• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PROGRAM IPTEKS DAN TEKNOLOGI BAGI MASYARAKAT (ITGBM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "USULAN PROGRAM IPTEKS DAN TEKNOLOGI BAGI MASYARAKAT (ITGBM)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

i

USULAN PROGRAM

IPTEKS DAN TEKNOLOGI BAGI MASYARAKAT (ITGBM)

ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM

PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU

KOTA TASIKMALA

Oleh :

Noneng Masitoh, Ir.,MM (NIDN. 0428126301)

Irman Firmansyah, SE., M.Si.Ak.CA (NIDN. 0401118602)

UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA

Februari Tahun 2017

(2)
(3)

1 DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHA... Error! Bookmark not defined.

RINGKASAN ... 1

BAB 1 PENDAHULUAN ... 3

1. 1 Analisis Situasi ... 3

1. 2 Permasalahan Mitra ... 7

1. 3 Justifikasi Pengusul Bersama Mitra ... 9

BAB 2. TARGET DAN LUARAN ... 11

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ... 12

3.1 Metode Pendekatan pelaksanaan Kegiatan. ... 12

3.2 Luaran yang akan dihasilkan. ... 13

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ... 14

4.1 Kelayakan Pengusul ... 14

4.2 Kepakaran Pengusul ... 14

BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 15

5.1 Anggaran Biaya ... 15

5.2 Jadwal Kegiatan ... 16

DAFTAR PUSTAKA ... 17

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 18

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul ... 18

Lampiran 2. Gambaran Ipteks yang akan ditransfer kepada kedua mitra. ... 29

Lampiran 3. Peta Lokasi Wilayah kedua mitra. ... 32

(4)

2 ABSTRAK

Iindustri kerajinan bordir menjadi kompetensi inti industri di daerah untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian sumber daya manusia yang berhubungan dengan kinerja keuangan. Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia merupakan salah satu penggerak perekonomian rakyat yang tangguh, mampu menunjukkan eksistensinya dengan tetap survive dalam menghadapi perubahan dalam dunia usaha sejak krisis moneter yang terjadi di Indonesia tahun 1998 dan dilanjutkan dengan krisis global. Permasalahan yang terjadi adalah banyak pelaku Usaha Kecil Menengah Seperti pada UMKM industry bordir hanya mencatat jumlah uang yang diterima/dikeluarkan, jumlah barang yang dibeli/ dijual, dan jumlah piutang atau utang tidak mengikuti pedoman dalam penyusunan Laporan Keuangan yang sesungguhnya. Hasil penelitian tahun 2006 menunjukkan bahwa industri kerajinan bordir dari tahun ke tahun mengalami pasang surut. Hasil penelitian ini sangat berguna untuk menilai kinerja usaha dan dapat membantu dalam menghadapi permasalahan dalam menjalankan usaha khususnya Usaha Kecil Menengah. Sehingga untuk mencapai kinerja usaha secara berhasil salah satu cara adalah dengan melakukan penyimpanan catatan bisnis, pengelolaan keuangan, pengelolaan kredit baik pembayaran maupun penagihan dari Laporan Keuangan. Diharapkan Adapun bentuk pengaruh yang terjadi adalah pengaruh positif, artinya jika kemampuan menyusun laporan keuangan yang dimiliki pelaku UKM mempengaruhi kinerja. Meskipun UKM dalam menyusun laporan keuangan yang masih minim tetapi kinerja meskipun UKM pengrajin bordir masih tergolong cukup baik.

(5)

3 BAB 1 PENDAHULUAN

1. 1 Analisis Situasi.

Kemajuan yang diraih oleh kebanyakan negara-negara maju di dunia merupakan akibat dari pengelolaan dan pengembangan industri-industri dalam negeri sehingga mampu menggerakkan perekonomian negara tersebut. Jika Indonesia ingin menjadi salah satu negara maju tersebut maka diperlukan kebijakan maupun strategi yang baru untuk mengembangkan potensi industri kecil Indonesia. Salah satu industri yang mempunyai prospek bagus yaitu kerajinan bordir Sebagai salah satu penghasil kerajinan, Kota Tasikmalaya salah satu daerah yang menjadi pusat kerajinan bordir ,yaitu di Kecamatan Kawalu.

Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya merupakan pusat konveksi bordir. Industri bordir ini sudah dikenal sejak menjelang akhir penjajahan Belanda, sekitar tahun 1940 dikenalkan oleh seorang ibu yaitu Ibu Umayah dari desa Tanjung kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya yang pernah bel Perkembangan jumlah unit usaha industri kecil di Kabupaten Kendal dari

ajar dari seorang warga keturunan cina yaitu Lie Juki. Awalnya kerajinan ini hanya untuk pakaian wanita saja .

