• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Maret Surakarta / Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi Surakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Maret Surakarta / Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi Surakarta"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta / Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi Surakarta

2. Waktu

Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini selama 5 bulan dengan jadwal penelitian sebagai berikut.

Tabel 3. Jadwal Penelitian

Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pesan reagen

Penelitian Olah

data Pelaporan

Sampling Run in periode

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental dengan metode randomized double blind controlled trial.

C. Subjek Penelitian dan Besar Sampel

Subjek penelitian dapat dilihat sebagai berikut: 1. Populasi sasaran:

Pasien Sirosis Hepatis dengan pengobatan rutin standar propanolol 10 mg per hari dan spironolakton 100 mg per hari.

(2)

2. Populasi sumber:

Pasien Sirosis Hepatis yang dirawat maupun kontrol rutin tiap bulan di Poli Gastroentero-Hepatologi RSUD dr. Moewardi Surakarta.

3. Sampel:

Diambil secara acak pada pasien SH yang dirawat atau berobat di poli Gastroentero-Hepatologi RSUD dr. Moerwardi Surakarta, memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta bersedia ikut dalam penelitian dengan menandatangani blangko persetujuan.

Kriteria inklusi:

1. Usia 18 s/d 60 tahun

2. Sirosis Hepatis ditandai secara klinis, laboratorium dan USG Hepar Kriteria Eklusi :

1. Pasien Hamil

2. Pasien menderita Sepsis

3. Pasien Encephalopathy grade IV 4. Hepatocelluar Carsinoma

5. Kelainan ginjal obstruksi (nefrolitiasis dan urethrolitiasis) 6. Gagal ginjal kronik

7. Post operasi Transjugular intra hepatic portosystemik shunt 8. Terapi Simvastatin > 3 bulan

Penentuan besar sampel (sample size) melibatkan parameter tingkat kesalahan (error term) atau α dan tingkat kekuatan pengujian (power test) atau 1 -

(3)

β. Formulasi besar sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (Dahlan, 2009; Santjaka, 2011) 2 2 2 1 1

)

(

   

Z

Z

n

dimana: n : besarnya sampel.

Z1-α : nilai standar normal tingkat kesalahan, jika α = 0,05 maka

Z1-α = 1,96.

Z1-β : nilai standar normal power test, jika 1 - β = 0,90 maka:

Z1-β = 1,282.

δ : selisih yang diinginkan (difference of interest)

σ : besarnya penyimpangan (standar deviasi) yang bisa ditolerir. Karena untuk kelompok sampel berpasangan berlaku: δ2 = σ2 = 1,

sehingga: 2 1 1

)

(

Z

Z

n

maka dengan kondisi diatas, penelitian ini menggunakan ukuran sampel minimal adalah:

n = (1,96 + 1,282)2 = 10,51 dibulatkan menjadi 11.

Dengan demikian sampel minimal dalam penelitian ini adalah 11 responden dalam setiap kelompok. Penelitian ini merupakan uji klinis dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadi drop out maka ditetapkan angka drop

out sebesar 10% (Sri dkk., 2011). Dengan mempertimbangkan minimal besar

sampel dan drop out maka diambil sampel sebesar 15 pasien SH (n=15 pasien untuk tiap kelompok) sehingga besar sampel telah cukup memadai dan memenuhi

(4)

formulasi besar sampel. Teknik pengambilan sampel dengan simple random

sampling menggunakan program Open Epi versi 2.3.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Klasifikasi variabel penelitian:

a. Variabel bebas : Simvastatin b. Variabel tergantung :

Variabel tergantung adalah variable yang akan diteliti yaitu 1) Gastropati Hipertensi Portal (GHP)

2) Nitrit Oksida (NO).

2. Definisi operasional variabel Tabel 4. Definisi Operasional

Parameter Definisi Alat

Ukur

Satuan Data

Skala Data

NO Adalah substansi vasoaktif yang berperan sebagai vasodilator. Kadar NO diukur dari spesimen plasma darah dengan hasil membentuk kurva standar menggunakan analisis regresi linier, kemudian menghitung konsentrasi nitrit dalam sampel berdasarkan kurva standar atau rumus regresi linier yang berada dalam kit kontrol.

ELISA μM Rasio

Gastropathi Hipertensi Portal

Adalah gambaran pola mosaik/sisik ular yang khas datar atau menggelembung baik dengan atau tanpa bintik-bintik merah / bintik-bintik coklat perdarahan untuk menilai gambaran pada gaster yang di sebabkan oleh hipertensi portal sebagai komplikasi dari sirosis hepatis sesuai kriteria Baveno III. Derajad satu: Pola seperti mosaik derajad ringan (tanpa kemerahan pada areola). Derajad dua: diantara derajad satu dan dua, Derajad tiga: Tanda tanda merah atau tanda merah lainnya atau adanya titik hitam coklat.

