• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Penulis menggunakan berbagai sumber berupa buku atau artikel yang berkaitan dengan pemikiran Jean Bodin. Terdapat beberapa buku tulisan Jean Bodin sendiri, serta beberapa buku atau artikel mengenai sejarah Prancis secara umum dan pemikiran Jean Bodin yang ditulis oleh penulis-penulis lainnya. Selain itu, penulis menggunakan media internet untuk memperoleh data yang tidak penulis dapatkan dalam buku.

Pada bab tinjauan pustaka ini disajikan secara tematis berdasarkan pokok bahasan tiap sub-bab. Ada empat sub-bab dalam penulisan ini, keempat sub-bab tersebut diuraikan sebagai berikut: pertama, mengenai keadaan masyarakat Prancis pada abad ke-16. Kedua, mengenai latar belakang kehidupan Jean Bodin. Ketiga, mengenai konsep-konsep dalam politik. Keempat mengenai garis besar pemikiran Jean Bodin mengenai kedaulatan serta politik absolut. Pembahasan-pembahasan tersebut mengacu kepada bab I.

A. Keadaan Masyarakat Prancis pada Abad ke-16.

Sumber-sumber rujukan dalam membahas keadaan masyarakat Prancis pada abad ke-16 diantaranya buku “The History of France, From The Accession of Henry The Third in 1574 to The Death of Henry the Fourth In 1610 Vol II” ditulis oleh Sir N. Will. Buku ini menjelaskan sejarah perkembangan kerajaan Prancis dari masa awal sampai dengan masa raja Henry III pada abad ke-16. Pembahasan dalam buku ini dimulai pada 50 tahun sebelum lahirnya Yesus.

(2)

12 Kemudian pada abad kelima Masehi, Clovis berhasil mendirikan kerajaan Prancis setelah berhasil mengalahkan Syagrius seorang gubernur dari wilayah Soissonnois. Setelah itu maka berdirilah kerajaan Prancis dibawah Raja Clovis sebagai pendirinya.

Kelebihan dari buku ini adalah memberikan gambaran yang jelas kepada penulis mengenai bagaimana keadaan masyarakat Prancis pada abad ke -16. Hal tersebut dikarenakan pembahasan dalam buku ini sangat luas. Selain itu kelebihannya adalah penjelasan di dalamnya begitu detail.

Sedangkan kelemahan dari buku ini adalah penjelasannya terlalu panjang dan berbelit-belit, sehingga menimbulkan kesan monoton. Selain itu, kekurangan buku ini adalah isinya sulit untuk dipahami, hal tersebut dikarenakan penggunaan bahasa serta terbatasnya kemampuan penulis terhadap penggunaan bahasa Inggris. Buku lainnya yang penulis gunakan adalah buku “The History of the Civil Wars of France” karya H.C Davila. Buku ini menjelaskan mengenai keadaan sosial Prancis ketika terjadi perang sipil pada abad ke-16. Perang tersebut melibatkan kaum kristen katolik dengan kaum kristen protestan yang lebih dikenal dengan sebutan kaum Huguenots.

Kelebihan buku ini adalah memberikan gambaran lengkap mengenai bagaimana keadaan msyarakat Prancis pada abad ke-16. Hal tersebut dikarenakan penjelasan dalam buku ini begitu lengkap dan detail. Selain itu, kelebihan dari buku ini adalah terdapatnya petunjuk-petunjuk untuk mempermudah pembacanya memahami isi dari buku ini. Selain itu, penulis menjadikan buku ini sebagai

(3)

13 sumber rujukan dikarenakan erat sekali kaitannya dengan latar belakang dari munculnya pemikiran Jean Bodin itu sendiri.

Sedangkan kekurangan buku ini menurut penulis adalah pembahasannya terlalu panjang dan monoton sehingga memberi kesan kurang menarik untuk dibaca. Selain itu kekurangan yang lain adalah bahasa yang digunakan merupakan bahasa yang lazim digunakan pada abad ke-17, hal tersebut mempersulit untuk memahami isi dari buku ini.

Buku lain yang penulis jadikan sumber referensi untuk membahas keadaan masyarakat Prancis pada abad ke-16 adalah buku yang berjudul “The History of France, From The Earliest Period To The Present Time, Comprehending Every Interesting And Remarks Abble Occurance In The Annals of That Monarchy”. Buku ini menjelaskan perkembangan kerajaan Prancis, mulai dari awal berdiri sampai dengan masa revolusi Prancis di bawah Raja Louis XVI.

