119 MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF PEKERJAAN SOSIAL POKOK BAHASAN PENGUMPULAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI KELAS
X SMK NEGERI 9 MEDAN SAMARIA TARIGAN
Guru SMK Negeri 9 Medan, Dinas Pendidikan Kota Medan Email : samariatarigan05@gmail.com
ABSTRACT
Research on interest in learning and the use of group work method in class X SMK State 9 Medan aims to determine the effectiveness and efficiency of group work methods to improve student interest in the subject of Productive Social Work subject of data collection. The method used in this study is Research class act. Based on the subject of the subject of the subject of data collection. After the act or the first cycle found 17 students or 56,7% have been interesed to learn the material data collection, the found as many as 13 students or 43,3%, which is still less interest. Then after the action into two or cycle to two the number of students who are interesed in increasing that as many as 27 students, although there are 3 people who still lack interest. But in general, the observation of the researchers noticed that the student were interesed in participating in the subject matter. Sollution by the teacher using the method was successful group work to increase student interest.
Keywords : students interest, Produktive lessons, group work method. ABSTRAK
Penelitian tentang minat belajar serta penggunaan metode kerja kelompok pada Siswa SMK Negeri 9 Medan bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi metode kerja kelompok dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran Produktif Pekerjaan Sosialpokok bahasan pengumpulan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ditemukan 26 siswa atau 86,7% siswa kurang berminat pada mata pelajaran pokok bahasan pengumpulan data. Setelah dilakukan tindakan atau siklus I ditemukan 17 siswa atau 56,7% telah berminat untuk mempelajari materi pengumpulan data masih ditemukan sebagnyak 13 orang siswa 43,3% yang masih kurang peminatnya. Kemudian setelah dilakukantindakan ke II jumlah siswa yang berminat semakin meningkat yakni 27 Orang, malawaupun masih ada 3 orang yang masih kurang berminat. Namun secara umum hasil observasi peneliti melihat bahwa siswa telah berminat untuk mengikuti materi pelajaran tersebut. Solusi yang dilakukan oleh guru yakni dengan menggunakan metode kerja kelompok dapat dikatakan berhasil untuk meningkatkan minat belajar siswa. Kata Kunci: Minat Siswa, Pelajaran Produktif, Metode Kerja Kelompok
PENDAHULUAN
Guru dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar harus mampu memilih metode yang sesuai dengan materi pelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar menyusun metode tidak harus untuk semua pokok bahasan, sebab dapat terjadi
suatu metode cocok untuk pokok bahasan lain. Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa seorang guruapabila tidak memilih metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan maka pengajaran pun belajar mengajar metode mengajar merupakan alat untuk mencapai
120
tujuan belajar. sangatlah penting
dalam mencapai pengajaran.
Roestiyah (2008:149) mengatakan
bahwa memilih metode dalam
pembelajaran sangat penting
dilakukan agar guru tersebut dapat
menyajikan, menguraikan dan
memberi contoh isi pelajaran kepada siswa. Menjadi guru yang kreatif, dan menyenangkan dituntut untuk
memiliki kemampuan
mengembangkan dan memilih
metode pengajaran yang efektif. Hal ini penting terutama
untuk menciptakan iklim
pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, cara guru melakukan
suatu kegiatan pembelajaran
mungkin memerlukan metode yang
berbeda dengan pembelajaran
lainnya. Banyak siswa yang
mengeluh dan menjadikan pelajaran Produktif pekerjaan sosial sebagai mata pelajaran yang membosankan dan tidak menarik, sehingga siswa mengalami kesulitan-kesulitan belajar produktif Pekerjaan Sosial. Hal itu tentunya sangat terpengaruh terhadap kemampuan dan minat belajar siswa.
Minat belajar perlu
dikondisikan atau ditingkatkan oleh
guru dalam setiap proses
pembelajaran supaya materi
pelajaran bisa dipahami dengan
benar oleh siswa. menurut
mengatakan bahwa minat perlu ditanamkan kepada siswa agar siswa
dapat memberi stimuli yang
mendorong untuk memperbaiki diri. Peranan guru adalah menerapkan
solusi yang terbaik untuk
meningkatkan minat tersebut. Dengan demikian guru dituntut untuk mengajar lebih efektif dan efisien karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian maju dengan pesatnya. Guru sudah tidak mungkin lagi mengajar dengan metode lama.
