• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Menulis - Elsha Desfrina BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Menulis - Elsha Desfrina BAB II"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Menulis

a. Pengertian Menulis

Menurut Tarigan (2008:3) mengungkapkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk keterampilan berkomunikasi dengan orang lain secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Menulis dapat didefinisikan atau dibatasi dari sudut pandang yang berbeda, sehingga menulis dapat dipandang sebagai (a) kemampuan individu, (b) keterampilan berbahasa, (c) alat penyampai pesan, (d) suatu proses yang bertahap, (e) kegiatan seseorang dalam menghasilkan tulisan, (f) sesuatu yang dapat dipelajari dan dilatihkan, atau (g) keterampilan yang dapat diajarkan. Dalam prespektif keterampilan berbahasa, menulis dapat dipandang sebagai kegiatan sesorang dalam memilih, memilah dan menyusun pesan, tujuan penulisan, pembaca, bentuk tulisan dan kebahasaan (Cahyani, 2007:127)

(2)

Dari beberapa pengertian tentang menulis yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa dalam menuangkan sebuah ide, gagasan, pikiran dalam bentuk tulisan sebagai salah satu alat berkomunikasi dengan orang lain yang tidak diungkapkan secara langsung. Menulis dipandang sebagai keterampilan seseorang (individu) mengkomunikasikan pesan melalui tulisan. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau tulisan, saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. b. Pengertian Kemampuan Menulis

Menurut Resmini, dkk (2008:195) kemampuan menulis tidak diperoleh secara alamiah tetapi melalui proses belajar mengajar. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan (Akhadiah, 1999:2). Untuk menulis sebuah karangan yang sederhanapun, secara teknis dituntut memenuhi persyaratan dasar seperti menulis karangan. Kita harus memilih topik, membatasinya, mengembangkan gagasan, menyajikan dalam kalimat dan paragraf yang tersusun secara logis.

(3)

c. Manfaat Menulis

Menurut Akhadiah, dkk (1999:15) manfaat menulis adalah sebagai berikut:

1) Menulis dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri kita. Kita mengetahui sampai dimana pengetahuan kita tentang suatu topik itu terpaksa berpikir menggali pengetahuan dan pengalaman yang kadang tersimpan di alam bawah sadar.

2) Melalui kegiatan menulis kita dapat mengembangkan berbagai gagasan. Kita terpaksa bernalar: menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-fakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan jika kita tidak menulis

3) Menulis memaksa kita lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang kita tulis. Dengan demikian kegiatan menulis memperluas wawasan baik secara teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang berhubungan. 4) Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis

serta mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian, kita dapat menjelaskan permasalahan yang semula masih samar bagi diri kita sendiri.

(4)

6) Dengan menuliskan di atas kertas kita akan lebih mudah memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisis secara tersurat dalam kontek yang lebih konkret.

7) Tugas menulis mengenai suatu topik mendorong kita belajar secara aktif. Kita harus menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menyadap informasi dari orang lain.

Sedangkan menurut Suparno dan Mohamad Yunus (2008:14) mengenai manfaat dari menulis itu sendiri yaitu:

1) Meningkatkan kecerdasan

2) Pengembangan daya inisiatif dan kreativitas 3) Penumbuhan keberanian

4) Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi Peneliti simpulkan bahwa menulis dapat menggali dan memunculkan pikiran dan ide yang dituangkan dalam sebuah tulisan, serta memacu kita untuk berfikir aktif, membantu untuk memperoleh dan menyerap informasi.

d. Tujuan Menulis

(5)

1) Assignment Purpose (tujuan penugasan)

Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya siswa yang diberi tugas untuk merangkum sebuah buku, sekertaris yang diberi tugas membuat laporan).

2) Altruistik Purpose (tujuan altruistik)

Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karya itu. Tujuan altruistik adalah kunci keterbatasan kunci keterbacaan sesuatu tulisan.

3) Persuasive Purposive (tujuan persuasif)

Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.