Buku ini dijadikan sebagai sumber rujukan dikarenakan memberikan informasi penting mengenai keadaan masyarakat Prancis sampai masa terjadinya revolusi Prancis. Buku ini terdiri dari 275 halaman. Pembahasan buku ini dimulai dengan menjelaskan sejarah awal kerajaan Prancis pada masa sebelum masehi, tepatnya pada 47 tahun sebelum lahirnya Yesus Kristus. Pada masa itu Gaul atau yang sekarang dikenal dengan Negara Prancis menjadi bagian dari wilayah kekaisaran Romawi. Hal tersebut berlanjut sampai dengan abad kelima Masehi ketika kaum Burgundi dan kaum Frank berhasil mengambil wilayah tersebut. Kaum Frank sendirilah yang memberi nama wilayah yang kita kenal dengan Prancis sekarang ini dengan nama France atau Frankenland yang artinya tanah

(4)

14 untuk orang-orang Frank. Selanjutnya buku ini menjelaskan perkembangan kerajaan Prancis di bawah raja-raja Prancis sesudahnya, mulai dari Raja Clovis sampai dengan Raja Louis XVI ketika terjadinya revolusi Prancis pada abad ke-17 Masehi.

Kelebihan dari buku ini adalah segi cakupan bahasan yang luas. Pembahasan tersebut dimulai dari sejarah awal Prancis sampai kepada terjadinya revolusi Prancis. Selain itu, penjelasan yang disampaikan pun langsung kepada kejadian-kejadian penting dalam sejarah Prancis.

Sedangkan kekurangan dari buku ini menurut penulis adalah penggunaan bahasa. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang cukup sulit dimengerti. Selain itu, kekurangan yang lain adalah terbatasnya informasi atau fakta-fakta mengenai keadaan masyarakat Prancis pada abad ke-16.

B. Latar Belakang Kehidupan Jean Bodin.

Sumber rujukan yang penulis gunakan untuk membahas mengenai latar belakang kehidupan Jean Bodin adalah buku yang berjudul “Six Books of The Commonwealth”, karangan Jean Bodin sendiri. Namun buku ini telah diberi ikhtisar atau ringkasan oleh M.J Tooley dan ditebitkan kembali dengan judul “Bodin On Sovereignity, Six Books of The Commonwealth”.

Buku ini menjelaskan mengenai berbagai permasalahan dalam politik. Seperti sistem politik, organisasi sosial, bentuk pemerintahan, hubungan antar negara, pengaruh iklim serta pengaruh geografi terhadap dinamika politik. Buku ini terdiri dari bagian awal berupa pendahuluan dan 6 bab pembahasan yang

(5)

15 terdiri dari 251 halaman. Bagian awal yang berupa pendahuluan menjelaskan mengenai biografi Jean Bodin serta argumen dari buku ini sendiri. Sedangkan untuk keenam bab dari buku tersebut dijelaskan seperti di bawah ini.

a. Buku Pertama

Buku pertama menjelaskan mengenai keluarga, warga negara, serta aturan mengenai bawahan dan aturan-aturan tentang kedaulatan.

b. Buku Kedua

Buku kedua menjelaskan mengenai tiga jenis bentuk pemerintahan, yaitu, monarki, aristokrasi dan bentuk negara popular.

c. Buku ketiga

Buku ketiga menjelaskan mengenai sistem hukum, para pelaksana pemerintahan dan para pelaku perekonomian

d. Buku Keempat

Buku keempat menjelaskan tentang kebangkitan dan kejatuhan suatu negara, serta menjelaskan praktek peraturan pemerintahan dan hukum. Selain itu, dijelaskan pula mengenai raja sebagai pemegang pemerintahan. e. Buku Kelima

Buku kelima menjelaskan mengenai imbalan serta hukuman terhadap peraturan, cara-cara atau strategi berperang serta bagaimana membuat dan menjaga perjanjian dengan kerajaan atau aliansi lain.

(6)

16 Buku keenam menjelaskan mengenai perbandingan dari tiga jenis bentuk negara (Aristokrasi. Monarki, Negara Popular), serta penjelasan mengenai bagaimana pergantian seorang Raja.

