• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango, merupakan lokasi strategis, aman dan nyaman untuk anak belajar. TK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango, merupakan lokasi strategis, aman dan nyaman untuk anak belajar. TK"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil TK Gamelina

TK Gamelina berlokasi di Jalan Kantor Bupati Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango, merupakan lokasi strategis, aman dan nyaman untuk anak belajar. TK ini didirikan tahun 2008 dan baru mulai beroperasi tahun 2009 di atas lahan seluas 200 m2. Bangunan yang dimiliki TK Gamelina sudah permanen dengan luas seluruh bangunan 103 m2.

TK Gamelina di awal berdiri keberadaannya tidak hanya menitikberatkan kepada upaya mengantar anak didik menempuh jenjang pendidikan yang lebih lanjut (SD), tetapi juga memberi bekal pengetahuan dasar yang bertujuan untuk memotivasi dan menyiapkan anak didik yang berakhlaqul karimah. TK Gamelina berusaha dengan sepenuh hati membantu orang tua dalam membimbing, mendidik dan mendampingi anak didik dalam proses perkembangan yang optimal. Hal ini sejalan dengan visi dan misi yang diembannya. Visi dari TK Gamelina adalah “Terwujudnya seluruh aspek perkembangan anak secara optimal melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam proses pendidikan anak”. Sementara misi yang embannya adalah: 1) Memberikan pembiasaan yang baik dalam kehidupan sehari-hari; 2) Mengupayakan pemerataan pelayanan; 3) Peningkatan kesadaran mutu dan efisien. Oleh karena itu sebagai fokus pendidikan usia dini, TK Gamelina melatih pembentukan karakter dan perilaku anak sebagai pijakan dalam pendidikannya serta mengembangkan aspek-aspek penting lainnya seperti bahasa, seni, kognitif dan fisik motorik.

Program pembelajaran yang dilaksanakan di TK Gamelina, terencana dalam lingkup kegiatan yang jelas untuk mencapai tujuan. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh TK Gamelina

(2)

adalah: 1) untuk mendidik dan membantu pertumbuhan dan perkembangan baik jasmani maupun rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar; 2) pembinaan usaha kesejahteraan anak dengan mengutamakan kegiatan bermain dalam menyelenggarakan pendidikan prasekolah; 3) mendidik anak selama di TK dalam rangka mencapai tumbuh kembang anak yang optimal; 4) membantu meletakkan dasar pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik, dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Pendidik adalah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembelajaran di TK Gamelina. Pendidik di TK Gamelina tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 3 orang pendidik yang terdiri pimpinan TK dan 2 orang guru yang mendidik Kelompok A dan Kelompok B. Pimpinan TK Gamelina adalah peneliti sendiri yang sekaligus bertugas melaksanakan pembelajaran di Kelompok B, dengan status PNS dan pendidikan terakhir yang dimiliki adalah SPG TK, namun sementara saat ini menyelesaikan studi akhir di Universitas Negeri Gorontalo. Sementara dua orang pendidik yaitu Lidyawati Habie, yang juga bertugas mengajar anak Kelompok B berstatus sebagai GTT dengan tingkat pendidikan terakhir yang dimiliki adalah SMA. Sementara Feni Maruf bertugas mengajar anak Kelompok A berstatus sebagai GTT dengan tingkat pendidikan terakhir adalah SMA. Keduanya juga sementara melanjutkan studi S1. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan pendidik di TK Gamelina tahun pelajaran 2011/2012, berdasarkan status kepegawaian, tingkat pendidikan dan jabatan dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 1

Keadaan Pendidik TK Gamelina TP. 2011/2012

No Nama Pendidik Status

Kepegawaian Pendidikan Jabatan

(3)

2 Lindawaty Habibie GTT SMA Tenaga Pendidik

3 Feni Makruf GTT SMA Tenaga Pendidik

Sumber Data: TK Gamelina, 2012

Anak didik adalah subjek didik yang memiliki karakteristik tersendiri dan memiliki potensi untuk dikembangkan. Adapun anak didik di TK Gamelina tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 32 anak dimana sebagian besar berada di sekitar lingkungan sekolah dengan usia antara 3 tahun sampai 6 tahun. Anak didik di TK Gamelina dibagi dalam dua kelompok yaitu Kelompok A dan Kelompok B. Anak Kelompok A berjumlah 6 anak terdiri dari 5 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Sementara anak Kelompok B berjumlah 20 anak terdiri dari 8 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. Karakter dan kemampuan anak di TK Gamelina sangat beraneka ragam. Khususnya untuk anak didik di Kelompok B yang merupakan subyek pada penelitian ini juga mempunyai karakter yang bermacam-macam. Sebagian besar anak didik di kelas ini berusia 5 sampai 6 tahun. Untuk lebih jelasnya tentang keadaan anak didik di TK Gamelina tahun pelajaran 2011/2012 dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 2

Keadaan Anak Didik TK Gamelina TP. 2011/2012 Keterangan Laki-laki Perempuan Jumlah

Kelompok A 5 7 12

Kelompok B 8 12 20

Jumlah 13 19 32

Sumber Data: TK Gamelina, 2012

Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai sangat menentukan keberhasilan program pembelajaran di TK Gamelina dalam mencapai tujuannya. Oleh karenanya sarana dan prasarana merupakan salah satu wadah strategis dalam meningkatkan pengelolaan program pembelajaran di TK Gamelina. Sarana prasarana meliputi ruang yang dimiliki, alat peraga/alat

(4)

permainan dan perabot sebagai kelengkapan ruangan yang mendukung kegiatan pembelajaran di TK tersebut. Berikut ini sarana dan prasarana yang dimiliki TK Gamelina tahun pelajaran 2011/2012 terdiri dari ruangan yang dimiliki dan perabot yang tersedia beserta ukurannya dalam tabel berikut ini.

Tabel 3

Keadaan Ruang TK Gamelina TP. 2011/2012

No Jenis Ruang Yang Dimiliki Jumlah Ukuran

(m2 ) Kondisi

1 Ruang Kelas 1 Buah 4,80x7,86 Baik

2 Ruang Bermain Bebas Di dalam 1 Buah 3x4,65 Baik

3 Ruang Kantor 1 Buah 5,78x3,88 Baik

4 Kamar Mandi/WC 2 Buah 1,90x1,35 Baik Sumber Data: TK Gamelina, 2012

Selanjutnya perabot ruangan yang dimiliki TK Gamelina tahun pelajaran 2011/2012 semuanya dalam keadaan baik, meskipun masih banyak perabot yang belum dimiliki oleh TK ini. Adapun perabot ruangan TK Gamelina seperti: meja dan kursi anak, meja dan kursi guru, papan tulis, rak buku dan tempat cuci. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4

Keadaan Perabot TK Gamelina TP. 2011/2012 No Jenis Perabot Yang Dimiliki Jumlah Kondisi

1 Meja Anak 25 Buah Baik

2 Kursi Anak 33 Buah Baik

3 Meja Guru 2 Buah Baik

4 Kursi Guru 3 Buah Baik

5 Papan tulis 1 Buah Baik

6 Rak buku 2 Buah Baik

7 Tempat cuci tangan 1 Buah Baik

(5)

Penataan pajangan atau gambar di kelas atau sekitar kelas merupakan pesan kesan tersendiri bagi anak didik dan pendidik di TK Gamelina. Rak buku difungsikan sebagai tempat buku yang tertata rapi. Penyimpanan mainan disediakan tempatnya, begitu juga dengan barang-barang di kelas diletakkan di lemari bagian bawah. Papan tulis yang ada di setiap kelas layak untuk digunakan, baik ukuran maupun warnanya, warnanya hitam yang dilengkapi tempat kapur dan penghapus. Ventilasi ruangan telah mampu menerima cahaya dari luar ruangan, sehingga anak didik tidak merasa silau ataupun gelap. Ventilasi yang ada di TK Gamelina sudah memenuhi syarat sebagai ruangan yang layak untuk ditempati dalam belajar. Sedangkan pengadaan papan presensi belum tersedia.

Untuk menjaga keamanan dan keselamatan anak dalam kelas pada dasarnya pendidik di TK Gamelina selalu memperhatikan, aktivitas yang dilakukan anak, peralatan yang dipakai dalam pembelajaran dan keadaan-keadaan lain di dalam lingkungan kelas yang dapat menyebabkan keamanan dan keselamatan anak terganggu dalam belajar.

