• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR TOLAK PELURU GAYA O’BRIEN BERBASIS KAJIAN BIOMEKANIK (Studi Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Kajian Biomekanik Tolak Peluru Gaya O’Brien di SMK Nege

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR TOLAK PELURU GAYA O’BRIEN BERBASIS KAJIAN BIOMEKANIK (Studi Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Kajian Biomekanik Tolak Peluru Gaya O’Brien di SMK Nege"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu cepat sehingga jika tidak dicermati, maka kita akan menjadi korban, terutama korban teknologi komunikasi. Semakin canggihnya perkembangan di dunia komunikasi, dunia seolah-olah sudah tanpa batas, bahkan dalam berkomunikasi saat ini, komunikasi tanpa tatap muka menjadi hal yang lumrah terjadi. Tren menggunakan media sosial menjadi hal yang wajib bagi remaja untuk mengikutinya, Sehingga tidak heran dengan banyaknya program televisi serta menjamurnya stasiun televisi membuat anak-anak lebih enjoy untuk duduk di depan televisi dan bermain handphone. Adanya perubahan-perubahan di atas merupakan suatu sinyal penting untuk dicarikan alternatif pemecahannya. Dari kondisi seperti itu, akhirnya para praktisi pendidikan berpikir keras untuk merumuskan suatu paradigma baru dalam dunia pendidikan. Pelaksanaan full day school merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai masalah pendidikan, baik dalam prestasi maupun dalam hal moral atau akhlak. Dengan mengikuti full day school, orang tua dapat mencegah dan menetralisir kemungkinan dari kegiatan-kegiatan anak yang menjerumus pada kegiatan yang negatif. Salah satu alasan para orang tua memilih dan memasukkan anaknya ke full day school adalah dari segi edukasi siswa (Baharudin, 2010: 230).

Tujuan Pendidikan Nasional tidak dapat dipisahkan dari tujuan nasional, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), pada Bab II Pasal 3 dinyatakan :

(2)

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, pemerintah dan para stakeholder berupaya meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan dapat tercermin dari berbagai macam indikator salah satunya adalah mutu sumber daya manusia.Keberhasilan pendidikan atau kegiatan belajar tidak hanya dilihat dari seberapa tinggi nilai seorang siswa akan tetapi dapat dilihat dari berbagai aspek. Menurut Bloom dalam taksonominya terhadap hasil belajar, hasil belajar dikategorikan pada tiga ranah (1) ranah kognitif (Cognitif domain), (2) ranah afektif (Affektif domain), (3) ranah psikomotor (motor skill domain) (Uno, 2008: 211). Kawasan kognitif mengacu pada respons intelektual seperti pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah afektif mengacu pada respon sikap, sedangkan ranah psikomotor berhubungan dengan perbuatan fisik.

(3)

berati apabila tidak ada yang dididik, demikian pula dengan pendidikan juga tidak akan berjalan apabila tidak ada siapa yang menjalankan pendidikan tersebut, serta pendidikan tidak ada gunanya kalau tidak ada tujuan.

Pendidikan Jasmani di sekolah harus memenuhi konsep-konsep di atas dan mempunyai tujuan tertentu yang mengarah ke tujuan pendidikan. Yaitu meningkatkan kesegaran jasmani dan daya tahan tubuh siswa, dengan bugarnya kondisi siswa akan mempengaruhi tingkat belajar siswa serta minat dalam mengikuti pembelajaran, Menurut Nadisah (1992: 15) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah bagian dari pendidikan (secara umum) yang berlangsung melalui aktivitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.

(4)

kemanusiaan. Dikemukakan juga arti pendidikan jasmani di dalam Depdiknas (2006: 6) Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan direncanakan secara sistematik bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, sosial dan emosional.

Sekolah selain sebagai lembaga pendidikan formal, juga dapat berfungsi sebagai tempat pengembangan dan pembinaan olahraga. Terbukti dengan masuknya olahraga atletik kedalam kurikulum sekolah, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah kejuruaan memberikan dampak yang positif didunia pendidikan, dalam perkembangannya olahraga atletik menjadi cabang olahraga yang populer di Indonesia, khususnya pada nomor lempar, terbukti atlet putri Indonesia Eki Febri Ekawati merebut medali emas SEA Games 2017 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, dari tolak peluru dengan gaya O’Brien dengan prestasi tolakan sejauh 15,39 meter. Prestasi yang sangat luar biasa ini tentu saja memerlukan latihan dengan keras.

(5)

keterbatasan tatap muka tidak memungkinkan guru memantau secara terus menerus perkembangan kemampuan siswa, kedua belum adanya media pembelajaran yang praktis untuk kompetensi tolak peluru. Konsep pembelajaran yang saat ini sedang dikembangkan adalah pembelajaran yang aktif, inisiatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Tentunya hal ini menuntut agar konsep yang dikembangkan dapat menumbuhkan keterlibatan siswa. Sehingga tanpa disadari secara langsung oleh siswa ternyata siswa telah terlibat secara jauh dan mendalam dalam proses pembelajaran.

Pada era yang serba canggih ini sudah dapat dipastikan bahwa semua sekolah memiliki sarana prasarana komputer dengan jumlah dan kualitas yang cukup memadai. Bahkan sebagian besar siswa telah memiliki komputer dirumahnya masing-masing. Tentunya hal ini akan sangat mendukung dalam pengembangan latihan keterampilan teknik dasar Tolak peluru gaya O’Brien berbasis kajian biomekanik. Disamping itu kelengkapan fitur-fitur pendukung telephone genggam perangkat multimedia portable sangat accessable dan sangat murah untuk dapat dimiliki para siswa. Dengan demikian siswa akan dapat melaksanakan pembelajaran secara mandiri di manapun dan kapanpun dia kehendaki secara sukarela dan senang hati. Bahkan hal ini dapat mencegah dan menanggulangi dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bentuk perlindungan hukum terhadap bayi dalam kaitannya dengan pemasaran produk susu pengganti air susu ibu

Perpanjangan Pemberlakuan Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Laut Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)..

69 Pemberian Tugas, Latihan, dan Tanya-Jawab serta Teknik Parafrasa dan Identifikasi Komponen Tutur untuk Peningkatan Penguasaan Ragam Bahasa: PTK dalam Matakuliah Analisis

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1998:99). Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat

Penilaian kelayakan besarnya kredit dan jangka waktunya dapat kita lihat dari cash flow serta laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) tiga tahun terakhir. Jika dari

Berdasarkan hasil uji statistik univariatterhadap tingkat kemandirian responden dalam melakukan Activitiy Daily /LYLQJ¶V $'/¶V sebelum intervensi Activity 'DLO\

Jika setelah berakhirnya perjanjian kerja ke-2 ternyata PIHAK KEDUA tidak diajukan untuk pengangkatan sebagai karyawan tetap oleh PIHAK PERTAMA, maka perjanjian kerja kontrak

Hasil penelitian yang diperoleh setelah dianalisis bahwa dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing pada materi pokok listrik dinamis peserta didik kelas XA