• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA) MELALUI METODE TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA) MELALUI METODE TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA)

MELALUI METODE TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI

MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

IFA KUMALA SANTI 11510008

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)
(3)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA)

MELALUI METODE TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI

MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

IFA KUMALA SANTI 11510008

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(4)

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

NOTA PEMBIMBING

Lam : 1 Naskah

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada:

Yth. Ketua STAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari:

Nama : Ifa Kumala Santi

NIM : 11510008

Jurusan/ Progdi : Tarbiyah/ Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU

PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA) MELALUI METODE TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera di munaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 14 November 2014

Pembimbing

Suwardi, M.Pd.

(5)

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA) MELALUI METODE

TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DISUSUN OLEH : IFA KUMALA SANTI

NIM : 11510008

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 20 Februari

2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Prof. Dr. Mansur, M.Ag.

Sekertaris Penguji : Suwardi, M.Pd.

Penguji I : Dra. Sri Suparwi, M.A.

Penguji II : Wahidin, M.Pd.

Salatiga, 3 Maret 2015 Ketua STAIN Salatiga

Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112 199203 1 005

(6)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ifa Kumala Santi

NIM : 11510008

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat

atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiyah.

Salatiga, 14 November 2014

Yang menyatakan,

(7)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

َْلا ُدْعَو َءاَج اَذِإَف اَهَلَف ْمُتْأَسَأ ْنِإَو ْمُكِسُفْوَ ِلِ ْمُتْىَسْحَأ ْمُتْىَسْحَأ ْنِإ

اوُءىُسَيِل ِةَسِخ

َتُيِلَو ٍةَّسَم َلَّوَأ ُيىُلَخَد اَمَك َدِجْسَمْلا اىُلُخْدَيِلَو ْمُكَهىُجُو

اًسيِبْتَت اْىَلَع اَم اوُسِّب

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika

kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang

saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain)

untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid,

sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk

membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.”

(QS. Al-Isra’ : 7)

PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada :

 Bapak dan Ibuku (Samsudi dan Miskiyah) beserta keluarga tercinta.

 Bapak Suwardi, M,Pd yang dengan sabar membimbing skripsi ini sampai

selesai.

 Seluruh bapak ibu dosen yang telah bersedia memberikan ilmu dan terima

kasih atas dorongan dan motivasinya.

 Seseorang yang ada dihati yang selalu memberi semangat.

 Teman-teman PGMI angkatan 2010 terutama kelas B yang telah memberi

(8)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Serta sholawat dan

salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Nabi Muhammad SAW,

keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya. Dengan rahmat-Nya lah penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul :”Peningkatan Hasil Belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Sumber Daya Alam (SDA) Melalui Metode

Team Quiz Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan saran-saran

yang bermanfaat sehingga memperlancar penyususnan skripsi ini, khususnya yang

kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M. Pd. selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Ibu Peni Susapti, M. Si. selaku ketua jurusan program studi Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

3. Bapak Suwardi, M. Pd. yang telah membimbing dan memberi

pengarahan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, mencurahkan

pikiran dan tenaga serta mengorbankan waktunya sampai terselesaikan

skripsi ini.

4. Para bapak, ibu dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah

(9)

5. Bapak kepala MI Muhammadiyah Suruh 02 yang telah memberikan

ijin penelitian.

6. Bapak dan Ibu beserta keluarga yang telah memberikan bantuan dan

motivasi sehingga terselesaikannya skripsi.

7. Sahabat dan teman-teman PGMI 2010 yang telah memberi dukungan

dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat kami sebutkan satu persatu.

Teriring do’a semoga amal dan budi baik yang mereka berikan

kepada penulis menjadi catatan amal yang baik disisi Allah SWT.

Salatiga, 14 November 2014

(10)

ABSTRAK

Santi, Ifa Kumala. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Sumber Daya Alam (SDA) Melalui Metode Team Quiz Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Suwardi, M.Pd.

Kata Kunci : Hasil Belajar dan Metode Team Quiz

Penelitian ini dilakukan karena rendahnya hasil belajar dan semangat belajar siswa kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 Kab. Semarang pada mata pelajaran IPS. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

“Apakah dengan menggunakan metode team quiz dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi Sumber Daya Alam (SDA) siswa kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 Kab. Semarang tahun pelajaran 2014/2015?”. Berdasarkan pertanyaan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi

Sumber Daya Alam (SDA) melalui metode team quiz siswa kelas IV MI

Muhammadiyah Suruh 02 kab Semarang tahun pelajaran 2014/2015.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) melalui metode team quiz, subjek penelitian yang digunakan siswa kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 Kab. Semarang dengan jumlah 20 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi dan dokumentasi. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, obersvasi, dan refleksi.

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………...… i

LEMBAR BERLOGO………..……… ii

JUDUL………...……….. iii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ……….. iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN………. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………..……… vi

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN………..… vii

KATA PENGANTAR………..………… viii

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar……….……… 16

(12)

C. Metode Team Quiz………..……… 38

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……… 42

B. Subjek Penelitian………. 44

C. Pelaksanaan Penelitian………. 45

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I……… 46

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II……….. 52

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III………. 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian……… 67

1. Siklus I………. 67

2. Siklus II……… 68

3. Siklus III……….. 69

B. Pembahasan………. 70

1. Pembahasan Siklus I……… 70

2. Pembahasan Siklus II……….. 72

3. Pembahasan Siklus III………. 74

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………. 77

B. Saran ……….. 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN- LAMPIRAN

(13)

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Data Guru MI Muhammadiyah Suruh 02 ………. 44

TABEL 3.3 Data Siswa Kelas IV ………. 45

TABEL 4.1 Nilai Pre test dan Post test Siklus I ……….. 67

TABEL 4.2 Nilai Pre test dan Post test Siklus II ………. 68

TABEL 4.3 Nilai Pre test dan Post test Siklus III ……… 69

TABEL 4.4 Nilai pre test dan post test siklus I dan Pembahasan ……...……. 70

TABEL 4.5 Nilai pre test dan post test siklus II dan Pembahasan ………... 72

TABEL 4.6 Nilai pre test dan post test siklus III dan Pembahasan …..….….. 74

(14)

DAFTAR GAMBAR

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus II

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus III

Lampiran 4 Lembar Evaluasi Siklus I

Lampiran 5 Lembar Evaluasi Siklus II

Lampiran 6 Lembar Evaluasi Siklus III

Lampiran 7 Lembar Pengamatan Siklus I

Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siklus II

Lampiran 9 Lembar Pengamatan Siklus III

Lampiran 10 Foto-foto Kegiatan Selama Penelitian

Lampiran 11 Lembar Konsultasi skripsi

Lampiran 12 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 14 Nota Pembimbing

(16)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan langkah utama untuk meningkatkan

kualitas manusia karena semakin tinggi pendidikan yang telah didapatkan

manusia maka akan semakin tinggi pula derajat yang ia dapat. Dalam

menjalankan kehidupan bermasyarakat manusia memerlukan aturan yang

baku agar dapat diterima di dalam lingkungan masyarakat. Pada dasarnya

manusia diciptakan sebagai makhluk monodualisme, yaitu sebagai

makhluk sosial dan makhluk individu. Sebagai makhluk sosial tentu tidak

lepas dari kehidupan bermasyarakat, sedangkan dalam hidup

bermasyarakat diperlukan sebuah ilmu sosial. IPS merupakan salah satu

disiplin ilmu yang mengajarkan kepada manusia untuk berinteraksi dengan

lingkungan sosialnya agar menjadi pribadi yang baik dan berkarakter.

