PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA)
MELALUI METODE TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI
MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
IFA KUMALA SANTI 11510008
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA)
MELALUI METODE TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI
MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
IFA KUMALA SANTI 11510008
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id
NOTA PEMBIMBING
Lam : 1 Naskah
Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Kepada:
Yth. Ketua STAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : Ifa Kumala Santi
NIM : 11510008
Jurusan/ Progdi : Tarbiyah/ Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA) MELALUI METODE TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015.
Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera di munaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 14 November 2014
Pembimbing
Suwardi, M.Pd.
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA) MELALUI METODE
TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DISUSUN OLEH : IFA KUMALA SANTI
NIM : 11510008
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 20 Februari
2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Prof. Dr. Mansur, M.Ag.
Sekertaris Penguji : Suwardi, M.Pd.
Penguji I : Dra. Sri Suparwi, M.A.
Penguji II : Wahidin, M.Pd.
Salatiga, 3 Maret 2015 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112 199203 1 005
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ifa Kumala Santi
NIM : 11510008
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat
atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiyah.
Salatiga, 14 November 2014
Yang menyatakan,
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO
َْلا ُدْعَو َءاَج اَذِإَف اَهَلَف ْمُتْأَسَأ ْنِإَو ْمُكِسُفْوَ ِلِ ْمُتْىَسْحَأ ْمُتْىَسْحَأ ْنِإ
اوُءىُسَيِل ِةَسِخ
َتُيِلَو ٍةَّسَم َلَّوَأ ُيىُلَخَد اَمَك َدِجْسَمْلا اىُلُخْدَيِلَو ْمُكَهىُجُو
اًسيِبْتَت اْىَلَع اَم اوُسِّب
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika
kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang
saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain)
untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid,
sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk
membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.”
(QS. Al-Isra’ : 7)
PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada :
Bapak dan Ibuku (Samsudi dan Miskiyah) beserta keluarga tercinta.
Bapak Suwardi, M,Pd yang dengan sabar membimbing skripsi ini sampai
selesai.
Seluruh bapak ibu dosen yang telah bersedia memberikan ilmu dan terima
kasih atas dorongan dan motivasinya.
Seseorang yang ada dihati yang selalu memberi semangat.
Teman-teman PGMI angkatan 2010 terutama kelas B yang telah memberi
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Serta sholawat dan
salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Nabi Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya. Dengan rahmat-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul :”Peningkatan Hasil Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Sumber Daya Alam (SDA) Melalui Metode
Team Quiz Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan saran-saran
yang bermanfaat sehingga memperlancar penyususnan skripsi ini, khususnya yang
kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M. Pd. selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Ibu Peni Susapti, M. Si. selaku ketua jurusan program studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
3. Bapak Suwardi, M. Pd. yang telah membimbing dan memberi
pengarahan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, mencurahkan
pikiran dan tenaga serta mengorbankan waktunya sampai terselesaikan
skripsi ini.
4. Para bapak, ibu dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah
5. Bapak kepala MI Muhammadiyah Suruh 02 yang telah memberikan
ijin penelitian.
6. Bapak dan Ibu beserta keluarga yang telah memberikan bantuan dan
motivasi sehingga terselesaikannya skripsi.
7. Sahabat dan teman-teman PGMI 2010 yang telah memberi dukungan
dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu.
Teriring do’a semoga amal dan budi baik yang mereka berikan
kepada penulis menjadi catatan amal yang baik disisi Allah SWT.
Salatiga, 14 November 2014
ABSTRAK
Santi, Ifa Kumala. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Sumber Daya Alam (SDA) Melalui Metode Team Quiz Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Suwardi, M.Pd.
Kata Kunci : Hasil Belajar dan Metode Team Quiz
Penelitian ini dilakukan karena rendahnya hasil belajar dan semangat belajar siswa kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 Kab. Semarang pada mata pelajaran IPS. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah
“Apakah dengan menggunakan metode team quiz dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi Sumber Daya Alam (SDA) siswa kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 Kab. Semarang tahun pelajaran 2014/2015?”. Berdasarkan pertanyaan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi
Sumber Daya Alam (SDA) melalui metode team quiz siswa kelas IV MI
Muhammadiyah Suruh 02 kab Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) melalui metode team quiz, subjek penelitian yang digunakan siswa kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 Kab. Semarang dengan jumlah 20 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi dan dokumentasi. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, obersvasi, dan refleksi.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………...… i
LEMBAR BERLOGO………..……… ii
JUDUL………...……….. iii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ……….. iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN………. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………..……… vi
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN………..… vii
KATA PENGANTAR………..………… viii
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar……….……… 16
C. Metode Team Quiz………..……… 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……… 42
B. Subjek Penelitian………. 44
C. Pelaksanaan Penelitian………. 45
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I……… 46
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II……….. 52
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III………. 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian……… 67
1. Siklus I………. 67
2. Siklus II……… 68
3. Siklus III……….. 69
B. Pembahasan………. 70
1. Pembahasan Siklus I……… 70
2. Pembahasan Siklus II……….. 72
3. Pembahasan Siklus III………. 74
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………. 77
B. Saran ……….. 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN- LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 Data Guru MI Muhammadiyah Suruh 02 ………. 44
TABEL 3.3 Data Siswa Kelas IV ………. 45
TABEL 4.1 Nilai Pre test dan Post test Siklus I ……….. 67
TABEL 4.2 Nilai Pre test dan Post test Siklus II ………. 68
TABEL 4.3 Nilai Pre test dan Post test Siklus III ……… 69
TABEL 4.4 Nilai pre test dan post test siklus I dan Pembahasan ……...……. 70
TABEL 4.5 Nilai pre test dan post test siklus II dan Pembahasan ………... 72
TABEL 4.6 Nilai pre test dan post test siklus III dan Pembahasan …..….….. 74
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus II
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus III
Lampiran 4 Lembar Evaluasi Siklus I
Lampiran 5 Lembar Evaluasi Siklus II
Lampiran 6 Lembar Evaluasi Siklus III
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Siklus I
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siklus II
Lampiran 9 Lembar Pengamatan Siklus III
Lampiran 10 Foto-foto Kegiatan Selama Penelitian
Lampiran 11 Lembar Konsultasi skripsi
Lampiran 12 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 14 Nota Pembimbing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan langkah utama untuk meningkatkan
kualitas manusia karena semakin tinggi pendidikan yang telah didapatkan
manusia maka akan semakin tinggi pula derajat yang ia dapat. Dalam
menjalankan kehidupan bermasyarakat manusia memerlukan aturan yang
baku agar dapat diterima di dalam lingkungan masyarakat. Pada dasarnya
manusia diciptakan sebagai makhluk monodualisme, yaitu sebagai
makhluk sosial dan makhluk individu. Sebagai makhluk sosial tentu tidak
lepas dari kehidupan bermasyarakat, sedangkan dalam hidup
bermasyarakat diperlukan sebuah ilmu sosial. IPS merupakan salah satu
disiplin ilmu yang mengajarkan kepada manusia untuk berinteraksi dengan
lingkungan sosialnya agar menjadi pribadi yang baik dan berkarakter.
