• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAMBUTAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SAMBUTAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1

SAMBUTAN REKTOR

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

Kompetisi Muatan Roket Indonesia (Komurindo) merupakan program kompetisi kemahasiswaan yang diselenggarakan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Republik Indonesia (KemDikBudNasRI) sejak tahun 2009. Komurindo ini diselenggarakan sebagai sarana untuk mengajak, mendidik dan menarik minat mahasiswa dalam rangka menyiapkan bibit unggul peneliti dan ahli peroketan di Indonesia pada masa depan. Komurindo 2013 adalah penyelenggaraan kelima yang ditugaskan kepada Institut Teknologi Telkom untuk melaksanakannya.

KOMURINDO diharapkan dapat menumbuh-kembangkan kemampuan mahasiswa dalam hal rancang bangun teknologi peroketan, baik dari sisi roketmaupun muatannya mulai dari tahapan desain, membuat, menguji hingga uji terbang. Melalui pemahaman perilaku roket peluncur yang diterapkan padapersyaratan operasional muatan roket, mahasiswa akan mampu memahami teknologi peroketan, yang pada perkembangannya, muatan hasil rancangbangun mahasiswa ini dapat menjadi cikal bakal lahirnya satelit Indonesia hasil karya bangsa Indonesia secara mandiri. Sedangkan roket peluncurnya, dalam skala besar dan teknologi yang lebih canggih dapat dikembangkan menjadi Roket Peluncur Satelit.

Untuk meningkatkan kualitas KOMURINDO yang sejak kompetisi pertama tahun 2009 hingga tahun lalu (2012) hanya memiliki satu kategori, yaitu muatan roket (payload), maka untuk tahun 2013 temanya dikembangkan bukan hanya pada payload namun juga pada roketnya. Jika pada kategori muatan roket temanya adalah High Rate Attitude Data Monitoring and Surveillance Payload, maka untuk kategori roket tema yang diangkat adalah Autonomous Low Speed EDF Rocket, yaitu rancang bangun roket yang dapat dikendalikan menggunakan motor roket tipe EDF (Electric Ducted Fan). Untuk permulaan, roket yang didesain tidak boleh melebihi berat 1,5 kg dengan panjang tubuh dari kepala hingga ekor tidak boleh melebihi 1 m.

Semoga pelaksanaan seluruh kegiatan Komurindo 2013 ini dapat berjalan lancer dengan kualitas kompetisi dan penyelenggaraan yang semakin meningkat.

Selamat berkreasi dan berkontes.

Pamengpeuk Garut, 31 Mei 2013

Rektor IT Telkom,

(2)

2

SAMBUTAN KETUA PELAKSANA

KONTES MUATAN DAN ROKET INDONESIA 2013

Assalammualaikum wr. wb.,

Salam sejahtera untuk kita semua, Para peserta kompetisi Komurindo yang berbahagia,

Puji syukur kita selalu panjatkan ke hadirat Allah SWT bahwa pada saat ini kita diberi karunia kesehatan sehingga dapat berkumpul di Balai Produksi dan Pengujian Roket LAPAN Pamengpeuk Garut, guna pelaksanaan agenda kegiatan dari Komurindo 2013 yaitu Kompetisi Komurindo bagi seluruh peserta putaran final Komurindo yang berlangsung dari tanggal 31 Mei – 2 Juni 2013.

Sehubungan dengan hal itu, perkenankanlah kami sebagai panitia pelaksana Komurindo 2013,mengucapkan terimakasih dan penghargaan atas kesediaan Bapak Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, Bapak Bupati Garut, Bapak Kapala LAPAN, Bapak Rektor IT Telkom, Bapak Direktur DP2M DIKTI Kemdikbudnas, Dewan Juri, Undangan VIP lainnya serta peserta putaran final yang telah hadir pada acara pembukaan Kompetisi Komurindo 2013 pada hari ini.

Peserta Kompetisi Komurindo 2013 pada putaran final ini diikuti oleh 55 tim yang berasal dari 28 PTN dan PTS seluruh Indonesia. Pada Kompetisi Komurindo 2013 ini terdapat 2 kategori yang diperlombakan, yaitu : Kategori Muatan / Payload dan Kategori Roket EDF.

Penghargaan prestasi yang diberikan pada masing-masing kategori meliputi : Juara I, II, III, Juara Harapan, Juara Ide Terbaik, dan Juara Desain Terbaik.

Pada kesempatan ini pula Panitia Pelaksana Komurindo 2013 ingin mengucapakan terima kasih kepada : Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Dit Litabmas) Kemdikbudnas, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ( LAPAN ), Institut Teknologi Telkom ( IT Telkom ), Kabupaten Garut dan instansi lainnya atas dukungan yang telah diberikan sehingga terlaksananya acara kompetisi Komurindo 2013 ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, dan kepada seluruh peserta Kompetisi, kami mengucapkan Selamat Bertanding, junjung tinggi kebersamaan dan sportivitas pertandingan guna kemajuan dan kemandirian Bangsa Indonesia. Mohon maaf apabila ada sesuatu hal yg kurang berkenan pada pelaksanaan acara kompetisi Komurindo 2013 ini Terima Kasih.

Wabillahi Taufiq wal hidayah, Wassalamualaikum Wr.Wb.

Pamengpeuk Garut, 31 Mei 2013

Ketua Panitia Pelakasana Komurindo 2013. Ir. Uke Kurniawan Usman, MT

(3)

3

DAFTAR ISI

Sambutan Rektor Institut Teknologi Telkom ……… i

Sambutan Rektor Institut Teknologi Telkom ……… ii

Daftar Isi ……… iii

BAB I Pendahuluan 1 1.1 Latar Belakang ……… 1 1.2 Tujuan ………. 2 1.3 Tema ……… 2 BAB II Kegiatan 3 2.1 Tentang Komurindo ………. 3

2.1.1 Kategori EDF Roket ……… 3

2.1.2 Kategori Muatan Roket ………... 3

2.2 Waktu dan Tempat Kegiatan ……… 4

2.3 Agenda Acara ……….. 4

BAB III Peserta 6 3.1 Daftar Peserta ……….. 6 A. EDF Roket ……….. 6 B. Muatan Roket ………. 7 3.2 Registrasi Peserta ……… 8 3.3 Konsumsi Peserta ……… 9 3.4 Penginapan ………. 9

