ANALISA PERBANDINGAN ROUTING PROTOCOL LINK STATE OSPF DAN
DYNAMIC ROUTING EIGRP MENGGUNAKAN GRAPHICAL NETWORK
SIMULATOR 3 (GNS-3)
Rhendy Erianda
1, T.M.Diansyah
2, Ari Usman
31,2,3
Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan
Jl. H.M. Jhoni No 70 Medan, Indonesia
1RhendyErianda@gmail.com,
ABSTRAK
Saat ini begitu banyak jaringan komputer yang di kembangkan, hampir dari segala aspek sangat bergantung dengan jaringan komputer. Ada beberapa metode dalam membangun sebuah jaringan komputer. Tentu saja jaringan yang paling cepat yang akan di pergunakan dalam membangun suatu jaringan. Dari beberapa metode
maka penulis akan membandingan metode protocol link state OSPF (Open Shortest Path Firs) dengan dynamic
routing EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol). Nantinya akan diketahui metode mana yang paling cepat dan yang mudah di implementasikan.OSPF adalah sebuah protokol routing yang dikembangkan untuk jaringan IP oleh Internet Engineering Task Force (IETF). EIGRP merupakan routing protocol yang ditingkatkan (enhanced) dari pendahulunya yaitu IGRP dan hanya dapat digunakan oleh router yang diproduksi
oleh Cisco, Inc. EIGRP menggunakan kosep autonomous system untuk menggambarkan router-router suatu
jaringan yang beroperasi dengan protokol yang sama dan saling berbagi informasi routing yang sama. Kata Kunci: Routing OSPF, Routing EIGRP, Perbandingan
ABSTRACT
Now that so many computer networks are developed, virtually every aspect highly dependent on computer networks. There are several methods in building a computer network. Of course, the fastest network that will be in use in building a network. Of the several methods the authors will compare the methods of link state protocol OSPF (Open Shortest Path Firs) with dynamic routing EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol). Later will know which method is the most rapid and convenient in implementasikan.OSPF is a routing protocol developed for IP networks by the Internet Engineering Task Force (IETF). EIGRP routing protocol is enhanced (enhanced) than its predecessor IGRP and can only be used by routers manufactured by Cisco, Inc. EIGRP uses autonomous system kosep to describe routers in a network that operates with the same protocol and share the same routing information.
Keyword: Routing OSPF, EIGRP Routing, Comparison
1.
PENDAHULUAN
Dunia teknologi saat ini mengalami
perkembangan yang cepat, terlebih pada teknologi internet. Teknlogi internet merupakan sebuah teknologi yang saat ini banyak digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dan mengirim berbagai data dalam jarak yang saling berjauhan dengan cepat dan data yang dikirim utuh sampai tujuannya.Oleh karena itu proses pengiriman data dan komunikasi dalam teknologi internet tidak terlepas dari jalur yang digunakan, semakin pendek jalur yang digunakan maka akan semakin cepat data yang dikirim, serta akan mudah terjadi komunikasi.
Permasalahan pun mulai terlihat,
perusahngaan baik dalam skala besar maupun kecil membutuhkan jaringan komputer yang cepat dalam melakukan komunikasi dan pertukaran data. Dengan bantuan teknologi komputer yang ada saat
ini, perusahaan dapat berkomunikasi dan
melakukan pertukaran data kepada divisi–divisi
yang lain dalam jarak jauh. Implementasi jaringan
ini dilakukan dengan cara menghubungkan
komputer yang satu dengan komputer yang lain, dari divisi satu dengan divisi lainnya. Untuk menghubungkan suatu jaringan dengan jaringan
lainnya dibutuhkan sebuah router. Router
merupakan sebuah perangkat jaringan komputer yang digunakan untuk meneruskan paket-paket data dari sebuah jaringan ke jaringan yang lain, baik dalam lingkup jaringan LAN maupun WAN. Router memiliki metode-metode routing yang digunakan dalam implementasi jaringan yang dibuat. Dalam melaksanakan proses routing timbul suatu pertanyaan, metode mana yang paling cepat proses nya. Oleh karena itu maka penulis akan membandingkan kecepatan routing antara OSPF dengan EIGRP.
