• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Palmerah Selatan No.1 Jakarta penyusunan penelitian ini, maka peneliti memilih Kompas TV sebagai tempat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODELOGI PENELITIAN. Palmerah Selatan No.1 Jakarta penyusunan penelitian ini, maka peneliti memilih Kompas TV sebagai tempat"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

45 BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penelitian dilakukan di Kompas TV- PT. Gramedia Media Nusantara Kompas TV Building yang beralamat di Jl. Palmerah Selatan No.1 Jakarta 10270 .

3.1.1 Obyek Penelitian

Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk penyusunan penelitian ini, maka peneliti memilih Kompas TV sebagai tempat penelitian. Yang dimana informasi dan data tersebut di dapat dari karyawan Kompas TV.

3.1.2 Sejarah Singkat Kompas TV

KOMPAS TV INSPIRASI INDONESIA

Seiring dengan perkembangan teknologi dan situasi lingkungan bisnis di media, bisnis media cetak diarahkan untuk melakukan transformasi menuju era digital. Dengan demikian sosok media selanjutnya ditampilkan melalui multi media, multi channel, dan multiplatform (MMM). Maka pada awal tahun 2009 media televisi mulai dijajagi kembali.Kompas Gramedia Television (KOMPAS GRAMEDIA TV) menjadi kendaraan perusahaan

(2)

46 untuk menjalankan bisnis di televisi yang dimulai dengan pembentukan proyek KOMPAS GRAMEDIATV pada awal Oktober 2009. Proyek ini memulai kegiatannya dengan membentuk KOMPAS GRAMEDIA Production yang diberi tugas untuk memproduksi program acara yang memberikan value added kepada pemirsa, sehingga program-program yang akan ditayangkan mengandung nilai-nilai kemanusiaan, nilai sosial dan pendidikan. Proyek KOMPAS GRAMEDIATV sekaligus juga mempersiapkan terbentuknya KOMPAS GRAMEDIA TV Network, Kompas Channel, KOMPAS GRAMEDIA Vision, dan Kompas TV.

Kompas TV, sebuah perusahaan media yang menyajikan konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia. Sesuai dengan visi misi yang diusung, Kompas TV mengemas program tayangannews, adventure & knowledge, entertainment yang mengedepankan kualitas. Konten program tayangan Kompas TV menekankan pada eksplorasi Indonesia baik kekayaan alam, khasanah budaya, Indonesia kini, hingga talenta berprestasi.Tidak hanya berhenti pada program tayangan televisi, tersedia pula produksi film layar lebar dengan jalan cerita menarik dan didukung talenta seni berbakat Indonesia. Beberapa film layar lebar yang diproduksi adalah Lima Elang dan Garuda DI Dadaku 2 karya Rudi Soedjarwo, serta sebuah film animasi berjudul Si Geboy.Sebagai content provider, Kompas TV akan tayang perdana pada tanggal 9 September 2011 di

(3)

47 sepuluh kota di Indonesia: Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, dan Makassar. Jumlah kota tersebut akan segera bertambah pada kuartal ketiga tahun 2011 dan sepanjang tahun 2012. Dengan kerjasama operasi dan manajemen, Kompas TV memasok program tayangan hiburan dan berita pada stasiun televisi lokal di berbagai kota di Indonesia yang telah terlibat dalam proses kerja sama. Stasiun televisi lokal akan menayangkan 70% program tayangan produksi Kompas TV dan 30% program tayangan lokal. Dengan demikian, stasiun televisi lokal memiliki kualitas yang tidak kalah dengan stasiun televisi nasional, tentunya dengan keunggulan kearifan lokal daerah masing-masing.

Kompas TV juga menyediakan kanal televisi berbayar pertama di Indonesia yang memiliki kualitas High Definition (HD). Kualitas High Definition menyajikan gambar dengan resolusi tinggi sehingga pemirsa dapat menikmati detail gambar dengan kontur jelas dan warna yang lebih tajam. Kompas TV sebagai pionir kualitasHigh Definition juga tengah mengarah pada sistem televisi digital sesuai standar yang lazim digunakan secara internasional.Kompas TV tentu memperhatikan kualitas program tayangan yang ditampilkan. Tumbuh dalam indutri televisi komersial dengan persaingan yang sangat ketat, Kompas TV berusaha untuk tetap berada pada koridor visi misi sehingga dapat selalu menyajikan pogram tayangan inspiratif dan informatif dengan kemasan menarik bagi keluarga Indonesia. Karena merupakan tanggung jawab besar bagi sebuah stasiun televisi untuk turut

(4)

48 membentuk moral bangsa.Menjawab tantangan dunia media di Indonesia, sebagai bagian dari Kompas Gramedia Group yang memiliki motto Enlightening People, Kompas TV didukung dengan komposisi karyawan berkualitas dan berdedikasi tinggi senantiasa berusaha menyalurkan informasi yang akan menjadi Inspirasi Indonesia.