BAB IV Aturan Kompetisi 10 4.1 EDF Roket ……… 10

4.2 Muatan Roket / Payload ……….. 14

BAB V Informasi Umum 19 5.1 Kesekretariatan ……… 19

5.2 Layout Area Kompetisi ……… 19

Susunan Kepanitiaan Komurindo 2013 ITTelkom 20

(4)

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Roket merupakan salah satu wahana dirgantara yang memiliki makna strategis. Wahana ini mampu digunakan untuk melaksanakan misi perdamaian maupun pertahanan, misalnya sebagai Roket Peluncur Satelit (RPS), roket penelitian cuaca, roket kendali, roket balistik dari darat ke darat, darat ke udara dan udara ke udara. Dengan kata lain, roket juga bisa berfungsi sebagai peralatan untuk menjaga kedaulatan dan meningkatkan martabat bangsa, baik di darat, laut maupun di udara hingga antariksa. Oleh karena itu, negara yang menguasai dan memiliki kemandirian dalam teknologi roket akan disegani negara- negara lain di dunia.

Indonesia sebagai negara besar dan luas sudah sepatutnya dapat meraih kemandirian yang berkelanjutan dalam penguasaan teknologi roket. Oleh sebab itu diperlukan upaya yang terus menerus untuk mewujudkan kemandirian ini. Salah satunya melalui usaha menumbuh-kembangkan rasa cinta teknologi dirgantara melalui penguasaan teknologi peroketan sejak dini dengan mengadakan Kompetisi Muatan Roket Indonesia (KOMURINDO) tingkat perguruan tinggi. Kompetisi ini diadakan setiap tahun sejak tahun 2009 dengan tujuan sebagai sarana untuk mengajak, mendidik dan menarik minat mahasiswa dalam rangka menyiapkan bibit unggul peneliti dan ahli peroketan di Indonesia masa depan.

Diharapkan KOMURINDO ini dapat menumbuh-kembangkan kemampuan mahasiswa dalam hal rancang bangun teknologi peroketan, baik dari sisi roket maupun muatannya mulai dari tahapan desain, membuat, menguji hingga uji terbang. Melalui pemahaman perilaku roket peluncur yang diterapkan pada persyaratan operasional muatan roket, mahasiswa akan mampu memahami teknologi peroketan, yang pada perkembangannya, muatan hasil rancang bangun mahasiswa ini dapat menjadi cikal bakal lahirnya satelit Indonesia hasil karya bangsa Indonesia secara mandiri. Sedangkan roket peluncurnya, dalam skala besar dan teknologi yang lebih canggih dapat dikembangkan menjadi Roket Peluncur Satelit. Disamping itu, Kompetisi roket ini juga dapat meningkatkan rasa persatuan dan nasionalisme mahasiswa khususnya serta masyarakat pada umumnya di bidang teknologi peroketan. Juga dapat memperpendek jarak perbedaan penguasaan iptek dirgantara dan memperluas penyebarannya diantara perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

(5)

5

1.2. TUJUAN

Maksud dan tujuan Kompetisi Muatan Roket Indonesia 2013 adalah :

1. Menumbuh-kembangkan rasa persatuan, nasionalisme dan cinta kedirgantaraan pada mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.

2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam rancang bangun dan pengujian roket dan muatannya.

3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam teknologi penginderaan jauh dan sistem otomasi robotika pada muatan roket.

1.3 TEMA

Untuk meningkatkan kualitas KOMURINDO yang sejak kompetisi pertama tahun 2009 hingga tahun lalu (2012) hanya memiliki satu kategori, yaitu muatan roket (payload), maka untuk tahun 2013 temanya dikembangkan bukan hanya pada payload namun juga pada roketnya. Jika pada kategori muatan roket temanya adalah High Rate Attitude Data Monitoring

and Surveillance Payload maka untuk kategori roket tema yang diangkat adalah Autonomous Low Speed EDF Rocket, yaitu rancang bangun roket yang dapat dikendalikan menggunakan

motor roket tipe EDF (Electric Ducted Fan). Untuk permulaan, roket yang didesain tidak boleh melebihi berat 1,5 kg dengan panjang tubuh dari kepala hingga ekor tidak boleh melebihi 1 m. Kompetisi rancang bangun roket kendali mini melalui ajang KOMURINDO 2013 ini diharapkan dapat menjadi salah satu media pemercepat dalam memasyarakatkan teknologi roket kendali di kalangan mahasiswa dan perguruan tinggi.

(6)

6

BAB II

KEGIATAN

2.1. TENTANG KOMURINDO 2.1.1. KATEGORI EDF ROKET

Setiap tim peserta harus membuat sebuah roket, yaitu sebuah wahana terbang yang berbentuk mirip peluru berukuran panjang tidak lebih dari 1 m dan berat total maksimum 1,5 kg dengan penggerak (motor roket) dari electric ducted fan (EDF) atau fan (kipas angin) yang terbungkus/tersalurkan dengan pemutar motor listrik. Roket harus dilengkapi dengan parasut yang dengan parasut ini roket dapat mendarat kembali ke bumi ketika telah meluncur pada ketinggian tertentu dan motor dimatikan. Roket yang harus memiliki kemampuan terbang secara autonomous atau terkendali ini diluncurkan secara nirkabel (wireless) melalui peluncur yang dibuat sendiri oleh peserta.

Roket harus meluncur sesuai dengan lintasan semi-vertikal dengan elevasi sekitar 80 derajat selama 10 detik sebelum motor mati secara otomatis atau dimatikan melalui perangkat

remote dan parasut dikembangkan. Roket yang mampu meluncur paling tinggi dalam 10 detik ini

dan paling dapat mempertahankan elevasi ketika meluncur sebesar 80 derajat adalah menjadi pemenangnya.

2.1.2. KATEGORI MUATAN ROKET

Setiap tim peserta harus membuat sebuah payload, yaitu muatan roket berbentuk tabung silinder berisi rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai perangkat telemetri untuk monitoring sikap (attitude) roket mulai dari peluncuran hingga separasi, dan sekaligus memiliki sistem kamera untuk melakukan pengamatan dengan kemampuan mengambil gambar bumi dari udara (foto berwarna RGB) berukuran (200 x 200) piksel. Peserta diberikan opsi (boleh memilih) untuk melengkapi Payload dengan sistem aktuator berbasis robotik yang berfungsi membawa kembali system payload ini ke zona peluncuran (mode HOMING). Dalam hal ini peserta diperbolehkan merancang atau menggunakan sistem parasut sendiri dengan syarat sistem pelipatan dan integrasi ke dalam kompartemen harus memenuhi syarat yang akan ditentukan oleh panitia.

