• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

49 3.1 Gambaran Umum BMKG

Gambaran umum BMKG menjelaskan tentang BMKG. Gambaran tersebut meliputi sejarah singkat, latar belakang, tugas pokok dan fungsi, visi dan misi, tujuan dan sasaran, serta sususan organisasi BMKG.

3.1.1 Sejarah Singkat BMKG

BMKG Jakarta adalah instansi pemerintah daerah Jakarta yang bergerak di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Sejarah pengamatan yang dilakukan BMKG dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen yang kemudian berkembang karena semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.

Pada tahun 1866 kegiatan ini akhirnya diresmikan menjadi instansi pemerintah oleh pemerintah Hindia Belanda dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium yang dipimpin oleh Dr. Bergsma. Setelah mengalami perubahan nama beberapa kali karena terjadinya perang dan dijajahnya Indonesia oleh Belanda dan Jepang, dan masih banyaknya hal yang perlu diubah setelah masa penjajahan akhirnya pada tahun 2002 dengan keputusan Presiden RI nomor 46 dan 48 tahun 2002 namanya menjadi Badan Meteorologi dan Geofisika. Dan terakhir, melalui sebuah peraturan presiden nomor 61 tahun 2008 BMG berganti nama menjadi Badan Meteorologi,

(2)

Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan status tetapnya sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen

3.1.2 Latar Belakang BMKG

BMKG DKI Jakarta merupakan sebuah lembaha pemerintah non departemen yang bergerak di bidang perhitungan data terhadap klimatologi, geofisika, dan meteorologi. BMKG berdiri dikarenakan akan butuhnya data-data dari hasil pengamatan cuaca dan geofisika untuk membantu memberikan informasi kepada masyarakat.

3.1.3 Tugas dan Fungsi BMKG

BMKG mempunyai beberapa tugas pokok dan fungsi. Tugas pokok dan fungsinya dijelaskan di bawah ini.

- Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

- Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika

- Koordinasi kebijakan, perencanaan, dan program di bidang meteorology, klimatologi, dan geofisika.

- Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi di bidang meteorology, klimatologi, dan geofisika

(3)

- Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkanaan dengan perubahan iklim

- Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorology, klimatologi, dan geofisika

- Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorology, klimatologi, dan geofisika

- Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorology, klimatologi, dan geofisika

- Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorology, klimatologi, dan geofisika

- Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen pemerintahan di bidang meteorology, klimatologi, dan geofisika

- Pelaksanaan pendidikan professional di bidang meteorology, klimatologi, dan geofisika

- Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorology, klimatologi, dan geofisika

- Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG

- Pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggung jawab BMKG

(4)

- Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorology, klimatologi, dan geofisika.

3.1.4 Visi dan Misi BMKG

BMKG memiliki visi dan misi yang akan dijabarkan seperti yang ada di bawah ini

a. Visi

Visi BMKG adalah mewujudkan BMKG yang handal, tanggap dan mampu dalam rangkat mendukung keselamatan masyarakat serta keberhasilan pembangunan nasional, dan berperan aktif di tingkat internasional.

b. Misi

Misi BMKG antara lain:

1. Mengamati dan memahami fenomena meteorology, klimatologi, kualitas udara dan geofisika

2. Menyediakan data infomasi dan jasa meteorology, klimatologi, kualitas udara dan geofisika yang handal dan terpercaya

3. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan di bidang meteorology, klimatologi, kualitas udara dan geofisika

4. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional di bidang meteorology, klimatologi, kualitas udara dan geofisika

(5)

3.1.5 Tujuan BMKG

Tujuan rencana strategis BMKG diarahkan untuk mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan pemikiran konseptual analitis, realistis, rasional dan komprehensif dan perwujudan pembangunan dalam langkah-langkah yang sistemik dan bertahap dalam suatu perencanaan yang bersifat strategis.

3.1.6 Susunan Organisasi BMKG

(6)

Gambar 3.1 menjelaskan mengenai susunan organisasi yang ada pada BMKG yang terdiri dari bagian-bagian yang diawasi oleh satu kepala bagian.

3.2 Gambaran Umum Departemen Pekerjaan Umum

3.2.1 Sejarah Singkat PU

Tanggal tiga Desember merupakan hari yang mempunyai makna khusus bagi warga Departemen Pekerjaan Umum. Karena pada tanggal tersebut lima puluh tujuh tahun yang lalu terjadi peristiwa bersejarah. Gugur tujuh orang karyawan yang berjuang mempertahankan markas Departemen PU di Kota Bandung yang dikenal sebagai Gedung Sate. Peristiwa ini kemudian dikenang dan diperiingati sebagai Hari Kebaktian Pekerjaan Umum.

