengagumkan adalah otak anda, otak anda mempuyai

lima fungsi utama antara lain: menerima, menyimpan, menganalisis,

menghasilkan out-put dan mengembalikan.

Sejarah kecerdasan manusia dapat dipandang sebagai pencarian oleh otak

cara untuk berkomunikasi secara efisien dengan diri sendiri. Ketika manusia

pertama membuat garis lurus pertama, suatu revolusi dalam kesadaran manusia

diendapkan, sedangkan peta pikiran adalah tahap perkembanga paling

akhir.setelah umat manusia menyadari bahwa mereka dapat memproyeksikan

'gambar mental' yang ada pada dalam dirinya, perkembangan berlangsung

pesat.13

Tanda pertama evolusi menjadi gambar, dimulai dengan lukisan dalam

gua oleh orang Aborigin Australia. Ketika itu peradapan berkembang pesat,

gambar diringkas menjadi simbul dan kemudian menjadi alphabet dan tulisan,

seperti karakter bangsa cina atau hieroglif bangsa mesir.

Manusia pertama yang membuat tanda sebenarnya secara harfiyah

menandai suatu langkah raksasa dalam evolusi kecerdasan karena mereka

13Drs. Alexander Sidndoro. Tony & Barry Buzan, Memahami Peta Pemikiran (the mind map book), interaksana,batam centre.2004, hlm45

(39)

memproyeksikan jejak dunia mental yang pertama, untuk melakukan mereka

mematok pikiran mereka dalam waktu dan ruang, dan juga membuat pikiran

mereka menjangkau dimensi yang sama. Kecerdasan manusia sekarang dapat

berkomunikasi dengan diri sendiri melintasi waktu dan ruang dengan jangkauan

tak terbatas.

Bila kita mengikuti penemuan-penemuan dibidang psikologi, ternyata ada

banyak sekali kecerdasan yang telah ditemukan oleh para ahli. Ada IQ, EQ, AQ

dan sekarang ada spiritual quotient (SQ) yang dikatakan sebagai puncak dari

segala kecerdasan.

Pada awal abad ini, paradigma kecerdasan yang diterima umum adalah IQ

dan mengembangkan lesi untuk pengukurannya. Sekitar 1990 Daniel Goleman

memperkenalkan paradigma baru yang disebut dengan EQ, dan pada awal tahun

2000 Zohar dan Marshall memperkenalkan Spiritual Queutient (SQ) atau

kecerdasan spiritual yang disebut sebagai puncak kecerdasan(//ze ultimate

intellegenci).14

Jika IQ bersadar pada nalar atau rasio dan EQ bersandar pada kecerdasan

emosi dengan memberi kesadaran atas emosi-emosi orang lain, lain halnya

dengan SQ, SQ bepusat pada ruang spiritual yang memberi kemampuan untuk

memecahkan masalah dalam kontek nilai penuh makna.

Istilah spiritual artinya prinsip hidup yang menggerakkan hal yang

material menjadi hidup. Pendek kata SQ merupakan kesadaran dalam diri kita

14 Monty p.satiadarma fidelis EMaruvni.Mendidik kecerdasan, pustaka popular obor hlm4l

(40)

menemukan dan mengembangkan bakat bawaan, intuisi, otoritas batin,

kemampuan membedakan yang salah dan yang benar serta kebijakannya.

Zohar mengemukakan empat pembuktian ilmiyah tentang adanya SQ, Spiritual

Intelegence the ultimate intelegence (London, 2000) sebagai berik u t:

a. SQ merupakan dasar neurologist yang beroperasi dalam pusat otak

yakni dari fungsi penyatu otak. Menunjukan adanya Godspot (firah)

dalam otak manusia, ini merupakan builtin pusat spiritual {spiritual

center) yang terletak diantara jaringan syaraf dalam otak.

b. Riset ahli saraf Austria, W olf Singer pada tahun 1990-an atas the

binding problem menunjukkan bahwa ada proses saraf dalam otak

manusia yang terkonsentrasi pada usaha mempersatukan dan memberi

makna dalam pengalaman hidup kita. Jadi jaringan saraf kita mengikat

pengalaman secara bersama untuk hidup agar lebih bermakna.

