• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG DAN MIKRO/KECIL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG DAN MIKRO/KECIL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III TAHUN 2016"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No.59/11/63/Th.XX/01 November 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI

INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG DAN MIKRO/KECIL PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III TAHUN 2016

Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan III tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,96 persen dibanding produksi industri di triwulan II tahun 2016.

Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan III tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,57 persen dibanding produksi industri triwulan III tahun 2015.

Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (q-to-q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan III tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,70 persen dibanding produksi industri triwulan II tahun 2016.

Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (y-on-y) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan III tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 17,73 persen dibanding produksi industri triwulan III tahun 2015.

I. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG TRIWULAN III TAHUN 2016

Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan III tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,96 persen dibanding produksi industri triwulan II tahun 2016. Begitu pula di tingkat nasional, produksi industri manufaktur besar dan sedang rata-rata mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,89 persen. Pertumbuhan positif produksi di Kalimantan Selatan tersebut disokong oleh 2 (dua) kelompok industri

(2)

manufaktur besar dan sedang, yaitu industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 1,53 persen dan industri bahan kimia & barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 1,88 persen. Sedangkan 2 (dua) kelompok industri manufaktur besar dan sedang lainnya mengalami pertumbuhan negatif, yaitu industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tdk termasuk furnitur) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,56 persen dan industri karet, barang dari karet/plastik (KBLI-22) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,12 persen.

Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan III Tahun 2016.

No Kode

KBLI Jenis/Kelompok Industri

Pertumbuhan Triw.III-2016 (%) q-to-q y-on-y

1 10 Industri Makanan 1,53 3,78

2 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu/Gabus (tidak termasuk furnitur), dan Barang Anyaman dari Bambu/Rotan)

-0,56 0,25

3 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 1,88 0,71

4 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -0,12 1,59 Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Kalimantan Selatan 0,96 3,57

Apabila pertumbuhan industri besar dan sedang pada triwulan III tahun 2016 dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y), maka industri besar dan sedang di Kalimantan Selatan pada triwulan ini mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,57 persen. Pertumbuhan ini berada dibawah rata-rata pertumbuhan nasional yang mampu tumbuh positif sebesar 5,07 persen. Empat kelompok industri yang mempunyai andil dalam mendukung pertumbuhan positif produksi tersebut adalah industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,78 persen, kelompok industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya

(3)

(KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,25 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,71 persen dan industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI-22) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 1,59 persen.

Grafik 1.

Perbandingan Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar/Sedang Triw.III-2016 Prov.Kalsel dan Nasional

0,96 3,57 0,89 5,07 0 1 2 3 4 5 6 q-to-q y-on-y Persentase (%) Kalsel Nasional

II. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO/KECIL TRIWULAN III TAHUN 2016

Usaha industri manufaktur mikro dan kecil merupakan suatu usaha industri memiliki pekerja sebanyak 1-19 orang namun harus diperhitungkan dalam pembangunan bidang industri, karena dari usaha ini dapat menjadi penyokong berkembangnya industri besar/sedang. Jumlah yang relatif banyak serta dengan modal yang tidak terlalu besar dapat sebagai wahana dalam penyerapan tenaga kerja serta menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan masyarakat Indonesia pada umumnya dan di Kalimantan Selatan khususnya.

(4)

Tabel 2. Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan III Tahun 2016

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan Triw.III - 2016 (%) q-to-q y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan 8,00 36,74 2 11 Industri Minuman -12,58 -9,50 3 13 Industri Tekstil 7,02 9,42

4 14 Industri Pakaian Jadi -16,05 1,12

5 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

2,65 14,56

6 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 1,50 19,90

7 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 7,14 9,23

8 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat

Tradisional 0,00 17,97

9 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 0,00 0,00

10 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 3,99 8,75

11 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya 6,07 11,43

12 30 Industri Alat Angkutan Lainnya 9,03 5,97

13 31 Industri Furnitur -0,80 7,99

14 32 Industri Pengolahan Lainnya -2,38 30,78

Industri Mikro dan Kecil (IMK) Kalimantan Selatan 1,70 17,73

Pada periode Juli s/d Spetember atau triwulan III tahun 2016, produksi industri mikro dan kecil di Kalimantan Selatan (q-to-q) mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 1,70 persen dibanding triwulan II tahun 2016. Namun sebaliknya di tingkat nasional, dimana produksi industri mikro dan kecil mengalami pertumbuhan negatif sebesar 2,06 persen.

Pertumbuhan postif ini terutama disumbang oleh 5 (lima) kelompok industri, yaitu : industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 8,00 persen, industri tekstil (KBLI-13) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 7,02 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami pertumbuhan positif produksi

(5)

sebesar 7,14 persen, industri barang logam bukan mesin dan peralatannya (KBLI-25) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 6,07 persen dan industri alat angkutan lainnya (KBLI-30) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 9,03 persen.

Grafik 2.

Perbandingan Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro/Kecil Triw.III-2016 Prov.Kalsel dan Nasional

1,70 17,73 -2,06 5,75 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 q-to-q y-on-y Persentase (%) Kalsel Nasional

Produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan III tahun 2016 d i Provinsi Kalimantan Selatan secara (y-on-y) mengalami pertumbuhan positif 17,73 persen bila dibandingkan dengan produksi industri triwulan III tahun 2015. Hal yang sama juga terjadi di tingkat nasional, dimana produksi industri mikro dan kecil rata-rata mampu tumbuh positif sebesar 5,75 persen. Pertumbuhan positif produksi industri mikro dan kecil di Kalimantan Selatan ini, terutama disumbang oleh 6 (enam) kelompok industri manufaktur mikro dan kecil di Provinsi Kalimantan Selatan.

Jenis-jenis industri yang memberikan kontribusi pertumbuhan positif adalah industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 36,74 persen, industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 14,56 persen, industri percetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI-18) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 19,90 persen, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI-21) yang mengalami pertumbuhan produksi positif sebesar 17,97 persen,

(6)

industri barang logam bukan mesin dan perlatannya (KBLI-25) yang mengalami pertumbuhan produksi positif sebesar 11,43 persen dan industri pengolahan lainnya (KBLI-32) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 30,78 persen.

Gambar

Tabel 1.   Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang     Triwulan III Tahun 2016

Referensi

Dokumen terkait

Masalah penyalahgunaan NAPZA dan Miras di Indonesia menjadi isu yang hangat diperbincangkan belakangan ini. NAPZA dan miras tersebut selanjutnya menjadi penyakit akhlak bagi

Pada tahun anggaran berikutnya hendaknya pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara dalam penyajian laporan keuangan daerah berpedoman sepenuhnya pada standar

Secara keseluruhan hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan bermakna terhadap kadar sulfametoksazol dalam darah yang ditunjukkan dengan AUC pada

Penggunaan yang tercantum dalam Lembaran Data Keselamatan Bahan ini tidak mewakili kesepakatan pada kualitas bahan / campuran atau penggunaan yang tercantum sesuai dalam kontrak.

Peningkatan jumlah penawaran ubikayu dan jagung diikuti oleh menurunnya jumlah kedele dan ubijalar yang ditawarkan berturut-turut sekitar 3.69 persen dan 21.75

Pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi pengujian dilakukan pada jaringan LAN, penggunaan beberapa codec seperti Mp3 dan AAC, dan penggunaan bitrate kanal

Lalu, di data kedua penulis mencari data yang mencangkup apakah para responden belajar Bahasa Indonesia secara formal, apakah mereka sudah pernah mendengar

Alasan mengambil variabel di atas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih per lembar saham (EPS) merupakan indikator fundamental dari kondisi