• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Anna Nur Hikmawati 2 ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Anna Nur Hikmawati 2 ABSTRACT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

57

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG

ASI EKSKLUSIF DENGAN DUKUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

KEPADA IBU MENYUSUI di SINGOSARENWILAYAH KERJA

PUSKESMAS BANGUNTAPAN II BANTUL

Oleh:

Anna Nur Hikmawati2

ABSTRACT

Background: Part of Communities in Singosaren does birth-process in health care and after do the survey of most of their baby’s is given complementary feeding earlier.

Objective: The objevtive of this study is to determine the relation between the level of husband knowledge about exclusive breastfeeding to support exclusive breastfeeding for lactating mothers for infants age 0-6 months in Singosaren Banguntapan II Bantul, to determine the level of husband knowledge about exclusive breastfeeding and to find out how support of husband toward wives in exclusive breastfeeding.

Method: This type is survey research with cross sectional approach, population in this study is husband who has babies age 0-6 months in Singosaren Banguntapan II Bantul clinic. Samples studied are the total 30 people. The instrument uses respondent characteristics questionnaire (include the respondent's name, age, and education) and level of knowledge questionnaire. The data is collected and analyzed by univariate and bivariate, and processed by using the Spearman Rho correlation.

Result: The highest education level is junior high school; the respondents are13 people (36.11%). The second, Husband’s level of knowledge about exclusive breastfeeding is good. The third, the description of support for husband to his wife in giving exclusive breastfeeding are 23 people (63.9%). The fourth, there is a relationship between the level of husband knowledge about exclusive breastfeeding with the husband support to the wife of exclusive breastfeeding in the value of correlation (r) compared with r table = 0.279 (0.477> 0.279)) and when compared with the value α = 0.05 significance ( p) is 0.003 <0.05

Key words: Husband knowledge level, husband support, mother breastfeeding, exclusive breastfeeding

(2)

58

PENDAHULUAN

Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya (Soetjiningsih, 1997).

ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air the, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi dan tim. Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 6 bulan tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI bisa diberikan sampai berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun (Roesli, 2005).

ASI eksklusif menurut WHO adalah air susu Ibu tidak termasuk padatan atau cairan lainnya (susu formula), kecuali obat-obatan, vitamin dan mineral (Fewtrell. M.et.all. 2010)

Menyusui adalah suatu seni yang harus dipelajari kembali, untuk keberhasilan menyusui tidak diperlukan alat-alat khusus dan biaya yang mahal tetapi yang diperlukan hanyalah kesabaran, waktu, sedikit pengetahuan tentang menyusui, dan dukungan dari lingkungan terutama suami. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupan dengan cara yang paling sehat. Menyusui sebenarnya tidak saja memberikan kesempatan pada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik, tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yng lebih

stabil, perkembangan spiritual yang positif, serta perkembangan sosial yang lebih baik. Masalahnya para ibu tidak banyak yang mengetahui pentingnya ASI di berikan selama 6 bulan, sehingga pengetahuan tentang itu perlu di berikan. Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2003). Dukungan sosial keluarga merupakan strategi koping untuk dimiliki keluarga saat mengalami stress dan dukungan keluarga juga dapat berfungsi sebagai strategi preventif untuk mengurangi stress dan konsekuensi negatifnya (Friedman, 1998). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Jadi, pengetahuan sangat berpengaruh dan sangat berdampak terhadap seberapa besar seseorang dapat memberikan suatu dukungan yang sangat bermanfaat bagi seseorang dalam melakukan suatu tinda-kan. Hubungan antara pengetahuan dengan dukungan sangat erat yaitu apabila seseorang yang mempunyai pengeta-huan yang baik maka akan memberikan dukungan yang baik dan apabila

seseorang yang mempunyai

pengetahuan yang rendah maka akan memberikan suatu dukungan yang rendah pula.

Rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut : “Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan suami tentang ASI eksklusif dengan dukungan pemberian ASI eksklusif, kepada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Singosaren wilayah kerja Puskesmas Banguntapan II Bantul?”.