c. Hasil studi Rodolfo Llinas pada pertengahan tahun 1900-an tentang

kesadaran saat kita tidur serta ikatan peristiwa-peristiwa kognitif

dalam otak, ditemukan bahwa pada waktu manusia berfikir hal-hal

mengenai "makna" atau hal hal yang berhubungan dengan nilai, pada

bagian pusat saraf tertentu, elektrik otak aktif.

d. Terrance Deachon (The symbolic species, 1997) seorang neolog dan

antropolog biologi di Harvard mengemukakan bahwa bahasa yang

pada hakekatnya adalah simbolik merupakan khas manusia yang

berkembang pada belahan frontal-lobes. Adanya frontal-lobes ini

(41)

memungkinkan manusia untuk berimajinasi tentang makna dan nilai,

dengan demikian frontal-lobes adalah landasan bagi keberadaan SQ.15

Di dalam Islam hal-hal yang berhubungan dengan kecakapan emosi dan

spiritual seperti konsisten(/.s/7<7e>/wa/z), kerendahan \\dX\{tawadlu) berusaha dan

berserah diri (tawakkal), ketulusan (keikhlasan), totalitas (kaffah), keseimbangan

(tawazun), intregitas dan penyempurnaan (ikhsan). Bahwa kecerdasan emosi dan

spiritual bersumber pada suara-suara hati, sedangkan suara hati itu ternyata

berasal dari dalam jiw a setiap manusia.16

Melihat keterangan tentang mujahadah dan spiritual diatas maka penulis

mengambil titik temu diamtara keduanya yaitu mengenai mujahadah berorientasi

pada bentuk usaha melatih diri mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai

cara misalnya dzikir, membaca al-qur’an dan lain sebagainya. Sedangkan spiritual

sendiri berorientasi pada hasil atau perilaku yang timbul dari pelatihan diri

mendekatkan diri kepada Allah seperti halnya sifat-sifat positif, ikhlas, tawadlu,

tawakkal dan lain sebagainya.

15 Ibid.hlm. 44 *

16 Ary Ginanjar Agustian.Rahasi membangun kecerdasan emosi dan spiritual berdasarkan 6 rukun iman dan 5 rukun islam,Arga Jakarta, 2001, him 199

(42)

A. Gambaran Tentang Pondok Pesantren Bina Insani

1. Sejarah berdirinya pondok pesantren bina insani

Pondok Pesantren Bina Insani merupakan salah satu dari lembaga

pendidikan yang telah berdiri pada tahun 1999 masehi diatas tanah seluas

±7025 m2, pondok Pesantren tersebut memiliki alamat yaitu di dukuh baran

desa ketapang, kecamatan susukan, kabupaten semarang.

Pondok Pesantren Bina insani merupakan salah satu lembaga

pendidikan islam yang telah berdiri sejak tahun 2002 bertepatan pada tanggal

1 april 2002, dibawah naungan yayasan pendidikan islam Haji Ahmad Hamin.

Pondok Pesaritren Bina Insani Pada tahun ajaran 2005-2006 telah

menyelenggarakan M u ’adalah atau juga disebut dengan Akreditasi untuk

SMP dan SMA. Sebagai ajaran yang non-Profit (tidak mencari untung )

namun bercita-cita yaqng mulia. Pondok Pesantren M odem Bina Insani

senantiasa mengupayakan pendidikan yang berkualitas tetapi terarah dengan

biaya ringan.