Saat ini para pegawai Departemen Pekerjaan Umum terus berjuang untuk melanjutkan pengabdian mereka terhadap nusa dan bangsa.

Istilah Pekerjaan Umum adalah terjemahan dari istilah bahasa Belanda Openbare Werken yang pada zaman Hindia Belanda disebut Waterstaat Swerken.

3.2.2 Tugas dan Fungsi

Tugas dan Fungsi Kementerian Pekerjaan Umum

Tugas: Sesuai dengan Peraturan Menteri PU Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pekerjaan Umum

(7)

mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang pekerjaan umum dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Fungsi:

1. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pekerjaan umum.

2. Pengelolaan barang milik / kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum.

3. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum.

4. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise atas pelaksanaan urusan Kementerian Pekerjaan Umum di daerah.

5. Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.

3.2.3 Visi dan Misi Departemen Pekerjaan Umum

Visi dan Misi Kementerian Pekerjaan Umum

Visi : Tersedianya Infrasruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang andal untuk mendukung Indonesia Sejahtera 2025

Misi :

1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan infrasruktur pekerjaan

(8)

umum dan pemukiman berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air.

3. Meningkatkan aksesbilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang handal, terpadu dan berkelanjutan.

4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrasruktur permukiman yang terpadu, handal dan berkelanjutan.

5. Menyelenggarakan industry konstruksi yang berkompetiti dengan menjamin adanya keterpaduan pengelolaan sector konstruksi, proses penyenglenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sector konstriksi tumbuh dan berkembang.

6. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan : IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan / criteria pendukung infrastruktur PU dan pemukiman.

(9)

7. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta Inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance

8. Meminimalkan peyimpangan dan praktik-prakti KKN di lingkungan kementerian PU dengan mengkualitaskan pemeriksaan dan pengawas professional.

3.2.4 Susunan Organisasi Departemen Umum

(10)

3.3 Analisis Permasalahan

Sistem pendeteksi banjir yang ada saat ini masih kurang mampu memberikan informasi khususnya bagi masyarakat awam.

Sistem tersebut hanya berupa bentuk data yang membutuhkan pembacaan oleh seorang ahli sehingga masyarakat awam akan cukup sulit untuk memahami informasi yang diberikan oleh sistem tersebut sehingga kadang terjadinya kesalahpahaman informasi oleh masyarakat awam.

Kelebihan dari sistem yang sudah ada adalah mampu memberikan informasi detail kepada para ahli. Namun kekurangan dari sistem ini adalah kurang dapat dimengerti oleh masyarakat awam, sehingga masyarakat awam tidak mampu untuk memahami informasi yang digambarkan oleh sistem tersebut.

Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem baru yang dapat memberikan informasi yang mampu memberikan informasi yang lebih dapat dimengerti oleh masyarakat yang ingin mengetahui kemungkinan atau persentase terjadinya banjir di daerah Jakarta Pusat.

3.4 Usulan Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil analisis sistem di atas, maka akan dirancang sebuah aplikasi yang menyediakan hal-hal berikut:

a. Memberikan informasi persentase terjadinya banjir di Jakarta Pusat b. Informasi curah hujan

(11)

3.5 Algoritma Hasil Prediksi

Dalam menentukan persentase akan terjadinya banjir digunakan sebuah logika fuzzy. Flowchart proses prediksi kemungkinan banjir dapat dilihat di bawah ini.

Gambar 3.3 Flowchart algoritma perhitungan persentase banjir

Gambar 3.3 merupakan flowchart dari algoritma perhitungan persentase akan terjadinya banjir. Penjelasan algoritma tersebut adalah:

a. Aplikasi dibuka dan kemudian meminta input, input tersebut memasuki proses menjadi term fuzzifikasi

b. Term fuzzifikasi tersebut digunakan oleh rule didalam perhitungan data untuk menghasilkan daerah yang kemudian akan melalui proses defuzzifikasi.

(12)

c. Proses defuzzifikasi selesai maka akan menampilkan messages box persentase kemungkinan terjadinya banjir yang disertai dengan pilihan exit.

