• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejak tahun 2012, perekonomian Indonesia mengalami banyak gejolak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejak tahun 2012, perekonomian Indonesia mengalami banyak gejolak."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Sejak tahun 2012, perekonomian Indonesia mengalami banyak gejolak. Pada tahun 2013, pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) turun menjadi di bawah 6% untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan global dan selama tahun 2014 pertumbuhan masih melambat (OECD, 2015). Perlemahan perekonomian dunia saat ini masih berada pada kondisi yang tidak pasti sehingga menyebabkan harga komoditas anjlok.Kondisi ini dinilai dapat mendorong perlemahan daya beli masyarakat. Hal ini pun dijelaskan oleh Mentri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (10/1/017) yang mengatakan, meski ekonomi dunia masih diliputi ketidakpastian, namun perekonomian indonesiarelative lebih baik. Hal tersebut ditandai dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir bisa mencapai 5,7 persen bila dirata-ratakan. Akan tetapi pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai melemah pada 2014 menuju 2015.

Data menunjukan (Gambar 1), pada kuartal pertama 2014, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai mengalami penurunan dari 5,61 persen menjadi 5,14 persen. Berlanjut ke kuartal dua 5,03 persen, kuartal ketiga sebesar 4,92 persen, dan mengalami kenaikan di kuartal terakhir 5,01. Sementara pada 2015 di kuartal pertama sebesar 4,71 persen, kuartal dua 5,18 persen, kuartal tiga 4,73 persen, kuartal empat 5,04 persen. Sedangkan untuk 2016 kuartal satu mengalami penurunan, tercatat pertumbuhannya 4,92 persen, meningkat menjadi 5,18 persen

(2)

di kuartal dua, 5,02 persen di kuartal ketiga dan 4,7 persen di kuartal empat (metrotvnews.com).

Gambar 1.1

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Sumber : metotvnews.com ( Data diolah )

Perusahaan sebagai pelaku ekonomi dituntut untuk menerapkan prinsip ekonomi dalam pencapaian keuntungan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya perusahaan harus melakukan kegiatan operasional yang integrasi, terpadu, dan tepat.Perusahaan diharuskan untuk meningkatkan kemampuan atas kualitas operasional dan mengelola keuangannya secara efektif dan efisien. Pengelolaan keuangan yang efektif dan efisen dapat dilakukan dengan cara melakukan perhitungan analisis rasio keuangan. Manajemen keuangan mempunyai peran yang penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan, sehingga manajemen keuangan dituntut untuk menjalankan fungsinya secara efektif.Pihak manajemen perusahaan dalam melaksanakan usahanya memerlukan suatu alat pengukur kinerja keuangan untuk mengevaluasi perusahaannya (Cici 2013). Menurut Munawir (2002:50), kinerja

5.61 5.14 5.03 4.92 5.01 4.71 5.18 4.73 5.04 4.92 5.81 5.02 4.7 0 1 2 3 4 5 6 7

(3)

keuangan adalah “Kemampuan dari suatu perusahaan dalam menggunakan modal yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mendapatkan hasil yang maksimal”. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan timbul sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen. Berdasarkan konsep periode akuntansi, maka laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya.

Menurut Mamduh (2012:27) Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan input (informasi) yang bisa dipakai untuk pengambilan keputusan. Banyak pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan, mulai dari investor atau calon investor, pihak pemberi dana atau calon pemberi dana, sampai pada manajemen perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan diharapkan memberi informasi mengenai profitabilitas, risiko, dan timing dari aliran kas yang dihasilkan perusahaan.Informasi tersebut akan mempengaruhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan, dan pada giliran selanjutnya akan mempengaruhi nilai perusahaan.