Adapun tokoh yang memprakarsahi berdirinya pondok pesantren bina insani

sebagai b e rik u t:

1) Drs Zahroni

2) Moh Soleh Mubin

3) Muntaha Azhari

4) Muhsoni

(43)

5) Drs. Mustopa

6) Munzaini S.Ag

7) Muhsinin

8) Basyari

Adapun tujuan dari Pondok Pesantren M odem Bina In sa n i:

a. Untuk membangun, mengarahkan dan mencetak insan seutuhnya, calon

ilmuwan dan ulama’ yang memiliki pengetahuan umum dan agama secara

seimbang, melalui pendidikan terpadu antara pendidikan umum,

kepesantrenan, ketrampilan serta penanaman akhlak islami, memadukan

system pendidikan tradisional dan modem dengan spesialisasi yang jelas

dan terarah 2

2. Letak Geografis Pondok Pesantren Bina Insani

Pondok pesantren bina insani merupakan suatu lembaga pendidikan

swasta yang berada diwilayah Kecamatan Susukan, Dusun Baran Desa

Ketapang . Pondok Pesantren Bina Insani dikelilingi oleh beberapa dusun

yaitu:

a. Sebelah barat : dusun Ketapang

b. Sebelah timur : dusun Karang Asem dan dusun Sarimulyo

c. Sebelah utara : lokasi persawahan penduduk dan bengkok lurah.

d. Sebelah selatan : dusun Kwangsan

Lokasi Pondok Pesantren ini cukup strategis dan cocok sebagai tempat belajar

(44)

a. Diampu oleh guru-guru yang professional sesuai dengan spesialisasinya.

Pembelajaran menggunakan metode yang berfareatif yang memiliki tujuan

untuk menuntut siswa lebih aktif, kreatif, inovatif dan mandiri sehingga

tujuan pendidikan dapat mudah tercapai.

b. Penguasaan ilmu-ilmu MAFIKIBI (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi)

dengan menambah jam belajar intra maupun ekstra kulikuler.

c. Dilengkapi dengan peralatan elektronik (OHP) sebagai penunjang untuk

kreatifutas pembelajaran.

d. Model pembelajaran quantum learning dan pendidikan spiritual.

3. Bahasa

1. Dilatih dan dibimbitlg berkomunikasi dalam bahasa Arab dan Inggris.

2. Pembelajaran bahasa Arab dan Inggris, teori dan praktek secara intensif

dan terprogam dalam lingkungan pesantren

4. Pesantren

a. Pendalaman kitab-kitab kuning dengan system terpadu antara metode

maudhui dan tahlili, menghindari terjadinya pengulangan materi.

b. Konsentrasi ilmu-ilmu arab (kebahasaan) sebagai modal dasar pendalaman

ilmu agama.

c. Praktek pidato dan khutbah dalam bahasa Arab, Inggris, Indonesia dan

(45)

d.Mewajibkan para santri belajar Al-quran hingga khatam, hafal ju z ’ amma

bagi santri SMP dan santri SMA ditambah dengan surat-surat pilihan.

Bagi santri yang berbakat menghafalkan diarahkan dan dididik untuk hafal

30 juz.

5. Lembaga Pendidikan yahg ada Dipondok Pesantren :

1. Tarbiyatul M u’alimin & M u’alimat Tsanawiyah (SMP)

2. Tarbiyatul M u’alimin & M u’alimat Aliyah (SMA)

6. Kegiatan ekstra kuliktiler dipraktekkan dalam kegiatan Organisasi

Santri Bina Insani (OSBl) secara rutin dati terorganisir diantaranya :

a. Seni Baca Al-quran

b. Pidato Bahasa (Arab, Itlggris, Indonesia, Jawa)

c. Kepramukaan

d. Computer

e. Kaligrafi dan Letter

f. Berbagai macam Olah Raga

g. Bela Diri

(46)

7. Keadan Guru, Karyawan, dan Santri

a. Keadaan Guru

Tenaga pengajar di Pondok Pesatren Bina Insani Susukan ada 34

orang yang terdiri dari 30 guru dan 4 karyawan untuk lebih jelasnya

lihat table dibawah ini

Tabel I

Daftar Guru Pondok Pesantren Bina Insani

No Nama Jenjang Jabatan

1 M. munzaini. S.Ag SI GTY

2 Siti Suratni, SPd SI GTT

3 t)rs. Mustopa DI GTT

4 M.Islam SI GTT

5 Sumamo, S.Ag SI GTT

6 Sutanto, SPd SI GTT

7 Muhsoni SMA GTY

8 Munawari SMA GTT

9 Sudardi,M,ag S2 GTT

10 Murtafiah SMA GTT

11 Musyafak SMA GTT

12 M ir’atul Munawaroh SMA GTT

13 Sujadi SMA GTT

14 Ani k Murtafiah S.Pd SI GTT

(47)