4) Informational Purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan) Tulisan yang bertujuan untuk memberikan informasi atau keterangan/ penerangan pada pembaca.

5) Self-expressive Purpise (tujuan pernyataan diri)

(6)

6) Creative Purpose (tujuan kretif)

Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi “keinginan kretif” disini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya dengan mencapai norma artistik, atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai-nilai-nilai kesenian.

7) Problem-solving Purpose (tujuan pemecahan masalah)

Tulisan ini bertujuan bahwa penulis ingi memecahkan masalah yang dihadapi. Sang penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikairan dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat diterima oleh para pembaca.

e. Tahap-Tahap Menulis

Aktivitas menulis berkembang dalam tiga tahap yaitu: perencanaan (rehearsing), penyusunan konsep (drafting), dan perbaikan (Donal Murray dalam Resmini, dkk 2008:231) dengan penjelasan sebagai berikut:

a) Tahap perencanaan (rehearsing)

Tahap penulis berusaha mengemukakan apa yang mereka tulis. b) Tahap konsep (drafting)

(7)

c) Tahap perbaikan

Merupakan tahap akhir dari menulis. Perbaikan dapat berlanjut pada perencanaan dan penyusunan konsep lebih lanjut.

Menulis mempunyai tahapan tersendiri dari mulai perencanaan yang akan membantu penulis memberi gambaran terhadap apa yang akan ditulisnya yang kemudian dilanjutkan pada tahap konsep sebagai tahap mempaertimbangkan apa yang akan ditulis untuk disampaikan kepada orang lain, tahap terakhir adalah perbaikaan.

2. Pengumuman

a. Pengertian Pengumuman

Pengumuman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:1337) diartikan sebagai:

1) proses cara, perbuatan mengumumkan.

2) Yang diumumkan; pemberitahuan; permakluman.

(8)

lamaran kerja, surat laporan, surat undangan, surat perjanjian, dan nota dinas.

Pengumuman adalah berita atau informasi yang penting untuk segera diketahui khalayak ramai. Sesuai dengan namanya pengumuman ini bersifat terbuka atau boleh diketahui oleh siapapun (http://firman94.multiply.com).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengumuman adalah suatu informasi yang disampaikan pada umum. Jadi tujuan pengumuman untuk menyampaikan informasi agar diketahui oleh umum (masyarakat) baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan. b. Bagian - Bagian Surat Pengumuman

Bagian-bagian surat pengumuman adalah sebagai berikut: 1) Bagian kepala

Bagian kepala memuat nama dan alamat yang memberikan pengumuman, petunjuk, pengumuman, nomor pengumuman, dan perihal pengumuman.

2) Bagian isi

Bagian ini memuat isi pengumuman 3) Bagian kaki

(9)

c. Cara Menulis Pengumuman

Pengumuman dibuat untuk menginformasikan suatu hal agar diketahui masyarakat (umum), isi pengumuman yang dibuat harus jelas agar mudah dipahami. Karena itu bahasa yang digunakan harus bahasa yang baik dan benar serta menarik.

Menulis pengumuman harus menggunakan kalimat yang efektif, karena dengan bahasa yang efektif dan komunikatif teks pengumuman yang dibuat dapat dipahami oleh orang yang membacanya dengan baik. Pengumuman termasuk surat resmi, maka bahasa yang digunakan dalam pengumuman adalah bahasa resmi. Bahasa resmi menggunakan kata-kata baku, yakni cara penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.

Maka dalam menulis pengumuman harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Bentuk pengumuman harus menarik dan bagus sehingga menimbulkan keingin tahuan khalayak.

2) Bahasa pengumuman harus efektif dan komunikatif

(10)

3) Isi pengumuman harus jelas

Isi pengumuamn harus memuat kepada siapa pengmuman itu dibuat, dan tentang apa pengumuman itu. Jika pengumuman berkaitan dengan waktu, harus jelas waktunya, misalnya pukul, hari, atau tanggal. Jika berkaitan dengan alamat, harus jelas tempatnya, misalnya nama tempat, nama gedung, nama lapangan, nama jalan, nomor tempat, atau nomor teleponnya.

4) Tujuan pengumuman harus jelas (http://firman94.multiply.com).

Tarigan (2005:8.53) memasukkan surat pengumuman ke dalam surat dinas. Dasar-dasar dalam menulis surat pengumuman menurut Subriyanto dalam Tarigan (2005:8.55) menyatakan bahwa dalam menulis surat wajib mengetahui dasar-dasar komposisi diantaranya: a) Pilihan kata

Pilihan kata yaitu cara memilih kata-kata yang dipergunakan untuk mencurahkan ide atau pikiran ke dalam sebuah kalimat. b) Penyusunan kalimat

Penyusunan kalimat harus memperhatikan kesatuan pikiran, kesatuan susunan, dan kelogisan.

c) Penyusunan alinea

(11)

3. Media Audio Visual

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau kutub) atau suatu alat. Media juga dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak, yaitu antara sumber pesan dengan penerima pesan atau informasi. Oleh karena itu, media pembelajaran berarti sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan (Sri Anitah, 2009:1).

Menurut Brigss, 1985 dalam Sri Anitah (2009:1) yang mengatakan bahwa media pembelajaran pada hakekatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran. Termasuk di dalamnya, buku, vidiotape, slide suara, suara guru, tape recorder, modul atau salah satu komponen dari suatu sistem penyampaian.

Menurut Gerlach dan Ely dalam Azhar Arsyad (2007:3) bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam hal ini guru, buku tes, dan lingkungan sekolah merupakan media.

(12)

untuk mempermudah memahami suatu materi pembelajaran, sehingga hasil belajar menjadi lebih maksimal.

b. Prinsip-prinsip Umum Penggunaan Media

Pemilihan media untuk pembelajaran, sebenarnya tidak hanya cukup mengetahui tentang kegunaan, nilaai serta landasannya, tetapi juga harus mengetahui cara menggunakan media tersebut. Adapun prinsip-prinsip umum penggunaan media adalah sebagai berikut :

1) Penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran.

2) Media pembelajaran hedaknya dipandang sebagai sumber daya. 3) Guru hendaknya memehami tingkat hirarkhi (sequecence) dari

jenis alat dan kegunaannya.

4) Pengujian media pembelajaran hendaknya berlangsung terus, sebelum, selama, dan sesudah pemakaian.

5) Penggunaan multi media akan sangat sanagat menguntungkan dan memperlancar proses pembelajaran(Sri Anitah, 2009:93)

c. Macam-macam Media

Djamarah (2006:124) mengklasifikasikan media menurut jenisnya yaitu

1) Media Auditif

(13)

piringan hitam. Media ini cocok untuk orang tuli yang mempunyai kelainan dalam pendengaran.

2) Media Visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang berbentuk gambar diam sepert film strip, slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun.

3) Media Audio Visual

Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai keterampilan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.

Media ini dibagi ke dalam:

(a) Audio Visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, dan cetak suara.

(b) Audio visual gerak, yitu media yang dapat menampilkan unsur suara dangambar yang bergerak sepert film suara dan video cassete.

(14)

(1) Audio visual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti film video-cassette. (2) Audio visual tidak murni, yaitu unsur suara dan unsur

gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya sumber bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape

recorder.

Berdasarkan perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:

1) Media hasil teknologi cetak, adalah cara untuk menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statisterutama melalui proses percetakan mekanis atau potografis.

2) Media teknologi audio visual, adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio visual.

3) Media teknologi komputer merupakan cara menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis komputer. 4) Media teknologi gabungan adalah cara untuk menyampaikan

materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer (Arsyad, 2007:29-33)

d. Manfaat Media Audio Visual

(15)

materi yang sedang disampaikan. Menurut Sadiman (2009:17) secara umum media audio visual mempunyai manfaat sebagai berikut:

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)

2) Mengetahui keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti: a) Obyek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita,

gambar, film bingkai, film, atau model.

b) Obyek yang terlalu kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar.

c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timeplase atau high speed photography.

d) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto, maupun secara verbal.

e) Obyek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll.

f) Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk film bingkai, gambar, dan lain-lain.