Routing protocol adalah komunikasi antara router-router, routing protocol juga mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang
jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routing-nya. Routing melakukan proses pengiriman data dari satu network ke network lain. Dengan dynamic routing maka mekanisme routing dilakukan secara dinamis, yaitu dengan menentukan jarak tercepat secara cepat dan akurat antara peralatan pengirim dan penerima. Beberapa contoh routing dinamis yang sering digunakan saat ini adalah RIP, EIGRP dan OSPF. [1]
OSPF adalah sebuah protokol routing yang dikembangkan untuk jaringan IP oleh Internet Engineering Task Force (IETF). Sesuai dengan namanya protokol ini memiliki dua karakteristik utama. Pertama protokol ini bersifat terbuka artinya spesifikasi dari protokol ini terbuka untuk umum dan yang kedua adalah routing dari OSPF ini berbasis algoritma SPF.[2]
EIGRP merupakan routing protocol yang ditingkatkan (enhanced) dari pendahulunya yaitu IGRP dan hanya dapat digunakan oleh router yang diproduksi oleh Cisco, Inc. EIGRP menggunakan kosep autonomous system untuk menggambarkan router-router suatu jaringan yang beroperasi dengan protokol yang sama dan saling berbagi informasi routing yang sama.[3]
Pemilihan routing protocol yang tepat akan memperkuat manajemen lalu lintas data karena routing protocol tidak hanya didesain untuk mengubah ke jalur backup bila jalur utama tidak berhasil, routing protocol juga didesain untuk menentukan jalur mana yang terbaik untuk mencapai tujuan dan mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat.[4]
Saat ini admin jaringan lebih sering
menggunakan OSPF dan EIGRP. Namun kedua protokol routing tersebut memiliki kekurangan dan
kelebihan dalam kinerjanya masing-masing
berkaitan dengan kecepatan routing. Oleh sebab itu penulis ingin membuat sebuah penelitian untuk membandingkan routing protocol manakah yang paling baik kinerjanya berdasarkan kecepatan proses routing dengan judul penelitian “Analisa Perbandingan Routing Protocol Link State OSPF Dan Dynamic Routing EIGRP Menggunakan Graphical Network Simulator 3 (GNS-3)”.
2.
METODOLOGI PENELITIAN
Perancangan routing OSPF dan EIGRP dapat
dilakukan menggunakan aplikasi Graphical
Network Simulator 3 (GNS3). Peranjangan jaringan akan dijelaskan melalui desain logik.
a. Topologi Yang Diusulkan
Untuk memudahkan penulis melakukan
perancangan jaringan maka terlebih dahulu
dilakukan desain jaringan menggunakan logik. Hal ini dilakukan untuk memhami konsep jaringan yang
akan dirancang. Desain logik ini juga berfungsi untuk memudahkan admin jaringan mengetahui device-device apa saja yang diperlukan dalam interface aplikasi Graphical Network Simulator 3 (GNS3).
Gambar 1. Desain topologi routing OSPF dan routing EIGRP
Pada penelitian kali ini penulis menggunakan topologi yang sama untuk routig OSPF dan routing EIGRP. Hal itu, dilakukan untuk memepermudah
melakukan perbandingan seklaligus untuk
medapatkan hasil analisa perbandingan yang akurat. Jenis koneksi kabel yang digubakan untuk menghubungkan PC ke switch adalah Straight. Dan koneksi kabel untuk menghubungkan router ke router adalah Serial DCE. Berikut akan dijelaskan
perangkat-perangkat yang digunakan dalam
perancangan simulasi yang terlihat pada gambar 1. 1.Router A, B, C, D, E, F, G,H: Merupakan device router yang digunakan untuk konfigurasi routing OSPF dan EIGRP.
2.Switch 1, 2: Merupakan device switch yang digunakan untuk menghubungkan PC ke router. 3. A-1, A-2: Merupakan PC yang terdapat pada router A
4. F-1, F-2, : Merupakan PC yang terdapat pada router F
Untuk settingan IP address, Subnet Mask, dan Default Gateway dapat dilihat di tabel 3.2.
b. Flowchart Simulasi
Flowchart simulasi digunakan untuk
menjelaskan bagaimana alur kinerja dari routing OSPF dan routing EIGRP. Flowchart simulasi
membantu menjelaskan tahapan perancangan
jaringan mulai dari konfigurasi IP address hingga
test PING hasil routing. Flowchart juga
menjelaskan langkah awal membangun sebuah simulasi jaringan.
