• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Pendidikan Anak Usia Dini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Konsep Pendidikan Anak Usia Dini"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 1 of 17 Konsep Pendidikan Anak Usia Dini

Dalam bidang pendidikan seorang anak dari lahir memerlukan pelayanan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan pemahaman mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya akan sangat membantu dalam menyesuaikan proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi masing-masing, baik secara intelektual, emosional dan sosial.

Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulan terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif maupun sosialnya.

Dalam mencapai Visi Pendidikan Nasional Insan Indonesia Cerdas Kompetitif, Pendidikan Usia Dini memegang peran penting sebagai pendidikan awal pembentukan manusia karakter cerdas komprehensif secara spiritual, intelektual, emosional dan sosial, kinestetis, dan kompetitif menghadapi persaingan dunia global.

Makna Insan Indonesia Cerdas Komprehensif Makna Insan Indonesia

Kompetitif

Cerdas spiritual

• Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuh-kan dan memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian unggul.

Kompetitif

• Berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan

• Bersemangat juang tinggi • Mandiri • Pantang menyerah • Pembangun dan pembina jejaring • Bersahabat dengan perubahan

• Inovatif dan menjadi agen perubahan • Produktif • Sadar mutu • Berorientasi global • Pembelajar sepanjang hayat Cerdas emosional & sosial

• Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindah-an seni dkeindah-an budaya, serta kompetensi untuk mengekspresi-kannya.

• Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang: – membina dan memupuk hubungan timbal balik; – demokratis;

– empatik dan simpatik;

– menjunjung tinggi hak asasi manusia; – ceria dan percaya diri;

– menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara; serta

– berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara.

Cerdas intelektual

• Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

• Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif.

Cerdas kinestetis

• Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas.

(2)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 2 of 17

Untuk itu mewujudkan visi besar di atas perlu penanganan yang serius dan kesadaran semua pihak untuk melaksanakan Pendidikan Anak Usia Dini secara holistik integral.

Pendidik PAUD memainkan peranan penting dalam proses pendidikan. Sebagai Pendidik Anak Usia Dini sangat penting untuk mengetahui dan memahami APA itu konsep Pendidikan Anak Usia Dini? MENGAPA Perlu diselenggarakan Pendidikan Usia Dini dan BAGAIMANA Memaksimalkan Peran Pendidik dalam Proses Pendidikan Anak Usia Dini?

Apakah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ?

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 butir 14, pendidikan anak usia dini didefinisikan sebagai suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun.

Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar), intelegensi (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Berdasarkan keunikan dalam pertumbuhan dan perkembangannya, anak usia dini terbagi dalam tiga tahapan, yaitu (a) masa bayi lahir sampai 12 bulan, (b) masa toddler (batita) usia 1-3 tahun, (c) masa prasekolah usia 1-3-6 tahun, (d) masa kelas awal SD 6-8 tahun.

(3)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 3 of 17  PAUD sebagai titik sentral strategi pembangunan sumber daya manusia dan sangat

fundamental.

 PAUD memegang peranan penting dan menentukan bagi sejarah perkembangan anak selanjutnya, sebab merupakan fondasi dasar bagi kepribadian anak.

 Anak yang mendapatkan pembinaan sejak dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik maupun mental yang akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar, etos kerja, produktivitas, pada akhirnya anak akan mampu lebih mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

 Merupakan Masa Golden Age (Usia Keemasan). Dari perkembangan otak manusia, maka tahap perkembangan otak pada anak usia dini menempati posisi yang paling vital yakni mencapai 80% perkembangan otak.

 Cerminan diri untuk melihat keberhasilan anak dimasa mendatang. Anak yang mendapatkan layanan baik semenjak usia 0-6 tahun memiliki harapan lebih besar untuk meraih keberhasilan di masa mendatang. Sebaliknya anak yang tidak mendapatkan pelayanan pendidikan yang memadai membutuhkan perjuangan yang cukup berat untuk mengembangkan hidup selanjutnya.

Mengapa Perlu Diselenggarakan Pendidikan Usia Dini?

