• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM INTELIJEN UNTUK TATA NIAGA GARAM NASIONAL DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KRISIS SIDIK HERMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM INTELIJEN UNTUK TATA NIAGA GARAM NASIONAL DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KRISIS SIDIK HERMAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INTELIJEN UNTUK

TATA NIAGA GARAM NASIONAL DENGAN PENDEKATAN

MANAJEMEN KRISIS

SIDIK HERMAN

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2014

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi berjudul Rancang Bangun Sistem Intelijen Untuk Tataniaga Garam Nasional Dengan Pendekatan Manajemen Krisis adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2014 Sidik Herman

(4)

RINGKASAN

SIDIK HERMAN. Rancang Bangun Sistem Intelijen Untuk Tataniaga Garam Nasional Dengan Pendekatan Manajemen Krisis. Dibimbing oleh ERLIZA NOOR , ERIYATNO, dan DEDI MULYADI.

Garam konsumsi diperlukan oleh seluruh rumah tangga, khususnya untuk member cita rasa asin pada makanan. Karena fungsi ini tidak bisa digantikan, maka garam menjadi produk yang memiliki sifat strategis dan sensitif secara politis. Hampir seluruh negara termasuk Indonesia berusaha mencukupi sendiri kebutuhan (swasembada) garam konsumsi walaupun tidak layak secara ekonomi.

Produksi garam di Indonesia kurang didukung oleh kondisi iklim dengan curah hujan tinggi yang menyebabkan rendahnya produktifitas lahan pegaraman. Peningkatan teknologi yang relatif lamban, menyebabkan produksi garam sepenuhnya tergantung pada iklim. Terkonsentrasinya produksi garam menyebabkan panjangnya rantai pasok dari produsen ke konsumen, sementara itu kondisi geografis sebagai negara kepulauan menyebabkan tingginya biaya distribusi sehingga harga yang diterima petani jauh lebih rendah dari harga pasar. Adanya rembesan garam impor yang sebenarnya ditujukan untuk garam industri menekan harga garam di pasar. Untuk mendukung upaya swasembada garam, diperlukan kebijakan yang dapat menangani masalah kompleks ini.

Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sistem intelijen dengan pendekatan manajemen krisis yang dapat memberikan peringatan dini pada setiap kondisi yang terjadi dalam tata niaga garam nasional khususnya garam konsumsi rumah tangga. Tujuan ini dicapai melalui beberapa tujuan turunan, yaitu: teridentifikasinya sumber pemicu krisis pada rantai pasok garam konsumsi, terumuskannya indikator dan ambang batas terjadinya krisis, menyusun formulasi dan skenario kebijakan dan mengintegrasikan komponen model dan pendekatan manajemen krisis pada sistem peringatan dini tata niaga garam nasional. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai untuk mempermudah pengambilan keputusan dalam mencegah dan memperbaiki rantai pasok apabila terjadi krisis pada pasokan garam konsumsi.

Penelitian menggunakan beberapa teknik. Tahap identifikasi sumber krisis dilakukan melalui pembobotan faktor kunci sumber krisis melalui preferensi pakar menggunakan metode ANP. Untuk melihat dampak dan urgensi faktor pemicu krisis yang teridentifikasi, dilakukan konfirmasi ulang oleh pakar dengan menggunakan metoda Enterprise Risk Manajement (ERM). Prediksi faktor kunci sumber krisis dilakukan dengan menggunakan teknik Timeseries, untuk melihat trend yang akan terjadi kedepan. Ambang batas krisis yang merupakan batas kelayakan minimal dari industri garam ditentukan melalui pendapat pakar menggunakan analisis ambang batas (Threshold Analysis). Perumusan kebijakan menggunakan metode Strategic Assumption Surfacing and Testing ( SAST). Setiap kebijakan tersebut diintegrasikan dengan ambang batas krisis menggunakan

Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS).

