• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEBERLANJUTAN

SUSTAINABILITY REPORT

2007

(2)
(3)

DAFTAR ISI

CONTENT

Tujuan Penulisan Laporan

Reporting Obejectives

Sambutan Dewan Komisaris

Board of Commissioners’ Remarks

Laporan Direksi

Board of Directors’ Report

Profil Perseroan

Company Profile

Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perseroan

Company Vision, Mission, and Values

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Direksi

Directors

Struktur Organisasi

Organization Structure

Penghargaan dan Sertifikasi di Bidang Tanggung Jawab Sosial

Awards and Certifications in Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Kinerja Keuangan

Financial Performance

Kinerja Sosial

Social Performance

Kinerja Lingkungan

Environmental Performance

Praktik Ketenagakerjaan dan Lingkungan Kerja

Labor Practice and Working Environment

Komitmen terhadap Hak Asasi Manusia

Human Rights Commitment

Kesimpulan

Conclusion

Referensi Silang G3 Guidelines

G3 Guidelines Cross Reference

Hubungan Pemangku Kepentingan

Stakeholder Relations

2

4

6

10

13

14

16

17

18

24

30

50

56

15

63

64

65

69

(4)

2

Laporan Keberlanjutan 2007 ini merupakan salah satu bentuk komunikasi antara manajemen PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. (yang selanjutnya dalam laporan ini disebut “Perseroan”) dengan semua pemangku kepentingan (stakeholders). Dalam laporan ini Perseroan mengkomunikasikan segala kegiatan yang dilakukan untuk menjamin keberlangsungan operasional Perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip keberkelanjutan yang sudah menjadi komitmen Perseroan.

Melalui laporan keberlanjutan ini, Perseroan mengkaji kinerja dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan, serta dampaknya terhadap pembangunan perekonomian dan masyarakat, peningkatan taraf hidup masyarakat dan peningkatan mutu lingkungan.

Dalam kajian terhadap kinerja keuangan, para pemangku kepentingan diharapkan bisa menarik kesimpulan tentang pentingnya keberadaan Perseroan dalam menunjang perekonomian nasional dan menggerakkan perekonomian daerah. Sedangkan dalam kajian kinerja sosial, pemangku kepentingan diharapkan dapat mengetahui sejumlah program, termasuk program-program kemitraan dan bina lingkungan, yang secara langsung memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Pada kajian mengenai kinerja lingkungan, Perseroan menginformasikan aktivitas operasi yang secara inheren memperhitungkan aspek lingkungan, termasuk keanekaragaman hayati.

Dengan menggunakan sistem pengukuran kinerja dalam bentuk balanced scorecard di setiap satuan kerja, termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kemitraan dan Bina Lingkungan, Perseroan dapat memantau pencapaian-pencapaian yang diraih dalam melaksanakan komitmen keberlanjutannya.

Dalam menyusun laporan ini, Perseroan mengacu pada G3 Guidelines yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI). Oleh karena itu pada akhir dari laporan ini, disertakan referensi silang G3 Guidelines untuk mengetahui tingkat kesesuaian pelaporan ini dengan panduan tersebut.

Semoga laporan ini bermanfaat dalam membangun saling pengertian antara Perseroan dan pemangku kepentingan mengenai komitmen keberlanjutan.

This 2007 Sustainability Report is a form of communication between the management of PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) TBK (hereinafter referred to as the “Company”) and all stakeholders. In this report, the Company communicates all of its activities in ensuring that its operations are in line with sustainability principles, which have become the Company’s commitment.

Through this sustainability report, the Company discusses its economic, social, and environmental performance as well as their impact on national and local economic developments, the improvement of the people’s wellbeing, and environmental quality.

In the discussion on financial performance, the stakeholders are expected to realize the importance of the Company’s presence in supporting the national economy and moving the local economy forward. With respect to social performance, stakeholders are expected to be aware of some programs, including partnership and community development programs that have had direct and positive impact on the wellbeing of the people. The Company also offers information about the steps it has taken to consider its environmental impact, including promoting biodiversity.

By measuring performance with a balanced scorecard in every department and working unit, including the human resources department and the Partnership and Community Development program (PKBL), the Company can monitor its achievements in carrying out its commitment to sustainability.

In writing this report, the Company has referred to the G3 Guidelines from the Global Reporting Initiative (GRI). A G3 Guidelines cross reference section has been included at the end of this report, allowing readers to check this report’s conformity with the guidelines.

We hope that this report will be useful in developing a common understanding between the Company and its stakeholders concerning its commitment to sustainability.

TUJUAN PENULISAN LAPORAN

(5)
(6)

4

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONERS REMARKS

Para Pemangku Kepentingan Perseroan yang terhormat,

Keberlanjutan merupakan alasan eksistensi suatu perusahaan. Menyadari betapa pentingnya keberlanjutan itulah Perseroan berkomitmen untuk melakukan internalisasi aspek keberlanjutan dalam operasi perusahaan.

Internalisasi tersebut juga merupakan bagian perwujudan komitmen Perseroan untuk menjadi warga komunitas yang baik (good corporate citizen) yang hadir dan tumbuh bersama dengan lingkungan sekitarnya. Perseroan telah merumuskan misi untuk berkembang harmonis bersama llingkungan yang mencerminkan komitmen Perseroan. Komitmen tersebut juga diwujudkan dalam tiga bidang secara komprehensif, yaitu bidang ekonomi, sosial dan lingkungan.

Dear Stakeholders,

Sustainability is a company’s reason for being. Understanding the importance of sustainability, the Company is committed to internalizing sustainable business practices in the Company’s operations.

This internalization is a part of the Company’s commitment to becoming a good corporate citizen that exists and grows together with its surroundings. The Company’s mission to grow harmoniously with its environment reflects the Company’s commitment to promote economic, social, and environmental sustainability through its operations .

(7)

5

Komitmen di bidang ekonomi diwujudkan dengan penerapan

manajemen untuk menjaga kinerja Perseroan. Pada gilirannya, kinerja ekonomi tersebut akan memberi manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan. Komitmen di bidang sosial dicerminkan dalam aktivitas tanggung jawab sosial dan pemenuhan hak-hak pegawai. Sementara komitmen di bidang lingkungan diwujudkan dalam akitivitas operasi pertambangan yang ramah lingkungan.

Aktivitas tanggung jawab sosial Perseroan meliputi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, Program Bina Wilayah, pengelolaan lingkungan, praktik ketenagakerjaan dan lingkungan kerja serta perwujudan komitmen terhadap hak asasi manusia.

Sasaran Program Kemitraan adalah untuk memberdayakan potensi ekonomi rakyat melalui usaha kecil dan menengah. Program ini sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional. Program ini juga menjadi cerminan bagaimana kinerja ekonomi suatu perusahaan tidak hanya memberi manfaat kepada pihak-pihak yang bersentuhan langsung, namun juga kepada masyarakat luas.

Program Bina Lingkungan dan Bina Wilayah memiliki tujuan untuk mendekatkan Perseroan kepada masyarakat di sekitar lokasi operasi Perseroan. Melalui kegiatan ini diharapkan kehadiran Perseroan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar yang lebih luas dari manfaat ekonomi.

Sementara praktik ketenagakerjaan dan komitmen terhadap hak asasi manusia dijalankan dengan mengembangkan hubungan industrial yang harmonis.

Perwujudan tanggung jawab sosial tersebut merupakan kesatuan dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG). GCG menjadi pondasi sekaligus panduan agar hubungan antara Perseroan dengan lingkungan dan pemangku kepentingan berjalan seimbang dan memberi manfaat bagi semua pihak.