Pada tahun 1976 pengusaha bordir dari Kawalu mulai merintis menjadi pemasok bordir untuk toko-toko pakaian di pasar Tanah Abang Jakarta Pusat. Untuk memperkuat daya tawar, para pedagang bordir pada tahun 2000 membentuk Asosiasi Gabungan Pengusaha Bordir Tasikmalaya ( GAPEBTA ). Selain ke Pasar Tanah Abang, pemasaran

(6)

4

bordir Kawalu Kota Tasikmalaya juga ke Pasar Tegal Gubug Cirebon dan daerah-daerah lainya baik di Jawa maupun di luar Pulau Jawa seperti : Yogyakarta, Pasar Turi Surabaya, Pasar Klewer Solo, Pulau Batam, Ujung Pandang, Padang, Pontianak, bahkan sampai ke luar negeri seperti : Malaysia, Brunai, Timur Tengah.

Sampai sekarang bidang usaha bordir di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya tercatat 401 perusahaan dan yang beroperasi 105 Perusahaan. Penurunan jumlah kepemilikan disebabkan karena biaya operasional untuk usaha bordir mahal, karena bahan baku seperti benang dan kain masih mengekspor dari luar negeri, jadi harga tergantung pada fluktuasi dolar. Adapun perusahaan yang masih dapat bertahan dan terus berkembang dikarenakan adanya kerja keras para pengelola dalam memenej perusahaan, serta dapat memanfaatkan peluang-peluang. Hal ini juga tidak terlepas dari faktor-fakor yang dapat mempengaruhi keberhasilan wirausaha. Dalam industri kecil kerajinan bordir, terdapat permasalahan dari segi SDM, yaitu masih rendahnya kualitas SDM pelaku industri dan manajemen yang ada pada industrikhususnya dalam pengelolaan administrasi keuangan. . Selain itu, masalah mendasar dari segi SDM yang ada yaitu terbatasnya jumlah tenaga kerja yang memiliki keterampilan membuat kerajinan bordir. Sehingga seringkali ketika ada order yang banyak perusahaan mengalami kesulitan untuk memenuhi target yang sudah ditentukan. Permasalahan dalam permodalan juga merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh sebagian pengusaha kerajinan bordir. Modal yang dimiliki para pengusaha masih kecil, disamping itu sebagian dari mereka mengaku para pengusaha masih kecil, disamping itu sebagian dari mereka mengaku mengalami kesulitan mendapatkan pinjaman modal, sehingga untuk mengembangkan usahanya masih mengalami beberapa kesulitan. Melihat permasalahan yang ada pada industri kerajinan bordir diatas, maka diperlukan

(7)

strategi-5

strategi untuk mengembangkan industri kerajinan tersebut salah satunya dengan cara pengembangan industri kecil kerajinan dan mengelola administrasi keuangan yang baik dan benar. . Selama ini telah banyak upaya pembinaan dan pemberdayaan usaha kecil yang dilakukan oleh pihak- pihak terkait, baik institusi pemerintah maupun swasta. Upaya-upaya yang dilakukan tersebut belum dapat berfungsi secara maksimal te usaha kecil yang dilakukan selama ini sering tumpang tindih dan dilakukan terrhadap perkembangan industri. Hal ini dikarenakan pembinaan sendiri-sendiri oleh masing-masing institusi tanpa adanya saling koordinasi yang baik sehingga pembinaan dan pemberdayaan usaha kecil kurang efektif dan efisien.

Berdasarkan informasi dari Bank , bahwa banyak pelaku bisnis bordir atau pengusaha bordir di Kawalu yang mendapat bantuan opersional dan dari bank, tapi terjadi kredit macet. Hal ini disebabkan karena dana modal kerja yang didapat dari Bank tidak digunakan untuk modal usaha, malainkan digunakan untuk hal-hal lain yang tidak mendukung terhadap jalannya usaha, misalnya membeli barang kebutuhan sekunder atau kebutuhan tersier, seperti : membeli mobil bukan untuk kepentingan usaha , mebuat rumah mewah dll. Fenomena tersebut jelas akan menghambat perusahaan untuk operasional bisnis, karena terjadinya penyalahgunaan dan bantuan dana dari Bank.

(8)

6 Gambar : 1.1. Gapura Selamat Datang Sentra Bordir Kawalu

(9)

7

Gambar : 1.2. Proses pembuatan bordir secara manual

Gambar : 1.3. Proses pembuatan bordir dengan komputer

1. 2 Permasalahan Mitra

Masalah-masalah yang melekat pada KUMKM dapat diklasifikan menjadi lima aspek: a. Permodalan,

b. Pemasaran, c. Teknologi,

(10)

8 d. Manajemen, dan

e. Sumber daya manusia

Keterbatasan modal usaha dan akses untuk memperolehnya merupakan masalah klasik yang dihadapi KUMKM (hasil temuan lapangan melalui wawancara). Sungguhpun demikian ada pendapat juga dari pelaku bisnis jika mereka ditambah modal usaha tidak terjamin bahwa modal usaha itu digunakan untuk kegiatan bisnis tersebut, tetapi dipakai untuk keperluan rumah tangga yang mendesak.

Apa yang dikemukan di atas juga merupakan kendala yang dapat ditemukan pada tingkat lapangan. Seperti hasil temuan dan wawancara dengan para pejabat pembina untuk mengembangkan UMKM di Kecamatan Kawalu sebagai satu kasus antara lain disebutkan adalah hambatan untuk mendapatkan modal usaha melalui fasilitas kredit dari perbankan, dimana 90% responden menyatakan bahwa:

(1) Perlu agunan,

(2) Perlu ada proposal kegiatan usaha,

(3) Prosedur pengajuan kredit kurang dipahami oleh para pengusaha kecil. mikro, (4) bunga bank tinggi,

(5) Perlu adanya perizinan sebagai aspek legal.

Untuk memperoleh modal dari lembaga keuangan dan non perbankan kendala yang dihadapi yang paling banyak disebutkan oleh responden pembina UMKM (angka dalam kurung adalah persentase responden) sebagai berikut:

(1) Bunga tinggi (90%), (2) Harus ada agunan (90%),

(11)

9 (4) Prosedur pengajuan kredit panjang (30%).

(5) Usaha yang ditangani sesuai kehendak penyedia dana, misalnya hanya untuk industri dan kerajinan (30%).

Kendala dalam pengajuan kredit baik untuk pengajuan pinjaman dari Bank atau Lembaga non perbankan adalah para pengusaha kecil apalagi usaha mikro banyak yang belum dapat menyusun proposal untuk pengajuan kredit atau dana bergulir dari pemerintah atau Pengusaha Swasta. Oleh karena itu perlu bantuan teknis penyusunan proposal.

Permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu secara internal maupun eksternal. Secara internal adalah kurangnya pemahaman pemilik atau pengelola dalam pelaporan keuangan yang baik dan benar. Seringkali terjadi konflik internal dikarenakan laporan yang tidak akurat, sehingga menyebabkan saling tuduh dan mencurigai. Secara eksternal adalah dalam menyusun Laporan keuangan yang dibuat tidak dengan cara yang baik mengakibatkan sering sekali pada kondisi ini susah untuk mendapatkan akses tambahan dana dari Bank untuk mengembangkan usahanya, karena modal selalu berkurang. Kondisi di atas membuat usaha UMKM tetap tidak berkembang. Oleh karena itu diperlukan pelatihan pembuatan laporan keuangan s yang sesuai dengan aturan dan mudah dipahami oleh mitra.

Prioritas masalah mitra adalah kurangnya pengetahuan atau keterampilan dalam membuat laporan keuangan untuk UMKM dan membuat proposal ke Bank, sehingga diperlukan pelatihan pembuatan laporan keuangan yang baik dan benar.

1. 3 Justifikasi Pengusul Bersama Mitra

Peningkatan keterampilan pegawai atau pemilik dalam membuat laporan keuangan akan memberikan dampak positif pada perkembangan bisnis untuk GAPEBTA 1 maupun GAPEBTA 2, di mana ketertiban pelaporan keuangan akan memberikan kesempatan kepada pemilik untuk mengembangkan usaha lebih besar

(12)

10 dan lebih mampu mengurangi risiko usaha dengan salah satunya mengurangi atau mendeteksi lebih dini mengenai pengeluaran yang tidak terduga sebelumnya.

(13)

11 BAB 2. TARGET DAN LUARAN

Jenis luaran yang dihasilkan dalam program Iptek bagi Masyarakat untuk UMKM AMANAH dan UMKM MULIA di Kecamatan Kawalu Kota Tasikamalaya adalah sebagai berikut:

1. Jurnal kegiatan pengabdian

2. Buku ajar panduan membuat laporan keuangan sederhana untuk UMKM AMANAH dan MULIA.

Tabel 2.1 Target dan luaran yang akan dilaksanakan.

No Permasalahan Solusi Target Luaran

1. Kurangnya

keterampilan membuat laporan keuangan

Pelatihan membuat laporan keuangan sederhana untuk UMKM

Mengumpulkan peserta minimal 10 orang dari mitra

80% dari jumlah peserta dapat memahami cara membuat laporan keuangan sederhana 2. Kurangnya pengetahuan mengenai manajemen ekonomi Dilakukan penyuluhan mengenai manajemen untuk UMKM Mengumpulkan peserta

minimal 10 orang. Peserta memahami teknik manajemen sederhana untuk UMKM

3. Kurangnya

pengetahuan dalam membuat proposal ke Bank

Dilakukan Work shop mengenai pembuatan proposal

Mengumpulkan peserta

minimal 20 orang. Peserta mengetahui cara-cara pembuatan proposal ke Bank

(14)

12 BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Metode yang diterapkan pada kegiatan IbM ini dijelaskan pada Gambar 3.1 berikut ini:

Gambar 3.1 Metode Pelaksanaan IbM 3.1 Metode Pendekatan pelaksanaan Kegiatan.

Metode pendekatan yang digunakan oleh pengusul dalam menyelesaikan masalah mitra adalah dengan mengumpulkan masalah melalui diskusi, kemudian merumuskan hasil diskusi dengan masyarakat untuk menentukan solusi yang tepat. Apapun penyelesaian masalah dilakukan dengan cara ceramah atau diskusi terbuka yang mana dihadiri oleh mitra.

(15)

13 Mitra menyediakan ruang pertemuan dan waktu untuk dilakukan FGD secara bersama-sama, sedangkan pelaksana pengabdian mempersiapkan materi yang mana sebelumnya dilakukan survei dan analisis situasi.

3.2 Luaran yang akan dihasilkan.

Luaran dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Draft Jurnal pengabdian kepada Masyarakat. 2. Laporan pelaksanaan.

(16)

14 BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1 Kelayakan Pengusul

Pengusul merupakan Dosen Ekonomi Prodi Manajemen perbankan yang telah berpengalaman dalam berorganisasi dan berinteraksi dengan masyarakat dan pelaku bisnis, aktif serta menguasai ilmu manajemen pada industri kecil maupun besar, sedangkan anggota memahami manajemen keuangan dan akuntansi pada perusahaan kecil maupun perusahaan besar.

4.2 Kepakaran Pengusul

a. Ketua dari perguruan tinggi terdiri dari dosen fakultas Ekonomi yang saat ini menjabar sebagai Dekan fakultas Ekonomi dengan spesifikasi keahlian manajemen.

b. Anggota adalah Dosen tetap fakultas ekonomi dengan keahlian khusus adalah ekonomi manajemen

c. Komposisi keanggotaan tim terdiri dari :

1. Staf Pengajar Perguruan Tinggi : 2 Orang (Ketua dan anggota) 2. Mahasiswa: 2 orang

(17)

15 BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1 Anggaran Biaya

Biaya kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1 Rekapitulasi biaya kegiatan

No. Rekapitulasi Biaya Jumlah (Rp) 1 Honor Pelaksana (Maks. 30%) 4,500,000 2 Biaya Perjalanan (Maks 15%) 2,250,000 3 Kegiatan dan Peralatan 8,250,000

Jumlah 15,000,000

Tabel 5.2 Rincian penggunaan biaya kegiatan 1. Honor Pelaksana (Maks. 30%)

No. Pelaksana Jumlah

Pelaksana Jumlah Jam/Minggu Jumlah Minggu Honor/j am Biaya (Rp) 1 Ketua Pelaksanan 1 7 6 40,000 1,960,000 2 Anggota Pelaksana 1 7 6 30,000 1,620,000 3 Teknisi 2 7 6 21,905 920,000 Jumlah Biaya 4,500,000 2. Perjananan (Maks 15%)

No. Kota Tujuan Volume Satuan Biaya satuan (Rp) Biaya (Rp)

1 Tasikmalaya – Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya

3 3 OH 250,000 2,250,000

Jumlah 2,250,000

3. Kegiatan dan Peralatan

No Uraian Kegiatan dan Peralatan Volume Satuan Biaya satuan

(Rp)

Biaya (Rp)

1 Narasumber FGD 3 OK 450,000 1,350,000

2 Narasumber Penyuluhan 3 OK 500,000 1.500,000

3 Konsumsi peserta dan panitia 75 Orang 40,000 3.000,000

4 Pelaporan 3 Eksemplar 175,000 525,000

5 Kertas A4 5 Rim 55,000 275,000

(18)

16

7 Map+pulpen 40 buah 10,000 400,000

8 Tinta printer 2 Buah 300,000 600,000

Jumlah 8,250,000 5.2 Jadwal Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan dilakukan selama 7 bulan, pembagian kegiatan menurut waktu sebagaimana pada Tabel 5.3 berikut ini:

Tabel 5.3 Jadwal kegiatan

KEGIATAN Minggu Ke

I II III IV V VI VII Pembentukan tim kerja

Analisis kebutuhan FGD Persiapan Materi Pembuatan Materi Pelaksanaan penyuluhan Pelaporan Dokumentasi

(19)

17 DAFTAR PUSTAKA

Nurlela. Siti. (2015). Kemampuan menyusun laporan keuangan usaha Kecil menengah pengaruhnya terhadap Kinerja ukm kerajinan gitar Di kabupten sukoharjo Jurnal Paradigma Vol. 12, No. 02. ISSN:1693-0827.

(20)

18 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

Lampiran 1. Biodata Ketua Peneliti

1. Nama Lengkap Noneng Masitoh , Ir.,MM

2. NIP/NIK 411290134

3. Jabatan Lektor

4. Pangkat dan Golongan Penata Tk I / IIId

5. Tanggal lahir 28 Desember 1963

6. Tempat Lahir Tasikmalaya

7. Jenis Kelamin Perempuan

8. Agama Islam

9. Pekerjaan Dosen

a. Perguruan Tinggi Universitas Siliwangi

b. Fakultas /Jurusan Ekonomi/ Studi Pembangunan

c. Alamat Jl. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164

Tasikmalaya

d. Telp/Fax Tlp (0265)323534 Fax (0265)325815

10. Status Perkawinan Kawin

11. Alamat Jl. Brigjen Wasita Kusumah No. 39.

Indihiang Tasikmalaya

12. Tilp/HP HP 0818637385

13. Lulusan yang dihasilkan 100 Mahasiswa

14. Mata Kuliah yang Diampu 1. Kewirausahaan

2. Pengantar Manajemen 3. Metodologi Penelitian

(21)

19 4. Ekonomi Pertanian

5. Manajemen Sumber Daya Manusia

II. PENDIDIKAN

III. PENGALAMAN PEKERJAAN

No Tahun Bekerja di Posisi Jabatan

1. 1990 - 1994 Akademi Pariwisata Siliwangi Staf Pengajar/Dosen 2. 1990 - Sekarang Fakultas Ekonomi Universitas

Siliwangi Tasikmalaya

Staf Pengajar pada jurusan Studi Pembangunan dan Program D3 Perbankan UNSIL Tasikmalaya 3. 1995 - 1998 Fakultas Ekonomi Universitas

Siliwangi

Sekretaris Jurusan Program D 3 Perbankan

4. 2001 -2006 Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Pada Masyarakat

Kabid Pengembangan Wilayah, Kabid Pendidikan dan Pengabdian masyarakat

5 2007- 2009 Kerjasama Subid Kerjasama Dalam

Negeri

6 2014- sekarang LPPM UNSIL Kepala Pusat Kajian Wanita

dan kependudukan No Tingkat

Pendidikan

Fakultas Jurusan Tahun

Tempat

1. SD - 1977 Tasikmalaya

2. SMP - 1980 Tasikmalaya

3. SLTA - 1983 Tasikmalaya

4. PT

S1 Pertanian SOSEK 1989 UPN Yogyakarta

(22)

20 IV. PENGALAMAN PENELITIAN ,SEMINAR DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT.

4.1.Penelitian yang dipublikasi dalam lima Tahun Terakhir

No Judul Tahun Tempat

1. Keterwakilan Perempuan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ( Eksekutif , Legislatif ) di Kota Tasikmalaya

2011 Tasikmalaya

2 Penyusunan Analisis Kebutuhan dan Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Pada

Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya

2011 Tasikmalaya

3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Wirausaha, Budaya Organisasi Perusahaan, dan Motivasi Terhadap Produktivitas Usaha Bordir di Kecamatan Kawalu

2011 Tasikmalaya

5. Inventarisasi Database Pegawai Berdasarkan Komposisi dan Kompetensinya.

2011 Tasikmalaya

6

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Budaya dan Pendidikan Terhadap Kesetaraan dan Keadilan Gender di Pemerintahan Kota Tasikmalaya

2012 Kota Tasikmalaya

7

Dampak Penambangan Pasir Galunggung Terhadap Ekonomi, Sosial dan Budaya di Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya.

2015 Tasikmalaya

4.2.Seminar dalam Lima Tahun Terakhir

No Tema Kedudukan Tahun Lama

Kegiatan

Tempat

16. Pembanguna Sistem Informasi Manajemen Arsip Perkantoran

Panitia 2011 1 hari Pemerintah

Kabupaten Tasikmalaya

17. Pelatihan Koperasi Peserta 2011 1

minggu

BALEKOP BANDUNG

(23)

21 19. Seminar Peningkatan

Kecerdasan Melalui Olah Otak kiri dan Otak Kanan

Panitia 2012 1 hari Tasikmalaya

20. Wirausaha Koperasi ( Wirakop )

Panitia 2012 1 hari Tasikmalaya

21. Peningkatan Pemberdayaan Perempuan Dalam Bidang Ekonomi

Panitia 2012 1 hari Tasikmalaya

22. Pemberdayaan Perempuan Dalam Koperasi

Panitia 2013 1 hari Tasikmalaya

23 Gender Peserta 2014 1 hari Tasikmalaya

24 Pengarusutamaan Gender Peserta 2016 1 hari Bandung

4.3.Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian

Pendanaan Sumber Jumlah

(jt) 1 2011 Pelatihan Kewirusahaan bagi Tim Penggerak Anggota PKK di

Kecamatan Leuwisari

Swadaya

2 2011 Pelatihan MC bagi Anggota Tim Penggerak PKK Kecamatan

Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya

Swadaya

3 2012

Pemateri Pelatihan Koperasi bagi Anggota Tim Penggerak PKK Kecamatan Tanjungjaya Kabupaten

Tasikmalaya

Swadaya

4 2013 Juri Karya Ilmiah se Priangan Timur BEM

5 2013 Keuangan di Kecamatan Sukarame Pemateri Pelatihan Administrasi

Kabupaten Tasikmalaya

Swadaya

6 2013 Pemateri Pelatihan Usaha

(24)

