• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN ESTER SUKROSA ATAU MONODI- GLISERIDA DIBANDINGKAN DENGAN KUNING TELUR DALAM MEMPERBAIKI BEBERAPA KARAKTERISTIK FISIK ES KRIM THE APPLICATION OF SUCROSE ESTER OR MDGS COMPARE TO EGG YOLK FOR IMPROVING SOME PHYSICAL CHARACTERISTICS OF ICE CREAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGGUNAAN ESTER SUKROSA ATAU MONODI- GLISERIDA DIBANDINGKAN DENGAN KUNING TELUR DALAM MEMPERBAIKI BEBERAPA KARAKTERISTIK FISIK ES KRIM THE APPLICATION OF SUCROSE ESTER OR MDGS COMPARE TO EGG YOLK FOR IMPROVING SOME PHYSICAL CHARACTERISTICS OF ICE CREAM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN ESTER SUKROSA ATAU

MONO/DI-GLISERIDA DIBANDINGKAN DENGAN KUNING TELUR

DALAM MEMPERBAIKI BEBERAPA KARAKTERISTIK

FISIK ES KRIM

THE APPLICATION OF SUCROSE ESTER OR MDGS

COMPARE TO EGG YOLK FOR IMPROVING SOME

PHYSICAL CHARACTERISTICS OF ICE CREAM

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat

syarat memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

Oleh:

Ruth Melina Iteh

06.70.0082

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(2)

PENGGUNAAN ESTER SUKROSA ATAU

MONO/DI-GLISERIDA DIBANDINGKAN DENGAN KUNING TELUR

DALAM MEMPERBAIKI BEBERAPA KARAKTERISTIK

FISIK ES KRIM

THE APPLICATION OF SUCROSE ESTER OR MDGS

COMPARE TO EGG YOLK FOR IMPROVING SOME

PHYSICAL CHARACTERISTICS OF ICE CREAM

Oleh :

Nama : Ruth Melina Iteh

NIM : 06.70.0082

Program Studi : Teknologi Pangan

Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan Dihadapan sidang penguji pada tanggal 10 Mei 2012

Semarang, 2 Juli 2012

Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Pembimbing I Dekan,

(Dra. Laksmi Hartayanie, MP) (Ita Sulistyawati, STP, MSc.)

Pembimbing II

(3)

i

RINGKASAN

Kuning telur sebagai emulsifier sering digunakan dalam pembuatan es krim. Sifat telur yang merupakan allergen bagi beberapa orang, seringkali menjadi kendala. Pada perkembangannya, emulsifier sintetik muncul untuk memenuhi kebutuhan pasar, salah satunya berperan menggantikan kuning telur. Penelitian pada es krim biasanya berkaitan dengan stabilizer maupun fat replacernya, dan belum ada penelitian secara spesifik pada pengaplikasian emulsifier. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penggunaan ester sukrosa, mono/di-gliserida (MDGS) dan kuning telur sebagai kontrol dalam perbaikan karakteristik fisik es krim dalam pembuatan soft ice cream. Konsentrasi yang digunakan pada MDGS dan ester sukrosa adalah 0,10%, 0,15% dan 0,20%. Karakteristik fisik es krim yang diuji adalah overrun, viskositas, hardness, melting time dan stabilitas emulsi. Es krim yang menggunakan MDGS dan ester sukrosa memiliki nilai overrun yang lebih tinggi dari kontrol (>44,29 %), begitu pula kestabilan emulsi dan melting rate yang juga lebih tinggi dari kontrol (>77,30% dan >69,67 menit). Penambahan konsentrasi emulsifier meningkatkan overrun, viskositas, melting time, stabilitas emulsi dan juga melembutkan tekstur es krim. Ester sukrosa memiliki kemampuan emulsifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan MDGS maupun kuning telur. Es krim dengan ester sukrosa memiliki kualitas lebih baik, yaitu overrun yang tinggi (77.17% - 94,85 %), lebih kental (8.05 – 11,67 dPaS), lebih stabil (87,60% - 90,59%), kelembutan yang pas (465,67gf – 575,84 gf) dan waktu meleleh yang lama (>121,67 menit). Overrun es krim pada semua perlakuan memiliki korelasi positif dengan viskositas, stabilitas emulsi, dan melting time. Melting rate berkorelasi negatif yang kuat terhadap overrun, melting time, dan juga stabilitas emulsi. Dalam penelitian ini, konsentrasi ester sukrosa yang paling baik digunakan dalam pembuatan es krim adalah 0,20%

(4)

SUMMARY

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGGUNAAN ESTER SUKROSA ATAU MONO/DI-GLISERIDA

DIBANDINGKAN DENGAN KUNING TELUR DALAM MEMPERBAIKI

BEBERAPA KARAKTERISTIK FISIK ES KRIM. Laporan skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk memenuhi kelengkapan akademis guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yesus, sebagai harapan dan penolong yang selalu mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi tepat pada waktu-Nya. PUSH (Pray Untill Something Happen).