3) Penggunaan media audio visual secara tepat dapat mengatasi sikap pasif siswa. Dalam hal ini media audio visual berguna untuk:

a) Menumbuhkan gairah belajar.

(16)

c) Memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

Kesimpulannya media audio visual dapat membantu siswa dalam menangkap materi yang disampaikaan guru, dan sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang guru sampaikan. Selain itu media audio visual dapat menumbuhkan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran karena siswa tidak akan cepat merasa bosan terhadap materi yang sedang disampaikan. e. Manfaat Media Pembelajaran Secara Umum

Menurut Djamarah (2006:134) media pembelajaran mempunyai manfaat, diantaranya sebagai berikut:

a) Dengan media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berfikir karena itu dapat mengurangi verbalisme.

b) Dengan media dapat memperbsar minat dan perhatian siswa untuk belajar.

c) Dengan media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.

d) Dengan media dapat memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan pada setiap siswa.

(17)

f) Dengan media dapat memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.

g) Dengan media bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran yang lebih baik.

h) Dengan media metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melelui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guuru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.

i) Dengan media siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian dari guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan, dll.

f. Langkah-Langkah Penggunaan Media

Untuk menggunakan media, seharusnya dilakukan perencanaan yang sistematik. Perlu diingat pula bahwa media pembelajaran digunakan bila media itu mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan. Langkah-langkah penting dalam penggunaan media (Sri Anitah, 2009:93) yaitu:

a) Persiapan sebelum menggunakan media

(18)

(1) Mempelajari petujuk penggunaan media, terutama bila dibutuhkan perangkat keras seperti berbagai jenis pesawat proyektor (media elektronik). Periksalah voltase alat untuk disesuaikan dengan listrik setempat, sebelum menghidupkan alat. Setelah iu, ikuti petunjuk-petunjuk khusus setiap alat. Misalnya, OHP ada petunjuk khusus penempatan layar, pemakaian pesawat yang menghemat lampu OHP, cara meletakkan alat, tempat berdiri guru, dll. Disamping manual yang terdapat pada alat, mungkin masih diperlukan buku-buku khusus tentang penggunaan media.

(2) Semua peralatan yang akan digunakan perlu disiapkan sebelumnya, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran tidak akan terganggu oleh hal-hal yang bersifat teknis.

(3) Perhatikan pengaturan ruang maupun pebelajar, bila media akan digunakan secara berkelompok, penempatan media diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan semua pebelajar untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.

b) Pelaksanaan penggunaan media

(19)

berlangsung, dapat diselingi dengan pertanyaan, meminta pebelajar melakukan sesuatu, misalnya menunjuk gambar, mengerjakan soal, atau merumuskan sesuatu.

c) Evaluasi

Tahap ini merupakan tahap penyajian apakah tujuan pembelajaran telah tercapai, selain untuk memantapkan pemahaman materi yang disampaikan melalui media. Untuk itu perlu disediakan tes yang harus dikerjakan oleh pebelajar sebagai umpan balik. Kalau ternyata tujuan belum tercapai, guru perlu mengulangi sajian program media tersebut.

d) Tindak Lanjut

Dari umpan balik yang diperoleh, guru dapat meminta pebelajar untuk memperdalam sajian dengan berbagai cara, misalnya: diskusi tentang hasil tes, mempelajari referensi dan membuat rangkuman, melakukan suatu percobaan, observasi, dll.

Setiap menggunakan media pembelajaran langkah-langkah penggunaan media harus dikuasai, langkah-langkah penggunaan media ini yang akan membantu guru dalam mengetahi keberhasilan yang dicapai siswa dengan adanya media yang digunakan tersebut.

