Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.7 No 2 Juli 2016
16
PENGARUH TERAPI DISTRAKSI (MENDENGARKAN MUSIK) MOZART
TERHADAP PENURUNAN DERAJAT NYERI HAID PADA SISWIKELAS XI
MAN 1 MODEL BUKITTINGGI TAHUN 2013
Sari Rahma Fitri
*ABSTRAK
Nyeri haid atau Dismenore (dysmenorrhea) adalah suatu kondisi medis rasa sakit ginekologis, selama menstruasi yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi di Indonesia, 90% perempuan indonesia pernah mengalami disminorrhea. Dan salah satu terapi untuk menurunkan derajat nyeri haid adalah dengan terapi distraksi mendengarkan musik mozart. Yang dilakukan selama 15 menit. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan derajat nyeri haid sebelum dan sesudah diberikan terapi distraksi musik mozart pada siswi kelas XI MAN Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pre-experiment dengan one shout pretest- posttes. Dengan besar sample sebanyak 20 orang dan pengambilan sample menggunakan metode accidental sampling, dan analisis data menggunakan t test manual. penelitian dilakukan dari tanggal 7 september sampai tanggal 24 september 2013. Instrument penelitian ini menggunakan lembar observasi yang meliputi tingkat nyeri dengan scale numeric 0-10, sebelum dan setelah dildengarkan musik mozart. Hasil Penelitian Setelah dilakukan uji statistic t tes manual didapatkan hasil uji t test manual t= 2,105. terdapat (H0 ditolak ) terbukti P Value < 0,05 yaitu pada α 0,05 terletak pada dk=( -1) +( -1) = (20-1) + (20-1) = 18+18=38, t table =1,68. Maka dapat kesimpulan ada Pengaruh terapi distraksi mendengarkan musik Mozart terhadap penurunan derajat nyeri haid di MAN 1 Model. Bukittinggi bulan September Tahun 2013. Dan music mozart diharapkan dapat membantu menurunkan derajat nyeri haid.
Kata kunci :Musik Mozart, Nyeri Haid
ABSTRACT
Menstrual pain or dysmenorrhea (dysmenorrhea) is a gynecological medical condition of pain, during menstruation that interferes with daily activities. Conditions in Indonesia, more women are experiencing disminorrhea 90% of women had experienced disminorrhea Indonesia. And one therapy to reduce the degree of menstrual pain distraction therapy is listening to music with Mozart. Performed for 15 minutes. The purpose of this study was to determine differences in the degree of menstrual pain before and after the therapy mozart music distraction in class XI student MAN in 2013.This research study using pre-experiment with one shout pretest-posttes. With a large sample of 20 people and sampling using accidental sampling method, and alaisis data using t test manual. research conducted from September 7 until 24 september 2013. The research instrument uses observation sheets covering levels 0-10 numeric scale of pain with, before and after listened mozart music.Result After the test statistic t tests showed manual manual t test t = 2.105. there (H0 is rejected) proved P Value <0.05 is located at the α 0.05 dk = ( -1) + ( -1) = (20-1) + (20-1) = 18 +18 = 38, t table = 1.68.After the test statistic t tests showed manual manual t test t = 2.105. there (H0 is rejected) proved P Value <0.05 is located at the α 0.05 dk = ( -1) + ( -1) = (20-1) + (20-1) = 18 +18 = 38, t table = 1.68.
Keywords : Music Mozart, Dysmenorrhea
*
Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.7 No 2 Juli 2016
17
PENDAHULUAN
Nyeri haid atau Dismenore (dysmenorrhea) adalah suatu kondisi medis rasa sakit ginekologis, selama menstruasi yang mengganggu aktivitas sehari-hari. lebih lanjut, dismenorea sering didefinisikan hanya sebagai nyeri haid, atau setidaknya nyeri haid yang berlebihan saat haid. Dan menggunakan definisi dismenore adalah nyeri haid yang menggangu aktivitas sehari-hari (Avarelia, 2011)..