22 UP2K ).di Kecamatan Sukarame

Kabupaten Tasikmalaya

7 2013 Pemateri Pelatihan Desa Binaan di Kecamatan Manonjaya Kabupaten

Tasikmalaya

Swadaya

8 2007- 2014 Panitia Tim Penegerian Universitas

Siliwangi UNSIL

9 2014 Keuangan Keluarga di Kecamatan Pemateri Pelatihan Administrasi

Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya

8 2014

Pelatihan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kecamatan Manonjaya Kabupaten

Tasikmalaya

Pemda Kabupaten Tasikmalaya

9 2014

Pembinaan Desa dalam rangka Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kecamatan Manonjaya Kabupaten

Tasikmalaya

Swadaya

10 2014 Penyelenggara Lomba Desa Tingkat

Kabupaten Tasikmalaya Swadaya

11 2015

Pemateri administrasi keuangan bagi pengusaha Ternak ayam Ras di Kecamatan Sukaratu Kabupaten

Tasikmalaya

LPPM UNSIL 7.500.000

12 2015 Divesifikasi Produk Olahan Salak di Kecamatan Manonjaya Kabupaten

Tasikmalaya

LPPM UNSIL 7.500.000

V. PENGALAMAN ORGANISASI

No Nama Organisasi Kedudukan dalam

Organisasi

Tahun Tempat

2. Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia

Ketua 2004 – sekarang Kota

Tasikmalaya 3. Komite Sekolah SD

Citapen

Bendahara 2003 – sekarang Tasikmalaya

6. Komite Sekolah SMA Negeri 2 Tasikmalaya

Bag Peningkatan Mutu Pendidikan

2007 – sekarang Tasikmalaya

(25)

23 Tasikmalaya 8 Komite Sekolah SD Negeri

Citapen

Ketua 2009- Sekarang Tasikmalaya

9. Pengurus HKTI Bendahara 2009 – sekarang Tasikmalaya

10. Komite Sekolah SMA Bendahara 2010 – 2013 Tasikmalaya

11. Pengurus Koperasi Bendahara 2011- 2013 Tasikmalaya

12. Pengurus Ikatan

Kepemimpinan Indonesia

Wakil Ketua 2012 – sekarang Tasikmalaya

13. Ketua Tim Penggerak PKK Ketua 2012-2015 Tasikmalaya

14 Bidang kerjasama 2014 UNSIL

15 LPPM Kepala Pusat Studi Wanita dan Kependudukan

Ketua 2015 UNSIL

15 RANHAM Anggota 2015 Kota

Tasikmalaya 16 Masyarakat Ekonomi

Syariah ( MES )

Bagian Da’wah 2016 Tasikmlaya

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Ipteks epat Guna Bagi Masyarakat 2016.

Tasikmalaya, 9 Februari 2017

(26)

24 2. Biodata Anggota Peneliti

1 Nama Lengkap (Dengan gelar)

IRMAN FIRMANSYAH, SE., M.SI., AK., CA.

2 Jenis Kelamin Laki-laki 3 Jabatan Fungsional

4 NIP/NIK/Identitas lainnya

411213431

5 NIDN 0401118602

6 Tempat dan Tanggal Lahir

Tasikmalaya, 01 Nopember 1986 7 E-Mail irmanfirmansyah@unsil.ac.id 8 NomorTelepon/HP 081223271111

9 Lulusan yang Telah Dihasilkan

30

10 Mata Kuliah yg Diampu 1. Aplikasi Komputer Dalam Akuntansi

2. Pengantar Perpajakan

3. Akuntansi Keuangan Lanjutan II

Riwayat Pendidikan

S-1 S2

NamaPerguruanTinggi Universitas Siliwangi Universitas Jenderal Soedirman BidangIlmu Akuntansi Akuntansi

Tahun Lulus 2008 2013

Judul Skripsi/Tesis

Pengaruh Biaya Bahan Baku terhadap Harga Pokok Produksi dan Dampaknya terhadap Harga Jual

Analisis Pengungkapan Kinerja Sosial (Social Disclosure) Perbankan Syariah di Indonesia dan Malaysia dalam Perspektif

(27)

25 Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun JudulPenelitian

Pendanaan Sumber Jumlah

(jt)

1 2010 Auditor PNPM Mandiri Kota

Tasikmalaya PNPM

2 2011 dan B angkatan 78 IAI Wilayah Jawa Instruktur Brevet Pajak Terapan A

Barat

Ikatan Akuntan Indoensia

3 2012 Administrasi dan Keuangan Pemateri dalam Pelatihan

ORMAWA FE UNSIL tahun 2012

BEM FE UNSIL

4 2013 dan 2014 Juri Accounting Competition

se-Jawa Barat

HIMATANSI UNSIL

5 2013 dan 2014 Juri Lomba Cepat Tepat Ekonomi

(LCTE) antar SMA se-Jawa Barat

HIMA FKIP Ekonomi

6 2013 Pengelola Jurnal Akuntansi Prodi

Akuntansi FE UNSIL FE UNSIL

7 2013 Akreditasi Prodi Akuntansi FE Tim persiapan penyusunan

re-UNSIL

FE UNSIL

8 2014 Tim Penyusunan Grand Design

Ekonomi Kota Tasikmalaya

Pemda Kota Tasikmalaya

9 2015

Pembicara Seminar KKN UNSIL tema: Pentingnya Pendidikan Tingkat Tinggi dalam Rangka

Peningkatan IPM Daerah

KKN

10 2015 Divesifikasi Produk Olahan Salak LPPM UNSIL 7.500.000

Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No JudulArtikelIlmiah NamaJurnal

Volume/ Nomor/Tahun

(28)

26

1

Pengaruh Resiko Pembiayaan (Murabahah) terhadap Return On

Asset (Studi pada Bank Jabar Banten Syariah Cab.

Tasikmalaya). Jurnal Akuntansi Universitas Siliwangi Volume 6 No. 1, Juni 2011. 2

Pengaruh FDR dan BOPO Terhadap Pembiayaan Bermasalah Pada BPRS Di Indonesia. Jurnal Akuntansi Universitas Siliwangi Vol. 6 No. 2, Desember 2011 3

Analisis Pembiayaan Bagi Hasil Bank Umum Syariah di

Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islami UNPAD Bandung Vol. 3, No. 1, Juni 2013 4

Apakah Besar Kecilnya Ukuran Bank Mempengaruhi Hubungan

antara Likuiditas dengan Pembiayaan Bermasalah pada

BPRS? Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islami UNPAD Bandung Vol. 3, No. 2, Desember 2013 5

Sosial Disclosure Perbankan Syariah di Indonesia dan

Malaysia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis STIE YKPN Yogyakarta Vol. 7, No. 3, Desember 2013 6

Analisis Pengaruh Profitabilitas terhadap pengeluaran zakat pada Bank Umum Syariah di Indonesia

dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderasi.

Jurnal Liquidity STIEAD Jakarta Vol. 2, No. 2, Desember 2013 7

Pengaruh Ukuran Bank terhadap Pembiayaan Bermasalah pada BPRS di Indonesia dengan Inflasi

sebagai Variabel Pemoderasi.

Jurnal Magister Manajemen

UNSIL tahun 2013 8 Pertumbuhan Laba pada Analisis Determinan

Perusahaan Tekstil dan Garmen

Jurnal Akuntansi

Univ.

Vol. 7, Mei 2014

(29)

27

yang terdapat di BEI. Maranatha Bandung

9

Aplikasi Analytic Network Process dalam Mengurai Masalah

Penerapan Standar Akuntansi Keuangan ETAP pada Usaha Kecil Menengah di Jawa Barat.

Jurnal Akuntansi & Manajemen STIE YKPN Yogyakarta Vol. 25, No. 1, April 2014 10

ISR Sebagai Proksi Pengungkapan CSR Bank Muamalat Indonesia dan Mank

Syariah Mandiri. Jurnal ESAI Politeknik Negeri Lampung Vol. 8, No. 1, Januari 2014 11

Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia: Pendekatan

Data Envelopment Analysis.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islami UNPAD Bandung Vol. 4, No. 1, Juni 2014 12

Analisis Kredit Macet pada BPR di Indonesia: Pendekatan Sobel

Test dan Bootstraping.

Jurnal Akuntansi Univ. Maranatha November 2014 13

Analisis Penyebab Minimnya Kinerja BUMD Non-Keuangan di

Jawa Barat: Pendekatan Metode ANP. Prosiding call for paper. Sustainable Advantage 4 UNSOED 2014 14

Analisis Penyebab Pembiayaan Bermasalah pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis STIE YKPN. Vol. 8, No. 2 15

Determinant of Non Performing Loan: The Case of Islamic Bank

in Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan (BEMP), Vol 16, No. 2. Oktober Tahun 2014 16 Analisis Pengaruh CAR, NPF,

DPK dan Inflasi Terhadap

Jurnal

(30)

28

Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Di

Indonesia. Bisnis Islami, UNPAD Bandung, 2015 17

Mengapa Efisiensi Tidak Meningkatkan Kinerja Bank

Syariah?. Call for Paper Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) ke-5, IAEI, OJK, UNIBRAW (Best Paper) 2015 18

Analisis Problem Pengelolaan Zakat Pada Baznas Kota Tasikmalaya: Pendekatan Metode

Analytic Network Process (ANP).

4th South East Asia International Islamic Philantrophy Conference. UIN SGD Bandung: Indonesia 2016

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Ipteks Tepat Guna Bagi Masyarakat 2016. Tasikmalaya, Februari 2017

(31)

29 Lampiran 2. Gambaran Ipteks yang akan ditransfer kepada kedua mitra.

Pentingnya laporan keuangan

Membuat laporan keuangan bukanlah hal yang sulit sebetulnya. Kebanyakan para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang belum memahami pentingnya dan untungnya memiliki pembukuan. Dengan memiliki pembukuan, kita dapat mengetahui kesehatan usaha yang dijalankan. Selain itu, keberadaan pembukuan yang baik, juga menguntungkan pihak luar, seperti pemasok, rekanan kerja, hingga perbankan. Karena apabila seseorang ingin bekerjasama dengan Anda pastinya mereka akan menilai kelayakan dan tingkat kepercayaan usaha yang kita jalankan. Hal ini juga memudahkan untuk mendapatkan kredit dan penghargaan.