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.1.2.1 Kemampuan Membilang Angka 1 sampai 10 Anak Kelompok B TK Gamelina Lambang bilangan dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal sebagai nomor atau angka. Konsep angka disini melibatkan pemikiran tentang berapa jumlahnya atau berapa banyak sesuatu objek atau benda. Termasuk juga membilang angka 1 sampai 10 misalnya. Yang terpenting adalah mengerti konsep membilang angka baik itu dilakukan dengan cara menunjuk angka, melanjutkan angka dan membilang dengan cara mundur.

Membilang angka 1 sampai 10 bagi semua anak TK adalah hal yang sering dilakukan, baik itu di rumah maupun di sekolah. Dari usia 2 sampai 4 tahun orang tua selalu mengajak anaknya bermain membilang misalnya hidungnya satu, telinganya dua, jari tangan kiri lima, jari

(6)

semuanya sepuluh. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan konsep bilangan 1 sampai 10 pada anak sejak dini. Namun anak memiliki karakteristik kemampuan yang beragam dalam membilang angka 1 sampai 10 tersebut. Demikian halnya pada anak Kelompok B TK Gamelina yang menjadi subjek penelitian tidak jauh berbeda dengan anak didik di TK lain dalam pembelajaran membilang juga memiliki karakteristik kemampuan yang beragam pula. Latar belakang ini yang dijadikan pangkal dalam upaya mengetahui kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10.

Kegiatan pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 sangat baik diberikan kepada anak sedini mungkin. Tujuan pembelajaran ini tidak lain agar anak sejak dini dapat berpikir logis dan sistematis melalui pengamatan terhadap benda-benda konkrit, gambar-gambar ataupun angka-angka yang terdapat di sekitar anak.

Kemampuan membilang angka 1 sampai 10 pada anak Kelompok B TK Gamelina perlu proses melalui rancangan pembelajaran yang baik dari guru. Dengan rancangan kegiatan pembelajaran yang baik akan mempermudah menjelaskan pikiran anak dalam mengenal konsep membilang angka 1 sampai 10 serta mempermudah membangun pengertiannya mengenai arti bilangan atau angka itu sendiri, baik itu dalam mempelajari konsep membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka, konsep membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka maupun membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur.

Berdasarkan hasil penelitian dari kegiatan wawancara dengan guru TK Gamelina sebagai informan dan observasi yang telah dilakukan peneliti dari tanggal 8 Mei 2012 sampai 24 Mei 2012 di TK Gamelina diperoleh gambaran secara garis besar bahwa kemampuan membilang angka 1 sampai 10 yang dimiliki anak Kelompok B TK Gamelina sudah baik dalam hal: 1) Membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka; 2) Membilang angka 1

(7)

sampai 10 dengan cara melanjutkan angka; dan 3) Membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur.

Hasil penelitian tersebut akan diuraikan berdasarkan hasil wawancara dengan dua orang guru TK Gamelina dan berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas terkait kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 sebagai berikut.

4.1.2.2 Kemampuan Anak Kelompok B TK Gamelina dalam Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Menunjuk Angka

Kemampuan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan menunjuk objek yang dihitung dan menyebutkan bilangan yang benar setelah menunjuk objeknya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru di TK Gamelina yang dilakukan pada hari Selasa, tanggal 8 Mei 2012, diperoleh gambaran tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dalam mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka, dari hasil pembelajaran tersebut dapat diketahui kemampuan anak dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka melalui observasi. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut.

Tujuan pembelajaran yang diharapkan dari kegiatan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka adalah anak Kelompok B TK Gamelina mampu membilang angka 1 sampai 10 dengan menunjuk objek atau benda yang dihitung sesuai dengan lambing bilangan, misalnya bila objek atau benda yang terdapat dalam suatu gambar sebanyak 3 buah, maka anak diharapkan dapat membilang angka 3 berdasarkan objek atau benda yang ia lihat pada gambar, demikian seterusnya sampai angka 10.

(8)

Mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka pada anak Kelompok B TK Gamelina dilakukan dengan menggunakan media berupa pias angka dan pias gambar. Sebagaimana dikemukakan Feni Ma’ruf (Wawancara: Selasa, 8 Mei 2012) bahwa:

Untuk memudahkan anak belajar membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dilakukan dengan menggunakan media pias angka dan pias gambar. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian anak dan memudahkannya memahami konsep bilangan 1 sampai 10, meskipun anak sudah hafal angka 1 sampai 10, namun banyak anak sering salah membuat urutan angka, salah dalam membilang angka sesuai dengan banyaknya benda yang ia hitung. Dengan media pias angka dan pias gambar anak dapat melihat secara langsung bentuk angka dan objek yang dibilangnya.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dalam mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dilakukan dengan menggunakan media pias angka dan pias gambar dengan tujuan dapat menarik perhatian anak, dapat memudahkan menyampaikan materi kepada anak, dan dengan media tersebut anak dapat melihat secara langsung bentuk angka. Pendapat tersebut, ditegaskan kembali oleh Feni Ma’ruf (Wawancara: Selasa, 8 Mei 2012) bahwa:

Mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dilakukan dengan cara memperlihatkan pias angka dan pias gambar benda kepada anak, kemudian membagikannya pada setiap anak untuk dibimbing menunjuk angka sesuai dengan jumlah benda yang ada pada pias gambar. Kemudian anak diminta untuk mengurutkan angka 1 sampai 10 pada pias angka dengan menggunakan pias gambar. Kegiatan tersebut dapat dilakukan secara kelompok, apabila anak di masing-masing kelompok mampu melakukannya dilanjutkan dengan evaluasi secara individu. Guru memperhatikan bagaimana cara anak mengurutkan pias angka 1 sampai 10 dan pias gambar sesuai dengan urutan yang ditempelkan di papan tulis.

Berikut ini salah satu dokumentasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik dalam mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dilakukan dengan menggunakan media pias angka dan pias gambar sebagai berikut.

(9)

Gambar 1. Guru mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka melalui media pias angka dan pias gambar

Sejalan dengan hasil wawancara di atas, Lidyawati Habibie (Wawancara: Selasa, 8 Mei 2012) menjelaskan bahwa:

Mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka melalui media pias angka dan pias gambar juga dapat dilakukan dengan cara meletakkan semua potongan pias angka di atas meja. Biarkan anak-anak mencoba untuk mencocokkan pias angka dengan jumlah benda-benda yang ada di kartu gambar. Sebelum kegiatan dimulai dengan menghitung benda langsung, seperti menghitung kancing lalu letakkan pias angka di sebelahnya. Untuk lebih menambah keceriaan, pendidik dapat memberikan suasana kompetitif atau persaingan antara kelompok, dengan catatan segala tingkah laku anak yang dianggap berbahaya terus diperhatikan atau selalu diawasi.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa dengan mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka melalui media pias angka dan pias gambar mempermudah anak untuk berpikir serta anak akan lebih paham, karena pembelajaran menjadi lebih konkrit dan realistis. Penggunaan kedua media ini dapat membantu anak mencoba mengenali bentuk angka, sehingga mereka menyadari bahwa angka-angka memiliki

(10)

bentuk-bentuk yang berbeda yang dapat dihubungkan dengan bunyi-bunyi kata yang dikenalnya dan mereka dapat menjodohkan bunyi angka dengan bunyi awal dalam pias angka tersebut. Walaupun manfaat penggunaan media pias angka dan pias gambar dalam pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 telah diketahui sejak lama oleh guru di TK Gamelina, namun pembelajaran tersebut sering diabaikan, karena mempertimbangkan penggunaan media ini memakan waktu dalam pelaksanaanya dan butuh persiapan dari pihak guru itu sendiri dalam menyiapkan media pias angkan dan pias gambar sesuai dengan konsep bilangan yang akan diajarkan, sehingga pengunaan dan pengintegrasianya dalam program pembelajaran tidak secara intens dilakukan.

Langkah pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka melalui media pias angka dan pias gambar sebagaimana dijelaskan informan di atas, dapat dilihat dalam dokumentasi kegiatan anak Kelompok B TK Gamelina sebagai berikut.