(3)

59

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan suami tentang ASI eksklusif dengan dukungan pemberian ASI eksklusif terhadap ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Singosaren wilayah kerja puskesmas Banguntapan II Bantul, untuk mengetahui tingkat pengetahuan suami tentang ASI eksklusif, dan untuk mengetahui seberapa besar dukungan suami terhadap istri dalam pemberian ASI eksklusif.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian survey yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah dari data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis, dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan cara melakukan penelitian survey dimana variabel bebas dan variabel terikat yang diteliti diukur secara hampir bersamaan (Sugiyono, 2004).

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah suami yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan di Singosaren wilayah kerja Puskesmas Banguntapan II Bantul yang berjumlah 30 orang yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut :

1) Responden yang mendapatkan pelayanan di Singosaren wilayah

kerja Puskesmas Banguntapan II Bantul.

2) Suami dan istri yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan

3) Bersedia menjadi responden.

Sampel yang diteliti adalah total sampel, dimana seluruh suami yang mempunyai bayi berumur 0-6 bulan di Singosaren wilayah kerja puskesmas Banguntapan II Bantul. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang yaitu karena apabila sampel kurang dari 100 maka lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya disebut penelitian populasi (Arikunto, 2006).

LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Singosaren wilayah kerja Puskesmas Banguntapan II Bantul pada bulan Juni 2007 sampai dengan selesai.

PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer, yaitu dengan menggunakan angket atau kuisioner.

INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

: Kuesioner karakteristik responden ( meliputi : nama responden, umur dan pendidikan) dan Kuesioner tingkat pengetahuan yang diukur dengan menggunakan kuesioner yang disusun sendiri berdasarkan tinjauan pustaka yang ada. Kuesioner ini merupakan kuesioner tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sudah tersedia. Jenis soal dalam penelitian ini adalah check list yang terdiri dari

(4)

60

jawaban benar dan salah, setiap

responden yang menjawab benar diberi skor 1 dan apabila menjawab salah diberi skor 0. Jumlah pertanyaan sebelum dilakukan uji coba adalah 20 yang terdiri dari 17 item favourable dan 3 item

unfavourable.

Skor dibandingkan dengan skor yang diharapkan kemudian dicari prosentase yang dirumuskan sebagai berikut :

P = prosentase n = skor responden

N = skor maksimal responden Setelah itu setiap item dari nilai yang diperoleh dikategorikan dengan rentang nilai prosentase sebagai berikut

Skor 76 – 100 % : baik Skor 56 – 75 % : cukup Skor < 56 % : kurang baik Dukungan suami

Kuesioner ini merupakan kuesioner tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sudah tersedia. Jenis soal dalam penelitian ini adalah check list yang terdiri dari jawaban “ya” dan “tidak”, setiap responden yang menjawab ya diberi skor 1 dan apabila menjawab tidak diberi skor 0. Jumlah pertanyaan sebelum dilakukan uji coba adalah 20 yang terdiri dari 18 item favourable dan 2 item

unfavourable.

Skor dibandingkan dengan skor yang diharapkan kemudian dicari prosentase yang dirumuskan sebagai berikut :

P = prosentase n = skor responden

N = skor maksimal responden Setelah itu setiap item dari nilai yang diperoleh dikategorikan dengan rentang nilai prosentase sebagai berikut: Skor 76 – 100 % : dukungan suami

baik

Skor 56 – 75 % : dukungan suami cukup

Skor < 56 % :dukungan suami kurang

TEKNIK PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

Analisa Data

Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan suami tentang ASI eksklusif dan dukungan pemberian ASI eksklusif. Data yang dikumpulkan meliputi nama responden, umur, pendidikan dan pendapatan perbulan. Data yang telah dikumpulkan dianalisa secara univariat, yaitu dilakukan terhadap tiap variabel untuk mengetahui distribusi dan frekuensi tiap variabel tersebut atau gambaran karakteristik responden. Peneliti juga

melakukan penyekoran atau

pengkategorian pengetahuan dari kuesioner yang telah diperoleh. Bivariat, dilakukan untuk menganalisa hubungan dua variabel yaitu hubungan antara varabel dependent (tingkat pengetahuan suami tentang ASI eksklusif) dengan variabel independent (dukungan terhadap pemberian ASI eksklusif). Keseluruhan penghitungan dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan alat bantu komputer yaitu program “Statistical Product andService

n

P =

—— X 100%

N

n

P =

—— X 100%

N

(5)

61

Solution” (SPSS) release 11.00 for windows dengan korelasi Spearman Rho () dengan rumus sbb : Rumus : ) 1 ( 6 1 2 2     N N d

N = jumlah data

d= beda antara rangking pasangannya

HASIL PENELITIAN

Karakteristik Responden

Karakteristik tingkat pendidikan responden terbanyak yaitu SLTP yaitu 13 responden dengan prosentase sebesar 36,11%, Karakteristik dari jenis pekerjaan responden terbanyak bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 26 responden dengan persentase 72,22% (Tabel 1).

Tabel 1. Karakteristik Responden di Singosaren Wilayah Kerja Puskesmas Banguntapan II

Bantul Tahun 2007

No Variabel Frek Persentase (%) 1 Pendidikan SD SLTP SLTA PT 9 13 11 3 25,00 36,11 30,56 8,33 Jumlah 36 100 2 Pekerjaan PNS TNI/Polri Pegawai Swasta Wiraswasta Tani 2 0 3 26 5 5,56 0 8,33 72,22 13,89 Jumlah 36 100

Sumber : Data Primer

Gambaran Tingkat Pengetahuan Responden Tentang ASI Eksklusif Tingkat pengetahuan responden tentang ASI eksklusif diukur dengan menggunakan kuesioner yang berupa pertanyaan benar dan salah. Tabel 2

menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan responden sebagian besar yaitu 63,9 % termasuk dalam kategori baik.

Tabel 2. Tingkat Pengetahuan Suami Tentang ASI Eksklusif di Singosaren Wilayah Kerja Puskesmas Banguntapan II Bantul Tahun 2007

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. 2. 3. Baik Cukup Kurang 23 12 1 63,9 33,3 2,8 Total 36 100

Sumber : Data Primer

Dukungan Suami Kepada Istri Dalam Pemberian ASI Eksklusif

Dukungan suami kepada istri dalam pemberian ASI secara eksklusif diukur dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden dengan menggunakan pernyataan ya dan tidak. Tabel berikut menggambarkan dukungan suami kepada istri dalam pemberian ASI secara eksklusif. Prosentase tertinggi adalah sebesar 75% yaitu responden dengan dukungan tinggi.(Tabel 3)

Tabel 3. Dukungan Suami Kepada Istri Dalam Pemberian ASI Eksklusif di

Singosaren Wilayah Kerja Puskesmas Banguntapan II

Bantul Tahun 2007

(6)

62

Pengetahuan hubungan ada tidaknya

hubungan antara tingkat pengetahuan

suami tentang ASI Eksklusif dengan dukungan suami kepada istri dalam pemberian ASI secara eksklusif dianalisis dengan menggunakan Kendall’s Tau.(Tabel 4)

Tabel 4.Hubungan Tingkat Pengetahuan Suami Tentang ASI Eksklusif dengan Dukungan Kepada Istri Dalam Pemberian ASI Secara Eksklusif

di Singosaren Wilayah Kerja Puskesmas Banguntapan II

Bantul Tahun 2007

Variabel Kategori Dukungan Suami Total r p Tinggi Cukup Kurang

Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang 21 5 1 2 6 0 0 1 0 23 12 1 0,477 0,003 Total 27 8 1 36

Sumber : Data Primer

Hasil dari uji statistik Kendall’s Tau diketahui nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,477 dengan tingkat signifikannya (p) sebesar 0,003 . Apabila korelasi (r) dibandingkan dengan r tabel = 0,279 maka 0,477 > 0,279 dan jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka nilai signifikannya (p) yaitu 0,003 < 0,05 ini berarti Ho atau hipotesis nihil ditolak dan Hi atau hipotesis kerja diterima artinya ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan dukungan suami kepada istri dalam pemberian ASI eksklusif. Di Singosaren Wilayah kerja Puskesmas Banguntapan II Bantul.

