BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Ektrak minyak atsiri dari daun kayu putih (E. alba) asal pulau Timor memiliki sifat aktivitas sebagai anti bakteri terhadap bakteri E. Coli dan bakteri S. Aureus.
2. Konsentrasi minimum minyak atsiri dari daun kayu putih Eucalyptusalba asal pulau Timor dapat menghambat pertumbuhan bakteri Esherichia Coli dan Staphylococcus Aureus, bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 30 % dengan ukuran zona bening 30 mm (Bakterisida) sedangkan bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 20 % dengan ukuran zona bening 21 mm (Bakterisida).
3. Konsentrasi minimum (KHTM) minyak atsiri (Eucalyptus alba) pada bakteri Esherichia Coli lebih tinggi (30 %, v/v) dari KHTM minyak atsiri pada bakteri Staphylococcus aureus (20 %, v/v), karena dinding sel bakteri Esherichia Coli mengandung lipid lebih tinggi dari pada bakteri Staphylococcus aureus.
5.2 Saran
Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan bakteri jenis lain.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti Dan Aphari, 2013. Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Kimia Dari Tumbuhan Kayu Putih, Bandung.
Achmad, S.A., 1986, Kimia Organik Bahan Alam, Modul 1-6, Karunika, Jakarta. Anggut, Magdalena, 2015. Isolasi Dan Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Daun Kayu Putih (Eucalyptus Alba) Dari Pulau Timor [Skripsi].
Astiani, Dina Putri, 2014. Uji Aktivitas antibakteri Minyak Atsiri Eucalyptus Pellita Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus [Skripsi].
Banerjee R, Bellare JR. 2001. In vitro evaluation of surfactants with eucalyptus oil for respiratory distress syndrome. Respir Physiol 126(2): 141-151.
Brooks et al., 2004. Penyebab penyakit Diare. http://indobic.or.Id/berita. di akses pada tanggal 15 Januari 2005
Buckle,dkk. 1987: 25. Penggolongan Bakteri. Erlangga. Jakarta.
Cimanga, K., Apers, S., De Bruyne, T., Van Miert, S., Hermans, N., Totté, J., Pieters, L. & Vlietinck, A.J., 2002. Chemical composition and antifunga l activity of essential oils of some aromatic medicinal plants growing in the Democratic Republic of Congo. Journal of Essential Oil Research 14: 382– 387.
Carle, Antonio dan Arthur Nicolaier, 1884,. Bakteri Penyebab Penyakit Tetanus. Jakarta : Penerbit Salemba Medika
Cowan,M.M., 1999, Plant Products as Antimicrobial Agents, Clin Microbiol Rev, 12 (4), 564-582.
Dornisch, K., Rohnert, U., Beuscher, N., and Elstner, E. F. 2000. Antioxida nt properties of essential oils. Possible explanations for their anti-inflammato r y effects. Arzneimittelforschung, 50(2):135-139.
Guenther, E. 1948. The Essential Oils, Volume I, Van Nostrand Company Inc., New York.
Ghalem, B.R and Mohamed, B., 2008, Antibacterial Activity Of Leaf Essential Oils Of Eucalyptus Globulus and Eucalyptus Camaldulensia, Afr. J. Pharm. Pharmacol, 2 (10), 211-215
Ghalem dan Mohamed, 2012. Antibacterial Activity Of The Essential Oils From The Leaves of Eucalyptus Globulus Against Echerichia Coli and Staphylococcus Aureus, Asian Pac J Med, 739-742
https://jewyner.wordpress.com/2013/09/29/bakteri-gram-positif-dan-bakteri-gram-negatif-mikrobiologi-dasar/
Jannah, 2006. Daya Hambat Virgin Coconut Oil terhadap Bakteri Staphylococcus aureus secara in-vitro. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universita s Muhammadiyah Malang.
Jawetz. Et al, 2004. Pengukuran KHTM pada pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak Eucalyptus alba
Ketaren, S.1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Balai Pustaka: Jakarta Kitasato Shibasaburo, 1889. Isolasi Bakteri Tetani. Jilid. I. Jakarta : Penerbit Erlangga
Kusuma, 2010. Analisis Mikroba di Laboratorium. Edisi 1. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Krisnaningrum, 2011. Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Obat Tradisional, Jakarta. Ketaren, 1985. Ekstraksi minyak dari Daun Kayu Putih, Jakarta.
Nocard, Edmond, 1897. Bakteri Clostridium Tetani. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Nada et. al Id dan Tabance et. alt, 2002. Kandungan Utama dalam Minyak atsiri untuk aktivitas antibakteri.
Oyedeji. A. O.,et al, 1999. Isolasi Dan Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Daun Kayu Putih (Eucalyptus Alba). http://www.com, diakses pada tahun 1999.
P.Descombey pada tahun 1924. Penyebab Penyakit Tetanus. Jakarta : Penerbit Djambatan.
Putri, Ajeng Sela,dkk. 2013. Laporan Kuliah Lapangan Manoko Lembang. http:// pharmacy-healthylife.blogspot.com, diakses pada tanggal 13 Januari 2014.
Prescott, L.M., Harley, J.P and Klein, D.A., 2002, Microbiology, 5th Edition, Mc.
Graw Hill, USA.
Rasidah. 2008. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antibakterial dari Minyak Atsiri Ceplik Sari (Eucalyptus alba Reinw). Farmasi Bahan Alam UGM : Yogyakarta.
Robinson, T. 1995. Kandungan organik tumbuhan tinggi. Edisi kedua. a.b Kosasih Padmawinata. ITB: Bandung
Robinson, T. 1991. Kandungan organik tumbuhan tinggi. Edisi ke-6. a.b Kosasih Padmawinata. ITB: Bandung
Sudaryanti dan Sugiharti, 1990. Kandungan Utama dalam Minyak atsiri, Uji Aktivitas Anti Bakteri dari Ekstrak Minyak Atsiri, Malang.
Samaté, A.D., Nacro, M., Menut, C., Lamaty, G. & Bessière, J.M., 1998. Aromatic plants of tropical West Africa. 7. Chemical composition of the essential oils of two Eucalyptus species (Myrtaceae) from Burkina Faso: Eucalyptus alba Muell. and Eucalyptus camaldulensis Dehnhardt. Journal of Essential Oil Research 10(3): 321–324
Septiani, Avid Rollick. 2014. Eukaliptus, Flora Khas Australia. http://w ww. Rollickiana.com, diakses pada tanggal 08 Agustus 2014.
Santos et. al, 2002. Komponen Kimia Eucalyptus Globulus. http://www.Labillardiere dari Indonesia.com.
Wibowo, 2004. Pengertian Bakteri E.Coli. Malang
Wikipedia. (2014). http://en.wikipedia.org/wiki/E.coli (diakses pada tanggal 10 april 2014)
Wikipedia. (2014). http://en.wikipedia.org/wiki/P. aeruginosa#cite_note 5(diakses pada tanggal 10 april 2014)
Wikipedia. (2014). http://en.wikipedia.org/wiki/P._aeruginosa#cite_note1(diakses pada tanggal 10 april 2014)
Wikipedia. (2014). http://en.wikipedia.org/wiki/Staphylococcus _aureus (diakses pada tanggal 10 april 2014)
Yuliani, Sri dan Suyanti Satuhu. 2012. Panduan Lengkap Minyak Atsiri. Penebar Swadaya: Bogor
Lampiran 1 skema penelitian
Sampel E. alba
Dipotong
Dikeringanginkan
ditimbang
Uji KHTM metode difusi sumur
Residu (ampas) Destilat (minyak + air)
Dipisahkan dengan corong pisah
Minyak atsiri Air
Destilasi Uap-air
Lampiran 2. Data hasil destilasi
Tabel 4.1 hasil destilasi minyak atsiri dari daun kayu putih (Eucalyptus alba) No. Hari/tanggal/bulan/tahun
destilsi
Berat sampel yang didestilasi (g) Volume minyak yang dihasilkan (setelah dipisahkan dengan corong pisah) (ml) 1. Kamis dan jumat/10,11/03/2016 225 g 1,17
2. Selasa dan rabu/14,15/03/2016 225 g 1,50
3. Rabu dan kamis/16,17/03/2016 225 g 2,25
4. Senin dan selasa/4,5/04/2016 225 g 2,20
5. Rabu dan kamis/6,7/04/2016 225 g 2,18
6. Senin dan selasa/11,12/04/2016 225 g 2,17
7. Rabu dan kamis/13,14/04/2016 225 g 2,27
8. Senin dan selasa/18,19/04/2016 225 g 2.26
9. Rabu dan kamis/20,21/04/2016 225 g 2,24
10. Senin dan selasa/25,26/04/2016 225 g 3,31
11. Rabu dan kamis/27,28/04/2016 250 g 2,45
Lampiran 4. Foto Peneliti
Pengeringan sampel daun Eucalyptus alba tanpa sinar matahari langsung
Pemisahan minyak dan air dengan corong pisah Minyak atsiri Eucalyptus alba
Masak media Proses sterilisasi
Pencampuran media Diinkubasi selama 24 jam
Lampiran 5 hasil Uji KHTM
Gambar hasil eksperimentasi aktivitas antibakteria ekstrak daun kayu putih (Eucalyptus alba) terhadap bakteri Escherichia Coli.
0,1 %
0,2 %
0,3 %
0,4 %
Gambar hasil eksperimentasi aktivitas antibakteria ekstrak daun kayu putih (Eucalyptus alba) terhadap bakteri Staphylococcus aureus.