Dalam pendidikan di era ini IPS menjadi salah satu mata pelajaran

yang di golongkan menjadi pelajaran pokok, dimana siswa wajib

menguasai dengan baik. Akan tetapi dalam pembelajarannya pengajaran

yang berlangsung di sekolah-sekolah masih banyak menggunakan metode

pembelajaaran konvensional dan mengharapkkan prestasi yang tinggi

tanpa mengesampingkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta

didik. Padahal karakteristik materi IPS adalah ilmu yang di dalamnya lebih

(17)

kurang begitu mempunyai intelegensi yang tinggi akan sulit untuk

mengikuti pembelajaran yang diberikan.

Berdasarkan masalah-masalah yang dipaparkan di atas maka perlu

adanya sebuah pembenahan yang harus dilakukan dalam hal pembelajaran

agar materi IPS dapat berjalan dengan baik dan sesuai tujuan awal yang

diinginkan. Salah satu jalan atau cara yang ditempuh dalam hal ini adalah

dengan menggunakan metode yang baik dan sesuai dengan karakteristik

ilmu IPS. Mulyasa (2011: 107) menyatakan IPS memerlukan penggunaan

metode pembelajaran yang bervariasi agar hasil belajar dapat maksimal

dan siswa mampu menguasai materinya. Penggunaan metode yang

bervariasi akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

Lebih lanjut Rasimin (2012: 59) mengemukakan bahwa Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar, pada hakekatnya harus

memperhatikan kebutuhan pesrta didik yang rata-rata masih berusia antara

6-12 tahun. Dalam kelompok usia ini, anak berada dalam tahap

perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkat kongkrit

operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan

menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih jauh.

Metode pembelajaran merupakan cara yang dipakai oleh guru dalam

meningkatkan baik dari segi hasil atau minat siswa dalam belajar.

Djamarah (2006: 46) menambahkan Dalam kegiatan belajar mengajar,

(18)

sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya

pembelajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik.

Penggunaan metode yang bervariasi diharapkan siswa dapat lebih senang

dan tidak bosan pada saat pelajaran dilaksanakan.

Guru yang profesional hendaknya dapat melaksanakan kegiatan

belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa menjadi bersemangat

dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga kesan belajar yang

membosankan dapat dihilangkan dari benak siswa. Seorang guru

hendaknya mendesain pembelajaran sedemikian rupa agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai. Penggunaan metode pembelajaran yang

bervariasi dalam menciptakan media serta menggunakannya dalam

pembelajaran merupakan hal wajib direncanakan yang dikuasai oleh guru.

Makin tepat medote yang digunakan oleh guru dalam mengajar akan

semakin efektif kegiatan pembelajaran (Hamruni, 2012: 7).

Pelaksanaan pembelajaran IPS di MI Muhammadiyah Suruh 02

kecamatan Suruh di kelas IV masih menggunakan metode pembelajaran

yang konvensional yaitu ceramah. Melalui penggunaan metode ceramah

ini siswa kurang maksimal dalam menerima pembelajaran, sehingga hasil

yang dicapai juga kurang maksimal

Salah satu metode yang dapat digunakan pada pembelajaran IPS

adalah metode team quiz. Metode team quiz dapat digunakan untuk

meningkatkan semangat belajar siswa kelas IV MI Muhammadiyah Suruh

(19)

Dengan menggunakan metode team quiz siswa secara aktif belajar karena

penggunaan metode ini menuntut keaktifan siswa dalam mencari

pengetahuan, sehingga pengetahuan yang didapat tidak akan mudah

terlupakan.

Beranjak dari latar belakang masalah di atas, maka penulis

melaksanakan penelitian tindakan kelas yang mengupayakan terjadinya

peningkatan hasil belajar IPS. Adapun judulnya adalah PENINGKATAN

HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI

SUMBER DAYA ALAM (SDA) MELALUI METODE TEAM QUIZ

SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka

dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : Apakah

dengan menggunakan metode team quiz dapat meningkatkan hasil belajar

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi Sumber Daya Alam (SDA) siswa

kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 Kab. Semarang tahun pelajaran

2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin

di capai penulis dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan

(20)

(SDA) melalui metode team quiz siswa kelas IV MI Muhammadiyah

Suruh 02 kab Semarang tahun pelajaran 2014/2015.

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang

dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang palimg tepat untuk

memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti (Mulyasa, 2011:

63). Hipotesis pada penelitian ini adalah metode team quiz dapat

meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi Sumber

Daya Alam (SDA) siswa kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 kab

Semarang tahun pelajaran 2014/2015.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi

teoritis maupun praktis.

1. Teoritis

Memberikan sumbangan pemikiran berupa ilmu pengetahuan,

bagi pemilihan metode pembelajaran, pada khususnya dalam

penggunaan metode team quiz yang dilakukan pada siswa MI

Muhammadiya Suruh 02 mata pelajaran IPS, dan dapat digunakan

pada mata pelajaran yang lain.

2. Praktis

a. Bagi siswa

Untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran menjadi

(21)

materi semakin mudah serta dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

b. Bagi guru

Untuk meningkatkan kinerja guru, memiliki metode pembelajaran

alternetif yang sesuai pada kompetensi dasar. Selain itu guru dapat

mencapai tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan.

c. Bagi sekolah

Mampu mengembangkan kualitas pendidikan baik dalam bidang

akademik maupun non akademik. Serta memberikan sumbangan

yang berguna bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran terutama

dalam pemilihan metode yang tepat baik dalam pembelajaran IPS

maupun mata pelajaran yang lain.

d. Bagi penulis

Penulis dapat menambah pengetahuan, wawasan serta dapat

dijadikan sebagai pedoman untuk mengajar nanti, dan dapat

menambah pengalaman bagi penulis.

F. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman antara penafsiran yang

dimaksud penulis dalam penggunaan kata pada judul maka akan dijelaskan

dalam definisi istilah :

1. Hasil belajar

Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh

(22)

yang ditandai dengan adanya perubahan diri seseorang. Perubahan

sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti

perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,

keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain

pada individu yang sedang belajar (Rasimin, 2012: 49). Sedangkan

pengertian hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang

berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau

pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini, gagne dan briggs

mendefinisikan hasil belajar sebagi kemampuan yang diperoleh

seseorang sesudah mengikuti proses belajar (Sam’s, 2010: 33)

2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang studi yang

merupakan panduan (fusi) dari sejumlah mata pelajaran sosial

(Ahmadi, 1997: 3).

3. Sumber Daya Alam (SDA)

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berada di alam dan

bermanfaat bagi manusia (Hadiah, 2007: 32).

4. Metode Team Quiz

Metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai

untuk mencapai tujuan tertentu (Hamruni, 2012: 7). Team quiz adalah

model pembelajaran aktif yang mana siswa dibagi kedalam tiga

kelompok besar dan semua anggota bersama-sama mempelajari materi

(23)

memberikan pertanyaan dan jawaban, setelah materi selesai diadakan

suatu pertandingan akademis.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang ditetapkan adalah penelitian tindakan

kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam

bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan

dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2010: 18).

Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1)

perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan dan 4 refleksi. Adapun

model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai

berikut.

Gambar 1.1 Skema siklus penelitian (Arikunto, 2006: 16) SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan Perencanaan

Pengamatan SIKLUS II

Pelaksanaan

Pelaksanaan Refleksi

Refleksi

(24)

2. Subjek Penelitian

a. Lokasi dan Subyek Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Suruh 02 kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang

Tahun pelajaran 2014/2015. Sedangkan subyek penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02

Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2014/2015. Jumlah subyek penelitian 20 siswa, terdiri dari laki-laki

12 (dua belas) dan perempuan 8 (delapan). Jumlah kelas yang

terdapat di MI Muhammadiyah Suruh 02 yaitu 6 kelas, yang

menjadi subjek penelitian 1kelas .

Alasan yang paling mendasar dalam pemilihan kelas IV

sebagai subyek penelitian dikarenakan hasil belajar IPS di kelas ini

yang masih rendah, sedangkan kelas IV merupakan kunci

kematangan siswa untuk memasuki kelas V. Adanya penggunaan

metode team quiz dengan harapan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2014/2015.

1) Siklus I dilaksanaka pada hari kamis tanggal 4 september

2014.

2) Siklus II dilaksanakan pada hari senin tanggal 8

(25)

3) Siklus III dilaksanakan pada hari kamis tanggal 11

September 2014.

3. Siklus Penelitian

Menurut Arikunto (2006: 16) dalam bukunya Suyadi

mengemukakan bahwa secara umum terdapat empat langkah dalam

melakukan PTK, yaitu : Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

refleksi (Suyadi, 2010: 49).

a. Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa,

mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan

tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya

dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan

tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan

(Arikunto, 2006: 17). Kegiatan yang dilakukan adalah menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan materi dan

media pembelajaran, menyiapkan lembar observasi dan lembar

kerja siswa, dan menyiapkan evaluasi lembar kerja siswa.

b. Acting (Pelaksanaan)

Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah

direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak dikelas (Suyadi,

2010:62). Dalam kegiatan acting (pelaksanaan) guru/peneliti

(26)

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun

sebelumnya.

c. Observation (Pengamatan)

Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data

dalam penelitian di mana penelitian atau pengamatan melihat

situasi penelitian (Wijaya, 2010: 66). Pada tahap ini guru

mengamati kegiatan tingkah laku anak didik ketika proses

pembelajaran berlangsung dengan sasaran yang diamati yaitu

perhatian, keaktifan dan kerjasama siswa dalam mengemukakan

materi pembelajaran.

d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

yang telah dilakukan (Suyadi, 2010: 64). Setelah metode team quiz

terlaksana, maka dapat dilihat adanya perubahan dari hasil belajar.

Perubahan tersebut dapat dibandingkan dengan sebelum dan

sesudah diterapkan metode team quiz.

4. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data pada penelitian ini, bentuk instrument

penelitian adalah :

a. Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan dalam

proses belajar berlangsung.

b. Lembar soal pre test dan post tes digunakan untuk mengetahui

(27)

c. Pedoman dokumentasi digunakan untuk mengetahui keadaan

sekolah sebagai tempat penelitian.

5. Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang maksimal dari siswa, peneliti

menggunakan 2 instrumen, yaitu:

a. Pengamatan

Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data

dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi

penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian

yang berhubungan dengan kondisi/ interaksi belajar-mengajar,

tingkah laku, dan interaksi kelompok (Wijaya, 2010: 66). Teknik

ini menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan guru sebagai

peneliti untuk memperoleh data. Pengamatan digunakan untuk

mengamati secara langsung kegiatan siswa dalam proses

pembelajaran dalam mata pelajaran ilmu Pengetahuan Sosial.

b. Tes

Tes digunakan untuk mengukur tingkat hasil belajar setelah

mengikuti pembelajaran dengan metode team quiz. Dalam tes ini

peneliti menyusun soal yang terdiri beberapa soal uraian yang

harus dikerjakan oleh siswa.

6. Analisis Data

Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna

(28)

untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2011: 85). Dalam rangka

membuktikan hipotesis akan dilakukan analisis dengan menggunakan

rumus t-tes. Rumus ini dipakai untuk menghitung nilai beda antara

nilai pre test dengan nilai post test.

̅

√∑ ∑

t = Harga t untuk sampel berkorelasi

̅ = Rerata dari nilai perbedaan

= Perbedaan antara skor tes awal dengan skor tes akhir untuk

setiap individu

D² = Kuadrat dari D

N = Banyaknya subjek penelitian.

7. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan yang digunakan adalah ketuntasan individu

dan ketuntasan klasikal. Untuk mengetahuai ketuntasan setiap individu

dalam mencapai skor ≥ 70 pada materi sumber daya alam dapat dilihat

dari hasil post tes. Sedangkan ketuntasan klasikal, persentase

ketuntasan belajar siswa yang peneliti harapkan adalah ≥75% dari

jumlah total siswa satu kelas. Untuk mengukur persentase kompetensi

siswa secara klasikal dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut:

(29)

H. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai

berikut:

1. Bagian Awal

Bagian awal skripsi memuat tentang sampul, lembar berlogo, halaman

judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar pengesahan kelulusan,

pernyataan keaslian tulisan, motto, dan persembahan, kata pengantar,

abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

2. Bagian Inti

Bagian inti skripsi terdiri atas V bab. Untuk mempermudah

pembahasan dalam skripsi ini, maka disusun sistematika penulisan

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

hipotesis, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian,

dan sistematika penulisan. Dalam metode penelitian mencangkup

rancangan penelitian, subjek penelitian, siklus penelitian,

instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan kriteria

keberhasilan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi kajian tentang belajar dan hasil belajar meliputi:

pengertian belajar, jenis-jenis belajar, ciri-ciri belajar, tujuan

(30)

pengertian hasil belajar, klasifikasi hasil belajar, Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) yang mencangkup: pengertian IPS, karakteristik IPS,

ruang lingkup IPS, fungsi IPS, tujuan IPS, metode pembelajaran

IPS. Dan metode team quiz meliputi: pengertian metode team quiz,

langkah-langkah team quiz, kelebihan team quiz.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Berisi gambaran umum lokasi penelitian, subyek penelitian,

deskripsi pelaksanaan penelitian.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

Bab IV menguraikan analisis persiklus pembelajaran dan terakhir

analisis peningkatan penguasaan mata pelajaran IPS materi Sumber

Daya Alam kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 Kec. Suruh

Kab. Semarang dengan menggunakan metode team quiz.

BAB V PENUTUP

Bab ini V ini menguraikan kesimpulan dari keseluruhan

pembahasan skripsi, saran-saran dari penulis kaitannya dengan

hasil penelitian dan berakhir kata penutup.

3. Bagian Akhir

Bagian akhir skripsi berisi tentang daftar pustaka,

(31)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan usaha menggunakan setiap sarana atau

sumber, baik di dalam maupun di luar pranata pendidikan, guna

perkembangan dan pertumbuhan pribadi (Sudarmanto, 1993: 2).

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991: 2). Menurut

Gagne (dalam Suprijono, 2011: 2) belajar adalah perubahan

disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui

aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung

dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. Belajar adalah

suatu bentuk pertumbuhan atau berubahan dalam diri seseorang

yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat

pengalaman dan latihan (Hamalik, 1990: 21).

Jadi peneliti menarik kesimpulan bahwa, belajar adalah

suatu usaha yang dilakukan manusia dalam rangka mengubah

tingkah laku yang relatif tetap berdasarkan interaksi dan

(32)

makhluk hidup yang lainnya. Keutamaan belajar dalam rangka

menuntut ilmu memiliki peran yang sangat penting, sehingga

dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Mujaadilah ayat 11 tentang

keutamaan orang yang memiliki ilmu :

َجَزَد َمْلِعْلا اىُتوُأ َهيِرَّلاَو ْمُكْىِم اىُىَمَآ َهيِرَّلا ُ َّاللَّ ِعَفْسَي

ٍتا

Arinya :“Allah mengangkat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat.” (Surah Al-Mujaadilah: 11)

b. Jenis-jenis Belajar

Menurut Slameto (1991: 5-8) jenis-jenis belajar antara lain:

1) Belajar Bagian (part learning, fractioned learning)

Umumnya belajar bagian dilakukan oleh individu bila ia

dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas atau

ekstensif, misalnya mempelajari sajak ataupun

gerakan-gerakan motoris seperti bermain piano.

2) Belajar dengan wawasan (learning by insight)

Konsep ini diperkenalkan oleh W. Kohler, salah seorang

tokoh Psikologi Gestalt pada permulaan tahun 1917.

Sebagai suatu konsep, wawasan (insight) ini merupakan

pokok utama dalam pembicaraan psikologi belajar dan

(33)

3) Belajar diskriminatif (discriminatif learning)

Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk

memlilih beberapa sifat situasi stimulus dan kemudian

menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

4) Belajar global/ keseluruhan (global whole learning)

Bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang

sampai individu menguasainya.

5) Belajar insidental (incidental learning)

Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar

itu selalu berarah-tujuan (intensional). Sebab dalam belajar

incidental pada individu tidak ada sama sekali kehendak

untuk belajar.

6) Belajar instrumental (instrumental learning)

Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi individu (murid)

yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah

pada apakah individu tersebut akan mendapat hadiah,

hukuman, berhasil atau gagal.

7) Belajar intensional (intentional learning)

Belajar dengan arah tujuan, merupakan lawan dari belajar

incidental

(34)

8) Belajar laten (latent learning)

Dalam belajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku

yang terlihat tidak terjadi secara segera, dan oleh karena itu

disebut laten.

9) Belajar mental (mental learning)

Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi disini

tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa perubahan

peoses kognitif dari bahan yang dipelajari.

10)Belajar produktif (productive learning)

Belajar produktif sebagai belajar dengan transfer yang

maksimum. Kemungkinan untuk melakukan transfer

tingkah laku dari satu situasi ke situasi lain.

11)Belajar verbal (verbal learning)

Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal

dengan melalui latihan dan ingatan. Dasar dari belajar

verbal diperlihatkan dalam eksperimen klasik dari

Ebbinghaus.

c. Ciri-ciri belajar

Cirri-ciri belajar menurut Hamalik (dalam Rusyan, 1989: 12)

adalah sebagai berikut:

1) Proses belajar ialah mengalami, berbuat, mereaksi, dan

(35)

2) Proses itu berjalan melalui bermacam-macam pengalaman

dan mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu

3) Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi

kehidupan tertentu

4) Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan

peserta didik sendiri yang mendorong motivasi secara

berkesinambungan

5) Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh heredi atas

dan lingkungan

6) Proses belajar dan hasil usaha belajar secara material

dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual di

kalangan peserta didik

7) Proses belajar berlangsung secara efektif apabila

pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan

disesuaikan dengan kematangan peserta didik

8) Proses belajar yang terbaik adalah apabila peserta didik

mengetahui status dan kemajuannya

9) Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagi

prosedur

10)Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama

(36)

11)Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah

bimbingan yang merangsang dan membimbing tanpa

tekanan paksaan

12)Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan

ketrampilan

13)Hasil-hasil belajar diterima oleh peserta didik apabila

memberi kepuasan pada kebutuhannya dan berguna serta

bermakna baginya

14)Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian

pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan

pertimbangan yang baik

15)Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi

kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda

16)Hasil-hasil belajar yang telah dicapai bersifat kompleks dan

dapat berubah-ubah (adaptable), jadi tidak sederhana dan

statis.

d. Tujuan Belajar

Sardiman (1994: 28) mengemukakan bahwa secara umum

tujuan belajar itu ada tiga jenis, yaitu:

1) Untuk mendapatkan pengetahuan.

Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan

(37)

dapat dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat

mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan

pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir akan

memperkaya pengetahuan.

2) Penanaman konsep dan ketrampilan.

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga

memerlukan suatu ketrampilan. Jadi soal ketrampilan yang

bersifat jasmani maupun rohani.

3) Pembentukan sikap.

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi

anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam

pendekatannya.

e. Prinsip-prinsip belajar

Prinsip-prinsip belajar menurut Dimyati (2002: 42) sebagai

berikut:

1) Perhatian dan Motivasi

Perhatian mempunyai paranan yang penting dalam kegiatan

belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi

terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak

mungkinterjadi belajar. Di samping perhatian, motivasi

mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar.

Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan

(38)

2) Keaktifan

Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa

anak adalah makhluk yang aktif. Dalam setiap belajar,

siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu

beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang

mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah

diamati.

3) Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman

Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak

sekedar mengamati sacara langsung tetapi ia harus

mengahayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan

bertanggung jawab terhadap hasilnya. Keterlibatan siswa di

dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata,

namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental

emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam

pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan

dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan

nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam

pembentukan keterampilan.

4) Pengulangan

Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut

akan berkembang. Seperti halnya pisau yang selalu diasah

(39)

pengadaan pengulangan-pengulangan akan menjadi

sempurna.

5) Tantangan

Situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin

dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari

bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi

hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar

tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan

belajar telah tercapai, maka ia akan masuk dalam medan

baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.

6) Balikan dan Penguatan

Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui

dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang

baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan

berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Namun

dorongan belajar itu menurut B.F. Skiner tidak saja oleh

penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang tidak

menyenangkan. Atau dengan kata lain penguatan positif

maupun negatif dapat memperkuat belajar.

7) Perbedaan Individual

Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada

dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki

(40)

pada karaktiristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifatmya.

Perbedaan ini perpengaruh pada cara belajar siswa.

Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh

guru dalam upaya pembelajaran.

f. Faktor-faktor kesulitan belajar

Banyak hal yang dapat menghambat dan mengganggu

kemajuan belajar dari seorang siswa, ahmadi (1993: 75)

menggolongkan kesulitan belajar menjadi dua faktor:

1) Faktor indogen, ialah faktor yang datang dari diri pelajar atau

siswa itu sendiri, faktor ini meliputi

a) Faktor biologis

Faktor biologis ialah faktor yang berhubungan dengan

jasmani anak, faktor ini misalnya:

(1) Kesehatan

Kesehatan adalah faktor penting dalam belajar atau

siswa yang kurang sehat badannya, tentu tidak dapat

bealajar baik. Konsentrasinya akan terganggu, dan

pelajaran akan sukar masuk. Begitu juga anak yang

badannya lemah, sering pusing dan sebagainnya tidak

akan bertahan lama dalam belajar dan akan cepat capai.

Dalam kegiatan seperti ini apabila kita memaksa anak

(41)

bagaimanapun juga anak tidak dapat belajar dengan

baik.

(2) Cacat badan

Cacat badan dapat juga mengganggu dan menghambat

bealajar, termasuk dalam hal ini adalah buta, tuli

gangguan bicara dan gangguan-gangguan lainnya yang

bersifat cacat pada tubuh.

b) Faktor psychologis

Faktor psychologis adalah faktor yang berhubungan

dengan rohaniah termasuk dalam hal ini ialah:

(1) Intelegensi

Faktor intelegensi adalah faktor indogin yang

sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar

anak. Bila mana pembawaan intelegensi anak memang

rendah, maka anak tersebut akan sukar untuk mengerti

apa yang di pelajarinya, sehingga perlu bantuan dari

pendidik atau orang tua untuk dapat berhasil dalam

belajarnya. Kendatipun anak sudah belajar dengan

sebaik-baiknya. Kalau memang intelegensinya rendah,

maka ia akan mengalami kesukaran dalam belajarnya.

Andai kata anak tersebut kita marahai terus menerus hal

(42)

Selain faktor intelegensi atau kecerdasan ada pula

faktor lain yaitu cacat mental, cacat yang di bawa sejak

lahir, termasuk cacat ini adalah : idiot embisilitas, dan

debilitas.

(2) Perhatian.

Perhatian juga merupakan faktor penting dalam

usaha belajar anak, untuk dapat menjamin belajar yang

baik, anak harus ada perhatian terhadap apa yang di

pelajarinya. Apabila bahan pelajaran tidak menarik

baginya, maka timbulah rasa bosan, malas, dan belajar

haruslah di kejar-kejar, sehingga prestasi belajar

siswapun turun. Untuk itu pendidik harus

mengusahakan agar pelajaran yang diberikan menarik

minat siswa.

(3) Minat

Bahan pelajaran menarik minat/ keinginan anak

akan dapat dipelajari oleh anak dengan sebaik-baiknya.

Sebaiknya bahan yang tidak sesuai dengan minat/

keinginan anak pasti dapat di pelajari dengan

sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan

utnuk belajar. Minat seringkali timbul jika ada sebuah

perhatian. Karena itu untuk menimbulkan minat kita

(43)

misalnya dengan menghubungkan pelajaran satu

dengan pelajaran lainnya. Atau di hubungkan dengan

hal-hal yang menarik bagi anak.

(4) Bakat

Sering kita mendengar bahwa pelajaran itu tidak

sesuai dengan bakatnya.

(5) Emosi

Kadang kala ada anak yang tidak begitu stabil

emosinya, sehingga dapat mengganggu belajarnya.

Misalnya ada masalah yang kecil saja dapat timbul

emosi yang mendalam, sampai menimbulkan

gejal-gejala negatif tak sadarkan diri, kejang dan sebagainya.

Dalam keadaan emosi yang seperti ini tentu belajarnya

akan mengalami hambatan-hambatan.

2) Faktor endogen

Selain faktor endogen (yang datang dari diri sendiri). Ada

pula faktor exogen (faktor yang datang dari luar) yang

macamnya lebih banyak. Faktor yang ini meliputi faktor

keluarga, sekolah dan masyarakat.

a) Lingkungan keluarga

Faktor ini meliputi faktor orang tua, suasana runah, dan

(44)

(1) Faktor orang tua

Faktor orang tua merupakan faktor yang besar

pengaruhnya terhadap kemajuan peserta didik. Orang

tua yang dapat mendidik anak-anaknya enggan cara

memberikan penddikan yang baik tentu anak akan

sukses dalam belajarnya. Sebaliknya orang tua yang

tidak mengindahkan pendidikan anak-anaknya, acuh

tak acuh, bahkan tidak memperhatikan sama sekali,

tentu tidak akan berhasil dalam belajarnya. Misalnya

anak yang tidak di perintahkan untuk belajar secara

teratur dan tidak di berikan bimbingan, akhirnya akan

menemui kesulitan dalam belajar dan segan untuk

belajar.

Begitu pula orang tua yang memanjakan anaknya

juga termasuk cara pendidikan yang kurang baik. Anak

manja biasanya sukar di paksa untuk belajar. Ia di

biarkan begitu saja, keran orang tuanya terlalu sayang

pada anaknya. Memang orang tua harus sayang kepada

anaknya, tapi apabila terlalu sayang akan menimbulkan

hal-hal yang kurang baik dan menyesatkan.

(2) Faktor suasana rumah

Lingkungan keluarga yang lain yang dapat

(45)

rumah. Suasana rumah yang terlalu gaduh atau terlalu

ramai tidak akan memberikan kesempatan kepada anak

untuk belajar dengan baik.

Bagitu juga suasana rumah tangga yang selalu

tegang, selalu banyak cekcok di antara anggota

keluarganya, akan mengakibatkan gangguan yang

sangat besar terhadap kemauan belajar siswa.

(3) Faktor ekonomi keluarga

faktor ekonomi banyak menentukan juga dalam

belajar anak. Misalnya anak dari keluarga mampu

dapat membeli alat sekolah dengan lengkap sebaliknya

dengan keluarga yang ekonominya kurang begitu baik.

Dan hal ini akan berpengaruh besar pada siswa yang

belajar.

b) Lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah terkadang menjadi faktor

hambatan bagi anak. Termasuk dalam hal ini misalnya.

(1) Cara penyajian pelajaran yang kurang baik. Dalam hal

ini misalnya karena guru kurang persiapan atau kurang

menguasai buku-buku pelajaran. Sehingga dalam

menerangkannya kepada anak kurang baik dan sukar di

mengerti oleh anak. Begitu pula metode dan sikap guru

(46)

(2) Hubungan guru dan murid yang kurang baik. Biasanya

bila anak tersebut menyukai gurunya, akan suka pula

dengan pelajaran yang di berikannya. Sebaliknya bila

anak membenci guru atau ada hubungan yang kurang

baik. Maka dia akan sukar pula memahami pelajaran

yang di berikan oleh gurunya.

(3) Hubungan antara anak dan anak kurang menyenangkan.

Hal ini terjadi pada anak yang di asingkan /di benci oleh

temannya. Anak yang di benci akan mengalami tekanan

batin pada dirinya dan menghambat kemajuan

belajarnya.

(4) Bahan pelajaran yang sudah tinggi di atas kemampuan

seorang anak.

(5) Alat-alat belajar di sekolah yang serba tidak lengkap.

(6) Jam-jam pelajaran yang kurang baik. Misalnya sekolah

yang masuk siang di mana udara sangat panas dan

memiliki pengaruh untuk melelahkan siswa.

c) Lingkungan masyarakat

Termasuk lingkungan masyarakat yang dapat

menghambat kemajuan bealajar anak antara lain:

media-media yang berada di masyarakat seperti bioskop, radio,

televisi, majalah, dan sebagainya yang dapat berpengaruh

(47)

(1) Teman bergaul yang memberikan pengaruh tidak

baik.

(2) Corak kehidupan sosial masyarakat sekitar

lingkungan.

(3) kurang baik dn memberikan dampak pada diri

siswa. sehingga dapat mempengaruhi semangat

belajar siswa.

2. Hasil belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Sudjana (2013: 22) adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya. Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan

yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari

latihan atau pengalaman yang diperoleh (Sam’s, 2010: 33).

b. Klasifikasi Hasil Belajar

Menurut Benyamin Bloom (dalam Sudjana, 2013: 22) secara

garis besar membagi menjadi tiga ranah, yakni:

1) Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual

yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisa, sintesis, dan evaluasi. Kedua

aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat

(48)

2) Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima

aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,

organisasi, dan internalisasi.

3) Ranah Psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar

ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah

psikomotoris yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan

dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan,

gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan

interpretatif.

c. Penilaian Hasil Belajar

1) Pengertian Penilaian

Menurut Sudjana (2013: 3) penilaian adalah proses

memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu

berdasarkan suatu kriteria tertentu. Sedangkan penilaian hasil

belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil

belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.

2) Fungsi dan Tujuan penilaian

Fungsi penilaian yaitu sebagai berikut:

a) Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan

instruksional.

b) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar.

c) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa

(49)

Sedangkan tujuan penilaian adalah sebagai berikut:

a) Mendiskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga

dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam

berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang

ditempuhnya.

b) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran

di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam

mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan

pendidikan yang diharapkan.

c) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan

perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program

pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya.

d) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari

pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu pengetahuan atau science itu adalah sekelompok pengetahuan

yang terorganisasi dan sistematis, yang mempelajari gejala-gejala alam

dan gejala sosial lewat observasi dan eksperimen (kartono, 1990: 1).

Sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang studi yang

merupakan panduan (fusi) dari sejumlah mata pelajaran sosial

(50)

Menurut Nasution IPS adalah suatu program pendidikan yang

merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan

manusia dalam lingkungan fisiknya maupun dalam lingkungan sosial

yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti geografi,

sejarah, ekonomi, antropologi, tata negara, dan sejarah. Di Amerika

Serikat dikemukakan oleh The Commite on the National Education

Association and Reorganization of the secondary education in 1916

mendefinisikan sebagai: Ilmu yang mempelajari bahan-bahan pokok

yang langsung berhubungan dengan tata susunan masyarakat dan

manusia yang menjadi anggota masyarakat (Saepudin, 2002: 7).

2. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Saepudin (2002: 17) mengemukakan IPS memiliki karakteristik

seperti:

a. Kerangka kerja IPS lebih menekankan pada bidang praktis

tentang peristiwa, gejala dan masalah sosial daripada bidang

teoritis keilmuan.

b. Dalam menelaah objek studinya, IPS menekankan pada

keterpaduan aspek kehidupan sosial daripada

aspek-aspek yang terpisah satu sama lain.

c. Kerangka kerja IPS berlandaskan ilmu-ilmu social sebagai

induknya, dan menjadikan ilmu-ilmu sosial tersebut sebagai

(51)

d. Pada pengajaran IPS, masyarakat menjadi sumber materi, objek

studi, laboratorium, dan sekaligus juga menjadi ruang lingkup

penelaahannya.

e. Dalam melaksanakan kerjanya, IPS menerapkan pendekatan

interdisipliner.

f. Pengajaran IPS dilaksanakan mulai dari tingkat sekolah dasar,

sekolah menengah sampai perguruan tinggi.

3. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial berkaitan dengan

masalah-masalah nyata dalam kehidupan bermasyarakat, maka pemantapan

ilmu pengetahuan sosial dalam pendidikan secara langsung dapat

dikembangkan pada beberapa mata pelajaran atau mata kuliah yang

secara langsung telah menggunakan istilah ilmu pengetahuan sosial

maupun pendidikan kewarganegaraan. Untuk memantapkan IPS

tersebut, tepat kiranya bila staf pengajar (guru) memahami secara bulat

struktur disiplin ilmu serta mengikuti perkembangan dinamika

ilmu-ilmu sosial serta perkembangan dan perubahan sosial yang begitu

cepat (Rasimin, 2012: 39).

4. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Rasimin (2012: 40)

sebagai berikut:

a. Sebagai pendidikan yakni membina siswa menjadi warga

(52)

kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi

masyarakat dan Negara.

b. Mengembangkan perhatian dan kepedulian sosial siswa

terhadap kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat.

c. Untuk mewariskan nilai-moral dalam masyarakat agar dapat

menjunjung tinggi kemuliaan harkat dan derajat manusia.

5. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Tujuan IPS menurut Saepudin (2002: 9) sebagai berikut:

a. Acquiring of knowledge (pemberian pengetahuan)

Hal ini dimaksudkan untuk menjadikan anak didik menjadi

warga negara yang baik, ia perlu dibekali dengan pengetahuan

yang bersumber pada ilmu-ilmu sosial.

b. Training in independen study

Dalam hal ini anak harus dilatih belajar sendiri, anak harus

diajarkan bagaimana belajar yang baik, memupuk kebiasaan

belajar, mempergunakan waktu secara baik dan tepat guna.

c. Development of resoning power and critical juggement

Peserta didik dilatih untuk memiliki kemampuan berfikir kritis,

dihubungkan dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Kemampuan berpikir kritis tidak bisa dilatihkan tanpa memiliki

lebih dahulu fakta-fakta sebagai landasan berfikir.

d. Formation of habits and skill

(53)

e. Training in desirable patterns of conduct

Melatih anak untuk menghayati nilai-nilai hidup yang baik

termasuk didalamnya etika moral, kejujuran dan sebagainya.

6. Metode pembelajaran IPS

Berdasarkan pendekatan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial

terdapat empat unsur utama yang harus diperhatikan (Rasimin, 2012:

85)

a. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran

ilmu pengetahuan sosial yakni perubahan profil perilaku dan

pribadi peserta didik

b. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan

pembelajaran ilmu pengetahuan sosial yang dipandang paling

efektif

c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau

prosedur, metode dan teknik pembelajaran ilmu pengetahuan

sosial

d. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran

keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan

pembelajaran ilmu pengetahuan sosial.

C. Metode Team Quiz

1. Pengertian Metode Team Quiz

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai

(54)

Rasimin (2012: 86) mengemukakan bahwa metode dapat diartikan

sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana

yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

Team quiz adalah model pembelajaran aktif yang mana siswa

dibagi kedalam tiga kelompok besar dan semua anggota bersama-sama

mempelajari materi tersebut, mendiskusikan materi, saling memberi

arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban, setelah materi

selesai diadakan suatu pertandingan akademis.

Menurut Surakhmad (dalam Djamarah, 2006: 46) mengemukakan

lima macam faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar

sebagai berikut:

a. Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya.

b. Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya.

c. Situasi yang berbagai-bagai keadaannya.

d. Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya.

e. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.

2. Langkah-langkah Team Quiz

Langkah-langkah Team Quiz menurut Zaini (2007: 57)

a. Pilihlah topik yang dapat disampaikan dalam 3 segmen.

(55)

c. Sampaikan kepada siswa/ mahasiswa format pelajaran/ perkuliahan

yang anda sampaikan kemudian mulai presentasi, batasi maksimal

10 menit.

d. Setelah presentasi, minta kelompok A untuk menyiapkan

pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja

disampaikan. Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk

melihat lagi catatan mereka.

e. Minta kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada kelompok

B, jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, lempar

pertanyaan tersebut kepada kelompok C.

f. Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika

kelompok C tidak dapat menjawab, lemparkan kepada kelompok

B.

g. Jika Tanya jawab ini selesai, lanjutkan perkuliahan kedua, dan

tunjuk kelompok B untuk menjadi penanya. Lakukan seperti proses

pada kelompok A.

h. Setelah kelompok B selesai degan pertanyaannya, lanjutkan

perkuliahan ketiga, dan kemudian tunjuk kelompok C sebangai

penanya.

i. Akhir perkuliahan dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan

(56)

3. Kelebihan Team Quiz

Beberapa kelebihan metode team quiz diantaranya yaitu:

a. Dapat meningkatkan keseriusan.

b. Dapat menghilangkan kebosanan dalam lingkungan belajar.

c. Mengajak siswa untuk terlibat penuh.

d. Meningkatkan proses belajar.

e. Membangun kretifitas diri.

f. Meraih makna belajar melalui pengalaman.

g. Memfokuskan siswa sebagai subjek belajar.

(57)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Sekolah

Profil Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Suruh 02

Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Suruh 02

NSM : 111233220050

Propinsi : Jawa Tengah

Otonomi : Semarang

Kecamatan : Suruh

Desa/Kelurahan : Suruh

Jalan : Suruh – Dadapayam Km 2

Kode Pos : 50776

Telphon : 082892080103

Status Sekolah : Swasta

Akreditasi/ Th : B/2010

Surat Keputusan : No:4055/I-/Jtg-27/1982 Tgl: 24 Nopember

1982

Penerbit SK : PPM Majelis Pendidikan Pengajaran dan

Kebudayaan

Tahun Berdiri : 01 Januari 1957

KBM : Pagi

(58)

Luas Bangunan : 1545 M2

Lokasi Sekolah : Dusun Morangan Rt. 01 Rw. 10 Suruh

Jarak Kepusat Kota Kec. : 2 Km

Jarak Ke Pusat Otoda : 40 Km

2. Visi Misi Sekolah Visi

Terwujudnya generasi islam yang terampil qiro’ah, tekun beribahah,

berakhlak karimah, berprestasi dan berbudaya.

Misi

a. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian

prestasi akademik dan non akademik

b. Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari

Al-quran dan menjalankan ajaran agama islam

c. Mewujudkan pembentukan karakter islami yang mampu

mengaktualisasikan diri dalam masyarakat

d. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga

kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan

e. Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien,

transparan dan akuntabel.

3. Keadaan Gedung MI Muhammadiyah Suruh 02

Gedung yang dimiliki MI Muhammadiyah Suruh 02 Kab.

Semarang meliputi:

(59)

b. Ruang kepala sekolah.

h. Satu lokal WC untuk guru dan dua lokal WC untuk siswa.

4. Data Guru

Guru di MI Muhammadiyah Suruh 02 berjumlah 8 orang, 1 guru

yang sudah PNS dan 7 guru diantaranya adalah guru wiyata bhakti.

Tabel 3.1 Data Guru MI Muhammadiyah Suruh 02

(60)

kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 jumlah siswa yang menjadi subjek

penelitian berjumlah 20 siswa, terdiri dari 12 laki-laki dan 8 perempuan.

Penelitian dilakukan pada semester 1 tahun ajaran 2014/2015.

Tabel 3.2 Data siswa kelas IV

No Nama Tempat lahir Tgl Lahir L/P

1 Fadmawati Kumala Dwi Kab.Semarang 02/12/2002 P

2 Bima Arya Pamungkas Kab.Semarang 12/06/2003 L

3 Dwi Afif Budi santoso Kab.Semarang 10/12/2004 L

4 Saka Nanang Permana Kab.Semarang 05/10/2004 L

5 Ragil Seta Dinaro Kab.Semarang 28/09/2004 L

6 Muhammad Wibowo Kab.Semarang 31/12/2003 L

7 Ayuk Nurika Kab.Semarang 14/09/2004 P

8 Desita Mudmaidah Kab.Semarang 26/12/2004 P

9 Aldia Na'im Alimron Kab.Semarang 16/11/2004 L

10 Zahra Fahreza Salsabila Kab.Semarang 11/11/2004 P

11 Nayla Cahya Putri Kab.Semarang 14/07/2005 P

12 Fatahilah Usman Kab.Semarang 11/07/2003 L

13 Dian Nur Amalia Kab.Semarang 16/09/2003 P

14 Tamiyatul Fasikhah Kab.Semarang 19/06/2003 P

15 Rizqi Saputra Kab.Semarang 17/03/2003 L

16 Nanang Budi Setiawan Kab.Semarang 16/12/2003 L

17 Heri Hendra Pastiawan Kab.Semarang 15/05/2003 L

18 Wahyu Setia Budi Kab.Semarang 06/04/2003 P

19 Vidika Ogan Saputra Kab.Semarang 18/10/2000 L

20 vera Ira Irviana Kab.Semarang 14/9/2005 P

C. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus penelitian.

Masing-masing siklus meliputi empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan,

(61)

1. Deskripsi pelaksanaan siklus I

a. Perencanaan

Tahapan perencanaan meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I pada hari kamis

tanggal 4 september 2014.

2) Membuat instrumen penelitian yaitu:

a) Lembar observasi, untuk mengetahui aktivitas siswa dalam

kegiatan pembelajaran dan untuk mengumpulkan data

tentang pengelolaan kelas oleh guru.

b) Tes formatif sebagai alat ukur tingkat pemahaman sisswa

terhadap materi pelajaran.

3) Menyiapkan alat dan media pembelajaran yaitu:

a) Buku paket IPS untuk SD/MI kelas IV.

b) Lembar kerja siswa.

c) Media pembelajaran meliputi: air, tanah, logam, pasir.

4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat

serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode

team quiz.

Langkah-langkah pembelajaran

a) Kegiatan awal (10 menit)

(1) Berdo’a

(2) Salam

(62)

(4) Apresepsi

(5) Pre test

b) Kegiatan inti (45 menit)

(1) Siswa diminta untuk mengamati gambar sapi,

jagung, kayu, besi, garam dan bensin.

(2) Siswa mendengarkan penjelasan yang berkaitan

materi dari guru.

(3) Siswa dibagi menjadi 3 (A,B, dan C ) kelompok tiap

kelompok diberi bahasan yg berbeda-beda.

(4) Setiap kelompok mempelajari materi yang telah

dibagi guru.

(5) Guru membimbing siswa saat diskusi.

(6) Setiap kelompok presentasi secara bergantian

dengan waktu maksimal 10 menit.

(7) Setelah presentasi, minta kelompok A untuk

menyiapkan pertanyaan-pertanyaanberkaitan

dengan materi yang baru saja disampaikan.

Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk

melihat lagi catatan mereka.

(8) Minta kelompok A untuk memberi pertanyaan

kepada kelompok B, jika kelompok B tidak dapat

menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan tersebut

(63)

(9) Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok

C, jika kelompok C tidak dapat menjawab,

lemparkan kepada kelompok B.

(10) Jika Tanya jawab ini selesai, lanjutkan

pembelajaran kedua, dan tunjuk kelompok B untuk

menjadi penanya. Lakukan seperti proses pada

kelompok A.

(11) Setelah kelompok B selesai dengan

pertanyaannya, lanjutkan pembelajaran ketiga, dan

kemudian tunuk kelompok C sebagai penanya.

(12) Setelah pembacaan soal semua selesai nilai

dijumlah untuk mengetahui perolehan nilai.

c) Kegiatan akhir (15 menit)

(1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi

pembelajaran.

(2) Guru memberikan soal evaluasi/ post test.

(3) Menutup pelajaran dengan salam.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan mencakup kegiatan sebagai berikut:

1) Kegiatan awal (10 menit)

a) Berdo’a

b) Salam

Gambar

Gambar 1.1 Skema siklus penelitian (Arikunto, 2006: 16)
Tabel 3.1 Data Guru MI Muhammadiyah Suruh 02
Tabel 3.2 Data siswa kelas IV
Tabel 4.1 Nilai pre test dan post test siklus I
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dengan hasil analisis dan prediksi metode SEM pada penelitian ini disimpulkan dari faktor-faktor variabel penelitian ini hanya satu faktor setiap variabel laten

Mengunduh, mencetak, dan mengisi formulir pendaftaran dari fisika.um.ac.id Konfirmasi via SMS dengan

Visi Poros Maritim Dunia yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 2014 membutuhkan dukungan pemangku kepentingan terkait, termasuk Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis dan Perancangan

hubungan antar dua variabel penelitian, yaitu beban kerja sebagai variabel X. dan kepuasan kerja sebagai variabel Y, konstelasi hubungan antar

 HP adalah alat komunikasi yang dapat digunakan.. untuk berkomunikasi dengan banyak orang. Manfaat HP adalah untuk berkomunikasi kepada lebih dari satu orang dan untuk

pada variabel bebas yaitu waktu pemberian makanan pendamping ASI dan pengetahuan ibu , jenis penelitian deskriptif korelasional, teknik sampling menggunakan simple random

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Apakah peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik siswa melalui model pembelajaran berbasis masalah