Buku ini penulis jadikan sebagai sumber rujukan untuk membahas latar belakang Jean Bodin dikarenakan isinya memberikan informasi kepada penulis mengenai bagaimana latar belakang kehidupan Jean Bodin dilihat dari berbagai aspek. Sedangkan kekurangan dari buku ini terutama dalam hal yang membahas latar belakang Jean Bodin adalah terbatasnya informasi yang ada mengenai kehidupan Jean Bodin itu sendiri. Akan tetapi terlepas dari kekurangan tersebut, menurut penulis buku ini layak dijadikan sebagai sumber rujukan dalam penulisan ini.

Sumber lainnya yang penulis gunakan untuk membahas latar belakang kehidupan Jean Bodin berasal dari artikel, diantaranya adalah artikel yang ditulis Mario Turcheti yang berjudul “Jean Bodin”, artikel ini terdapat dalam situs http://plato.stanford.edu/entries.bodin. Artikel ini isinya memberikan informasi mengenai kehidupan Jean Bodin terutama dalam hal pendidikan dan pekerjaannya. Artikel ini secara umum menjelaskan kehidupan Jean Bodin yang berasal dari keluarga kalangan menengah di Prancis. Pada masa remaja Jean Bodin belajar filsafat dan hukum di Toulouse. Setelah lulus studi di Tolouse dia bekerja sebagai redaktur.

Semasa bekerja sebagai redaktur dan kemudian sebagai pengacara salah satu keluarga raja, Jean Bodin rajin membuat tulisan-tulisan berupa artikel dan buku. Salah satu karya besarnya adalah buku yang berjudul “Les Six Livres de la

(7)

17 Republique”. Buku ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul “Six Books of The Commonwealth”. Buku ini dianggap sebagai karya besarnya karena ini adalah buku terlengkap pertama pada masa itu yang membahas mengenai politik.

Walaupun artikel ini tidak mengulas secara lengkap latar belakang kehidupan Jean Bodin. Akan tetapi, menurut penulis artikel ini layak dijadikan sebagai salah satu sumber rujukan untuk membahas latar belakang Jean Bodin.

C. Pemikiran Jean Bodin Mengenai Negara.

Sumber rujukan yang penulis gunakan untuk membahas pemikiran Jean Bodin mengenai negara adalah karangan Jean Bodin sendiri yang berjudul “Six Livres de la République”. Buku tersebut sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh M.J Tooley dengan judul “Six Book of The Commonwealth”. Buku ini menjelaskan mengenai berbagai hal menyangkut politik, seperti membahas mengenai organisasi sosial, berbagai bentuk pemerintahan, pengaruh iklim dan geografi terhadap politik, hubungan antar negara serta badan atau lembaga-lembaga bawahan.

Profesor Henry J Schmandt, seorang guru besar ilmu politik di universitas Wisconsin dalam bukunya A History of Political Philosopy yang sudah diterjemahkan kebahasa Indonesia menjadi Filsafat Politik, Kajian Historis dari Zaman Yunani Kuno Sampai Zaman Modern menyebutkan bahwa “karya terbaik bodin yang dikenal adalah Six Books of Commonwealth” (Shmandt, 2009 : 278).

(8)

18 Berkaitan dengan judul buku “Six Book of The Commonwealth” buku ini dibagi menjadi enam buku, keenam buku tersebut yaitu:

a. Buku Pertama

Buku pertama menjelaskan mengenai keluarga, warga negara, serta aturan mengenai bawahan dan aturan-aturan tentang kedaulatan.

b. Buku Kedua

Buku kedua menjelaskan mengenai tiga jenis bentuk pemerintahan, yaitu, monarki, aristokrasi dan bentuk negara popular

c. Buku Ketiga

Buku ketiga menjelaskan mengenai sistem hukum, para pelaksana pemerintahan dan para pelaku perekonomian

d. Buku Keempat

Buku keempat menjelaskan mengenai kebangkitan dan kejatuhan suatu negara, serta menjelaskan mengenai praktek-praktek terhadap peraturan pemerintahan dan hukum. Selain itu, dijelaskan pula mengenai raja sebagai pemegang pemerintahan.

e. Buku Kelima

Buku kelima menjelaskan mengenai imbalan serta hukuman terhadap peraturan, cara-cara atau strategi berperang serta bagaimana membuat dan menjaga perjanjian dengan kerajaan atau aliansi lain.

(9)

19 f. Buku Keenam

Buku keenam menjelaskan mengenai perbandingan dari tiga jenis bentuk negara (Aristokrasi. Monarki, Negara Popular), serta penjelasan mengenai bagaimana pergantian seorang raja.

Kelebihan dari buku ini adalah memberikan pengetahuan yang luas dari pengarangnya mengenai pemahamannya terhadap teori dan teknik pelaksanaan politik. Selain itu, buku ini membahas secara jelas dan detail terhadap bagaimana sistem dan pelaksanaan politik yang baik menurut pengarangnya.

Sedangkan kelemahan dari buku ini adalah dari segi pembahasannya. Kelemahan tersebut terlihat dari pembahasannya yang terlalu panjang, acak serta terkadang membingungkan antara satu teori atau konsep dengan konsep yang laiinya. Akan tetapi, terlepas dari kekurangannya tersebut. Buku ini pantas dijadikan sebagai sumber rujukan yang utama karena, buku ini merupakan karya pertama yang membahas teori kedaulatan modern sebagai pijakan terhadap pemikiran politik selanjutnya.

Buku berikutnya yang penulis jadikan sebagai sumber rujukan adalah buku karangan Henry Hallam F.R.A.S yang berjudul “Introduction To The Literature Of Europe, In The Fiteenth, Sixteenth, And Seventeenth Centuries”. Buku ini lebih membahas kepada perkembangan hasil budaya manusia terutama hasil pemikiran dari abad ke-15sampai dengan abad ke-17.

Buku ini terdiri dari 8 bab pembahasan dan 534 halaman. Pembagian bab tersebut berdasarkan kepada perbedaan pokok bahasan. Bab pertama, membahas mengenai perkembangan philology. Bab kedua membahas mengenai masalah

(10)

20 teologi di Eropa. Bab ketiga membahas sejarah perkembangan filsafat. Bab keempat membahas mengenai sejarah pemikiran politik dan moral. Bab kelima membahas mengenai Poetry. Bab keenam membahas mengenai sejarah perkembangan drama. Bab ketujuh membahas mengenai seni prosa, serta bab kedelapan membahas membahas mengenai ilmu-ilmu alam seperti fisika. Ke semua bab tersebut mempunyai kesamaan waktu yaitu pada tahun 1550 sampai dengan tahun 1600 Masehi.

Buku ini dijadikan sumber rujukan dikarenakan, isinya memberikan informasi kepada penulis mengenai bagaimana perkembangan pemikiran terutama pemikiran dalam ilmu politik. Dalam buku ini terdapat penjelasan mengenai pemikiran Jean Bodin mengenai politik, mulai dari landasan dasar sampai dengan tatanan praktek politik menurut Jean Bodin.

Kelebihan dari buku ini adalah penjelasan di dalamnya mudah untuk dipahami, hal tersebut dikarenakan penjelasannya sangat sederhana. Selain itu kelebihan dari buku ini adalah cara menjelaskan yang menurut penulis sangat menarik. Menariknya dikarenakan penjelasannya tidak berbelit-belit dan cenderung langsung kepada inti permasalahan yang ingin disampaikan oleh pengarang buku tersebut. Sedangkan kekurangannya hanya terbatas pada informasi yang diberikan cenderung terlalu singkat dan sedikit.

Sumber rujukan lainnya adalah buku karangan J.J Von Schmidd dengan judul asli “Grote Denkers Over Staat En Recht, Van Plato too Kant”. Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh R. Wiratno SH, Djamaludin Dt Singomangkuto SH dan Djamadi dengan judul “Ahli Ahli Pikir Besar Tentang

(11)

21 Negara Dan Hukum”. Buku ini membahas mengenai pemikiran-pemikiran politik dari masa Yunani kuno dengan Plato sebagai tokohnya sampai awal abad ke-19 dengan Imanuel Kant sebagai tokohnya.

Buku ini terdiri dari lima bab, penggolongan bab tersebut berdasarkan kepada pembabakan waktu perkembangan ilmu politik sendiri. Bab pertama membahas perkembangan politik pada zaman purbakala dengan Yunani dan Romawi sebagai topik pembahasannya. Bab kedua membahas perkembangan politik pada zaman pertengahan, dengan doktrin gereja yang menjadi topik utamanya. Bab ketiga membahas perkembangan politik pada abad ke-16 dengan munculnya pemikiran-pemikiran baru mengenai politik pasca reformasi gereja, terutama sistem politik yang cenderung absolut ditangan seorang raja. Salah satu dari pemikiran abad ke-16 adalah pemikiran Jean Bodin mengenai kedaulatan dan politk absolut. Bab keempat membahas perkembangan politik pada abad ke-17. Pada masa ini muncul pemikiran-pemikiran baru tentang politik, salah satu pemikiran politik yang dominan pada masa ini adalah sistem kontrak sosial. Bab kelima membahas perkembangan politik pada abad ke-18. pada masa ini pemikiran-pemikiran mengenai negara yang demokrasi berkembang dengan pesat, salah satu tokoh pada masa ini J.J Rousseau dengan teori pembagian kekuasaannya.