Terapi non farmakologis antara lain terapi akupuntur,panas, relaksasi dan distraksi (Barbara, 1999).
Pemberian intervensi terapi musik yang berirama lembut, termasuk musik Mozart dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan hormone aderenokotrikotropik (ACTH) yang merupakan hormone stress (Djohan, 2005, Primaditha, 2011 )
Psikologi saraf kognitif Dr. David Lewis menyimpulkan bahwa musik bisa meredakan stress hingga 61%, (Santosa, 2013)
Penurunan hormone ACTH menyebabkan seseorang menjadi lebih relaks dan tenang, memgurangi stress,dapat meningkatkan asmara dan seksualitas, menimbulkan rasa aman dan sejahtera,melepas rasa gembira dan sedih, dan membantu melepaskan rasa sakit (Campbell, 2003, Primadita, 2011).
Salah satu cara untuk mengurangi termasuk nyeri menstruasi dengan mengalihkan perhatian kepada musik sehingga kesadaran klien terhadap nyeri berkurang atau dapat dikatakan Pengertian Teknik Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain sehingga dapat menurunkan rasa terhadap nyeri.
Teknik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori aktivasi retikuler, yaitu menghambat stimulus nyeri ketika seseorang menerima masukan sensori yang cukup atau berlebihan, sehingga menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak. Stimulus sensori yang menyenangkan akan merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang (Poetter&Perry, 2009).
Dari sejumlah 1266 mahasiswi di Firat University, Turki sejumlah 45,3 % merasakan nyeri disetiap haid, 42,5% persen kadang- kadang nyeri dan 12,2 % tidak mengalami nyeri. Dari mahasiswi yang mengalami disminore primer, sekitar 66,9% diterapi dengan obat analgesik (Anurogo, 2011).Dalam studi di swedia melaporkan nyeri menstruasi pada wanita yang berusia kurang dari 19 tahun mencapai 90% . dan pada wanita yang berusia 24 tahun mencapai 67 % dan pada usia 19-21 tahun mencapai 80% .Secara umum penaganan nyeri terbagi dalam 2 kategori yakni farmakologis dan non farmakologis. Secara farmakologis nyeri
dapat ditangani dengan terapi analgesik dan merupakan terapi umum yang digunakan untuk menghilangkan nyeri menstruasi. Terapi ini berdampak ketagihan dan akan memberikan efek samping obat yang berbahaya pada para pasien. Secara non farmakologis salah satunya dengan menggunakan tehnik distraksi musik ( Potter dan Perry, 2005).
Hasil penelitian yang dilakukan Gunawan (2002) di empat SLTP di Jakarta menunjukkan bahwa pada disminore primer terdapat hal-hal sebagai berikut : Sebanyak 76,6 persen siswi tidak masuk sekolah karena nyeri haid yang dialami oleh remaja putri (Anurogo, 2011)
Berdasarkan survey awal yaitu pada bulan Juni, 4 dari 10 siswi SMA N 2 Bukitinggi, merasakan nyeri haid, yang cukup mengganggu kosentrasi belajar dikelas, Namun masih dapat melanjutkan proses belajar dikelas. 5 dari 10 siswi SMA N 1 Bukitinggi, juga mengalami nyeri saat haid mengalami nyeri haid, tetapi masih bisa mengikuti kegiatan belajar dikelas. Sementara itu 7 dari 10 siswi MAN 1 Model Bukitinggi siswi kelas XI mengatakan bahwa mereka merasa nyeri haid dan merasa kesulitan dalam belajar
Dari penelitian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang “Pengaruh tehnik terapi distraksi (mendengarkan musik) Mozart terhadap penurunan nyeri saat menstruasi pada siswi kelas XI di MAN 1 Model Bukittinggi Tahun 2013”.
METODE PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini adalah 20 orang siswi yang mengalami siswi kelas XI MAN 1 Model Bukitinggi tahun 2013 .