3.6 Input

Pada proses input user akan memasukan variable curah hujan, lama hujan, serta debit sungai. Hasil wawancara dengan pakar yaitu pegawai menurut perhitungan BMKG mengenai curah hujan, lama hujan, dan debit sungai. Hasil survei itu yang digunakan sebagai rule dari logika fuzzy yang digunakan dan dapat disimpulkan sebagai berikut:

• Curah Hujan 0-25mm gerimis 25-75mm hujan sedang 76-100mm deras • Lama Hujan 0-30menit sebentar 30-60menit cukup lama 60-90menit lama 90-120menit lama sekali • Debit Sungai

0-4m3/s rendah 5-7m3/s sedang 8-10m3/s tinggi

(13)

3.7 Sistem Inferensi Fuzzy 3.7.1 Aplikasi Fungsi Implikasi

Fungsi implikasi untuk setiap aturan. Karena menggunakan Metode MAMDANI, maka fungsi implikasi yang digunakan adalah fungsi MIN.

[R1] IF deras AND lamasekali AND tinggi THEN banjirbesar

α-predikat1 = µDERAS µ LAMASEKALI µTINGGI

= min(µDERAS[ ], µLAMASEKALI[ ], µTINGGI[ ])

[R2] IF deras AND lamasekali AND sedang THEN banjirbesar

α-predikat2 = µDERAS µ LAMASEKALI µSEDANG

= min(µDERAS[ ], µLAMASEKALI[ ], µSEDANG[ ])

[R3] IF deras AND lamasekali AND rendah THEN banjir

α-predikat3 = µDERAS µ LAMASEKALI µRENDAH

= min(µDERAS[ ], µLAMASEKALI[ ], µRENDAH[ ])

[R4] IF deras AND lama AND tinggi THEN banjirbesar

α-predikat4 = µDERAS µ LAMA µTINGGI

(14)

[R5] IF deras AND lama AND sedang THEN banjirbesar

α-predikat5 = µDERAS µ LAMA µSEDANG

= min(µDERAS[ ], µLAMA [ ], µSEDANG[ ])

[R6] IF deras AND lama AND rendah THEN banjir

α-predikat6 = µDERAS µ LAMA µRENDAH

= min(µDERAS[ ], µLAMA [ ], µRENDAH[ ])

[R7] IF deras AND cukuplama AND tinggi THEN banjirbesar

α-predikat7 = µDERAS µCUKUPLAMA µTINGGI

= min(µDERAS[ ], µCUKUPLAMA[ ], µTINGGI[ ])

[R8] IF deras AND cukuplama AND sedang THEN banjir

α-predikat8 = µDERAS µCUKUPLAMA µSEDANG

= min(µDERAS[ ], µCUKUPLAMA[ ], µSEDANG[ ])

[R9] IF deras AND cukuplama AND rendah THEN banjir

(15)

α-predikat9 = µDERAS µCUKUPLAMA µRENDAH

= min(µDERAS[ ], µCUKUPLAMA[ ], µRENDAH[ ])

[R10] IF deras AND sebentar AND tinggi THEN banjirbesar

α-predikat10 = µDERAS µSEBENTAR µTINGGI

= min(µDERAS[ ], µSEBENTAR[ ], µTINGGI[ ])

[R11] IF deras AND sebentar AND sedang THEN banjir

α-predikat11 = µDERAS µSEBENTAR µSEDANG

= min(µDERAS[ ], µSEBENTAR[ ], µSEDANG[ ])

[R12] IF deras AND sebentar AND rendah THEN tidakbanjir

α-predikat12 = µDERAS µSEBENTAR µRENDAH

= min(µDERAS[ ], µSEBENTAR[ ], µRENDAH[ ])

[R13] IF sedang AND lamasekali AND tinggi THEN banjirbesar

α-predikat13 = µSEDANG µ LAMASEKALI µTINGGI

(16)

[R14] IF sedang AND lamasekali AND sedang THEN banjirbesar

α-predikat14 = µSEDANG µ LAMASEKALI µSEDANG

= min(µSEDANG[ ], µLAMASEKALI[ ], µSEDANG[ ])

[R15] IF sedang AND lamasekali AND rendah THEN tidakbanjir

α-predikat15 = µSEDANG µ LAMASEKALI µRENDAH

= min(µSEDANG[ ], µLAMASEKALI[ ], µRENDAH[ ])