Untuk membuat pembukuan sederhana saja, yang utama diperlukan adalah catatan semua pengeluaran dan semua pemasukan. Berikut ini kami beri bagaimana cara dan beberapa langkah dalam membuat pembukuan.

Buat rincian arus kas, yaitu catatan mengenai pengeluaran dan pemasukan

keuangan. Setiap ada pengeluaran dan pemasukan harus dicatat. Sebaliknya buku yang mencatat pengeluaran dan pemasukan dibedakan. Dari catatan ini, Anda bisa membuat rekapitulasi per bulan. Inilah yang disebut laporan arus kas (cash flow).

(32)

30

Buat laporan rugi-laba. Laporan ini intinya adalah pendapatan dikurangi dengan

pengeluaran serta biaya-biaya sehingga dapat diketahui apakah usaha tersebut mengalami untung atau malah rugi. Namun, ingat, Anda harus mengeluarkan faktor aset, modal, barang, dan hutang dari laporan rugi-laba ini.

Buat Neraca. Neraca ini dibuat untuk mengetahui nilai perusahaan dari waktu. Saat

awal perusahaan, neraca perusahaan biasanya hanya terdiri dari modal awal dan hutang, serta aset yang diperoleh dari belanja modal. Aset termasuk sebagai aktiva, sementara utang dan modal masuk sebagai pasiva. Seiring waktu, aset perusahaan bisa bertambah, bisa pula terjadi utang-piutang, atau cadangan kas bertambah atau berkurang, dan lainnya. Intinya, nilai sebuah perusahaan bisa bertambah atau berkurang. Hal ini dikarenakan perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian. Demikianlah bagaimana cara membuat pembukuan keuangan bagi UKM. Dengan adanya ketiga laporan tadi, Anda sudah memiliki pembukuan keuangan perusahaan yang baik.

Proses Akuntansi untuk industri kecil

Gambar 1. Proses Akuntansi

(33)

31 Perusahaan (perseorangan/perseroan) sebagai unit usaha yang berdiri sendiri,

mempunyai kekayaan yang dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu:

1. sumber kekayaan yang berasal dari pemilik.

2. sumber kekayaan yang berasal dari pihak lain di luar pemilik (kreditur).

Hubungan antara wujud kekayaan yang berupa aktiva dengan sumber kekayaan yang berupa modal dan utang, dapat dinyatakan dengan persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:

Dasar Pencatatan

Ada dua dasar pencatatan yang dapat dipergunakan dalam akuntansi yaitu:

1. Cash Basis Pencatatan transaksi keuangan dilakukan pada saat transaksi keuangan yang bersangkutan telah diselesaikan secara tunai.

2. Accrual Basis Pencatatan transaksi keuangan dilakukan pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan, terlepas apakah transaksi tersebut telah diselesaikan secara tnai atau belum.

(34)

32 Lampiran 3. Peta Lokasi Wilayah kedua mitra.

(35)
(36)

34 Lampiran 4. Dua buah Surat Pernyataan Kesediaan mitra

(37)

Gambar

Tabel 2.1 Target dan luaran yang akan dilaksanakan.
Gambar 3.1 Metode Pelaksanaan IbM  3.1  Metode Pendekatan pelaksanaan Kegiatan.
Tabel 5.1 Rekapitulasi biaya kegiatan
Tabel 5.3 Jadwal kegiatan
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Top notes: jeruk keprok, kumquat, pink pepper Heart notes: ketumbar, freesia, kapulaga Base notes: aroma kulit, pohon Jacaranda Wewangian dikategori yang

Pencapaian status identitas achievement pada anggota Dit Sabhara Polda Jateng akan menjadikan anggota berusaha melaksanakan pekerjaan dengan kesungguhan sehingga

Golongan etnik berhubungan dengan gaya hidup dan kebiasaan dalam masyarakat, yang dapat mengakibatkan perbedaan di dalam angka kesakitan (Notoatmodjo, 2011). Terdapat pola

Perbedaan penelitian pertama dan penelitian ini terdapat pada sekolah yang mana dari hasil penelitian oleh Salamah menempatkan lokasi pada sekolah inklusi sementara

Mungkin sebagai orang tua, tidak akan kesulitan untuk langsung melarang seorang anak untuk menonton film-film dewasa yang mengandung unsur seks dan kekerasan secara

Adanya proses yang kurang transparan, tidak accountable, dan political transaction dalam proses pembentukan undang-undang memberikan dampak berupa (1) adanya substansi undang-

Tujuan dilaksanakannya program pengabdian pada masyarakat Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan Pengayaan

Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Harisman (2012) dalam Friska (2015) menyatakan bahwa komitmen organisasi dapat memoderasi hubungan antara penerapan