Penelitian mengkaji tentang metode kerja kelompok serta minat
belajar siswa. Guru harus
menggunakan banyak variasi metode tersebut untuk meningatkan mutu pendidikan dan pengajaran. Untuk
menguasai dan mengembangkan
materi yang diajarkan kepoada peserta didik seperti diungkapkan Wina Sanjaya (2009) bahwa tugas dan peranan guru antara lain: (1) guru sebagai sumber belajar, (2) guru sebagai fasilitator, (3) guru sebagai pengelola, (4) guru sebagai demonstrtor, (5) guru sebagai pembimbing, (6) guru sebagai motivator, dan (7) guru sebagai evaluator.
Selama ini guru cenderung menggunakan metode ceramah saja dan prasarana belajar yang kurang lengkap dan lingkungan kelas yang kurang kondusif dalam mendukung kegiatan belajar mengajar. Aktifitas siswa selama proses pembelajaran
dapat dikatakan hanya
mendengarkan penjelasan dari guru. Penggunaan metode mengajar yang kurang tepat merupakan salah satu penyebabkurangnya konsentrasi dan perhatian siswa dalam belajar produktif Pekerjaan Sosial pada yang
pada akhirnya mengakibatkan
121
ini dikarenakan guru cenderung menggunakan metode ceramah saja. Pada sat menerangkan siswa mencari kesibukan sendiri dikelas sehingga hal ini mengakibatkan siswa cenderung pasih terhadap materi yang diterangkan. Kepasifan siswa dalan belajar merupakan pertanda
kurang baik didalam proses
pembelajaran, juga dalam
perkembangan intelektual siswa. Siswa menjadi malas belajar, berfikir dan malas berkompetensi saat
belajar. sehingga akan
mengakibatkan terciptanya siswa yang tidak terampil sera tidak intelektual, bahkan tidak menutup kemungkinan siswa akan merasa jenuhmengikuti pelajaran Produktif Pekerjaan sosial khususnya standar
kompetensi pengumpula data.
Pelajaran Produktif dalam pokok bahasan pengumpulan data dengan
wawancara, observasi sangat
dibutuhkan perhatian dan minat
siswa untuk mempelajarinya,
sebagaimana dikatakan H.B. Trecker
dalam Azmansyah (2012;162)
mengatakan bahwa menggunakan metode dapat membantu individu mengambil manfaat dari kelompok dalam melakukan pengumpulan data melalui wawancara dan Observasi. Pengumpulan data dengan metode
wawancara bertujuan untuk
memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab untuk memperoleh fakta, memperkuat kepercayaan, mengenali standar kegiatan, dan mengetahui alasan seseorang (Idianto Muin: 2012).
Konteks penelitian ini menurut pengamatan penulis pada kenyataannya di Kelas X SMK Negeri 9 Medan dalam proses belajar mengajar guru hanya menggunakan metode ceramah dan hanya jawab, sehingga muncul kejenuhan yang akan mengakibatkan rendahnya minat belajar siswa. Berdasaran uraian di atas, maka peneliti meras tertarikuntuk melakukan peneilitian yang berjudul “meningkatkan minat belajar siswa pada mata Pelajaran Produktif Pekerjaan sosial, pokok bahasan pegumpulan data di kelas X SMK Negeri 9 Medan.
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : “ Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran produktif Pekerjaan Sosial Pokok Bahasan Pengumpulan Data dan Wawancara dengan menggunakan Metode Kerja kelompok di Kelas X SMK Negeri 9 Medan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana penelitian ini berupaya memaparkan penggunaan metode kerja kelompok untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran Produktif pekerjaan Sosial pada materi pengumpulan data dengan teknik wawancara.
Penelitian tindakan kelas yang peneliti laksanakan adalah di
SMK Negeri 9 Medan T.A
122
dilaksanakan pada bulan februari sampai juni 2012. Suasanya sangat nyaman karena jauh dari keramaian.
Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 9 T.A. 2011/2012 yang berminat 30 orang siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan minat belajar melalui metode kerja kelompok pelajaran Produktif Pekerjaan Sosial siswa kelas X,
khususnya materi tentang
pengumpulan data dengan
menggunakan teknik wawancara.
Pengumpulan data yang
berkaitan dengan minat belajar siswa dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi sehingga terekan seluruh tingkah laku siswa – siswi dalam proses pelajaran. Demikian juga tentang kegiatan guru dalam menerapkan metode kerjja kelompok yang terintegrasi dengan Rencana Pembelajaran (RPP) juga dilakukan dengan Observasi oleh teman sejawat. Hal yang di Observasi adalah: persepsi, penjelasan materi, pengusaan materi, langkah-langkah metode kerja kelompok, petunjuk pemberian tugas, penilaian dan membuat kesimpulan.
Proses pengumpulan data dilaksanakan menurut siklus Kemmis dalam buku Arikunto. Prosedur pengumpulannya melakukan siklus I
(merencanakan tindakan,
melaksanakan tindakan, pengamatan dan refleksi). Demikian juga pada siklus ke II dilakukan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan tahap refleksi. Semua data yang di Observasi pada
setiap siklus di transfer ke dalam angka untuk mengetahui seberapa persen tingkat keberhasilan minat yang di capai. Dengan rumus: p=f/n X 100%, dimana p= persentase minat, f= jumlah peserta didik yang mendalami perubahan, N= jumlah seluruh siswa
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Kondisi awal Minat
Berdasarkan daftar Checklist dari setiap indikator yang telah ditetapkan sebanyak 26 orang (86,7%) siswa memiliki minat belajar rendah , hal ini dapat di lihat berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas X SMK Negeri 9 Medan. Bahwa sebagian besar siswa tidak suka dan tidak berminat dengan pelajaran Produktif Pekerjaan Sosial sehingga mencari kesibukan yang lain untuk mengatasi kejenuhannya terhadap
pelajaran tersebut, seperti
mengganggu teman, membuka hp saat belajar. hasil penelitian Keke. T Aritonang (2007:1) mengatakan bahwa minat awal siswa perlu dikondisikan oleh guru dengan cara menggunakan metode yang relevan, membuat suasana yang tenang. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel . Minat Belajar Siswa & Tingkatnya Pada Kondisi Awal
No. Urut
Kategori Kondisi Awal (Pre tes) Jumlah Siswa % 1 Tidak berminat 26 86,7% 2 Berminat 13,3%
123
Berdasarkan tabel kondisi Awal siswa di atas dapat dilihat bahwa sebagai berikut: pada kondisi awal diperoleh data dari 30 orang siswa yang memiliki persentase 0% - 64% tidak Berminat sebanyak 26 orang siswa (86,7). Siswa yang berminat persentase 65% - 100% sebanyak 4 orang siswa (13,3%). Minat belajar siswa pada kondisi awal menunjukan bahwa siswa masih banyak yang tidak berminat dilihat dari kesulitan siswa dalam
menyelesaikan siswa dalam
meneyelesaikan soal dan kurang memahami materi pokok bahasan pengumpulan data.
a. Siswa kurang memahami
dengan baik tentang materi pokok pengumpulan data dengan teknik wawancara b. Siswa kurang memperhatikan
penjelasan dari guru,
sehingga dalam pengerjaan soal masih banyak yang salah c. Siswa kurang paham dalam membaca masalah, sehingga dalam pengerjaan soal tidak benar.
2. Deskripsi Siklus I
a) Tahap Perencanaan
1. Melakukan observasi
awal untuk menemukan
modal dan format
penerapan tindakan kelas pada siklus I
2. Membuat Rencana
Pelaksanaan
pembelajaran (RPP)
untuk setiap pertemuan
dengan menggunakan
metode kerja kelompok
3. Menyusun daftar
chekclist untuk
mengetahui hasil belajar siswa selama tindakan diterapkan.
b) Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi di kelas
X dengan menggunakan
daftar Checklist terhadap pelaksanaan pembelajaran yang mengimplementasikan bimbingan belajar dengan pendekatan yang bertujuan
untuk menerapkan
penggunaan metode kerja kelompok terhadap minat belajar siswa khususnya
pokok bahasan
perkembangan teknologi
komunikasi pada mata
pelajaran produktif Pekerjaan Sosial.
c) Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi dengan
menggunakan instrument
penilaian dan soal minat
belajar siswa dalam
mangukur keefektifan proses belajar dalam pokok bahasan
perkembangan teknologi
dengan menggunakan metode kerja kelompok. Berdasarkan
hasil observasi yang
dilakukan peneliti, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
124 Tabel 2. Minat Belajar Siswa &
Tingkatnya Pada Siklus I No.
urut
Kategori Kondisi Awal (pre Tes)
Jumlah %
1 Tidak berminat 13 43,3%
2 Berminat 17 56,7%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan motivasi dari kondisi awal 4 orang yang berminat meningkat menjadi 17 orang (56,7%) dengan kata lain bahwa dengan menggunakan metode kerja kelompok siswa yang awalnya kurang berminat bisa berubah menjadi siswa yang berminat walaupun masih ada siswa yang belum terpengaruh oleh metode
tersebut. Roestiyah (2008)
mengatakan guru perlu
mengkondisikan kembali strategi pembelajarannya apabila hasil belajar siswa belum maksimal. Lebih lanjut dikatakan bahwa strategi
berikutnya perlu membuat
perencanaan pembelajaran yang lebih baik. Berdasarkan hal ini penulis melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I sebagai berikut:
a. Pada siklus ini masih ada siswa yang tidak fokus kepada guru yang sedang
menerangkan materi
pelajaran
b. Pada siklus ini masih ada siswa yang enggan untuk mengungkapkan pendapatnya di depan umum.
c. Pada siklus inimasih banyak ditemukan siswa yang lebih senang bermain dari pada langsung mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya.
d. Pada penelitian ini ditemukan banyak siswa yang bermain sebelum mengerjakan tugas,
sehingga mereka tidak
maksimal dalam
mengerjakan tugasnya.