Payload ini akan dimuatkan dan diluncurkan dengan menggunakan sistem roket yang

(7)

7

payload akan terpisah secara otomatis dari sistem roket (terjadi separasi) dan mulai saat inilah

sistem kamera pada payload dapat diperintah melalui telecommand peserta dari GS untuk mengambil gambar dan mengirimkannya ke darat.

2.2. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Kontes Muatan dan Roket Indonesia 2013 dengan penyelenggara pihak Institut Teknologi Telkom akan dilaksanakan pada :

Hari : Kamis s/d Minggu

Tanggal : 30 Mei s/d 2 Juni 2013

Tempat : 1. Institut Teknologi Telkom (Sekretariat Panitia)

Jl. Telekomunikasi No.1, Terusan Buah Batu – Bandung 2. Balai Produksi dan Pengujian LAPAN

Jl. Cilauteureun Pameungpeuk – Garut

2.3. AGENDA ACARA

Hari, Tanggal Tempat Waktu Kegiatan Keterangan

Kamis, 30 Mei 2013

ITTelkom, Bandung

08.00 - 08.50 Pendaftaran Kedatangan Peserta Registrasi Peserta di Meja Panitia

09.00 - 14.00

Pemberangkatan Peserta menuju LAPAN Pamengpeuk Garut

Menggunakan Bus yang telah disediakan

LAPAN, Pemengpeuk Garut

15.00

Tiba di Balai Produksi dan Pengujian LAPAN Pamengpeuk Garut

15.00 - 19.30 Istirahat

Di Ruang Integrasi (Dosen Pembimbing), dan

Ruang Control Room (Peserta) 19.30 - 21.30 Malam Keakraban

21.30 - 05.00 Tidur Malam

Di Ruang Integrasi (Dosen Pembimbing), dan

Ruang Control Room (Peserta)

Jumat, 31 Mei 2013

LAPAN, Pamengpeuk Garut

07.00 - 08.00 Pendaftaran Peserta Uji Dimensi

Kompetisi Tahap I Uji Fungsional Muatan

dan Roket EDF (Dilaksanakan di Ruang Integrasi) 08.00 - 11.30 a. Uji Dimensi b. Uji Fungsional c. Uji Statik

(8)

8 13.00 - 17.00

a. Uji Fungsional Lanjutan b. Pengujian Ulang (jika ada) c. Integrasi muatan roket d. Penempatan EDF di pitstop EDF

17.00 - 19.00 Ishoma 19.00 - 20.00

Geladi Bersih Acara Pembukaan Komurindo

Sabtu, 1 Juni 2013 LAPAN, Pamengpeuk Garut

05.00 - 06.00 Penukararan kupon sarapan dan persiapan peluncuran

Kompetisi Tahap II Uji Terbang Muatan dan

Roket EDF 06.00 - 09.00 Kompetisi peluncuran Muatan

Roket dan uji terbang EDF

09.00 - 10.00

a. Pembukaan KOMURINDO 2013

b. Peluncuran Roket Demo 10.00-12.00

Kompetisi peluncuran Muatan Roket dan uji terbang EDF lanjutan

12.00 - 13.00 ISHOMA 13.00 - 17.00

Kompetisi peluncuran Muatan Roket dan uji terbang EDF lanjutan 17.00 - 21.00 ISHOMA Minggu, 2 Juni 2013 LAPAN, Pamengpeuk Garut

05.00 - 06.00 Penukararan kupon sarapan dan persiapan peluncuran lanjutan

06.30 - 09.30 Lanjutan Pelaksanaan Uji

Terbang 09.30 - 10.30 Istirahat / Rekreasi 10.30 - 12.00 a. Pengumuman Juara b. Penutupan Komurindo 2013 12.00 - 13.00 ISHOMA 13.00 - 21.00 Kembali ke ITTelkom

(9)

9

BAB III

PESERTA

3.1. DAFTAR PESERTA

A. EDF ROKET

No Nama Tim Institusi

1 BUROQ Institut Teknologi Bandung

2 Garuda Ganesha Institut Teknologi Bandung

3 RAY team Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

4 E205 Rocket Team Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

5 Falcon APTRG Institut Teknologi Telkom

6 ROCKETERS IT TELKOM Institut Teknologi Telkom

7 EEPISky G-04 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

8 Black Eagle Politeknik Negeri Bandung

9 GUARDIAN Politeknik Negeri Bandung

10 Balerang Misil 01 Politeknik Negeri Batam

11 GIGGANTARA Politeknik Negeri Jakarta

12 TIM Roket EDF R-DB25 Politeknik Negeri Jember

13 Krakataua Next 8 STIMIK Teknokrat

14 AEROKREASI Universitas Brawijaya Malang

15 Antasena Universitas Gadjah Mada

16 Antareja Universitas Gadjah Mada

17 Bullet Force-13 Universitas Komputer Indonesia

18 Gagak Hitam Universitas Komputer Indonesia

19 IIPMAP_UMS Universitas Muhammadiyah Surakarta

20 RETRO UMS Universitas Muhammadiyah Surakarta

21 Wirabraja Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

22 Quanti Exia Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

23 Rodeesa Universitas Negeri Surabaya

(10)