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan Komitmen Dunia seperti yang tertera dalam kutipan sebagai berikut:

- Komitmen Jomtien Thailand (1990) ‟Pendidikan untuk semua orang, sejak lahir sampai menjelang ajal.‟

- Deklarasi Dakkar (2000) ‟Memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak usia dini secara komprehensif terutama yang sangat rawan dan terlantar.‟

- Deklarasi ”A World Fit For Children” di New York (2002) „Penyediaan Pendidikan yang berkualitas‟

(4)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 4 of 17

Landasan Yuridis Tentang PAUD

- Pembukaan UUD 1945 ; „Salah satu tujuan kemerdekaan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.‟

- Amandemen UUD 1945 pasal 28 C ‟Setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.‟

- UU No. 23/2002 Tentang Perlindungan Anak Pasal 9 ayat (1) ‟Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minta dan bakat.‟

- UU No 20/2003 pasal 28

o Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. o Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan

formal, non formal, dan/atau informal.

o Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. o Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal berbentuk

kelompok bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

o Pendidikan anak usia dini pada jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

Landasan Filosofis Pendidikan Usia Dini

Berikut landasan filosofis Pendidikan Anak Usia Dini menurut para pakar pendidikan internasional :

(5)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 5 of 17

Pestalozzi (1746-1827)

• Segala usaha yang dilakukan oleh orang dewasa harus disesuaikan dengan perkembangan anak menurut kodratnya, sebab pendidikan pada hakekatnya adalah suatu usaha pemberian pertolongan agar anak dapat menolong dirinya sendiri di kemudian hari

• Perkembangan anak berlangsung secara teratur, maju setahap demi setahap, implikasi atau pengaruhnya adalah bahwa pembelajaranpun harus maju teratur selangkah demi selangkah

• Lingkungan terutama lingkungan keluarga memiliki andil yang cukup besar dalam membentuk kepribadian seorang anak pada awal kehidupannya

• Kecintaan yang diberikan ibu kepada anaknya akan

memberikan pengaruh terhadap keluarga, serta menimbulkan rasa terima kasih dalam diri anak. Pada akhirnya, rasa terima kasih tersebut akan menimbulkan kepercayaan anak terhadap Tuhan

• Anak pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik • Masing-masing tahap partumbuhan dan perkembangan

seorang individu haruslah tercapai dengan sukses sebelum berlanjut pada tahap berikutnya

• Segala bentuk pendidikan adalah berdasarkan pengaruh panca indera, dan melalui pengalaman-pengalaman tersebut potensi-potensi yang dimiliki oleh seorang individu dapat

dikembangkan

• Tujuan pendidikan ialah memimpin anak menjadi orang yang baik dengan jalan mengembangkan semua daya yang dimiliki oleh anak

(6)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 6 of 17

Maria Montessori (1870-1952)

• Pentingnya kondisi lingkungan yang bebas dan penuh kasih agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal

• Pendidikan merupakan aktivitas diri yang mengarah pada pembentukan disiplin pribadi, kemandirian dan pengarahan diri

• Persepsi anak tentang dunia merupakan dasar dari ilmu pengetahuan.

• Pendidikan merupakan suatu upaya untuk membantu perkembangan anak secara menyeluruh dan bukan sekedar mengajar

• Dalam perkembangan anak terdapat masa peka, suatu masa yang ditandai dengan begitu tertariknya anak terhadap suatu objek atau karakteristik tertentu serta cenderung mengabaikan objek yang lainnya.

• Pentingnya kondisi lingkungan yang bebas dan penuh kasih agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal.

• Anak memiliki kemampuan untuk membangun sendiri pengetahuannya, dan hal tersebut dilakukan oleh anak mulai dari awal sekali. Gejala psikis atau kejiwaan yang

memungkinkan anak membangun pengetahuannya sendiri dikenal dengan istilah jiwa penyerap (absorbent mind). Friendrich Wilheim

August Froebel (1782-1852)

• Anak sebagai individu yang pada kodratnya bersifat baik. Sifat yang buruk timbul karena kurangnya pendidikan atau pengertian yang dimiliki oleh anak tersebut.

(7)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 7 of 17

perkembangan individu karena pada fase inilah terjadinya peluang yang cukup besar untuk pembentukan dan

pengembangan pribadi seseorang.

• Apabila anak mendapatkan pengasuhan yang tepat, maka seperti halnya tanaman muda akan berkembang secara wajar mengikuti hukumnya sendiri. Pendidikan taman kanak-kanak harus mengikuti sifat dan karakteristik anak.

• Bermain dipandang sebagai metode yang tepat untuk membelajarkan anak, serta merupakan cara anak dalam meniru kehidupan orang dewasa di sekelilingnya secara wajar.