16 Sarifudin SI GTT

17 M. Mujib SMA GTT

18 Samsul M a’arif S.Pd SI GTT

19 M. Nurudin S.Pdi SI GTT

20 Muntafiyatun S.Ag SI GTT

21 Sutrisno S.Pd SI GTT

22 Kastijah. S.Pd SI GTY

23 Sulastri. S.Pd SI GTT

24 Sri lestari SMA GTT

25 Faizin SI GTT

26 Jeni Sufyan SMA GTT

27 Said Mubardk SMA GTT

28 Abdul Qodir SMA GTT

29 Atik WidyaWati. S.Pd SI GTT

30 Siti Taqwimah. SE SI GTT

b. Keadaan Karyawan

Jumlah karyawan di Pondok Pesantren Bina Insani Susukan ada 4

orang dalam hal ini tugas dikerjakan dengan penuh tanggung jawab

(48)

Tabel II

Daftar Karyawan Potidok Pesantren Bina Insani

No Nania Jenjang Jabatan

1 Afis Surani DI PTT

2 M. Mujib SMA PTT

3 Maksumah. S.Pdi SI PTT

4 Nasiki D3 GTT

a. Keadaan Santri

Jumlah saritH di Pondok Pesantren Bina Insani terdiri dari

santri laki-laki dan santri perempuan

Tabel III

No Jumlah santri

LAKI-LAKI PEREMPUAN

165 146

b. Struktur Organisasi

Untuk mencapai tujuan yang optimal dalam melaksanakan

pendidikan diperlukan organisasi yang baik, untuk mencapai tujuan

dalam segala urusan, maka diperlukan kerja sama dalam organisai ada

(49)
(50)

c. Sarana dan Prasarana

Kegiatan proses belajar mengajar pada Pondok Pesantren Bina

Insani. Didukung oleh iailitas yang relative yang memadai. Ada pun

sarana fisik sebagai penunjang proses belajar mengajar yang dimiliki

Pondok Pesantren Bina Insani dapat di lihat

Tabel IV

Daftar Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Bina Insani

(51)

Mesin ketik 1

B. DATA TENTANG PENGARUH MUJAHADAH DAN KECERDASAN

SPIRITUAL SANTRI PO NbO K PESANTREN BINA INSANI

1. Data Tentang Pengaruh Mujahadah

Data tentang Mujahadah diperoleh dari hasil penilaian dari seorang

ustadz yang bertanggung jdwab terhadap pelaksanaan mujahadah dipondok

yang terdiri dari 4 item penilaian dengan jaw aban sebagai b e rik u t:

(52)

7 B B A A 10

2. Data Tentang Kecerdasan Spiritual Santri

Data tentang kecerdasan spiritual santri diperoleh dengan cara

menyebarkan test yang terdiri dari 7 item pertanyaan dengan jawaban sebagai

(53)

TABLE VI

JAWABAN TEST TENTANG KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI

(54)

26 22 13 44 13

27 18 17 36 17

28 20 15 40 15

29 15 20 30 20

30 14 21 28 21

Daftar Nama Responden

Adapun daftar nama responden yang pmulis ambil sebagai penelitian adalah

sebagai b e rik u t:

TABEL VII

DAFTAR NAMA RESPONDEN

No Nam4 responden Kelas

1 Muhammad Ayyub Ardiansyah X

2 Handoyo XII

3 Abdul Aziz Rosyid VIII

4 Ridwan Ar- Rahman X

5 Saifudin Bahri XII

6 Fuad Fauzi VIII

7 M. Farkhan X

8 Fuad Ariyanto X

9 Mashuri X

10 A. Saifuddin VIII

11 M. Miftahul Ulum VIII

(55)