Dewan Komisaris senantiasa mendukung prakarsa dan upaya Direksi dalam berkomunikasi dengan segenap pemangku kepentingan untuk menegaskan makna kehadiran Perseroan bagi masyarakat dan bangsa.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih pada segenap pemangku kepentingan yang telah mendukung Perseroan. Semoga laporan ini dapat membantu mewujudkan komunikasi yang efektif bagi kemajuan Perseroan.

Atas nama Komisaris,

On behalf of the Commissioners,

The Company has implemented management practices that safeguard the Company’s performance to fulfill its commitment to economic sustainability. This increased performance will ultimately benefit all stakeholders. The Company’s social commitment is reflected through its corporate social responsibility activities and fulfillment of employees’ rights. The Company’s commitment to environmental sustainability is realized through its environmentally friendly mining operations.

The Company’s corporate social responsibility activities include its Partnership and Community Development and Neighborhood Development programs, as well as healthy environmental management, strong labor practices and a conducive working environment, and a commitment to human rights.

The objective of the Partnership program is to empower the economic potential of small and medium enterprises. This strategic program will help support the national economy and serve as an example of how a company’s performance can benefit wider society as well as those directly involved in its operations.

The Community and Neighborhood Development program is aimed to engage the Company with its surrounding community. This program aims to give more than just economic benefits to society.

Good labor practices and the commitment to human rights are carried out through the Company’s development of harmonious industrial relations.

The Company’s corporate social responsibility programs are directly related to the implementation of good corporate governance (GCG). GCG serves as a foundation and guideline for balancing the interaction between the Company and its stakeholders for the benefit of both parties.

The Board of Commissioners supports the Board of Directors’ initiatives in communicating the Company’s commitment to the community and the nation with all its stakeholders.

We thank all those stakeholders who have supported us. May this report assist us in developing an effective means of communication that will facilitate the progress of the Company.

Ir. Jarman, M.Sc.

(8)

6

LAPORAN DIREKSI

BOARD OF DIRECTORS’ REPORT

Para Pemangku Kepentingan Perseroan yang terhormat,

Kami menyadari sepenuhnya bahwa perusahaan adalah suatu entitas hidup yang senantiasa berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya. Kehadiran perusahaan pasti akan mempengaruhi keadaan lingkungan di sekitarnya, baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan. Dampak ekonomi dapat langsung diukur secara kuantitatif, baik dari sisi penciptaan lapangan pekerjaan, sumbangan terhadap fiskal hingga efek pengganda penciptaan kesejahteraan. Penghitungan dampak lingkungan dan sosial pun telah memiliki sejumlah standar yang diakui secara luas oleh komunitas bisnis. Penulisan Laporan Keberlanjutan ini juga merupakan bagian dari usaha mengkomunikasikan kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan Perseroan sesuai dengan standar internasional. Laporan ini merujuk pada G3 Guidelines yang dikeluarkan oleh GRI.

Dear Stakeholders,

We fully understand that a company is a living entity that interacts directly with its environment. The mere existence of a company will affect economic, social, and environmental elements of the areas surrounding it. Economic impact can be measured quantitatively: from employment creation and fiscal contribution to the general creation of wealth. The business community has developed generally accepted standards to calculate the social and environmental impact of businesses. This Sustainability Report is a part of the Company’s effort to communicate its economic, social, and environmental performance in accordance with international standards, using the G3 Guidelines published by GRI as its reference point.

(9)

7

Secara kongkret, tanggung jawab terhadap lingkungan

diintegrasikan ke dalam aktivitas operasional Perseoran dalam sistem manajemen lingkungan dan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Komitmen tersebut dijabarkan secara sistematis di dalam aktivitas manajemen dengan mengikuti standar-standar yang diakui di dunia internasional. Pada gilirannya upaya ini mendapatkan pengakuan dari dunia internasional yang tercemin dari Sertifikasi ISO 14001:2004 di bidang lingkungan dari AFAQ AFNOR Perancis. Kami menyadari bahwa sertifikasi ini hanyalah salah satu tonggak dalam usaha untuk terus mengembangkan praktik bisnis yang bertanggung jawab.

Laporan ini juga menjelaskan program-program Perseroan dalam menjalankan tanggung jawab perusahaan (corporate social responsibility/CSR). Tanggung jawab sosial tersebut telah menjadi bagian inheren dalam aktivitas operasional. Perseroan juga telah mengalokasikan sejumlah sumber daya dengan membentuk Tim Pengembangan CSR. Pembentukan tim ini ditindaklanjuti dengan penyempurnaan pedoman dan dokumen terkait, serta melaksanakan pelatihan bagi personil yang terkait dengan implementasi CSR.

Program CSR yang dikembangkan Perseroan meliputi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, Program Bina Wilayah, pengelolaan lingkungan, penerapan praktik ketenagakerjaan dan lingkungan kerja serta perwujudan komitmen terhadap hak asasi manusia.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dilaksanakan dengan panduan dari Kementerian Negara BUMN RI. Program Kemitraan bertujuan untuk memberdayakan potensi ekonomi rakyat dan menguatkan sinergi antara ekonomi skala kecil dan menengah dengan Perseroan. Program Bina Lingkungan merupakan perwujudan kepekaan dan kepedulian perusahaan untuk bersama-sama membangun masyarakat di sekitar perusahaan secara kongkrit. Dalam melaksanakan seluruh PKBL tersebut, Perseroan menetapkan tiga arah sebagai panduan, yakni pemberdayaan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Sejalan dengan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, Perseroan juga mengembangkan Program Bina Wilayah sebagai bentuk partisipasi langsung dalam pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi operasi perusahaan.

Tanggung jawab lingkungan diwujudkan dengan implementasi sistem manajemen lingkungan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar-standar yang umum berlaku dalam dunia bisnis. Beberapa penghargaan yang diterima Perseroan dalam bidang lingkungan menunjukkan pengakuan dan apresiasi publik terhadap usaha dalam mewujudkan tanggung jawab lingkungan.

The Company integrates environmental responsibility in operational activities by implementing environmental management and occupational health and safety systems. We systematically expand upon our commitment to high quality managerial activates in accordance with international standards. We are grateful that our effort has been recognized by the international community through the environmental certification of ISO 14000:2004 from AFAQ AFNOR of France. We realize that this certification is only one milestone in our continuous effort to improve our responsible business practices.

This report also elaborates on our corporate social responsibility (CSR) programs, which have become an inherent part of the Company’s operational activities. The Company has established a CSR Development team, which is tasked with improving CSR-related guidance and documents by conducting trainings for those employees responsible for implementing the Company’s CSR activities.

The CSR programs developed by the Company include the Partnership and Community Development program, the Neighborhood Development program, the implementation of labor practices, establishment of a good working environment, and realization of its commitment to human rights.

The Partnership and Community Development program is conducted in accordance with guidance from the State Ministry of State-Owned Enterprises. The Partnership program is aimed to empower grassroots economic potential and strengthen the synergy between the Company and small- and medium-sized enterprises. The Community Development program is the realization of the Company’s desire to develop the communities in the surrounding areas where the Company operates. The Company identified three directions to guide the implementation of its Partnership and Community Development program: empowerment, sufficiency, and people’s welfare. The Company developed the Neighborhood Development program to complement the Partnership and Community Development program, as a means of empowering the communities in the areas where the Company operates.

(10)

8

Praktik ketenagakerjaan dan lingkungan kerja serta komitmen terhadap hak asasi manusia diwujudkan Perseroan secara integral didalam kebijakan pengembangan sumber daya manusia dan hubungan industrial. Lebih jauh lagi, Perseroan berusaha memenuhi standar yang umum berlaku dalam masalah lingkungan kerja. Kami bersyukur bahwa usaha tersebut juga mendapat pengakuan publik melalui penghargaan yang khusus dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja.