Jean Jacques Rousseau (1712-1778)

• Konsep “kembali ke alam” dan pendekatan yang bersifat alamiah dalam pendidikan anak. Pendekatan alamiah berarti anak akan berkembang secara optimal, tanpa hambatan. • Menurutnya pula bahwa pendidikan yang bersifat alamiah

menghasilkan dan memacu berkembangnya kualitas semacam kebahagiaan, spontanitas dan rasa ingin tahu.

• Walaupun kita telah melakukan kontrol terhadap pendidikan yang diperoleh dari pengalaman sosial dan melalui indera, tetapi kita tetap tidak dapat mengontrol pertumbuhan yang sifatnya alami.

• Tujuan pendidikan adalah membentuk anak menjadi manusia yang bebas.

Jean Piaget dan Lev Vigotsky

• Anak membangun pengetahuannya sendiri karena mereka memiliki begitu banyak gagasan yang sesungguhnya tidak pernah diajarkan kepada mereka.

• Pengetahuan pada dasarnya dibangun oleh anak melalui interaksi dengan lingkungannya.

(8)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 8 of 17

• Pada dasarnya paham konstruktivis mempunyai asumsi bahwa anak adalah pembangun pengetahuan yang aktif. Anak

mengkonstruksi pengetahuannya berdasarkan pengalamannya. Pengetahuan tersebut diperoleh anak dengan cara

membangunnya sendiri secara aktif melalui interaksi yang dilakukannya dengan lingkungan.

• Lev Vigotsky berpandangan bahwa konteks sosial merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar seorang anak. Pengalaman interaksi sosial ini sangat berperan dalam mengembangkan kemampuan berfikir anak. Interaksi antara anak dengan lingkungan sosialnya akan menciptakan bentuk-bentuk aktivitas mental yang tinggi.

Ki Hajar Dewantara (1889-1959)

• Anak sebagai kodrat alam yang memiliki pembawaan masing-masing serta kemerdekaan untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri. Akan tetapi kemerdekaan itu juga sangat relatif karena dibatasi oleh hak-hak yang patut dimiliki oleh orang lain. • Pamong hanya boleh memberikan bantuan apabila anak

menghadapi hambatan yang cukup berat dan tidak dapat diselesaikan.

• Pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah lahir dan batin, serta dapat memerdekakan diri.

• Anak sebagai individu yang memiliki potensi untuk

berkembang, sehingga pemberian kesempatan yang luas bagi anak untuk mencari dan menemukan pengetahuan, secara tidak langsung akan memberikan peluang agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal.

(9)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 9 of 17 Kajian Ilmiah Tentang Pendidikan Anak Usia Dini

Konsep keilmuan PAUD bersifat isomorfis, artinya kerangka keilmuan PAUD dibangun dari interdisiplin ilmu yang merupakan gabungan dari beberapa displin ilmu, diantaranya: psikologi, fisiologi, sosiologi, ilmu pendidikan anak, antropologi, humaniora, kesehatan, dan gizi serta neuro-sains atau ilmu tentang perkembangan otak manusia (Yuliani, 2009: 10). Berdasarkan tinjauan secara psikologi dan ilmu pendidikan, masa usia dini merupakan masa peletakan dasar atau fondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Apa yang diterima anak pada masa usia dini, apakah itu makanan, minuman, serta stimulasi dari lingkungannya memberikan kontribusi yang sangat besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa itu dan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.

Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan perkembangan struktur otak. Dari segi empiris banyak sekali penelitian yang menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting, karena pada waktu manusia dilahirkan, menurut Clark (dalam Yuliani, 2009) kelengkapan organisasi otaknya mencapai 100 – 200 milyard sel otak yang siap dikembangkan dan diaktualisasikan untuk mencapai tingkat perkembangan optimal, tetapi hasil penelitian menyatakan bahwa hanya 5% potensi otak yang terpakai karena kurangnya stimulasi yang berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi otak. Usia dini (lahir – 6 tahun) merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sangat menentukan bagi anak di masa depannya atau disebut juga masa keemasan (the golden age) namun sekaligus periode yang sangat kritis yang menentukan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.

Hasil penelitian/kajian ilmiah di bidang Neorologi oleh Osbon, White, Bloom menyatakan bahwa: perkembangan intelektual/ kecerdasan anak pada usia:

0 – 4 tahun mencapai 50 % 0 – 8 tahun mencapai 80 % 0 – 18 tahun mencapai 100 %

(10)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 10 of 17

Sedangkan pertumbuhan fisik otak anak pada usia: 0 tahun mencapai 25 %

6 tahun mencapai 85 % 12 tahun mencapai 100 %

(11)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 11 of 17

Jadi anggapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia SD tidak benar, bahkan pendidikan yang dimulai pada usia TK (4-6 tahun) pun sebenarnya sudah terlambat.

Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini

Alasan diselenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini menurut UNESCO 2005,

1. Alasan Pendidikan: PAUD merupakan pondasi awal dalam meningkatkan kemampuan anak untuk menyelesaikan pendidikan lebih tinggi, menurunkan angka mengulang kelas dan angka putus sekolah.

2. Alasan Ekonomi: PAUD merupakan investasi yang menguntungkan baik bagi keluarga maupun pemerintah

3. Alasan sosial: PAUD merupakan salah satu upaya untuk menghentikan roda kemiskinan

4. Alasan Hak/Hukum: PAUD merupakan hak setiap anak untuk memperoleh pendidikan yang dijamin oleh undang-undang.

Secara umum tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Secara khusus kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan agar:

1. Anak mampu melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan dan mencintai sesama. Contoh : pendidik mengenalkan kepada anak didik bahwa Allah SWT menciptakan berbagai makhluk selain manusia, seperti binatang, tumbuhan, dan sebagainya yang semua itu harus kita sayangi.

2. Anak mampu mengelola keterampilan tubuh termasuk gerakan-garakan yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus dan gerakan kasar, serta menerima rangsangan sensorik (panca indera). Contoh: menari, bermain bola, menulis ataupun mewarnai.

3. Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berpikir dan belajar. Contoh :

(12)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 12 of 17

ketika sudah melakukan pembahasan tema, diberikan kepada anak didik untuk bertanya atau menjawab isi tema yang telah diberikan.

4. Anak mampu berpikir logis, kritis, memberikan alasan, memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab akibat. Contoh : mencari pasangan gambar yang berkaitan dengan sebab akibat, lalu anak akan berusaha memecahkan masalah dan memberika alasan tersebut.

5. Anak mampu mengenal lingkungan alam, lingkungan sosial, peranan masyarakat dan menghargai keragaman sosial dan budaya serta mampu mengembangkan konsep diri, sikap postif terhadap belajar, kontrol diri dan rasa memiliki.

6. Anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada, birama, berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya yang kreatif. Contoh : anak yang senang dan menyukai dengan musik, saat mendengar lagu maka akan segera mengikutinya, ataupun ketika diminta melanjutkan syair kedua hingga selesai, maka anak mampu melakukannya.

Selain itu, tujuan pendidikan anak usia dini adalah :

1. Untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa. 2. Untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah. 3. Intervensi dini dengan memberikan rangsangan sehingga dapat menumbuhkan

potensi-potensi yang tersembunyi (hidden potency) yaitu dimensi perkembangan anak (bahasa, intelektual, emosi, sosial, motorik, konsep diri, minat dan bakat)

4. Melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan potensi-potensi yang dimiliki anak.

Bagaimana Mendidik Anak Usia Dini ?

Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan, dan pendidikan pada anak

(13)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 13 of 17

dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepadanya melalui cara mengamati, meniru, dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak. Oleh karena anak merupakan pribadi yang unik maka pendidik dan orangtua diharapkan dapat memberikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi berbagai pengalaman sesuai dengan tahap perkembangan kepribadian anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya.

Guru sebagai faktor penting pendidikan anak usia dini harus memahami filosofi pendidikan anak usia dini, aspek perkembangan dan prinsip-prinsip pembelajaran anak usia dini untuk merencanakan dan melaksanakan tugas penting mendidik anak secara efektif agar tujuan pendidikan usia dini dapat tercapai.

Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Dalam pendidikan anak usia dini perkembangan anak merupakan hal yang harus diperhatikan karena perkembangan anak secara lanjut akan menentukan proses pembelajaran anak tersebut di jenjang selanjutnya. Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian anak, karena kepribadian membentuk satu kesatuan yang terintegrasi.

Berikut beberapa aspek perkembangan anak usia dini yang perlu diperhatikan guru :

1. Aspek perkembangan Fisik meliputi perkembangan motorik kasar, motorik halus, dan keterampilan koordinasi antara tangan dan mata.

2. Aspek perkembangan Kognitif, yaitu kemampuan kerja otak untuk mengingat menerima, percaya dan berargumentasi.

3. Aspek sosial emosi, yaitu kemampuan untuk dapat memahami perasaan sendiri, dan perasaan orang lain.

4. Aspek perkembangan bahasa meliputi kemampuan mendengar, berbicara, menulis, membaca dan persepsi.

5. Aspek perkembangan Spritual, kemampuan untuk meyakini nilai-nilai dan norma-norma.

(14)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 14 of 17 Bagaimana Anak Belajar ?

Dalam proses pelaksanaan pendidikan usia dini terdapat sejumlah prinsip pembelajaran pada pendidikan anak usia dini diantaranya:

1. Anak sebagai Pembelajar Aktif

Pendidikan hendaknya mengarahkan anak untuk menjadi pembelajar yang aktif. Pendidikan yang dirancang secara kreatif akan menghasilkan pembelajar yang aktif. Proses pendidikan seperti ini merupakan wujud pembelajaran yang bertumpu ada aktivitas belajar anak secara aktif.

2. Anak Belajar Melalui Sensori Panca Indera

Anak memperoleh pengetahuan melalui sensorinya, anak dapat melihat melalui bayangan yang ditangkap oleh matanya, anak dapat mendengarkan bunyi melalui telinganya, anak dapat merasakan panas dan dingin lewat perabaannya, anak dapat membedakan bau melalui hidung dan anak dapat mengetahui aneka rasa melalui lidahnya. Oleh karenanya, pembelajaran pada anak hendaknya mengarahkan anak pada berbagai kemampuan yang dapat dilakukan oleh seluruh inderanya.

3. Anak Membangun Pengetahuan Sendiri

Sejak lahir anak diberi berbagai kemampuan. Dalam konsep ini anak dibiarkan belajar melalui pengalaman-pengalaman dan pengetahuan yang dialaminya sejak anak lahir dan pengetahuan yang telah anak dapatkan selama hidup.

4. Anak Berpikir Melalui Benda Konkret

Dalam konsep ini anak harus diberikan pembelajaran dengan benda-benda yang nyata agar anak tidak menerawang atau bingung.Maksudnya adalah anak dirangsang untuk berpikir dengan metode pembelajaran yang menggunakan benda nyata sebagai contoh materi-materi pelajaran.

5. Anak Belajar Dari Lingkungan

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan sengaja dan terencana untuk membantu anak mengembangkan potensi secara optimal sehingga anak mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Bagaimana Guru Mengajar?

Dalam kegiatan pembelajaran di PAUD terdapat beberapa teknik dan cara mengajar yang baik yang harus dimiliki oleh seorang guru atau pendidik PAUD, teknik dan cara mengajar yang

(15)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 15 of 17

baik ini menyangkut kompetensi dan kemampuan profesional yang harus dimiliki seorang pendidik dalam kegiatan pembelajaran dan pengasuhan anak usia dini. Guru harus mampu mengembangkan potensi anak secara optimal sesuai dengan keadaan dan kemampuannya fisik dan psikologis ( hall & lindzey, 1993).

Berikut ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam proses kegiatan pembelajaran dan pengasuhan berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran anak usia dini:

1. Memberikan stimulasi holistik yang berorientasi pada perkembangan Anak dan kebutuhannya dengan mengembangkan semua aspek kecerdasan dan membangun kecakapan hidup

Setiap anak memiliki kecepatan dan irama perkembangan yang berbeda, namun demikian pada umumnya memiliki tahapan perkembangan yang sama. Pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak.

Selain aspek moral, sosial, emosional, fisik, kognitif, bahasa, dan seni. Kebutuhan anak juga mencakup kesehatan, kenyamanan, pengasuhan, gizi, pendidikan, dan perlindungan. Pendidikan Anak Usia Dini memandang anak sebagai individu utuh yang memerlukan stimulasi yang menyeluruh dan terpadu, maka penyelenggaraan PAUD harus bekerjasama dengan layanan kesehatan, gizi, dan pendidikan orang tua. Untuk mengintegrasikan kegiatan agar lebih efektif guru dapat menggunakan pendekatan tematik. Pembelajaan tematik PAUD merupakan pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

2. Mengajar dengan Cara Aktif dan Menyenangkan

Guru sebagai fasilitator, mengarahkan anak untuk menemukan sendiri pengetahuan mereka dan jalan keluar dari masalah yang mereka hadapi. Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru.

(16)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 16 of 17

Salah satu kegiatan penting dalam pembelajaran PAUD adalah melalui kegiatan bermain. Bermain melatih otot besar dan kecil, melatih keterampilan berbahasa, menambah pengetahuan, melatih cara mengatasi masalah, mengelola emosi, bersosialisasi, mengenal matematika, sain, dan banyak hal lainnya. Bermain bagi anak juga sebagai pelepasan energi, rekreasi, dan emosi. Dalam keadaan yang nyaman semua syaraf otak dalam keadaan rileks sehingga memudahkan menyerap berbagai pengetahuan dan membangun pengalaman positif. Kegiatan pembelajaran melalui bermain mempersiapkan anak menjadi anak yang senang belajar.

3. Mengajar dengan Tindakan dan Menyediakan Benda Konkret

Guru mengajar dengan melakukan, praktek langsung dan benda konkret yang memancing keingintahuan anak untuk secara bertahap berkembang dan terbangun struktur pengetahuan(scaffolding) tidak hanya dengan penjelasan atau gambar

Piaget meyakini bahwa anak belajar banyak dari media dan alat yang digunakannnya saat bermain. Karena itu media belajar bukan hanya yang sudah jadi berasal dari pabrikan, tetapi juga segala bahan yang ada di sekitar anak, misalnya daun, tanah, batu-batuan, tanaman, dan sebagainya. Penggunaan berbagai media dan sumber belajar dimaksudkan agar anak dapat bereksplorasi dengan benda-benda di lingkungan sekitarnya. Anak yang terbiasa menggunakan alam dan lingkungan sekitar untuk belajar, akan berkembang lebih peka terhadap kesadaran untuk memelihara lingkungan.

4. Menyediakan Lingkungan kondusif interaktif yang sesuai dengan nilai sosial dan budayanya dengan memaksimalkan potensi lingkungan.

Lingkungan adalah guru ketiga bagi anak. Anak belajar kebersihan, kemandirian, aturan, dan banyak hal dari lingkungan bermain atau ruangan yang tertata dengan baik, bersih, nyaman, terang, aman, dan ramah untuk anak. Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan serta demokratis sehingga anak selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan. Penataan ruang belajar harus disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga anak dapat berinteraksi dengan mudah baik dengan pendidik maupun dengan temannya. Lingkungan belajar hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai-nilai

(17)

Makalah Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Page 17 of 17

budayanya, yaitu tidak membedakan nilai-nilai yang dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun di lingkungan sekitar.

Peran Guru dan Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini

Dalam Pendidikan Anak Usia Dini , guru dan orang tua diharapkan melaksanakan peran dan fungsinya sebagai berikut :

Peran Guru

1. Sebagai Pengelola

Melaksanakan administrasi kelompok 2. Sebagai Pendidik dan Fasilitator

a. Menjadi model

b. Menciptakan lingkungan yang menyenangkan

c. Menyiapkan sarana dan bahan bermain yang beragam d. Mendukung anak waktu belajar

e. Memperkuat kemampuan/ pengalaman positif anak f. Mencatat perkembangan belajar anak

3. Sebagai peneliti

a. mengamati perkembangan anak b. memahami kebutuhan anak Peran orang tua

Keluarga merupakan lembaga yang paling penting dalam pendidikan dan pengembangan anak Orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak.

Referensi

Dokumen terkait

Pola Aktivitas Orangutan Sumatera ( Pongo abelii ) Pada Struktur Dan Komposisi Vegetasi Hutan Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Taman Nasional Gunung Leuser..

tersentralisasi tiap-tiap DMBS single-level adalah proses-proses terpisah yang berjalan pada suatu trusted operating system , dan database multilevel didekomposisikan ke dalam

tipe make a match dalam pengenalan bahasa Inggris untuk anak usia

Keadilan Allah adalah kerahiman-Nya (bdk. 21.Kerahimantidak menentang keadilan melainkan mengungkapkan cara Allah untuk menjangkau orang berdosa, menawarkan kepadanya

Setelah tahun 2011 Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik atau E-KTP diluncurkan dibawah naungan Kementrian Dalam Negeri yang implementasinya diberlakukan di

Untuk transistor jenis NPN, pengujian dengan jangkah pada x100, penyidik hitam ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Bila penyidik

Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang berdasarkan DPA Tahun Anggaran 2014, akan melakukan Seleksi Umum jasa Konsultan Perencana dengan Prakualifikasi untuk paket pekerjaan

Semakin banyak paparan media sosial pornografi yang diterima, semakin tinggi perilaku seksualnya (Ruspawan, 2014), hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan