IMPLEMENTASI ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH
(ZIS) DI BMT ANDA SALATIGA
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah
Oleh:
RISFA FAIDAH
NIM: 201-14-033
JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
IMPLEMENTASI ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH
(ZIS) DI BMT ANDA SALATIGA
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah
Oleh:
RISFA FAIDAH
NIM: 201-14-033
JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
MOTTO
”Barang siapa menginginkan kebahagiaan didunia maka haruslah dengan ilmu,
barang siapa yang menginginkan kebahagiaan di akhirat haruslah dengan ilmu,
dan barang siapa yang menginginkan kebahagiaan pada keduanya maka haruslah
dengan ilmu juga”
PERSEMBAHAN
“sebagai ungkapan rasa syukurku dan tanda bakti kepada kedua orang tuaku” Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada:
Pertama
Kedua orang tuaku tercinta Ibuku “ISTIDAIYAH”dan Bapakku “FAIZUN”
yang senantiasa membimbing, mendorong, mendukung dengan penuh kesabaran,
keikhlasan, kegigihan dan tidak ada henti-hentinya mendoakan anak-anaknya
supaya menjadi anak yang sholih dan sholihah bermanfaat bagi Agama, Nusa dan
Bangsa. Amin YaRabbalalamin.
Ke-dua
Adik-adikku tersayang DisfaMahmudah dan FarisMajid yang selalu menemani dan menjadi penyemangat, Serta keluarga yang selalu mendukung dalam setiap
langkah.
Ke-tiga
Teman-temanku program studi D-III PerbankanSyariahkelas A angkatan 2014
yang telah mengajarkanku apaarti kebersamaan, kemandirian, pengorbanan dan
persahabatan selama tiga tahun.
Ke-empat
Yang terakhirdan yang terspesial Almamaterku Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam jurusan D-III Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang
atas segala limpahan nikmat, karunia, serta hidayah-nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa
terhaturkan dan tercurahkan kepada khatamul anbiya’ wal mursalin (penutup para
Nabi dan Rasul) baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan
pengikut serta orang-orang yang mencintainya, hingga yaumul qiyamah. Semoga
kita semua, orang tua kita, keluarga kita, guru-guru kita diberi tetap Iman, Islam,
Ihsan, istiqomah dalam beribadah dan dibimbing oleh Allah SWT dan pada
akhirnya jika kita dipanggil menghadap Allah AWT menetapi ‘ala ar-Ridha wa
khusnul khatimah. Amin
Penyusun Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Ahli Madya Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Berawal dari kekurangan dan
keterbatasan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“IMPLEMENTASI ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH (ZIS) BMT ANDA
SALATIGA” dengan baik. Sebagai hamba yang lemah dan banyak kesalahan,
penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini banyak pihak
yang ikut serta memberikan bantuan moril maupun material. Olehkarenanya
dengan kerendahan hati perkenankan penulis untuk menyampaikan ucapan
1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga
3. Bapak H. Alfred L. M.Si. selaku Ketua Jurusan D-III Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
4. Bapak Dr. Ahmad Mifdlol M, M.S.I. yang telah membimbing penulis
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan kesantunan, kesabaran,
keikhlasan dan kebajikan.
5. Bapak Drs. Mubasirun, M.Ag. selaku dosen pembimbing Akademik
selama kuliah di jurusan D-III Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang
selalu memberikan motivasi belajar bagi penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan Akademik IAIN Salatiga terlebih
kepada dosen-dosen di jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang
banyak berjasa kepada penulis.
7. Bapak Supardi, S.E.M.M. selaku devisi personalia SDM BMT Anda yang
membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir.
8. Para Staf Perpustakaan IAIN Salatiga terimakasih atas bantuan penyediaan
buku-buku kepada penulis hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.
9. Seluruh Karyawan BMT ANDA Salatiga, yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian hingga akhir.
10.Semua pihak yang terkait dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya saran dan kritik yang konstruktif
dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan dimasa mendatang.
Pada akhirnya semua usaha dan upaya penulis atas karunia dari Allah SWT.
Tugas Akhir ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik dan hanya kepada
Allah-lah semua urusan dikembalikan. Oleh karena itu penulis berharap semoga
Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semuapihak yang bersangkutan.
ABSTRAK
Faidah, Risfa. 2017. Implementasi Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) BMT ANDA Salatiga. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Ahmad Mifdlol M, M. S.I
Kata Kunci: Zakat, Infak, Sedekah
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan dana ZIS, untuk mengetahui kendala-kendala dalam pengumpulan dana ZIS dan bagaimana perkembangan dana ZIS.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan teknik pengambilan data melalui wawancara dan observasi, sedangkan data sekundernya dari dokumen-dokumen BMT ANDA Salatiga.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ... v
MOTTO... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Metode Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
A. Kajian Pustaka ... 8
B. Kajian Teoritik ... 13
1. Sejarah dan Perkembangan BMT ... 13
2. Pengertian BMT ... 18
3. Zakat ... 19
4. Infak ... 25
5. Sedekah ... 26
6. Pengelolaan Zakat ... 29
BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN ... 30
A. Gambaran Umum Perusahaan ... 30
1. Sejarah ... 30
2. Visi dan Misi ... 31
3. Keuntungan Menjadi Anggota ... 32
4. Struktur Organisasi ... 33
5. Tugas dan Wewenang ... 36
6. Keanggotaan ... 41
7. Bidang Administrasi ... 41
8. Bidang Usaha ... 42
9. Produk-Produk ... 42
B. Data Deskriptif Perusahaan ... 50
B. Kendala-kendala dalam Penghimpunan Dana ZIS... 53
C. Perkembangan Dana ZIS ... 55
BAB VPENUTUP ... 58
A. Kesimpulan ... 58
B. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbedaan Dengan Penenlitian Terdahulu ... 10
Tabel 5.1 Data Perkembangan Dana Zakat, Infak dan Sedekah KSPPS
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pernyataan Keaslian Tulisan dan Kesediaan Publikasi
Lampiran 2 Lembar Declaration
Lampiran 3 Formulir Permohonan Menjadi Anggota
Lampiran 4 Formulir Permohonan Pembukaan Simpanan
Lampiran 5 Slip Laporan Simpanan
Lampiran 6 Slip Kwitansi Pembiayaan (Cover Note)
Lampiran 7 Slip Pengambilan Simpanan
Lampiran 8 Brosur Bagi Hasil Simpanan Berjangka
Lampiran 9 Brosur Pembiayaan
Lampiran 10 Brosur Simpanan Pensiun
Lampiran 11 Brosur Simpanan Dirham
Lampiran 12 Brosur Paket Umroh 2017
Lampiran 13 Laporan Kegiatan ZIS tahun 2015
Lampiran 14 Laporan Kegiatan ZIS tahun 2016
Lampiran 15 Lembar Konsultasi Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manfaat dari zakat, infak dan sedekah bahwa ia akan
membersihkan dan menyucikan mereka yang membayarnya. Zakat akan
membersihkan hati manusia dari sifat kekikiran dan cinta harta yang
berlebihan, serta menyucikan dan menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam
hati manusia. Manfaat kolektik dari zakat, infak, dan sedekah mengingatkan
orang yang memiliki kecukupan harta bahwa ada hak orang lain dalam
hartanya.
Distribusi zakat, infak dan sedekah pada golongan masyarakat
kurang mampu akan menjadi pendapatan yang membuat mereka memiliki
daya beli atau memiliki akses pada perekonomian. Sementara itu,
peningkatan penawaran terjadi karena zakat, infak dan sedekah memberikan
disinsentif bagi penumpukan harta diam atau tidak diusahakan dengan
mengenakan ‘potongan’ sehingga mendorong harta untuk diusahakan dan di
alirkan untuk investasi di sektor rill. Pada akhirnya zakat, infak dan sedekah
berperan besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara makro.
Dengan adanya mekanisme zakat, infak dan sedekah aktivitas ekonomi dalam
kondisi terburuk sekalipun dipastikan akan dapat berjalan paling tidak pada
2
instrumen zakat, infak dan sedekah dapat digunakan sebagai perisai terakhir
bagi perekonomian agar tidak terpuruk pada kondisi krisis di mana
kemampuan konsumsi mengalami stagnasi (Ascarya, 2012: 10-11).