Berdasarkan hasil di atas , maka peneliti mencari faktor penghambat dan pendukung dari pelaksanaan kegiatan ini, dan ditemukan hasil belajar sebagai berikut:
a) Faktor Penghambat
1) Kurangnya kemampuan
guru dalam menggunakan metode pembelajaran. 2) Belum siapnya siswa
untuk melakukan suatu tindakan yang diminta oleh peneliti
3) Ada bebrapa siswa yang
masih belum siap
mengahdapi perubahan dalam gaya mengajar. b) Faktor pendukung
1) Banyak siswa yang aktif
mengikuti pelajaran
materi pengumpulan data.
3. Deskripsi Siklus II
Setelah dilakukan refleksi terhadap siklus I kemudian peneliti melakukan siklus II untuk meningkatkan jumlah
siswa yang berminat untuk
mempelajari materi pengumpulan data, kegiatan siklus II dilakukan sebagai berikut:
a) Tahap-tahap perencanaan
1. Melakukan observasi lanjut untuk menemukan model dan
125
format penerapan pada siklus II.
2. Membuat skenario
pembelajaran sesuai dengan materi
3. Menyusun rencana
pembelajaran untuk setiap
pertemua, dengan
menggunakan metode kerja kelompok
4. Menyusun daftar checklist untuk mengetahui tinggi rendahnya minat belajar
siswa selama tindakan
penelitian diterapkan.
b) Tahap pelaksanaan
Pada pelaksanaan tindakan siklus II ini, guru tetap menerapkan
bimbingan belajar dengan
menggunakan metode kerja
kelompok. Hal ini bertujuan agar siswa, lebih semangat lagi untuk mengikuti pelajaran dan kegiatan belajar bisa lebih kondusif lagi karena hasil refleksi dan evaluasi
pada siklus I, dapat
disimpulkanbahwa kegiatan
pembelajaran belum benar-benar kondufsif. Karena guru belum siap mengahadapi perubahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran, misalnya belum ada kesiapan siswa untuk maju kedepan kelas dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, belum siapnya siswa untuk mengerjakan tugas tanpa ada perintah oleh guru.
Pada tahap ini kegiatan yang akan dirancang peneliti adalah sama dengan siklus I hal ini dikarenakan berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, banyak siswa yang
senang dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan metode kerja
kelompok.
Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah :
1. Guru menjelaskan materi
tentang perkembangan
teknologi komunikasi.
2. Guru mengajak siswa melihat gambar alat perkembangan teknologi komunikasi.
3. Guru menjelaskan contoh alat teknologi masa laludan alat teknologi masa kini
4. Guru menjelaskan manfaat alat teknologi komunikasi dalam kehidupan sehari-hari 5. Guru meminta siswa untuk
menyebutkan contoh alat teknologi komunikasi yang ada di sekitar lingkungannya. 6. Guru meminta siswa untuk
menulis dipapan tulis contoh alat teknologi komunikasi 7. Kemudian guru menjelaskan
tugas kepada siswa.
8. Guru menjelaskan apa tujuan kerja kelompok itu.
9. Guru membagi siswa dalam kelompok (setiap kelompok terdiri dari 6 orang) dan masing – masing kelompok mendapat tugas.
10.Setiap kelompok guru
menunjuk seorang pencatat yang akan membuat laporan tentang kemajuan dan hasil kerja kelompok tersebut. 11.Guru berkeliling mengawasi
126
kelompok itu berlangsung,
bila perlu memberikan
saran/pertanyaan.
12.Guru meminta siswa untuk saling berkerjasama dalam
tugas kelompok
masing-masing.
13.Guru menjelaskan pada siswa mencatat hasil diskusi tiap-tiap kelompok
14.Guru menjelaskan pada siswa agar siswa melakukan diskusi
dengan menemukan ide
masing-masing siswa.
15.Guru mengingatkan siswa untuk menyelesaikan tugas
kelompoktepat pada
waktunya.
16.Guru meminta siswa
membacakan hasil diskusi kelompok didepan kelas. 17.Guru memberikan motivasi
pada siswa yang
membacakan hasil diskusi kelompoknya berupa pujian atau hadiah.