4. Pembelajaran Menulis Pengumuman dalam KTSP SD Kelas IV

(20)

membaca, yakni menulis permulaan dan menulis lanjut (pendalaman). Menulis permulaan, diawali dari melatih siswa memegang alat tulis menarik garis, menulis huruf, suku kata, kata dan kalimat sederhana biasanya diawali atau bersamaan dengan pembelajaran membaca permulaan. Sedangkan menulis lanjut terdiri dari memulai menulis dari kalmat sesuai gambar, menulis paragraf sederhana, menulis karangan pendek dengan bantuan berbagai media dengan ejaan yang benar.

Pembelajaran menulis dalam KTSP pada mata pelajaran bahasa Indonesia untuk SD kelas IV semester II dapat diliahat pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Program pembelajaran menulis dalam KTSP SD kelas IV

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Semester

Menulis

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis, dalam bentuk karangan,

pengumuman, dan pantun anak.

8.1 menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll)

8.2 menulis pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar

serta memperhatikan penggunaan ejaan.

8.3 membuat pantu anak yan menarik tentang berbagai tema (persahabatan, kerukunan, dll) sesuai dengan ciri-ciri pantun.

(21)

Dengan melihat standar kompetensi dan kompetensi dasar pada tabel 2.1 materi pengumuman merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pembelajaran menulis, sehingga menulis pengumuman memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kurikulum KTSP SD sebagai salah satu kompetensi yang harus dikuasai dalam mengungkapkan pikiran, gagasan, dan perasaan dalam berbagai tulisan. Pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat dilihat dari acuan berikut:

a. Standar Kompetensi

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis, dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak.

b. Kompetensi Dasar

8.2 Menulis pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan ejaan.

c. Indikator

1) Menjelaskan unsur-unsur menulis pengumuman 2) Mencatat pokok-pokok pengumuman

3) Menulis isi pengumuman ke dalam beberapa kalimat

4) Menulis pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan ejaan.

(22)

5. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Menurut Depdiknas dalam M. Muslich (2010:115) mata pelajaran Bahasa Indonesia di berikan di semua jenjang pendidikan formal.dengan demikian diperlukan Standar Kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia yang memadai dan efektif sebagai alat berkomunikasi, berinteraksi sosial, media pengembangan, ilmu, dan alat pemersatu bangsa.

a. Tujuan Bahasa Indonesia

Depdiknas dalam M. Muslich (2010:118) secara umum tujuan pengajaran Bahasa Indonesia di SD adalah sebagai berikut:

1) Siswa menghargai dan mengembangkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara

2) Siswa memahami Bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna dan fungsi, serta menggunakan dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan, dan keadaan.

3) Siswa memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial.

4) Siswa memiliki disiplin dalam berfikir dan berbahasa (berbicara dan menulis)

(23)

6) Siswa menghargai dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai Khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia

Sedangkan menurut Mulyasa (2008: 240) pembelajaran bahasa Indonesia penting diajarkan dengan mengacu pada tujuan pembelajaran bahasa Indonesia yaitu:

(1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan.

(2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara.

(3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.

(4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta spiritual, moral emosional, dan sosial.

(5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

(24)

berkomunikasi untuk mengembangkan potensi intelektual, emosional, dan sosial.

b. Fungsi Menulis di Sekolah Dasar

Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut harus mendapat porsi yang seimbang dan dalam pelaksanaannya dilakukan secara terpadu (kurikulum 2004 dalam M. Muslich, 2010:115).

Menulis sangat penting di Sekolah Dasar khususnya pada mata pelajaran Bahasa indonesia. Fungsi menulis menurut pendapat Graaves dalam Masnur Muslich (2010:121) adalah:

1) Dasar penguasaan materi mengingat wacana dalam bentuk verbal atau tulisan

2) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan pemahaman berbagai jenis pengetahuan (misalnya dengan banyak menulis pokok-pokok dalam buku dan akan memahami isinya akan dapat meningkatkan pengetahuan).