Untuk memudahkan memahami flowchart simulasi yang terlihat pada gambar 3.2 perlu dijelaskan alur tahapannya. Pertama sekali yang harus dilakukan adalah proses konfigurasi IP address. Kemudian melakukan mengkonfigurasi routing OSPF dan routing EIGRP pada consule router. Jika gagal maka akan kembali ke
konfigurasi IP address untuk dilakukan
pengecekkan ulang. Jika berhasil selanjutnya melakukan pengujian Test PING untuk melihat koneksi sudah terhubung dengan baik.
Berikut adalah bentuk flowchart sederhana yang di pakai dalam menjalankan routing OSPF dan EIGRP.
Gambar 2. Flowchart Sistem c. Analisis Routing OSPF
Routing OSPF membagi-bagi jaringan menjadi
beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini
diwujudkan dengan menggunakan sistem
pengelompokan area. Konfigurasi routing di GNS3 hampir sama dengan konfigurasi routing di Cisco
Packet Tracer. Konfigurasi sama-sama
membutuhkan area.
Berikut ini adalah tampilan konfigurasi Routing OSPF pada tiap-tiap router.
1. OSPF pada router A:
A(config)#router A(config-router)#router-id 192.168.0.1 A(config-router)#network 192.168.0.1 0.0.0.255 area 1 A(config-router)#network 10.10.10.1 0.0.0.3 area 0 A(config-router)#network 10.10.11.1 0.0.0.3 area 0
2. OSPF pada router B:
B(config)#router B(config-router)#router-id 10.10.16.1 B(config-router)#network 10.10.16.1 0.0.0.3 area 0 B(config-router)#network 10.10.11.2 0.0.0.3 area 0 B(config-router)#network 10.10.12.1 0.0.0.3 area 0
3. OSPF pada router C:
C(config)#router C(config-router)#router-id 10.10.19.1 C(config-router)#network 10.10.10.2 0.0.0.3 area 0 C(config-router)#network 10.10.13.1 0.0.0.3 area 0 C(config-router)#network 10.10.12.2 0.0.0.3 area 0 C(config-router)#network 10.10.19.1 0.0.0.3 area 0
4. OSPF pada router D:
D(config)#router D(config-router)#router-id 10.10.17.2 D(config-router)#network 10.10.15.2 0.0.0.3 area 0 D(config-router)#network 10.10.13.2 0.0.0.3 area 0 D(config-router)#network 10.10.17.2 0.0.0.3 area 0
5. OSPF pada router E:
E(config)#router E(config-router)#router-id 10.10.18.1 E(config-router)#network 10.10.16.2 0.0.0.3 area 0 E(config-router)#network 10.10.14.1 0.0.0.3 area 0 E(config-router)#network 10.10.17.1 0.0.0.3 area 0 E(config-router)#network 10.10.18.1 0.0.0.3 area 0
6. OSPF pada router F:
F(config)#router F(config-router)#router-id 192.168.2.1 F(config-router)#network 192.168.2.1 0.0.0.255 area 2 F(config-router)#network 10.10.15.1 0.0.0.3 area 0 F(config-router)#network 10.10.14.2 0.0.0.3 area 0
7. OSPF pada router H:
H(config)#router H(config-router)#router-id 10.10.19.2 H(config-router)#network 10.10.18.2 0.0.0.3 area 0 H(config-router)#network 10.10.19.2 0.0.0.3 area 0
d. Analisis Routing EIGRP
Routing EIGRP memiliki kelebihan
dibandingkan dengan protokol lain yaitu kecepatan
konvergensinya dimana pada saat jaringan
mengalami masalah atau gangguan maka router akan segera melakukan update routing, dan kemampuan update secara persial yaitu router mengirimkan update ke router lain ketika terdapat rute baru dalam routing table.
Berikut ini adalah tampilan konfigurasi Routing EIGRP pada tiap-tiap router.