PEMBAHASAN

Tingkat Pengetahuan Suami Tentang ASI eksklusif

Pengetahuan responden dalam hal ini meliputi pengetahuan tentang ASI

eksklusif, manfaat ASI dan kolustrum kebanyakan baik sebesar 63.9%. Hal ini terjadi kemungkinan disebabkan karena pendidikan formal yang dimiliki sebagian besar responden dalam penelitian ini

yang mempengaruhi tingkat

pengetahuan responden tentang ASI eksklusif. Kenyataan ini sesuai dengan pendapat Sharma cit Burundi yang mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh terhadap prilaku pemberian ASI eksklusif, wanita yang berpendidikan SLTP ke atas wanita yang berpendidikan lebih rendah. Menurut Hesling (1981) cit Kasnodiharjo, frekuensi menyusui lebih tinggi diantara wanita terpelajar. Ibu yang terpelajar lebih menyadari keuntungan psikologis dan fisiologis dari menyusui. Ibu yang terpelajar memiliki fasilitas yang lebih baik sehingga lebih memungkinkan untuk memberikan ASI secara eksklusif yang benar daripada wanita yang kurang terpelajar. Soekanto. S dalam No Kategori Frekuensi Prosentase

(%) 1. 2. 3. Tinggi Sedang Rendah 27 8 1 75 22,2 2,8 Total 36 100

(7)

63

Kasnodiharjo (1996), mengemukakan

bahwa pendidikan akan memberikan kesempatan kepada seseorang untuk membuka jalan pikiran dalam menerima ide-ide atau nilai-nilai baru.

Selain dari pendidikan, responden juga pernah mendapatkan penyuluhan-penyuluhan atau informasi dari kader-kader posyandu yang ada di desa tersebut.dan selain dari segi latar belakang pendidikan seseorang dan informasi yang didapat, pengalaman juga sangat berpengaruh pada pengetahuan seseorang. Breiger cit.

Pulungasih (2006) yang menyatakan bahwa pengetahuan umumnya datang dari pengalaman seseorang. Dalam hal ini pengalaman dilihat dari umur karena semakin tua umur seseorang maka akan semakin banyak pengalaman yang diperoleh dan semakin baik pengetahuannya. Selain itu dari segi paritas, maksudnya adalah biasanya seseorang yang telah mempunyai anak lebih dari sekali maka akan lebih banyak pengalamanya mengenai ASI eksklusif

atau pengalaman menyusui

sebelumnya.

Pengetahuan seseorang dapat diperoleh melalui panca indera sebagian besar melalui pendengaran dan penglihatan (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan suami tentang ASI dapat diperoleh dari petugas kesehatan, tokoh masyarakat, keluarga atau melalui media massa.

Dukungan suami kepada istri dalam pemberian ASI secara eksklusif

Dukungan suami kepada istri dalam pemberian ASI secara eksklusif dibedakan menjadi tiga kategori yaitu dukungan tinggi, sedang dan rendah. Dukungan suami kepada istri dalam

pemberian ASI secara eksklusif kebanyakan tinggi sebesar 75%. Dukungan yang diberikan oleh seorang suami sangatlah penting untuk memberikan sumbangan terhadap kestabilan psikologis kepada istri dalam memberikan ASI secara eksklusif.

Menurut Berkowitz cit. Azwar (2000) bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi dan reaksi sikap seseorang terkhadap obyek, Ada perasaan mendukung atau memihak ataupun tidak mendukung. Jadi sikap merupakan suatu keadaan jiwa dan pikiran yang dipersiapkan untuk memberi tanggapan terhadap suatu obyek.

Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. Komponen

kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut apapun aspek emosional dan komponen konatif

merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang (Azwar, 2000).