(11)

Gambar 2. Kegiatan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka melalui media pias angka dan pias gambar

Mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka pada, disamping dilakukan dengan media pias angka dan pias gambar, juga dilakukan melalui media dadu. Sebagaimana dijelaskan Lidyawati Habibie (Wawancara: Selasa, 8 Mei 2012) bahwa:

Proses kegiatan pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dengan menggunakan media dadu misalnya memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk mengenal konsep membilang angka 1 sampai 6 secara berulang, sehingga anak lebih memahami konsep bilangan. Cara menggunakan dadu dalam pembelajaran adalah dengan melemparkananya dan melihat berapa jumlah mata dadu yang keluar. Untuk mengetahui jumlah mata dadu dalam setiap permukaan, anak-anak harus membilang. Aktivitas anak dalam proses pembelajaran pun dapat dilihat dari keaktifan anak dalam menentukan aturan permainan menggunakan dadu sendiri, ekspresi senang dalam proses pembelajaran, melempar dadu, membilang jumlah mata dadu.

Berdasarkan hasil wawancara kedua informan tersebut, menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dilakukan melalui penggunaan media berupa pias angka dan pias gambar. Di samping itu juga dilakukan melalui permainan dadu. Hal ini dilakukan karena semakin banyak bukti bahwa hasil yang positif dalam belajar akan didapat apabila menggunakan media dan permainan yang telah direncanakan dengan baik. Ketika anak belajar membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dengan pias angka, pias gambar, anak menggunakan pias-pias angka yang tersedia sebagai simbol untuk membantunya memahami konsep-konsep berhitung yang abstrak dalam gambar, seperti: konsep membilang, membuat urutan, memasangkan, melakukan penjumlahan dan pengurangan. Dan yang terpenting ketika belajar membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dilakukan melalui

(12)

penggunaan media berupa pias angka, pias gambar, dan media dadu, tanpa disadari telah belajar berhitung dengan suasana yang menyenangkan.

Peneliti disamping melakukan wawancara juga mengadakan observasi pada hari Rabu tanggal 9 Mei 2012 terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik di kelas dalam mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dengan format penilaian sebagai berikut.

Tabel 5

Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka

No Aspek Yang Diobservasi

Kriteria Penilaian Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik 1. Persiapan

Rencana Kegiatan Harian -  - -

Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran

-  - -

II. Pelaksanaan

Membuka pertemuan pembelajaran -  - -

Motivasi dalam apersepsi -  - -

Interaksi pendidik dan anak didik -  - -

Cara pendidik mengajar -  - -

Penggunaan media -  - -

Pengorganisasian anak didik -  - - Pendekatan pendidik terhadap anak

didik

-  - -

Bimbingan terhadap anak didik -  - - Penciptaan situasi kondusif -  - -

Pemberian penguatan - -  -

Pengaturan waktu - -  -

(13)

IV Menutup Kegiatan Pembelajaran -  - - Sumber Data: Hasil Observasi, 2012

Tabel 5 tentang hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru TK Gamelina dalam mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka sudah dilakukan dengan baik dari tahap persiapan menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH), media pembelajaran yang akan digunakan, tahap pelaksanaan dari membuka pembelajaran, memberikan motivasi, apersepsi, mengadakan interaksi dengan anak didik, cara mengajar dan menggunakan media, mengorganisasi anak secara kelompok maupun individu, mengadakan pendekatan dan bimbingan terhadap anak yang mengalami kesulitan belajar, menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, mengadakan penilaian dan menutup kegiatan pembelajaran. Namun dalam pelaksanaaan pembelajaran guru belum sepenuhnya memberikan penguatan kepada anak didik baik yang mampu membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka maupun yang kurang mampu. Di samping itu, guru belum dapat menggunakan waktu secara maksimal sesuai dengan RKH yang telah disusun, namun itu semua merupakan masukan yang harus dipertimbangkan guru dalam memperbaiki kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan agar kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka akan meningkat.

Terkait dengan kemampuan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka, berdasarkan hasil wawancara dengan Lidyawati Habibie (Wawancara: Selasa, 8 Mei 2012) bahwa:

Kemampuan anak Kelompok B dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka sudah tergolong baik, dari 20 anak Kelompok B terdapat 16 anak yang sudah mampu melakukannya dengan baik, selebihnya masih terdapat 4 anak yang mengalami kesulitan dalam melakukannya yaitu: Halim Ahmad, Abdul Malik, Yuniar, dan Nurmita.

(14)

Anak Kelompok B TK Gamelina sudah baik dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka, karena ketika anak diberi tugas membilang dengan benda angka 1 sampai 10, menghitung dengan benda angka 1 sampai 10, mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10, memasangkan benda dengan angka 1 sampai 10, anak Kelompok B sudah mampu melakukannya dengan baik. Demikian halnya ketika anak diminta maju ke depan menunjuk angka di papan tulis yang disebut oleh guru anak mampu melakukannya. Hal ini menunjukkan pula kemampuannya dalam menhafal dan mengingat angka 1 sampai 10 juga sudah baik.

Hasil wawancara tersebut, didukung dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada anak Kelompok B TK Gamelina, hari Rabu tanggal 9 Mei 2012.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, ketika peneliti meminta guru untuk mengajarkan kembali kegiatan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka melalui penggunaan media pias angka dan pias gambar diperoleh data kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka sudah baik. Hal ini terbukti sebagian besar anak Kelompok B tidak mengalami kesulitan ketika diminta membilang dengan benda angka 1 sampai 10, menghitung dengan benda angka 1 sampai 10, mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10, memasangkan benda, kemampuan mengingat dan menghafal sudah baik. Penjelasan lebih rinci tentang kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 6

Kemampuan Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Menunjuk Angka Pada Anak Kelompok B TK Gamelina

No Aspek yang Diamati

Kategori Penilaian

Kesimpulan Mampu Kurang

Mampu Jmlh % Jmlh % 1 Membilang dengan benda

angka 1 sampai 10 17 85 3 15

3 anak masih perlu bimbingan

2 Menghitung dengan benda

angka 1 sampai 10 17 85 3 15

3 anak masih perlu bimbingan

(15)

3 Mengurutkan benda dari

angka 1 sampai 10 16 80 4 20

4 anak masih perlu bimbingan

4 Memasangkan benda

dengan angka 1 sampai 10 16 80 4 20

4 anak masih perlu bimbingan

5 Kemampuan mengingat dan menghafal angka 1 sampai 10

14 70 6 30 6 anak masih perlu bimbingan

Rata-rata 16 80 4 20 4 anak masih perlu bimbingan

Sumber Data: Olahan data primer, 2012

Berdasarkan tabel 6 di atas, menunjukkan bahwa kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka diperoleh data dari 20 anak terdapat 17 anak atau 85% yang sudah mampu membilang dengan benda angka 1 sampai 10 dan menghitung dengan benda angka 1 sampai 10, selebihnya terdapat 3 anak atau 15% yang masih perlu bimbingan. Sementara pada aspek mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10 dan memasangkan benda dengan angka 1 sampai 10 dari 20 anak terdapat 16 anak atau 80% yang mampu dan hanya 3 anak yang kurang mampu dan masih perlu bimbingan dalam mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10 dan memasangkan benda dengan angka 1 sampai 10. Sedangkan pada aspek kemampuan mengingat dan menghafal angka 1 sampai 10 dari 20 anak sudah terdapat 14 anak atau 70% yang mampu, dan selebihnya tinggal 6 anak yang kurang dan masih perlu bimbingan yang intens dari pendidik.

Selanjutnya berdasarkan pengamatan terhadap sikap anak Kelompok B dalam proses pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka diperoleh gambaran bahwa minat anak ketika melakukan kegiatan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka berada pada kategori tinggi, hal ini terlihat dari sikap anak yang antusias, percaya diri serta tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menuntaskan kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

(16)

Tabel 7

Sikap Anak Kelompok B TK Gamelina dalam Proses Pembelajaran Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Menunjuk Angka

No Aspek yang Diamati

Kategori Penilaian

Tinggi Sedang Kurang Jmlh % Jmlh % Jmlh % 1 Antusias mengikuti

kegiatan pembelajaran 8 40 9 45 3 15 2 Percaya diri menuntaskan

tugas yang diberikan guru 12 60 3 15 5 25 3 Menyelesaikan tugas tepat

waktu 10 50 7 35 3 15

Rata-rata 10 50 6 30 4 20

Sumber Data: Olahan data primer, 2012

Berdasarkan tabel 7 di atas, dapat dideskripsikan sikap anak Kelompok B TK Gamelina dalam proses pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka bahwa dari 20 anak terdapat 10 anak atau 50% yang memiliki antusias yang tinggi dalam pembelajaran, percaya diri dalam menuntaskan tugas yang diberikan guru dan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu. Sementara 6 anak lainnya atau 30% cukup antusias dalam pembelajaran, cukup percaya diri dalam menuntaskan tugas yang diberikan guru dan cukup mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu. Selebihnya masih ada 4 anak atau 20% yang kurang antusias dalam pembelajaran, kurang percaya diri dalam menuntaskan tugas yang diberikan guru dan kurang mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu.

Berdasarkan uraian hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti terkait kemampuan anak Kelompok B dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kemampuan anak Kelompok B tersebut baik dalam hal membilang dengan benda angka 1 sampai 10, menghitung dengan benda angka 1 sampai 10, mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10, memasangkan benda, kemampuan mengingat dan menghafal angka 1 sampai 10.

(17)

4.1.2.3 Kemampuan Anak Kelompok B TK Gamelina Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Melanjutkan Angka

Kemampuan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak Kelompok B TK Gamelina mampu membilang dari berapa pun awalnya angka disebut oleh guru maupun oleh temannya ia mampu melanjutkan atau meneruskannya. Misalnya anak sudah bisa meneruskan membilang mulai dari angka 5 dan meneruskannya 6, 7, 8 dan seterusnya.

Tujuan pembelajaran yang diharapkan dari kegiatan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka adalah anak Kelompok B TK Gamelina mampu mengingat angka 1 sampai 10 dengan urut, maka anak diharapkan dapat melanjutkan urutan angka 1 sampai 10, meskipun tidak dimulai dari angka 1, 2, 3 atau disebut secara acak oleh guru, anak mampu melanjutkan urutan angka tersebut dengan susunan yang urut.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru k di TK Gamelina yang dilakukan pada hari Senin, tanggal 14 Mei 2012, diperoleh gambaran tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dalam mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka, dari hasil pembelajaran tersebut dapat diketahui pula kemampuan anak dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara tersebut melalui observasi di kelas. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut.

Mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka pada anak Kelompok B TK Gamelina dilakukan dengan bentuk permainan. Sebagaimana dikemukakan Feni Ma’ruf (Wawancara: Senin, 12 Mei 2012) bahwa:

Mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka dilakukan sesuai Rencana Kegiatan Harian yang telah disusun. Biasanya kami sebagai guru untuk memudahkan dalam mengorganisasi anak dibagi menjadi dua kelompok masing-masing berjumlah 10 anak kemudian diminta setiap anak dalam kelompok berhitung 1 sampai 10, setelah semua anak dalam kelompok tersebut selesai berhitung,

(18)

guru secara tiba-tiba menunjuk salah satu anak untuk melanjutkan angka yang disebut guru. Setiap anak dalam kelompok tersebut mendapat giliran untuk melanjutkan angka yang disebut oleh guru.

Pendapat informan di atas, menggambarkan bahwa guru mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka dilakukan dengan mengorganisasi anak secara kelompok. Kegiatan pembelajaran seperti ini dilakukan untuk memudahkan pengamatan dan membimbing anak yang mengalami kesulitan belajar.

Senada dengan pendapat di atas, Lindawaty Habibie (Wawancara: Senin, 12 Mei 2012) menjelaskan bahwa:

Mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka juga dilakukan dengan menggunakan pias angka dan pias gambar dengan cara, guru menempelkan pias angka di papan tulis kemudian setiap anak secara bergiliran diminta untuk melanjutkannya, misalnya guru menempelkan angka 8 di papan tulis salah seorang anak diminta melanjutkannya menjadi angka 8, 9, 10, demikian halnya ketika guru menempelkan angka 3 di papan tulis, anak dapat melanjutkannya menjadi 4, 5, 6 dan seterusnya.

Berdasarkan pendapat kedua informan tersebut, menunjukkan bahwa secara garis besar pendidik di TK Gamelina dalam mengajarkan anak Kelompok B membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka yaitu pembejaran dikemas dalam bentuk permainan dan dukungan media pembelajaran pias angka dan pias gambar. Oleh karena itu sebaiknya guru harus lebih kreatif merancang permainan-permainan yang dapat memgembangkan kemampuan anak dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka dengan dukungan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, agar tidak membosankan anak untuk belajar. Media peraga yang disediakan tidak harus mahal tetapi bisa dibuat sendiri oleh guru dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tidak dipergunakan lagi, menjadi sesuatu yang berguna sebagai sumber belajar anak. Sebagaimana dikemukakan, Lindawaty Habibie (Wawancara: Senin, 12 Mei 2012) menjelaskan bahwa:

(19)

Mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka, sebagai guru Kelompok B saya berusaha menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga mendorong keingintahuan anak misalnya dengan menata kelas yang dapat menggugah minat anak mempelajari konsep membilang angka. Misalnya saya mengkondisikan kelas dengan mengatur tempat duduk anak yang dibentuk secara berkelompok. Di samping itu guru juga memberi kesempatan kepada setiap anak secara bergiliran untuk melanjutkan angka sesuai dengan kemauan atau keinginan anak itu sendiri membilang mulai dari angka berapa yang ia mau, kalau anak tersebut ingin membilang angka 1 sampai 10 dimulai dari angka 3, maka guru mempersilahkan anak tersebut membilang dari angka 3, 4, 5 dan seterusnya.

Pendapat yang diperoleh dari informan melalui hasil wawancara di atas, secara jelas menegaskan bahwa dalam mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka juga dilakukan melalui menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, mampu mendorong keingintahuan anak dan dapat menggugah minatnya untuk belajar. Di samping itu guru memberikan kesempatan kepada setiap anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka sesuai keinginannya.

Peneliti disamping melakukan wawancara juga mengadakan observasi pada hari Rabu tanggal 16 Mei 2012 terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik di kelas dalam mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka dengan format penilaian sebagai berikut.

Tabel 8

Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka

(20)

No Aspek Yang Diobservasi Kriteria Penilaian Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik 1. Persiapan

Rencana Kegiatan Harian -  - -

Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran

-  - -

II. Pelaksanaan

Membuka pertemuan pembelajaran -  - -

Motivasi dalam apersepsi -  - -

Interaksi pendidik dan anak didik -  - -

Cara pendidik mengajar -  - -

Penggunaan media -  - -

Pengorganisasian anak didik -  - - Pendekatan pendidik terhadap anak

didik

-  - -

Bimbingan terhadap anak didik -  - - Penciptaan situasi kondusif -  - -

Pemberian penguatan -  - -

Pengaturan waktu -  - -

III Penilaian -  - -

IV Menutup Kegiatan Pembelajaran -  - -

Sumber Data: Hasil Observasi, 2012

Tabel 8 tentang hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru TK Gamelina dalam mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka juga sudah dilakukan dengan baik dari tahap persiapan menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH), media pembelajaran yang akan digunakan, tahap pelaksanaan dari membuka pembelajaran, memberikan motivasi, apersepsi, mengadakan interaksi dengan anak didik, cara mengajar dan menggunakan media, mengorganisasi anak secara kelompok maupun individu, mengadakan pendekatan dan bimbingan terhadap anak yang mengalami kesulitan belajar, menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, memberikan penguatan maupun pengaturan waktu secara efisien sesuai dengan RKH yang telah disusun, mengadakan penilaian dan menutup kegiatan pembelajaran.

(21)

Terkait dengan kemampuan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka, berdasarkan hasil wawancara dengan Lidyawati Habibie (Wawancara: Senin, 14 Mei 2012) bahwa:

Kemampuan anak Kelompok B dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka juga sudah berada pada kategori baik. Ketika guru memberi tugas anak untuk melanjutkan angka yang disebut oleh guru berapapun awal angka yang disebut dari angka 1 sampai 10 anak mampu melanjutkannya. Demikian juga ketika anak diminta melanjutkan membilang dengan benda angka 1 sampai 10, melanjutkan menghitung dengan benda angka 1 sampai 10, melanjutkan mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10, memasangkan benda, kemampuan mengingat dan menghafal dalam melanjutkan angka secara urut juga sudah baik

Berdasarkan pendapat informan di atas, dapat dikatakan bahwa anak Kelompok B TK Gamelina sudah mampu melanjutkan angka 1 sampai 10 berapapun awal angka yang disebut oleh guru. Anak juha sudah mampu melanjutkan membilang dengan benda angka 1 sampai 10, melanjutkan menghitung dengan benda angka 1 sampai 10, melanjutkan mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10, memasangkan benda, kemampuan mengingat dan menghafal dalam melanjutkan angka secara urut.

Pendapat di atas, dipertegas oleh Feni Ma’ruf (Wawancara: Senin, 14 Mei 2012) mengemukakan bahwa:

Kemampuan yang dimiliki anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka, memang sudah baik. Sebagian besar anak dapat membilang angka 1 sampai 10 berapapun yang diminta untuk disebutkan guru atau melanjutkan urutan anagka 1 sampai 10 yang disebut temannya. Bahkan ada salah satu anak yang bernama Iqbal Ibrahim sudah sangat baik dalam membimbing teman-temannya dalam melanjutkan angka 1 sampai 10.

Hasil wawancara tersebut, juga didukung dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada anak Kelompok B TK Gamelina, hari Rabu tanggal 16 Mei 2012. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, ketika peneliti meminta pendidik untuk mengajarkan kembali kegiatan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka diperoleh

(22)

gambaran bahwa kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka juga sudah baik. Hal ini terbukti sebagian besar anak Kelompok B tidak mengalami kesulitan ketika diminta membilang dengan benda angka 1 sampai 10, menghitung dengan benda angka 1 sampai 10, mengurutkan benda dari angka 1 sampai 10, memasangkan benda, kemampuan mengingat dan menghafal sudah baik. Penjelasan lebih rinci tentang kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara menunjuk angka dapat dilihat dalam tabel berikut.

(23)

Tabel 9

Kemampuan Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Melanjutkan Angka Pada Anak Kelompok B TK Gamelina

No Aspek yang Diamati

Kategori Penilaian Kesimpulan Mampu Kurang Mampu Jmlh % Jmlh % 1 Melanjutkan membilang angka 1

sampai 10 dengan menggunakan benda

16 80 4 20 4 anak masih perlu bimbingan 2 Melanjutkan menghitung dengan

benda angka 1 sampai 10 18 90 2 10

2 anak masih perlu bimbingan 3 Melanjutkan urutan angka 1

sampai 10 dengan menggunakan benda

16 80 4 20 4 anak masih perlu bimbingan 4 Melanjutkan angka 1 sampai 10

dengan memasangkan benda 17 85 3 15

3 anak masih perlu bimbingan 5 Kemampuan mengingat dan

menghafal dalam melanjutkan angka 1 sampai 10 secara urut

18 90 2 10 2 anak masih perlu bimbingan Rata-rata 17 85 3 15 3 anak masih

perlu bimbingan Sumber Data: Olahan data primer, 2012

Tabel 9 di atas, menunjukkan bahwa kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka diperoleh hasil capaian pada aspek melanjutkan membilang angka 1 sampai 10 dengan menggunakan benda dari 20 anak terdapat 16 anak atau 80% yang mampu dan hanya 3 anak yang kurang mampu dan masih perlu bimbingan. Pada aspek melanjutkan menghitung dengan benda angka 1 sampai 10 dari 20 anak terdapat 18 anak atau 90% yang mampu dan hanya 2 anak yang kurang mampu dan masih perlu bimbingan. Pada aspek melanjutkan urutan angka 1 sampai 10 dengan menggunakan benda dari 20 anak terdapat 17 anak atau 85% yang mampu dan hanya 3 anak yang kurang mampu dan masih perlu bimbingan. Pada aspek kemampuan mengingat dan menghafal angka 1 sampai 10

(24)

secara urut dari 20 anak sudah terdapat 18 anak atau 90% yang mampu dan hanya 2 anak yang kurang mampu dan masih perlu bimbingan dalam belajar.

Pengamatan terhadap sikap anak Kelompok B dalam proses pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka diamati secara bersamaan dengan kegiatan yang dilakukan anak dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap sikap anak tersebut diperoleh gambaran bahwa minat anak ketika melakukan kegiatan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka juga berada pada kategori tinggi, hal ini terlihat dari sikap anak yang antusias, percaya diri serta tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menuntaskan kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 10

Sikap Anak Kelompok B TK Gamelina dalam Proses Pembelajaran Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Melanjutkan Angka

No Aspek yang Diamati

Kategori Penilaian

Tinggi Sedang Kurang Jmlh % Jmlh % Jmlh % 1 Antusias mengikuti

kegiatan pembelajaran 15 75 2 10 3 15 2 Percaya diri menyelesaikan

tugas yang diberikan guru 13 65 3 15 4 20 3 Menyelesaikan tugas tepat

waktu 14 70 3 15 3 15

Rata-rata 14 70 3 15 3 15

Sumber Data: Olahan data primer, 2012

Tabel 10 di atas, menunjukkan sikap anak Kelompok B TK Gamelina dalam proses pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka diperoleh gambaran bahwa dari 20 anak terdapat 15 anak atau 75% yang memiliki antusias yang tinggi dalam

(25)

mengikuti pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka, percaya diri dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu. Sementara 3 anak lainnya atau 15% cukup antusias dalam pembelajaran, cukup percaya diri dalam menuntaskan tugas yang diberikan guru dan cukup mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu. Selebihnya masih ada 3 anak atau15% yang kurang antusias dalam pembelajaran, kurang percaya diri dalam menuntaskan tugas yang diberikan guru dan kurang mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu.

Berdasarkan uraian hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti terkait kemampuan anak Kelompok B dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kemampuan anak Kelompok B tersebut baik dalam hal melanjutkan membilang angka 1 sampai 10 dengan menggunakan benda, melanjutkan menghitung dengan benda angka 1 sampai 10, melanjutkan urutan angka 1 sampai 10 dengan menggunakan benda dan kemampuan mengingat dan menghafal dalam melanjutkan angka 1 sampai 10 secara urut.

4.1.2.4 Kemampuan Anak Kelompok B TK Gamelina Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Membilang Mundur

Kemampuan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan membilang mundur yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak Kelompok B mampu membilang mundur angka 1 sampai 10 dari berapa pun awalnya. Misalnya, anak diminta menghitung mundur dengan benda yaitu ada 9 benda, kemudian 3 benda dihilangkan, anak diminta membilang dengan cara mundur seperti: delapan, tujuh, enam, dan menyimpulkan bahwa sisanya adalah 6. Jadi kemampuan membilang mundur ini sangat membantu dalam memahami konsep pengurangan.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pendidik di TK Gamelina yang dilakukan pada hari Jumat, tanggal 18 Mei 2012, diperoleh gambaran tentang kegiatan pembelajaran yang

(26)

dilakukan pendidik dalam mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan membilang mundur, dari hasil pembelajaran tersebut juga dapat diketahui pula kemampuan anak dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara tersebut melalui observasi di kelas. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut.

Terkait dengan cara mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur pada anak Kelompok B TK Gamelina, menurut Feni Ma’ruf (Wawancara: Jumat, 18 Mei 2012) bahwa:

Cara kami mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur dilakukan melalui bimbingan dengan cara menunjuk angka 1 sampai 10, kemudian guru meminta anak untuk melanjutkan angka tersebut secara mundur, misalnya dari angka terbesar ke angka terkecil yaitu 10, 9, 8, dan seterusnya. Pembelajaran dilakukan dalam bentuk kelompok maupun secara individu.

Lindawaty Habibie (Wawancara: Jumat, 18 Mei 2012) menjelaskan bahwa:

Saya sering mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur kepada anak Kelompok B dengan menggunakan benda atau kartu gambar, misalnya saya memberi tugas anak membilang mundur dengan menggunakan puzzle angka, biji-bijian, kancing dan sebagainya. Ketika anak belajar baik secara kelompok maupun secara individu saya memberi tugas pada anak berlomba menghitung teman dalam kelompoknya dengan cara mundur misalnya: 5, 4, 3, 2, 1. Bagi anak yang mampu melakukannya, guru memberikan penghargaan kepada anak tersebut.

Berdasarkan pendapat kedua informan tersebut, menunjukkan bahwa secara garis besar pendidik di TK Gamelina dalam mengajarkan anak Kelompok B membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur dilakukan melalui bimbingan dengan cara menunjuk angka 1 sampai 10 secara mundur dengan menggunakan benda, kemudian meminta anak untuk melanjutkan angka tersebut secara mundur dari angka terbesar ke angka terkecil.

Selanjutnya Lindawaty Habibie (Wawancara: Jumat, 18 Mei 2012) menambahkan bahwa: Bila ternyata masih banyak anak yang belum mampu membilang mundur angka 1 sampai 10, maka saya akan mengulang kembali penjelasannya sampai anak mampu melakukannya, saya membimbingnya dengan memberi contoh dan mengarahkannya agar tidak berkecil hati. Bagi anak yang mampu melakukannya saya memberinya reward atau

(27)

penghargaan berupa pujian seadanya dan mengapresiasi dengan bertepuk tangan dan ternyata sangat bermanfaat bagi peningkatan kemampuan anak.

Dari pendapat informan di atas, menunjukkan bahwa pemberian pujian kepada anak yang berhasil membilang mundur angka 1 sampai 10 sangat bermanfaat bagi peningkatan kemampuan anak. Bukan saja bagi anak yang sedang dipuji, namun juga bagi anak lain yang belum diberi pujian sehingga anak bersangkutan berusaha belajar dengan baik dengan harapan bahwa guru akan memberikan pujian kepadanya sebagaimana teman-temannya yang lain.

Peneliti disamping melakukan wawancara juga mengadakan observasi pada hari Senin tanggal 21 Mei 2012 terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas dalam mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur dengan format penilaian sebagai berikut.

Tabel 11

Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam mengajarkan anak Kelompok B TK Gamelina membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang Mundur

No Aspek Yang Diobservasi

Kriteria Penilaian Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik 1. Persiapan

Rencana Kegiatan Harian -  - -

Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran

-  - -

II. Pelaksanaan

Membuka pertemuan pembelajaran -  - -

Motivasi dalam apersepsi -  - -

Interaksi pendidik dan anak didik -  - -

Cara pendidik mengajar -  - -

Penggunaan media -  - -

(28)

Pendekatan pendidik terhadap anak didik

-  - -

Bimbingan terhadap anak didik -  - - Penciptaan situasi kondusif -  - -

Pemberian penguatan -  - -

Pengaturan waktu -  - -

III Penilaian -  - -

IV Menutup Kegiatan Pembelajaran -  - -

Sumber Data: Hasil Observasi, 2012

Berdasarkan tabel 11 tentang hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik TK Gamelina dalam mengajarkan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur juga sudah dilakukan dengan baik dari tahap persiapan menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH), media pembelajaran yang akan digunakan, tahap pelaksanaan dari membuka pembelajaran, memberikan motivasi, apersepsi, mengadakan interaksi dengan anak didik, cara mengajar dan menggunakan media, mengorganisasi anak secara kelompok maupun individu, mengadakan pendekatan dan bimbingan terhadap anak yang mengalami kesulitan belajar, menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, memberikan penguatan maupun pengaturan waktu secara efisien sesuai dengan RKH yang telah disusun, mengadakan penilaian dan menutup kegiatan pembelajaran.

Selanjutnya untuk mengetahui kemampuan anak membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur, peneliti kembali melakukan wawancara dengan Lidyawati Habibie (Wawancara: Senin, 21 Mei 2012) bahwa:

Kemampuan anak Kelompok B dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur juga sudah sudah baik. Pada saat anak diminta untuk membilang mundur angka 1 sampai 10 dengan menggunakan puzzle angka, hampir semua anak langsung bisa melakukan apa yang diperintahkan guru. Meskipun masih ada 2 anak yaitu Halim Ahmad dan Abdul Malik mengalami kesulitan dalam membilang mundur nama angka tersebut secara berurutan.

(29)

Pendapat informan tersebut, dipertegas oleh Feni Ma’ruf (Wawancara: Senin, 21 Mei 2012) bahwa:

Anak Kelompok B TK Gamelina hampir semua sudah mampu membilang mundur angka 1 sampai 10. Ketika guru meminta anak membilang mundur dengan menggunakan puzlle anak sangat antuasias melakukannya meskipun cara duduk anak sudah tidak beraturan, ada yang berhadap-hadapan, ada yang saling membelakangi, ada yang sudah jalan-jalan, namun kegiatan tersebut sangat membantu anak belajar membilang mundur angka 1 sampai 10. Hampir semua anak sudah paham menghubungkan dan memasangkan konsep nama bilangan dengan bentuk bilangan 1-10 yang ada pada puzzle, meskipun masih terdapat 2 anak yaitu Halim Ahmad dan Abdul Malik kurang paham dalam melakukannya.

Untuk membuktikan kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang mundur angka 1 sampai 10 peneliti melakukan observasi pada anak Kelompok B TK Gamelina, yang dilaksanakan hari Rabu tanggal 23 Mei 2012.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar anak Kelompok B TK Gamelina sudah mampu membilang mundur angka 1 sampai 10, baik itu dengan menggunakan benda, menghitung mundur dengan benda, mengurutkan benda dari angka terbesar hingga terkecil, memasangkan benda dari angka terbesar hingga terkecil, kemampuan mengingat dan menghafal mundur dari angka terbesar hingga terkecil sudah baik. Berikut ini kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur dalam tabel di bawah ini.

(30)

Tabel 12

Kemampuan Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Membilang Mundur Pada Anak Kelompok B TK Gamelina

No Aspek yang Diamati

Kategori Penilaian

Kesimpulan Mampu Kurang

Mampu Jmlh % Jmlh % 1 Membilang mundur angka 1

sampai 10 dengan menggunakan benda

18 90 2 10 2 anak masih perlu bimbingan 2 Menghitung mundur dengan

benda angka 1 sampai 10 18 90 2 10

2 anak masih perlu bimbingan 3 Mengurutkan benda dari angka

terbesar hingga terkecil 18 90 2 10

2 anak masih perlu bimbingan 4 Memasangkan benda dari angka

terbesar hingga terkecil 18 90 2 10

2 anak masih perlu bimbingan 5 Kemampuan mengingat dan

menghafal mundur dari angka terbesar hingga terkecil

18 90 2 10 2 anak masih perlu bimbingan Rata-rata 18 90 2 10 2 anak masih

perlu bimbingan Sumber Data: Olahan data primer, 2012

Tabel 12 di atas, menunjukkan bahwa kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur diperoleh hasil capaian pada semua aspek terdapat 18 anak 90% anak sudah mampu membilang mundur angka 1 sampai 10 dengan menggunakan benda, menghitung mundur dengan benda angka 1 sampai 10, mengurutkan benda dari angka terbesar hingga terkecil, memasangkan benda dari angka terbesar hingga terkecil dan kemampuan mengingat dan menghafal mundur dari angka terbesar hingga terkecil. Selebihnya hanya tersisa 2 anak atau 10% yang kurang mampu dan masih perlu bimbingan dalam membilang mundur angka 1 sampai 10 berdasarkan aspek yang diamati

Pengamatan terhadap sikap anak Kelompok B dalam proses pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur diamati secara bersamaan dengan kegiatan yang dilakukan anak. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap sikap anak tersebut diperoleh

(31)

gambaran bahwa minat anak ketika melakukan kegiatan membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur juga berada pada kategori tinggi, hal ini terlihat dari sikap anak yang antusias, percaya diri serta tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menuntaskan kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan membilang angka 1 sampai 10 dengan membilang mundur. Berikut ini hasil pengamatan sikap anak Kelompok B dalam proses pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur dalam tabel di bawah ini.

Tabel 13

Sikap Anak Kelompok B TK Gamelina dalam Proses Pembelajaran Membilang Angka 1 Sampai 10 dengan Cara Membilang Mundur

No Aspek yang Diamati

Kategori Penilaian

Tinggi Sedang Kurang Jmlh % Jmlh % Jmlh % 1 Antusias mengikuti

kegiatan pembelajaran 16 80 2 10 2 10 2 Percaya diri menyelesaikan

tugas yang diberikan guru 15 75 3 15 2 10 3 Menyelesaikan tugas tepat

waktu 16 80 2 10 2 10

Rata-rata 16 80 2 10 2 10

Sumber Data: Olahan data primer, 2012

Tabel 13 di atas, menunjukkan sikap anak Kelompok B TK Gamelina dalam proses pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur diperoleh gambaran bahwa dari 20 anak terdapat 16 anak atau 80% yang memiliki antuasias yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur, percaya diri dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu. Sementara 2 anak lainnya atau 10% cukup antusias dalam pembelajaran, cukup percaya diri dalam menuntaskan tugas yang diberikan guru dan cukup mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu. Demikian halnya dengan 2 anak lainnya atau 10% yang kurang antusias dalam pembelajaran, kurang percaya diri dalam

(32)

menuntaskan tugas yang diberikan guru dan kurang mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu.