1. EIGRP pada router A: A#enable A#config terminal A(config)#router A(config-router)#network 192.168.0.1 0.0.0.255 A(config-router)#network 10.10.10.1 0.0.0.3 A(config-router)#network 10.10.11.1 0.0.0.3
2. EIGRP pada router B:
B#enable B#config terminal B(config)#router B(config-router)#network 10.10.16.1 0.0.0.3 B(config-router)#network 10.10.11.2 0.0.0.3 B(config-router)#network 10.10.12.1 0.0.0.3
3. EIGRP pada router C:
C#enable C#config terminal C(config)#router C(config-router)#network 10.10.10.2 0.0.0.3 C(config-router)#network 10.10.13.1 0.0.0.3 C(config-router)#network 10.10.12.2 0.0.0.3 C(config-router)#network 10.10.19.1 0.0.0.3
4. EIGRP pada router D:
D#enable D#config terminal D(config)#router D(config-router)#network 10.10.15.2 0.0.0.3 D(config-router)#network 10.10.13.2 0.0.0.3 D(config-router)#network 10.10.17.2 0.0.0.3
5. EIGRP pada router E:
E#enable E#config terminal E(config)#router E(config-router)#network 10.10.16.2 0.0.0.3 E(config-router)#network 10.10.14.1 0.0.0.3 E(config-router)#network 10.10.17.1 0.0.0.3 E(config-router)#network 10.10.18.1 0.0.0.3
6. EIGRP pada router F:
F#enable F#config terminal F(config)#router F(config-router)#network 10.10.15.1 0.0.0.3 F(config-router)#network 10.10.14.2 0.0.0.3 F(config-router)#network 192.168.2.1 0.0.0.255
7. EIGRP pada router H:
H#enable H#config terminal H(config)#router H(config-router)#network 10.10.18.2 0.0.0.3 H(config-router)#network 10.10.18.2 0.0.0.3 H(config-router)#network 10.10.19.2 0.0.0.3
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tahap ini akan membahas pembangunan routing protocol Link state OSPF dan dynamic routing EIRGP. Serta menganalisis perbandingan kedua routing protocol tersebut dengan dilihat dari packet lost. Adapun hal pertama yang dilakukan
dalam membangun Link state OSPF dan dynamic
EIGRP lalu melakukan pengujian untuk menganalisis perbandinganya.
3.1 Konfigurasi Routing Potocol OSPF
OSPF merupakan routing protocol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF
membagi-bagi jaringan menjadi beberapa
tingkatan.Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan
dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Cara melakukan routing Protocol OSPF pada tiap-tiap router:
1. Router A
Berikut ini adalah konfigurasi routing OSPF pada router A
Gambar 3. KonfigurasiRouting Potocol OSPF Router A
2. Router B
Berikut ini adalah konfigurasi routing OSPF pada router B
Gambar 4. Konfigurasi Routing Potocol OSPF Router B
3. Router C
Berikut ini adalah konfigurasi routing OSPF pada router C
Gambar 5. Konfigurasi Routing Potocol OSPF Router C
4. Router D
Berikut ini adalah konfigurasi routing OSPF pada router D
Gambar 6. Konfigurasi Routing Potocol OSPF Router D
5. Router E
Berikut ini adalah konfigurasi routing OSPF pada router E
Gambar 7. Konfigurasi Routing Potocol OSPF Router E
6. Router F
Berikut ini adalah konfigurasi routing OSPF pada router F
Gambar 8. Konfigurasi Routing Potocol OSPF Router F
7. Router H
Berikut ini adalah konfigurasi routing OSPF pada router H
Gambar 9. Konfigurasi Routing Potocol OSPF Router H
3.2 Konfigurasi Routing Protocol EIGRP EIGRP memiliki sistem pembangunan routing protocol dengan membuat sebuah algoritma yang dikenal dengan nama DUAL. DUAL digunakan untuk memastikan sebuah jalur untuk sebuah network dan menyediakan sebuah loopless routing environment agar membantu mengirimkan sebuah packet ke sebuah jaringan, DUAL mengirimkan sebuah packe tquery kepada network yang berseberangan dengannya maupun router yang terkoneksi langsung dengan dia. Berikut adalah cara melakukan routing protocol EIGRP:
1. Router A
Gambar 10. Konfigurasi Routing Potocol EIGRP Router A
2. Router B
Gambar 11. Konfigurasi Routing Potocol EIGRP Router B
3. Router C
Gambar 12. Konfigurasi Routing Potocol EIGRP Router C
4. Router D
Gambar 13.Konfigurasi Routing Potocol EIGRP Router D
5. Router E
Gambar 14. Konfigurasi Routing Potocol EIGRP Router E
6. Router F
Gambar 15. Konfigurasi Routing Potocol EIGRP RouterF
7. Router H
Gambar 16. Konfigurasi Routing Potocol EIGRP Router H
3.3 Hasil Pengujian
Pengujian Merupakan hasil dari implemetasi konfigurasi IP address, konfigurasi routing OSPF dan konfigurasi EIGRP. Pengujian bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dari konfigurasi dan untuk mrelihat kecepatan dari pengiriman packet.