15 M. Afdholi IX

16 N ur Faiz VII

17 Sulthoni XI

18 Taryono X

19 M. Zazid Umri XII

20 Safaatul Uzma Firdaus VII

21 Wahyu Suprihatin XII

22 Khusnul VIII

23 Ita Puji Lestari X

24 Amalia Rahma Wati IX

25 Zunita X

26 Zuamatul Hayati XII

27 Eka Desi Lestari XII

28 Rita Wahyu E. P. N XII

29 Mardiani Baraja IX

(56)

Pada tahap ini peneliti akan membahas tentang serangkaian langkah analisa

terhadap data kualitatif yang telah terkumpul lewat test sebagaimana tercantum pada

BAB III. Analisa dengan statistik ini terutama dimaksudkan untuk membuktikan

kebenaran hipotesis yang telah diajukan yakni pengaruh mujahadah terhadap

kecerdasan spiritual santri dipondok pesantren bina insani.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis ini disusun

berdasarkan data hasil penelitian yang telah terkumpul, berikut ini adalah uraian

tentang analisis terhadap data yang terkumpul.

A. Analisis Pendahuluan

IJntuk mengetahui pengaruh mujahdah, penulis gunakan data yang dimana

nilai ditentukan oleh pengasuh pondok pesantren bina insani, yang terdiri dari 4

item pengaruh mujahadah pada 3C responden

Dari masing-masing item tersebut disediakan untuk jaw aban dengan bobot

sebagai berikut:

Alternatif jawaban A, memiliki nilai 3

- Alternatif jawaban B, memiliki nilai 2

- A lternatif jawaban C, memiliki nilai 1

(57)

Tabel IX

Table Nilai Tentang Mujahadah Santri Pondok Pesantren Bina Insani

(58)

Nominasi diatas dapat didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari

masing-masing interviewer,kemudian diklasifikasikan sekaligus dikelompokkan pada

kategori (tinggi, sedang, rendah). Adapun untuk menentukan kategori tresebut,

digunakan rumus sebagai b e rik u t:

i = ( Xt-Xr) + 1

Ki

Keterangan : i : Interfal ideal

Xt :nilai tertinggi ideal

Xr :nilai terrendah ideal

K i : kelas interval

1= 1 0 - 8 + 1

3

6/3

=2

Tabel IX

Interval Mujahadah Santri Bina Insani

Ni Jumlah orang Nilai nominal

1 1 - 1 3 5 A

8 - 1 0 21 B

(59)

Dengan demikian dapat diketahui

Untuk mujahadah yang baik nilai antaranya 11-13 sebanyak 5 orang

Untuk mujahadah yang cukup baik nilai antaranya 8 - 1 0 orang

Untuk mujahadah yang kurang antara nilainya 5 -7 sebanyak 4 orang

Kemudian dibuat table nominasi A (Baik), B (Cukup), C (Kurang).

Untuk mengetahui tingkat kecerdasan spiritual santri dipondok pesantren bina

insani yang (A)baik,(B) cukup dan(C) kurang.

Tabel X

Tabel nilai nominasi tentang pengaruh mujahadah

(60)

17 12 A

18 5 C

19 9 B

20 10 B

21 9 B

22 8 B

23 9 B

24 10 B

25 8 B

26 11 A

27 9 B

28 12 A

29*. 8 B

30 7 C

Setelah diketahui berapa banyak pengaruh mujahadah pada santri dipondok

pesantren bina insani yang baik, cukup dan kurang, kemudian dipersenkan

masing-masing variable, dengan rumus sebagai berikut:

P = — x 100% N

Keterangan : P = Prosentase

F = Frekuensi

(61)

1. Pengaruh mujahadah yang baik mendapat nilai A sebanyak 5 santri

P = — x \ 00% = 16,67 30

2. Untuk pengaruh mujahadah yang cukup mendapat nilai B sebanyak 21 santri

P = — x 100% = 70 30

3. Untuk pengaruh mujahadah yang kurang mendapat nilai C sebanyak 4 santri

P = — *100% = 13,33 30

Tabel XI

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X

No Pengaruh Mujahadah Interval Frekuensi Prosentase

1 Baik (A) 1 1 - 1 3 5 16,67%

2 Cukup (B) 8 - 1 0 21 70%

3 Kurang (C) 5 - 7 4 13,33%

Jumlah 30 100

Tabel XIII

Table Nilai Test Tentang Kecerdasan Spiritual

(62)

9 34 18 52

10 46 12 58

11 32 19 51

12 32 19 51

13 36 17 53

14 30 20 50

15 32 19 51

16 28 21 49

17 40 15 55

18 30 20 50

19 24 23 47

20 36 17 53

21 44 13 57

22 38 16 54

23 32 19 51

24 24 23 47

25 32 19 51

26 44 13 57

27 36 17 53

28 40 15 55

29 30 20 50

30 28 21 49

(63)

Untuk mengetahui tingkat kecerdasan spiritual pada santri bina insani,

penulis memperoleh data dari hasil test yang telah diisi oleh responden. Test tentang

spiritual terdiri dari 7 item pertanyaan yang setiap itemnya pertanyannya terdiri dari 2

poin pilihan yang terdiri

A. Altematife jawaban Ya = 2

B. Altematife jawaban Tidak = 1

Nominasi diatas dapat didasarkan pada jum lah nilai yang diperoleh dari

masing-masing interviewer,kemudian diklasifikasikan sekaligus dikelompokkan pada

kategori (tinggi, sedang, rendah). Adapun untuk menentukan kategori tresebut,

digunakan rumus sebagai b e rik u t:

( Xt-Xr) + i

Ki

Keterangan : i : Interfal ideal

Xt :nilai tertinggi ideal

Xr :nilai terrendah ideal

K i : kelas interval

i = 58-47 + 1

3

(11+D

3

(64)

Tabel XIII

Interval Kecerdasan Spiritual Santri Pondok Pesantern Bina Insani

NI Jumlah orang Nilai nominasi

5 4 - 5 8 9 A

51 - 5 3 13 B

4 7 - 5 0 8 C

Dengan demikian dapat diketahui

a. untuk pengaruh kecerdasan spiritual santri dipondok bina insani yang baik

mendapat nilai antara 5 4 - 5 8 sebanyak 9 orang

tv untuk pengaruh kecerdasan spiritual santri dipondok pesantren bina insani yang

cukup mendapat niai antara 51 - 53 sebanyak 13 orang

c. untuk pengaruh kecerdasan spiritual santri dipondok pesantren bina insani yang

kurang mendapat nilai 47 - 50 sebanyak 8 orang

Kemudian dibuat table nominasi A (Baik), B (Cukup), C (Kurang). Untuk

mengetahui tingkat kecerdasan spiritual santri dipondok pesantren bina insani yang

(A)baik,(B) cukup dan(C) kurang. Kemudian dipersentasekan masing - masing

(65)
(66)

24 47 C

25 51 B

26 57 A

27 53 B

28 55 A

29 50 C

30 49 C

Setelah diketahui berapa banyak pengaruh mujahadah pada santri dipondok

pesantren bina insani yang baik, cukup dan kurang, kemudian dipersenkan

masing-masing variable, dengan rumus sebagai berikut:

P = — *100% N

Keterangan : P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Sampel

Dengan demikian dapat d iketahui:

1. Untuk kecerdasan spiritual yang baik mendapat nilai A sebanyak 9 santri

P = — *100% = 30 30

2. Untuk kecerdasan spiritual yang cukup mendapat niali B sebanyak 13 santri

(67)

3. Untuk kecerdasan spiriritual yang kurang mendapat niali C sebanyak 8 santri

P = — *100% = 26,67A

Tabel XV

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y

No Kecerdasan spiritual Interval Frekuensi Prosentase

1 BAIK (A) 5 4 -5 8 9 30

2 CUKUP (B) 5 1 - 5 3 13 43,33 3 KURANG (C) 4 7 - 5 0 8 26,67

Jumlah 30 100

B. A naliaiff. H jp otesis

Setelali dilakukan analisis pendahuluan, langkah selanjutnya adalah

melakukan uji hipotesis untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan.

Adapun hipotesis yang penulis ajukan adalah ’’semakin orang melakukan

Mujahadah semakin tinggi tingkat kecerdasan spiritual Santri pondok Pesantren

Bina Insani”.

Untuk mengetahui pengaruh mujahdah terhadap kecerdasan spiritual

ditempuh dengan analisis data. Apapun analisis data yang digunakan penulis ini

adalah dengan rumus koefisien kontigensi dengan rumus sebagai b e rik u t:

KK = X 2

X 2 + N

K eterangan:

(68)

X2 = Chi kuadrat

N = Jumlah sampel

Adapun langkah - langkah yang penulis tempuh adalah sebagai b e rik u t:

1. Menyusun tabel persiapan

Yaitu memberikan predikat atau katagori pad tiap-tiap nilai sesuai

dengan yang dihitung dimuka. Adapun datanya sebagaimana terdapat dalam

tabel b e rik u t:

Tabel XVI Persiapan

NR MJHD SQ NN

RS RS

1 9 54 BA

2 12 47 AC

3 9 51 BB

4 5 54 CA

5 7 50 CC

6 9 53 BB

7 10 52 BB

8 10 51 BB

(69)

10 10 53 BB

11 9 50 BC

12 12 51 BB

13 8 53 AB

14 9 50 CC

15 10 51 BA

16 8 49 BC

17 12 55 BA

18 5 50 CC

19. 9 47 BC

20 10 53 BB

21 9 57 BA

22 8 54 BA

23 9 51 BB

24 10 47 BC

25 8 51 BB

26 11 57 AA

27 9 53 BB

28 12 55 AA

29 8 50 BC

(70)

Keterangan :

N R : Nomor Responden

M JH D : Perilaku Mujahdah

SQ : Kecerdasan Spiritual

RS : Raw / Jumlah Skor

NN : Nilai Nominasi

A : Baik

B : Cukup

C : Kurang

2, Membuat tabel frekuensi yang diperoleh (fo) berdasarkan tabel diatas dan

klasifikasinya, maka dapat dibuat tabel frekuensi yang diperoleh sebagai

b e rik u t:

Tabel XVII

Tabel Frekuensi Yang Diperoleh (fo)

Pengaruh mujahadah Kecerdasan spiritual

Baik (A) Cukup (B) Kurang (C) Total

Baik (A) 2 4 1 7

Cukup (B) 1 13 0 14

Kurang (C) 1 5 3 9

Gambar

gambar diringkas menjadi simbul dan kemudian menjadi alphabet dan tulisan,
Tabel IDaftar Guru Pondok Pesantren Bina Insani
Tabel IIDaftar Karyawan Potidok Pesantren Bina Insani
Tabel IVDaftar Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Bina Insani
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bahasa yang dipakai bila bertemu dengan sekelompok orang yang diketahui sebagian sebagai penutur bahasa Jawa, sebagian penutur bahasa Minangkabau, dan sebagian

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, bilamana keterangan keterangan yang telah saya berikan dalam wawancara maupun dalam isian peserta tes wawancara Pengadaan

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Di Wilayah Kerja BPS S JL. Pekauman Banjarmasin Tahun 2013. Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan

Dalam hal ini, Mazhab Syafii mengkategorikan lafaz pada hadis tersebut ke dalam kategori lafaz mujmal sehingga Mazhab Syafii menafsirkan bahwa praktik jual beli

Minat skrining kanker serviks responden sesudah penyuluhan hampir seluruhnya minat baik yaitu sebanyak 53 orang dengan prosentase (93,0 %) pada karyawati menggunakan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk merancang suatu program aplikasi pengolah data untuk ANCOVA yang dapat melakukan uji asumsi, melakukan perhitungan analisis peragam dengan

ratio yang tinggi, padahal hal tersebut memiliki tingkat resiko yang besar apabila terjadi fluktuasi dalam laba, sehingga perusahaan cenderung melakukan tindakan

Fungsi Keanggotaan (Membership Function) dalam himpunan fuzzy adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan elemen-elemen input data ke dalam nilai keanggotaannya (sering