Sebagai sumber pemicu krisis teridentifikasi harga garam, cuaca dan introduksi teknologi baru (inovasi). Berdasarkan analisa ambang batas ditemukan bahwa untuk keberlangsungan tataniaga garam konsumsi nasional diperlukan

(5)

harga minimal garam curai di ladang Rp580 270/ ton, cuaca yang mendukung masa produksi 12 dekade dan produksi nasional adalah 870 000ton/tahun.

Berdasarkan hasil dekomposisi trend harga garam ditingkat curai cenderung naik. Trend cuaca cenderung menurun dan dapat menyebabkan masa produksi menurun secara signifikan dari tahun ke tahun. Perlunya adanya introduksi teknologi didasarkan pada peramalan memperlihtkan penurunan produksi yang terjadi setiap tahunnya. Produksi garam nasional sangat berfluktuatif mengikuti perubahan musim dengan kecenderungan menurun sampai tahun 2022.

Analisis terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dengan metode SAST menghasilkan alternatif kebijakan strategis yang diperlukan untuk menghadapi sumber krisis. Tahapan implementasi untuk setiap kebijakan, kelembagaan pelaksana dan tingkat kesulitannya ditetapkan. Kebijakan dengan tingkat kesulitan rendah akan menjadi kebijakan yang bersifat jangka pendek, sementara kebijakan dengan tingkat kesulitan tinggi akan membutuhkan waktu untuk implementasinya sehingga digolongkan kedalam kebijakan jangka panjang. Kebijakan yang menjadi prioritas untuk jangka pendek adalah impor terkendali untuk menutupi kekurangan garam konsumsi disertai dengan penetapan harga garam di tingkat produksi untuk menarik minat produsen dalam memproduksi garam. Kebijakan lainnya yang dianggap penting adalah memperbaiki rantai pasokan melalui perbaikan infrastruktur untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi distribusi. Peningkatan ketersediaan dan penggunaan teknologi tepat guna merupakan cara untuk meningkatkan produksi. Ijin usaha dan penggunaan lahan untuk pegaraman perlu dipermudah, dan disarankan dibentuk Badan Pengendali Stok dan Harga Garam.

Tingkatan krisis pada penelitian ini dibagi menjadi 4, yaitu event, incident,

crisis dan disaster. Setiap kebijakan ditentukan untuk menangani setiap level

krisis secara spesifik. Untuk mempermudah pengguna berinteraksi dengan komputer, maka seluruh hasil yang didapat diterjemahkan ke dalam program komputer dengan menggunakan perangkat lunak Matlab dengan menggunakan logika If-Then Rule.

(6)

SUMMARY

SIDIK HERMAN. Intelligence System Design for National Trade System of

Consumption Salt by Using Crisis Management Approach. Supervised by:

ERLIZA NOOR , ERIYATNO, and DEDI MULYADI.

Consumption salt is being used by household to salty the food. Since this function can not be replaced, the consumption salt is determined as a strategic commodity with high political sensitivity. Almost all countries including Indonesia try to have a self-sufficiency on consumption salt although it is not economically feasible.

Salt production in Indonesia is not competitive due to inappropriate climate with long period of rain. Appropriate technology to increase the salt production has not enough developed. The concentration of salt production only in a few island follows by a long chain of supply. Geographic condition of the country as a big archipelago makes a high cost of distribution. Infiltration of imported industrial salt to the market to be used as consumption salt retards the price of domestic salt. The ability of self sufficiency in consumption salt needs to be supported by a dynamic policies, those are effective in deals with a complex situation as explaine above.

The objective of this research was to design an intelligence system with crisis management approach that can give an early warning to every crisis all along the supply chain of consumption salt. This objective was achieved through interobjectives, those were: source of crisis along the consumption salt supply chain was identified, indicator and treshhold of each source of crisis was determined, policy scenario was formulated, and the component of the model was integrated into the early warning system of the national salt trade system. The result of this research can be used to simplify the policy formulation to prevent a crisis in consumer salt supply chain.

This research was carried out by using method of Analytic Network Process (ANP) to identify the source of crisis through expert preferencies, method of

Enterprise Risk Manajement (ERM) to determine the impact and level of urgency

of each source of crisis, timeseries technique to predict the source of crisis, treshhold analysis to determine minimal levels of each source that cause a crisis,

method of Strategic Assumption Surfacing and Testing (SAST) to formulate the

policy alternatives. All of these policies were integrated by using Adaptive

Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS).

Identified source of crisis in consumption salt supply chain were price of salt, climate, and introduction of new innovation. According to the result of treshhold analysis, the sustainability of consumption salt trade system needs to be

supported by minimal price of salt at production point of IDR580 270 /ton,

climate with a minimum 12 poduction periods (each period consist of 10days without rain) and total national salt production at 870 000ton/year.

Prediction of source of crisis shown that climate tended to fluctuate, resulted a short time of salt production period. This situation would be followed by a slight increase of price of salt. Salt production fluctuated following the fluctuation of the season with a tendention to decrease until 2022.

(7)

Analysis on internal and external factors using SAST method resulted alternatives of strategic policies those are needed to deals with source of crisis. Implementation of each policy was planned including the institution to execute, and their level of difficulties. Alternative policies with low level of difficulties would be short term policies, while those with high level of difficulties would be long term policies. One of the most important short term policy was controlled import to prevent sort of supply of cosumption salt. At the same time, the minimal price of salt at the production level should be determined to maintain the attractiveness of salt production to producers. Other formulated policy was to improve the supply chain through the improvement of infrastructures in the production as well as distribution. The availability of appropriate technology and its usage by producers were defined as very important to improve the production of salt. Simplifying the lisence and liberating the use of land for salt production was needed to encourage the salt producers. It was reccomended to establish a National Body to control stock and price of consumption salt in the country.

The level of crisis in this research was devided into four levels, those were event, incident, crisis, and disaster. Each identified policy was specified to deal with crisis level. To facilitate the interaction of the user with the computer, all of the results were translated into computer program using a software of Matlab with an if-then rule.

(8)

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

(9)

Disertasi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor

pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian

RANCANG BANGUN SISTEM INTELIJEN UNTUK

TATA NIAGA GARAM NASIONAL DENGAN PENDEKATAN

MANAJEMEN KRISIS

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2014

Sidik Herman

(10)

Penguji Luar Komisi pada Sidang Tertutup : Prof Dr Ir Suprihatin : Dr Ir Agus Buono

Penguji Luar Komisi pada Sidang Terbuka : Dr Ir Imam Hidayat : Dr Ir Dida Heryadi S. MA

(11)

Judul Tesis : Rancang Bangun Sitem Intelijen Untuk Tata Niaga Garam Nasional Dengan Pendekatan Manajemen Krisis

Nama : Sidik Herman NIM : F 361090011

Disetujui oleh Komisi Pembimbing

Prof Dr Ir Erliza Noor Ketua

Prof Dr Ir Eriyatno, MSAE Anggota

Dr Dedy Mulyadi, MSi Anggota

Diketahui oleh Ketua Program Studi

Teknologi Industri Pertanian

Prof Dr Ir Machfud, MS

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

(12)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga disertasi ini berhasil diselesaikan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof Dr Ir Eriyatno, MSAE, Dr Dedy Mulyadi, MSi dan Prof Dr Ir Erliza Noor selaku pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan pada Bapak Ir Umar Habson, MM selaku Kepala Balai Besar Kimia dan Kemasan dan Dr Rahyani Ermawati, M.Sc selaku Kepala Bidang Sarana Riset Kemasan atas izin dan dukungannya.

Penulis juga menyampaikan terimakasih sedalam-dalamnya kepada Dr Ir Imam Hidayat, MM, Ir Leo Pramuka, Ir Bambang Hernanto MM, Dr Ir Heru Kusnanto, MSi. dan Prof (Ris) Dr Ir Atih Surjati yang telah memberi banyak masukan selama penelitian, Drs Slamet Untung I, MM serta PT. Garam (Persero) yang telah membantu selama pengumpulan data.

Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga terutama istri dan anak-anakku, juga kedua orang tuaku untuk dukungan semangat, doa dan kasih sayangnya yang tidak pernah surut selama penulis menempuh pendidikan sampai disertasi ini diselesaikan. Proses penulisan ini tak akan pernah tercapai tanpa adanya dukungan dari teman-teman angkatan 2009 program doktor TIP yang selalu kompak memberikan dukungan.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bogor, Agustus 2014 Sidik Herman

(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 Garam 4 Tataniaga 5 Manajemen Krisis 7 Teknik Heuristik 9 Pareto 9

Analytic Network Process ( ANP) 10

Prediksi 12

Analisa Ambang Batas 13

Strategic Assumption Surfacing and Testing ( SAST) 13

Sistem Peringatan Dini 14

Sistem Intelijen 15

Sistem Pakar 15

Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System ( ANFIS) 16

Penelitian Terdahulu dan Posisi Kebaruan Penelitian 18

3 METODE PENELITIAN 20

Kerangka Pemikiran 20

Pengumpulan Data 21

Analisa Data dan Teknik 21

Verifikasi dan Validasi Model 22

Tahapan Penelitian 22

4 ANALISIS SISTEM 24

Teknologi Pembuatan Garam 24

Pelaku Produksi Garam di Indonesia 25

Lahan Produksi Garam dan Tenaga Kerja Pembuatan Garam 25

Kendala Produksi Garam di Indonesia 26

Kualitas Garam 27

Distribusi dan Pemasaran 27

(14)

Tataniaga Garam Nasional 29

Analisis Kebutuhan 32

Formulasi Permasalahan 35

Identifikasi Sistem 35

5 PEMODELAN SISTEM 39

Sub Model Identifikasi Sumber Pemicu Krisis 39 Sub Model Penentuan Ambang Batas Pemicu Krisis 40

Sub ModelPrediksi Sumber Pemicu Krisis 42

Sub Model Manajemen Kebijakan 42

Sub Model Manajemen Krisis 44

6 HASIL DAN PEMBAHASAN 45

Identifikasi Sumber Krisis 45

Analisis Ambang Batas Krisis 50

Prediksi Sumber Pemicu Krisis 57

Model Manajemen Kebijakan 61

Manajemen Krisis 67

Verifikasi dan validasi 79

Implikasi Manajerial 79

7 SIMPULAN DAN SARAN 83

DAFTAR PUSTAKA 85

LAMPIRAN 89

(15)

DAFTAR TABEL

1 SNI Garam Beryodium 4

2 Posisi rencana penelitian terhadap penelitian sebelumnya 19

3 Produksi Garam Nasional 24

4 Data Areal dan Tenaga Kerja Pegaraman 26

5 Perkembangan Kualitas Garam 27

6 Perubahan harga garam di titik pengumpul 28

7 Analisis kebutuhan 33

8 Indeks Keakuratan Koefisien Kendall’s 46

9 Harga pokok Produksi 51

10 Harga Garam Curai 2002-2012 52

11 Potensi Produksi Garam Pada Musim Nasional 53

12 Pengaruh Bulan Kering terhadap Produktivitas Garam Setara K1 53

13 Produksi garam nasional dalam kualitas1 54

14 Keuntungan Penerapan Teknologi Geomembran dibandingkan

dengan Teknologi Tradisional 56

15 Peramalan Harga Garam Curai 58

16 Peramalan Dekade Kering 59

17 Peramalan Produksi Nasional 60

18 Implementasi Kebijakan 65

19 Skenario If than Rules pada tataniaga garam nasional 67

20 Batasan Krisis Untuk Tataniaga Garam 70

21 Hasil training data tata niaga garam 73

(16)