Salah satu badan yang berperan penting terhadap pengelolaan
zakat, infak dan sedekah agar dana tersebut dapat dirasakan manfaaatnya oleh
penerima yakni adalah lembaga keuangan mikro syariah atau sering dikenal
BMT. BMT merupakan singkatan dari Baitul Maal Wat Tamwil, dimana
kegiatan baitul tamwil adalah mengembangkan usaha-usaha produktif dan
investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha
menengah kebawah sedangkan kegiatan baitul maal adalah sebagai penerima
dan penyalur dana zakat, infaq dan sedekah dan menjalankannya dengan
peraturan dan amanahnya (Yunus, 2009: 34).
Baitul maal wat tamwil merupakan gabungan dari dua fungsi, yaitu
baitul maal atau rumah dana serta baitul tamwil atau rumah usaha. Baitul
maal telah dikembangkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW sebagai
lembaga yang bertugas untuk mengumpulkan sekaligus membagikan
(tasharuf) dana sosial, seperti zakat, infak dan sedekah (ZIS). Sedangkan
baitul tamwil merupakan lembaga bisnis keuangan yang berorientasi pada
laba atau keuntungan (Ridwan, 2004: 125).
Pada saat ini BMT yang ada lebih menonjolkan sisi pembiayaan,
yang ada pada baitul tamwil. Pada posisi ini BMT lebih berorientasi pada
keuntungan. Padahal, BMT dalam hal ini koperasi simpan pinjam
penelitian ini membahas mengenai pengelolaan baitul maal yaitu zakat,
infakdan sedekah BMT Anda, selain itu juga membahas kendala yang
dihadap oleh pengelola BMT untuk menyeimbangkan fungsi keduanya,
KSPPS BMT Anda adalah salah satu satu BMT yang kompetitif di Salatiga.
Dari uraian latar belakang tersebut, maka penulisan tugas akhir ini akan
membahas mengenai ”IMPLEMENTASI ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH (ZIS) DI BMT ANDA SALATIGA”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dengan distribusi pengelolaan ZIS pada BMT ANDA
Salatiga?
2. Apa kendala-kendala dalam pengumpulan dana ZIS pada BMT ANDA
Salatiga?
3. Bagaimana Perkembangan dana ZIS pada BMT ANDA Salatiga?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut dapat ditentukan tujuan yang akan
dicapai dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengelolaan dana ZIS pada BMT Anda Salatiga.
b. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja dalam pengumpulan
dana ZIS pada BMT Anda Salatiga.
4
2. Manfaat penelitian
a. Bagi Penulis
1) Untuk memahami, menambah wawasan dan pengalaman dalam
praktek perbankan dalam hal ZIS.
2) Penulisan tugas akhir ini sebagai syarat kelulusan dari jurusan
DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga.
b. Bagi IAIN Salatiga
1) Penulisan tugas akhir ini dapat memperkaya literatur penelitian
tentang pengelolaan ZIS pada BMT.
2) Menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
c. Bagi Lembaga Keuangan
1) Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan bahan pertimbangan
dalam mengembangkan pengelolaan ZIS dimasa yang akan
datang.
2) Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan bahan pertimbangan
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Deskriptif adalah metode penelitian yang kadar kajiannya
semata-mata ingin mengungkapkan suatu gejala atau pertanda, keadaan sebagaimana
adanya. Kualitatif adalah penelitian yang datanya disajikan dalam bentuk
kata-kata yang mempunyai makna.
Lokasi Penelitian sebagai Lokasi obyek penelitian yaitu di BMT ANDA
Salatiga yang beralamat di Jl. Merak No. 90 Mangunsari Sidomukti
Salatiga-50721 Jawa Tengah Indonesia.
1. Sumber Data
Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi dua
jenis, diantaranya ialah:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber
secara langsung. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan
observasi. Hal-hal yang ditanyakan pada saat wawancara dengan
Manajer BMT ANDA adalah hal-hal yang menyangkut dengan
implementasi zakat, infak dan sedekah. Sedangkan untuk
observasinya penulis akan mengamati perilaku atau
kebijakan-kebijakan yang terjadi di selama masa penelitian atau selama masa
6
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak
langsung. Data tersebut bisa diperoleh dari buku atau
sumber-sumber lainnnya yang berkaitan dengan perusahaaan. Data
sekunder ini bisa didapatkan dari media cetak seperti majalah dan
koran. Selain itu bisa juga berasal dari media online yaitu melalui
situs resminya BMT ANDA maupun dari stasiun penyiaran.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Pengamatan (observasi)
Metode pengumpulan data dengan cara melakukan pencatatan
secara cermat dan sistematis terhadap objek laporan.
b. Wawancara (Interview)
Metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung
(berkomunikasi langsung), dalam hal ini adalah pihak yang terkait
langsung dengan objek penulisan, sehingga dapat memperoleh data
yang lengkap dan akurat (Idrus, 2009: 95). Dalam wawancara ini
penulis akan mewancarai tentang ZIS.
c. Dokumentasi
Mencari data mengenai hal-hal berupa refrensi buku atau
catatan buku (Wirartha, 2006: 36). Yang mana berupa dokumen
E. Sistematika Penulisan
Pada penelitan Tugas Akhir ini, penulis akan membaginya dalam 5
(lima) Bab, setiap bab saling berkaitan satu sama lain. Sistematika penulisan
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
BAB I adalah pendahuluan. Dalam bab ini dibahas tentang beberapa
sub bab antara lain adalah latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II adalah landasan teori. Dalam bab ini akan dijelaskan
pengertian-pengertian serta teori-teori secara lebih spesifik. Dalam bab ini
juga dapat digunakan sebagai dasar acuan dalam melakukan penelitian.
BAB III adalah laporan penelitian. Pada bab ini menggambarkan
mengenai gambaran umum mengenai objek penelitian serta data-data
deskriptif. Gambaran umum ini menjelaskan tentang sejarah singkat
mengenai BMT Anda, visi dan misi, struktur organisasi BMT Anda, serta
produk-produk pada BMT Anda.
BAB IV adalah analisis. Dalam bab ini memaparkan pengelolaan,
kendala dan perkembangan zakat, infak dan sedekah di BMT Anda Salatiga.
BAB V adalah penutup. Dalam bab ini berisi mengenai hasil-hasil dari
penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk kesimpulan dan saran untuk
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Penelitian Istutik (2013) dari STIE Malangkucecwara dalam jurnal
penelitan yang berjudul “Analisis Implementasi Akutansi Zakat Dan Infak/Sedekah (PSAK:109) Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Malang”.
Penelitian ini membuktikan bahwa Pertanggungjawaban Keuangan atas
aktivitas penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah belum
menerapkan standar akutansi ZIS (PSAK 109) untuk penyusunan laporan
keuangan. Pertanggung jawaban keuangan yang dimaksud masih sebatas
laporan penerimaan dan pengeluaran kas. Laporan keuangan lembaga amil
perlu dipublikasikan ke masyarakat dengan cara memanfaatkan alternative
media yang dimilikinya.
Penelitian Megawati (2014) dari UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan
Trisnawati (2014) dari Universitas Riau dalam jurnal yang berjudul
“Penerapan PSAK 109 Tentang Akuntansi Zakat Dan Infak/Sedekah Pada BAZ Kota Pekanbaru”. menyimpulkan Penerapan PSAK 109 tentang
akuntansi zakat pada BAZNAS kota Pekanbaru sebagai bukti komitmen
pengurus dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
zakat, infak dan sedekah.
Penelitian Jasafat (2015) dari Prodi Pengembangan Masyarakat Islam
“Manajemen Pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah pada Baitul Mal Aceh
Besar” menyimpulkan Zakat adalah ibadah dibidang harta yang memiliki
kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan masyarakat. Jika zakat
dikelola dengan baik, baik pengambilan maupun pendistribusiannya dengan
menerapkan fungsi-fungsi manajemen modern, insya Allah akan dapat
mengangkat kesejahteraan rakyat. Olehnya itu perlunya pengelolaan zakat
secara professional oleh lembaga yang dipercaya dan dikelola oleh
pengelolaan zakat (amil) yang amanah, jujur, dan professional.