3.1.3 Visi dan Misi

“To be the most creative organization in southeast asia to enlight people's live with programmes and services that inform, education and entertaint and to engange our audiences with an independent, distinctive and appealing mix of programming and content, delivered via multiplatform service”.

(5)

49 3.1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Kompas

Gambar 3.1

Struktur organisasi Kompas Tv

(6)

50 3.2 Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kausal. Penelitian kausal merupakan penelitian yang mempengaruhi antara satu atau lebih variabel bebas (independent).Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk meneliti hubungan sebab akibat antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen). Penelitian ini berkaitan dengan pengaruh dari variabel bebas (independen). Dengan dapat mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel (X1) yaitu Iklim Organisasi dan (X2) yaitu

Gaya Kepemimpinan terhadap variabel terikat (Y) yaitu pengaruh iklim organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Kompas TV. 3.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2009:93) hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis dalam penelitian antara lain :

Ho1 : Tidak terdapatpengaruh secara simultan antara iklim organisasi dan gaya

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di Kompas TV

Ha1 : Terdapat pengaruh secara simultan antara iklim organisasi dan

(7)

51 Ho2 :Tidak terdapat pengaruh dari iklim organisasi terhadap kinerja karyawan

di Kompas TV

Ha2 : Terdapat pengaruh dari iklim organisasi terhadap kinerja karyawan di

Kompas TV

Ho3 : Tidak terdapat pengaruh dari gaya kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan di Kompas TV

Ha3 : Terdapat pengaruh dari gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

di Kompas TV

3.4 Variabel dan Skala Pengukuran 3.4.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2009:58) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Merupakan variabel bebas yang mempengaruhi dan akan menjadi sebab perubahannya.

Variabel X dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

(8)

52

 Gaya Kepemimpinan (X2)

2. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi yang menjadi akibat, dikarenakan adanya variabel bebas.

Variabel Y dalam penelitian ini adalah :

 Kinerja Karyawan 3.5 Definisi operasional variabel

Seperti kita ketahui bahwa dalam setiap penelitian harus diperhatikan terlebih dahulu variabel-variabel yang akan diteliti, yang merupakan penjelasan dari teoritis variabel untuk diamati dan diukur, definisi variabel yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan analisis pengaruh people, physical evidence dan process terhadap kepuasan mahasiswa.

Variabel tersebut terdiri dari variabel independent dan variabel dependent di mana variabel independennya adalah iklim organisasi (X1), gaya

kepemimpinan (X2) serta variabel dependennya adalah kinerja karyawan

(9)

53 Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala

Iklim Organisasi

(X1)

Keadaan lingkungan fisik tempat kerja

 Tempat kerja

 Mebel

 Alat produksi dan sebagainya

Interval Keadaan lingkungan

sosial

 Hubungan atasan dan bawahan  Hubungan antarteman sekerja  Sistem komunikasi Pelaksanaan sistem manajemen  Karakteristik organisasi  Struktur organisasi  Sistem birokrasi organisasi Komitmen bersama dalam pencapaian tujuan  Kesehatan  Komitmen  Moral Sumber : Wirawan (2007)

(10)

54 Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala

Gaya Kepemim

pinan (X2)

Berorientasi Tugas

 Pengawasan yang ketat atas pekerjaan

bawahannya

 Memberi petunjuk atas setiap perintah yang diberikan

 Mengutamakan hasil

dari pada proses Interval

Berorientasi pada orang

 Menghargai gagasan bawahan  Membangun kerja sama  Peka terhadap kebutuhan dan kesejahteraan bawahan Sumber : Malayu Hasibuan (2007 : 205), Soekarso, At All (2010 : 45)

(11)

55 Tabel 3.3

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala

Kinerja Karyawan

(Y)

Integritas

1. Kemampuan untuk melaksanakan kode etik perusahaan

2. Jujur terhadap pekerjaan yang akan diselesaikan

Interval

Prestasi Kerja

1. Kesungguhan dalam melakukan pekerjaan

2. Didasari motivasi setiap melakukan pekerjaan

Ketaatan

1. Tepat waktu

2. Proses kerja mengikuti apa yang diperintahkan atasan

Keterampilan

1. Kreativitas mempermudah membentuk kinerja terbaik 2. Ketelitian juga termasuk

dalam faktor keefektifan kinerja

Sumber : di adaptasi dari journal Vivi, Rorlen

3.6 Skala Pengukuran

Skala yang digunakan pada penelitian ini ialah Skala Pengukuran Likert-Interval. Menurut Sekaran (2006:23) Skala Interval digunakan jika respons untuk beragam item yang mengukur suatu variabel bisa dihasilkan dengan skala

(12)

56 lima poin (tujuh poin atau lainnya), yang kemudian dapat diterapkan pada seluruh item.

Berikut poin-poin dari tiap jawaban:

Tabel 3.4

Jawaban Kode Poin

Sangat Tidak Setuju STS 1

Tidak Setuju TS 2

Netral N 3

Setuju S 4

Sangat Setuju SS 5

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pengumpulan data yang bertujuan untuk memudahkan penelitian skripsi ini di peroleh dengan cara menyebarkan kuisioner yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada reponden untuk dijawab (Sugiyono 2009 : 199).

1. Kuesioner (Angket)

yang merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab dengan sebenar-benarnya kondisi. Yang responden itu sendiri merupakan karyawan Kompas TV.

(13)

57 2. Penelitian Kepustakaan (library research)

Suatu teknik pengumpulan data untuk mencari sumber data sekunder yang merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data yang berhubungan dengan penelitian ini, dengan membaca literatur serta buku-buku yang relevan dengan penyusunan skripsi, guna mendapatkan data-data sekunder yang nantinya akan dijadikan sebagai landasan teori.

3.8 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan, seperti: hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Jenis data ini diperoleh langsung dari wawancara atau pengisian kuesioner kepada karyawan Kompas TV (Umar, 2002:130).

2. Data Sekunder

Merupakan jenis data yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.Data ini diperoleh melalui literature-literatur, jurnal-jurnal, penelitian terdahulu, majalah ataupun dokumen yang sekiranya diperlukan untuk menyusun penelitian ini.

(14)

58 3.9 Populasi, Sampel Penelitian, dan Teknik Sampling

3.9.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2009:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dapat disimpulkan populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di Kompas TV.

3.9.2 Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dapat disimpulkan sampel dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di Kompas TV.

Menurut Gay dalam buku Umar (2004:79) menyatakan bahwa ukuran minimum sampel yang dapat diterima bedasarkan pada desain penelitian adalah minimal 30 subjek.

Berdasarkan teori diatas maka peneliti mengambil sampel awal sebanyak 48 karyawan sebagai responden namun setelah itu, hanya 44 sampel yang dapat diolah oleh peneliti.

3.9.3 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah Convenience Determination, menurut Seta Basri Convenience Sampling disebut juga Haphazard atau Accidental Sampling. Convenience Sampling sebagai metode sampling bisa berakibat pada sampel yang tidak efektif (tidak menggambarkan populasi) dan

(15)

59 tidak direkomendasikan.Convenience Sampling adalah sampel yang dipilih secara convenience (nyaman) karena sifatnya yang mudah dan tidak menyulitkan peneliti.

3.10 Metode Analisis Data

Menurut Priyanto (2011:8) Analisis data adalah proses mengolah data dan penginterpretasikan hasil pengolahan data.maka analisis data yang digunakan yaitu :

3.10.1 Uji Validitas

Menurut Sunyoto (2009:72) Uji validitas digunakan untuk mengukur sah/validatau tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.Untuk mengukur validitas suatu kuesioner peneliti menggunakan Uji Normalitas.

Menurut Santoso (2000) dengan diperolehnya hasil uji dengan melihat pada kolom Skewnes bagian Statistic dan Std Error = 0,035/0,357 menghasilkan 0,098 berada diantara -2 dan 2 sedangkan pada Kolom Kurtosis bagian Statistic dan Std Error = 0,108/0,702 menghasilkan 0,153 berada diantara -2 dan 2. Maka dapat ditarik kesimpulan dengan menggunakan dua cara yang berbeda hasil data yang digunakan oleh peneliti semua menunjukan distribusi normal.

Berikut adalah rumus mencari nilai perbandingan antara nilai Statistik Skewnessdibagi dengan Std Error Skewness atau nilai Statistic kemudian

(16)

60 Kurtosis dibagi dengan Std Error Kurtosis. Dimana jika skor berada antara -2 dan 2 maka distribusi data normal

3.10.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sunyoto (2009:67) Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau andal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten. Pengukuran reliabilitas yang dilakukan peneliti ialah metode one shoot atau pengukuran sekali saja.

Dimana pengukuran keandalan butir pertanyaan dengan sekali menyebarkan kuesioner pada responden, kemudian hasil skornya diukur korelasinya antar skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan komputer Statistical program for society science (SPSS), dengan fasilitas Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha> 0,60.

3.10.3 Uji Regresi Linier Berganda

Menurut Priyatno (2008:73) Regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1,X2,,,,,Xn) dengan Variabel

(17)

61 Rumus :

Y’ = a+b1X1+b2X2+....+bnXn

Keterangan :

Y’ = Kinerja Karyawan

X1 dan X2 = Iklim Organisasi dan Gaya Kepemimpinan

a = Konstanta

3.10.5 Uji Hipotesis

Menurut Priyatno (2011:44) Untuk mengetahui hipotetsis yang diajukan bermakna atau tidak bermakna digunakan uji statistik, sebagai mana berikut :

1. Pengujian F Hitung ( Uji F )

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1,X2...Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi.

F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

𝐅𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 = R

2/k

(18)

62 Keterangan :

R2 = Koefisien determinasi n = Jumlah data atau kasus k = Jumlah variabel independen

penolakan atau penerimaan Ho dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Jika F hitung £ dari nilai f tabel, maka terima Ho dan tolak Ha. Sebaliknya jika F hitung > dari nilai F tabel maka Ho ditolak atau terima Ha

. H0 ditolak

H0 diterima

0 +F Tabel Gambar 3.3 Daerah Penerimaan Dan Penolakan Hipotesis Uji F

2. Pengujian T Hitung (Uji T)

Menurut Priyatno (2011:44) uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Signifikan artinya nyata atau berarti atau pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan).

(19)

63 Pengujian hipotesis dilakukan dengan rumus t hitung uji koefisien regresi menurut Supranto (2009:191)

𝑡𝑜 =

𝑏 − 𝛽𝑜 𝑆𝑏

Kalau βo = 0 maka to = 𝑏

𝑆𝑏, to = nilai observasi

to mengikuti fungsi t dengan derajat kebebasan (n-2) penolakan atau

penerimaan Ho dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Jika t hitung > dari nilai t tabel, maka Ho ditolak atau terima Ha. Sebaliknya jika t hitung < dari nilai t tabel maka terima Ho dan tolak Ha.

H0 ditolak H0 ditolak

H0 diterima

-T tabel 0 +T tabel

(20)

Gambar

Gambar 3.4 Daerah Penerimaan Dan Penolakan Hipotesis Uji T

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Agustus 2015 dan dikoordinatori oleh Bapak Adri dari divisi FPMP. Persiapan yang dilakukan meliputi menyiapkan Seminar Kit

Pemerintah Kota Tangerang melihat peluang makin banyaknya urban dari warga tetapi terkendala dengan lahan untuk tempat hunian, oleh sebab itu pemerintah Kota Tangerang

Menurut Muhammad bin Ahmad al-Syatri dalam kitabnya Adwar al-Tarikh al-Hadrami, bangsa Arab terbagi menjadi tiga golongan : al-Ba’idah yaitu bangsa Arab terdahulu

Didalam IDE Arduino terdapat library yang beberapa sudah ada menjadi dasar tersimpan di sistem, namun jika ada perangkat alat lainnya yang belum ada library , maka

Mekanisme penerapan pembalikan beban pembuktian dalam tindak pidana pencucian uang hanya dilakukan atas harta kekayaan yang diduga diperoleh melalui

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia dan Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia dan berbudi

Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk menyesuaikan be­ sarnya harga pekerjaan bangunan dengan keadaaan dewasa ini dan mengatur dengan pasti besarnya uang pengganti biaya pembuatan