10

25 Garuda Brahmastra Universitas Negeri Yogyakarta

26 PANCAROKET Universitas Pancasila

27 LORIS IRENG Universitas Pancasila

28 Rolette-X Team Universitas Sumatera Utara

29 Aerospace 10 Universitas Suryadarma

30 Halim.Inc Universitas Suryadarma

B. MUATAN ROKET

No Nama Tim Institusi

1 Graksa Ganesha Institut Teknologi Bandung

2 BADJOEL IDJO ROCK'EAT Institut Teknologi Sepuluh Nopember

3 Bangau APTRG Institut Teknologi Telkom

4 StarPENSky-X2 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

5 Eagle Three Politeknik Negeri Bandung

6 Balerang Sky 03 Politeknik Negeri Batam

7 MEGANTHARA 2013 Politeknik Negeri Jakarta

8 Lazarus Politeknik Negeri Jember

9 MDP Blue STIMIK Global Informatika MDP Palembang

10 KRAKATAUA NEXT 6 STIMIK Teknokrat

11 JW UAD Universitas Ahmad Dahlan

12 DIPO-SKY 13 Universitas Diponegoro

13 Gathotkaca Universitas Gadjah Mada

14 Next Arjuna Universitas Komputer Indonesia Bandung

15 Rajawali Universitas Kristen Maranatha Bandung

16 Astronila 13 Universitas Lampung

17 AERO MATARAM III Universitas Mataram

18 CORE UMS Universitas Muhammadiyah Surakarta

19 Prawiratama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

20 Mata Dewa Universitas Negeri Surabaya

(11)

11

22 Batara Syailendra Universitas Pancasila Jakarta

23 Pra Sugeng Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

24 MAESPATI Universitas Teknologi Yogyakarta

25 Gatot Kaca XIII UPN Veteran Jakarta

3.2. REGISTRASI PESERTA

Seluruh peserta KOMURINDO 2013 wajib melakukan registrasi baik secara online maupun secara langsung di tempat pelaksanaan.

Registrasi On Line

Registrasi online untuk seluruh peserta KOMURINDO 2013 akan digunakan sebagai panduan panitia untuk menentukan jumlah peserta keseluruhan pada saat kompetisi. Registrasi dapat dilakukan melalui website KOMURINDO 2013 di alamat http://komurindo.ittelkom.ac.id/

paling lambat 13 Maret 2013.

Registrasi Langsung / On Site

Daftar ulang secara langsung dilakukan pada : Hari / Tanggal : Kamis, 30 Mei 2013

Pukul : 08.00 – 08.50

Tempat : Institut Teknologi Telkom

Jl. Telekomunikasi No.1 Terusan Buah Batu – Bandung Kegiatan : Registrasi untuk keberangkatan dan pembagian atribut peserta

Bagi peserta yang berangkat langsung ke lokasi peluncuran, dapat melakukan registrasi langsung di lokasi peluncuran Balai Produksi dan Pengujian Roket LAPAN, Pameungpeuk – Garut.

(12)

12

3.3. KONSUMSI PESERTA

Selama kegiatan berlangsung, konsumsi peserta dan pembimbing akan ditanggung oleh panitia dengan rincian jadwal sebagai berikut :

Hari / Tanggal Tempat Keterangan

Kamis, 30 Mei 2013 RM Ampera, Garut Makan Siang (Box) Acara Welcome Party Makan Malam

Jum’at, 31 Mei 2013

LAPAN, Pamengpeuk Garut Sarapan Pagi LAPAN, Pamengpeuk Garut Snack Siang LAPAN, Pamengpeuk Garut Makan Siang LAPAN, Pamengpeuk Garut Snack Sore LAPAN, Pamengpeuk Garut Makan Malam

Sabtu, 01 Juni 2013

LAPAN, Pamengpeuk Garut Sarapan Pagi LAPAN, Pamengpeuk Garut Snack Siang LAPAN, Pamengpeuk Garut Makan Siang LAPAN, Pamengpeuk Garut Snack Sore LAPAN, Pamengpeuk Garut Makan Malam

Minggu, 02 Juni 2013

LAPAN, Pamengpeuk Garut Sarapan Pagi LAPAN, Pamengpeuk Garut Makan siang

KFC Garut Makan Malam (Box)

3.4. PENGINAPAN

Daftar Penginapan

Deskripsi Tempat Alamat

Peserta Ruang Kontrol 1 dan 2 Balai Produksi dan Pengujian

LAPAN

Dosen Pembimbing Ruang Integrasi Balai Produksi dan Pengujian

LAPAN

Dewan Juri dan VIP Hotel dan Resort ANB Jl. Raya Cilauteureun No. 38

Pameungpeuk – Garut

Panitia Wisma Antariksa dan

Penginapan DIAR

Balai Produksi dan Pengujian LAPAN ,

(13)

13

BAB IV

ATURAN KOMPETISI

4.1. EDF ROKET

Sistem Kompetisi dan Penilaian

1. Setiap tim peserta harus membuat sebuah roket, yaitu sebuah wahana terbang yang berbentuk mirip peluru berukuran panjang tidak lebih dari 1 m dan berat total maksimum 1,5 kg dengan penggerak (motor roket) dari electric ducted fan (EDF) atau fan (kipas angin) yang terbungkus/tersalurkan dengan pemutar motor listrik.

2. Roket harus dilengkapi dengan parasut yang dengan parasut ini roket dapat mendarat kembali ke bumi ketika telah meluncur pada ketinggian tertentu dan motor dimatikan.

3. Roket yang harus memiliki kemampuan terbang secara autonomous atau terkendali ini diluncurkan secara nirkabel (wireless) melalui peluncur yang dibuat sendiri oleh peserta.

4. Roket harus meluncur sesuai dengan lintasan semi-vertikal dengan elevasi sekitar 80 derajat selama 10 detik sebelum motor mati secara otomatis atau dimatikan melalui perangkat remote dan parasut dikembangkan. Roket yang mampu meluncur paling tinggi dalam 10 detik ini dan paling dapat mempertahankan elevasi ketika meluncur sebesar 80 derajat adalah menjadi pemenangnya.

5. Kompetisi dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu: Tahap Running Test atau Uji Statik (US) dan Tahap Uji Peluncuran (UP).

6. US dilaksanakan dalam bentuk uji run roket dengan roket diikat tetap pada peluncur. US dilakukan dengan prosedur seperti uji peluncuran yang sebenarnya, yaitu dimulai dari persiapan, pemberian aba-aba atau perintah GO hingga STOP dan sebagainya. Uji Statik hanya digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah Tim Peserta LOLOS atau TIDAK LOLOS untuk mengikuti Uji Peluncuran. Nilai US tidak dijumlahkan dalam Nilai Total (NT).