[R16] IF sedang AND lama AND tinggi THEN banjirbesar

α-predikat16 = µSEDANG µ LAMA µTINGGI

= min(µSEDANG[ ], µLAMA [ ], µTINGGI[ ])

[R17] IF sedang AND lama AND sedang THEN banjir

α-predikat17 = µSEDANG µ LAMA µSEDANG

= min(µSEDANG[ ], µLAMA [ ], µSEDANG[ ])

[R18] IF sedang AND lama AND rendah THEN banjir

(17)

α-predikat18 = µSEDANG µ LAMA µRENDAH

= min(µSEDANG[ ], µLAMA [ ], µRENDAH[ ])

[R19] IF sedang AND cukuplama AND tinggi THEN banjir

α-predikat19 = µSEDANG µCUKUPLAMA µTINGGI

= min(µSEDANG[ ], µCUKUPLAMA[ ], µTINGGI[ ])

[R20] IF sedang AND cukuplama AND sedang THEN tidakbanjir

α-predikat20 = µSEDANG µCUKUPLAMA µSEDANG

= min(µSEDANG[ ], µCUKUPLAMA[ ], µSEDANG[ ])

[R21] IF sedang AND cukuplama AND rendah THEN tidakbanjir

α-predikat21 = µSEDANG µCUKUPLAMA µRENDAH

= min(µSEDANG[ ], µCUKUPLAMA[ ], µRENDAH[ ])

[R22] IF sedang AND sebentar AND tinggi THEN banjir

α-predikat22 = µSEDANG µSEBENTAR µTINGGI

(18)

[R23] IF sedang AND sebentar AND sedang THEN tidakbanjir

α-predikat23 = µSEDANG µSEBENTAR µSEDANG

= min(µSEDANG[ ], µSEBENTAR[ ], µSEDANG[ ])

[R24] IF sedang AND sebentar AND rendah THEN tidakbanjir

α-predikat24 = µSEDANG µSEBENTAR µRENDAH

= min(µSEDANG[ ], µSEBENTAR[ ], µRENDAH[ ])

[R25] IF gerimis AND lamasekali AND tinggi THEN banjir

α-predikat25 = µGERIMIS µ LAMASEKALI µTINGGI

= min(µGERIMIS[ ], µLAMASEKALI[ ], µTINGGI[ ])

[R26] IF gerimis AND lamasekali AND sedang THEN tidakbanjir

α-predikat26 = µGERIMIS µ LAMASEKALI µSEDANG

= min(µGERIMIS[ ], µLAMASEKALI[ ], µSEDANG[ ])

[R27] IF gerimis AND lamasekali AND rendah THEN tidakbanjir

(19)

α-predikat27 = µGERIMIS µ LAMASEKALI µRENDAH

= min(µGERIMIS[ ], µLAMASEKALI[ ], µRENDAH[ ])

[R28] IF gerimis AND lama AND tinggi THEN banjir

α-predikat28 = µGERIMIS µ LAMA µTINGGI

= min(µGERIMIS[ ], µLAMA [ ], µTINGGI[ ])

[R29] IF gerimis AND lama AND sedang THEN tidakbanjir

α-predikat29 = µGERIMIS µ LAMA µSEDANG

= min(µGERIMIS[ ], µLAMASEKALI[ ], µSEDANG[ ])

[R30] IF gerimis AND lama AND rendah THEN tidakbanjir

α-predikat30 = µGERIMIS µ LAMA µRENDAH

= min(µGERIMIS[ ], µLAMA [ ], µRENDAH[ ])

[R31] IF gerimis AND cukuplama AND tinggi THEN tidakbanjir

α-predikat31 = µGERIMIS µCUKUPLAMA µTINGGI

(20)

[R32] IF gerimis AND cukuplama AND sedang THEN tidakbanjir

α-predikat32 = µGERIMIS µCUKUPLAMA µSEDANG

= min(µGERIMIS[ ], µCUKUPLAMA [ ], µSEDANG[ ])

[R33] IF gerimis AND cukuplama AND rendah THEN tidakbanjir

α-predikat33 = µGERIMIS µCUKUPLAMA µRENDAH

= min(µGERIMIS[ ], µCUKUPLAMA [ ], µRENDAH[ ])

[R34] IF gerimis AND sebentar AND tinggi THEN banjir

α-predikat34 = µGERIMIS µSEBENTAR µTINGGI

= min(µGERIMIS[ ], µSEBENTAR [ ], µTINGGI[ ])