Kuantitatif dengan Endoscopy OLYMPUS EXERA (CV-180) Ordin al

(5)

Simvastatin Merupakan senyawa yang berperan sebagai kompetitif inhibitor terhadap (HMG-CoA) reduktase . Adapun efek pleotropik dari statin yang diharapkan pada penelitian ini mempuyai peran terhadap perbaikan fungsi endotel yang nantinya meningkatkan produksi NO.

- mg/dl Nomi

nal

E. Cara Kerja

Subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diambil sebanyak 30 orang secara acak dengan metode simple random sampling kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok uji dan kelompok kontrol masing-masing n=16. Proses pengambilan sampel dan membaginya menjadi dua kelompok menggunakan program komputer Open Epi versi 2.3. Selama penelitian berlangsung, regimen terapi tidak dirubah.

1. Perlakuan:

a. Kelompok uji: Simvastatin 20mg/hari, diminum antara jam 18.00-21.00, selama 28 hari.

b. Kelompok kontrol: Diberikan plasebo. 2. Monitoring:

a. Dilakukan monitoring tiap dua minggu untuk mengetahui efek samping yang timbul dengan wawancara dan pemeriksaan fisik. Dicari adanya konstipasi, flatulensie, dispepsia, nyeri abdomen, mialgia dan keluhan lain terkait efek samping pemakaian simvastain/plasebo.

b. Bila ada indikasi akan dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti serum glutamic-oxaloacetic transaminase (SGOT), serum

(6)

glutamic-pyruvic transaminase (SGPT), ureum, kreatinin dan kreatin kinase.

c. Dilakukan penghitungan jumlah obat tiap kali kontrol, dikatakan patuh bila jumlah obat yang minum 90 – 110 % (Krysiak dkk., 2010).

d. Selama perlakuan, subyek akan dieksklusi bila terdapat salah satu dari berikut ini; kepatuhan minum obat < 80% atau > 120%, efek samping serius dari obat yang diteliti dan masuk rumah sakit (Tharavanij dkk., 2010).

3. Tindakan bila ada efek samping:

a. Penanganan efek samping sesuai indikasi.

b. Melaporkan kejadian tersebut ke Komisi Etik secepatnya. 4. Teknik pengambilan darah dan penanganan spesimen:

a. Pemeriksaan Nitrit oksida dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. b. Pemeriksaan darah tersebut dilakukan setelah puasa selama 12 jam. c. Dilakukan pemeriksaan Nitrit oksida, melalui vena antecubiti pada

ruangan yang tenang dengan temperatur terkontrol (24 – 25 0C) antara

jam 08.00 – 09.00 pagi.

d. Proses penanganan spesimen untuk Nitrit oksida, ambil darah dengan tabung sitrat sebanyak 3 cc kemudian bolak-balik perlahan-lahan 10 kali hingga homogen. Sentrifugasi 3000 g selama 10 menit, segera pisahkan plasma masukkan kedalam 3 sampel cup @ 0,3 cc plasma. Beri identitas, nama, tanggal dan jeins pemeriksaan. Simpan di – 20 0C (stabillitas 3

(7)

e. Proses penanganan spesimen untuk Sampel darah yang di peroleh di masukkan ke dalam tabung sentrifius yang sudah di berikode dan di biarkan membeku. Sampel darah yang sudah membeku di pusingkan selama 5 – 10 menit dengan kecepatan 4000 rpm.

f. Pemeriksaan Nitrit oksida dilakukan setelah semua sampel sebelum dan sesudah perlakuan terkumpul semua, untuk menghindari rusaknya kit Nitrit oksida, bila pemeriksaan dilakukan tidak secara bersamaan.

g. Pemprosesan darah untuk diambil plasmanya, penyimpanan plasma pada suhu – 20 0C dan pemeriksaan Nitrit oksida dilakukan dengan bekerja

sama dengan Laboratorium Klinik Prodia. Alat untuk pemeriksaan Nitrit oksida.

5. Teknik pemeriksaan NO : Prosedur kerja:

a. Memasukkan 100μl reagen Griess (reagen chromogenic) dalam tiap sumuran.

b. Memasukan 15 spesimen darah yang akan diuji dan nitrit standard ke dalam sumuran (duplo) dengan menggunakan medium kontrol sebagai blanko.

c. Tunggu 5 menit pada suhu kamar untuk perubahan warna dan stabilisasi. d. Mengukur absorbansinya pada 550 nm menggunakan automated

(8)

e. Membuat kurva standar menggunakan analisis regresi linier sederhana dari pembacaan nitrit standar, kemudian menghitung konsentrasi nitrit dalam sampel berdasarkan kurva standar atau rumus regresi.

6. Teknik pemeriksaan Gastropati Hipertensi Portal dengan Endoscopi Prosedur kerja:

Prosedur kerja Persiapan Umum :

a. Psikologis : penyuluhan / edukasi tentang prosedur dan kemungkinan yang mungkin terjadi demi kelancaran saat pemeriksaan endoskopi (ex : menghilangkan rasa cemas dan takut).

b. Administrasi : surat persetujuan tindakan (inform consent) Prosedur kerja Persiapan Khusus :

a. Puasa minimal 6 jam sebelum pemeriksaan

b. Gigi palsu dan kacamata harus dilepas selama pemeriksaan c. Sebelum tindakan dimulai, daerah oropharing disemprot dengan

Xyllocain spray 10 %

d. Berbaring ke sisi kiri dengan letak kepala miring hadap ke bawah. Prosedur Pelaksanaan :

a. Hidupkan mesin endoskopi b. Siapkan alat dan obat emergensi

c. Masukkan data pasien ke dalam monitor

d. Tidurkan pasien pada posisi miring ke kiri dan kepala agak ditekuk Kebawah. Semprot oropharing dengan Xyllocain spray 10% dan anjurkan untuk Menelan.

(9)

e. Pasang montpice pada mulut pasien, bila ada gigi palsu dilepas dahulu dan suruh pasien menggigit montpice.

f. Masukkan scope ke dalam mulut pasien, anjurkan pasien untuk membantu menelan dan napas panjang.

g. Observasi KU pasien selama tindakan, bila sudah selesai tarik scope pelan-pelan keluar, dan montpice dilepas.

h. Alat-alat dibersihkan dan dikembalikan pada tempatnya.

F. Teknik Analisis Data

Data disajikan dalam bentuk mean ± SD kemudian dianalisis menggunakan SPSS 17 for windows dengan nilai p < 0,05 dianggap signifikan secara statistik. Digunakan uji beda mean. Untuk mengetahui beda mean antara kelompok perlakuan dan kontrol sebelum dan sesudah perlakuan digunakan uji t -sampel independen bila distribusi data normal (bila tidak normal digunakan uji

mann whitney). Untuk mengetahui beda mean antara sebelum dengan sesudah

perlakuan dalam satu kelompok digunakan uji t sampel berpasangan bila distribusi data normal (bila tidak normal digunakan uji wilcoxon). Untuk menguji perubahan GHP sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol maupun perlakuan di gunakan uji tanda ( sign test).

(10)

G. Alur Penelitian

Gambar 19. Alur penelitian

SIROSIS HATI

Kriteria Eksklusi Kriteria Inklusi

Randomisasi

Kelompok Uji Kelompok Kontrol

Analisis Statistik Sebelum perlakuan: NO dan gastropati hipertensi portal Setelah perlakuan: NO dan gastropati hipertensi portal Sebelum perlakuan: NO dan gastropati hipertensi portal Sebelum perlakuan: NO dan gastropati hipertensi portal Simvastatin 20 mg (4 minggu) Simvastatin 20 mg ( - )

Gambar

Tabel 3. Jadwal Penelitian
Gambar 19. Alur penelitian SIROSIS HATI

Referensi

Dokumen terkait

Berbagi link melalui note dapat dilakukan oleh guru Anda, kawan-kawan Anda, maupun Anda sendiri. Apabila Anda ingin berdiskusi atau menanyakan sesuatu melalui website tertentu

variabel CAMEL terhadap Laba Usaha Pada Bank Umum dan Bank Swasta Nasional.Jurnal Keuangan dan Perbankan.Vol. Wild, 2010.Analisis

Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja.. dihadapi oleh negara negara karena banyak menyangkut

Form Pengumuman merupakan form untuk menmapilkan hasil penilaian kelas favorit yang dapat diambil dalam database Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kelas

Seseorang akhirnya mendendam pada Setiap Orang , karena ia berpikir Tak Seorangpun yang mengerjakan pekerjaan ini disebabkan karena Siapapun melempar pekerjaan itu pada

Menurut Hakim (2002) ciri- ciri orang yang percaya diri adalah (a) bersikap tenang mengerjakan sesuatu; (b) mempunyai potensi yang memadai; (c) menetralisasi