3) Sarana peningkatan pengetahuan dan teknologi, serta seni.

4) Sarana penyebarluasan Bahasa Indonesia yang baik untuk digunakan dalam berbagai keperluan

(25)

Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya mata pelajaran Bahasa Indonesia terutama aspek menulis dapat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran lainnya, karena menulis merupakan keterampilan berbahasa yang memerlukan kemampuan mengenal huruf-huruf yang menjadi sebuah kata dan kalimat, yang menjadi dasar penguasaan materi dalam bentuk verbal atau tulisan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengenai kemampuan menyimak berita melalui penggunaan media audio visual dalam skripsi Eko Priawan (2009/2010) dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto dalam skripsinya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak Berita Melalui Pembelajaran yang Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 7 Purwokerto Tahun Ajaran 2009/2010” Berdasarkan hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan menyimak berita siswa yaitu dari pencapaian nilai yang diperoleh siswa. Hal tersebut dapat diketahui dari: 1. Kemampuan menyimak berita pada siswa sebelum tindakan dengan nilai

(26)

2. Pada tindakan berikutnya yaitu siklus II dilaksanakan dengan lebih intensif, maka hasil nilai post test mengalami peningkatan yang lebih baik lagi. Yaitu yang mencapai batas tuntas belajar sebanyak 37 orang atau 90,24% dengan nilai rata-rata 81,51.

Hasil penelitian di atas dapat memberikan gambaran bahwa penggunaan media audio visual dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

C. Kerangka Berpikir

Tujuan pembelajaran bahasa adalah membantu siswa mengembangkan keterampilan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu keterampilan dalam pelajaran Bahasa Indonesia adalah aspek menulis. Tujuan pembelajaran bahasa tersebut akan ditingkatkan melalui peningkatan kemampuan menulis pengumuman serta hasil belajar sebagai salah satu aspek berbahasa dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas.

(27)

berpengaruh pada kemampuan menulis pengumuman yang rendah serta hasil belajar yang kurang memuaskan. Agar hasil belajar dan kemampuan menulis pengumuman siswa meningkat, maka dilakukan tindakan oleh guru dengan menggunakan media audio visual.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dibuat kerangka berpikir penelitian pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek menulis pengumuman dengan menggunakan media audio visual.

Masalah

Tindakan Hasil

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

(28)

belajar dan kemampuan menulis pengumuman. Meningkatnya hasil belajar dan kemampuan menulis pengumuman siswa adalah tujuan yang diharapkan guru dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

D. Hipotesis Penelitian

Gambar

gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film
gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya
Tabel 2.1 Program pembelajaran menulis dalam KTSP SD kelas IV
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

13 Rekapitulasi hasil uji terbatas modul IPA terpadu berbasis keterampilan proses sains untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis aspek penegtahuan siswa

a) Dana zakat yang digunakan untuk pemberdayaan masyarakat melalui program “Petani Bangkit” seharusnya diberikan kepada petani bukan dipinjamkan meskipun itu tanpa

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Pengembangan media pembelajaran papan analisis

Keruntuhan tekan (“over reinforced”), jenis keruntuhan ini terjadi pada balok denga resiko tulangan besar (jumlah tulangan banyak), sehingga pada saat beban yang

Kemampuan siswa melakukan perhitungan matematika dengan tepat ditunjukkan dengan prestasi siswa. Bila prestasi matematika siswa baik maka kemampuan siswa melakukan

Regulasi • Belum adanya national policy yang terintegrasi di sektor logistik, regulasi dan kebijakan masih bersifat parsial dan sektoral dan law enforcement lemah.. Kelembagaan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kekuatan geser pelekatan resin komposit packable dengan intermediate layer resin komposit flowable menggunakan

Dalam keputusan tersebut Mahkamah mengatakan bahwa Dekrit Norwegia bulan Juli 1935 yang menetapkan batas suatu zona penangkapan ikan ekslusif sepanjang hampir 1000 mil dari