Dalam pendidikan di era ini IPS menjadi salah satu mata pelajaran
yang di golongkan menjadi pelajaran pokok, dimana siswa wajib
menguasai dengan baik. Akan tetapi dalam pembelajarannya pengajaran
yang berlangsung di sekolah-sekolah masih banyak menggunakan metode
pembelajaaran konvensional dan mengharapkkan prestasi yang tinggi
tanpa mengesampingkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta
didik. Padahal karakteristik materi IPS adalah ilmu yang di dalamnya lebih
kurang begitu mempunyai intelegensi yang tinggi akan sulit untuk
mengikuti pembelajaran yang diberikan.
Berdasarkan masalah-masalah yang dipaparkan di atas maka perlu
adanya sebuah pembenahan yang harus dilakukan dalam hal pembelajaran
agar materi IPS dapat berjalan dengan baik dan sesuai tujuan awal yang
diinginkan. Salah satu jalan atau cara yang ditempuh dalam hal ini adalah
dengan menggunakan metode yang baik dan sesuai dengan karakteristik
ilmu IPS. Mulyasa (2011: 107) menyatakan IPS memerlukan penggunaan
metode pembelajaran yang bervariasi agar hasil belajar dapat maksimal
dan siswa mampu menguasai materinya. Penggunaan metode yang
bervariasi akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Lebih lanjut Rasimin (2012: 59) mengemukakan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar, pada hakekatnya harus
memperhatikan kebutuhan pesrta didik yang rata-rata masih berusia antara
6-12 tahun. Dalam kelompok usia ini, anak berada dalam tahap
perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkat kongkrit
operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan
menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih jauh.
Metode pembelajaran merupakan cara yang dipakai oleh guru dalam
meningkatkan baik dari segi hasil atau minat siswa dalam belajar.
Djamarah (2006: 46) menambahkan Dalam kegiatan belajar mengajar,
sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya
pembelajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik.
Penggunaan metode yang bervariasi diharapkan siswa dapat lebih senang
dan tidak bosan pada saat pelajaran dilaksanakan.
Guru yang profesional hendaknya dapat melaksanakan kegiatan
belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa menjadi bersemangat
dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga kesan belajar yang
membosankan dapat dihilangkan dari benak siswa. Seorang guru
hendaknya mendesain pembelajaran sedemikian rupa agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Penggunaan metode pembelajaran yang
bervariasi dalam menciptakan media serta menggunakannya dalam
pembelajaran merupakan hal wajib direncanakan yang dikuasai oleh guru.
Makin tepat medote yang digunakan oleh guru dalam mengajar akan
semakin efektif kegiatan pembelajaran (Hamruni, 2012: 7).
Pelaksanaan pembelajaran IPS di MI Muhammadiyah Suruh 02
kecamatan Suruh di kelas IV masih menggunakan metode pembelajaran
yang konvensional yaitu ceramah. Melalui penggunaan metode ceramah
ini siswa kurang maksimal dalam menerima pembelajaran, sehingga hasil
yang dicapai juga kurang maksimal
Salah satu metode yang dapat digunakan pada pembelajaran IPS
adalah metode team quiz. Metode team quiz dapat digunakan untuk
meningkatkan semangat belajar siswa kelas IV MI Muhammadiyah Suruh
Dengan menggunakan metode team quiz siswa secara aktif belajar karena
penggunaan metode ini menuntut keaktifan siswa dalam mencari
pengetahuan, sehingga pengetahuan yang didapat tidak akan mudah
terlupakan.
Beranjak dari latar belakang masalah di atas, maka penulis
melaksanakan penelitian tindakan kelas yang mengupayakan terjadinya
peningkatan hasil belajar IPS. Adapun judulnya adalah PENINGKATAN
HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI
SUMBER DAYA ALAM (SDA) MELALUI METODE TEAM QUIZ
SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka
dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : Apakah
dengan menggunakan metode team quiz dapat meningkatkan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi Sumber Daya Alam (SDA) siswa
kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 Kab. Semarang tahun pelajaran
2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin
di capai penulis dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan
(SDA) melalui metode team quiz siswa kelas IV MI Muhammadiyah
Suruh 02 kab Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang palimg tepat untuk
memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti (Mulyasa, 2011:
63). Hipotesis pada penelitian ini adalah metode team quiz dapat
meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi Sumber
Daya Alam (SDA) siswa kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 kab
Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi
teoritis maupun praktis.
1. Teoritis
Memberikan sumbangan pemikiran berupa ilmu pengetahuan,
bagi pemilihan metode pembelajaran, pada khususnya dalam
penggunaan metode team quiz yang dilakukan pada siswa MI
Muhammadiya Suruh 02 mata pelajaran IPS, dan dapat digunakan
pada mata pelajaran yang lain.
2. Praktis
a. Bagi siswa
Untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran menjadi
materi semakin mudah serta dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
b. Bagi guru
Untuk meningkatkan kinerja guru, memiliki metode pembelajaran
alternetif yang sesuai pada kompetensi dasar. Selain itu guru dapat
mencapai tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan.
c. Bagi sekolah
Mampu mengembangkan kualitas pendidikan baik dalam bidang
akademik maupun non akademik. Serta memberikan sumbangan
yang berguna bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran terutama
dalam pemilihan metode yang tepat baik dalam pembelajaran IPS
maupun mata pelajaran yang lain.
d. Bagi penulis
Penulis dapat menambah pengetahuan, wawasan serta dapat
dijadikan sebagai pedoman untuk mengajar nanti, dan dapat
menambah pengalaman bagi penulis.
F. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahpahaman antara penafsiran yang
dimaksud penulis dalam penggunaan kata pada judul maka akan dijelaskan
dalam definisi istilah :
1. Hasil belajar
Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh
yang ditandai dengan adanya perubahan diri seseorang. Perubahan
sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti
perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain
pada individu yang sedang belajar (Rasimin, 2012: 49). Sedangkan
pengertian hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang
berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau
pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini, gagne dan briggs
mendefinisikan hasil belajar sebagi kemampuan yang diperoleh
seseorang sesudah mengikuti proses belajar (Sam’s, 2010: 33)
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang studi yang
merupakan panduan (fusi) dari sejumlah mata pelajaran sosial
(Ahmadi, 1997: 3).
3. Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berada di alam dan
bermanfaat bagi manusia (Hadiah, 2007: 32).
4. Metode Team Quiz
Metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai
untuk mencapai tujuan tertentu (Hamruni, 2012: 7). Team quiz adalah
model pembelajaran aktif yang mana siswa dibagi kedalam tiga
kelompok besar dan semua anggota bersama-sama mempelajari materi
memberikan pertanyaan dan jawaban, setelah materi selesai diadakan
suatu pertandingan akademis.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang ditetapkan adalah penelitian tindakan
kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam
bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2010: 18).
Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1)
perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan dan 4 refleksi. Adapun
model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai
berikut.
Gambar 1.1 Skema siklus penelitian (Arikunto, 2006: 16) SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan Perencanaan
Pengamatan SIKLUS II
Pelaksanaan
Pelaksanaan Refleksi
Refleksi
2. Subjek Penelitian
a. Lokasi dan Subyek Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah Suruh 02 kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang
Tahun pelajaran 2014/2015. Sedangkan subyek penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02
Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2014/2015. Jumlah subyek penelitian 20 siswa, terdiri dari laki-laki
12 (dua belas) dan perempuan 8 (delapan). Jumlah kelas yang
terdapat di MI Muhammadiyah Suruh 02 yaitu 6 kelas, yang
menjadi subjek penelitian 1kelas .
Alasan yang paling mendasar dalam pemilihan kelas IV
sebagai subyek penelitian dikarenakan hasil belajar IPS di kelas ini
yang masih rendah, sedangkan kelas IV merupakan kunci
kematangan siswa untuk memasuki kelas V. Adanya penggunaan
metode team quiz dengan harapan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2014/2015.
1) Siklus I dilaksanaka pada hari kamis tanggal 4 september
2014.
2) Siklus II dilaksanakan pada hari senin tanggal 8
3) Siklus III dilaksanakan pada hari kamis tanggal 11
September 2014.
3. Siklus Penelitian
Menurut Arikunto (2006: 16) dalam bukunya Suyadi
mengemukakan bahwa secara umum terdapat empat langkah dalam
melakukan PTK, yaitu : Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi (Suyadi, 2010: 49).
a. Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa,
mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan
tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya
dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan
tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan
(Arikunto, 2006: 17). Kegiatan yang dilakukan adalah menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan materi dan
media pembelajaran, menyiapkan lembar observasi dan lembar
kerja siswa, dan menyiapkan evaluasi lembar kerja siswa.
b. Acting (Pelaksanaan)
Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah
direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak dikelas (Suyadi,
2010:62). Dalam kegiatan acting (pelaksanaan) guru/peneliti
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun
sebelumnya.
c. Observation (Pengamatan)
Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data
dalam penelitian di mana penelitian atau pengamatan melihat
situasi penelitian (Wijaya, 2010: 66). Pada tahap ini guru
mengamati kegiatan tingkah laku anak didik ketika proses
pembelajaran berlangsung dengan sasaran yang diamati yaitu
perhatian, keaktifan dan kerjasama siswa dalam mengemukakan
materi pembelajaran.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang telah dilakukan (Suyadi, 2010: 64). Setelah metode team quiz
terlaksana, maka dapat dilihat adanya perubahan dari hasil belajar.
Perubahan tersebut dapat dibandingkan dengan sebelum dan
sesudah diterapkan metode team quiz.
4. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data pada penelitian ini, bentuk instrument
penelitian adalah :
a. Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan dalam
proses belajar berlangsung.
b. Lembar soal pre test dan post tes digunakan untuk mengetahui
c. Pedoman dokumentasi digunakan untuk mengetahui keadaan
sekolah sebagai tempat penelitian.
5. Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang maksimal dari siswa, peneliti
menggunakan 2 instrumen, yaitu:
a. Pengamatan
Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data
dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi
penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian
yang berhubungan dengan kondisi/ interaksi belajar-mengajar,
tingkah laku, dan interaksi kelompok (Wijaya, 2010: 66). Teknik
ini menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan guru sebagai
peneliti untuk memperoleh data. Pengamatan digunakan untuk
mengamati secara langsung kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran dalam mata pelajaran ilmu Pengetahuan Sosial.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengukur tingkat hasil belajar setelah
mengikuti pembelajaran dengan metode team quiz. Dalam tes ini
peneliti menyusun soal yang terdiri beberapa soal uraian yang
harus dikerjakan oleh siswa.
6. Analisis Data
Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna
untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2011: 85). Dalam rangka
membuktikan hipotesis akan dilakukan analisis dengan menggunakan
rumus t-tes. Rumus ini dipakai untuk menghitung nilai beda antara
nilai pre test dengan nilai post test.
̅
√∑ ∑
t = Harga t untuk sampel berkorelasi
̅ = Rerata dari nilai perbedaan
= Perbedaan antara skor tes awal dengan skor tes akhir untuk
setiap individu
D² = Kuadrat dari D
N = Banyaknya subjek penelitian.
7. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan yang digunakan adalah ketuntasan individu
dan ketuntasan klasikal. Untuk mengetahuai ketuntasan setiap individu
dalam mencapai skor ≥ 70 pada materi sumber daya alam dapat dilihat
dari hasil post tes. Sedangkan ketuntasan klasikal, persentase
ketuntasan belajar siswa yang peneliti harapkan adalah ≥75% dari
jumlah total siswa satu kelas. Untuk mengukur persentase kompetensi
siswa secara klasikal dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut:
H. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai
berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi memuat tentang sampul, lembar berlogo, halaman
judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar pengesahan kelulusan,
pernyataan keaslian tulisan, motto, dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
2. Bagian Inti
Bagian inti skripsi terdiri atas V bab. Untuk mempermudah
pembahasan dalam skripsi ini, maka disusun sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
hipotesis, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian,
dan sistematika penulisan. Dalam metode penelitian mencangkup
rancangan penelitian, subjek penelitian, siklus penelitian,
instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan kriteria
keberhasilan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi kajian tentang belajar dan hasil belajar meliputi:
pengertian belajar, jenis-jenis belajar, ciri-ciri belajar, tujuan
pengertian hasil belajar, klasifikasi hasil belajar, Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) yang mencangkup: pengertian IPS, karakteristik IPS,
ruang lingkup IPS, fungsi IPS, tujuan IPS, metode pembelajaran
IPS. Dan metode team quiz meliputi: pengertian metode team quiz,
langkah-langkah team quiz, kelebihan team quiz.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Berisi gambaran umum lokasi penelitian, subyek penelitian,
deskripsi pelaksanaan penelitian.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
Bab IV menguraikan analisis persiklus pembelajaran dan terakhir
analisis peningkatan penguasaan mata pelajaran IPS materi Sumber
Daya Alam kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 Kec. Suruh
Kab. Semarang dengan menggunakan metode team quiz.
BAB V PENUTUP
Bab ini V ini menguraikan kesimpulan dari keseluruhan
pembahasan skripsi, saran-saran dari penulis kaitannya dengan
hasil penelitian dan berakhir kata penutup.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir skripsi berisi tentang daftar pustaka,
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan usaha menggunakan setiap sarana atau
sumber, baik di dalam maupun di luar pranata pendidikan, guna
perkembangan dan pertumbuhan pribadi (Sudarmanto, 1993: 2).
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991: 2). Menurut
Gagne (dalam Suprijono, 2011: 2) belajar adalah perubahan
disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui
aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung
dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. Belajar adalah
suatu bentuk pertumbuhan atau berubahan dalam diri seseorang
yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat
pengalaman dan latihan (Hamalik, 1990: 21).
Jadi peneliti menarik kesimpulan bahwa, belajar adalah
suatu usaha yang dilakukan manusia dalam rangka mengubah
tingkah laku yang relatif tetap berdasarkan interaksi dan
makhluk hidup yang lainnya. Keutamaan belajar dalam rangka
menuntut ilmu memiliki peran yang sangat penting, sehingga
dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Mujaadilah ayat 11 tentang
keutamaan orang yang memiliki ilmu :
َجَزَد َمْلِعْلا اىُتوُأ َهيِرَّلاَو ْمُكْىِم اىُىَمَآ َهيِرَّلا ُ َّاللَّ ِعَفْسَي
ٍتا
Arinya :“Allah mengangkat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat.” (Surah Al-Mujaadilah: 11)
b. Jenis-jenis Belajar
Menurut Slameto (1991: 5-8) jenis-jenis belajar antara lain:
1) Belajar Bagian (part learning, fractioned learning)
Umumnya belajar bagian dilakukan oleh individu bila ia
dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas atau
ekstensif, misalnya mempelajari sajak ataupun
gerakan-gerakan motoris seperti bermain piano.
2) Belajar dengan wawasan (learning by insight)
Konsep ini diperkenalkan oleh W. Kohler, salah seorang
tokoh Psikologi Gestalt pada permulaan tahun 1917.
Sebagai suatu konsep, wawasan (insight) ini merupakan
pokok utama dalam pembicaraan psikologi belajar dan
3) Belajar diskriminatif (discriminatif learning)
Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk
memlilih beberapa sifat situasi stimulus dan kemudian
menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
4) Belajar global/ keseluruhan (global whole learning)
Bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang
sampai individu menguasainya.
5) Belajar insidental (incidental learning)
Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar
itu selalu berarah-tujuan (intensional). Sebab dalam belajar
incidental pada individu tidak ada sama sekali kehendak
untuk belajar.
6) Belajar instrumental (instrumental learning)
Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi individu (murid)
yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah
pada apakah individu tersebut akan mendapat hadiah,
hukuman, berhasil atau gagal.
7) Belajar intensional (intentional learning)
Belajar dengan arah tujuan, merupakan lawan dari belajar
incidental
8) Belajar laten (latent learning)
Dalam belajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku
yang terlihat tidak terjadi secara segera, dan oleh karena itu
disebut laten.
9) Belajar mental (mental learning)
Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi disini
tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa perubahan
peoses kognitif dari bahan yang dipelajari.
10)Belajar produktif (productive learning)
Belajar produktif sebagai belajar dengan transfer yang
maksimum. Kemungkinan untuk melakukan transfer
tingkah laku dari satu situasi ke situasi lain.
11)Belajar verbal (verbal learning)
Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal
dengan melalui latihan dan ingatan. Dasar dari belajar
verbal diperlihatkan dalam eksperimen klasik dari
Ebbinghaus.
c. Ciri-ciri belajar
Cirri-ciri belajar menurut Hamalik (dalam Rusyan, 1989: 12)
adalah sebagai berikut:
1) Proses belajar ialah mengalami, berbuat, mereaksi, dan
2) Proses itu berjalan melalui bermacam-macam pengalaman
dan mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu
3) Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi
kehidupan tertentu
4) Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan
peserta didik sendiri yang mendorong motivasi secara
berkesinambungan
5) Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh heredi atas
dan lingkungan
6) Proses belajar dan hasil usaha belajar secara material
dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual di
kalangan peserta didik
7) Proses belajar berlangsung secara efektif apabila
pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan
disesuaikan dengan kematangan peserta didik
8) Proses belajar yang terbaik adalah apabila peserta didik
mengetahui status dan kemajuannya
9) Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagi
prosedur
10)Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama
11)Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah
bimbingan yang merangsang dan membimbing tanpa
tekanan paksaan
12)Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan
ketrampilan
13)Hasil-hasil belajar diterima oleh peserta didik apabila
memberi kepuasan pada kebutuhannya dan berguna serta
bermakna baginya
14)Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian
pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan
pertimbangan yang baik
15)Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi
kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda
16)Hasil-hasil belajar yang telah dicapai bersifat kompleks dan
dapat berubah-ubah (adaptable), jadi tidak sederhana dan
statis.
d. Tujuan Belajar
Sardiman (1994: 28) mengemukakan bahwa secara umum
tujuan belajar itu ada tiga jenis, yaitu:
1) Untuk mendapatkan pengetahuan.
