• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Keuangan Dan Laporan Realisasi Anggaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Keuangan Dan Laporan Realisasi Anggaran"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENYAJIAN LAPORAN

PENYAJIAN LAPORAN

KEUANGAN

KEUANGAN

(

(

MODUL PSAP NO. 01

MODUL PSAP NO. 01

)

)

PRESENTASI MATA KULIAH AKUNTANSI PRESENTASI MATA KULIAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN

(2)

MATERI MATERI

Tujuan

Tujuan

Ruang Lingkup

Ruang Lingkup

Basis Akuntansi

Basis Akuntansi

Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan

Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan

Informasi Laporan Keuangan

Informasi Laporan Keuangan

Komponen-Komponen Laporan Keuangan

Komponen-Komponen Laporan Keuangan

Struktur dan Isi Laporan Keuangan

Struktur dan Isi Laporan Keuangan

(3)

Laporan keuangan untuk tujuan umum

Laporan keuangan untuk tujuan umum

adalah laporan keuangan yang ditujukan

adalah laporan keuangan yang ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan bersama

untuk memenuhi kebutuhan bersama

sebagian besar pengguna laporan

sebagian besar pengguna laporan

termasuk lembaga legislatif sebagaimana

termasuk lembaga legislatif sebagaimana

ditetapkan dalam ketentuan peraturan

ditetapkan dalam ketentuan peraturan

perundang-undangan

perundang-undangan

TUJUAN TUJUAN

(4)

Laporan keuangan untuk tujuan umum disusun dan disajikan

Laporan keuangan untuk tujuan umum disusun dan disajikan

dengan

dengan basis akrualbasis akrual

Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan yang

Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna

digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna

Pernyataan standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam

Pernyataan standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam

menyusun laporan keuangan suatu entitas pemerintah pusat,

menyusun laporan keuangan suatu entitas pemerintah pusat,

pemerintah daerah dan laporan keuangan konsolidasian, tidak

pemerintah daerah dan laporan keuangan konsolidasian, tidak

termasuk perusahaan negara/daerah

termasuk perusahaan negara/daerah

RUANG LINGKUP RUANG LINGKUP

(5)

Pendatapan-LRA

Pendatapan-LRA: semua penerimaan Rekening Kas Umum : semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara

Negara /Daerah yang menambah/Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih Saldo Anggaran Lebih dalam dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak

periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak

pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Pendapatan-LO

Pendapatan-LO: hak pemerintah pusat/daerah yang diakui : hak pemerintah pusat/daerah yang diakui

sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang

sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang

bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. (Par 8)

DEFINISI DEFINISI

(6)

Belanja

Belanja: : semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum

Negara/Daerah yang mengurangi

Negara/Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih Saldo Anggaran Lebih

dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan

dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan

diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

Beban

Beban: : penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam

periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat

periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat

berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya

berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya

kewajiban

kewajiban..

(Par 8)

DEFINISI DEFINISI

(7)

Surplus/Defisit-LRA

Surplus/Defisit-LRA:selisih lebih/kurang antara pendapatan-LRA dan :selisih lebih/kurang antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan.

belanja selama satu periode pelaporan.

Surplus/Defisit-LO

Surplus/Defisit-LO: selisih antara pendapatan-LO dan beban selama satu : selisih antara pendapatan-LO dan beban selama satu periode pelaporan, setelah diperhitungkan surplus/ defisit dari kegiatan periode pelaporan, setelah diperhitungkan surplus/ defisit dari kegiatan non operasional dan pos luar biasa.

non operasional dan pos luar biasa.

Penyusutan

Penyusutan adalah adalah alokasi yang sistematisalokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (

yang dapat disusutkan (depreciable assetsdepreciable assets) selama masa manfaat aset ) selama masa manfaat aset yang bersangkutan

yang bersangkutan.. (Par 8)

DEFINISI DEFINISI

(8)

Pos luar biasa:

Pos luar biasa: pendapatan luar biasa/ beban luar biasa yg terjadi pendapatan luar biasa/ beban luar biasa yg terjadi karena kejadian atau transaksi yg bukan merupakan operasi

karena kejadian atau transaksi yg bukan merupakan operasi

biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di

biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di

luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.

luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan. Saldo Anggaran Lebih

Saldo Anggaran Lebih adalah gunggungan saldo yang berasal adalah gunggungan saldo yang berasal dari akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya

dari akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya

dan tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan

dan tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan (Par 8)

DEFINISI DEFINISI

(9)

TANGGUNG JAWAB PELAPORAN KEUANGAN TANGGUNG JAWAB PELAPORAN KEUANGAN

Tanggung jawab penyusunan dan penyajian

Tanggung jawab penyusunan dan penyajian

laporan keuangan berada pada pimpinan entitas

laporan keuangan berada pada pimpinan entitas

(10)

Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai entitas

Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai entitas

pelaporan dalam hal:

pelaporan dalam hal:

AAset;set; KKewajiban;ewajiban; EEkuitaskuitas;; PPendapatan-LRA;endapatan-LRA; BBelanja;elanja; TTransfer;ransfer; PPembiayaan;embiayaan;

SSaldo anggaran lebihaldo anggaran lebihPPendapatan-LOendapatan-LO;;

INFORMASI LAPORAN KEUANGAN INFORMASI LAPORAN KEUANGAN

(11)

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN

Komponen laporan keuangan pokok:

Komponen laporan keuangan pokok:

- Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

- Laporan Perubahan SAL

- Neraca

- Laporan Operasional (LO) - Laporan Arus Kas (LAK)

- Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

- CaLK

(12)

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN

Setiap entitas menyajikan komponen-komponen laporan

Setiap entitas menyajikan komponen-komponen laporan

keuangan tersebut

keuangan tersebut kecuali :kecuali :

LAK LAK yang hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai yang hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai

fungsi perbendaharaan umum;

fungsi perbendaharaan umum;

Laporan PerubahanLaporan Perubahan SAL SAL yang hanya disajikan oleh yang hanya disajikan oleh Bendahara Umum Negara

Bendahara Umum Negara/Daerah/Daerah dan entitas pelaporan dan entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan konsolidasiannya.

yang menyusun laporan keuangan konsolidasiannya. (Par 15)

(13)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Tetap diperlukan untuk memenuhi

kewajiban pemerintah yang diatur

dalam peraturan perundangan

(14)

LAPORAN PERUBAHAN SAL LAPORAN PERUBAHAN SAL

Laporan Perubahan SAL menyajikan secara komparatif dengan

Laporan Perubahan SAL menyajikan secara komparatif dengan

periode sebelumnya pos-pos berikut:

periode sebelumnya pos-pos berikut:

a. Saldo Anggaran Lebih awal;

a. Saldo Anggaran Lebih awal;

b. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;

b. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;

c. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan;

c. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan;

d. Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya; dan

d. Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya; dan

e. Lain-lain;

e. Lain-lain;

f. Saldo Anggaran Lebih Akhir.

f. Saldo Anggaran Lebih Akhir.

(Par 41)

(15)

NERACA NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan

pemerintah mengenai aset, kewajiban,

(16)

NERACA SKPD NERACA SKPD

Neraca SKPD disusun oleh setiap SKPD

menggambarkan posisi keuangan SKPD

mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada

tanggal tertentu sebagai bahan penyusunan

Neraca Pemerintah Daerah .

(17)

ISI SINGKAT NERACA DAERAH ISI SINGKAT NERACA DAERAH

 Aset LancarAset Lancar

• Kas dan Setara KasKas dan Setara Kas

• Investasi Jangka PendekInvestasi Jangka Pendek • PiutangPiutang

• PersediaanPersediaan

 Aset Non Lancar:Aset Non Lancar:

• Investasi Jangka PanjangInvestasi Jangka Panjang • Aset TetapAset Tetap

 Kewajiban Jangka PendekKewajiban Jangka Pendek  Kewajiban Jangka PanjangKewajiban Jangka Panjang

(18)

ISI SINGKAT NERACA SKPD ISI SINGKAT NERACA SKPD  Aset LancarAset Lancar

• Kas di Bendahara Kas di Bendahara

Pengeluaran

Pengeluaran

• Kas di Bendahara Kas di Bendahara

Penerimaan

Penerimaan

• PiutangPiutang • PersediaanPersediaan

 Aset Non Lancar:Aset Non Lancar:

Investasi Jangka PanjangInvestasi Jangka Panjang

Dana BergulirDana Bergulir

• Aset TetapAset Tetap

 Kewajiban Jangka PendekKewajiban Jangka Pendek

• Uang Muka dari BUDUang Muka dari BUD

• Pendapatan yang Pendapatan yang

Ditangguhkan

Ditangguhkan

(19)

NERACA NERACA

Ekuitas, yaitu kekayaan bersih pemerintah yang

Ekuitas, yaitu kekayaan bersih pemerintah yang

merupakan selisih antara aset dan kewajiban

merupakan selisih antara aset dan kewajiban

pemerintah pada tanggal laporan.

pemerintah pada tanggal laporan.

Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas

Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas

pada Laporan Perubahan Ekuitas

(20)
(21)
(22)

LAPORAN ARUS KAS LAPORAN ARUS KAS

Menyajikan informasi mengenai sumber,

Menyajikan informasi mengenai sumber,

penggunaan, perubahan kas dan setara kas

penggunaan, perubahan kas dan setara kas

pada tanggal pelaporan.

pada tanggal pelaporan.

Disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum (Par 15) Arus masuk dan keluar kas

diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris (Par 90)

(23)

LAPORAN OPERASIONAL LAPORAN OPERASIONAL

Merupakan Laporan Keuangan Pokok

Merupakan Laporan Keuangan Pokok

yang

yang

m

m

enyajikan pos-pos sebagai berikut:

enyajikan pos-pos sebagai berikut:

a) Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;

a) Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;

b) Beban dari kegiatan operasional ;

b) Beban dari kegiatan operasional ;

c) Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila

c) Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila

ada;

ada;

d) Pos luar biasa, bila ada;

d) Pos luar biasa, bila ada;

e) Surplus/defisit-LO.

(24)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Merupakan Laporan Keuangan Pokok

Merupakan Laporan Keuangan Pokok

Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos:

Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos:

a) Ekuitas awal;

a) Ekuitas awal;

b) Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;

b) Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;

c) Koreksi-koreksi yang langsung

c) Koreksi-koreksi yang langsung menambah/menambah/ mengurangi mengurangi

ekuitas, misalnya: koreksi kesalahan mendasar dari persediaan

ekuitas, misalnya: koreksi kesalahan mendasar dari persediaan

yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan perubahan

yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan perubahan

nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.

nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.

d) Ekuitas akhir.

(25)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam LRA,

Disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam LRA,

Laporan Perubahan SAL

Laporan Perubahan SAL, Neraca, , Neraca, LOLO, LAK, dan , LAK, dan LPE LPE

harus mempunyai referensi silang dengan informasi

harus mempunyai referensi silang dengan informasi

terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan

atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang

atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang

disajikan dalam LRA,

disajikan dalam LRA, Laporan Perubahan SALLaporan Perubahan SAL, , Neraca,

(26)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

(MODUL

(27)

RUANG LINGKUP

RUANG LINGKUP DAN MANFAAT PSAP NO.02 DAN MANFAAT PSAP NO.02

 PSAP No.02 diterapkan dalam penyajian Laporan PSAP No.02 diterapkan dalam penyajian Laporan

Realisasi Anggaran yang disusun dan disajikan

Realisasi Anggaran yang disusun dan disajikan

dengan menggunakan anggaran berbasis kas

dengan menggunakan anggaran berbasis kas

 LRA menyediakan informasi mengenai realiasi LRA menyediakan informasi mengenai realiasi

pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit

pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit

LRA, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan

LRA, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan

yang masing-masing diperbandingkan dengan

yang masing-masing diperbandingkan dengan

anggarannya

(28)

DEFINISI LRA

DEFINISI LRA

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah

satu komponen laporan keuangan pemerintah yang

satu komponen laporan keuangan pemerintah yang

menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran

menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran

entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu

entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu

periode tertentu.

(29)

BASIS AKUNTANSI

BASIS AKUNTANSI

PENCATATAN LRA MENGGUNAKAN

PENCATATAN LRA MENGGUNAKAN “BASIS KAS”“BASIS KAS” : :

 PendapatanPendapatan-LRA-LRA diakui pada saat diterima pada rekening diakui pada saat diterima pada rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah

Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah

 Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah

Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah

 Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima kas pada Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima kas pada rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah

rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah

 Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan kas Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan kas dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah

(30)

ISI LAPORAN REALISASI ANGGARAN

ISI LAPORAN REALISASI ANGGARAN

 Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya mencakup Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya mencakup pos-pos sebagai berikut:

pos-pos sebagai berikut:

(a) Pendapatan LRA

(a) Pendapatan LRA (e) Penerimaan Pembiayaan(e) Penerimaan Pembiayaan (b) Belanja

(b) Belanja (f) Pengeluaran Pembiayaan(f) Pengeluaran Pembiayaan (c) Transfer

(c) Transfer (g) Pembiayaan Neto(g) Pembiayaan Neto (d) Surplus /Defisit LRA

(d) Surplus /Defisit LRA (h) SILPA/SIKPA(h) SILPA/SIKPA

 Pos, judul, dan sub jumlah lainnya disajikan dalam Laporan Pos, judul, dan sub jumlah lainnya disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran apabila diwajibkan oleh PSAP ini, atau

Realisasi Anggaran apabila diwajibkan oleh PSAP ini, atau

apabila penyajian tsb diperlukan untuk menyajikan Laporan

apabila penyajian tsb diperlukan untuk menyajikan Laporan

Realisasi Anggaran secara wajar.

(31)

INFORMASI YANG DISAJIKAN DALAM LRA

INFORMASI YANG DISAJIKAN DALAM LRA

 Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi pendapatan Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi pendapatan

menurut jensi pendapatan LRA. Rincian lebih lanjut

menurut jensi pendapatan LRA. Rincian lebih lanjut

jenis pendapatan disajikan pada Catatan atas

jenis pendapatan disajikan pada Catatan atas

Laporan Keuangan;

Laporan Keuangan;

 Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi belanja Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi belanja

menurut jenis belanja dalam LRA. Klasifikasi belanja

menurut jenis belanja dalam LRA. Klasifikasi belanja

menurut fungsi disajikan dalam Catatan atas Laporan

menurut fungsi disajikan dalam Catatan atas Laporan

Keuangan

(32)

AKUNTANSI ANGGARAN

AKUNTANSI ANGGARAN

 Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan

pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu

pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu

pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.

pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.

 Anggaran pendapatan Anggaran pendapatan disebutdisebut estimasi pendapatan yang estimasi pendapatan yang

dijabarkan menjadi alokasi estimasi pendapatan.

dijabarkan menjadi alokasi estimasi pendapatan.

 Anggaran belanja Anggaran belanja disebutdisebut apropriasi yang dijabarkan menjadi apropriasi yang dijabarkan menjadi

otorisasi kredit anggaran (

otorisasi kredit anggaran (allotmentallotment). ).

 Anggaran pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan Anggaran pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan

pengeluaran pembiayaan

pengeluaran pembiayaan

 Akuntansi anggaran diselenggarakan pada saat anggaran Akuntansi anggaran diselenggarakan pada saat anggaran

disahkan dan anggaran dialokasikan

(33)

DEFINISI

DEFINISI

PENDAPATAN LRA

PENDAPATAN LRA

Semua penerimaan Rekening Kas Umum Semua penerimaan Rekening Kas Umum

Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar

Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar

dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan

dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan

yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar

yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar

kembali oleh pemerintah.

(34)

AKUNTANSI PENDAPATAN LRA

AKUNTANSI PENDAPATAN LRA

 Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber dan jenis

pendapatan

 Transfer masuk adalah penerimaan dana dari entitas

pelaporan lain, misal DAU dan DBH

 Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas

bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran)

 Dalam hal BLU, pendapatan diakui dengan mengacu

(35)

DEFINISI

DEFINISI

BELANJA

BELANJA

Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum

Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum

Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar

Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar

dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang

dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang

tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

pemerintah.

(36)

AKUNTANSI BELANJA

AKUNTANSI BELANJA

 Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari

Rekening Kas umum Negara/Daerah Rekening Kas umum Negara/Daerah

 Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, penga Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, penga

kuan belanjanya terjadi pada saat pertanggungjawab an kuan belanjanya terjadi pada saat pertanggungjawab an

atas pengeluaran yang disahkan oleh unit yang atas pengeluaran yang disahkan oleh unit yang

mempunyai fungsi perbendaharaan. mempunyai fungsi perbendaharaan.

 Belanja BLU diakui dengan mengacu pada peraturan Belanja BLU diakui dengan mengacu pada peraturan

perundang

perundang-undang-undangan yang mengatur BLU an yang mengatur BLU

 Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi

(37)

AKUNTANSI BELANJA

AKUNTANSI BELANJA

 Pembayaran belanja dapat dilakukan secara Pembayaran belanja dapat dilakukan secara

langsung (LS) atau melalui dana kas kecil (Uang

langsung (LS) atau melalui dana kas kecil (Uang

Persediaan) yang diberikan kepada para bendahara

Persediaan) yang diberikan kepada para bendahara

pengeluaran.

pengeluaran.

 Pada saat kas dibelanjakan oleh Bendahara Pada saat kas dibelanjakan oleh Bendahara

Pengeluaran belum diakui sebagai belanja. Pada

Pengeluaran belum diakui sebagai belanja. Pada

saat dipertanggungjawabkan (penerbitan SP2D GU/

saat dipertanggungjawabkan (penerbitan SP2D GU/

GU NIHIL) baru diakui sebagai belanja.

(38)

AKUNTANSI

AKUNTANSI

SURPLUS/DEFISIT

SURPLUS/DEFISIT

√ Selisih antara pendapatanSelisih antara pendapatan-LRA-LRA dan belanja selama dan belanja selama

satu periode pelaporan dicatat dalam pos satu periode pelaporan dicatat dalam pos

Surplus/Defisit

Surplus/Defisit-LRA-LRA

√ Surplus-LRA adalah selisih lebih antara pendapatan-Surplus-LRA adalah selisih lebih antara

pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan LRA dan belanja selama satu periode pelaporan

√ Defisit-LRA adalah selisih kurang antara pendapatan-Defisit-LRA adalah selisih kurang antara

pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan LRA dan belanja selama satu periode pelaporan

(39)

PEMBIAYAAN

PEMBIAYAAN

S

Seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik eluruh transaksi keuangan pemerintah, baik

penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar

penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar

atau akan diterima kembali

atau akan diterima kembali, yang dalam , yang dalam

penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan

penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan

untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus

untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus

anggaran

(40)

AKUNTANSI PENERIMAAN PEMBIAYAAN

AKUNTANSI PENERIMAAN PEMBIAYAAN

 Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima

pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah

pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah

 Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan

berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan

berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan

penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya

penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya

(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran)

(41)

AKUNTANSI PENGELUARAN PEMBIAYAAN

AKUNTANSI PENGELUARAN PEMBIAYAAN

Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat

Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat

dikeluarkan dari Rekening Kas Umum

dikeluarkan dari Rekening Kas Umum

Negara/Daerah

(42)

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

 Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan

dalam mata uang rupiah

dalam mata uang rupiah

 Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing

yang sama dengan yang digunakan dalam transaksi,

yang sama dengan yang digunakan dalam transaksi,

maka transaksi dalam mata uang asing tersebut

maka transaksi dalam mata uang asing tersebut

dicatat dengan menjabarkannya ke dalam mata uang

dicatat dengan menjabarkannya ke dalam mata uang

rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada

rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada

tanggal transaksi

(43)

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

 Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing

yang digunakan dalam transaksi dan mata uang

yang digunakan dalam transaksi dan mata uang

asing tersebut dibeli dengan rupiah, maka transaksi

asing tersebut dibeli dengan rupiah, maka transaksi

dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah

dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah

berdasarkan kurs transaksi, yaitu sebesar rupiah

berdasarkan kurs transaksi, yaitu sebesar rupiah

yang digunakan untuk memperoleh valuta asing

yang digunakan untuk memperoleh valuta asing

tersebut

(44)

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

 Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing

yang digunakan untuk bertransaksi dan mata uang

yang digunakan untuk bertransaksi dan mata uang

asing tersebut dibeli dengan mata uang asing lainnya,

asing tersebut dibeli dengan mata uang asing lainnya,

maka:

maka:

a.

a. Transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya Transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs transaksi;

dijabarkan dengan menggunakan kurs transaksi;

b.

b. Transaksi dalam mata uang asing lainnyantersebut Transaksi dalam mata uang asing lainnyantersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs tengah bank

dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs tengah bank

sentral pada tanggal transaksi

(45)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan matematika antara sifat hujan dan karakter vegetasi dengan agihan hujan menunjukkan faktor yang dominan pengaruhnya adalah jeluk hujan dan ILD, disajikan

Oleh sebab itu minat manusia pada dasarnya tidak dipandang sebagai ciri pada dasarnya tidak dipandang sebagai ciri-- ciri pribadi yang stabil (sifat) namun lebih ciri pribadi

Pada sebagian besar populasi di dunia, transkiripsi laktase di down regulasi setelah penyapihan, yang menyebabkan menghilangnya ekspresi laktase pada usus halus, dimana

Berdasarkan studi literatur tersebut, maka penelitian ini menggunakan teknik sonikasi terhadap proses adsorpsi Fe(III) dengan zeolit yang telah teraktivasi dan

If you decide to get into business and offer commercial services such as website development using Joomla!, here are a few tips you will want to keep in mind:. Determine

Penelitian ini hanya dibatasi pada ruang lingkup faktor – faktor yang berpengaruh terhadap gizi balita antara lain faktor sosial ekonomi, pelayanan kesehatan,

Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintah Kabupaten Pesawaran (Lembaran Daerah Kabupaten Pesawarn Tahun 2008 Nomor 01,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan