• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN RERATA PENGETAHUAN IBU HAMIL SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS WANGON II KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBEDAAN RERATA PENGETAHUAN IBU HAMIL SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS WANGON II KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PE RBE DAAN RE RATA PE NGETAH UAN IBU HAMIL SEBELUM DAN SE SUDAH MENGI KUTI KELAS

IBU H AMIL DI PUSKES MAS WANGO N II KABUPATE N B ANYUMAS

TAHUN 2012

Arfiah Eliana dan Warni Fridayanti Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto

Jl. KH. Wahid Hasyim No. 274 A Telp. 085292166423 Email : warnifridayanti@yahoo.co.id

ABSTRACT

Introductions: The preparation of pregnant women is important to face pregnancy, gift baby, parturition, baby treatment by joining pregnant women class can decrease number of maternal mortality rate on 2015 into 102/100000 life birth. Wangon public health center II have not ever held research about pregnant women class especially the development of pregnant women knowledge after joining pregnant women class, even Wangon public health center II have hold pregnant women class since 2010.

Objectives: The objectives of this research for knowing the different of average pregnant women knowledge before and after joining pregnant women class in Wangon public health center II Banyumas Regency 2012.

Methods: This research is pre experiment research, the one group pre test and post test design with cross sectional data collecting, 62 population of pregnant women. The research instrument was questioner. The data analyze used univariat analytic for knowing frequency distribution and bivariat test pair “t” test.

Results: Before joining pregnant women class, the average of pregnant women knowledge was 11; minimal 1 maximal 14, after joining pregnant women class the average of pregnant mother knowledge was 14; minimal 12 maximal 14. There was differentiation among the average of pregnant women knowledge before and after joining pregnant women class (p value 0,000 < 0,05)

Conclusions and suggestion: there was a acfferance among the average of pregnant women knowledge before and after joining pregnant women class. By giving counseling in pregnant women class is effective to increase pregnant women knowledge so it will be better if midwife must give counseling regularly and Wangon public health center II improving the frequency of pregnant women class meeting. It can decrease of maternal mortality rate Indonesia especially in Banyumas.

(2)

PENDAHULUAN

Penyuluhan kesehatan ibu dan anak pada umumnya masih banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau kegiatan posyandu. Kelemahan kegiatan ini yaitu pertama pengetahuan ibu hamil hanya terbatas pada masalah kesehatan yang dialami saat konsultasi, kedua penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas yang bersangkutan, ketiga tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan secara lintas program, keempat pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan (Depkes RI, 2009).

Perlunya metode yang berbeda guna meningkatkan pengetahuan ibu hamil, sehingga Dinas Kesehatan mengeluarkan kebijakan kegiatan kelompok belajar ibu hamil yang disebut Kelas Ibu Hamil. Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu sampai dengan 36 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 sampai 15 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi, tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal, terkoordinir ada pemantauan berkesinambungan (Depkes RI, 2009).

Pelaksanaan kelas ibu hamil tahun 2010 di puskesmas Wangon II dilaksanakan 2 kali setiap bulan, ibu yang mengikutinya sebanyak 120 orang. Sedangkan pada tahun 2011 hanya 87 ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil. Selama ini belum pernah diadakan evaluasi mengenai peningkatan pengetahuan ibu hamil yang mengikuti program kelas ibu hamil. Dari data tersebut sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Rerata Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum Dan Sesudah Mengikuti Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Wangon II Kabupaten Banyumas Tahun 2012”.

(3)

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

Soekanto, (2002) menjelaskan bahwa pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil dari penggunaan pancaindranya, yang berbeda sekali dengan kepercayaan, takhayul dan penerangan-penerangan yang keliru.

Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2003).

Menurut Soekanto (2002), ada beberapa macam faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan manusia antara lain:

1. Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Tingkat pendidikan menunjukan korelasi positif dengan terjadinya perubahan perilaku positif yang meningkat dan dengan demikian pengetahuan juga meningkat.

2. Informasi

Seseorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.

3. Budaya

Seseorang yang mempunyai sumber informasi lebih dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan.

