• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 5. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika - UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS VII A SMP N IV SATU ATAP KALIBAGOR T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 5. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika - UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS VII A SMP N IV SATU ATAP KALIBAGOR T"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

5. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yaitu pemahaman dan konsep. Menurut Poerwadarminto (1993), pemahaman berasal dari kata “Paham” yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal. Seseorang dapat dikatakan paham terhadap suatu hal, apabila orang tersebut mengerti benar dan mampu menjelaskan suatu hal yang dipahaminya.

Pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga kategori tingkat terendah, tingkat kedua dan tingkat ketiga. Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya, misalnya: dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian. Tingkat ketiga (tingkat tertinggi) adalah pemahaman ekstrapolasi tertulis dapat membuat ramalan konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus atau masalahnya.

(2)

konsep dalam matematika adalah ide atau gagasan yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan tanda (objek) ke dalam contoh. Sedangkan Suherman (2003 :29) menyatakan bahwa konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan yang mempunyai atribut yang sama.

Menurut pendapat Kilpatrick dan Findel (2001) indikator pemahaman konsep yaitu :

1) Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari.

2) Kemampuan mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi

atas tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut. 3) Kemampuan menerapkan konsep secara algoritma.

4) Kemampuan memberikan contoh dan counter example dari konsep yang telah dipelajari (kemampuan memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang telah dipelajari)

5) Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematika.

6) Kemampuan mengaitkan berbagai konsep (internal dan eksternal

matematika).

7) Kemampuan mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu

konsep.

(3)

menyelesaikan tugas yang baru. Sedangkan proses pembelajaran yang bertujuan agar siswa memiliki pemahaman relasional yaitu siswa harus membangun struktur konseptual sehingga mereka dapat menghasilkan banyak skema rencana penyelesaian.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa pemahaman konsep matematika adalah kemampuan siswa dalam menerjemahkan, menafsirkan, dan menyimpulkan suatu konsep matematika berdasarkan pembentukan pengetahuannya sendiri, bukan menghafal.

6. Pembelajaran Cooperative

(4)
(5)

Salah satu metode pembelajaran cooperative yang tepat untuk digunakan dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran matematika adalah tipe The Power Of Two. Penerapan The Power Of Two diharapkan dapat menghilangkan rasa bosan siswa dalam belajar matematika. Metode pembelajaran ini bertujuan untuk saling memberikan informasi atau saling bertukar pikiran dengan siswa lain. Hal ini akan membuat suasana kelas lebih menyenangkan sehingga siswa lebih bersemangat dan termotivasi untuk belajar matematika. Akibatnya, kemampuan pemahaman konsep matematika siswa akan meningkat dan prestasi belajar siswa juga akan meningkat.

7. The Power of Two

Strategi pembelajaran kekuatan dua kepala (the power of two) termasuk bagian dari pembelajaran cooperative adalah belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan kerja sama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai kompentensi dasar (Mafatih, 2007). Strategi pembelajaran The Power Of Two berarti menggabungkan kekuatan dua kepala. Menggabungkan dua kepala dalam hal ini adalah membentuk kelompok kecil, yaitu masing-masing siswa berpasangan (Ramadhan,2009:1).

(6)

keaktifan belajar matematika siswa. Menurut Muqowin (2007), strategi pembelajaran The Power Of Two (Kekuatan Dua Kepala) adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong munculnya keuntungan dari sinergi itu, sebab dua orang tentu lebih baik dari pada satu.

Strategi pembelajaran The Power Of Two ini menekankan pada keaktifan siswa dengan melibatkan siswa secara aktif melalui diskusi mengenai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan pasangannya. Dalam hal ini, siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah. Dalam proses tutorial ini, siswa kelompok atas akan meningkat kemampuan akademiknya karena memberi pelayanan sebagai tutor membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang hubungan ide-ide yang terdapat di dalam materi tersebut. Secara keseluruhan penerapan strategi pembelajaran The Power Of Two bertujuan agar membiasakan siswa belajar aktif baik secara

(7)

Menurut Sanaky (2006:45), penerapan strategi pembelajaran “Kekuatan Berdua” (the power of two) dengan langkah-langkah/prosedur yang dilakukan guru sebagai berikut:

a. Langkah pertama, membuat problem. Dalam proses belajar, guru memberikan satu atau lebih pertanyaan kepada siswa yang membutuhkan refleksi (perenungan) dalam menentukan jawaban. b. Langkah kedua, guru meminta siswa untuk merenung dan menjawab

pertanyaan sendiri-sendiri.

c. Langkah ketiga, guru membagi perserta didik berpasang-pasangan.

Pasangan kelompok ditentukan menurut daftar urutan absen atau bisa juga diacak. Dalam proses belajar setelah semua siswa melengkapi jawabannya, bentuklah ke dalam pasangan dan mintalah mereka untuk berbagi (sharing) jawaban dengan yang lain.

d. Langkah keempat, guru meminta pasangan untuk berdiskusi mencari jawaban baru. Dalam proses belajar, guru meminta siswa untuk membuat jawaban baru untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki respon masing-masing individu.

e. Langkah kelima, guru meminta peserta untuk mendiskusikan hasil

sharingnya. Dalam proses pembelajaran, siswa diajak untuk

(8)

materi pembelajaran. Ketika semua pasangan telah menulis jawaban-jawaban baru bandingkan jawaban-jawaban setiap pasangan di dalam kelas (Zaini, 2008).

Strategi pembelajaran The Power of Two memiliki beberapa keunggulan antara lain Pertama, Siswa tidak terlalu menggantungkan guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dan belajar dari siswa lain. Kedua, mengembangkan kemampuan dalam mengungkapkan ide atau gagasan kemudian membandingkannya dengan orang lain. Ketiga, membantu siswa untuk dapat bekerjasama dengan orang lain. Keempat, membantu siswa untuk lebih bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya. Kelima, meningkatkan motivasi dan rangsangan untuk berfikir. Keenam,

meningkatkan prestasi akademik serta kemampuan sosialnya.

8. Materi Himpunan

Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pokok bahasan himpunan diajarkan pada kelas VII untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada semester II. Pokok bahasan himpunan mempunyai sub pokok bahasan sebagai berikut;

a. Memahami pengertian dan notasi himpunan, serta penyajiannya. 1) Menyebutkan masalah yang merupakan himpunan, menyebutkan

(9)

2) Mengenal himpunan berhingga dan tak berhingga, kosong, nol serta notasinya dan himpunan semesta serta anggotanya.

b. Memahami konsep himpunan bagian dan anggotanya.

c. Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang (difference), dan komplemen pada himpunan.

1) Menjelaskan pengertian irisan dan gabungan dua himpunan. 2) Menjelaskan kurang (difference) himpunan dari himpunan lain. 3) Menjelaskan komplemen dari suatu himpunan.

d. Menyajikan himpunan dengan diagram venn.

1) Menyajikan gabungan/irisan dua himpunan dengan diagram

venn.

(10)

B. Kerangka Berfikir

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini berdasarkan pada permasalahan rendahnya kemampuan pemahaman konsep siswa Kelas VII A SMP Negeri IV Satu Atap Kalibagor. Dengan nilai KKM sebesar 70 (tujuh puluh) tetapi hanya ada 13 (tiga belas) siswa yang telah mencapai KKM

Pemahaman konsep siswa kelas VII A SMP N IV Satu Atap Kalibagor meningkat

Dari hasil observasi siswa diketahui kemampuan pemahaman konsep Kelas VII A SMPN IV Satu Atap Kalibagor masih rendah,

Dikarenakan belum tercapainya indikator pemahaman konsep seperti; 1) Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari.

2) Kemampuan mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atas tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut.

3) Kemampuan menerapkan konsep secara algoritma.

4) Kemampuan memberikan contoh dan counter example dari konsep yang telah dipelajari (kemampuan memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang telah dipelajari) 5) Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi

matematika.

6) Kemampuan mengaitkan berbagai konsep (internal dan eksternal matematika). 7) Kemampuan mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep.

Penerapan

Pembelajaran cooperative tipe The Power of Two

a) Guru mengajukan satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan dan pemikiran.

b) Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara individual.

c) Setelah semua peserta didik menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, mintalah mereka untuk berpasangan dan saling bertukar jawaban dengan yang lain dan membahasnya.

d) Guru meminta pasangan-pasangan tersebut membuat jawaban baru untuk setiap pertanyaan, sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka.

(11)

(tuntas), sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai KKM tergolong masih sangat banyak yaitu 18 (delapan belas) siswa dengan persentase ketuntasan 42%.

Untuk mengatasi permasalahan rendahnya pemahaman konsep, maka peneliti menerapkan pembelajaran Cooperative tipe The Power Of Two. Langkah-langkah The Power Of Two adalah gurumengajukan satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan dan pemikiran; peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara individual; setelah semua peserta didik menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, mintalah untuk berpasangan dan saling bertukar jawaban dengan yang lain dan membahasnya; guru meminta pasangan-pasangan tersebut membuat jawaban baru untuk setiap pertanyaan, sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka; ketika semua pasangan telah menulis jawaban baru, bandingkan jawaban setiap pasangan di dalam kelas (Zaini, 2008).

C. Hipotesis

Berdasarkan landasan teoritis di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pembelajaran Cooperative tipe The Power Of Two dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa VII A

Gambar

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PERLAKUAN PERENDAMAN TERHADAP KANDUNGAN ASAM FITAT DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA TEPUNG DAN EKSTRAK.. KACANG KORO GLINDING ( Phaseolus

Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan ke-Hadirat Allah SWT, yang telah memberikan berbagai kemudahan dan limpahan karunia-Nya kepada penulis, hingga

Produk terdiri dari dua jenis, yaitu produk yang beruba barang maupun jasa. Baik barang maupun jasa, keduanya memiliki kemungkinan adanya konsumsi barang secara fisik. Barang

Teknologi itu sendiri berkaitan dengan kata Yunani kuno ”tecne” yang berarti keterampilan dalam proses, peralatan dan cara berfikir untuk mempermudah pengadaan, perbaikan

melakukan pengawasan terhadap usaha/kegiatan yang menjadi peserta Proper. Untuk mempermudah pengawasan, PPLH akan menjadi anggota dari Tim Teknis Proper. Namun sekalipun begitu,

Berdasarkan hasil penilaian tingkat kesehatan bank menggunakan metode CAMEL antara Bank BCA dan Bank Mandiri periode tahun 2004 hingga tahun 2007 maka dapat diambil kesimpulan

SMS Marketing rata- rata 90% PASTI DIBACA OLEH PENERIMANYA, oke baiklah sekali lagi saya ulang bahwa “90% promosi kita dibaca oleh penerima” SMS tersebut, entah dia

b) file/scan identitas barang yang ditawarkan melampirkan spesifikasi teknis disebutkan dengan lengkap (jenis, tipe dan merek) disertai dengan brosur dan gambar sesuai