Pelaksanaan CSR Perseoran juga merupakan respon positif terhadap komitmen Pemerintah untuk meningkatkan pelaksanaan CSR yang tercermin dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Laporan Keberlanjutan ini juga merupakan bentuk kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan tersebut. Untuk menjaga akuntabilitas, pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan telah diaudit oleh auditor independen untuk memastikan kepatuhan implementasi program-program yang dilaksanakan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kendala yang dihadapi dalam menjalankan program CSR ini adalah masih adanya pemikiran sebagian anggota masyarakat bahwa CSR adalah sumbangan sehingga tidak memerlukan kesinambungan program dan akuntabilitas yang baik. Kendala ini coba diatasi dengan mengintensifkan komunikasi dan menyampaikan pemahaman kepada masyarakat tentang CSR sebagai bentuk interaksi yang sehat dan saling menguntungkan antara Perseroan dengan pemangku kepentingannya. Kami percaya bahwa di masa yang akan datang akan terbangun kesepahaman antara Perseroan dengan para pemangku kepentingan sehingga progam CSR dapat berjalan dengan lebih baik lagi.

Pada kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan masukan berharga dari semua pihak sehingga Perseroan dapat mewujudkan program-program tanggung jawab sosial secara berkualitas.

Atas nama Direksi, On behalf of the Directors,

Good labor practices and a conducive working environment as well as a commitment to human rights are implemented in the Company’s human resources development and industrial relations policies. The Company is continuously striving to fulfill the general standards of a good working environment. We are grateful that our efforts have obtained public recognition, reflected in awards and safety.

Our CSR program also shows our positive response to the government’s commitment to enhancing CSR practices as reflected in the new Company Law. This Sustainability Report serves as one means of complying with that law. To maintain accountability, the Partnership and Community Development program is audited by a public accountant to ensure its full compliance with the relevant rules and regulations.

One constraint we have to address is the perception that CSR activities include charitable acts that do not require sustainability or accountability. We have managed to overcome this constraint by intensifying our communication with the public that solid CSR activities require mutual interaction between the Company and its stakeholders. We believe that this mutual understanding will improve our CSR program in the future.

We would like to thank all stakeholders for their cooperation and valuable input that have enabled the Company to realize its CSR program.

Ir. Sukrisno

(11)
(12)

10

PROFIL PERSEROAN

COMPANY PROFILE

Sejarah Ringkas

Sejarah penambangan batubara di Tanjung Enim bisa ditarik ke belakang hingga mulai tahun 1919. Saat itu tambang batubara pertama mulai dibuka dan beroperasi di Air Laya pada jaman kolonial Belanda dengan sistem penambangan terbuka atau open pit mining.

Tambang bawah tanah atau underground mining di Tanjung Enim mulai dilakukan tahun 1923 sampai tahun 1940-an. Pada tahun 1938, produksi untuk kepentingan komersial mulai dilakukan di dua lokasi tambang yaitu di tambang Air Laya dan Suban.

Ketika tuntutan nasionalisasi perusahaan Belanda kian kencang, buruh tambang Bukit Asam ikut berjuang menuntut status yang sama. Tahun 1950 pemerintah menyetujui pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).

Pada tanggal 2 Maret 1981, PN TABA berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) yang selanjutnya disebut PTBA. Pendirian PTBA berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 42 Tahun 1980.

Pada tahun 1990 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tanggal 30 Oktober 1990, Perum Tambang Batubara digabung ke PTBA dan pada tahun 1993 ditugaskan pemerintah untuk mengembangkan usaha briket batubara.

PTBA tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan kode “PTBA” pada tanggal 23 Desember 2002.

Brief History

The history of coal mining in Tanjung Enim dates back to 1919 when the first coal mine was opened and began operating in Air Laya during the Dutch colonial period using the open pit mining method.

The underground mining method in Tanjung Enim was introduced in 1923 and lasted until the 1940’s. In 1938, production for commercial purposes started in two pits, Air Laya and the Suban.

When demand for nationalization hit Dutch companies, workers at Bukit Asam also fought for equal status. In 1950, the government approved the establishment of Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA), literally the State-Owned Bukit Asam Coal Mine Firm.

On March 2, 1981, PN TABA changed its status to become a limited liability company under the name PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), more commonly known as PTBA. The establishment of PTBA was based on Government Regulation (PP) No. 42, 1980.

In 1990, based on Government Regulation (PP) No. 56 dated October 30, 1990, Perum Tambang Batubara was incorporated into PTBA and in 1993, the company was assigned by the government to develop the coal briquette business.

(13)

11

Lokasi Operasi PTBA

Location Of The Company’s Operation

Bidang dan Kegiatan Usaha

• Pertambangan yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pengangkutan dan perdagangan batubara.

• Pengolahan lebih lanjut atas hasil produksi bahan-bahan galian terutama batubara.

• Perdagangan hasil produksi sehubungan dengan usaha di atas baik hasil sendiri maupun hasil produksi pihak lain baik di dalam maupun di luar negeri.

• Mengusahakan dan/atau mengoperasikan pelabuhan dan/ atau dermaga khusus batubara baik untuk keperluan sendiri maupun untuk keperluan pihak lain.

• Mengusahakan dan/atau mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap baik untuk keperluan sendiri maupun untuk keperluan pihak lain.

• Memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang ada hubungannya dengan pertambangan batubara beserta hasil-hasil olahannya.

Scope Of Work And Business Activity

• Mining activities, which include general survey, exploration, exploitation, processing, transportation, and trading of coal.

• Further processing of the above mining products.

• Trade in the abovementioned mining products, either through self-production or products from other parties including both domestic and overseas companies.

• Managing and/or operating ports and/or special piers for coal mines both for the company or other parties.

• Managing and/or operating the steam power plants both for the company or other parties.

• Providing counseling services and reengineering in areas related to coal mining and its processing products.

sumatra

java

01 Tanjung Enim 02 Ombilin 03 Lampung 04 Palembang 05 Teluk Bayur 06 Jakarta 07 Gresik 02

05 04

01

03

06

(14)

12

Sumber Daya dan Cadangan Batubara

Perseroan memegang hak Kuasa Pertambangan (KP) dengan luas mencapai 87.464 hektar yang meliputi Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan, Ombilin, Propinsi Sumatera Barat dan Peranap Cerenti, Propinsi Riau.

Coal Resources And Reserves

The Company holds Mining Concession rights in a total of 87,464 hectares in Muara Enim and Lahat regencies in South Sumatra, Ombilin in West Sumatra, and Peranap Cerenti in Riau.

Tabel Kuasa Pertambangan (KP) PTBA Per 31 Desember 2007

Tabel of the Company’s Mining Consessions Per December 31, 2007

No.

1 2 3 4 5

6

7 8

9

Lokasi/Location

Tanjung Enim

Air Laya

Muara Tiga Besar Banko Barat Banko Suban Jeriji

Bunian Sukamerindu, Air Sereko, Kungkilan, Arahan dan Banjarsari

Bukit Kendi

Jumlah/Total

Ombilin

Sawahlunto Sijunjung Jumlah/Total

Peranap Cerenti

JUMLAH /TOTAL

Luas/Area (Ha)

7.621 3.300 4.500 25.360 24.751

882

66.414

2.950 1.000

3.950

17.100

87.464

Hingga saat ini KP di lokasi Peranap Cerenti, Riau belum dieksploitasi.

Total sumber daya (resources) batubara PTBA mencapai 7,5 miliar ton. Dari jumlah terebut, 81 persen terdapat di Tanjung Enim, 18 persen di Peranap Cerenti dan 1 persen di Ombilin.

Jumlah cadangan tertambang (mineable reserve) mencapai 1,8 miliar ton yang tersebar di Tanjung Enim (67,9 persen), Peranap Cerenti (30,8 persen) dan Ombilin (1,3 persen).

Dari segi kualitas, cadangan tertambang yang dikuasai PTBA terdiri dari lignite sebanyak 58 persen, sub-bituminous sebanyak 37 persen dan bituminous sebanyak 5 persen.

The mining concession in Peranap Cerenti is not yet in operation.

The total resources of the Company reach 7.5 billion tons. Of this figure, 81 percent is in Tanjung Enim, 18 percent in Peranap Cerenti, and 1 percent in Ombilin.

Meanwhile, mineable reserves reach 1.8 billion tons, spread across Tanjung Enim (67.9 percent), Peranap Cerenti (30.8 percent), and Ombilin (1.3 percent).

(15)

13

VISI, MISI DAN STRATEGI PERSEROAN

COMPANY’S VISION, MISSION AND STRATEGY

Visi

Menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang berdaya-saing dan memberikan nilai optimal bagi para pemangku kepentingan.

Misi

Memproduksi dan memasarkan batubara dan derivatifnya dengan cara terbaik, biaya yang kompetitif serta berkembang harmonis bersama lingkungan.

Strategi

• Memaksimalkan profitabilitas melalui peningkatan produksi, peningkatan volume penjualan, peningkatan produk bernilai tambah dan penekanan biaya serta pengembangan angkutan batubara.

• Memperluas usaha secara vertikal, antara lain, melalui PLTU mulut tambang.

• Sinergi akuisisi dan pengembangan perdagangan batubara.

Vision

To become a competitive coal-based energy company and provide optimal value to stakeholders.

Mission

To produce and market coal and its derivatives in the best way possible, at competitive costs, and grow in harmony with the surrounding environment.

Strategy

• Maximize profitability by increasing production, 0sales,and value-added products, cutting costs, and developing coal-based means of transportation.

• Vertically expand business through steam power electric generators closed to the mines.

• Increase synergized acquisitions and develop coal trading.

(16)

14

DEWAN KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONERS

01 Ir. Jarman, M.Sc. Komisaris Utama

President Commissioner

02 Drs. Mirman Komisaris Independen

Independent Commissioner

03 Prof. Dr. Ir. Singgih Riphat, MA, APU Komisaris Independen

Independent Commissioner

04 Dr. Supriyadi Komisaris

Commissioner

05 Ir. Mahyudin Lubis Komisaris

Commissioner

06 Drs. Mirza Mochtar, MBA Komisaris

Commissioner

01

02 03

04

(17)

15

DIREKSI

DIRECTORS

01 Ir. Sukrisno Direktur Utama

President Director

02 Dono Boestami, M.Sc. Direktur Keuangan

Finance Director

03 Ir. Milawarma, M.Eng Direktur Operasi/Produksi

Operations/Production Director

04 Ir. Heri Supriyanto

Direktur Pengembangan Usaha

Business Development Director

05 Ir. Tiendas Mangeka Direktur Niaga

Commerce Director

06 Ir. Drs. Mahbub Iskandar Direktur SDM dan Umum

General Affairs & HR Director

01

02

03 04

(18)

16

Pelabuhan Tarahan

Tarahan Port

Dermaga Kertapati

Kertapati Pier

Unit Pertambangan Tanjung Enim

Tanjung Enim Mining Unit

Unit Pertambangan Ombilin

Ombilin Mining Unit

STRUKTUR ORGANISASI

ORGANIZATION STRUCTURE

Direktur Pengembangan Usaha

Business Development Director

Direktur SDM & Umum

General Affairs & HR Director

Teknologi dan Informasi

Information Technology

Perbendaharaan dan Pendanaan

Treasury and Funding

Akuntansi dan Anggaran

Accounting and Budgeting

Satuan Pengawas Intern

Internal Auditor

Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Pengembangan Korporat

Corporate Development

Perencanaan Korporat

Corporate Planning

Direktur Utama

President Director

Direktur Keuangan

Finance Director

Umum dan Hubungan Eksternal

General Affairs and External Relations

Kemitraan dan Bina Lingkungan

Partnership and Community Development

Hukum dan Administrasi Korporat

Legal and Corporate Administration

Rumah Sakit Bukit Asam

Bukit Asam Hospital

Sumber Daya Manusia

Human Resources

Logistik

Logistics

Pemasaran

Marketing

Direktur Niaga

Commerce Director

Analisa, Evaluasi dan Optimalisasi Produksi

Analysis, Evaluation and Production Optimization

Penanganan dan Angkutan Batubara

Coal Handling and Transportation

Unit Pengusahaan Briket

Briquette Business Unit Korporat

Corporate

Unit Unit

Sistem Manajemen Perusahaan

Company Management System

Direktur Operasi/Produksi

(19)

17

11 Januari 2007

Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) atas prestasi dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

14 Mei 2007

Penghargaan di bidang pengelolaan lingkungan hidup (PROPER) 2006 dengan peringkat Biru Plus dari Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan.

15 Agustus 2007

Anugerah Business Review 2007 untuk kategori Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Mutu dan Lingkungan, serta Program Kepedulian Sosial dari Majalah Business Review.

22 November 2007

Sertifikasi ISO 14001:2004 Sistem Manajemen Lingkungan dari AFAQ AFNOR Perancis.

30 November 2007

Sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK-3) dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

17 Desember 2007

Penghargaan ”Reclamation Award” peringkat utama dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral RI untuk pelaksanaan pengelolaan lingkungan pada kegiatan pertambangan.

27 Desember 2007

Predikat ”Perusahaan Terpercaya” pada Corporate Governance Perception Index dari Indonesian Institute for Corporate Governance dan Majalah SWA Sembada.

January 11, 2007

Received the Zero Accident Award for its achievement in conducting an occupational hazard and safety program from the Department of Manpower and Transmigration, the Republic of Indonesia.

May 14, 2007

Received the 2006 Environmental Management (PROPER) Award, achieving a Blue Plus level, from the government of South Sumatra.

August 15, 2007

Received the 2007 Anugerah Business Review award for occupational health and safety, environment , and social awareness from Business Review magazine.

November 22, 2007

Received the ISO 14000:2004 certification for its environment management systems from AFAQ AFNOR of France.

November 30, 2007

Received the occupational health and safety management system (SMK3) from the Department of Manpower and Transmigration RI.

December 17, 2007

Received the highest level of Reclamation Award from the Department of Energy and Mineral Resources RI for the implementation of efficient environmental management in mining activities.

December 27, 2007

Received “The Trusted Company” predicate in the Corporate Governance Perception Index from the Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA Sembada magazine.

(20)

18

TATA KELOLA PERUSAHAAN

CORPORATE GOVERNANCE

Keberlanjutan usaha merupakan salah satu tujuan diterapkannya tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/ GCG). Dengan mengembangkan struktur dan proses yang memungkinkan checks and balances, transparansi informasi, serta pengambilan keputusan yang obyektif dan independen, diharapkan Perseroan dapat meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dan kehadirannya memberi nilai tambah bagi lingkungan sekitar.

Perseroan telah menginternalisasikan GCG dalam setiap proses bisnisnya, sejak tahap perencanaan, implementasi hingga evaluasi, transparansi dan kejelasan akuntabilitas menjadi faktor yang sangat penting.

Dari segi struktur organisasi, Perseroan telah memberdayakan semua organ Perseroan yang dimiliki beserta organ pendukungnya. Dewan Komisaris terdiri dari komisaris dan komisaris independen dengan bauran kompetensi dan pengalaman yang memungkinkan berjalannya pengawasan yang efektif dan pemberian nasihat yang tepat kepada Direksi. Dewan Komisaris juga didukung oleh komite-komite fungsional dengan penugasan yang spesifik, yang tediri dari Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Asuransi, Risiko Usaha dan Pasca-Tambang.