Analisis Laporan Keuangan merupakan proses pengidentifikasian ciri-ciri keuangan perusahaan yang didapat dari data-data akuntansi serta laporan keuangan lainnya. Tujuan analisis laporan keuangan pada dasarnya untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinan di masa yang akan datang.Informasi posisi keuangan dimasa lalu sering kali dijadikan dasar untuk memprediksi posisi keuangan di masa yang akan datang. Selain itu, tujuan laporan keuangan juga memberikan informasi keuangan sebagai salah satu

(4)

sumber untuk mendukung penguatan dalam pengambilan keputusan, khususnya dari sisi keuangan perusahaan (Aditya dan Sonang, 2015).

Pada penilaian kinerja perusahaan, laba akuntansi selalu menjadi fokus utama yang diperhatikan. Alat ukur finansial yang sering digunakan untuk mengukur tingkat laba adalah Return on Investment (ROI). Menurut Munawir (2014 : 86), analisis ROI dalam analisis rasio keuangan memiliki arti yang penting sebagai salah satu teknik analisis rasio keuangan yang bersifat menyeluruh (komprehensif). Analisis ROI merupakan teknik analisis yang sering digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.

Meskipun rasio keuangan merupakan alat ukur yang paling lazim digunakan, tetapi alat ukur tersebut memiliki kelemahan yang tidak dapat diabaikan, salah satunya yaitu mengabaikan adanya biaya modal. Sehingga untuk melengkapi kelemahan analisis rasio keuangan tersebut maka dibutuhkan alternative dalam mengukur kinerja dan prestasi perusahaan salah satunya adalah EVA (Economic Value Added).EVA atau nilai tambah ekonomis merupakan pendekatan penilai kinerja perusahaan dengan memperhatikan secara rinci ekspektasi penyandang dana. EVA merupakan salah satu pengukuran kinerja perusahaan.Pernyataan didukung dalam penelitian Ho Hui Li (2000) dalam penelitian Wilopo dan Mayangsari (2002) yang menunjukkan bahwa EVA merupakan pengukuran kinerja yang lebih baik dibandingkan earnings dalam perusahaan internet.Tujuan utama EVA disini adalah memaksimalkan nilai perusahaan.Dan sebaliknya jika economic value added-nya negative makan nilai

(5)

perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal Young dan O’Byrne (2001:17) dalam Silvy (2015).

Pertambangan Indonesia sedang mengalami penurunan karena pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) yang menurun , kinerja ekonomi tahun 2014 mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada Q1-2014, sektor pertambangan dan galian, menjadi salah satu sektor yang mengalami perlambatan (pertumbuhan negatif) dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Perlambatan paling besar adalah sektor konstruksi sebesar -5,18 persen dan sektor pertambangan dan galian sebesar -3,4 persen (Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR-RI, 2015).

Menurut media berita online Bisnis.com (2016), Perusahaan pertambangan milik Negara PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. dan PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. Memperkirakan perusahaan akan menghadapi tantangan berat karena pertumbuhan PDB menurun dan menyusul lemahnya harga komoditas.Untuk itu perlu mengetahui kinerja perusahaannya.

Berkaitan dengan pentingnya masalah pengukuran kinerja keuangan, maka hal ini perlu diterapkan pada perusahaan PT. Timah (Persero) Tbk. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. dan PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), yakni sebuah perusahaan milik Negara (BUMN) yang aktivitas usahanya bergerak di bidang pertambangan, dimana dalam mengukur kinerja perusahaannya dengan menggunakan analisis Return on Investment (ROI) dan Economic Value Added (EVA) untuk mengetahui seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik perusahaan.

(6)

PT Bukit Asam (Persero) Tbk. memiliki sejarah yang sangat panjang di industri batubara nasional.Operasional perusahaan ini ditandai dengan beroperasinya tambang Air Laya di Tanjung Enim tahun 1919.Kala itu, penambangan masih menggunakan metode penambangan terbuka (open pit mining).

Pada periode tahun 1923 hingga 1940, Tambang Air Laya mulai menggunakan metode penambangan bawah tanah (underground mining).Dan pada periode tersebut mulai dilakukan produksi untuk kepentingan komersial, tepatnya sejak tahun 1938.

Seiring dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan Indonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional.Pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).

Pada tanggal 1 Maret 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bukit Asam (Persero), yang selanjutnya disebut Perseroan. Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batubara di Indonesia, pada 1990 Pemerintah menetapkan penggabungan Perum Tambang Batubara dengan Perseroan.

Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada 1993 Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batubara. Pada 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan “PTBA”.

(7)

Berdasarkan hal tersebut diatas, bagaimanakah kinerja perusahaan pertambangan BUMN di Indonesia. Untuk itu penulis melakukan analisa kinerja keuangan berdasarkan rasio keuangan dan kinerja yang dihasilkan berdasarkan economic value added (EVA). Dengan demikian, judul yang akan dituangkan penulis dalam penelitian ini adalah:

“Analisis Return On Investmen (ROI) danEconomic Value Added(EVA) untuk Menilai Kinerja Perusahaan ( Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan BUMNyang Terdaftar di BEI Periode 2012-2016)”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah pokok yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat kinerja keuangan pada perusahaan pertambangan BUMN yang terdaftar di BEI dengan meggunakan pendekatanROI pada tahun 2012-2016.

2. Bagaimana tingkat kinerja keuangan pada pada perusahaan pertambangan BUMN yang terdaftar di BEI dengan menggunakan pendekatan konsep EVA pada tahun 2012-2016.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah disajikan, maksud dalam penelitian ini adalahmengumpulkan data, mengolah, menganalisis laporan keuangan untuk

(8)

menilai kinerja perusahaan pada Perusahaan Pertambangan BUMN yang terdaftar di BEI.

Adapun tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan PertambanganBUMN yang terdaftar di BEIditinjau melalui pendekatan analisis ROI pada tahun 2012-2016.

2. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan

PertambanganBUMNyang terdaftar di BEI ditinjau melalui pendekatan metode EVA pada tahun 2012-2016.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan antara lain :

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat menjadi masukan dalam merumuskan kebijakan serta tindakan-tindakan selanjutnya dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan penggunaan analisis kinerja perusahaan, berdasarkan analisis ROI dan analisis Economic Value Added (EVA).

2. Bagi Penulis

Diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman penulis khususnya mengenai pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan Analisis ROIdan Economic Value Added (EVA).

(9)

3. Bagi Pihak Lain

Diharapkan dapat dijadikan referensi dan dapat memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya yang meneliti topik yang sama.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data dan menjawab masalah yang ada dalam penelitian penulis melakukan penelitian melalui Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diambil langsung lewat situs www.idx.co.id.Adapun waktu penelitian dilakukan dari bulan Maret 2017 sampai dengan selesai.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini diperlukannya keputusan untuk menentukan penerima bantuan renovasi rumah tidak layak huni kepada masyarakat miskin, Oleh karena itu dengan sistem.

ANGKUTAN UMUM DI KOTA YOGYAKARTA/ SEMAKIN TIDAK NYAMAN UNTUK DIMANFAATKAN/SELAIN.. KOTOR DAN KUMUH/ ARMADA YANG SUDAH TUA/ AWAK ANGKUTAN KOTA SERING

(3) untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika antara yang menggunakan model pembelajaran tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Make a Match pada siswa

Allen : Organisasi adalah suatu proses identifikasi, pembentukkan dan pengelompokkan kerja, mendefinsikan dan mendelegasikan wewenang maupun tanggung jawab dan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari 108 responden di SMA N 1 Bambanglipuro, didapatkan bahwa remaja putri yang memiliki persepsi baik sebanyak 85 responden

Pembentukan struktur ruang wilayah Kabupaten Teluk Bintuni melalui sistem pusat - pusat didukung oleh jaringan transportasi antar moda sesuai dengan lokasi dan fungsi

Hal ini sejalan dengan penelitian Marice Simarmata bahwa ada hubungan signifikan antara pengetahuan gizi dengan KEK dengan besar risiko 3,852 yang artinya

tengah tetap ditempat. Gerakan berjalan dengan panjang tempo dan mac am langkah Macam langkah Panjangnya Tempo 1. Langkah perlahan 40cm 30 tiap menit 4. Langkah kesamping 40cm 70