18.Guru memberikan skor pada masing-masing kelompok. 19.Guru menyimpulkan dan
merangkum hasil kerja
kelompok. c) Observasi
Pada tahap observasi peneliti
berindak sebagai pengamat
(Observasi) dengan
menggunakanalat bantu daftar checklist terhadap pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yang
mengimplementasikan bimbingan belajar dengan menggunakan metode kerja kelompok. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh
peneliti diperoleh hasil bahwa semua indikator dari minat belajar siswa telah mengalami peningkatan pada tiap indikatior dari keseluruhan jumlah siswa.
d) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa:
1. Pada siklus II sudah banyak siswa yang fokus kepada
guru yang sedang
menerangkan materi
pelajaran
2. Pada siklus II sudah banyak siswa yang berani tampil dan aktif dalam pembelajaran 3. Pada siklus II sudah banyak
siswa yang ditemukan bisa
memanfaatkan waktu
belajarnya dengan baik dan tidak mau bermain bila tugasnya belum selesai,
sehingga siswa mampu
mengerjakan tugasnya
dengan maksimal.
4. Pada siklus II dilihat banyak sekali kemajuan bila dilihat dari segi minat belajar yang
dimilki sesuai dengan
indikator ,inat belajar siswa. Pada kegiatan ini peneliti merefleksi semua tahap kagiatan yang telah dilakukan mulai dari pelaksanaan kegiatan –kegiatan hingga observasi. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti maka diperoleh hasil sebagai berikut:
127
Tabel 3. Minat Belajar Siswa & Tingkatnya Pada Siklus II
No. Urut
kategori Kondisi Awal (Pre-Tes) Jumlah
Siswa
%
1 Tidak Berminat 3 10%
2 Berminat 27 90%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan minat mempelajari materi pengumpulan data setelah dilakukan siklus II dari 17 siswa (56,7%) meningkat menjadi 27 atau (90%). Jumlah siswa yang tidak berminat sebanyak 3 orang akan dilakukan remedial (memperbaiki) metode pembelajaran secara individu. Wina Sanjaya (2009:169) mengemukakan bahwa dengan menggunakan metode kerja
kelompok dengan cara
memvariasikan penggunaanya akan
mampu meningkatkan motivasi
ataupun minat belajar siswa, lebih lanjut dikemukakan bahwa taktik yang berbeda antara guru yang satu dengan guru yang lain juga akan mempengaruhi suasana pembelajaran
metode kerja kelompok yang
diterapkan oleh guru akan mampu untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa apalagi siswa tersebut kurang percaya diri untuk mengikuti
kegiatan kelompok Azmansyah
(2012:163)
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I dan siklus II yang telah dilakukan oleh peneliti, maka terjadi perubahan yang dilihat selama penelitian.
Pada siklus II dari 30 orang siswa, sebanyak 27 orang berminat (90%) dan 3 orang siswa yang tidak berminat (10%)
No. Urut
Kategori Kondisi Awal (Pre-tes) Siklus I Siklus II
Jumlah Siswa % Jumlah siswa % Jumlah siswa % 1 Tidak Berminat 26 86,7% 13 43,3% 3 10% 2 Berminat 4 13,3 17 56,7% 27 90%
Dari hasil temuan yang didapat oleh peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan oleh penulis adalah minat belajar siswa dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode kerja kelompok dalam pokok bahasan pengumpulan data dengan teknik wawancara di kelas X SMK Negeri 9 Medan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
pengamatan dan data penelitian yang dilakukan terhadap meningkatnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Produktif Pekerjaan Sosial, pada pokok bahasan Pengumpulan Data dengan menggunakan metode kerja kelompok di kelas X SMK Negeri 9 medan maka penelitian
membuat kesimpulan sebagai
berikut: Minat siswa pada pelajaran, dengan menggunakan metode kerja
128
kelompok cenderung lebih besar bila
dibandingkan dengan tanpa
menggunakan metode kerja
kelompok, Rata-rata minat belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan metode kerja
kelompok lebih baik dari pada sebelumnya, Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa dengan menggunakan metode kerja kelompok dapat meningkatkan minat belajar siswa.
RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI, PT.Rineka Cipta : Jakarta.
Azmansyah. 2012. Panduan Praktik
Kompetensi Kejuruan
Pekerjaan Sosial. SMK Negeri 9 Medan.
Muin, Idianto. 2012. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Roestiya, 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Sanjaya Wina. 2009. Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar Prose Pendidikan. Jakarta. Kencana.
KT Aritonang. 2008. Jurnal
pendidikan penabur.