4. Pengalaman

Suatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal.

5. Sosial Ekonomi

Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup, semakin tinggi tingkat sosial ekonomi akan menambah tingkat pengetahuaan.

Azwar dalam buku Maehfoedz (2005) mengatakan Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan menyebarkan

(4)

pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.

B. Ibu Hamil

Ibu hamil adalah kondisi seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan.

Ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi dalam 3 bagian : 1) Kehamilan triwulan pertama (antara 0 – 12 minggu). 2) Kehamilan triwulan kedua (antara 12 – 28 minggu). 3) Kehamilan triwulan ketiga (antara 28 – 40 minggu).

Triwulan pertama organ janin mulai dibentuk. Triwulan kedua organ janin telah dibentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan. Janin yang lahir trimester ketiga telah viable (dapat hidup). Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan dibawah 20 minggu disebut abortus (keguguran). Bila dilahirkan dibawah 36 minggu disebut partus prematurus (persalinan prematur). Kehamilan dari 38 minggu – 40 minggu disebut partus arterm.

C. Antenatal Care Class (ANC Class) atau Kelas Ibu Hamil

Merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, melalui praktik dengan menggunakan buku KIA. (Depkes RI : 2009)

1. Tujuan Umum:

Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca

(5)

persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.

2. Tujuan Khusus:

a. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.

b. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang:

1) Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan (apa kehamilan itu, perubahan apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil dan pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan anemia.

2) Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan, hubungan suami isteri selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil,tanda bahaya kehamilan, dan P4K (perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi).

3) Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan dan proses persalinan).

4) Perawatan nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui esklusif, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas).

5) KB pasca persalinan.

6) Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, pemberian vitamin k1 injeksi, tanda bahaya bayi baru lahir, pengamatan perkembangan bayi/anak dan pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).

7) Mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.

(6)

8) Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS, pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil).

9) Akte kelahiran.

METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat preeksperimen dengan desain penelitian the one group pre test and post test design dengan pendekatan cross sectional. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah secara observasi dengan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas 2 Wangon sebanyak 160 ibu hamil. Sampel pada penelitian ini sebanyak 62 ibu hamil.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengetahuan ibu hamil sebelum mengikuti kelas ibu hamil (pre-test)

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum Mengikuti Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Wangon II Tahun 2012

Sebelum Mengikuti Kelas Ibu Hamil

N Valid 62 Missing 0 Mean 11 Median 12 Minimum 1.00 Maksimum 14.00

Sumber: Hasil Program SPSS Data Primer Tahun 2012

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil sebelum mengikuti kelas ibu hamil adalah rata-rata 11 dengan nilai minimal 1 dan nilai maksimal 14.

Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan 4 minggu sampai 36 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 sampai 15 orang (Depkes.RI, 2009). Azwar dalam buku Maehfoedz, (2005) menjelaskan bahwa penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan

(7)

keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.

2. Pengetahuan ibu hamil sesudah mengikuti kelas ibu hamil dua kali (post-test) Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Sesudah Mengikuti

Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Wangon II Tahun 2012

Sesudah Mengikuti Kelas Ibu Hamil

N Valid 62 Missing 0 Mean 14 Median 14 Minimum 12.0 Maksimum 14.00

Sumber: Hasil Program SPSS Data Primer Tahun 2012

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil sesudah mengikuti kelas ibu hamil adalah rata-rata 14, nilai minimal 12, nilai maksimal 14. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Wangon II Kabupaten Banyumas tahun 2012 setelah mengikuti kelas ibu hamil sudah lebih baik dibandingkan sebelum mengikuti kelas ibu hamil.

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2003).

3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis kolerasi antara variabel bebas dan terikat (Notoatmojo, 2003). Dalam penelitian ini analisis bivariat digunakan untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah mengikuti kelas ibu hamil, sehingga nantinya dapat diketahui efektifitas pemberian kelas ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil.