Penelitian Nasution (2015) dalam jurnal yang berjudul “Mekanisme Pengelolaan Dana Zakat, Infaq Dan Shadaqah di BANK SYARIAH sebagai
Implementasi Fungsi Sosial Bank (Studi Kasus di BPRS Syariah Amanah
Ummah)” berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mekanisme
pengelolaan dana ZIS di BPR Syariah Amanah Ummah difokuskan pada
penghimpun dana ZIS bersumber dari pendapatan bank, karyawan dan
nasabah. Dari aspek pendistribusian dana ZIS disalurkan secara langsung oleh
pihak bank maupun pihak lain, untuk menyalurkan dana ZIS oleh pihak bank
secara langsung yaitu denagan mengundang mustahik dhuafa dan anak-anak
yatim yang berada di sekitarnya. Dana ZIS yang dikelola telah dilakukan
denagan transparan dan akuntabilitas sehinga mendapat kepercayaaan
masyarakat.
Penelitian Shahnaz (2016) dari jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115, Indonesia dalam
10
Akuntansi Zakat, Infak/Sedekah Pada BAZNAS Provinsi Sulawesi Utara”
Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan bahwa Penerapan Standar
Akuntansi Keuangan No.109 di BAZNAS Provinsi Sulawesi Utara belum
menerapkan penyusunan laporan keunagan sesuain dengan format laporan
akuntansi keuangan zakat, infaq, shadaqah yang terdapat dalam pernyataan
standar Akuntansi Keuangan No.109. Untuk dana kas yang masuk pada
BAZNAZ segera melakukan pemisahan antara dana zakat, infak dan
shadaqah, dana amil, dan dana non halah sehingga dapat memperjelas dalam
pengakuan dan penyalurannya, agar sesuai dengan pencatatan akuntansi
keuangan bersadarkan PSAK N0.109.
Tabel 1.1 Perbedaan Dengan Penenlitian Terdahulu
Nama Judul Metode
terbagi menurut aktivitas
atau kelompok seperti
pendidikan, yatim piatu,
Megawati
bantuan usaha produktif,
berobat fakir miskin dan
bersifat insidentil, takwa
merupakan bentuk
penyaluran dengan
tujuan membantu
kegiatan keagamaan atau
kegiatan dakwa islam,
peduli merupakan bentuk
penyaluran konsumtif
dengan tujuan membantu
biaya hidup fakir miskin,
mualaf dan musibah
sepaerti kebakaran,
banjir. Dan tempat
penelitiannnya di BAZ
Kota Pekan Baru
12
sosial seperti: program
tahfid, pembangunan
rumah tidak layak huni,
memelihara muallaf dan
menyantuni fakir uzur.
Dan lokasi penelitian
Baitul Mal Aceh Besar
langsung yaitu dengan
mengundang mustahik
dhuafa dan anak-anak
yatim yang berada
disekitarnya, dan dana
zis yang disalurkan ke
daerah mustahik pondok
pesantren, mustahik
kolektif guru dan
mustahik kolektif
lembaga. Lokasi
Penelitian adalah BPR
Syariah Amanah Ummah
Sulawesi utara makmur,
Sulawesi utara cerdas,
Sulawesi utara sehat,
Sulawesi utara taqwa,
Pada
BAZNAS
Provinsi
Sulawesi Utara
peduli. Lokasi penelitian
adalah BAZNAS
Provinsi Sulawesi Utara
Secara keseluruhan, beda penelitian terdahulu dengan penelitian ini
adalah terletak pada penyaluran dana ZIS dan bentuk sosialnya dan lokasi
tempat penelitian.
B. Kajian Teoritik
1. Sejarah dan Perkembangan BMT
Bank syariah berawal pada tahun 1991 yakni BPR Syariah Dana
Mardhotillah dan BPR Syariah Berkah Amal Sejahtera, keduanya
berlokasi di Bandung. Pada tahun 1992, mulai dikeluarkan UU
Perbankan No 7 tahun 1992 yang berisi tentang bank bagi hasil. Saat ini
pula berdiri Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang mayoritas menjamah
masyarakat Islam lapisan bawah, maka dibangunlah lembaga-lembaga
simpan pinjam yang disebut Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) atau Bait al
Qiradh seperti istilah dari masyarakat Aceh.
Kemudian perbankan syariah di Indonesia berkembang setelah ada
lagi revisi UU perbankan Nomor 7 tahun 1992 menjadi UU No. 10 tahun
1998. Dengan demikian pemerintah telah membuka peluang besar bagi
kegiatan usaha perbankan yang berdasarkan pada prinsip syariah. Revisi
14
80 BPRS. UU No. 10 juga tidak menutup kemungkinan bagi pemilik
bank negara, swasta nasional, bahkan pihak asing sekalipun untuk
membuka cabang syariah di Indonesia.
Adanya BMT sangat menunjang sistem perekonomian pada
masyarakat Islam terutama di lapisan bawah dan menengah karena di
samping sebagai lembaga keuangan Islam, BMT juga memberikan
pengetahuan-pengetahuan agama pada masyarakat yang tergolong
mempunyai pemahaman agama yang rendah. Dengan demikian, fungsi
BMT sebagai lembaga ekonomi sosial keagamaan betul-betul terasa dan
nyata hasilnya. Lahirnya BMT di antaranya dilatar belakangi oleh
beberapa alasan sebagai berikut:
a. Agar masyarakat terhindar dari pengaruh sistem ekonomi kapitalis
dan sosialis yang hanya memberikan keuntungan bagi mereka yang
memiliki modal banyak.
b. Melakukan pembinaan dan pendanaan pada masyarakat menengah
ke bawah secara intensif dan berkelanjutan.
c. Agar masyarakat terhindar dari rentenir-rentenir yang memberikan
pinjaman modal dengan sistem bunga yang sangat tidak manusiawi.
d. Agar ada alokasi dana yang merata pada masyarakat, yang fungsinya
untuk menciptakan keadilan sosial (Ridwan, 2004: 2).
BMT adalah lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) yang
tumbuh dari masyarakat dan berkembang sangat pesat sehingga telah
tidak hanya dari sisi jumlah BMT (ribuan) tetapi juga sisi perkembangan
organisasi (termasuk aset) maupun peranannya dalam memberdayakan
masyarakat khususnya masyarakat lapisan bawah, serta peranannya
menjauhkan masyarakat dari praktik ribawi. Dengan perkembangan yang
luar biasa tersebut, saat ini BMT telah menjadi sorotan dunia internasional.
Tingkat kemiskinan di Indonesia dinilai masih relatif tinggi dan
masihdiperlukan upaya-upaya untuk mereduksinya. Berkaitan dengan hal
ini, maka BMT perlu untuk meningkatkan perannya. Itu artinya BMT
perlu dikembangkan lebih jauh sehingga peranannya maksimal. Untuk
keperluan tersebut diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang memadai
baik secara kualitas maupun kuantitas. Berikut adalah perkembangan BMT
di Indonesia:
a. Pada mulanya adalah Baitul Maal
Nama Baitul Maal berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata bait
artinya “rumah”, dan al-maal yang berarti “harta”. Baitul Maal berarti
rumah untuk mengumpulkan atau menyimpan harta. Baitul Maal adalah
suatu lembaga atau pihak (al jihat) yang mempunyai tugas khusus
mengenai segala harta umat, baik berupa pendapatan maupun
pengeluaran negara. Dengan demikian, munculnya nama Baitul Maal
pada masa itu adalah terkait dengan urusan negara berkenaan dengan
pengelolaan harta baik berupa uang maupun barang sebagaimana
16
Dalam pengertian Baitul Maal yang sekarang, khususnya di
Indonesia menjadi menyempit. BMT lebih diartikan sebagai lembaga
sosial untuk menyalurkan zakat, infak dan shadaqah atau sebagai
lembaga amil saja, dengan pelaksananya tidak hanya pemerintah saja,
tapi swasta juga dapat melakukannya. Pelaksanaan Baitul Maal oleh
pemerintah kita kenal dengan nama BAZIS. Hal tersebut selanjutnya
ditanggapi positif oleh Presiden dengan memberikan seruan dan edaran
kepada para pejabat dan instansi terkait untuk menyebarluaskan dan
membantu terlaksananya pengumpulan zakat secara nasional. Tercatat
bahwa secara resmi, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ali Sadikin
mengeluarkan Surat Keputusan No.Cb. 14/8/68 tertanggal 5 Desember
1968 tentang Pembentukan Badan Amil Zakat, berdasarkan syariat
Islam dalam wilayah DKI Jakarta.