Berdasarkan uraian hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti terkait kemampuan anak Kelompok B dalam membilang angka 1 sampai 10 dengan cara membilang mundur secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kemampuan anak Kelompok B tersebut baik dalam hal melanjutkan membilang mundur angka 1 sampai 10 dengan menggunakan benda secara urut, menghitung mundur dengan benda, mengurutkan benda dari angka terbesar hingga terkecil, memasangkan benda dari angka terbesar hingga terkecil, kemampuan mengingat dan menghafal mundur dari angka terbesar hingga terkecil sudah baik.

4.1.3 Faktor-faktor Mempengaruhi Kemampuan Membilang Angka 1 Sampai 10 Anak Kelompok B TK Gamelina

Kemampuan membilang angka 1 sampai 10 pada anak Kelompok B TK Gamelina bersifat internal, jadi terletak dalam individu itu sendiri, dan ada yang bersifat eksternal yang ditentukan atau tergantung dari faktor luar. Oleh karena itu peneliti berusaha mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan anak tersebut melalui wawancara dengan dua orang guru TK Gamelina pada hari Kamis tanggal 24 Mei 2012.

Berikut ini akan dikemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan dalam membilang angka 1 sampai 10 anak Kelompok B TK Gamelina berdasarkan hasil wawancara sebagai berikut.

1. Faktor Alamiah

Faktor alamiah dianggap guru sebagai faktor yang mempengaruhi kemampuan membilang angka 1 sampai 10 pada anak Kelompok B TK Gamelina, karena anak lahir dari seperangkat potensi yang melekat pada dirinya. Tugas orang tua dan guru untuk membimbingnya, agar kemampuan yang dimilikinya berkembangan secara optimal. Oleh

(33)

karena itu stimulasi atau kegiatan pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 pada anak harus diberikan dengan penuh kasih sayang, dalam suasana gembira, berulang, konsisten, bervariasi dan tuntas (Lidyawati Habibie, Wawancara: Kamis, 24 Mei 2012).

2. Faktor Perkembangan Kognitif

Faktor perkembangan kognitif yang dimiliki setiap anak dianggap guru sebagai faktor yang mempengaruhi kemampuan membilang angka 1 sampai 10 pada anak Kelompok B TK Gamelina, karena kemampuannya dalam membilang angka 1 sampai 10 dalam prosesnya dibantu oleh perkembangan kognitif.

Terkait dengan perkembangan kognitif, Feni Ma’ruf (Wawancara: Kamis, 24 Mei 2012) menjelaskan bahwa:

Anak Kelompok B TK Gamelina membutuhkan kemampuan membilang angka 1 sampai 10 untuk dapat mengembangkan beberapa aspek yang ada pada anak diantaranya perkembangan. Semakin seringnya anak belajar membilang angka 1 sampai 10 maka kemampuan membilang anak semakin baik dibandingkan dengan anak yang belajarnya kurang.

Lidyawati Habibie (Wawancara: Kamis, 24 Mei 2012) mengemukakan bahwa:

Salah satu ciri anak yang cerdas di aspek kognitif, anak gemar bereksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahunya seperti menjelajah setiap sudut, mengamati benda-benda yang unik baginya, seperti mengutak-atik pias angka dan pias gambar serta dalam belajar memasangkan maupun menghubungkan angka dengan benda, mengurutkan dari angka terbesar hingga angka terkecil dan sebagainya. Seperti halnya media pias angka dan pias gambar dapat memenuhi keinginan bermain anak sehingga proses pembelajaran terjadi bagaimana jika pias angka dan pias gambar yang dihubungkan pasti anak akan penasaran untuk melakukan kegiatan tersebut. Mereka juga sering bertanya tentang berbagai fenomena dan menuntut penjelasan logis dari tiap pertanyaan yang diajukan.

Berdasarkan pendapat kedua informan di atas, dapat dikatakan bahwa aktivitas di dalam proses pembelajaran hendaknya ditekankan pada pengembangan struktur kognitif, melalui pemberian kesempatan pada anak untuk memperoleh pengalaman langsung dalam

(34)

berbagai aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran terpadu dan mengandung makna. Memberi kesempatan pada anak untuk melakukan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya, melakukan kegiatan yang dapat mendorong anak untuk berpikir dan mengemukakan pikirannya seperti: menghitung kehadiran anak di sekolah, melakukan permainan yang mengandung giliran, mecocokkan jumlah benda dengan angkanya dan sebagainya.

3. Faktor Latar Belakang Sosial

Faktor latar belakang sosial anak dianggap guru sebagai faktor yang mempengaruhi kemampuan membilang angka 1 sampai 10 pada anak Kelompok B TK Gamelina, karena anak-anak yang berasal dari keluarga dengan kondisi sosial ekonomi lebih baik maka akan memiliki kepercayaan diri yang baik pula dan mudah untuk bersosialisasi dengan teman-temannya.

Sebagaimana dikemukakan Lidyawati Habibie (Wawancara: Kamis, 24 Mei 2012) bahwa:

Rata-rata anak yang kurang percaya diri dalam belajar adalah anak-anak yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, anak-anak tersebut biasanya minder dengan teman-temannya ketika diminta tampil di depan kelas, demikian halnya dalam bermain anak-anak tersebut lebih suka menyendiri.

Dengan demikian langkah yang perlu dilakukan sebagai guru melakukan pendekatan kepada anak tersebut dengan memberikan stimulasi yang mendukung. Tentu saja hal ini dilakukan tanpa paksaan dan tekanan, dan melalui permainan yang dapat menjalin kerjasama dan kekompakan diantara anak melalui pembagian kelompok.

4. Faktor Motivasi Belajar

Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan pembelajaran dalam membilang angka 1 sampai 10 pada anak Kelompok B TK

(35)

Gamelina, karena dengan adanya motivasi anak didik akan memiliki keinginan untuk belajar.

Sebagaimana dikemukakan Lidyawati Habibie (Wawancara: Kamis, 24 Mei 2012) bahwa:

Anak yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, tentunya mempunyai kemampuan yang baik dalam belajar, jika dibandingkan dengan anak yang memiliki motivasi rendah. Biasanya anak kurang termotivasi dalam belajar apabila kegiatan pembelajaran yang diberikan guru kurang menarik dan membosankan bagi anak, sehingga untuk mengatasinya guru perlu merancang pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi anak dalam belajar melalui kegiatan permainan maupun menggunakan media yang menarik.

Hal tersebut diperkuat oleh penegasan Feni Ma’ruf (Wawancara: Kamis, 24 Mei 2012) bahwa:

Motivasi yang dimiliki anak akan memperkuat kemampuan anak melaksanakan pembelajaran membilang angka 1 sampai 10. Sebagai guru perlu meningkatkan terus motivasi belajar anak melalui permainan eksplorasi yang bisa meningkatkan kemampuan membilang anak, namun tentu hal ini harus disesuaikan dengan anak.

Lidyawati Habibie (Wawancara: Kamis, 24 Mei 2012) menambahkan bahwa:

Ketika guru mengenalkan angka pada anak jangan hanya sebagai simbol, dengan media pias angka dan pias gambar yang memiliki warna yang mencolok dan diberi angka, maka anak tertarik untuk mengurutkan angka tersebut. Sehingga anak paham tentang konsep angka dan bilangan 1 sampai 10. Lagu juga bisa menjadi media untuk memperkenalkan berbagai tema tentang angka. Seperti; ”lagu balonku ada lima” atau kita bisa berkreasi menciptakan lagu sederhana sendiri sambil menyusun balok sebagai alat untuk menghitung, sehingga secara perlahan anak mudah menangkap konsep abstrak dalam bilangan. Hal yang terpenting di dalam meningkatkan motivasi anak adalah pemberian penguatan atau penghargaan kepada setiap anak yang berhasil melakukan kegiatan belajar dengan baik.

Berdasarkan pendapat kedua informan di atas, dapat dikatakan bahwa motivasi sangat mempengaruhi kemampuan anak dalam membilang angka 1 sampai 10.

(36)

Anak yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, tentunya mempunyai kemampuan yang baik dalam membilang angka 1 sampai 10, jika dibandingkan dengan anak yang memiliki motivasi rendah. Untuk meningkatkan motivasi belajar anak ini dapat dilakukan melalui kegiatan pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan bagi anak belajar, dan juga didukung dengan media belajar yang sesuai, dan hal yang terpenting adalah pemberian penguatan atau penghargaan kepada setiap anak yang berhasil melakukan kegiatan belajar dengan baik

5. Faktor Kemampuan Guru

Faktor kemampuan guru juga dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10. Misalnya kemampuan guru dalam memilih media yang tepat dapat memberi stimulus bagi perkembangan kemampuan membilang pada anak. Pengulangan belajar dengan menggunakan media pias angka maupun pias gambar merupakan bagian penting bagi anak untuk dapat menguasai konsep membilang. Melalui pengulangan akan membentuk kebiasaan yang pada akhirnya merupakan hasil belajar serta ada akibat yang menyenangkan, diantaranya melalui belajar menggunakan pias angka maupun pias gambar (Feni, Ma’ruf, Wawancara: Kamis, 24 Mei 2012).

Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dapat dilihat dari proses pembelajaran yang berjalan dengan menyenangkan. Sesuai pendapat Lidyawati Habibie (Wawancara: Kamis, 24 Mei 2012) bahwa salah satu prinsip pembelajaran membilang dengan cara membuat pelajaran menjadi menyenangkan. Artinya anak-anak terlibat langsung dalam pembelajaran dengan menyebutkan jumlah angka yang diminta oleh guru dengan tetap memperhatikan

(37)

karakteristik dan kebutuhan anak didik, selain itu melibatkan anak dalam proses permainan yang akan dibuat secara bersama-sama sehingga anak dapat membuat ide atau gagasan dari permainan ini, kemampuan anak dalam hal ini semakin berkembang dan baik, sehingga pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Berdasarkan pendapat kedua informan di atas, dapat dkatakan bahwa dalam mengembangkan kemampuan membilang pada anak dibutuhkan kemampuan guru dalam melakukan pembelajaran yang menyenangkan dengan berbagai cara misalnya melalui permainan-permainan yang menyenangkan suasana belajar dan mengajar yang menggembirakan dan bagaimana anak tertarik untuk belajar.

6. Faktor Sarana Prasarana

Pengadaan sarana dan alat belajar merupakan dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi kemampuan anak Kelompok B TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10, karena saat ini keadaan sarana prasarana yang bisa menunjang keaktifan pembelajaran di TK Gamelina memang masih sangat terbatas, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan sedikitkan keinginan para guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran (Feni, Ma’ruf, Wawancara: Kamis, 24 Mei 2012)..

Lidyawati Habibie (Wawancara: Kamis, 24 Mei 2012) mengemukakan bahwa: terbatasnya alat permainan edukatif sangat menghambat dalam mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan, karena dunia anak adalah dunia yang dekat dengan bermain, maka dalam mengembangkan aspek perkembangan dan pertumbuhannya secara optimal selalu menggunakan media bermain yang edukatif dan menyenangkan. Kegiatan ini bertujuan agar mereka yang memang masih usia dini tidak mengalami kejenuhan untuk belajar.

(38)

Berdasarkan pendapat kedua informan di atas, dapat dikatakan bahwa Oleh sebab itu proses pengadaan sarana dan alat belajar terutama alat permainan edukatif menjadi sangat penting dilakukan untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang ada. Sebaliknya terbatasnya sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan belajar, akan menghambat pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan membilang anak Kelompok B TK Gamelina dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal yaitu berasal dari anak sendiri dan faktor eksternal dari luar diri anak. Faktor dari anak itu sendiri seperti: faktor alamiah, faktor perkembangan kognitif yang dimilikinya, latar belakang sosial yang dimiliki anak dan faktor motivasi belajar. sedangkan faktor dari luar diri anak seperti: faktor kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan faktor sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran.

Mencermati berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan anak Kelompok TK Gamelina dalam membilang angka 1 sampai 10, dapat direkomendasikan bahwa guru diharapkan dapat terus mengembangkan perencanaan pembelajaran yang lebih matang, dengan mempertimbangkan berbagai hal diantaranya, perencanaan kegiatan pembelajaran, harus dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada proses pembelajaran membilang yaitu dalam hal durasi waktu yang dibutuhkan, karakteristik kemampuan anak yang ikut dalam pembelajaran dan media pendukung pembelajaran. Waktu yang akan digunakan dalam kegiatan diusahakan tidak terlalu lama sehingga tidak memancing kebosanan anak, dan bila anak yang ikut dalam pembelajaran banyak, disarankan untuk membentuk beberapa kelompok. Demikian halnya tujuan pembelajaran dirancang sesuai dengan

(39)

kebutuhan dan perkembangan anak dan dituangkan ke dalam perencanaan yang tertulis dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH).

4.2 Pembahasan

Pada dasarnya kemampuan membilang memiliki peran yang sangta penting dalam kehidupan anak TK terutama dalam aspek perkembangan kognitifnya, dimana anak aktif membangun pemikirannya. Kemampuan tersebut akan sangat bermanfaat pulabagi pemenuhan kebutuhan dan pemecahan masalah dalam kehidupannya. Mengingat pentingnya kemampuan membilang sejak usia TK, sebaiknya guru dapat lebih banyak memberikan sstimulasi yang menarik, salah satunya dengan permainan. Sebagaimana diungkapkan Sriningsih (2008:37) bahwa proses untuk modifikasi dalam pembelajaran bilangan dapat dilakukan dengan memberikan kegiatan yang lebih menarik dan beragam, misalnya dengan memberikan pembelajaran dengan berbagai permainan bilangan.

Pada dasarnya kesadaran guru memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan proses modifikasi dalam pembelajaran bilangan pada anak TK. Pembelajarana biasa yang diberikan kepada anak tentunya tidak menyenangkan bagi anak untuk belajar membilang, bahkan anak cenderung bosan. Tidak heran jika pada saat proses pembelajaran bilangan anak sulit mengingat dan memahami tentang bilangan, sehingga anak tidak terlalu antusias terhadap pembelajaran bilangan.

Peningkatan kemampuan membilang angka 1 samapai 10 pada anak Kelompok B TK Gamelina dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pada saat pembelajaran, guru melakukan pengungkapan secara ulang, hal ini sesuai dengan yang diungkapkan guru pada saat diwawancarai oleh peneliti bahwa pengungkapan berulang pada kegiatan membilang akan membantu anak mempelajari nama-nama bilangan dan urutan yang diikuti bilangan itu, selain

Gambar

Gambar 1.  Guru  mengajarkan  anak  membilang  angka  1  sampai  10  dengan  cara  menunjuk angka melalui media pias angka dan pias gambar
Tabel 8 tentang hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru TK  Gamelina  dalam  mengajarkan  anak  membilang  angka  1  sampai  10  dengan  cara  melanjutkan  angka  juga  sudah  dilakukan  dengan  baik  dari  tahap  persiapan  meny
Tabel  10  di  atas,  menunjukkan  sikap  anak  Kelompok  B  TK  Gamelina  dalam  proses  pembelajaran membilang angka 1 sampai 10 dengan cara melanjutkan angka diperoleh gambaran  bahwa  dari  20  anak  terdapat  15  anak  atau  75%  yang  memiliki  antusias  yang  tinggi  dalam
Tabel  13  di  atas,  menunjukkan  sikap  anak  Kelompok  B  TK  Gamelina  dalam  proses  pembelajaran  membilang  angka  1  sampai  10  dengan  cara  membilang  mundur  diperoleh  gambaran  bahwa  dari  20  anak  terdapat  16  anak  atau  80%  yang  memil

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perancangan dan pengamatan menunjukkan program penyandi enkripsi dan dekripsi dengan algoritma Blowfish berhasil menyandikan data 64 bit dan program algoritma

Skabies merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var hominis pada kulit yang penularannya melalui kontak langsung maupun

Selain itu, dapat dilihat juga dari tingkat keterampilan yang telah dikuasai oleh warga binaan sosial selama mengikuti program keterampilan tersebut serta kualitas dari sarana dan

Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada teman-teman Mahasiswa S2 Teknik Geofisika : Adhilaksana, Kusnahadi, Nanang, Eko Ari, Dedy, Sabri, Imam, Deni, Erfan, Andri dan Johan

Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode rekayasa ( engineering ) yang meliputi observasi kebutuhan, kriteria rancangan, rancangan fungsional,

benar telah dilakukan Pelaksanaan Komputer Dasar bagi guru dan staf 28 Oktober 2014). Kegiatan ini dilaksanakan dengan baik oleh Staf pengajar Program Studi

Hasil Penelitian ini di harapkan masyarakat di RW 4 Dusun Ngadirogo Wetan Desa Blembem Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo, dapat menggunakan antibiotik sesuai

Secara umum lempuyang atau yang dikenal juga sebagai wild gingers dibedakan menjadi tiga spesies yaitu lempuyang gajah (Zingiber zerumbet), lempuyang emprit/pahit (Zingiber