Begitu juga dengan Direksi, yang berdasarkan RUPS Tahunan yang lalu telah menunjuk satu orang direktur pengembangan

usaha untuk mengoptimalkan dan menindaklanjuti

setiap peluang usaha untuk kemajuan Perseroan. Selain mengkoordinasikan kegiatan Direksi, Direktur Utama secara khusus bertanggung jawab terhadap efektifitas pengawasan internal. Direksi telah memberdayakan fungsi Sekretaris Perusahaan untuk memastikan kelangsungan komunikasi dengan regulator, investor dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk merealisasikan komitmen tanggung jawab sosial, Perseroan membentuk satuan kerja Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk memastikan adanya sumber daya, baik dari segi tenaga, pengetahuan dan pengelolaan program yang memadai dalam menjalankan program-program tanggung jawab sosial.

Dari segi proses, Perseroan telah melengkapi panduan dan dokumen lain yang bertalian dengan penerapan GCG, seperti Panduan Implementasi GCG yang mencakup Board Manual, Kebijakan Pokok Perseroan (GCG Code), Kebijakan tentang Kepatuhan Hukum, Kebijakan tentang Benturan Kepentingan,

Sustainability is one of the objectives of good corporate governance (GCG). By developing a structure and processes that enable checks and balances, transparency of information, and objective and independent decision making, it is expected that the Company will continuously improve its performance and that the existence of the Company will add value to the environment.

The Company has internalized GCG in every business process, establishing transparency and clarity of accountability as very important factors in the planning, implementation, and evaluation of all work carried out by the Company.

In terms of organization structure, the Company has empowered all company organs and their supporting organs. The Board of Commissioners (BoC) consists of commissioners and independent commissioners with a mix of competencies that enable effective supervision and accurate recommendations to the Board of Directors (BoD). The BoC is supported by committees with specific assignments: audit committee, nomination and remuneration committee, and insurance, business risk, and post-mining committee.

The Company maintains the same practices with the BoD. The latest General Meeting of Shareholders (GMoS) assigned one director in business development to optimize and follow up all business opportunities. Besides coordinating the activities of BoD, the president director is responsible for the effectiveness of internal controls. BoD has empowered the corporate secretary to ensure direct communication with regulators, investors, and other stakeholders. In realizing our commitment to social responsibility, the Company established the Partnership and Community Development division to ensure availability of resources, both in terms of people, knowledge, and management, to conduct our social responsibility program.

(21)

19

Kebijakan tentang Larangan Pemberian Hadiah, Suap dan

Sejenisnya, serta Kebijakan tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Dengan adanya panduan ini, praktik GCG di Perseroan berjalan secara sistematis dan efektif.

Penerapan Prinsip GCG Transparansi

a. Transparansi dalam pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan di dalam Perseroan selalu dilakukan secara transparan sesuai dengan hirarki wewenang dan pengambilan keputusan serta dikomunikasikan kepada regulator atau pemangku kepentingan melalui Sekretaris Perusahaan. Pengambilan keputusan tersebut didukung oleh sistem informasi internal dibangun untuk meningkatkan praktik transparansi.

b. Transparansi kepada pemangku kepentingan

• Perseroan menjalankan kewajiban keterbukaan informasi secara tepat waktu kepada investor dan pemangku kepentingan di pasar modal.

of interest, anti-gratification and procurement. Using these guidelines, the Company’s GCG practice is systematically and effectively implemented.

GCG Principles Implementation

Transparency

a. Transparency in decision making

Company decisions are made transparently in accordance with the hierarchy of authority and decision making, and communicated to regulators and stakeholders by the corporate secretary. That decision making is supported by an internal information system established to enhance transparency practices.

b. Transparency toward stakeholders

• The Company provides timely and transparent information to investors and capital market stakeholders.

Kegiatan Keterbukaan Informasi

Information Disclosure Activities

Kegiatan/Activity

Pemutakhiran website Website Updating

Pertemuan Analis Analyst Meeting

RUPS Tahunan Annual GMoS

Keterangan Pers Media Conference

Paparan Publik Public Exposé

Laporan Tahunan Annual Report

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Keterangan/Remarks

Tepat waktu Real-time

Dilakukan konferensi domestik 2 (dua) kali di Jakarta dan Bandung serta roadshow ke Hong Kong, Singapura dan New York. Selain itu selalu diadakan one-one-meeting dan small group meeting dengan para investor dan analis pasar modal.

Domestic conferences were held in Jakarta and Bandung, and roadshows to Hong Kong, Singapore, and New York. There was also one-on-one meeting and small group meeting.

4 Mei 2007 May 4, 2007

Dilaksanakan pada setiap penyampaian laporan keuangan kwartalan dan setiap dilaksanakannya corporate action.

Every quarterly financial report and corporate actions.

Dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2007 bersamaan dengan acara Indonesia Investor Forum II-2007.

May 30, 2007 coinciding with Indonesia Investor Forum II-2007.

April 2007 April 2007

(22)

20

• Perseroan telah mensosialisasikan penerapan tata cara pengadaan untuk meningkatkan transparansi proses pengadaan barang dan jasa kepada pemasok dan mitra bisnis. Untuk mendukung kelancaran dan transparansi proses pengadaan, Perseroan menerapkan sistem pengadaan secara elektronik (e-auction).

• Perseroan menjalin komunikasi secara intensif melalui Satuan Kerja Umum dan Hubungan Eksternal kepada masyarakat dan komunitas di sekitar operasi perusahaan.

• Perseroan menyediakan website http://www.ptba.co.id yang selalu dimutakhirkan (update) dan dapat diakses setiap saat oleh semua pemangku kepentingan.

c. Transparansi dalam penilaian kinerja

Perseroan telah menerapkan balanced score card (BSC) dalam mengukur kinerja perusahaan maupun satuan kerja yang disepakati antara satuan kerja yang bersangkutan dengan Manajemen. Untuk penilaian individu karyawan, BSC satuan kerja diturunkan dalam format Penilian Prestasi Kerja Pegawai (PPKP) yang disepakati antara atasan dan bawahan.

• The Company has made its procurement procedures known to suppliers and business partners to enhance transparency in the procurement of goods and services. To allow for a smooth and transparent procurement process, the Company has implemented an electronic procurement system (e-auction).

• The Company communicates regularly with the local communities where the Company operates through General Affairs and External Relations division.

• The Company provides a 24-hour, constantly-updated website, http://www.ptba.co.id, which all stakeholders can access.

c. Transparency in Measuring Work Efficiency

(23)

21

Akuntabilitas

Pondasi bagi penerapan akuntabilitas dibangun dengan memperjelas peran, fungsi dan pertanggungjawaban masing-masing organ Perseroan serta jajaran manajemen.

Dewan Komisaris memegang akuntabilitas pengawasan terhadap jalannya kepengurusan Perseroan oleh Direksi, sedangkan Direksi memegang akuntabilitas terhadap kepengurusan dan pengelolaan harta kekayaan Perseroan. Komisaris dan Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pola akuntabilitas ini kemudian diturunkan kepada Komite-Komite penunjang Komisaris dan jajaran manajemen yang ada di bawah Direksi sehingga pelaksanaan fungsi dan peran semua organ Perseroan dapat berjalan efektif.

Responsibilitas

Penerapan prinsip responsibilitas dimulai dengan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang melingkupinya. Tanggung jawab Perseroan untuk menegakkan kepatuhan dimaksud dituangkan secara tertulis dalam pedoman Komisaris, Direksi, charter Komite-Komite penunjang Komisaris, code of conduct serta tata laksana dan tata cara kerja.

Sebagai komitmen untuk menjadi warga komunitas yang baik (good corporate citizen), Perseroan mengembangkan sejumlah program untuk melaksanakan tanggung jawab sosial. Perseroan mendedikasikan sejumlah dana dari anggaran perusahaan dan pembagian laba untuk melaksanakan program corporate social responsibility (CSR).