b. Baitul Maal Dikembangkan dengan Kelengkapannya sabagai Baitul
Tamwil, tahapannya sebagai berikut:
Dimulai tahun 1984 dikembangkan oleh aktivitas Masjid
Salman di ITB Bandung yang mendirikan Koperasi Teknosa yang
mencoba manggulirkan lembaga pembiayaan berdasarkan syariah bagi
usaha kecil. Dipilihnya badan hukum koperasi tampaknya sebagai
pilihan yang dianggap paling tepat untuk memenuhi aspek legalitasnya,
sementara secara generik uamat lebih menyebutnya sebagai Baitul
Pada tahun 1988 menyusul muncuknya Koperasi Ridho Gusti,
dan Tahun 1992 muncul lembaga yang menggambungkan nama Baitul
Maal dan Tanwil, dengan BMT Insani Kamil. Mulai pada masa inilah
secara sadar umat lebih mengenal BMT sebagai lembaga keuangan
mikro syariah yang memberikan layanan keuangan umat baik untuk
sosial (sebagai amil) - fungsi Baitul Maal dan layanan komersial atau
niaga - dengan fungsi Baitul Tamwil.
c. Pertumbuhan BMT Sebagai Lembaga Ekonomi Umat
Kemunculan lembaga Baitul Maal wa Tamwil, yang melakukan
kegiatannya berdasar prinsip-prinsip syariah dirasakan betul bagi umat
dapat memenuhi kebutuhan, tidak saja karena sistemnya yang syar’i,
namun juga fungsi manfaat sosial dan ekonomi. Oleh karena itu,
kemudian bermunculan lembaga-lembaga keuangan mikro syariah
dengan nama generik BMT yang banyak dimotori oleh aktivis atau
jemaah masjid atau dari atau dari organisasi kemasyarakatan seperti
Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, PERSIS dan sebagainya, serta umat
lain secara perorangan atau kelompok.
Pada tahun 1993, kegiatan operasional BMT-BMT di Indonesia
masih beragam, baik dari sisi produk, akad, maupun sistem
oprasionalnya. Oleh karena itu, banyak umat yang mengalihkan
pilihanya dengan mendirikan BMT. Di awali dengan BMT BINAMA di
Semarang, BMT TAMZIZ di Wonosobo, BMT BUS di Lasem, BMT
18
(yang dimotori oleh PINBUK) tampaknya mempunyai peran yang
cukup penting dalam hal ini. Pada masa ini lah BMT yang kita kenal
beroprasi di indonesia berdasarkan kegiatan oprsionalnya sebagai
sebuah lembaga kauangan dengan prinsip sistem perbankan syariah,
yang kemudian diadobsi dan dilegalkan oleh pemerintah melalui
Departemen Koperasi dan UKMK sebagai departemen terkait dengan
Keputusan Menteri Koperasi UKMK No. 91/Kep/M.UKMK/IX/2004.
Masa tumbuh dan berkembangnya BMT ini, semakin meneguhkan dan
memberikan keyakinan umat bahwa BMT adalah lembaga umat yang
tepat untuk menjawab masalah-masalah ekonomi umat. Beberapa BMT
mulai tumbuh kesadarannya untuk memperkuat barisan sebagai
lembaga keuangan syariah yang dituntut untuk profesional
(Cokrohadisumarto, dkk, 2016: 3-6).
2. Pengertian Baitul Maal Wat Tamwil
Baitul Maal Wat Tamwilmerupakan dua kelembagaan yang
menjadi satu, yaitu lembaga baitul maal dan lembaga baitul tamwil.
a. Baitul maal(rumah uang), menerima titipan dana zakat, infaq dan
sedekah serta mengoptimalkan distribusinnya sesuai dengan
peraturan dan amanahnya.
b. Baitul tamwil (rumah pembiayaan), melakukan kegiatan
pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam
mendorong kegiatan menabung dan menunjang kegiatan pembiayaan
ekonomi (Yunus, 2009:34-35).
3. Zakat
a. Pengertian Zakat
Secara etimologi (asal kata) zakat dari kata zakat yang berarti
berkah, tumbuh, suci, subur dan baik. Dipahami demikian, sebab
zakat merupakan upaya mensucikan diri dari kotorean kikir dan
dosa. Menyuburkan pahala melalui pengeluaran sedikit dari nilai
harta pribadi untuk kaum yang memerlukan. Dalam al-qur’an telah disebutkan kata-kata tersebut seperti pada Surat Asy-Syams ayat 9.
اَهاَّكَز ْنَم َحَلْفَأ ْدَق
Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa
itu”.
Dalam pengertian istilah syara’ mempunyai banyak pengertian diantaranya. Wahbah Zuhaili dalam karyanya al-fiqh al-islami wa
adillatuhu (1995) mendenifisikan dari sudut empat mazhab yaitu:
1) Madzhab Maliki, “zakat adalah mengeluarkan sebagian yang
tertentu dari harta yang tertentu pula yang sudah mencapai
nishab (batas jumlah yang mewajibkan zakat) kepada orang
yang berhak menerimanya, manakala kepemilikan itu penuh dan
sudah mencapai haul (setahun) selain barang tambang dan
20
2) Madzhab Hanafi mendenifisikan zakat adalah menjadikan kadar
tertentu dari harta tertentu pula sebagai hak milik, yang sudah
ditentukan oleh pembuat syari’at semata-mata krena Allah
SWT.
3) Menurut Mazhab Syafii, zakat adalah nama untuk kadar yang
dikeluarkan dari harta atau benda dengan cara-cara tertentu.
4) Mazhab Hambali memberikan definisi zakat sebagai hak (kadar
tertentu) yang diwajibkan untuk dikeluarkan dari harta tertentu
untuk golongan yang tertentu pula.
Adapun hikmah zakat itu adalah sebagai berikut:
1) Pertama, zakat menjaga dan memelihara harta dari incaran mata
dan tangan para pendosa dan pencuri.
2) Kedua, zakat merupakan pertolongan bagi orang-orang kafir dan
orang-orang yang sangat memperlukan bantuan. Zakat bisa
mendorong mereka untuk bekerja dengan semangat ketika
mereka mampu melakukannya dan bisa mendorong meraka
untuk meraih kehidupan yang layak (Inoed, 2005: 8-10).
3) Ketiga, zakat mensucikan jiwa dari penyakit kikir dan bakhil. Ia
juga melatih seorang mukmin untuk bersifat pemberi dan
b. Kelompok penerimaan zakat ada 8 yaitu:
1) Orang Fakir
Orang fakir adalah orang yang tidak atau orang yang
memiliki harta benda pekerjaan yang mampu mencukupi
kebutuhannya sehari-hari.
2) Orang miskin
Orang miskin adalah orang yang memiliki pekerjaan,
tetapi penghasilnaya tidak dapat dipakai untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
3) Panitia Zakat
Panitia zakat merupakan orang-orang yang bekerja
memungut zakat.
4) Muallaf yang perlu ditundukkan hatinya
Mu’allaf yaitu orang-orang yang lemah niatnya untuk
memasuki islam.
5) Para budak
Para budak merupakan para budak muslim yang telah
membuat perjanjian dengan tuanya untuk dimerdekakan dan
tidak memiliki uang untuk membayar tebusan atas diri mereka,
meskipun mereka telah bekerja keras dan membanting tulang
22
6) Orang yang memiliki utang
Mereka adalah orang yang memiliki utang, baik hutang itu
untuk dirinya sendiri maupun bukan, baik utang itu
dipergunakan untuk hal-hal yang baik maupun untuk
melakukan kemaslahatan.
7) Orang yang berjuang dijalan Allah
Mereka adalah para pejuang yang berperang dijalan Allah
yang tidak digaji oleh markas komando meraka karena yang
mereka lakukan hanyalah berperang.
8) Orang yang sedang dalam perjalanan
Dalam hal ini orang yang berpergian untuk melaksanakan
suatu hal yang baik tidak termasuk maksiat (Zuhaily, 1995:
280-289).
c. Macam-macam Zakat
1) Zakat Fitrah
Besarnya zakat fitrah menurut ukuran sekarang adalah
2,176 kg.sedangkan makanan yang wajib dikeluarkan yang
disebut nash hadist yaitu tepung, terigu, kurma, gandum, zahib
(anggur) dan aqith (semacam keju). Pembayaran zakat fitrah
menurut jumhur’ulama :
a) Waktu wajib menbayar zakat fitrah yaitu ditandai dengan
b) Memperoleh mendahulukan pembayaran zakat fitrah di
awal.
2) Zakat Maal
Adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh
manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya.
Sesuatu dapat disebut dengan maal (harta) apabila memenuhi 2
syarat, yaitu : Dapat dimiliki, dikuasai, dihimpun, disimpan.
Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya. Kekayaan
yang wajib di Zakati:
a) Miliki Penuh
Harta tersebut berada dalam control dan kekuasaanya
secara penuh, dan dapat diambil manfaatnya secara penuh.
b) Berkembang
Harta tersebut dapat bertambah atau berkembang bila
diusahakan atau mempunyai potensi untuk berkembang.
c) Cukup Nisbah
Harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai
dengan ketetapan syara’.
d) Lebih dari Kebutuhan Pokok
Adalah kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang
dan keluarga yang menjadi tanggungannya, untuk
24
e) Bebas dari Hutang
Orang yang mempunyai hutang besar atau
mengurangi senishab.Maka harta tersebut bebas dari zakat.
f) Berlalu Satu Tahun
Maksudnya adalah bahwa pemilikan harta tersebut
sudah berlalu (mencapai) satu tahun.
3) Zakat Profesi/Pendapatan
Zakat Profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari
penghasilan profesi bila telah mencapai nisbah.
4) Zakat Uang Simpanan
Uang simpanan baik tabungan, deposito, dll dikenakan
zakat dari jumlah terendah bila telah mencapai haul.
5) Simpanan Deposito
Bila seseorang mempunyai beberapa simpanan deposito
maka seluruh jumlah simpanan deposito dijumlahkan.
6) Zakat Emas/Perak
Seseorang muslim yang mempunyai emas dan perak wajib
mengeluarkan zakat bila sesuai dengan nisab dan haul.
7) Zakat Investasi
Adalah zakat yang dikenakan terhadap harta yang
8) Zakat Hadiah dan Sejenisnya
Jika hadiah tersebut terkait dengan gaji maka ketentuanya sama
dengan zakat profesi/pendapatan.
9) Zakat Perniagaan (Zakat Perdagangan)
Ketentan zakat perdagangan:
a) Berjalan 1 tahun
b) Nisab zakat perdagangan sama dengan emas yaitu senilai 85
gr emas
c) Kadarnya zakat sebesar 2,5 %
d) Dapat dibayar dengan uang atau barang
e) Dikenakan pada perdagangan maupun perseroan
(Mochlasin, 2014: 17-25).
4. Infak
Kata infak dapat berarti mendermakan atau memberikan rezeki
(Krunia Allah SWT) atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain
berdasarkan rasa ikhlas dan karna Allah SWT semata, dari dasar
Al-qur’an, perintah infak mengandung dua dimensi, yaitu: infak diwajibkan
secara bersama-sama dan infak sunah yang sukarela.
Dalam Al-Qur’an dapat dilihat dalam surat Al-Baqarah ayat 195,
ُمْلا ُّبِحُي َ َّاللَّ َّنِإ ۛ اوُنِسْحَأَو ۛ ِةَكُلْهَّتلا ىَلِإ ْمُكيِدْيَأِب اوُقْلُت َلََو ِ َّاللَّ ِليِبَس يِف اوُقِفْنَأَو
َنيِنِسْح
Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan
26
berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berbuat baik.”
Infak digunakan untuk dapat mengeluarkan sebagian kecil harta
untuk kemaslahatan umam dan berarti sesuatu kewajiban yang
dikeluarkan atas keputusan ‘manusia” Sahri Muhammad menilai bahwa penggunaan istilah “infak” menjadi sangat penting dengan pertimbangan
sebagai berikut:
a. Sesuatu yang menurut pertimbangan sesuatu saat dikenakan wajib
infak, mengkin pada tempat dan waktu yang lain tidak dipandang
perlu diwajibkan.
b. Dengan ketentuan infak yang syarat wajibnya tergantung
kemaslahatan umum tanpa melihat waktu dan tempat serta tanpa
melihat ukuran dan jenis barang yang dikenakan.
Perbedaan dengan zakat hanya dinilai dari waktu pengeluarannya.
Infak dikeluarkan oleh setiap yang beriman, baik yang berpenghasilan
tinggi maupun rendah, apakah disaat ia lapang maupun sempit. Jika zakat
harus diberikan kepada mustahik tertentu (delapan asnaf), maka infaq
boleh diberikan kepada siapapun juga, misalnya untuk kedua orang tua,
anak yatim, dan sebagainya (Inoed, 2005: 12-14).
5. Sedekah
Sedekah yang bersal dari kata shadaqa yang benar dan dapat
dipahami dengan memberikan atau mendermakan sesuatu kepada orang
ketaqwaan seseoarang, artinya orang yang suka bersedekah adalah orang
yang benar pengakuan imanaya (Inoed, 2005: 15).
Sedekah merupakan perilaku ekonomi dalam rangka membantu
orang lain, dengan tujuan mencari pahala Allah Swt.
a. Hukum sedekah
Sedekah dibolehkan pada setiap waktu dan disunahkan
berdasarkan Al-qur’an dan sunah.Pertama terdapat pada al-Qur’an suratal-Baqarah ayat 245, sebagai berikut:
ُضِبْقَي ُ َّاللََّو ۚ ًةَريِثَك اًفاَعْضَأ ُهَل ُهَفِعاَضُيَف اًنَسَح اًضْرَق َ َّاللَّ ُضِرْقُي يِذَّلا اَذ ْنَم
َنوُعَجْرُت ِهْيَلِإَو ُطُسْبَيَو
Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,
pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka
Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan
lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan
melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”(QS.
Al-Baqarah {2} : 245).
Sedangkan landasan hukum yang terdapat dalam hadits adalah
sebagai berikut, Rassulullah Saw bersabda: “Barangsiapa memberi
makan orang lapar, Allah Swt. Akan member makan buah-buah dari
surga. Barangsiapa member minum orang dahaga, Allah Swt. Akan
memberinya minum pada hari kiamat dengan wangi-wangi yang
28
Allah Swt, akan memakaikan pakaian surge yang berwana
hijau”.(HR. Abu Dawuh dan Tirmidzi).
b. Sedekah Rahasia
Sedekah yang diberi secara sembunyi-sembunyi lebih utama
dari pada sedekah yang diberikan secara terang-terangan.
c. Sedekah Seluruh Harta
Sedekah dibolehkan seluruh hartanya jika ia yakin mampu
hidup sabar, tawakal atas apa yang dideritanya.
d. Harta Paling Utama untuk Sedekah
Harta yang paling utama yang boleh disedekahkan adalah
kelebihan dari usaha dan hartanya untuk kebutuhan
sehari-hari.Sebaliknya, jika memberikan sedekah dari harta yang masih
dikategorikan kurang untuk memenuhi kebutuhan sendiri dipandang
dosa.
e. Sedekah dengan sesuatu yang tidak Memberatkan
Disunahkan memberikan sedekah dengan sesuatu yang tidak
memberatkan diri sendiri, walaupun kelihatanya sedekit dan
sederhana, sebab dalam pandangan Allah Awt, hal itu banyak dan
akan mendapat berkah-Nya.
f. Orang yang Berhak Menerima Sedekah
Orang-orang yang saleh atau orang-orang yang ahli dalam
Kebaikan, orang-orang yang paling dekat, orang-orang yang sangat
kafir.orang kaya dibolehkan menerima sedekah walaupun dari
keluarganya, begitu pula dengan keturunan Bani Hasyim, sedekah
kepada jenazah. Menurut pendapat Zuhaily (1989: 920) dibolehkan
memberikan sedekah kepada jenazah, seperti memberikan pahala
sedekah pemberian makan, minum, dan pakaian.Juga diperbolehkan
memberikan sedekah dengan doa menurut ijma’ ulama (Nawawi,
2012: 259-261).
6. Pengelolaan Zakat
Karakteristik pengelolaan zakat sebagai berikut:
a. Sumber daya organisasi berasal dari penyumbangan (donator) yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi
yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
b. Menghasilkan barang dan atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba.
c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya organisasi bisnis. Biasanya
terdapat pendiri, yaitu orang-orang yang bersepakat untuk
mendirikan lembaga amil zakat tersebut pada awalnya (Mochlasin,
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah perkembangan KSPPS BMT ANDA Salatiga
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Mal Wat
Tamwil (KSPPS BMT) ANDA Salatiga yang dulunya merupakan
Koperasi Serba Usaha (KSU) didirikan pada 20 Oktober 1998 yang
diharapkan dapat bergerak diberbagai sektor usaha dengan SK Nomor
004/BH/KWK.11.32/X/1998, sebagai langkah perluasan gerak maka
pada tanggal 20 Maret 2003 KSPPS BMT ANDA Salatiga mengajukan
perubahan anggaran dasar ke Badan Hukum tingkat Provinsi dengan SK
Nomor: 07/BH/PAD/KD.11/IV/2003. Dan pada tahun 2012 diadakan
perubahan anggaran dasar menjadi KSPPS BMT ANDA Salatiga dengan
Nomor: 35/PAD/XIV/X/2012. Perubahan anggaran dasar terakhir pada
tahun 2016 menjadi KSPPS BMT ANDA dengan pengesahan perubahan
anggaran dasar dengan No: 033/PAD/XIV/2016 tertanggal 28 Maret
2016.KSPPS BMT ANDA Salatiga saat ini sudah memiliki dua kantor
cabang dan dua kantor kas yakni Kantor Cabang Karanggede yang
beralamatkan di Jl. Prawiro Digdoyo Pasar Karanggede Boyolali, Kantor
Cabang Ampel yang beralamatkan di Jl. Raya Ampel 100 M, Kantor Kas
Ngablak yang berada di pasar Ngablak Magelang dan kantor kas
2. Visi dan Misi KSPPS BMT ANDA a. Visi KSPPS BMT ANDA
Menjadi Lembaga Keuangan Syariah yang maju, profesional
dan mensejahterakan anggota.
b. Misi BMT ANDA Salatiga
1) Menjalankan operasional Koperasi sesuai standar koperasi yang
sehat.
2) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang
berkesinambungan.
3) Mengusahakan pemupukan modal anggota dengan sistem
syariah.
4) Memberikan pembiayaan pada anggota untuk tujuan produktif.
5) Mengusahakan program pendidikan dan pembinaan agama
secara intensif kepada anggota.
6) Meningkatkan kesejahteraan anggota dan kemajuan lingkungan
kerja.
7) Menciptakan sumber pembiayaan anggota dengan prinsip
syariah.
8) Menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota.
9) Merekrut dan mengembangkan pegawai professional dalam
32
3. Keuntungan Menjadi Anggota KSPPS BMT ANDA Salatiga
a. Kenyamanan dan ketenangan diri, karena KSPPS BMT ANDA
Salatiga berasal dari kata Amanah-Nikmat-Dunia-Akhirat (ANDA)
serta berdasarkan pada prinsip Syariah dan Sistem bagi hasil.
b. Mudah dalam hal pelayanan karena setoran dan penarikan bisa
dilayani di mana saja seperti di kantor, pasar, toko dan dirumah
masing-masing anggota.
c. Anggota KSPPS BMT ANDA Salatiga berpeluang mendapatkan
fasilitas pembiayaan atau pinjaman untuk menambah modal usaha.
d. Anggota diberi layanan informasi berupa nomor telepon kantor
ataupun nomor HP agar mempermudah dalam peroleh informasi
yang ingin diketahui oleh para anggota sebagai salah satu
4. Struktur Organisasi dan KepengurusanKSPPS BMT ANDA Salatiga
a. Struktur organisasi KSPPS BMT ANDA Salatiga
Gambar 3.1. Struktur Organisasi KSPPS BMT ANDA Salatiga
b. Kepengurusan dalam Koperasi:
Pembina:
1) Ir. Gayatri Indah Cahyarini, M. Si (Kepala Dinas Pelayanan
Koperasi & UMKM Provinsi Jawa Tengah)
2) Drs. Mutho’in, M. Si (Kepala Dinas Perindangkop Salatiga)
3) Drs. Agus Partono, MM. (Kepala Dinas Koperasi & UMKM
34
Pengurus Periode 2015s/d 2019:
1) Ketua : H. Budi Santoso, SE, MM
2) Sekertaris : Widodo, A. Md
3) Bendahara : Supardi, SE. MM
c. Pengelola Simpan Pinjam KJKS BMT ANDA Salatiga
1) Manager : Haryanto, SE
2) Manager Akuntansi dan HRD : Dyah Ayu P, A. Md
3) Kepala Kantor Salatiga : Bambang Sulistiya D,
S.Sos,MM
4) Kepala Cabang Karanggede : Iwan Wahyudi
5) Kepala Cabang Ampel : Agung Wisara Siku, SE
6) KCP Juwangi : Suparmin
7) KCP Sunggingan :Ngateman
8) Teller/Kasir :
a) Melani, SE
c) Ika Apriastuti, S. Hum
d) Khodijatul Asna
e) Dwi Hartanti, A. Md
9) Customer Service :
a) Mutmainah, A. Md
b) Maftukhatul Khanifah, A. Md
c) Mawanti Lestari, A. Md
36
p) Nurul Indrawati
q) Rizki Adi Putra
r) Ahmad Dumyati
11) Cleaning Service : M. Yasin Syahroni
Pada tahun 2016, KSPPS BMT ANDA Salatiga menerima 3
orang karyawan baru, dan ada 3 yang mengundurkan diri. Sehingga
pada akhir 2016 jumlah karyawan ada 33 orang, yang terdiri dari 17
orang laki-laki dan 16 orang perempuan.
5. Tugas dan wewenang:
a. Pengurus:
1) Tugas
a) Melaksanakan kebijakan umum koperasi KSPPS BMT
ANDA Salatiga yang telah ditetapkan dalam rapat anggota.
b) Menuyusun dan mengusulkan rencana anggaran dan
rencana kerja untuk tahun buku yang akan datang yang
selanjutnya dibawa/diajukan dalam rapat anggota tahunan
(RAT).
c) Menandatangani permohonan keanggotaan dan memberi
persetujuan atau menolak keanggotaan KSPPS BMT
ANDA Salatiga.
2) Wewenang Pengurus:
a) Mengangkat dan memberhentikan pengelola KSPPS BMT
b) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya Rp 75.000.000,-
dengan tahapan hasil komite.
c) Mengawasi dan mengatur pengelolaan keuangan koperasi.
d) Menyetujui penghapusan pembiayaan dan tabungan.
e) Menandatangani cek dan dokumen-dokumen lain diluar
cost anggaran yang sudah ditentukan.
b. General Manajer:
1) Tugas
a) Melaksanakan kebijakan umum KSPPS BMT ANDA
Salatiga yang telah ditetapkan oleh pengurus dalam rapat
anggota.
b) Menyusun dan mengusulkan rencana anggaran, rencana
kerja untuk tahun buku yang akan datang kepada pengurus.
c) Menandatangani permohonan keanggotaan dan memberi
persetujuan atau menolak keanggotaan anggota atau calon
anggota BMT.
d) Melaporkan secara rutin perkembangan BMT kepada
pengurus.
e) Mewakili pengurus dalam hubungan dengan pihak luar jika
38
2) Wewenang General Manajer:
a) Menandatangani cost yang sudah dianggarkan,
dokumen-dokumen, cek dan surat berharga lainnya yang telah
disetujui pengurus.
b) Memberikan validasi pada berkas pembiayaan yang
diajukan oleh komite pembiayaan.
c) Menandatangani semua akad pembiayaan.
d) Bersama pengurus menyetujui pembiayaan diatas Rp
75.000.000,- melalui tahapan komite.
c. Kepala Cabang:
1) Tugas
a) Menjalankan kebijakan umum yang telah digariskan oleh
pengurus dan membuat planing pemasaran pembiayaan.
b) Mengarahkan pengelolaan teknis operasional pemasaran
pembiayaan sesuai dengan kebijkan umum yang telah
digariskan oleh pengurus.
c) Membuat laporan secara periodik kepada general manajer
yang berhubungan dengan posisi pembiayaan, posisi
pendapatan, posisi konfirmasi.
d) Meningkatkan professionalisme, dedikasi, loyalitas
karyawan pemasaran dalam rangka membangun suasana
e) Melakukan pembinaan yang berstruktur terhadap karyawan
atau staff pemasaran, demi meningkatkan kualitas SDM
KSPPS BMT ANDA.
f) Menandatangani hasil laporan kerja lapangan.
g) Menyusun kriteria pembiayaan lancar, tak lanca, macet, dan
tak tertagih.
2) Wewenang
a) Membuat skala prioritas pembiayaan.
b) Berhak memberikan teguran dan saran terhadap karyawan
atau staff pemasaran, demi meningkatkan kualitas SDM
KSPPS BMT ANDA Salatiga.
c) Bersama manajer operasional mengajukan daftar
penghapusan pembiayaan kepada general manajer.
d) Mengatur tata laksana penyelesaian pembiayaan bermasalah
dengan kepala cabang.
e) Menyetujui pembiayaan diatas Rp 10.000.000,- s/d Rp
75.000.000,- dengan tahapan dari hasil rapat komite.
d. Bagian Pemasaran
1) Tugas
a) Melaksanakan kebijakan teknis operasional yang telah
ditetapkan oleh manajer pemasaran yaitu funding
(Penggalangan Dana) dengan cara mencari sumber-sumber
40
maupun pihak ketiga dan bersama kepala cabang
mengajukan usulan-usulan atau masukan-masukan kepada
general manajer melalui manajer pemasaran perihal.
b) Melaksanakan kebijakan teknis operasional yang telah
ditetapkan oleh manajer pemasaran yaitu landingdengan
caramengajukan survei atas pengajuan pembiayaan, mencari
pembiayaan prospektif, menerima daftar permohonan
pembiayaan beserta kelengkapannya, membuat data anggota
atau calon anggota pembiayaan, membuat laporan rutin
serta menerima, memeriksa, dan memvalidasi berkas
realisasi pembiayaan.
e. Teller
1) Tugas
a) Memberikan pelayanan terhadap anggota, dalam hal
transaksi uang tunai seperti penyetoran simpanan, angsuran
pembiayaan, penarian simpanan, pembiayaan, ZIS, dll.
b) Menerima, menyusun, dan menghitung secara hati-hati
setiap setoran tunai dari anggota dan calon anggota.
c) Melakukan pencatatan, pendapatan, pelayanan kepada
anggota dan calon anggota.
d) Mengatur dan menyiapkan uang tunai yang telah disetujui
e) Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang
telah disetujui oleh general manajer.
f) Menandatangani formulir serta slip-slip dari anggota serta
memasukkan data ke arsip dan atau komputer.
g) Membuat mutasi harian atau laporan kas harian teller.
2) Tanggung Jawab
a) Bertanggung jawab atas kecocokan saldo akhir laporan
harian kas dengan saldo akhir tunai yang ada di cash box
atau kas harian.
b) Bertanggung jawab atas peralatan dan perlengkapan kerja
teller.
6. Keanggotaan
Jumlah anggota pada akhir tahun 2015sebanyak 8.522 orang dan
pada akhir tahun2016sebanyak 8.647 orang atau mengalami peningkatan
125 orang. Dari jumlah anggota resebut ada 831 orang yang belum
menambah atau melunasi simpanan pokoknya yang menjadi Rp. 25.000
yang sebelumnya Rp. 10.000.ditargetkan tahun 2017 semua anggota
sudah melunasi simpanan, sesuai dengan perubahan anggaran dasar.
Namun demikian tidak mengurangi antusias dari masyarakat untuk
mendaftar sebagai anggota KSPPS BMT ANDA Salatiga.
7. Bidang Administrasi
Dalam bidang administrasi KSPPS BMT ANDA Salatiga selalu
42
bidang keuangan, personalia maupun dibidang yang lainnya.Bidang
personalia misalnyapenetapan masa cuti karyawan, mekanisme perijinan,
dan lain sebagainya.
8. Bidang usaha KSPPS BMT ANDA
Sampai dengan tahun 2016 usaha yang dijalankan oleh KSPPS
BMT ANDA Salatiga tidak hanya sektor simpan pinjam dengan
menggunakan pola syari’ah, namun juga pada sektor-sektor yang lain,
seperti jasa tempat pembayaran rekening listrik dan telepon, kerjasama
dengan biro perjalanan haji dan umroh. Hal ini dikarenakan koperasi
pertama untuk mempermudah anggota dalam pembayaran listrik dan
telepon, melaksanakan ibadah haji dan umroh, yang kedua untuk
meningkatkan pendapatan koperasi terutama pendapatan diluar simpan
pinjam.
9. Produk-Produk KSPPS BMT ANDA
Produk KSPPS BMT ANDA Salatiga digolongkan menjadi dua,
yaitu produk simpanan dan produk pembiayaan. Dalam praktiknya
setoran ataupun penarikan bisa dilakukan langsung datang ke kantor atau
dilayani dirumah ataupun tempat usaha (pasar atau toko).
a. Produk Simpanan
1) Simpanan Sukarela
Simpanan sukarela merupakan simpanan anggota atau
calon anggota sebagai pemilik dana yang penyetorannya bisa
Keuntungan dari simpanan sukarela ini anggota bisa mengambil
atau menyetor dana sewaktu-waktu dijam layanan. Untuk
penyetoran dana pertama minimal Rp. 20.000,- setelah setoran
awal, penyetoran selanjutnya bisa sesuai dengan keinginan
anggota.
Persyaratan:
a) Mengisi Formulir aplikasi permohonan Simpanan Amanah.
b) Melampirkan Foto copy KTP (yang berlaku).
c) Setoran pertama minimal Rp. 20.000,-
d) Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-
Fasilitas:
a) Dapat melakukan penyetoran dan penarikan sewaktu-waktu
pada jam kerja di kantor KSPPS BMT ANDA Salatiga.
b) Dapat melakukan penyetoran dan penarikan ditempat
(Rumah/ Warung/ Pasar).
Keuntungan:
a) Dikelola secara syariah, bebas riba, menentramkan dan
menenangkan hati.
b) Memperoleh bagi hasil yang menarik dan kompetitif setiap
bulan yang akan ditambahkan pada saldo Simpanan.
c) Gratis Biaya Administrasi. (Saldo Simpanan tidak akan
44
2) Simpanan Berkala
Simpanan berkala merupakan salah satu produk simpanan
di KSPPS BMT ANDA Salatiga. Simpanan berkala hampir
sama dengan simpanan sukarela, akan tetapi dalam
pengambilannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu
sesuai dengan produk ataupun akad yang diambil. Dalam
simpanan berkala ini ada sistem bagi hasil antara anggota dan
BMT yakni sebesar 40%. Simpanan berkala terdiri dari beberapa
produk:
a) Simpanan Pendidikan (Si Pendi)
Merupakan simpanan anggota atau calon anggota untuk
persiapan pendidikan.Simpanan ini bisa diambil pada akhir
tahun atau pada saat ajaran baru.
b) Simpanan Qurban/ Aqiqah (Si Qurban)
Merupakan simpanan yang dilakukan oleh anggota untuk
persiapan qurban dan aqiqah yang penyetoran dananya bisa
dilakukan setiap saat dijam kantor. Sedangkan simpanan ini
hanya bisa diambil pada saat hari Raya Qurban dan Aqiqah.
c) Simpanan Idul Fitri
Merupakan simpanan yang dilakukan oleh anggota untuk
persiapan hari raya Idul Fitri yang penyetoran dananya bisa
bisa diambil pada saat hari Raya Idul Fitri yang bisa diambil
pada saat bulan Ramadhan.
d) Simpanan Haji (Si Haji)
Merupakan simpanan yang dikhususkan bagi umat islam
yang akan menjalankan ibadah haji atau umrah. Dengan setoran
minimal Rp. 10.000,- setiap bulan dan mendapatkan bagi hasil
sebesar 40%. Jika kekurangan dana, BMT bisa menatanginya
dengan cara mengajukan permohonan terlebih dahulu.
e) Simpanan Menikah (Si Menik)
Merupakan simpanan anggota atau calon anggota untuk
persiapan pernikahan.Simpanan bisa diambil sesuai jangka
waktu yang telah disepakati oleh kedua pihak.
f) Simpanan Aprilan
Merupakan produk simpanan yang diperuntukkan untuk
lokasi atau daerah tertentu misalnya di daerah Kopeng yang
banyak masyarakatnya melakukan tradisi seperti Saparan di
bulan April. Sehingga simpanan ini sifatnya berkala yang hanya
bisa diambil pada saat bulan april namun penyetoranya bisa
kapan saja dan dimana saja.
g) Simpanan Religi
Merupakan simpanan yang dilakukan para anggota untuk
perjalanan Religi atau Ziarah yang nantinya tujuan lokasi, bis,
46
Simpanan ini tidak bisa diambil sewaktu-waktu. Hanya bisa
diambil ketika pelaksanaan perjalanan Religi akan dilakukan.
h) Simpanan Dirham
Simpanan dirham merupakan salah satu produk simpanan
unggulan yang banyak diminati oleh para anggota BMT karena
banyak keuntungan, dan kemudahan. Dengan syarat dan
ketentuan penyetoran simpanan dirham ditarget satu bulan Rp.
200.000,- selama 24 bulan. Pengambilannya hanya bisa
dilakukan setelah batas waktu yang ditentukan atau 24 bulan
dengan dana terkumpul Rp. 4.800.000,-. Pada saat
pengambillanya akan disertai undian hadiah seperti smartphone,
kipas angin, mesin cuci, kulkas, TV, sepeda, kompor dan hadiah
utama motor dengan jenis dan merk tidak menentu. Nantinya
setiap anggota akan mendapatkan hadiah tersebut yang diundi
setiap 8 bulan sekali.
Ketentuan yang berlaku pada simpanan Dirham:
1) Jangka waktu periode 24 bulan
2) Peserta yang lebih dari 2 bulan tidak melakukan setoran
baik berturut-turut atau tidak, maka tidak diperbolehkan
mengikuti undian doorprize utama
3) Peserta yang terlambat atau tidak setor pada bulan yang
4) Peserta yang mengundurkan diri adalah yang telah 2 bulan
atau 2 kali tidak melakukan setoran
5) Peserta yang berhenti tanpa ada pengganti akan dikenakan
biaya administrasi sebesar 50% dari dana yang sudah
disetorkan
6) Bagi yang sampai pada bulan terakhir belum menyelesaikan
setoran tidak diperbolehkan menutup kekurangan, tetapi
melakukan setoran rutin sampai tercapai setoran ke 24
i) Simpanan Berjangka Mudharabah (Si Berkah)
Simpanan ini merupakan simpanan yang digunakan dalam
perencanaan suatu usaha. Anggota atau calon anggota yang
menyimpan dananya dalam jangka waktu tertentu dan akan
diberikan bukti berupa sertifikat. Untuk pembagian keuntungan
sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan di awal
penyimpanan dana. Semakin lama jangka waktunya maka
semakin besar bagi hasil yang diperoleh, antara lain jangka
waktu 4 bulan nisbahnya 42,5%, jangka 6 bulan nisbahnya 45%,
jangka 12 bulan nisbahnya 48%, dan jangka 24 bulan nisbahnya
60%. Pengambilan si berkah hanya boleh dilakukan ketika
waktu sudah jatuh tempo. Jika terpaksa diambil sebelum jatuh
tempo, maka akan dikenakan denda atau biaya pinalti sebesar
48
j) Simpanan Pensiun
Merupakan simpanan yang diperuntukkan bagi perusahaan
maupun perorangan, untuk mensejahterakan karyawan setelah
pensiun. Simpanan ini dapat diambil minimal lima tahun.
Nisbah bagi hasilnya sebesar 60% dan diberikan setiap bulan
langsung bertambah saldo tabungan.
k) Investasi penyertaan
Merupakan simpanan yang sangat pas untuk sarana
investasi yang sesuai dengan syariah.Jangka waktu simpanan ini
adalah dua tahun, sedangkan untuk nisbahnya sebesar 60% yang
diberikan setiap akhir tahun.
b. Produk Pembiayaan
Produk pembiayaan yang ada di KSPPS BMT ANDA Salatiga
terdiri dari:
1) Pembiayaan Mudharabah
Merupakan pembiayaan modal kerja yang diberikan BMT
kepada anggota atau calon anggota dimana pengelola usaha
sepenuhnya diserahkan kepada anggota atau calon anggota. Dari
pembiayaan ini BMT akan memperoleh bagi hasil sesuai
kesepakatan.
2) Pembiayaan Ijarah
Merupakan pembiayaan yang diberikan kepada anggota
usaha.Cara melunasinya bisa dengan angsuran atau pada saat
jatuh tempo.
3) Bai’ Bitsaman Ajil (BBA)
Merupakan pembiayaan untuk pembelian barang atau alat
usaha.Pada pembiayaan ini terjadi kesepakatan bahwa anggota
atau calon anggota bersedia membeli barang yang dibeli oleh
BMT dengan harga jual berasal dari harga pokok ditambah
margin keuntungan (Mark Up).
4) Qardul Hasan
Merupakan pembiayaan yang diberikan BMT kepada
anggota atau calon anggota yang kurang mampu. Anggota atau
calon anggota tidak diwajibkan memberikan bagi hasil atau
keuntungan akan tetapi hanya diwajibkan mengembalikan
pokok pembiayaan saja.
5) Pembiayaan Barang (Murabahah)
Merupakan pembiayaan yang diberikan oleh BMT untuk
para anggota dalam kepemilikan atau pembelian barang.
KSPPS BMT ANDA Salatiga tidak hanya berhenti pada sektor
simpan pinjam, namun dalam hal peningkatan pendapatan KSPPS
BMT ANDA Salatiga juga melayani pembayaran rekening listrik,
50
B. Data Deskriptif
Untuk asset yang dimiliki oleh KSPPS BMT ANDA Salatiga dari tahun
ke tahun secara konsisten mengalami peningkatan. Pada akhir tahun 2016
pada posisi asset Rp 20.966.613.730 meningkat sebesar 0.72% dibanding
tahun sebelumnya yang pada posisi asset Rp 20.870.168.197 pada akhir tahun
2015. Hal ini dikarenakan adanya penurunan hutang pinjaman pihak ketiga,
artinya pada tahun 2016 tidak melakukan penambahan kerjasama dengan
pihak ketiga. Namun disisi lain jumlah simpanan dari anggota mengalami
kenaikan. Kenaikan 0.72% ini didorong dari jumlah kewajiban lancar Rp
1.451.018.812 nain 11% dari tahun sebelumnya dan penurunan hutang
sebesar Rp 1.8823.506.559 turun 31% dari tahun sebelumnya dan kenaikan
modal sebesar Rp 461.220.050 atau naik sekitar 26.2%.
Sumber dana yang dikelola koperasi pada tahun 2016 meliputi modal,
dana anggota dan hutang pihak ketiga. Dimana komposisi terbesar ada pada
dana anggota sebesar Rp 14.477.320.682 (69.7%), hutang pihak ketiga
sebesar Rp 4.076.703.327 (19.6%) dan selanjutnya berupa modal sebesar Rp
2.223.270.579 (10.7%). Dari segi persentase peningkatan terbesar ada pada
dana anggota yaitu mengalami peningkatan sebesar (11%) dari Rp
13.026.301.869 tahun 2015 ke Rp 14.477.320.682 tahun 2016 dibanding
tahun sebelumnya. Ini menandakan bahwa tingkat kepercayaan anggota untuk
menyimpan dananya di koperasi mengalami peningkatan dan ditahun 2017
berbekal kepercayaan oleh para anggota kami berkeyakinan bahwa dana