• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Petra"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Belajar musik merupakan suatu kegiatan yang cukup penting. Musik memiliki kekuatan untuk mempertinggi dan mempertajam perasaan kita, untuk meredam kegelisahan, membuat kita sedih maupun senang (Wright 1). Selain itu, pelajaran musik dapat meningkatkan intelligence quotient dan prestasi seorang anak yang dikemukakan oleh E. Glenn Schellenberg, study author University of Toronto di Mississauga (par.17). Hal ini didukung oleh pendapat beberapa pakar lainnya seperti Dr. Frances Rauscher dari University of Wisconsin di OshKosh yang menyatakan bahwa orang yang memiliki kebiasaan berhubungan dengan dunia musik memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang tidak berhubungan dengan dunia musik, karena musik dapat mengembangkan kinerja otak kanan manusia (par.6). Dunia musik erat kaitannya dengan alat musik. Salah satu alat musik yang paling diminati banyak orang ialah piano.

Orang-orang yang belajar piano bisa digolongkan sebagai orang-orang yang pintar secara intelektualnya. Jadi banyak orang tua yang berlomba-lomba untuk mengikutkan anak-anaknya les piano, baik sebagai pengisi waktu luang, bekal masa depan, sekedar hobi, dan lain sebagainya. Bahkan tidak menutup kemungkinan orang-orang dewasa pun juga mengikuti pembelajaran piano.

Kebanyakan dari mereka yang bisa bermain piano khususnya orang-orang perkotaan hanya belajar jenis lagu piano, penciptanya seperti Mozart, Beethoven, Chopin, mereka adalah komposer-komposer terkenal dunia. Di samping itu ironisnya, sebagian besar dari mereka yang tidak mengetahui dengan keberadaan adaptasi gamelan ke dalam instrumen piano. Padahal adaptasi gamelan ke dalam instrumen piano ini juga tidak kalah hebat dengan genre musik piano akostik Barat. Beberapa komposernya antara lain: Jaya Suprana, Yazeed Djamin, Trisutji Kamal, dan Ananda Sukarlan.

Jaya Suprana selalu memasukkan unsur-unsur etnik Indonesia dalam komposisinya dan hal inilah yang membuat lagu-lagunya terdengar sangat unik. Ia telah berhasil membuat karya dengan nuansa sub-kultur domestik dalam karyanya

(2)

yang mengandung unsur-unsur pentatonik Jawa. Ini merupakan salah satu upayanya untuk melestarikan musik Indonesia dan dari karya-karyanya yang telah beliau buat juga telah mengangkat namanya ke panggung internasional.

Pentatonik sendiri berasal dari gabungan kata penta (lima) dan tonik (nada), sehingga pentatonik dapat diartikan sebagai tangganada yang terdiri dari lima nada.

Terdapat dua macam tangga nada pentatonik : 1. c – d – e – g – a – c’ (tanpa f dan b) 2. c – e – f – g – b – c’ (tanpa d dan a) Tangga nada pentatonik pada

umumnya digunakan pada musik tradisional (China, Jepang) termasuk di Indonesia pada musik gamelan (Jawa). Khusus pada Gamelan Jawa, dua macam tangga nada

pentatonik tersebut dinamakan titi laras salendro dan titi laras pelog (Saptono, par. 4). Dalam hal ini perancang mengambil salah satu lagunya yang

berjudul “Fragmen” karangan Jaya Suprana Mei 1984.

Fragmen menggambarkan potongan-potongan kondisi kisah kehidupan manusia seperti keheningan, keceriaan, emosi dan sebagainya. Lagu Fragmen ini dikemas dalam nuansa tradisional Jawa dengan nada-nada pentatonik titi laras sorog sendu yang dipakai di seluruh lagu.

Meskipun banyak komposer piano Jawa tapi kiprah mereka masih sedikitnya orang yang mengetahui tentang keberadaan musik adaptasi gamelan ke dalam instrumen piano ini, maka diperlukannya suatu perancangan atau strategi untuk memperkenalkan adanya musik ini kepada kalangan masyarakat luas. Dengan kata lain, perancangan ini bertujuan untuk melestarikan musik tradisional Jawa dengan gaya dan inovasi modern, yaitu musik piano dan juga untuk mendorong para komposer-komposer Indonesia untuk menciptakan kolaborasi (orchestra) Jawa.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana merancang video dokumenter tentang adaptasi nada pentatonik Jawa dalam piano akostik?

1.3 Tujuan Perancangan

Merancang video dokumenter adaptasi nada pentatonik Jawa dalam piano akostik.

(3)

1.4 Batasan Lingkup Perancangan

Perancangan Media pelestarian musik pentatonis Jawa melalui adaptasi gamelan ke dalam instrumen piano yang meliputi:

a. Perancangan video dokumenter dan dilengkapi juga dengan trailer.

b. Pengunggahan video tersebut ke jejaring media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Perancangan Media pelestarian musik pentatonis Jawa ini memiliki spesifikasi target audience sebagai berikut:

a. Masyarakat Surabaya dengan SES B.

b. Keluarga atau pun perorangan.

c. Usia 17-28 tahun.

d. Memiliki gaya hidup yang cenderung mencintai/mengapresiasi seni.

e. Suka akan sesuatu yang baru.

f. Tinggal atau berdomisili di Indonesia.

1.5 Manfaat Perancangan 1.5.1 Bagi Mahasiswa

a. Mampu menganalisis serta mengumpulkan data tentang keadaan kebudayaan khususnya musik tradisional Jawa di Indonesia serta memberikan pemecahannya dalam bentuk konsep dan mewujudkannya dalam perancangan komunikasi visual.

b. Berperan serta untuk memperkenalkan keanekaragaman musik di Indonesia khususnya musik tradisional Jawa.

c. Menambah wawasan sebagai bentuk praktek dan teori yang diterima selama perkuliahan untuk mempersiapkan diri menjadi seorang desainer yang terampil. d. Sebagai tugas akhir yang berfungsi untuk mengevaluasi ketrampilan dan penguasaan materi sebagai sajana Desain Komunikasi Visual sebelum terjun ke dunia kerja.

(4)

1.5.2 Bagi Para Pianis Indonesia

a. Menambah pengetahuan akan ragam lagu piano akostik yang tidak hanya lagu Barat, tetapi juga ada lagu piano akostik Jawa.

b. Menarik perhatian para komposer-komposer Indonesia untuk mengaransemen lagu Jawa, dan tidak menutup kemungkinan membentuk suatu orchestra Jawa.

1.5.3 Bagi Penikmat Musik

a. Meningkatkan pengetahuan akan keanekaragaman musik tradisional Jawa melalui piano yang merupakan alat musik modern kontemporer.

b. Menimbulkan rasa bangga dan kecintaannya akan musik-musik di Indonesia khususnya musik tradisional Jawa.

1.5.4 Bagi Program Studi DKV

Memberikan kontribusi dalam mengembangkan Desain Komunikasi Visual yang bertujuan untuk komersil dan untuk menjadi bahan referensi bagi mahasiswa lainnya yang mengangkat tema sejenis.

.

1.6 Definisi Operasional

Definisi variabel dai judul yaitu Perancangan Komunikasi Visual Pelestarian musik berpentatonis Jawa melalui piano adalah sebagai berikut : a. Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan, digunakan

untuk semua film non-fiksi, termasuk film mengenai perjalanan dan film pendidikan.

b. Piano akostik adalah sejenis alat musik yang mempunyai papan ketik atau papan tangga nada, dan menghasilkan suara berdasarkan ketukan palu terhadap senar. c. Pentatonis berasal dari gabungan kata penta (lima) dan tonik (nada) yang

memiliki tangga nada yang terdiri dari lima nada. Tangga nada pentatonik pada umumnya digunakan pada musik tradisional (China, Jepang) termasuk di Indonesia pada musik gamelan (Jawa).

d. Pentatonis Jawa adalah nada yang terbagi menjadi tiga laras yaitu Pelog (do, si, sol, fa, mi), Salendro (do, la, sol, mi, re).

(5)

1.7 Metode Perancangan

1.7.1 Data Primer a. Wawancara

Wawancara adalah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian untuk memperoleh suatu informasi yang mendalam. Wawancara dilakukan kepada guru piano, seniman yang beraliran Jawa, orang awam sebagai penikmat musik. Data yang dicari berupa: bagaimana proses adaptasi gamelan ke dalam piano, bagaimana keadaan musik gamelan sekarang ini terhadap anak muda sekarang ini, apa yang dilakukan Jaya Suprana sebagai salah satu musisi Indonesia dalam melestarikan musik Indonesia.

b. Observasi

Observasi ialah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian Observasi, dilakukan supaya mendapatkan informasi dan bahan secara lebih mendalam tentang suatu masalah. Observasi dilakukan di Jaya Suprana School of Performing di Mall of Indonesia Jakarta. Data yang dicari berupa: bagaimana proses adaptasi gamelan ke dalam piano, bagaimana keadaan musik gamelan sekarang ini terhadap anak muda sekarang ini, apa yang dilakukan Jaya Suprana sebagai salah satu musisi Indonesia dalam melestarikan musik Indonesia.

1.7.2 Data Sekunder a. Penelitian Pustaka

Mengambil dari buku yang berhubungan maupun sumber-sumber yang lain dari internet yang sesuai dengan kepentingan perancangan karya.

b. Dokumentasi data

Mendokumentasikan lokasi dan kehidupan masyarakat di sekitarnya dengan penggunaan media digital seperti video.

c. Internet

Sumber informasi lain juga didapatkan melalui internet. Banyak informasi yang bisa didapatkan dengan akses yang mudah, akan tetapi situs yang diambil pun juga berasal dari situs yang terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan. Apabila

(6)

buku tidak bisa menyediakan data yang diinginkan, maka data dapat diperoleh di e-book di mana buku online yang dapat diakses dengan internet.

1.7.3 Alat Pengumpulan Data a. Kamera DSLR b. Lensa 24-70mm, 50mm c. Filter d. Flash e. Tripod f. Voice Recorder g. Laptop h. Glad cam

1.8 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis 5W + 1H yaitu what, why, who, where, when, dan how. Metode ini merupakan metode analisis untuk menggali informasi-informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data dan pembahasan.

Pola cara berpikir dengan pola deduktif dari hasil observasi dan wawancara yang dikumpulkan untuk dianalisa dan ditarik menjadi kesimpulan yang menjadi dasar perancangan ini.

(Sumarsam) (Effendi)

(7)

1.9 Skematika Perancangan

Gambar

Gambar 1.1  Skematika Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Namun dalaam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya yaitu kurangnya upaya pemerintah desa dalam mengarahkan aparat desa tentang peangalokasian alokasi

erdasarkan berat 7massa8 solut ) berat 7massa8 larutan atau sol'en, dibagi atas " 1.. ebagai contoh untuk ion-ion yang terdapat dalam darah-7biasanya terdapat dalam !umlah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum mengandung daun ubi jalar ungu disuplementasi Starpig (C), nyata (P<0,05) dapat meningkatkan konsumsi

Metode ini berbeda dari metode peleburan, dalam hal sumber unsur penentu tidak perlu pada air kristal asam sitrat, akan tetapi boleh juga air ditambahkan ke dalam bukan

Verifikasi hasil perhitungan dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan Excel dengan hasil perhitungan manual dengan metode yang ada pada buku teks untuk desain

Salah satu kelebihan dari CodeVisionAVR adalah tersedianya fasilitas untuk men-download program ke mikrokontroler yang telah terintegrasi sehingga demikian CodeVisionAVR ini

Sama seperti pada unit analisis sebelumnya, Kompas.com mendapatkan indeks skor yang terendah bila dibandingkan dengan dua media online lainnya.. Berdasarkan

Proses pembelajaran dengan romobongan belajar maksimum 36 siswa Proses pembelajaran dengan romobongan belajar maksimum 32 siswa Proses pembelajaran dengan romobongan