Perseroan membentuk Satuan Kerja Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berada langsung di bawah koordinasi Direktur SDM dan Umum guna memastikan pelaksanaan tanggung jawab sosial dapat berjalan secara efektif dan berkelanjutan. Penerbitan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) ini merupakan bentuk dari penerapan prinsip tersebut.

Independensi

Independensi merupakan dasar dari pengambilan keputusan untuk kepentingan Perseroan. Pedoman tata kerja (charter) organ Perseroan telah mengatur agar tidak terjadi dominasi antara satu organ perusahaan dengan organ lainnya. Charter tersebut telah mengatur bagaimana pengambilan keputusan dijalankan agar terhindar dari benturan kepentingan.

Sebagai BUMN yang juga perusahaan publik, Perseroan telah memiliki dua orang Komisaris Independen untuk meningkatkan kualitas pengawasan dan pengambilan keputusan.

Accountability

Solid ground for the implementation of accountability is established by clarifying the role, function, and responsibility of all corporate organs and management.

The Board of Commissioners (BoC) is accountable for the Company’s operations by the Board of Directors (BoD), and the BoD is responsible for the operation and management of the Company’s assets. Both the BoC and the BoD are responsible to the General Meeting of Shareholders (GMoS). This chain of accountability is delegated to lower levels of management, under the BoD, and BoC-supporting committees, to ensure the effectiveness of the execution of functions and roles of all units in the Company.

Responsibility

The Company’s principle responsibility is its compliance with the laws to which it is subject. This is recorded in the BoC and BoD guidelines, the charters of commissioner-supporting committees, code of conduct, and standard operating procedures.

As part of its commitment to becoming a good corporate citizen, the Company as developed several corporate social responsibility (CSR) programs. The Company dedicates funds from the corporate budget and profit allocation for its CSR programs.

The Company established the Partnership and Community Development division, which reports directly to the general affairs and human resources director, to ensure that its CSR programs are effective and sustainable. The publishing of this Sustainability Report is a part of the implementation of the principle.

Independency

Independency serves as the basis of decision making for pursuing the Company’s interests. A charter on the Company’s organs ensures there will not be any domination by one Company organ over the others. The charter ensures that decision making avoids conflict of interest.

(24)

22

Keadilan dan Kesetaraan

Perseroan memberi kesempatan yang sama kepada seluruh pemegang saham untuk memperoleh informasi yang wajar. Perseroan juga menjalankan kewajiban keterbukaan informasi yang diatur oleh otoritas pasar modal sebagai salah satu langkah menjaga kewajaran dan kesetaraan terhadap semua pemegang saham.

Perseroan memberi kesempatan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk memperoleh informasi yang wajar dan membuka akses bagi para pemangku kepentingan tersebut untuk memberikan saran dan masukan bagi kemajuan Perseroan, melalui website, buletin dan pertemuan baik formal maupun informal.

Perseroan menjamin tidak ada diskriminasi berdasarkan suku, agama, gender atau hal-hal lainnya dalam rekrutmen dan pengembangan SDM.

Partisipasi Dalam Kegiatan GCG

Sebagai bentuk komitmen terhadap perkembangan GCG di Indonesia, Perseroan aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penyebarluasan GCG.

Perseroan secara sukarela menjadi responden dalam studi implementasi GCG yang dilaksanakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bertujuan untuk memperkuat praktik GCG sebagai strategi pencegahan korupsi di sektor korporat.

Untuk memastikan penerapan GCG di Perseroan telah sesuai dengan perkembangan peraturan dan praktik terbaik, Perseroan telah mengirim beberapa pejabat untuk mengikuti seminar sosialisasi Pedoman Umum GCG Indonesia yang dilaksanakan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance pada tanggal 30 Agustus – 1 September 2007 di Bali.

Perseroan mengikuti penilaian Corporate Governance Perception Index 2006 yang dilakukan oleh Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan Majalah SWA Sembada. Perseroan mendapat skor 80,87 (pada skala 0-100) dan mendapat predikat ”Perusahaan Tepercaya”.

Fairness and Equality

The Company provides equal opportunities to all its shareholders. The Company also carries out the disclosure obligations regulated by the capital market authority as a step toward safeguarding fairness and equality for all shareholders.

The Company facilitates access to information for all stakeholders and encourages them to give input on how the Company can improve through the corporate website, bulletin, and both formal and informal meetings.

The Company assures that there has been no discrimination of any kind, including race, religion, and gender, in its employment recruitment and human resources development.

Participation In GCG Activities

To enforce its commitment to GCG development in Indonesia, the Company actively participates in activities related to furthering GCG in business.

The Company voluntarily participated in a study on the implementation of GCG by the Corruption Eradication Commission, which aimed to strengthen GCG practices as a strategy for preventing corruption in the corporate sector.

To ensure that the application of GCG in the Company is in accordance with the development of regulations and best practices, the Company sent officials to join a national seminar on Indonesian Good Corporate Governance Guidelines held by the National Committee on Governance on August 30 – September 1, 2007, in Bali.

(25)
(26)

24

KINERJA KEUANGAN

FINANCIAL PERFORMANCE

Perseroan mencapai kinerja yang membanggakan pada tahun 2007. Tingkat pertumbuhan total produksi dan pembelian sebesar 9 persen menjadi 10,55 juta ton. Tingkat pertumbuhan yang sama yakni sebesar 9 persen juga terjadi pada penjualan Perseroan, baik di pasar domestik maupun ekspor hingga mencapai angka 10,85 juta ton pada tahun 2007. Tingkat penjualan ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap ketepatan mutu dan waktu pengiriman yang diberikan Perseroan.

Pencapaian tingkat penjulan tersebut merupakan hasil dari upaya mengatasi hambatan transportasi darat melalui kereta api. Selain mengatasi kendala tersebut, Perseroan juga mengambangkan strategi alternatif untuk melalui perdagangan (trading) untuk meningkatkan penerimaan. Kemampuan mengatasi tantangan ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran Perseroan yang patut mendapat apresiasi.

Pendapatan usaha Perseroan mencapai Rp4,12 triliun atau tumbuh 17 persen dari pendapatan tahun lalu. Pendapatan tersebut berasal dari penjualan domestik senilai Rp2,40 triliun dan ekspor Rp1,72 triliun. Pertumbuhan dari tahun lalu untuk masing-masing segmen adalah 6 persen untuk penjualan domestik dan 36 persen untuk ekspor.

Keberhasilan Perseroan meningkatkan pendapatan sebesar 17 persen yang diikuti langkah-langkah pengendalian biaya sehingga harga pokok penjualan dan biaya usaha hanya meningkat masing-masing 13 persen dan 4 persen, mendorong peningkatan pencapaian laba yang signifikan.

Laba bersih Perseroan pada tahun ini mengalami pertumbuhan sebesar 57 persen dari Rp485,67 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp760,2 miliar pada tahun 2007. Kenaikan laba bersih dapat dijaga secara konsisten sejak tahun 2003, dari sekitar Rp200 milar pada tahun tersebut hingga mencapai kisaran Rp700 miliar pada tahun ini. Melonjaknya laba bersih Perseroan tentu tidak terlepas dari kenaikan penjualan, keberhasilan efisiensi biaya dan kenaikan harga batubara dunia.

The Company is proud of its performance achievements in 2007. Total production and purchasing grew 9 percent and reached 10.55 million tons. Sales, both domestic and export, experienced similar growth, reaching 10.85 million tons. The sales figures reflect market confidence in the Company’s accuracy and punctuality in deliveries.

The Company’s sales achievement is the result to our effort to overcome transportation constraints in railway transportation. Furthermore, the Company has implemented alternative strategies through trading to enhance the revenue. This ability to overcome challenges is attributable to all our employees’ hard work, and deserves our sincere appreciation.