DAFTAR GAMBAR

1 Hubungan antar elemen pada teknik ANP 10

2 Batas dari Tingkatan Krisis 13

3 Struktur Dasar Sistem Ahli 16

4 Model Sugeno 17

5 Kerangka pemikiran penelitian 21

6 Tahapan penelitian 24

7 DistribusiGaram Nasional 32

8 Aktor TataniagaGaram Nasional 33

9 Diagram makro causal loop tataniaga garam nasional 37 10 Diagram Black Box Manajemen Pengendalian Krisis 39

11 Identifikasi Sumber Pemicu Krisis 40

12 Tahapan Identifikasi Sumber Pemicu Krisis 41

13 Tahapan Pembentukan Kebijakan dan Manajemen Krisis 44 14 Tahapan Pemeringkatan asumsi strategis dengan teknik SAST 45

15 Konfigurasi Manajemen Krisis 45

16 Jejaring Keterkaitan Antar Elemen pada Tata Niaga Garam Nasional 46

17 Hasil Pembobotan ANP 47

18 Diagram Pareto Penentuan Prioritas Sumber Pemicu Krisis 50 19 Penerapan Geomembran pada Peta Kristalisasi di Areal Pegaraman

PT. Garam 56

20 Perbandingan Hasil Panen Komulatif antara Meja Kristalisasi Dasar Tanah metoda Petani dengan Dasar Geomembran 57 21 Peramalan harga garam bahan baku dengan metode dekomposisi 58 22 Peramalan dengan metode dekomposisi terhadap cuaca 59 23 Peramalan dengan metode dekomposisi terhadap produktivitas lahan 60 24 Tahapan Pemeringkatan asumsi strategis dengan teknik SAST 61 25 Pemeringkatan asumsi strategis dengan teknik SAST pada Faktor

Harga 62

26 Pemeringkatan asumsi strategis dengan teknik SAST pada Faktor

Cuaca 63

27 Pemeringkatan asumsi strategis dengan teknik SAST pada Faktor

Introduksi Inovasi 64

28 Struktur model input dan output ANFIS 70

29 Jendela ANFIS Editor untuk proses training data 71

30 Grafik data training 71

31 Jendela pengaturan parameter input dan output ANFIS 72

32 Ikon proses training data FIS 72

33 Grafik hasil Generate FIS dengan error 0.000025 73 34 Hasil pengujian model ANFIS tata niaga garam 74

35 Struktur model ANFIS tata niaga garam 74

36 Bentuk MF untuk input Cuaca 75

37 Bentuk MF untuk input Harga 75

(17)

39 Contoh output ANFIS tata niaga garam ( Nilai output 3 atau Krisis) 76 40 Contoh output ANFIS tata niaga garam ( Nilai output 4 atau Disaster) 77 41 Rancangan Aplikasi ANFIS pada Matlab untuk Tataniaga Garam 77

42 Simulasi Model ANFIS untuk Tataniaga Garam 78

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

1 Hasil prioritas masing-masing atribut 88

2 Hasil Analisa ANP pada Klaster 89

3 Eksplorasi Asumsi Strategis dengan pendekatan SAST 91

Referensi

Dokumen terkait

Terwujudnya tujuan merupakan akibat Hukum pokok akad, seperti pemindahan hak kepemilikan dari si penjual kepada si pembeli pada akad jual beli, lihat macam-macam tujuan akad

Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya dapat mempertinggi

Hal ini dapat dijelaskan bahwa selama fermentasi pembentukan nata akan semakin baik dan semakin tebal, dengan semakin tebalnya nata yang terbentuk maka kekerasan

Selanjutnya Muslim Hadi tahun 2004 melakukan penelitian dengan judul studi pelaksanaan evaluasi hasil belajar PAI di SLTP Negeri 2 Arut Selatan Kabupaten Kota

Jadi pak/bu, sekarang saya akan melakukan pengambilan sampel jaringan kulit bapak/ibu untuk mengkonfirmasi diagnosis dari penyakit yang bapak/ibu alami.. Saya

Berdasarkan pada hasil analisis hipotesis uji t yang telah dilakukan pada penelitian ini, sehingga variabel analisis jabatan berpengaruh secara tidak signifikan

Dalam karya ini penulis akan mengembangkan lagu atau dendang, nada dan irama pada Saluang Panjang yang dikombinasikan dengan beberapa jenis alat musik lainnya,

Dalam merencanakan perlengkapan perjalanan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : mengenal jenis medan yang akan dihadapi (hutan, rawa, tebing,