• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Anas Dian Idola BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Anas Dian Idola BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan, yang bertujuan agar dapat berkembang dengan baik dan dapat mengoptimalkan seluruh potensinya. Pendidikan dari tahun ke tahun berkembang semakin maju sesuai tuntutan zaman. Tuntutan zaman mendorong manusia untuk lebih kreatif dalam mengembangkan atau menerapkan pendidikan di sekolah sebagai ilmu dasar. Hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat penting untuk menentukan maju mundurnya suatu bangsa, maka untuk menghasilkan sumber daya manusia yang baik sebagai subjek dalam pembangunan, diperlukan modal dari hasil pendidikan itu sendiri.

(2)

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Matematika sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang banyak mendasari perkembangan ilmu pengetahuan lain, memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, matematika digunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manusia. Menurut Uno (2009) seseorang akan mudah memecahkan masalah dengan bantuan matematika, karena ilmu matematika itu sendiri memberikan kebenaran berdasarkan alasan yang logis dan sistematis, serta matematika dapat memudahkan dalam pemecahan masalah karena proses kerja matematika dilalui secara berurut yang meliputi tahap observasi, menebak, menguji hipotesis, mencari analogi, dan akhirnya merumuskan teorema-teorema.

(3)

mencoba-coba. Mengembangkan kemampuan pemecahkan masalah. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan grafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan. Salah satu hal yang menunjang tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang baik yaitu adanya sebuah komunikasi, dalam hal ini komunikasi matematis. Komunikasi dalam matematika merupakan bagian penting dalam pembelajaran matematis.

Komunikasi matematis mempunyai peranan dalam menyelesaikan sebuah permasalahan matematika karena matematika erat kaitanya dengan penggunaan simbol-simbol yang penting untuk diinterpretasikan.

Menurut (NCTM: 2000) “Communication is an essential part of mathematics and mathematics education. It is a way of sharing ideas and clarifying understanding. Through communication, ideas become objects of reflection, refinement, discussion, and amendment. The communication process also helps build meaning and permanence for ideas and makes them public”.

(4)

Kemampuan komunikasi matematis diartikan sebagai kemampuan merefleksikan suatu gambar ke dalam ide-ide matematika, menyatakan permasalahan metematika dengan menggunakan simbol-simbol dan memberikan penjelasan dengan bahasa atau penulisanya sendiri secara matematis. Dengan komunikasi matematis, siswa dapat mengemukakan ide dengan cara mengkomunikasikan pengetahuan matematika yang dimilikinya baik secara lisan maupun tulisan.

(5)

dalam menyelesaikan suatu permasalahan, penggunaan simbol-simbol untuk menyelesaikan masalah semua itu jadi terabaikan.

Untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan komunikasi matematisnya, diperlukan model pembelajaran yang bisa mengoptimalkan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan cara pengalaman langsung sesuai fakta dan melalui proses inquiri. Mengacu pada kurikulum 2013 yang menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah. Agar dapat dikatakan sebagai metode yang bersifat ilmiah, maka sebuah metode penyelidikan/ inquiri/ pencarian (method of inquiry) haruslah didasarkan pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Oleh sebab itulah metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.

(6)

timbul dari dalam dirinya serta lingkungan belajar yang mendukung peran aktif siswa pada pembelajaran tersebut. Menurut Hamdani (2011) Problem Based Learning (PBL) adalah salah satu model yang menekankan masalah kehidupan yang bermakna bagi siswa dan peran guru dalam menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan, dan menfasilitasi penyelidikan dan dialog. Dari pengalaman langsung yang didapat dari pemecahan masalah yang dihadapi siswa diharapkan siswa mampu membagi suatu konsep yang benar tentang materi yang didapat dari proses belajar dengan siswa yang lain sehingga komunikasi matematis antar siswa dan siswa serta guru sebagai mentor dapat terwujud.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui “Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana capaian kemampuan komunikasi matematis siswa SMP yang diajar dengan pembelajaran Langsung?

2. Bagaimana capaian kemampuan komunikasi matematis siswa SMP yang diajar dengan Problem Based Learning (PBL)?

(7)

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui capaian kemampuan komunikasi matematis siswa SMP yang diajar dengan pembelajaran Langsung.

2. Untuk mengetahui capaian kemampuan komunikasi matematis siswa SMP yang diajar dengan Problem Based Learning (PBL).

3. Untuk mengetahui pengaruh Problem Based Learning (PBL) dan pembelajaran Langsung terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa SMP.

D. Manfaat

Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Sekolah

Secara tidak langsung akan ikut andil dalam membantu memperlancar proses belajar mengajar.

2. Bagi Guru

Dapat memberikan masukan dan pengetahuan kepada guru tentang model pembelajaran inovatif.

3. Bagi Siswa

(8)

4. Bagi Peneliti

a. Penelitian ini dapat menambah wawasan tentang pelaksanaan Problem Based Learning (PBL).

Referensi

Dokumen terkait

Tindakan mitigasi yang dilakukan untuk risiko-risiko yang termasuk dalam risiko dominan pada pembangunan Underpass Dewa Ruci dilakukan dengan tindakan mengurangi risiko

Untuk menentukan adanya perbedaan antar perlakuan digunakan uji F, selanjutnya beda nyata antar sampel ditentukan dengan Duncan’s Multiples Range Test (DMRT).

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut

Tujuan akhir model indeks tunggal adalah sama halnya dengan analisis Markowitz, melacak batas efisien (efficient frontier) dari set portofolio yang dimana investor akanmemilik

Berdasarkan pengamatan kemampuan berbahasa siswa pada siklus 1 telah mengalami peningkatan dari pratindakan walaupun belum mencapai persentase KKM yang telah ditentukan.

P (Participants) P1 dalam dialog tersebut adalah Lorna yang sedang berbicara pada P2 yaitu James... 145 No

Dari perhitungan kedua cara tersebut diatas dipilih satu metode yang akan digunakan dalam perencanaan yaitu yang paling besar dan sesuai dengan karakteristik

5 Jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Agustus 2010 mencapai 108,2 juta orang, bertambah sekitar 800 ribu orang dibanding keadaan pada Februari 2010 yang sebesar 107,4