a. PengujianRouting OSPF
Pengujian routing OSPF bertujuan untuk meliah kecepatan pengiriman packet dari satu router ke router lainnya.
1. PING
Ping merupakan singkatan dari (Packet
Internet Groper) adalah program atau sebuah
perintah yang digunakan untuk mengecek
konektivitas sebuah jaringan. Berikut adalah pengujian pada salah satu router pada routing OSPF.
Gambar 17. Test PING router F kerouter A
2. Traceroute
Traceroute (Tracert) adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request Ketujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Berikut adalah pengujian Tracerote pada salah satu router pada routing OSPF.
Gambar 18. Test Traceroute F ke router A b. Pengujian Routing EIGRP
Pengujian routing EIGRP bertujuan untuk meliahat kecepan pengiriman packet Dari satu router ke router lainnya.
1. PING
Ping merupakan singkatan dari (Packet
Internet Groper) adalah program atau sebuah
perintah yang digunakan untuk mengecek
konektivitas sebuah jaringan. Berikut ini adalah
pengujian pada salah satu router pada routing EIGRP.
Gambar 19. Test PING router F kerouter A
2. Traceroute
Traceroute (Tracert) adalah perintah untuk menunjuk kanrute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan. Ini dilakukandengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request Ketujuan dengan nilaiTime to Live yang semakin meningkat. Berikut ini adalah pengujian Tracerote pada salah satu router pada routing EIGRP.
Gambar 20. Test Traceroute F kerouter A 4.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari menganalisis perbandingan routing protocol link state OSPF dan dynamic routing EIGRP adalah sebagai berikut:
1. OSPF (Open Shortest Path First) merupakan
routing protocol yang menggunakan konsep hararki routing, artinya OSPF membagi-bagi
jaringan menjadi beberapa tingkatan.
Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakakn sistem pengelompokan area.
2. EIGRP merupakan protokol yang bersifat
hybrid, dikatakan hybrid karena
menggabungkan kelebihan yang ada pada distane vector dan link state, dimana EIGRP mengirim update informasi tentang jaringan sekaligus untuk mencapai tujuan, merupakan
karakterisik dari distance vector, disamping itu EIGRP mensikronkan routing tabel antara router tetangga dan mengirim informasi terbaru ketika terjadi perubahan topologi.
4.2 Saran
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuandan pengalaman yang dimiliki, namun mencoba memberikan saran yang mungkin dapat
membantu untuk pengembangan selanjutnya.
Adapun saran tersebut antara lain:
1. Menganlisis perbandingan menggunakan
router-router pada jaringan MAN, maka untuk perkembangan selanjutnya di harapkan dapat di terapkan pada jaringan WAN dan LAN.
2. Menganalisis perbandingan menggunakan
packet loss, maka untuk pengembangan
selanjutnya menggunakan performance
keceparan pengiriman packet 5.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Iwan Sofana. 2012. Cisco CCNA & Jaringan Komputer.
[2]. Wijaya. 2011. Penerapan Teknik Kriptografi Stream Chiper Untuk Pengamanan Basisdata. Sistem Informasi, FTKI, Universitas
[3]. Debora Sinaga. 2015. Analisis Kinerja
Enhance Interior Gateway Routing Protocol Pada Topologi Mesh.Teknik Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU).
[4]. Novi Dian Nathasia, Anang Eko Wicaksono.
2011. Penerapan Teknik Kriptografi Stream
Chiper Untuk Pengamanan Basisdata. Sistem Informasi, FKTI, Universitas Nasional.