Kelebihan buku ini menurut penulis adalah pemaparan dan penjelasannya disusun secara sistematis, sehingga mudah untuk dipahami antara satu masa dengan masa lainnya. Sedangkan kelemahan dari buku ini adalah hanya sedikit membahas mengenai pemikiran Jean Bodin. Akan tetapi, walaupun demikian hal

(12)

22 tersebut cukup memberikan rujukan kepada penulis untuk memahami bagaimana pemikiran Jean Bodin tersebut.

Buku selanjutnya yang digunakan sebagai sumber rujukan adalah buku tulisan Prof. DR. Sjahran Basah, SH, CN yang berjudul “Ilmu Negara Pengantar, Metode Dan Sejarah Perkembangan”. Buku ini isinya menjelaskan mengenai berbagai hal tentang negara. Hampir sama dengan buku tulisan F Isjwara. Akan tetapi, buku ini seperti terlihat dari judulnya lebih cenderung membahas terhadap metode yang digunakan untuk menyelidiki pertumbuhan suatu negara, perkembangan dan sejarah perkembangan ilmu negara. Selain itu, buku ini juga membahas mengenai sejarah serta perkembangan ilmu negara menurut para ahli mulai dari masa Yunani dengan Socrates sebagai tokohnya sampai dengan masa hukum kenegaraan positif dengan George Jelinek dan Hans Kelsen sebagai tokohnya.

Menurut penulis buku tulisan Prof. DR. Sjahran Basah, SH, CN ini memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan. Keunggulan utama dari buku ini adalah, bahwa penjelasan di dalamnya menggunakan kata-kata yang biasa dipergunakan dalam percakapan sehari-hari. Sehingga dengan hal tersebut buku ini mudah dimengerti dan dipahami. Sedangkan kelemahan buku ini yang utama adalah penggunaan bahasa-bahasa asing seperti Belanda dan Perancis, dan belum diterjemahkan secara menyeluruh ke dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, terlepas dari penggunaan bahasa asing tersebut. Buku ini pantas dijadikan sebagai sumber referensi pada penulisan ini.

(13)

23

D. Politik Absolut Di Tinjau Dari Teori Kedaulatan Jean Bodin

Sebagai sumber rujukan untuk membahas pandangan teori kedaulatan Jean Bodin terhadap sistem politik absolut adalah buku yang sama digunakan oleh penulis untuk membahas latar belakang serta pemikiran Jean Bodin mengenai negara yaitu buku yang berjudul “Bodin on Sovereignity, Six Books of The Commonwealth”. Akan tetapi, pembahasan mendalam mengenai teori kedaulatan Jean bodin terdapat pada bab satu dari buku tersebut. Oleh karena itu penulis akan lebih membahas secara mendalam mengenai teori kedaulatan tersebut berdasarkan bab satu dari buku tersebut.

Pada bab ini dijelaskan mengenai berbagai hal mengenai kedaulatan, dimulai dengan memberikan definisi dari apa itu kedaulatan. Menurut Bodin kedaulatan adalah kekuasaan mutlak dan abadi yang diberikan kepada negara atau dalam bahasa latin disebut majestas (Bodin, 2009 : 65). Selain menjelaskan mengenai definisi dari kedaulatan dijelaskan juga mengenai ciri-ciri seorang Raja atau pemimpin yang berdaulat.

Sumber rujukan lainnya adalah buku karangan Henry J Schmandt yang judulnya adalah “Filsafat Politik, Kajian Historis dari Zaman Yunani Kuno Sampai Zaman Modern”. Buku ini merupakan terjemahan dari karya aslinya yang berjudul A History of Political Philosophy.

