• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rangkuman Teori Pedagogik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rangkuman Teori Pedagogik"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Rangkuman Teori-Teori Pedagogik

Hakikat Belajar :Belajar pada hakekatnya merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian.

Hakikat Mengajar : Bruce Joyce dan Marsha Weil dalam bukunya Models of Teaching menegaskan hakikat dari mengajar (teaching), yaitu “Membantu para siswa memperoleh informasi, ide, ketrampilan, nilai, cara berpikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya dan cara-cara belajar bagaimana belajar”.

Hasil Belajar : Bruce dan Marsha juga menjelaskan bahwa dalam kenyataan

sesungguhnya, hasil akhir atau hasil jangka panjang dari proses belajar mengajar adalah siswa mampu meningkatkan kemampuannya untuk belajar lebih mudah dan efektif di masa depan.

Karakter : Sifat yang mewujud dalam kemampuan daya dorong dari dalam ke luar untuk seseorang menampilkan tampilan terpuji dan mengandung kebajikan.

Karakter dibangun, bukan diajarkan, tidak ada mata pelajaran karakter. Membangun karakter melalui keteladanan, pembiasaan. Penciptaan “iklim”.

Karakter, secara etimologis berasal dari bahasa Yunani “karasso”, berarti ‘cetak biru’, ‘format dasar’, ‘sidik’ seperti misalnya dalam sidik jari.

Karakter, yaitu sebagai sesuatu yang bebas, tidak dapat dikuasai manusia atau sesuatu yang tidak dapat dikuasai oleh intervensi manusiawi

Kurikulum berbasis Karakter adalah kurikulum yang setiap materi pembelajaran normatif, adaptif dan produktipnya mengandung unsur-unsur pembangunan karakter

Pendidik (Guru) merupakan tenaga profesional yang

bertugas merencanakandan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, disebutkan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, menyebutkan bahwa standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Profesionalprofessional” berarti seseorang yang memiliki “kualitas keahlian yang diperoleh dari pendidikan bidang tertentu”

Profesionalisme “professionalism” berarti “sifat seseorang memiliki standar profesional yang tinggi”

Profesionalisasi “professionalization” berarti “upaya/ usaha menjadikan seseorang menjadi profesional”

PENDEKATAN (APPROACH) Asumsi dasar tentang sesuatu dan pembelajaran sesuatu METODE (METHOD) Prosedur menyeluruh perencanaan, pelaksanaan, dan

pengevaluasian pembelajaran sesuatu

(2)

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didiknya.

7kompetensi pedagogik :

1. Menguasai karakteristik peserta didik.

2. Menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Pengembangan kurikulum.

4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik. 5. Pengembangan potensi peserta didik. 6. Komunikasi dengan peserta didik. 7. Penilaian dan Evaluasi.

Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, terdiri dari 4 yaitu ; Kompetensi Kepribadian, kompetensi akademik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional

mengajar (pedagogik)

prinsip mengajar agar seorang guru dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu :

1. membangkitkan perhatian peserta didik pada materi mata pelajaran 2. membangkitkan minat peserta didik

3. membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran 4. kegiatan apersepsi

5. menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang

6. memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan/atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.

7. menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti, dan menyimpulkan

8. mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial 9. mendalami perbedaan peserta secara individual

10. evaluasi yang efektif

KOMPONEN RPP

1. Identitas mata pelajaran 2. Standar Kompetensi/SK 3. Kompetensi Dasar/KD

4. Indikator pencapaian kompetensi : akademik & karakter 5. Tujuan Pembelajaran : akademik & karakter

6. Materi 7. Metode pembelajaran 8. Kegiatan pembelajaran - Kegiatan Awal - Kegiatan Inti - Kegiatan Penutup

9. Instrumen penilaian (soal-soal) 10. Kisi – kisi

(3)

12. Sumber belajar

Kegiatan belajar mengajar (KBM) lebih menekankan Student Centereddaripada Teacher Centered. Menurut Depdiknas guru harus melaksanakan beberapa hal sebagai berikut: 1) Mengkaji konsep atau teori yang akan dipelajari oleh siswa. 2) Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses pengkajian secara seksama. 3) Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa yang selanjutnya memilih dan mengkaiykan dengan konsep atau teori yang akan dibahas dalam pembelajaran kontekstual. 4)

Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki siswa dan lingkungan hidup mereka. 5) Melaksanakan penilaian terhadap pemahaman siswa, dimana hasilnya nanti dijadikan bahan refeksi terhadap rencana pemebelajaran dan pelaksanaannya.

Pendekatan kontektual (CTL) memiliki tujuh komponen utama, yaitukonstruktivisme (constructivism), menemukan (Inquiry), bertanya (Questioning), masyarakat-belajar (Learning Community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya (Authentic).

CTL merupakan konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari (Nurhadi, 2005: 103). Sedangkan Wina Sanjaya (2006: 109) menyatakan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata

Cooperative Learning (CL)

Disamping mengkondisikan iklim belajar yang kondusif, sebaiknya juga dikembangkan proses belajar secara kelompok/bersama (cooperative learning), karena dengan belajar secara bersama akan memberikan peluang kepada peserta didik untuk menemukan dan menganalisis sumber belajar dari segala bentuk dan jenis. Terdapat beberapa hal penting di dalam pembelajaran kelompok, yaitu :

 Saling ketergantungan secara positif

 Tanggung jawab perseorangan.