Jenis penelitian adalah penelitian Pre-eksperimental. dengan menggunakan desain one-group pretest posttest desaign yakni pada kelompok penelitian dilakukan penilaian sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan (Sugiyono, 2012). Sample diambil dengan tehnik accidental sampling selama dua minggu dan setiap subjeknya diobservasi sebanyak dua kali, yakni sebelum terapi dan setelah terapi musik dilakukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Table 4.1 Derajat nyeri haid sebelum terapi distraksi mendengarakan musik Mozart pada siswi kelas XI di MAN 1 Model Bukittinggi Tahun 2013
Derajat Nyeri Haid Frekuensi %
Ringan 3 15
Sedang 13 65
Berat 4 20
Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.7 No 2 Juli 2016
18
Bredasarkan table 4.1 dapat dilihat bahwaSebagian besar siswi kelas XI MAN 1 Model Bukittinggi Tahun 2013 mengalami nyeri haid sedang, yakni sebanyak 13 siswi sebesar 65 % dari total responden
Tabel 4.2 Derajat nyeri haid setelah terapi distraksi mendengarkan musik mozart pada siswi kelas XI di MAN 1 Model Bukittinggi Tahun 2013
Derajat Nyeri Haid Frekuensi %
Ringan 12 60
Sedang 7 35
Berat 1 5
Jumlah 20 100
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 20 siswi MAN 1 Model Bukittinggi Tahun 2013 ditemukan: Sebagian besar siswi kelas XI MAN 1 Model Bukittinggi Tahun 2013 mengalami nyeri haid ringan setelah diterapi distraksi mendengarkan musik mozart, yakni sebanyak 12 siswi sebesar 60 % dari total responden.
Analisa Bivariat
Analisa Setelah dilakukan dengan uji statistik t tes manual didapatkan hasil uji t manual dan hasil analisa bivariat pada hasil penelitian ini adalah :
T hitung = 2,105. Pada α 0,05 dengan derajat kebebasan dk=( -1) +( -1) = (20-1) + (20-1) = 19+19=38, t table =1,68, dan didapat t hitung> t table. Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini dapat dikatakan bahwa terapi distraksi mendengarkan musik Mozart dapat menurunkan derajat nyeri haid pada siswi kelas XI di MAN 1 Model Bukittinggi bulan Tahun 2013.
Hasil uji t hitung Dengan tingkat kepercayaan 95% dan dk 38.Dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa ada pengaruh yang signifikan α 0,05 dan dk 38. Dalam terapi distraksi mendengarkan musik Mozart pada penurunan derajat nyeri haid siswi kelas XI MAN 1 Model Bukittinggi Tahun 2013.
PEMBAHASAN Analisa Univariat
Dari hasil penelitian didapatkan hasil Sebagian besar siswi kelas XI MAN 1 Model Bukittinggi Tahun 2013 mengalami nyeri haid sedang, yakni sebanyak 13 siswi sebesar 65 % dari total responden. DanSebagian besar siswi kelas XI MAN 1 Model Bukittinggi Tahun 2013 mengalami nyeri haid ringan setelah diterapi distraksi mendengarkan musik mozart , yakni sebanyak 12 siswi sebesar 60 % dari total responden T hitung = 2,105. Pada α 0,05 dengan derajat kebebasan dk=( -1) +( -1) = (20-1) + (20-1) = 19+19=38, t table =1,68, dan didapat t hitung> t table. Dengan
demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini dapat dikatakan bahwa terapi distraksi mendengarkan musik Mozart dapat menurunkan derajat nyeri haid pada siswi kelas XI di MAN 1 Model Bukittinggi Tahun 2013.
Secara etimoligi, dismenorea berasal dari bahasa yunani kuno (gereek), kata tersebut berasal dari kata dys yang berarti sulit, nyeri, abnormal; meno yang berarti bulan; dan rrhean yang berarti aliran atau arus. Dengan demikian, secara singkat dismenorea dapat didefinisikan sebaagai aliran menstruasi yang sulit atau menstruasi yang mengalami nyeri. (Anurogo, 2011).
Biasanya nyeri haid menetap sepanjang haid hari pertama tetapi nyeri haid dapat menetap sepanjang keseluruhan siklus haid. Nyeri dapat terjadi demikian hebat sehingga pasien memerlukan pengobatan darurat. Gejala yang berhubungan dengan nyeri haid dapat disebabkan oleh peningkatan prostaglandin yang beredar dan merangsang aktivitas otot polos (Benzion, 1994). Hormon progstalandin sendiri diproduksi dan disintesis dari asam arakidonat di dearah kerusakan jaringan dan dapat menyebabkan hiperalgesis yaitu sentivitas nyeri yang berlebihan (Raylene, M, 2009).
Hasil penelitian yang dilakukan Gunawan (2002) di empat SLTP di Jakarta menunjukkan bahwa pada disminore primer terdapat hal-hal sebagai berikut : Sebanyak 76,6 persen siswi tidak masuk sekolah karena nyeri haid yang dialami, pada 56,5% siswi mengalami nyeri haid tidak menentu, dimana 23,6% terjadi bersamaan dengan datangnya haid, 13,6% terjadi sebelum datangnya haid, dan pada 6,2 % terjadi setelah datangnya haid, sebagian besar nyeri berlokasi di perut bagian bawah ((89,7%), bagian dalam paha (5,3%) dan pada bokong (4,4%) (Anurogo, 2011)
Hasil penelitian yang dilakukan Gunawan tahun 2002 di empat SLTP di Jakarta sama dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti.
Analisa bivariat
Dari hasil penelitian didapatkan hasil ada perbedaan derajat nyeri sebelum dan sesudah terapi distraksi mendengarkan musik Mozart terhadap penurunan derajat nyeri haid di MAN 1 Model Bukittinggi Tahun 2013 yakni perubahan derajat nyeri sedang dan berat, derajat nyeri sedang sebelum terapi yakni sebanyak 13 orang atau 65 % menjadi 7 orang atau 35 %. Dan pada derajat nyeri berat ada perubahan dari 4 orang atau 20 % menjadi 1(satu) orang atau sebanyak 5 % dari total responden, dan perhitungan ini didapat setelah menggunakan t test manual
Salah satu cara untuk mengurangi termasuk nyeri menstruasi dengan mengalihkan perhatian kepada musik sehingga kesadaran klien terhadap nyeri berkurang atau Pengertian Teknik Distraksi
Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.7 No 2 Juli 2016
19
Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien ke halyang lain sehingga dapat menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri, bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri.
Teknik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori aktivasi retikuler, yaitu menghambat stimulus nyeri ketika seseorang menerima masukan sensori yang cukup atau berlebihan, sehingga menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurangatau tidak dirasakan oleh klien). Stimulus sensori yang menyenangkan akan merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang.
Perawat/bidan dapat mengkaji aktivitas-aktivitas yang dinikmati klien sehingga dapat dimanfaatkan sebagai distraksi. Aktivitas tersebut dapat berupa kegiatan mendengarkan musik. terapi distraksi dapat digunakan di rumah sakit, di rumah, atau pada fasilitas perawatan kesehatan jangka panjang (Poetter&Perry, 2009).
Tujuan penggunaan teknik distraksi dalam intervensi adalah untuk pengalihan atau menjauhi perhatian terhadap sesuatu yang sedang dihadapi, misalnya rasa sakit (nyeri). Sedangkan manfaat dari penggunaan teknik ini, yaitu agar seseorang yang menerima teknik ini merasa lebih nyaman, santai, dan merasa berada pada situasi yang lebih menyenangkan.
Musik menghasilkan perubahan status kesadaran melalui bunyi, Musik harus didengarkan minimal 15 menit supaya dapat memberikan efek teraupetik. Dalam keadaan nyeri akut, mendengarkan musik dapat memberikan hasil yang sangat efektif dalam upaya mengurangi nyeri (Suci E,2005;Prastito, 2011)
Dan hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh marvia, tahun 2008 . yang menyatakan ada pengaruh penurunan derajat nyeri haid setelah mendengarkan musik mozart selama 15 menit.
Menurut peneliti terapi musik mozart mempengaruhi penurunan derajat nyeri karena dapat mengalihkan perhatian terhadap nyeri dan alunan instrumen musiknya yang lembut dan menenangkan merangsang pengeluaran hormon endrorphine, dan Hormon endorphins juga dinamakan hormon kebahagiaan, Jika hormon kebahagiaan tersebut dilepaskan dalam jumlah cukup, efeknya tidak hanya pada otak, tetapi sampai keseluruh tubuh, dan semua berguna. Keberadaan senyawa ini memang sudah lama dikenal, namun orang tidak terlalu memperhatikannya karena diyakini selain efek analgesik, tidak ada keistimewaan lain yang dimilikinya (Haruyama, 2011)
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah dalam melakukan penelitian dengan menggunakan musik mozart yakni yang belum ada standart pada penggunaaan earphone atau headshet untuk mendengarkan musik mozart.
KESIMPULAN
1. Sebelum terapi didapat hasil
Sebagian besar siswi kelas XI MAN 1 Model Bukittinggi Tahun 2013 mengalami nyeri haid sedang, yakni sebanyak 13 siswi sebesar 65 % dari total responden.
2. Setelah terapi di dapat hasil:
Sebagian besar siswi kelas XI MAN 1 Model Bukittinggi Tahun 2013 mengalami nyeri haid ringan setelah diterapi distraksi mendengarkan musik mozart, yakni sebanyak 12 siswi sebesar 60 % dari total responden.
3.Setelah dilakukan uji statistik t tes manual didapatkan hasil uji t manual t hitung = 2,105. Pada α 0,05 dengan derajat kebebasan dk=( -1) +( -1) = (20-1) + (20-1) = 19+19=38, t table =1,68, dan didapat t hitung> t table. Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini dapat dikatakan bahwa terapi distraksi mendengarkan musik Mozart dapat menurunkan derajat nyeri haid pada siswi kelas XI di MAN 1 Model Bukittinggi bulan September Tahun 2013. Dengan tingkat kepercayaan 95% dan dk 38. Dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa ada pengaruh yang signifikan α 0,05 dan dk 38. Dalam terapi distraksi mendengarkan musik Mozart pada penurunan derajat nyeri haid siswi kelas XI MAN 1 Model Bukittinggi Tahun 2013.
SARAN Bagi Peneliti
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam mengaplikasikan ilmu nantinya.
Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan
Bagi Institusi Terkait
Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk menurunkan nyeri haid untuk siswi yang mengalami nyeri haid.
Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.7 No 2 Juli 2016
20
DAFTAR PUSTAKAAnurogo, dito& Wulandari, ari (2011). Cara jitu mengatasi nyeri haid. Jogjakata : Andy offset
Barbara, Engram (1999). Asuhan keperawatan medikal bedah. Jakarta : EGC
Benzion, Taber (1994). Kapita selekta kegawat daruratan obstetric dan ginekologi. Jakarta:EGC
Budiarto, Eko. (2002). Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta:EGC
Budiyono. (2009). Statistika Untuk penelitian. Sebelas maret university press: Surakarta Eva Marvia. (2008). Pengaruh tehnik distraksi
dalam penurunan nyeri saat menstruasi hari ke-1 pada mahasiswa PSIK UMY. Jogjakarta : UMY
Hidayat, A.A.A., (2008). Keterampilan dasar praktik klinik untuk kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Nita, 2008. (2008). Remaja putri dan siklus menstruasi diakses tanggal 20 juli 2013 dari
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta : Rineka cipta Santosa, Ippho (2013). Muslim millionaire
menguasai cinta dan harta dalam 365 hari. Jakarta : Elek Media Komputindo.