7. Uji Statik dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut: (a) peserta menyiapkan perangkat GCS, remote control (kalau ada), SPR dan roketnya dengan mengikat

(14)

14

tetap roketnya di SPR, (b) Juri memberi aba-aba PERSIAPAN (peserta mulai menyalakan motor roket), (c) Juri memberikan aba-aba GO, artinya SPR

me-release roket (dalam hal ini roket tidak akan meluncur karena diikat mati di SPR),

(d) Juri akan memeriksa secara langsung tampilan real time data sikap roket di GCS peserta dan menilainya, (e) Juri menunggu hingga 10 detik, kemudian memberikan perintah STOP (motor roket harus dimatikan dengan tanpa mengaktifkan parasut), (f) selesai.

8. Dalam US ini Peserta wajib menampilkan data telemetri sikap roket di GCS dalam bentuk grafik secara real time.

9. Uji Peluncuran dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut: (a) peserta menyiapkan perangkat GCS, remote control (kalau ada), SPR dengan elevasi tertentu (ditentukan waktu kompetisi) dan roketnya dengan posisi siap meluncur di SPR, (b)

Juri memberi aba-aba PERSIAPAN (peserta mulai menyalakan motor roket), (c) Juri memberikan aba-aba GO, artinya SPR me-release roket (dalam hal ini roket seharusnya meluncur), (d) Juri akan memeriksa secara langsung tampilan real

time data sikap roket di GCS peserta dan menilainya, (e) Juri menunggu hingga 10

detik, kemudian memberikan perintah STOP (motor roket harus dimatikan dan parasut dikembangkan), (f) selesai.

10. Dalam UP ini Peserta wajib menampilkan data telemetri sikap roket di GCS dalam bentuk grafik secara real time.

11. Data grafik realtime untuk ketinggian dan elevasi ini WAJIB DISIMPAN (save) di GCS untuk sewaktu-waktu bisa ditampilkan kembali jika Juri meminta. Akibat dari kelalaian save data ini ditanggung sepenuhnya oleh peserta, misalnya penilaian Juri yang kurang akurat.

12. Ketinggian maksimum setiap roket peserta akan diukur tepat di posisi waktu 10 detik melalui tampilan GCS peserta. Juri akan memastikan grafik GCS peserta pada sumbu waktu terkalibrasi dengan baik. Demikian juga untuk elevasi roket. Sebagai catatan: Peserta WAJIB MENCANTUMKAN nama sumbu di tampilan

grafik GCS dengan satuan yang JELAS; detik (dt) untuk sumbu waktu,o atau derajat untuk sumbu elevasi, dan T(meter)untuk sumbu ketinggian. Akibat dari

(15)

15

kelalaian penyantuman nama dan satuan sumbu ini ditanggung sepenuhnya oleh peserta, misalnya penilaian Juri yang kurang akurat.

13. Pemenang dan ranking Peserta ditentukan dari Nilai Total (NT) tertinggi hingga terendah.

14. Nilai Total penentu kemenangan dihitung sebagai berikut:

NT 

NK NE





FPGUIFPFINFPparasut --- FPpenalti

 dengan Keterangan : NT = Nilai Total NK = Nilai Ketinggian NE = Nilai Elevasi EV = Elevasi roket

EVref = Elevasi roket referensi (ditentukan oleh panitia, sekitar 80 derajat)

FPGUI = Faktor Pengali GUI (Lihat A.2.6, A.2.8)

FPFIN = Faktor Pengali FIN (Lihat A.3.2)

FPparasut = Faktor Pengali parasut (Lihat A.3.6) FPpenalti = Faktor Pengali penalti (Lihat A.6)

Tr = Ketinggian Luncur Roket Peserta

Trmax = Ketinggian Luncur Maksimum yg diraih oleh seluruh Roket Peserta

Catatan: Untuk perhitungan nilai EVrms Juri akan mengambil data-data elevasi di grafik GCS peserta secara visual pada t =(0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10)dt.

(16)

16

15. Peserta WAJIB menyediakan sendiri sistem GCS berupa perangkat transmitter-receiver yang dilengkapi dengan komputer dan perangkat lunak BERBASIS GUI (Graphical

User Interface) untuk memonitor sikap roket secara real time. Melalui GCS ini pula

peserta dapat meluncurkan dan mengendalikan roket. Tanpa GCS ini peserta DILARANG MELUNCURKAN ROKETNYA.

16. Peserta mendapat nilai FPGUI = 1 jika peserta menyediakan system tampilan GUI buatan sendiri pada GCS yang dapat menampilkan data berupa grafik ketinggian dan elevasi yang real time dan tampilan ini sudah dikalibrasi sebelumnya oleh panitia/juri. Bagi peserta yang menggunakan software GCS open source seperti APM Planner, AeroQuad Configurator, dsb. akan mendapat nilai FPGUI = 0,9. Tanpa tampilan berbasis GUI, misalnya hanya menggunakan data teks di character terminal, maka nilai FPGUI = 0. 17. Sistem komunikasi GCS ke roket dapat menggunakan frekwensi 2,4 GHz atau 5,8 GHz.

Dalam hal ini penggunaan kanal frekwensi tetap di 2,4 GHz atau 5,8 GHz ini harus dilaporkan ke panitia. Panitia/juri akan mengambil tindakan yang diperlukan jika terjadi interferensi frekwensi antar peserta ketika masa kompetisi.

18. Peserta boleh melengkapi sistem GCS dengan perangkat remote-control seperti pada aero-modelling untuk menyalakan dan mematikan motor roket dan atau mengaktifkan sistem parasut. Untuk system remote control ini peserta wajib menggunakan perangkat yang memiliki kemampuan spread-spectrum dan atau frequency hopping.

19. Ketinggian roket harus dapat ditampilkan secara real time di GCS peserta melalui data telemetri barometer (pressure sensor) yang harus dipasang di roket peserta. Demikian juga, elevasi roket secara harus dapat ditampilkan dalam bentuk grafik real time di computer GCS.

20. Protokol dan kecepatan transmisi data telemetri dalam kategori ROKET EDF ini tidak dibatasi.

21. Penggunaan sistem sensor dan aktuator dalam ROKET EDF ini tidak dibatasi. Namun demikian, untuk mendapatkan data sikap roket secara utuh dan akurat diperlukan sensor-sensor seperti accelerometer axis, gyro-rate sensor-sensor axis, magnetometer (kompas

3-axis), GPS, barometer (pressure sensor), air-speed sensor, dsb. Penggunaan

(17)

17  Penalti dan Diskualifikasi

1. Pengurangan nilai Faktor Pengali sebesar 0,1 terhadap hasil NT (FPpenalti = 0,1) akan dikenakan kepada Tim Peserta yang terbukti baik sengaja ataupun tidak sengaja mengganggu transmisi data pada kanal frekwensi yang sama ketika Tim lain sedang melakukan US ataupun UP.