Company revenue achieved Rp 4.12 trillion, or 17 percent growth compared to last year. The revenue consists of domestic sales of Rp 2.40 trillion and exports of Rp 1.72 trillion. Annual growth reached 6 percent and 36 percent respectively.

The success in enhancing revenue is in part attribute a cost control policy, ensuring the cost of goods sold and operating expenses only increased by 13 and 4 percent respectively. This efficiency policy has pushed profits significantly.

(27)

25

NERACA BALANCE SHEET 2007 2.222.819 560.508 271.482 25.541 3.080.350 -83.019 360.571 404.131 847.721 3.928.071 99.137 293.352 188.055 114.466 695.010 322.024 -99.765 -421.789 1.116.799 12.154 2.799.118 3.928.071 2006 1.295.035 774.159 261.249 17.318 2.347.761 1.519 1.025 403.254 354.175 759.973 3.107.734 16.545 310.539 64.998 39.451 431.533 292.950 -75.127 483 368.560 800.093 12.181 2.295.460 3.107.734 2005 1.229.290 588.661 245.890 25.116 2.088.957 8.686 -444.205 297.842 750.733 1.501.466 45.284 303.123 63.515 51.113 463.035 257.109 -56.569 -313.678 776.713 10.317 2.052.660 2.839.690 2004 993.730 430.115 115.440 59.372 1.638.657 8.001 -484.502 253.981 746.484 2.385.141 38.020 226.863 104.728 63.555 433.166 208.830 -44,685 -253.515 686.681 9.197 1.689.263 2.385.141 2003 594.897 498.137 151.708 50.927 1.295.669 40.446 -528.333 216.160 784.939 2.080.608 75.110 232.595 27.118 25.373 360.196 168.055 102.559 48.002 -318.616 678.812 8.144 1.393.652 2.080.608 (dalam jutaan rupiah)

AKTIVA ASSETS Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents Piutang Usaha (Bersih) Trade Receivables (Net) Persediaan (Bersih) Inventories (Net)

Aktiva Lancar Lainnya (Bersih) Other Current Assets (Net) Aktiva Lancar Current Assets

Taksiran Klaim atas Kelebihan Pembayaran Pajak Estimated Claims for Tax Refund

Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investment in Associated Company Aktiva Tetap (Bersih)

Property, Plants, and Equipment (Net) Aktiva Tidak Lancar Lainnya (Bersih) Other Non-Current Assets (Net) Aktiva Tidak Lancar Non Current Assets Jumlah Aktiva Total Assets

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITY AND EQUITY Hutang Usaha Trade Payables

Biaya Yang Masih Harus Dibayar Accrued Expenses

Hutang Pajak Taxes Payable Kewajiban Lancar Lainnya Other Current Liabilities Kewajiban Lancar Total Current Labilities

Penyisihan Manfaat Pensiun dan Kesejahteraan Karyawan Provision for Retirement and Employee Benefits

Penyisihan Beban Penutupan Tambang Terbuka Ombilin Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun

Provision for Ombilin Open Pit Mine Closure Net of Current Portion Penyisihan Beban Pengelolaan Lingkungan Hidup Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun

Provisions for Environment Protection and Reclamation Net of Current Portion Kewajiban Jangka Panjang Lainnya

Other Long Liabilities Kewajiban Tidak Lancar Total Non-Current Liabilities Jumlah Kewajiban Total Liabilities

Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan Consolidated Subsidiaries

Jumlah Ekuitas Total Equity

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Total Liabilities and Equity

IKHTISAR KEUANGAN 5 TAHUN

FIVE YEARS FINANCIAL HIGHLIGHTS

(28)

26

RASIO KEUANGANFINANCIAL RATIO 2007 16,7 23,5 44,0 56,5 56,4 40,0 22,9 18,4 58,9 33,8 27,2 42,0 24,1 19,4 443,2 28,4 39,9 2006 17,8 15,2 17,1 4,0 0,5 37,8 18,6 13,7 58,2 28,6 21,2 43,0 21,1 15,6 544,1 25,7 34,9 2005 14,7 11,2 11,5 11,3 6,6 38,6 18,7 15,6 56,4 27,3 22,8 40,8 19,8 16,47 451,1 27,7 38,3 2004 14,4 38,9 128,3 99,5 99,0 39,8 19,3 16,1 61,6 29,8 24,9 43,7 21,1 17,6 378,3 29,2 41,2 2003 5,6 -7,9 -38,1 18,2 22,4 32,8 9,6 9,2 53,8 15,8 15,1 36,0 10,6 10,1 359,7 33,1 49,3 Pertumbuhan Pendapatan Usaha

Sales Growth Pertumbuhan Laba Kotor Gross Profit Growth Pertumbuhan Laba Usaha Operating Income Growth Pertumbuhan Laba Bersih Net Income Growth

Pertumbuhan Laba Bersih per Saham Earning per Share Growth Laba Kotor Terhadap Penjualan Gross Profit to Sales Laba Usaha Terhadap Penjualan Operating Income to Sales Laba Bersih Terhadap Penjualan Net Income to Sales

Laba Kotor Terhadap Jumlah Ekuitas Gross Profit to Equity

Laba Usaha Terhadap Jumlah Ekuitas Operating Income to Equity Laba Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas Net Income to Equity

Laba Kotor Terhadap Jumlah Aktiva Gross Profit to Total Assets Laba Usaha Terhadap Jumlah Aktiva Operating Income to Total Assets Laba Bersih Terhadap Jumlah Aktiva Net Income to Total Assets

Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar Current Assets to Current Liabilities Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva Total Liabilities to Total Assets

Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Ekuitas Total Liabilities to Total Equity

(dalam persen) (in percentage) RUGI LABA INCOME STATEMENT 2007 4.123.855 (2.474.529) 1.649.326 (703.778) 945.548 112.580 1.058.128 (297.320) (601) 760.207 2.304 330 36,4 2006 3.533.480 (2.198.407) 1.335.073 (678.297) 656.776 12.174 668.950 (180.771) (2.509) 485.670 2.304 211 16,7 2005 2.998.686 (1.840.195) 1.158.491 597.493 560.998 92.247 653.245 (184.186) (1.999) 467.060 2.304 210 8,9 2004 2.614.472 (1.573.070) 1.041.402 (538.055) 503.347 73.691 577.038 (155.576) (1.660) 419.802 2.134 197 7,7 2003 2.285.038 (1.535.431) 749.607 (529.105) 220.502 44.408 264.910 (53.251) (1.269) 210.390 2.131 99 8,9 Penjualan Sales

Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold Laba Kotor Gross Profit Beban Usaha Operating Expenses Laba Usaha

Income from Operations

Penghasilan (Beban) Lain-lain (bersih) Other Income - (Net)

Laba Sebelum Pajak penghasilan Income Before Tax

Beban Pajak Penghasilan (bersih) Income Tax Expenses - (Net) Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan Minority Interest in Net Income of Consolidated Subsidiaries Laba Bersih

Net Income

Jumlah Saham yang Beredar (juta lembar) Amount of Share (in million share) Laba Bersih Per Saham

Earning Per Share

Harga Pasar Saham terhadap Laba Bersih Per Saham Price Earning Ratio

(29)

27

With such significant net income, the Company was able to contribute Rp1.01 trillion to the state in the form of tax and non-tax payments. The contribution to the state is PTBA’s obligation to the development of the national economy. In other words, the Company contributed significant direct economic value to the national economy. Some parts of that contribution have been allocated to regional governments’ revenues where the Company operates. Regional government revenue comprises allocation of land and building tax, allocation of fixed contributions, allocation of land and building transfer fees, allocation of production royalties, vehicle tax, water and mining taxes, and allocation of article 21 income taxes. In addition to direct financial contributions, the Company’s contribution to the regional economy is also reflected in the creation of employment opportunities and economic activities that create a multiplier effect for the people’s welfare. Furthermore, the indirect impact of the Company can be seen in the development of public facilities such as roads and markets.