 Komunikasi antar anggota

 Evaluasi proses kelompok

Menurut Piaget(1970), periode yang dimulai pada usia 12-18 tahun, yaitu yang lebih kurang sma dengan usia siswa SMP/SMA, merupakan period of formal operation

Multiple Intellegeneces yang dikemukakan oleh Gardner (1993) yaitu; kecerdasan linguistik, kecerdasan logis, metematis, kecerdasan musikal, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestik ragawi, kecerdasan intrapribadi, kecerdasan antarpribadi.

Kompetensi seorang guru: Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Pedagogik,Kompetensi profesional, kompetensi sosial

Teori- Teori Pembelajaran

a. Behavioristik

Pembelajaran selalu memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon yang tepat seperti yang kita inginkan. Hubunagn stimulus dan respons ini bila diulang kan menjadi sebuah kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan kesulitan atau masalah, guru menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi (trial and error) sehingga akhirnya diperoleh hasil.

(4)

b. Kognitivisme

Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar memeperoleh pemahaman sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan media/alat bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya

menggunakan banyak metode.

c. Humanistik

Dalam pembelajaran ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan agar siswa dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Dan siswa perlu melakukan sendiri berdasarkan inisisatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh (perasaan maupun intelektual) dalam proses belajar, agar dapat memperoleh hasil.

d. Sosial/Pemerhatian/permodelan

Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan Bandura (1986)

mengenal pasti empat unsur utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan, yaitu pemerhatian (attention), mengingat (retention), reproduksi (reproduction), dan penangguhan (reinforcement), motivasi (motivation). Implikasi daripada kaedah ini berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat dicapai melalui beberapa cara yang berikut:

•Penyampaian harus interaktif dan menarik

•Demonstrasi guru hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat

• Hasilan guru atau contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah mempunyai mutu yang tinggi.

5. Pendekatan dan metode dalam pembelajaran A. PENDEKATAN

1. Pendekatan Konsep (penguasaan konsep dan subkonsep, guru terlalu dominan) 2. Pendekatan Lingkungan (mengaitkan lingkungan dalam proses belajar

3. Pendekatan Inkuiri (mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik)

4. Pendekatan Proses (melakukan pengamatan, menafsirkan data, mengkomunikasikan hasil pengamatan)

5. Pendekatan Interaktif (pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan)

6. Pendekatan Pemecahan Masalah (masalah yang dipecahkan melalui praktikum/pengamatan)

7. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)

8. Pendekatan Terpadu (Integrated Approach) – memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran.

B. METODE

1. Metode Ceramah (penyampaian bahan pelajaran secara lisan)

2. Metode Tanya Jawab (pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan sudah

direncanakan sebelumnya)

3. Metode Diskusi Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan

masalah.

4. Metode Kooperatif (siswa berada dalam kelompok kecil dengan anggota sebanyak

4-5 orang)

5. Metode Demonstrasi (memeragakan suatu proses kejadian)

6. Metode Karyawisata/Widyawisata (membawa siswa mempelajari materi pelajaran di

luar kelas)

7. Metode Penugasan (memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar)

8. Metode Eksperimen (menggunakan percobaan)

9. Metode Bermain Peran (pembelajaran dengan cara seolah-olah berada dalam suatu

(5)

DAFTAR ISI PTK : BAB I

PENDAHULUAN, LATAR BELAKANG, PEMBATASAN MASALAH, RUMUSAN MASALAH, TUJUAN PENELITIAN, MANFAAT PENELITIAN

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS BAB III.

METODE PENELITIAN, BENTUK PENELITIAN, SETTING PENELITIAN, RANCANGAN PENELITIAN BAB IV. HASIL PENELITIAN, GAMBARAN OBYEK PENELITIAN, PENJELASAN PER SIKLUS BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Mereka sudah tidak lagi mengenal permainan tradisional sebagai permainan sehari-hari, kini play station adalah salah satu mainan yang digandrungi anak-anak Hal ini salah

Dalam hal pembelian Unit Penyertaan REKSA DANA BNP PARIBAS RUPIAH PLUSdilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan melalui media elektronik, maka formulir pemesanan pembelian

Perubahan-perubahan tersebut disebabkan oleh sifat dinamika proses geomorfologi pantai yang besar seperti : perubahan garis pantai oleh manusia, dina- mika sedimen yang

Indikator Kinerja Kegiatan 001 Jumlah Penyelesaian Administrasi Perkara (yang Sederhana, dan Tepat Waktu) Ditingkat Pertama dan Banding di Lingkungan Peradilan Agama (termasuk

Maka dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh yang signifikan metode pemetaan pikiran (mind mapping) terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Darul Huda

Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kalimantan Selatan, September 2015 – Maret 2016 Tingkat kemiskinan Provinsi Kalimantan Selatan keadaan Maret 2016 sebesar 4,85

maka seharusnya terkait dengan pilihan energi primer untuk dibangkitkan ini dapat mengacu kepada target bauran energi yang secara indikatif telah ditetapkan dalam Rencana Umum

Penciptanya ber nama Bur r hus Fr eder ic Skinner (1904), Oper ant adalah sejumlah per ilaku atau r espon yang membaw a efek yang sama ter hadap lingkungan yang dekat,