2. Jika no.1 diulangi untuk yang kedua kali maka pengurangan FPpenalti = 0,2 akan dikenakan pada hasil NT Tim Pelanggar.

3. Jika kejadian no.1 untuk yang ketiga kalinya maka Tim Pelanggar akan didiskualifikasi dan dibatalkan keikutsertaannya dalam kompetisi.

Penghargaan Peserta

Penghargaan pada Kategori Roket EDF adalah sebagai berikut: a) Juara I

b) Juara II c) Juara III d) Juara Harapan e) Juara Ide Terbaik f) Juara Desain Terbaik

Penghargaan akan diberikan dalam bentuk Piala, Sertifikat dan Hadiah Khusus dalam bentuk uang yang akan ditentukan kemudian.

4.2. MUATAN ROKET / PAYLOAD Sistem Kompetisi dan Penilaian

1. Setiap tim peserta harus membuat sebuah payload, yaitu muatan roket berbentuk tabung silinder berisi rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai perangkat telemetri untuk

monitoring sikap (attitude) roket mulai dari peluncuran hingga separasi, dan sekaligus

memiliki sistem kamera untuk melakukan pengamatan dengan kemampuan mengambil gambar bumi dari udara (foto berwarna RGB) berukuran (200 x 200) piksel.

2. Peserta diberikan opsi (boleh memilih) untuk melengkapi Payload dengan sistem aktuator berbasis robotik yang berfungsi membawa kembali system payload ini ke zona peluncuran (mode HOMING). Dalam hal ini peserta diperbolehkan merancang atau menggunakan sistem parasut sendiri dengan syarat sistem pelipatan dan integrasi ke

(18)

18

dalam kompartemen harus memenuhi syarat yang akan ditentukan oleh panitia.

3. Jika peserta memilih opsi no.2 maka nilai keberhasilan HOMING ini akan dihitung berdasarkan konsistensi arah payload ke posisi awal peluncuran yang didapat dari informasi data kompas.

4. Payload ini akan dimuatkan dan diluncurkan dengan menggunakan sistem roket yang disiapkan oleh Panitia. Untuk detil sistem roket dapat dilihat di Lampiran Rule Book. 5. Ketika roket diluncurkan, pada ketinggian tertentu (sekitar 600 m) system payload akan

terpisah secara otomatis dari sistem roket (terjadi separasi) dan mulai saat inilah sistem kamera pada payload dapat diperintah melalui telecommand peserta dari GS untuk mengambil gambar dan mengirimkannya ke darat.

6. Pada saat proses persiapan peluncuran, peserta akan diberikan aba-aba oleh Juri, kapan perintah telecommand untuk mengaktifkan sistem transmisi harus diberikan. Kegagalan fungsi telecommand ini dapat menyebabkan proses peluncuran dibatalkan dan peserta dinyatakan gagal dalam penilaian uji peluncuran.

7. Transmisi data ini dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah 12 detik pertama yang dihitung dari mulai meluncur, untuk mengirim data attitude roket dari 3 (tiga) buah

accelerometer 3-axis (x, y, z) dan sensor gyro-rate 3-axis (x, y, z) yang masing-masing

menempati tiga byte data. Sensor akselerasi dan gyro-rate ini sifatnya wajib dipenuhi. Tersedia juga extra-byte (tambahan) jika peserta menginginkan memasang sensor-sensor lainnya. (Lihat Standar Format Data di Pasal B.4.6 Rule Book).

8. Transmisi data yang kedua adalah 60 detik setelah 12 detik pertama untuk pengiriman data gambar kamera. Dengan resolusi (200 x 200) piksel BERWARNA RGB dan format data seperti pada pasal B.4.6 dengan protokol transmisi (57600 bps - 8 bit Data - Non Parity -1 Stop Bit) maka setidak-tidaknya payload dapat mengirim sebuah gambar/foto berwarna ke GS dalam kurun waktu 60 detik ini, baik untuk opsi TANPA HOMING maupun DENGAN HOMING.

9. Sistem transmisi data antara payload dan GS harus menggunakan kanal frekwensi yang telah ditentukan oleh panitia, termasuk data telecommand, data attitude (akselerometer dan atau kompas) dan data gambar.

10. Khusus untuk transmisi data gambar, selain harus memenuhi B.2.8 untuk transimisi data digital, peserta boleh melengkapi payload dengan system transmitter analog (seperti

(19)

19

video sender) untuk monitoring arah tangkapan kamera dari GS. Dalam hal ini gambar

dari transmisi sinyal video (komposit) ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengarahkan payload dan atau kamera ke arah tertentu (melalui telecommand), namun hanya data transmisi gambar digital dalam bentuk BERWARNA RGB dari payload melalui kanal frekwensi wajib (Pasal B.1.5) yang akan digunakan sebagai pegangan juri untuk melakukan penilaian.

11. Begitu payload melakukan separasi peserta boleh mulai melakukan tele-control payload melalui telecommand, ataupun membiarkan payload bekerja secara otomatis. Namun demikian, payload HARUS DAPAT DI-OFF-KAN setelah transmisi data dianggap selesai (minimal 12 detik plus 60 detik). Dalam hal ini juri akan memberikan aba-aba kapan peserta harus meng-OFF-kan transmisi data dari payload-nya.

12. Sistem penilaian lomba dilakukan dalam dua tahap yaitu, Uji Fungsionalitas (UF) dan Uji Peluncuran (UP). Sistem dan prosentase penilaian UF dan UP diatur tersendiri dalam pasal-pasal di bawah.

(20)

20

Yang dinilai dalam UP adalah sebagai berikut:

Penalti dan Diskualifikasi

1. Pengurangan nilai faktor pengali sebesar 0,1 terhadap hasil nilai UF akan dikenakan kepada Tim Peserta yang terbukti baik sengaja ataupun tidak sengaja mengganggu transmisi data pada kanal frekwensi yang sama ketika Tim lain sedang melakukan UF ataupun UP.

2. Jika no.1 diulangi untuk yang kedua kali maka pengurangan FP berikutnya adalah 0,2 dan akan dikenakan pada hasil UF Tim Pelanggar.

3. Jika kejadian no.1 untuk yang ketiga kalinya maka Tim Pelanggar akan didiskualifikasi sehingga tidak diperkenankan melanjutkan keikutsertaan dalam kompetisi. Dalam hal ini

(21)

21  Penghargaan Peserta

Penghargaan pada Kategori Muatan Roket akan diberikan kepada Tim untuk prestasi: a) Juara I

b) Juara II c) Juara III d) Juara Harapan e) Juara Ide Terbaik f) Juara Desain Terbaik

Penghargaan akan diberikan dalam bentuk Piala, Sertifikat dan Hadiah Khusus dalam bentuk uang yang akan ditentukan kemudian.

(22)

22

BAB V

INFORMASI UMUM

5.1. KESEKRETARIATAN

Untuk segala informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan KOMURINDO 2013, dapat menghubungi sekretariat KOMURINO 2013 pada :

Fakultas Elektro dan Komunikasi Gedung N 113

Institut Teknologi Telkom

Jl. Telekomunikasi No.1 Terusan Buah Batu – Bandung

Telepon / Fax :

Email : komurindo@ittelkom.ac.id

Website : http://komurindo.ittelkom.ac.id/

(23)

23

SUSUNAN KEPANITIAAN

KOMPETISI MUATAN DAN ROKET INDONESIA 2013

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

A. Pelindung : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan - RI

B. Penasehat : 1. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdikbud

2. Rektor Institut Teknologi Telkom 3. Kepala LAPAN

C. Pengarah

:

1. Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Dikti, Kemdikbud

2. Wakil Rektor 2 Institut Teknologi Telkom 3. Wakil Rektor 3 Institut Teknologi Telkom 4. Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan 5. Kapus Tekroket Lapan

D. Narasumber : 1. Sekretaris Ditjen Dikti, Kemdikbud

2. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti, Kemdikbud 3. Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti, Kemdikbud 4. Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti, Kemdikbud

5. Kasubdit Kreativitas dan Pengabdian kepada Masyarakat Dit. Litabmas Ditjen Dikti, Kemdikbud

6. Kasubdit Penelitian Dit. Litabmas Ditjen Dikti, Kemdikbud 7. Kasubdit HKI dan Publikasi Dit. Litabmas Ditjen Dikti, Kemdikbud 8. Kasubdit Program dan Evaluasi Dit. Litabmas Ditjen Dikti, Kemdikbud

E. Pakar/Juri : 1. Dr. Rika Andiarti (LAPAN)

2. Dr. Ir. Endra Pitowarno, M.Eng (PENS) 3. Dr. Ir. Wahidin Wahab, M.Sc (UI)

4. Dr. Ir. Heru Santoso Budi Rocharjo, M.Eng (UGM) 5. Dr. Ir. Indrawanto, M.Eng (ITB)

6. Ir. Yus K. Markis, Dipl, Ing (LAPAN)

F. Penanggung Jawab : 1. Dr. Heroe Wijanto (WR 1 IT Telkom)

2. Dra. Victoriana Suhartini (Dikti)

3. A. Ali Muayyadi, Ir., MSc., PhD (IT Telkom)

A. Ketua Umum : Uke Kurniawan Usman, Ir., MT (IT Telkom)

Ketua 1 : Yudi Harianto, ST (Dikti)

Ketua 2 : Denny Darlis, SSi, MT (IT Telkom)

Wakil Ketua 1 : Dra. Cedaryana, M.Pd (Dikti)

Wakil Ketua 2 : Iman Hedi Santoso, ST., MT (IT Telkom)

(24)

24

Retno Handayani (Dikti) Aris Hartaman, ST. (IT Telkom)

Bendahara : 1. Rita Magdalena, Ir., MT (IT Telkom)

2. Lismatati (Dikti)

3. Novi Chandra, SE. (IT Telkom)

4. Ridha Muldina Negara, ST., MT (IT Telkom)

5. Ardi Saputro (IT Telkom)

B. Seksi-seksi

1. Acara Lomba : 1. Denny Darlis, SSi, MT (IT Telkom)

2. Agung Nugroho Jati, ST., MT (IT Telkom) 3. Ertanto Budi K (Dikti)

4. Unang Sunarya, ST., MT (IT Telkom) 5. Indrarini Dyah I, ST., MT (IT Telkom)

2. Sekretariat : Suci Aulia, ST., MT (IT Telkom)

Dwi Asmarina (Dikti) Karina Siti S, SE. (IT Telkom)

Hurianti Vidyaningtyas, ST., MT (IT Telkom)

Yuyun Siti Rohmah, ST., MT (IT Telkom)

Rustanti (Dikti)

Tengku Ahmad Riza, ST, MT (IT Telkom)

3. Penerima Tamu &

Protokoler : Ahmad Syukur Muharam, SE. (IT Telkom)

TB. Cecep S. (Dikti) Andrian (IT Telkom) I Putu Sudiksa (IT Telkom) Kus Indarwati (IT Telkom) Neneng Chairunisa (Dikti)

4. Humas &

Dokumentasi : Suryo Adi Wibowo, ST, MT (IT Telkom)

Ahari Faturahman (Dikti) Risca Tresminati (IT Telkom)

Ledya Novamizanti, ST., MT (IT Telkom) Rizky Prasetya (Dikti)

David Indra Kristanto (IT Telkom)

5. Pameran & Acara

pendukung : Ahmad Syukur Muharam, SE. (IT Telkom)

Abdul Hamid (Dikti) Rusdan Tafsili (Dikti) Ali Rosidi (IT Telkom) Rudi Cahyadi (IT Telkom) Hendi (Dikti)

(25)

25

6. Akomodasi : Efri Suhartono, ST., MT (IT Telkom)

Nora Kalibato (Dikti) R.Cahyadi (IT Telkom) Suparmo, ST (IT Telkom)

7. Transportasi : A. Hambali, Ir, MT (IT Telkom)

Afief Dias P, ST (IT Telkom) Niurma Sinaga (Dikti) Salim Santosa (IT Telkom)

8. Logistik : Alex Winarno, ST, MM (IT Telkom)

Rohmat Tulloh, ST, MT (IT Telkom) Dedi Sugiri (IT Telkom)

Enang Suminta (IT Telkom)

9. Liasson Officer : Tatang Taryana (IT Telkom)

Tjahyo Adiprabowo, Ir., MT. (IT Telkom)

10. Konsumsi : Tiene Yaniwati, SE (IT Telkom)

Raditiana, ST, MT (IT Telkom) Rahma Widianti, Dra (IT Telkom) Nani (IT Telkom)

Yuyun Siti Rohmah, ST, MT (IT Telkom)

11.Teknis : Ir. Atik Bintoro MT (LAPAN)

Didik Heryanto, MT (LAPAN) Drs.Dede Rachmat (LAPAN) Suryaningsih Nugrahawati (LAPAN) Agus Wiyono ST (LAPAN)

Dana Herdiana ST (LAPAN) Denny Darlis, SSi, MT (IT Telkom) Agung Nigroho Jati, ST, MT (IT Telkom)

Sub Uji Fungsional : Drs.Gunawan S Prabowo, MT. (LAPAN)

Sub Manufaktur : Ir. Mujtahid, MT (LAPAN)

Sub Desain RUM : Ir. Agus Aribowo, M.Eng (LAPAN)

Sub Motor Roket : Dr. Heru Supriyatno, M.Eng (LAPAN)

Sub Uji Terbang RUM : Dipl.Ing.Agus Bayu Utama MSc. (LAPAN)

Sub Piroteknik dan Igniter : Drs. Sutrisno MSc. (LAPAN)

12. Keamanan : Kinkin Kindawati, SH (IT Telkom)

Salim Santosa (IT Telkom) Bambang Heryawan (IT Telkom) Rusli (IT Telkom)

13. Kesehatan : Retno Sri Sayekti (IT Telkom)

Dinkes LAPAN Dinkes IT Telkom

(26)

26

SELAYANG PANDANG

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) pada awal berdirinya bernama Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom). Pendirian STT Telkom diawali dari kesadaran Bapak Cacuk Sudarijanto yang pada tahun 1990, ketika itu menjabat sebagai Dirut PT. Telkom, akan perkembangan pesat teknologi komunikasi dan informasi harus diimbangi dengan kesediaan sumber daya manusia yang mumpuni. Berangkat dari pandangan tersebut maka Beliau, yang oleh Pengamat Ekonomi disebut sebagai Bapak Transformasi Telkom, mendirikan STT Telkom. STT Telkom diresmikan berdirinya pada hari Jumat, 28 September 1990 di Gegerkalong Hilir – Bandung oleh Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi waktu itu, Bapak Soesilo Soedarman. Sejak berdirinya IT Telkom bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Telkom (YPT)

Saat ini kampus IT Telkom berada di daerah Bandung Selatan sekitar 12 km dari pusat kota Bandung (Gedung Sate) dengan lokasi yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Lokasi kampus IT Telkom dulunya merupakan daerah bersejarah, dimana Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia disebarkan ke seluruh nusantara dan dunia melalui pemancar radio yang ada di lokasi ini. Dulunya terdapat sebanyak 13 tower pemancar radio di lahan ini, dan saat ini tinggal 2 tower yang dijadikan monumen bersejarah dan juga sebagai laboratorium antena.

Pada awal berdirinya, kampus IT Telkom tersebar di 3 lokasi. Kampus 1 berada di jalan Soekarno Hatta, Kampus 2 di jalan Geger Kalong Hilir, dan Kampus 3 berada di jalan Penghulu Hasan Mustafa. Pada tahun 1993 IT Telkom memiliki kampus sendiri di Jalan Telekomunikasi Terusan Buah Batu (Lokasi sekarang), dan setahun kemudian semua kegiatan belajar mengajar terpusat di kampus baru. Pada tahun itu pula Kampus IT Telkom diresmikan Presiden RI Bapak Soeharto pada tanggal 24 Maret 1994. Menempati lahan seluas 48 ha, kampus IT Telkom memiliki fasilitas penunjang pendidikan yang baik dengan penataan lingkungan yang asri, sehingga proses belajar dan mengajar dapat lebih kondusif..

Tujuan didirikannya sekolah ini untuk memenuhi kebutuhan akan ahli-ahli di industri telekomunikasi yang tumbuh sangat pesat, maka PT Telkom sangat berkepentingan terhadap institusi ini sehingga PT Telkom memberikan beasiswa penuh dan ikatan dinas kepada mahasiswa angkatan 1991 dan 1992. Adanya perubahan iklim industri telekomunikasi (PT

(27)

27

Telkom tidak memonopoli lagi), program beasiswa dan ikatan dinas diberhentikan dan saat ini IT Telkom menjadi perguruan tinggi yang mandiri.

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu perlu dikaji masalah – masalah yang dihadapi oleh Jaksa selaku pengacara negara dalam melakukan penuntutan dan pertanggungjawaban perdata terhadap pelaku

 Indonesia cerdas adalah Indonesia yang mampu melakukan pembangunan yang dapat melibatkan seluruh masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi semua dan yang dapat

Hingga suatu saat ia bertemu dengan seorang koki profesional bernama Legrand Vauclaire yang sedang bingung karena akan dikeluarkan oleh pemilik restoran besar tempat ia bekerja

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial atau PMKS yang ada di Kabupaten Bekasi sangat penting untuk diidentifikasi karena adanya keinginan dari Pemda kabupaten

Untuk menjamin kelangsungan produksi yang berkesinambungan dalam setiap kegiatan operasional Hutan Tanaman Industri perusahaan harus memperhatikan segala aspek dimulai dari

Algoritma deteksi plagiarisme berbasis syntactic analysis merupakan bentuk penerapan dari natural language processing (NLP) dalam memproses pengolahan kata untuk deteksi

Pada tahap selanjutnya, yaitu malakukan perhitungan biaya persediaan dalam kondisi aktual dan membandingkan dengan kondisi biaya persediaan usulan yang sebelumnya telah

Dalam ilmu ukur tanah, yang di maksudkan dengan sudut horizontal (mendatar) merupakan sudut pada bidang datar (proyeksi sudut yang terbentuk dari dua titik di