Penulis menjadikan buku ini sebagai salah satu sumber rujukan dikarenakan dua hal, yaitu pertama dari sisi penulisnya dan yang kedua dari sisi isi atau bahasannya. Dari sisi penulis, Henry J Schmandt merupakan salah satu guru besar ilmu politik yang sudah tentu mempunyai wawasan serta pengetahuan

(14)

24 yang luas terhadap ilmu politik itu sendiri. Sedangkan dari sisi isi buku sendiri, memberikan informasi berharga kepada penyusun mengenai bagaimana pemikiran Jean Bodin tentang politik.

Kelebihan buku ini menurut penulis adalah penjelasannya mudah dipahami, hal tersebut dikarenakan cara pemaparan terhadap apa yang ingin penulis buku tersebut sampaikan tidak berbeli-belit. Selain itu, bahasa yang digunakan dalam penjelasannya pun memakai bahasa sederhana dan biasa digunakan sehari-hari. Sehingga semakin memudahkan buku ini untuk dipahami.

Kelemahan dari buku ini adalah informasi atau penjelasan yang diberikan sangat terbatas. Hal tersebut dikarenakan buku ini membahas pemikiran serta filsafat politik dari zaman Yunani kuno sampai zaman modern, sehingga tidak heran apabila penjelasan yang dipaparkan pun sangat terbatas termasuk penjelasan mengenai pemikiran Jean Bodin.

Sumber lain yang dijadikan rujukan adalah tulisan yang terdapat dalam situs http://plato.stanford.edu/entries/sovereignty/. Artikel ini membahas kedaulatan mulai dari sejarah kemunculannya, definisi, pelaksanaan serta batasan dari kedaulatan itu sendiri. Pembahasan awal artikel ini dimulai dengan membahas sejarah awal munculnya pemikiran para tokoh mengenai teori kedaulatan, tokohnya seperti Machiavelli, Luther, Bodin, dan Hobbes.

Tulisan para tokoh pemikir yang terdapat pada situs tersebut penulis rasa mudah untuk dipahami, karena pembahasan di dalamnya sederhana dan jelas. Walaupun artikel ini hanya memberikan gambaran secara umum mengenai apa itu

(15)

25 teori kedaulatan, akan tetapi menurut penulis tulisan pada situs tersebut sangat berguna serta layak untuk dijadikan sumber rujukan dalam penulisan ini.

Sumber artikel lainnya adalah artikel karangan Willy Juanggo yang berjudul “Tentang Kedaulatan”, artikel ini terdapat dalam situs http://wierfy.blogspot.com/2009/04/tentang-kedaulatan.html. Artikel ini membahas mengenai definisi kedaulatan secara etimmologis, kemudian disusul dengan menjelaskan kedaulatan menurut Jean Bodin serta sifat-sifat dari kedaulatan itu sendiri. Menurut Jean Bodin kedaulatan dibagi menjadi dua, yaitu

kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar

(http://wierfy.blogspot.com/2009/04/tentang-kedaulatan.html).

Walaupun artikel ini hanya memberikan informasi yang sedikit mengenai teori kedaulatan Jean Bodin. Akan tetapi, hal tersebut sudah cukup memberi tambahan informasi penulis untuk membahas permasalahan dalam penulisan ini.

Referensi

Dokumen terkait

Tata Usaha pada UPTD Tindak Darurat Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda Eselon

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data dasar tentang struktur anatomi akar yang memiliki fungsi khusus yang berbeda dan bermanfaat sumber belajar bagi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti mengenai evaluasi atas efektivitas internal audit sumber daya manusia dalam rangka good

kepastian untuk membuat keputusan sendiri apakah perlu evakuasi, tetap berada di tempat, atau kembali. Segera sesudah gempa berhenti, anggota Jaring Komunikasi SAR

Perlu dibahas element-element penting untuk mendukung implementasi rantai peringatan seperti : Back up Posko 24/7 BPBD ditingkat Provinsi, Kapasitas Staff Posko, Soft

Algoritma OCRchie bergantung pada sekumpulan learning characters atau sebuah kamus karakter yang akan dipergunakan sebagai acuan dalam mengenali karakter- karakter dalam citra

KERJASAMA KABAG KERJASAMA KASUBBAG DALAM NEGERI STAF PELAKSANA ARSIPARIS Fakultas/ unit kerja Surat permohonan dan berkas kelengkapan Mendata surat masuk disposisi

Pada tahun 2010 penggunaan lahan domestik dalam sistem DAS Duriangkang diprediksi akan meningkat menjadi 1656,09 ha dan beban pencemar yang dihasilkan diprediksi sebesar 2804,45