2. Ibu Ita Sulistyawati selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian yang telah memberikan dukungan dan pengarahan baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada penulis.

3. Ibu Laksmi Hartayanie dan Ibu Inneke Hantoro, selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing, membantu, memotivasi, dan mendampingi penulis selama pelaksanaan skripsi serta pembuatan laporan skripsi.

4. Pak Sumardi, yang membantu penulis memecahkan keputus asaan mengolah SPSS. 5. Mas Pri, Mas Soleh, Mbak Endah yang telah banyak membantu penulis selama

pelaksanaan skripsi di laboratorium.

6. Mas Agus, Mas Wartono, Mba Susy dan Mas Lilik yang telah banyak membantu penulis dalam urusan administrasi selama ini.

7. Seluruh dosen FTP yang pernah membimbing penulis selama kuliah di FTP.

8. Mas Juang, terima kasih untuk motivasi dan nasehat yang selalu diberikan untuk membuat penulis percaya diri.

9. Mama , Papa, Vani dan Niel, keluarga yang selalu ada dan memberikan support baik saat penelitian maupun penulisan.

(6)

11.Atied Harera yang juga telah membantu selama pelaksanaan skripsi, memotivasi serta menghibur dikala suka maupun duka selama pengerjaan skripsi ini.

12.My Famz cs yang selalu mensupport penulis agar tidak menyerah dalam proses penyelesaian skripsi

13.Seluruh teman-teman FTP yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang mana telah banyak membantu hingga terselesaikannya laporan skripsi ini.

14.Teteh Vinie Mba Tjuniek, Mba Galuh, BuTet, Icha, Diaz, Mas Hendriek, Mas Ikta,

Mba Yuni dan McDonald’s Team yang selalu mendukung, mengingatkan di kala penulis hampir melupakan tanggung jawab menyelesaikan skripsi saat bekerja. 15. The Warrior (Iwen , Bee, O’ Ming, Bond, Linda dan Ci Yo) dan Hamba Tuhan

GKT Semarang. Terima kasih untuk support dan doanya yang selalu menguatkan.

Pada akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para praktisi dan masyarakat umumnya, serta teman-teman mahasiswa Teknologi Pangan pada khususnya.

Semarang, 10 Mei 2012

(7)

v

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Tinjauan Pustaka ... 2

1.2.1 Es Krim ... 2

1.2.2 Emulsi dan Emulsifier ... 6

1.2.4 Sifat Fisik Es Krim ... 11

1.3 Tujuan Penelitian . ... 14

II. MATERI DAN METODA PENELITIAN ... 15

2.1 Materi ... 15

2.1.1. Bahan ... 15

2.1.2. Alat ... 15

2.2. Metode Penelitian ... 15

2.2.1 Metode Pembuatan Soft Ice Cream ... 15

2.2.2 Pengujian Sifat Fisik Es Krim ... 18

2.2.2.1. Pengujian Overrun Es Krim ... 18

2.2.2.2. Pengujian Viskositas Es Krim ... 18

2.2.2.3. Pengujian Hardness (Tingkat Kekerasan) Es Krim ... 18

2.2.2.4. Pengujian Melting Time dan Melting Rate Es Krim ... 19

2.2.2.5. Pengujian Stabilitas Emulsi ... 19

2.3. Analisa Data ... 19

III.HASIL PENELITIAN ... 20

3.1. Nilai Overrun Es Krim ... 20

3.2. Viskositas Es Krim ... 24

3.3. Tingkat Kekerasan (Hardness) Es Krim ... 26

3.4. Melting Time dan Melting Rate Es Krim ... 27

3.5. Stabilitas Emulsi Es Krim ... 33

3.6. Hubungan Korelasi ... 38

IV.PEMBAHASAN ... 40

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

5.1. Kesimpulan ... 48

5.2. Saran ... 48

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Nilai HLB Surfaktan yang Biasa Digunakan Pada Es Krim... 8

Tabel 2. Formulasi Pembuatan Soft Ice Cream ... 16

Tabel 3. Karakteristik Fisik Es Krim yang Dibuat Dengan Menggunakan Emulsifier yang Berbeda... 20

Tabel 4. Rata – Rata Melting Rate pada Tiap Perlakuan Pada Soft Ice Cream ... 28

Tabel 5. Nilai Korelasi dan Signifikansi Antar Parameter ... 39

(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Kimia Lesitin ... 9

Gambar 2. Struktur Kimia Ester Sukrosa ... 10

Gambar 3. Formulasi Mono/Di- Gliserida ... 11

Gambar 4. Bagan Proses Pembuatan Soft Ice Cream Hingga Pengujiannya ... 17

Gambar 5. Nilai Overrun Masing – Masing Perlakuan pada Es Krim ... 21

Gambar 6. Es Krim Dengan Emulsifier Mono/Di-gliserida Sebelum dan Setelah Pengocokan ... 22

Gambar 7. Es Es Krim Dengan Emulsifier Ester Sukrosa Sebelum dan Setelah Pengocokan ... 23

Gambar 8. Es Krim Kontrol Dengan Emulsifier Kuning Telur Sebelum dan Setelah Pengocokan ... 24

Gambar 9. Hasil Pengukuran Viskositas ... 25

Gambar 10. Hasil Pengukuran Tingkat Kekerasan (Hardness) ... 26

Gambar 11. Hasil Pengukuran Melting Time ... 27

Gambar 12. Pola Melting Rate pada Es Krim Dengan Berbagai Penggunaan Emulsifier yang Berbeda ... 29

Gambar 13. Penampakan Es Krim Dengan Berbagai Jenis Emulsifier pada Menit ke- 0 ... 30

Gambar 14. Penampakan Es Krim Dengan Berbagai Jenis Emulsifier pada Menit ke- 10 ... 31

Gambar 15. Penampakan Es Krim Dengan Berbagai Jenis Emulsifier pada Menit ke- 20 ... 32

Gambar 16. Penampakan Es Krim Dengan Berbagai Jenis Emulsifier pada Menit ke- 30 ... 32

Gambar 17. Hasil Pengukuran Stabilitas Emulsi ... 34

Gambar 18. Perbandingan Sebelum dan Setelah Sentrifugasi Pada Es Krim Kontrol .. 35

Gambar 19. Perbandingan Sebelum dan Setelah Sentrifugasi Pada Es Krim yang Menggunakan MDGS 0,10% ... 35

Gambar 20. Perbandingan Sebelum dan Setelah Sentrifugasi Pada Es Krim yang Menggunakan MDGS 0,15% ... 36

Gambar 21. Perbandingan Sebelum dan Setelah Sentrifugasi Pada Es Krim yang Menggunakan MDGS 0,20% ... 36

Gambar 22. Perbandingan Sebelum dan Setelah Sentrifugasi Pada Es Krim yang Menggunakan Ester Sukrosa 0,10% ... 37

Gambar 23. Perbandingan Sebelum dan Setelah Sentrifugasi Pada Es Krim yang Menggunakan Ester Sukrosa 0,15% ... 37

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 7.1 Tes Normalitas Parameter Karakteristik Fisik Es Krim ... 52 Lampiran 7.2 Tes Homogenitas Parameter Karakteristik Fisik Es Krim ... 52 Lampiran 7.3 Post Hoc Test Overrun, Viskositas, Hardness, Melting Time, dan

Gambar

Tabel 1. Tabel Nilai HLB Surfaktan yang Biasa Digunakan Pada Es Krim.................

Referensi

Dokumen terkait

Masalah ketiga sejalan dengan pernyataan Slice (1995:56), kurangnya motivasi siswa belajar menjadi hambatan dalam menulis sehingga dia menyarankan memotivasi siswa untuk mengikuti

Metode mekanik lain yang digunakan untuk penahan abrasi di Kabupaten Rembang adalah dengan cara mengisi karung dengan pasir kemudian ditata pada daerah pesisir untuk menahan

Pengadaan sewa tenda peserta kegiatan Gelar Pasukan Dalam Rangka Pemeliharaan Tramtibum. 32.480.000

Työn tavoitteena oli määrittää ELY-keskuksen toimivalta-alueen tärkeimmät solmupysäkit ja erikseen valit- tujen kuntien keskuspysäkit sekä kuvata niiden nykytila

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dinyatakan bahwa implementasi living museum pada pertanian Garam Palungan sebagai wisata edukasi dan budaya dapat dilakukan dengan

Di Kabupaten Ciamis dialiri oleh sungai utama yaitu sungai Citanduy yang mengalir mulai dari Gunung Cakrabuana (hulu) di Kabupaten Tasikmalaya dan bermuara di

Dynamic direct current optimal power flow (DDCOPF) digunakan untuk menghitung optimasi pembangkitan agar biaya total pembangkitan dapat minimal dengan tetap memperhatikan

Presentase penyimpanan obat di puskesmas timur I memperoleh nilai yang terendah yaitu 50% yang berarati kondisi penyimpanan kurang baik, kondisi ini mempengaruhi