Dengan laba bersih sebesar itu, Perseroan telah memberikan kontribusi sebesar Rp1,01 triliun berupa pajak dan non-pajak kepada negara. Kontribusi kepada negara tersebut merupakan kewajiban PTBA kepada negara dalam pembangunan dan ketahanan ekonomi nasional. Dengan kata lain Perseroan memiliki nilai ekonomi langsung yang cukup signifikan terhadap bangsa dan negara. Dari kontribusi kepada negara tersebut, sebagian dialokasikan bagi penerimaan pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten dan kota tempat operasi Perseroan. Penerimaan pemerintah daerah tersebut mencakup pembagian Pajak Bumi dan Bangunan, pembagian iuran tetap dan pembagian Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), pembagian iuran produksi, pajak kendaraan bermotor, pajak air dan galian C dan pembagian Pajak Penghasilan Pasal 21. Selain kontribusi finansial secara langsung, kontribusi Perseroan terhadap perekonomian daerah juga ditunjukkan dalam penciptaan lapangan kerja dan aktivitas ekonomi yang memberi dampak pengganda (multiplier effect) bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Selain itu, dampak tak langsung dari kehadiran Perseroan di tingkat daerah tercermin dari pembangunan fasilitas umum yang menunjang perekonomian, termasuk pembangunan jalan dan pasar.

KINERJA OPERASI OPERATIONAL PERFORMANCE 2003 4.469.370 1.153.913 1.131.465 2.436.960 9.191.708 15.476 9.207.184 822.187 -822.187 10.029.372 7.651.688 2.238.809 9.890.497 2004 3.860.793 936.420 1.309.376 2.490.662 8.597.251 84.010 8.681.261 917.192 -917.192 9.598.453 7.124.670 2.826.840 9.951.510 2005 3.992.368 988.935 1.093.746 2.229.848 8.304.896 11.877 8.316.773 814.559 -509.882 42.614 1.367.055 9.683.828 7.182.151 2.492.527 9.674.678 2006 4.147.840 1.300.161 784.472 2.165.511 8.397.984 1.683 8.399.667 840.843 -378.917 21.197 1.240.956 9.640.623 6.750.884 3.165.012 9.915.896 2007 4.487.258 1.637.588 508.501 1.920.429 8.553.776 1.251 8.555.027 722.586 391.209 721.811 158.502 1.994.108 10.549.135 6.897.657 3.955.077 10.852.734 PRODUKSI PRODUCTION

Unit Pertambangan Tanjung Enim • Air Laya

• Muara Tiga Besar Utara • Muara Tiga Besar Selatan • Banko Barat

Jumlah

Total

Unit Pertambangan Omblin

Jumlah Produksi

Total Production

PEMBELIAN

PURCHASE

• PT Batubara Bukit Kendi (anak perusahaan/Subsidiary) • PT Bukit Asam Prima (anak perusahaan/Subsidiary)

• Kalimantan • Jambi

Jumlah Pembelian

Total Purchase

Total Produksi & Pembelian

Total Production & Purchase

PENJUALAN

(30)

28

Kondisi Perseroan sejalan dengan perkembangan industri batubara nasional dimana diperkirakan sumbangan industri tambang batubara terhadap perekonomian negara akan terus meningkat. Berdasarkan data Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) pada tahun 2007, penerimaan negara mencakup penerimaan negara dari royalti sebesar Rp4,71 triliun, iuran tetap jumlahnya Rp16,52 miliar, pajak badan Rp9 triliun, dan devisa US$4,96 miliar.

This parallels the current developments in the national coal mining industry; it is projected that contributions from the coal mining industry to the economy will continue to increase. According to the Indonesian Coal Mining Association, state revenue from royalties could reach Rp 4.71 trillion, fixed contributions Rp 16.52 billion, institutional taxes Rp 9 trillion, and devisa revenue from export of US$4.96 billion.

Kontribusi Kepada Negara (dalam miliar Rupiah)

Contribution to theState (in billion Rupiah)

2003 2004 2005 2006 2007

200 400 600 800 1000 1200

791

928

605 323

473 318

699

438 261

638

375 263

465

267 198

Pajak / Tax

Non Pajak / Non Tax

Pertumbuhan kinerja tersebut juga memaksimalkan nilai Perseroan bagi pemegang saham yang berasal dari kenaikan laba per saham sebesar 56 persen, dari Rp211 menjadi Rp360. Lebih luas lagi, Perseroan mampu memberikan dividen yang terus tumbuh dari tahun ke tahun sehingga memberikan keuntungan bagi investor. Begitu juga kinerja saham yang tercermin dalam pergerakan harga saham sepanjang tahun 2007.

Perseroan berkomitmen untuk memberikan penciptaan nilai perusahaan bagi pemegang saham. Dengan memperhatikan laba perusahaan, kondisi keuangan, kebutuhan dana untuk investasi dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan, Perseroan akan membayarkan dividen minimal 30 persen dari laba bersih setelah pajak.

Performance growth has enabled the Company to maximize its value to shareholders. The Company’s earning per share increased 56 percent, from Rp 211 to Rp 360. The Company’s growing dividends also benefit investors. Share prices have experienced similar growth.

(31)

29

Pembayaran Dividen Perseroan Dalam 5 Tahun Terakhir

Company’s Dividend Payments in Last 5 Years

2002

2003

2004

2005

2006

28 April 2003

18 Mei 2004

14 Juni 2005

10 Mei 2006

4 Mei 2007

88,9 123,6 209,9 233,6 242,8 41,75 83,74 85,70 101,35 105,39 Tahun Buku Year Tanggal RUPS Date of RUPS

Rasio Pembayaran Dividend Payout Ratio (%)

Jumlah Dividen Total Dividends (Rp Miliar/ Billion Rp)

Dividen per Lembar Saham Dividend per Share (Rp)

50%

50%

50%

50%

50%

Sepanjang tahun 2007, harga saham Perseroan tertinggi Rp12.800 dan terendah Rp2.725 sedangkan pada akhir tahun harga ditutup pada Rp12.000. Sejak IPO sampai dengan tanggal laporan tahunan 2007 Perseroan belum pernah melakukan pemecahan saham, pembagian dividen saham atau saham bonus.

In 2007, The Company’s share price peaked at Rp 12

Gambar

Tabel of the Company’s Mining Consessions Per December 31, 2007

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini telah dirancang dan direalisasikan program sistem verifikasi nomor kendaraan bermotor, yang diujikan pada kondisi pagi, siang, dan sore hari, dimana

Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah (1) bagaimana kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru PAI dalam praktikum materi ibadah praktis, (2)

Laju alir pada elemen bakar akibat adanya pemasangan stringer topaz. adalah sebes8r45,40 m3/jamdengan simpangan antar

Perancangan sentral industri kreativ kulit memberikan fasilitas dan sarana edukasi dan rekreativ yang menjadi ruang penyamakan kulit, pusat produksi 1 untuk mengelola kulit

Pencapaian interaktif modern pada desain interior ini ialah ketika pengunjung dapat tertarik dan merasakan suasana latar bela-kang koleksi melalui sistem display,

Namun pada tabel diatas, diperoleh nilai p 0,000, karena nilai p 0,000 berarti p<0,05 menunjukan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari 108 responden di SMA N 1 Bambanglipuro, didapatkan bahwa remaja putri yang memiliki persepsi baik sebanyak 85 responden

Sejalan dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah dalam penelitian ini ³ Bagaimana penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing dapat