(8)

Dalam penelitian ini peneliti melakukan uji hipotesis dengan menggunakan metode pair “t” test karena untuk membandingkan antara kondisi sebelum diberi perlakuan dan kondisi sesudah diberi perlakuan. Hipotesisnya: H1= ada perbedaan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah

mengikuti kelas ibu hamil. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui besarnya nilai signifikansi 0,000 atau lebih kecil dibandingkan nilai alphanya (α = 0,05). Hal ini menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah mengikuti kelas ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Wangon II Kabupaten Banyumas. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan ada perbedaan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah mengikuti kelas ibu hamil dapat diterima.

Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang banyak memperoleh informasi maka dia cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas (Notoatmojo, 2003).

Rata-rata pengetahuan ibu hamil sesudah mengikuti kelas ibu hamil naik menjadi 14, hal ini dikarenakan adanya pemberian materi lewat kelas ibu hamil yang berarti telah memberikan informasi kepada ibu hamil tentang: kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos, penyakit menular, akta kelahiran. Semakin banyak informasi yang diterima maka pengetahuan seseorang akan semakin baik (Notoatmojo, 2007).

SIMPULAN

1. Pengetahuan ibu hamil sebelum menigkuti kelas ibu hamil di Puskesmas Wangon II tahun 2012 skor terendah 1, skor tertinggi 14, dan skor rata-rata 11. 2. Pengetahuan ibu hamil sesudah mengikuti kelas ibu hamil di Puskesmas

Wangon II tahun 2012 skor terendah 12, skor tertinggi 14, dan skor rata-rata 14.

(9)

3. Terdapat perbedaan antara tingkat pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah mengikuti kelas ibu hamil di Puskesmas Wangon II tahun 2012 dengan nilai p value 0,000 < 0,05.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2002. Prosedur penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Yogyakarta :Rineka Cipta.

Budiarto. 2002. Biostatistika untuk keperawatan dan kesehatan masyarakat. Jakarta EGC.

Depkes RI. 2003. Petunjuk teknis penggunaan buku kesehatan ibu dan anak. Depkes RI. 2009. Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil.

Depkes RI. 2011. Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil.

Dinkes Kabupaten Banyumas. 2011. Profil puskesmas II Wangon.

Hariwijaya. Drs. P.B.Triton.Ssi.Msi, 2007. Teknik penulisan skripsi dan tesis. Yogyakarta : Oryza.

Hidayat. 2010. Metode penelitian kebidanan teknik analisa data. Jakarta : Salemba Medika.

Machfoed. 2005. Pendidikan kesehatan promosi kesehatan. Yogyakarta : Fitra Maya.

Machfoed. 2009. Metodologi penelitian bidang kesehatan, keperawatan, kebidanan, kedokteran. Yogyakarta : Fitra Maya.

Nikita, Januar Nenen. 2009. Efektifitas penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan tentang pengetahuan inisiasi menyusui dini (IMD) pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Sampang. Karya Tulis Ilmiah.

Notoatmojo, S. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmojo, S. 2005. Promosi kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmojo, S. 2007. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Undang-undang Administrasi Pemerintahan mengatur, diskresi sebagai keputusan dan/atau tindakan yang ditetapkan dan/atau dilakukan oleh pejabat pemerintah untuk

Riap Tegakan beserta Penaksiran dan Pemodelannya M6 - 11 Sehubungan dengan hal inilah maka model-model tersebut umumnya hanya dipakai dalam pemodelan pertumbuhan pohon pada tahap

Alhamdulillahirabbil’alamin, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelasaikan skripsi yang berjudul:

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Secara Parsial, Suku Bunga (BI Rate) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham sedangkan Tingkat Inflasi dan Kurs

Untuk mengetahui perbandingan dari hasil variasi skew angle , blade area ratio serta penambahan Kort Nozzle C Tipe Shushkin Nozzle terhadap pressure dan Streamline

adalah proses kompilasi pikiran alam ke dalam pikiran manusia yang akan terungkap kembali saat kita berdialog dengan alam. • Berdialog dengan alam tidak

Subjek telah menjalin hubungan lebih dekat dalam tahap keterlibatan. Pada tahap ini peneliti akan mencari informasi yakni kedalaman informasi yang dibagikan, aktivitas guna