[R35] IF gerimis AND sebentar AND sedang THEN tidakbanjir

α-predikat35 = µGERIMIS µSEBENTAR µSEDANG

= min(µGERIMIS[ ], µSEBENTAR [ ], µSEDANG[ ])

[R36] IF gerimis AND sebentar AND rendah THEN tidakbanjir

(21)

α-predikat30 = µGERIMIS µSEBENTAR µRENDAH

= min(µGERIMIS[ ], µSEBENTAR [ ], µRENDAH[ ])

3.8 Struktur Menu

Struktur menu merupakan susunan menu dari aplikasi yang dibuat. Struktur menu yang digunakan pada aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Struktur menu aplikasi

Struktur menu diawali dengan menu utama yang memberikan informasi help dan input data. Pada menu help akan dijelaskan tentang aplikasi dan cara penggunaannya. Pada halaman input data akan dilanjutkan ke halaman hasil.

(22)

3.9 Perancangan Database

Pada perancangan database, penulis akan menjelaskan spesifikasi file data yang ada pada database dan menggambarkan struktur logikal sistem database

3.9.1 Spesifikasi dari File Data a. Tabel Curah Hujan

Nama tabel: MsCurahHujan Primary key: IdCurahHujan

Deskripsi: Tabel yang digunakan untuk menampung angka atau variable curah hujan yang didapat dari BMKG disimpan secara harian

Tabel 3.1 Tabel Curah Hujan Nama field Tipe data Status Keterangan

IdCurahHujan Int PK ID Curah Hujan

IdHari Int FK ID Hari

CurahHujan Numeric Curah Hujan

b. Tabel Debit Sungai Nama tabel: MsDebitSungai Primary key: IdDebitSungai

Deskripsi: Tabel yang digunakan untuk menampung angka atau variable debit sungai yang didapat dari Departemen PU yang disimpan secara harian

(23)

Tabel 3.2 Tabel Debit Sungai Nama field Tipe data Status Keterangan

IdDebitSungai Int PK ID Debit Sungai

IdHari Int FK ID Hari

DebitSungai Numeric Data Debit Sungai

c. Tabel Hari

Nama tabel : Tabel hari Primary key : IdHari

Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung hari atau tanggal

Tabel 3.3 Tabel Hari

Nama field Tipe data Status Keterangan

IdHari Int PK ID Hari

CurahHujan Numeric FK1 Data Curah Hujan DebitSungai Numeric FK2 Data Debit Sungai

Hasil Numeric FK3 Persentase Banjir

Hari Varchar (10) Nama Hari

d. Tabel Hasil

Nama tabel : Tabel Hasil Primary key : IdHasil

(24)

Tabel 3.4 Tabel Hasil

Nama field Tipe data Status Keterangan

IdHasil Int PK ID Hasil

IdHari Int FK Nama Hari

Hasil Numeric Hasil

3.10 Perancangan Aplikasi

Dalam perancangan aplikasi ini penulis akan menggunakan Entity Relationship Diagram, Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, State Diagram, dan Sequence Driagram serta memberikan batasan dari logika fuzzy yang digunakan untuk menjelaskan program aplikasi yang dirancang. Perancangan program ini akan menjelaskan secara spesifik proses dalam sistem dari program aplikasi yang dirancang.

(25)

3.10.1 Entity Relationship Diagram

Gambar 3.5 Entity Relationship Diagram

Gambar 3.5 merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antar komponen dalam desain database pada sistem prediksi banjir.

(26)

3.10.2 Use Case Diagram

Gambar 3.6 Use case diagram

Gambar 3.6 merupakan Use case diagram yang menggambarkan bagaimana cara user berinteraksi dengan sistem yang akan dibuat. Pada aplikasi ini, user dapat melakukan dua interaksi yakni, membuka menu help dan input atau import data

(27)

Berikut merupakan penjelasan mengenai use case diagram yang telah dibuat: a. Menu Help

Tabel 3.5 Tabel definisi use case Menu Help Use Case : Menu help

Aktor : User

Tujuan : Memberikan penjelasan kepada user menggunakan aplikasi

Prakondisi : User sudah membuka aplikasi

Ringkasan : User dijelaskan tentang cara menggunakan aplikasi Langkah-langkah :

Aksi Aktor Respon Sistem

1. User memilih menu ‘Help’ 3. User memilih ok

2. Muncul penjelasan atau tata cara memakai aplikasi

4. Menuju menu utama

Tabel 3.5 menjelaskan tentang use case Help. Aktor yang terlibat adalah user dengan tujuan untuk mendapatkan penjelasan terlebih dahulu tentang aplikasi ini. Di tabel tersebut juga dijabarkan mengenai aksi-aksi yang dapat dilakukan oleh aktor dan bagaimana sistem akan merespon dengan menampilkan penjelasan tentang menggunakan aplikasi tersebut.

(28)

b. Input data

Tabel 3.6 Tabel definisi use case Input Data Use Case : Input atau Import Data

Aktor : User

Tujuan : Untuk menginput data yang diperlukan Prakondisi : User sudah mengklik tombol input

Ringkasan : User harus menginput data yang diperlukan untuk kalkulasi prediksi banjir

Langkah-langkah :

Aksi Aktor Respon Sistem

1. User menjalankan aplikasi dan telah mengklik input data

2. User mengisi curah hujan 3. User mengisi debit sungai

4. User mengisi lama terjadinya hujan

5. Melakukan proses fuzzy dan perhitungan

6. Menuju ke halaman hasil

Tabel 3.6 menjelaskan tentang use case Input atau Import Data. Aktor yang terlibat adalah user yang harus menginput data-data yang diperlukan untuk perhitungan agar mendapatkan sebuah hasil. Sistem akan merespon dengan menuju ke halaman berikutnya dari aplikasi tersebut.

(29)

c. Lihat Hasil

Tabel 3.7 Tabel definisi use case Lihat Hasil Use Case : Lihat Hasil

Aktor : User

Tujuan : Melihat persentase atau prediksi akan terjadinya banjir Prakondisi : User sudah membuka menu utama dan telah

menginput data yang diperlukan

Ringkasan : User dapat melihat hasil persentase (prediksi akan terjadinya banjir)

Langkah-langkah :

Aksi Aktor Respon Sistem

1. User melihat hasil persentase hasil dari prediksi banjir

2. User akan memilih tombol ok atau mengklik force quit [x]

3. Sistem akan kembali ke input data atau keluar dari aplikasi jika mengklik force quit

(30)

Tabel 3.7 menjelaskan tentang use case Daftar Lokasi. Aktor yang terlibat adalah user dengan tujuan untuk melihat hasil dari perhitungan dari hasil input data yang telah di input sebelumnya oleh user. Dan setelah ditampilkan hasilnya oleh sistem, kemudian sistem akan merespon dengan menampilkan tombol ok untuk kembali ke menu input data.

3.10.3 State Diagram

State diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima oleh sistem. State diagram yang dirancang yaitu state diagram menu utama, menu help, dan input data.

(31)

Gambar 3.7 menunjukkan state diagram untuk menu utama. Pada menu utama, dapat terjadi perubahan state menjadi menu help atau langsung menuju halaman input, untuk kemudian mendapatkan hasil.

Gambar 3.8 State Diagram menu help

Gambar 3.8 menunjukkan state diagram untuk menu help. Pada menu help, di jelaskan bagaimana cara menggunakan sistem aplikasi ini kepada user atau pengguna. Disini user diberikan pilihan untuk kembali ke menu utama atau force exit dengan tombol close.

(32)

Gambar 3.9 menunjukkan state diagram untuk input data. Pada halaman ini user diharuskan untuk memasukkan input. Input kemudian akan di proses oleh sistem apabila di klik hitung. Dan kemudian akan mengeluarkan hasil yang dimana apabila mengklik ok akan mengembalikan ke halaman inputdata.

3.10.4 Activity Diagram

Gambar 3.10 Activity Diagram menu help

Gambar 3.10 merupakan aliran kerja ketika user memilih menu help, yang langsung menampilkan penjelasan dan cara penggunaaan aplikasi.

(33)

Gambar 3.11 Activity Diagram input data

Gambar 3.11 merupakan aliran kerja ketika user memilih menu input data, yang akan langsung meminta user untuk meminta input data yang di perlukan. Dan jika input sudah di isi semua maka apabila user menekan tombol hitung akan menampilkan hasil perhitungannya.

(34)

3.10.5 Class Diagram

Gambar 3.12 Class Diagram

Gambar 3.12 menggambarkan mengenai class yang ada pada database serta hubungan antara class-class yang ada pada database tersebut.