Kemungkinan lain yang

menyebabkan tingginya dukungan sosial suami karena adanya sikap kesadaran dari seorang suami betapa pentingnya ASI eksklusif baik untuk kesehatan bayi dan istrinya setelah mendapatkan beberapa informasi dari berbagai sumber informasi.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang ASI Eksklusif dengan Dukungan Suami Kepada Istri Dalam Pemberian ASI Secara Eksklusif

Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif

(8)

64

dengan dukungan suami kepada istri

dalam pemberian ASI secara eksklusif di Puskesmas Banguntapan II Bantul.Hal tersebut bisa terjadi karena dimana suami sudah dapat mengetahui dari berbagai sumber informasi betapa pentingnya suatu pemberian ASI secara eksklusif baik bagi kesehatan anak dan istrinya.

Menurut Azwar (2000) individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai obyek psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan

adalah pengalaman pribadi,

kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri individu tersebut. Dengan demikian tingkat pengetahun suami tentang ASI eksklusif yang tinggi, secara emosional akan memberikan kasih sayang, kepedulian dan penghargaan. Hal tersebut akan menambah keharmonisan dalam rumah tangga.

Apabila dukungan sosial suami yang berupa dukungan emosional, informasi, instrumental, dan penilaian positif diwujudkan dalam sikap dan prilaku terhadap istri dalam pemberian ASI secara eksklusif maka penelitian ini sesuai dengan pernyataan yang menyebutkan bahwa semakin tinggi pengetahuan seseorang maka akan semakin langgeng sikap dan prilakunya (Notoatmodjo, 2003).

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah : Pertama. Tingkat pengetahuan suami tentang Asi Ekslusif termasuk dalam kategori baik.

Kedua. Dukungan suami kepada istri dalam pemberian ASI secara eksklusif baik. Ketiga. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan suami tentang ASI Eksklusif dengan dukungan suami kepada istri dalam pemberian ASI secara eksklusif (p = 0,003).

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta Azwar, 2000. Sikap Manusia Teori dan

Pengukurannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Fewtrell, Wilson, D.C, Booth I, and Lucas A. 2010. Six Months of Exclusive Breasfeeding: How Good is the Evidence. Dalam BMJ 2011;342. published 13 Januari 2011 Friedman. 1998. Keperawatan

Keluar-ga. EGC. Jakarta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003.

Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta Roesli, Utami. 2005. Mengenal ASI

Eksklusif. Trubus Agriwid-ya.Jakarta

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta

Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. EGC. Jakarta Sugiono. 2004. Metode Penelitian Bisnis.

(9)

Gambar

Tabel 4.Hubungan Tingkat Pengetahuan Suami Tentang ASI Eksklusif dengan  Dukungan Kepada Istri Dalam Pemberian ASI Secara Eksklusif

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrak air panas kulit mahoni dibuat nanopartikel yang dikapsulasi dengan nanokitosan terikat natrium tripolifosfat (Na-TPP) dengan metode spray dry dan ultrasonikasi

Dampak yang dapat terlihat jelas dengan perkembangan obyek wisata ini ialah, lebih mendorong masyarakat yang tinggal disekitar obyek wisata untuk lebih aktif dan

[r]

Bahwa pada tanggal 14 Oktober sekira pukul 10.00 Wit Saksi-III Saksi-3, menghubungi Terdakwa melalui SMS yang isinya ”yank saya sudah dibelakang Kodim” dibalas oleh

Based on the research of the second year students of SMP Moncoloe Makassar the writer had found a good result in process learning grammar when used EGRA (exposure,

Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity) adalah strategi mengajar membaca yang memfokuskan keterlibatan siswa dengan teks, karena siswa memprediksi dan

Penelitian ini adalah mengisolasi khitin yang terdapat dalam kilit udang untuk di buat membran komposit khitosan-selulosa yang dipersiapkan dengan proses inversi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dalam praktek pelaksanaan hak dan kewajiban antara bank dan nasabah pengguna dana dalam pembiayaan musyarakah di Bank