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan
dapat dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat
mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan
pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir akan
memperkaya pengetahuan.
2) Penanaman konsep dan ketrampilan.
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga
memerlukan suatu ketrampilan. Jadi soal ketrampilan yang
bersifat jasmani maupun rohani.
3) Pembentukan sikap.
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi
anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam
pendekatannya.
e. Prinsip-prinsip belajar
Prinsip-prinsip belajar menurut Dimyati (2002: 42) sebagai
berikut:
1) Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai paranan yang penting dalam kegiatan
belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi
terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak
mungkinterjadi belajar. Di samping perhatian, motivasi
mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar.
Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan
2) Keaktifan
Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa
anak adalah makhluk yang aktif. Dalam setiap belajar,
siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu
beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang
mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah
diamati.
3) Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman
Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak
sekedar mengamati sacara langsung tetapi ia harus
mengahayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan
bertanggung jawab terhadap hasilnya. Keterlibatan siswa di
dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata,
namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental
emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam
pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan
dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan
nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam
pembentukan keterampilan.
4) Pengulangan
Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut
akan berkembang. Seperti halnya pisau yang selalu diasah
pengadaan pengulangan-pengulangan akan menjadi
sempurna.
5) Tantangan
Situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin
dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari
bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi
hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar
tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan
belajar telah tercapai, maka ia akan masuk dalam medan
baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.
6) Balikan dan Penguatan
Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui
dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang
baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan
berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Namun
dorongan belajar itu menurut B.F. Skiner tidak saja oleh
penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang tidak
menyenangkan. Atau dengan kata lain penguatan positif
maupun negatif dapat memperkuat belajar.
7) Perbedaan Individual
Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada
dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki
pada karaktiristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifatmya.
Perbedaan ini perpengaruh pada cara belajar siswa.
Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh
guru dalam upaya pembelajaran.
f. Faktor-faktor kesulitan belajar
Banyak hal yang dapat menghambat dan mengganggu
kemajuan belajar dari seorang siswa, ahmadi (1993: 75)
menggolongkan kesulitan belajar menjadi dua faktor:
1) Faktor indogen, ialah faktor yang datang dari diri pelajar atau
siswa itu sendiri, faktor ini meliputi
a) Faktor biologis
Faktor biologis ialah faktor yang berhubungan dengan
jasmani anak, faktor ini misalnya:
(1) Kesehatan
Kesehatan adalah faktor penting dalam belajar atau
siswa yang kurang sehat badannya, tentu tidak dapat
bealajar baik. Konsentrasinya akan terganggu, dan
pelajaran akan sukar masuk. Begitu juga anak yang
badannya lemah, sering pusing dan sebagainnya tidak
akan bertahan lama dalam belajar dan akan cepat capai.
Dalam kegiatan seperti ini apabila kita memaksa anak
bagaimanapun juga anak tidak dapat belajar dengan
baik.
(2) Cacat badan
Cacat badan dapat juga mengganggu dan menghambat
bealajar, termasuk dalam hal ini adalah buta, tuli
gangguan bicara dan gangguan-gangguan lainnya yang
bersifat cacat pada tubuh.
b) Faktor psychologis
Faktor psychologis adalah faktor yang berhubungan
dengan rohaniah termasuk dalam hal ini ialah:
(1) Intelegensi
Faktor intelegensi adalah faktor indogin yang
sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar
anak. Bila mana pembawaan intelegensi anak memang
rendah, maka anak tersebut akan sukar untuk mengerti
apa yang di pelajarinya, sehingga perlu bantuan dari
pendidik atau orang tua untuk dapat berhasil dalam
belajarnya. Kendatipun anak sudah belajar dengan
sebaik-baiknya. Kalau memang intelegensinya rendah,
maka ia akan mengalami kesukaran dalam belajarnya.
Andai kata anak tersebut kita marahai terus menerus hal
Selain faktor intelegensi atau kecerdasan ada pula
faktor lain yaitu cacat mental, cacat yang di bawa sejak
lahir, termasuk cacat ini adalah : idiot embisilitas, dan
debilitas.
(2) Perhatian.
Perhatian juga merupakan faktor penting dalam
usaha belajar anak, untuk dapat menjamin belajar yang
baik, anak harus ada perhatian terhadap apa yang di
pelajarinya. Apabila bahan pelajaran tidak menarik
baginya, maka timbulah rasa bosan, malas, dan belajar
haruslah di kejar-kejar, sehingga prestasi belajar
siswapun turun. Untuk itu pendidik harus
mengusahakan agar pelajaran yang diberikan menarik
minat siswa.
(3) Minat
Bahan pelajaran menarik minat/ keinginan anak
akan dapat dipelajari oleh anak dengan sebaik-baiknya.
Sebaiknya bahan yang tidak sesuai dengan minat/
keinginan anak pasti dapat di pelajari dengan
sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan
utnuk belajar. Minat seringkali timbul jika ada sebuah
perhatian. Karena itu untuk menimbulkan minat kita
misalnya dengan menghubungkan pelajaran satu
dengan pelajaran lainnya. Atau di hubungkan dengan
hal-hal yang menarik bagi anak.
(4) Bakat
Sering kita mendengar bahwa pelajaran itu tidak
sesuai dengan bakatnya.
(5) Emosi
Kadang kala ada anak yang tidak begitu stabil
emosinya, sehingga dapat mengganggu belajarnya.
Misalnya ada masalah yang kecil saja dapat timbul
emosi yang mendalam, sampai menimbulkan
gejal-gejala negatif tak sadarkan diri, kejang dan sebagainya.
Dalam keadaan emosi yang seperti ini tentu belajarnya
akan mengalami hambatan-hambatan.
2) Faktor endogen
Selain faktor endogen (yang datang dari diri sendiri). Ada
pula faktor exogen (faktor yang datang dari luar) yang
macamnya lebih banyak. Faktor yang ini meliputi faktor
keluarga, sekolah dan masyarakat.
a) Lingkungan keluarga
Faktor ini meliputi faktor orang tua, suasana runah, dan
(1) Faktor orang tua
Faktor orang tua merupakan faktor yang besar
pengaruhnya terhadap kemajuan peserta didik. Orang
tua yang dapat mendidik anak-anaknya enggan cara
memberikan penddikan yang baik tentu anak akan
sukses dalam belajarnya. Sebaliknya orang tua yang
tidak mengindahkan pendidikan anak-anaknya, acuh
tak acuh, bahkan tidak memperhatikan sama sekali,
tentu tidak akan berhasil dalam belajarnya. Misalnya
anak yang tidak di perintahkan untuk belajar secara
teratur dan tidak di berikan bimbingan, akhirnya akan
menemui kesulitan dalam belajar dan segan untuk
belajar.
Begitu pula orang tua yang memanjakan anaknya
juga termasuk cara pendidikan yang kurang baik. Anak
manja biasanya sukar di paksa untuk belajar. Ia di
biarkan begitu saja, keran orang tuanya terlalu sayang
pada anaknya. Memang orang tua harus sayang kepada
anaknya, tapi apabila terlalu sayang akan menimbulkan
hal-hal yang kurang baik dan menyesatkan.
(2) Faktor suasana rumah
Lingkungan keluarga yang lain yang dapat
rumah. Suasana rumah yang terlalu gaduh atau terlalu
ramai tidak akan memberikan kesempatan kepada anak
untuk belajar dengan baik.
Bagitu juga suasana rumah tangga yang selalu
tegang, selalu banyak cekcok di antara anggota
keluarganya, akan mengakibatkan gangguan yang
sangat besar terhadap kemauan belajar siswa.
(3) Faktor ekonomi keluarga
faktor ekonomi banyak menentukan juga dalam
belajar anak. Misalnya anak dari keluarga mampu
dapat membeli alat sekolah dengan lengkap sebaliknya
dengan keluarga yang ekonominya kurang begitu baik.
Dan hal ini akan berpengaruh besar pada siswa yang
belajar.
b) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah terkadang menjadi faktor
hambatan bagi anak. Termasuk dalam hal ini misalnya.
(1) Cara penyajian pelajaran yang kurang baik. Dalam hal
ini misalnya karena guru kurang persiapan atau kurang
menguasai buku-buku pelajaran. Sehingga dalam
menerangkannya kepada anak kurang baik dan sukar di
mengerti oleh anak. Begitu pula metode dan sikap guru
(2) Hubungan guru dan murid yang kurang baik. Biasanya
bila anak tersebut menyukai gurunya, akan suka pula
dengan pelajaran yang di berikannya. Sebaliknya bila
anak membenci guru atau ada hubungan yang kurang
baik. Maka dia akan sukar pula memahami pelajaran
yang di berikan oleh gurunya.
(3) Hubungan antara anak dan anak kurang menyenangkan.
Hal ini terjadi pada anak yang di asingkan /di benci oleh
temannya. Anak yang di benci akan mengalami tekanan
batin pada dirinya dan menghambat kemajuan
belajarnya.
(4) Bahan pelajaran yang sudah tinggi di atas kemampuan
seorang anak.
(5) Alat-alat belajar di sekolah yang serba tidak lengkap.
(6) Jam-jam pelajaran yang kurang baik. Misalnya sekolah
yang masuk siang di mana udara sangat panas dan
memiliki pengaruh untuk melelahkan siswa.
c) Lingkungan masyarakat
Termasuk lingkungan masyarakat yang dapat
menghambat kemajuan bealajar anak antara lain:
media-media yang berada di masyarakat seperti bioskop, radio,
televisi, majalah, dan sebagainya yang dapat berpengaruh
(1) Teman bergaul yang memberikan pengaruh tidak
baik.
(2) Corak kehidupan sosial masyarakat sekitar
lingkungan.
(3) kurang baik dn memberikan dampak pada diri
siswa. sehingga dapat mempengaruhi semangat
belajar siswa.
2. Hasil belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Sudjana (2013: 22) adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan
yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari
latihan atau pengalaman yang diperoleh (Sam’s, 2010: 33).
b. Klasifikasi Hasil Belajar
Menurut Benyamin Bloom (dalam Sudjana, 2013: 22) secara
garis besar membagi menjadi tiga ranah, yakni:
1) Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisa, sintesis, dan evaluasi. Kedua
aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat
2) Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi, dan internalisasi.
3) Ranah Psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar
ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
psikomotoris yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan
dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan,
gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan
interpretatif.
c. Penilaian Hasil Belajar
1) Pengertian Penilaian
Menurut Sudjana (2013: 3) penilaian adalah proses
memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Sedangkan penilaian hasil
belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil
belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
2) Fungsi dan Tujuan penilaian
Fungsi penilaian yaitu sebagai berikut:
a) Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan
instruksional.
b) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar.
c) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa
Sedangkan tujuan penilaian adalah sebagai berikut:
a) Mendiskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga
dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam
berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang
ditempuhnya.
b) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran
di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam
mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan
pendidikan yang diharapkan.
c) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program
pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya.
d) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari
pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu pengetahuan atau science itu adalah sekelompok pengetahuan
yang terorganisasi dan sistematis, yang mempelajari gejala-gejala alam
dan gejala sosial lewat observasi dan eksperimen (kartono, 1990: 1).
Sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang studi yang
merupakan panduan (fusi) dari sejumlah mata pelajaran sosial
Menurut Nasution IPS adalah suatu program pendidikan yang
merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan
manusia dalam lingkungan fisiknya maupun dalam lingkungan sosial
yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti geografi,
sejarah, ekonomi, antropologi, tata negara, dan sejarah. Di Amerika
Serikat dikemukakan oleh The Commite on the National Education
Association and Reorganization of the secondary education in 1916
mendefinisikan sebagai: Ilmu yang mempelajari bahan-bahan pokok
yang langsung berhubungan dengan tata susunan masyarakat dan
manusia yang menjadi anggota masyarakat (Saepudin, 2002: 7).
2. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Saepudin (2002: 17) mengemukakan IPS memiliki karakteristik
seperti:
a. Kerangka kerja IPS lebih menekankan pada bidang praktis
tentang peristiwa, gejala dan masalah sosial daripada bidang
teoritis keilmuan.
b. Dalam menelaah objek studinya, IPS menekankan pada
keterpaduan aspek kehidupan sosial daripada
aspek-aspek yang terpisah satu sama lain.
c. Kerangka kerja IPS berlandaskan ilmu-ilmu social sebagai
induknya, dan menjadikan ilmu-ilmu sosial tersebut sebagai
d. Pada pengajaran IPS, masyarakat menjadi sumber materi, objek
studi, laboratorium, dan sekaligus juga menjadi ruang lingkup
penelaahannya.
e. Dalam melaksanakan kerjanya, IPS menerapkan pendekatan
interdisipliner.
f. Pengajaran IPS dilaksanakan mulai dari tingkat sekolah dasar,
sekolah menengah sampai perguruan tinggi.
3. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial berkaitan dengan
masalah-masalah nyata dalam kehidupan bermasyarakat, maka pemantapan
ilmu pengetahuan sosial dalam pendidikan secara langsung dapat
dikembangkan pada beberapa mata pelajaran atau mata kuliah yang
secara langsung telah menggunakan istilah ilmu pengetahuan sosial
maupun pendidikan kewarganegaraan. Untuk memantapkan IPS
tersebut, tepat kiranya bila staf pengajar (guru) memahami secara bulat
struktur disiplin ilmu serta mengikuti perkembangan dinamika
ilmu-ilmu sosial serta perkembangan dan perubahan sosial yang begitu
cepat (Rasimin, 2012: 39).
4. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Rasimin (2012: 40)
sebagai berikut:
a. Sebagai pendidikan yakni membina siswa menjadi warga
kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi
masyarakat dan Negara.
b. Mengembangkan perhatian dan kepedulian sosial siswa
terhadap kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat.
c. Untuk mewariskan nilai-moral dalam masyarakat agar dapat
menjunjung tinggi kemuliaan harkat dan derajat manusia.
5. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Tujuan IPS menurut Saepudin (2002: 9) sebagai berikut:
a. Acquiring of knowledge (pemberian pengetahuan)
Hal ini dimaksudkan untuk menjadikan anak didik menjadi
warga negara yang baik, ia perlu dibekali dengan pengetahuan
yang bersumber pada ilmu-ilmu sosial.
b. Training in independen study
Dalam hal ini anak harus dilatih belajar sendiri, anak harus
diajarkan bagaimana belajar yang baik, memupuk kebiasaan
belajar, mempergunakan waktu secara baik dan tepat guna.
c. Development of resoning power and critical juggement
Peserta didik dilatih untuk memiliki kemampuan berfikir kritis,
dihubungkan dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Kemampuan berpikir kritis tidak bisa dilatihkan tanpa memiliki
lebih dahulu fakta-fakta sebagai landasan berfikir.
d. Formation of habits and skill
e. Training in desirable patterns of conduct
Melatih anak untuk menghayati nilai-nilai hidup yang baik
termasuk didalamnya etika moral, kejujuran dan sebagainya.
6. Metode pembelajaran IPS
Berdasarkan pendekatan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial
terdapat empat unsur utama yang harus diperhatikan (Rasimin, 2012:
85)
a. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran
ilmu pengetahuan sosial yakni perubahan profil perilaku dan
pribadi peserta didik
b. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial yang dipandang paling
efektif
c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau
prosedur, metode dan teknik pembelajaran ilmu pengetahuan
sosial
d. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran
keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial.
C. Metode Team Quiz
1. Pengertian Metode Team Quiz
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai
Rasimin (2012: 86) mengemukakan bahwa metode dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Team quiz adalah model pembelajaran aktif yang mana siswa
dibagi kedalam tiga kelompok besar dan semua anggota bersama-sama
mempelajari materi tersebut, mendiskusikan materi, saling memberi
arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban, setelah materi
selesai diadakan suatu pertandingan akademis.
Menurut Surakhmad (dalam Djamarah, 2006: 46) mengemukakan
lima macam faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar
sebagai berikut:
a. Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya.
b. Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya.
c. Situasi yang berbagai-bagai keadaannya.
d. Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya.
e. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.
2. Langkah-langkah Team Quiz
Langkah-langkah Team Quiz menurut Zaini (2007: 57)
a. Pilihlah topik yang dapat disampaikan dalam 3 segmen.
c. Sampaikan kepada siswa/ mahasiswa format pelajaran/ perkuliahan
yang anda sampaikan kemudian mulai presentasi, batasi maksimal
10 menit.
d. Setelah presentasi, minta kelompok A untuk menyiapkan
pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja
disampaikan. Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk
melihat lagi catatan mereka.
e. Minta kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada kelompok
B, jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, lempar
pertanyaan tersebut kepada kelompok C.
f. Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika
kelompok C tidak dapat menjawab, lemparkan kepada kelompok
B.
g. Jika Tanya jawab ini selesai, lanjutkan perkuliahan kedua, dan
tunjuk kelompok B untuk menjadi penanya. Lakukan seperti proses
pada kelompok A.
h. Setelah kelompok B selesai degan pertanyaannya, lanjutkan
perkuliahan ketiga, dan kemudian tunjuk kelompok C sebangai
penanya.
i. Akhir perkuliahan dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan
3. Kelebihan Team Quiz
Beberapa kelebihan metode team quiz diantaranya yaitu:
a. Dapat meningkatkan keseriusan.
b. Dapat menghilangkan kebosanan dalam lingkungan belajar.
c. Mengajak siswa untuk terlibat penuh.
d. Meningkatkan proses belajar.
e. Membangun kretifitas diri.
f. Meraih makna belajar melalui pengalaman.
g. Memfokuskan siswa sebagai subjek belajar.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Profil Sekolah
Profil Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Suruh 02
Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Suruh 02
NSM : 111233220050
Propinsi : Jawa Tengah
Otonomi : Semarang
Kecamatan : Suruh
Desa/Kelurahan : Suruh
Jalan : Suruh – Dadapayam Km 2
Kode Pos : 50776
Telphon : 082892080103
Status Sekolah : Swasta
Akreditasi/ Th : B/2010
Surat Keputusan : No:4055/I-/Jtg-27/1982 Tgl: 24 Nopember
1982
Penerbit SK : PPM Majelis Pendidikan Pengajaran dan
Kebudayaan
Tahun Berdiri : 01 Januari 1957
KBM : Pagi
Luas Bangunan : 1545 M2
Lokasi Sekolah : Dusun Morangan Rt. 01 Rw. 10 Suruh
Jarak Kepusat Kota Kec. : 2 Km
Jarak Ke Pusat Otoda : 40 Km
2. Visi Misi Sekolah Visi
Terwujudnya generasi islam yang terampil qiro’ah, tekun beribahah,
berakhlak karimah, berprestasi dan berbudaya.
Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian
prestasi akademik dan non akademik
b. Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari
Al-quran dan menjalankan ajaran agama islam
c. Mewujudkan pembentukan karakter islami yang mampu
mengaktualisasikan diri dalam masyarakat
d. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga
kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan
e. Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel.
3. Keadaan Gedung MI Muhammadiyah Suruh 02
Gedung yang dimiliki MI Muhammadiyah Suruh 02 Kab.
Semarang meliputi:
b. Ruang kepala sekolah.
h. Satu lokal WC untuk guru dan dua lokal WC untuk siswa.
4. Data Guru
Guru di MI Muhammadiyah Suruh 02 berjumlah 8 orang, 1 guru
yang sudah PNS dan 7 guru diantaranya adalah guru wiyata bhakti.
Tabel 3.1 Data Guru MI Muhammadiyah Suruh 02
kelas IV MI Muhammadiyah Suruh 02 jumlah siswa yang menjadi subjek
penelitian berjumlah 20 siswa, terdiri dari 12 laki-laki dan 8 perempuan.
Penelitian dilakukan pada semester 1 tahun ajaran 2014/2015.
Tabel 3.2 Data siswa kelas IV
No Nama Tempat lahir Tgl Lahir L/P
1 Fadmawati Kumala Dwi Kab.Semarang 02/12/2002 P
2 Bima Arya Pamungkas Kab.Semarang 12/06/2003 L
3 Dwi Afif Budi santoso Kab.Semarang 10/12/2004 L
4 Saka Nanang Permana Kab.Semarang 05/10/2004 L
5 Ragil Seta Dinaro Kab.Semarang 28/09/2004 L
6 Muhammad Wibowo Kab.Semarang 31/12/2003 L
7 Ayuk Nurika Kab.Semarang 14/09/2004 P
8 Desita Mudmaidah Kab.Semarang 26/12/2004 P
9 Aldia Na'im Alimron Kab.Semarang 16/11/2004 L
10 Zahra Fahreza Salsabila Kab.Semarang 11/11/2004 P
11 Nayla Cahya Putri Kab.Semarang 14/07/2005 P
12 Fatahilah Usman Kab.Semarang 11/07/2003 L
13 Dian Nur Amalia Kab.Semarang 16/09/2003 P
14 Tamiyatul Fasikhah Kab.Semarang 19/06/2003 P
15 Rizqi Saputra Kab.Semarang 17/03/2003 L
16 Nanang Budi Setiawan Kab.Semarang 16/12/2003 L
17 Heri Hendra Pastiawan Kab.Semarang 15/05/2003 L
18 Wahyu Setia Budi Kab.Semarang 06/04/2003 P
19 Vidika Ogan Saputra Kab.Semarang 18/10/2000 L
20 vera Ira Irviana Kab.Semarang 14/9/2005 P
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus penelitian.
Masing-masing siklus meliputi empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
1. Deskripsi pelaksanaan siklus I
a. Perencanaan
Tahapan perencanaan meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I pada hari kamis
tanggal 4 september 2014.
2) Membuat instrumen penelitian yaitu:
a) Lembar observasi, untuk mengetahui aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran dan untuk mengumpulkan data
tentang pengelolaan kelas oleh guru.
b) Tes formatif sebagai alat ukur tingkat pemahaman sisswa
terhadap materi pelajaran.
3) Menyiapkan alat dan media pembelajaran yaitu:
a) Buku paket IPS untuk SD/MI kelas IV.
b) Lembar kerja siswa.
c) Media pembelajaran meliputi: air, tanah, logam, pasir.
4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode
team quiz.
Langkah-langkah pembelajaran
a) Kegiatan awal (10 menit)
(1) Berdo’a
(2) Salam
(4) Apresepsi
(5) Pre test
b) Kegiatan inti (45 menit)
(1) Siswa diminta untuk mengamati gambar sapi,
jagung, kayu, besi, garam dan bensin.
(2) Siswa mendengarkan penjelasan yang berkaitan
materi dari guru.
(3) Siswa dibagi menjadi 3 (A,B, dan C ) kelompok tiap
kelompok diberi bahasan yg berbeda-beda.
(4) Setiap kelompok mempelajari materi yang telah
dibagi guru.
(5) Guru membimbing siswa saat diskusi.
(6) Setiap kelompok presentasi secara bergantian
dengan waktu maksimal 10 menit.
(7) Setelah presentasi, minta kelompok A untuk
menyiapkan pertanyaan-pertanyaanberkaitan
dengan materi yang baru saja disampaikan.
Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk
melihat lagi catatan mereka.
(8) Minta kelompok A untuk memberi pertanyaan
kepada kelompok B, jika kelompok B tidak dapat
menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan tersebut
(9) Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok
C, jika kelompok C tidak dapat menjawab,
lemparkan kepada kelompok B.
(10) Jika Tanya jawab ini selesai, lanjutkan
pembelajaran kedua, dan tunjuk kelompok B untuk
menjadi penanya. Lakukan seperti proses pada
kelompok A.
(11) Setelah kelompok B selesai dengan
pertanyaannya, lanjutkan pembelajaran ketiga, dan
kemudian tunuk kelompok C sebagai penanya.
(12) Setelah pembacaan soal semua selesai nilai
dijumlah untuk mengetahui perolehan nilai.
c) Kegiatan akhir (15 menit)
(1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.
(2) Guru memberikan soal evaluasi/ post test.
(3) Menutup pelajaran dengan salam.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) Kegiatan awal (10 menit)
a) Berdo’a
b) Salam