3.10.6 Sequence Diagram

Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima di antara objek dan dalam urutan bagaimana.

(35)

Gambar 3.13 Sequence Diagram Sistem

Gambar 3.13 menjelaskan bagaimana user menjalankan sistem tersebut dari awal. Masuk ke halaman lain, input data sampai user mendapatkan hasil atau informasi yang dibutuhkan.

3.11 Perancangan Layar

Perancangan layar akan dibuat dengan sesederhana mungkin untuk memudahkan user dalam menjalankan program ini. Layar-layar yang dapat dilihat oleh user adalah layar menu utama, layar menu help, layar input data, dan layar hasil. Pada menu utama, user dapat memilih menu yang pertama ingin dijalankan yaitu menu help atau input data. Pada layar menu help, user mendapatkan informasi tentang cara menggunakan

(36)

sistem aplikasi tersebut, dan pada layar input data, user harus menginputkan data-data yang di perlukan untuk diolah oleh sistem, dan pada layar hasil user bisa melihat hasil yang telah diolah oleh sistem.

3.11.1 Perancangan Layar Menu Utama

Gambar 3.14 Perancangan Layar Menu Utama

Gambar 3.14 merupakan tampilan yang pertama kali muncul ketika aplikasi dijalankan. Pada layar ini, terdapat 2 menu utama yang nantinya akan dipilih oleh user.

(37)

3.11.2 Perancangan Layar Menu Help

Gambar 3.15 Perancangan Layar menu Help

Gambar 3.15 merupakan tampilan ketika user memilih menu help. Pada layar ini, user mendapatkan informasi tentang cara penggunaan aplikasi. Dan jika user telah mengerti maka tersedia tombol back untuk kembali ke menu utama.

(38)

3.11.3 Perancangan Layar Input data

Gambar 3.16 Perancangan Layar Input data

Gambar 3.16 merupakan tampilan setelah user memilih menu input data, user diharuskan menginput data. Pada kotak akan ditampilan nominal atau nilai yang diinput oleh user sedangkan pada lingkaran akan di tampilkan data yang ada di database yang telah di bantu input oleh pihak BMKG pada Curah Hujan dan Debit Sungai oleh pihak departemen PU.

(39)

3.11.4 Perancangan Layar Hasil

Gambar 3.17 Perancangan Layar Hasil

Gambar 3.17 merupakan tampilan ketika user telah berhasil memasukkan data kepada sistem dan sistem sudah mengolah data tersebut menjadi sebuah hasil. Dan akan menampilkan hasil atau informasi yang diperlukan oleh user.

Gambar

Gambar 3.1 Susunan Organisasi BMKG
Gambar 3.2 Susunan Organisasi Departemen Pekerjaan Umum
Gambar 3.3 Flowchart algoritma perhitungan persentase banjir
Gambar 3.4 Struktur menu aplikasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui apakah layak atau tidak rencana investasi pembangunan perumahan di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta dari kajian ekonomi4.

c. mempunyai kemampuan mengembangkan kinerja profesionalnya yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan, keserbacakupan.. 1.4.2 Program Studi Pendidikan Agama

Hari Sabtu, 3-Februari-2018 [ MINGGU PERTAMA ] :: Dosen & Mahasiswa WAJIB hadir karena WAJIB menjelaskan Materi Kuliah & Info ENROLMENT-KEY.. Hari Senin, 5-Februari-2018

Hal tersebut, menunjukkan prinsip-prinsip kemitraan yang dibangun dan dijaga mencerminkan hubungan kemitraan yang setara secara garis lurus ( linear) tanpa ada pihak

dibandingkan dengan gaji pegawai organisasi lain pada jabatan atau pekerjaan yang sama (8) persepsi mengenai sistem honorarium dalam kegiatan kepanitiaan (9)

Terdakwa telah pernah dihukum Pengadilan Negeri Surabaya pada Agustus 1992 selama 2 bulan penjara dan dihukum lagi oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara selama 55 hari untuk

“Penelitian deskriptif adalah penelitian tujuannya untuk memperoleh deskripsi atau gambaran tentang karakteristik tertentu (variabel tertentu) dari suatu subjek yang

seperti dugaan selama ini setelah dilakukan Plasmodium cynomolgi biasa ditemukan penelusuran DNA pada sejumlah tinja primata pada kera cynomolgus dan macaca