PENYAJIAN LAPORAN
PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN
KEUANGAN
(
(
MODUL PSAP NO. 01
MODUL PSAP NO. 01
)
)
PRESENTASI MATA KULIAH AKUNTANSI PRESENTASI MATA KULIAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN
MATERI MATERI
Tujuan
Tujuan
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup
Basis Akuntansi
Basis Akuntansi
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Informasi Laporan Keuangan
Informasi Laporan Keuangan
Komponen-Komponen Laporan Keuangan
Komponen-Komponen Laporan Keuangan
Struktur dan Isi Laporan Keuangan
Struktur dan Isi Laporan Keuangan
Laporan keuangan untuk tujuan umum
Laporan keuangan untuk tujuan umum
adalah laporan keuangan yang ditujukan
adalah laporan keuangan yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan bersama
untuk memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pengguna laporan
sebagian besar pengguna laporan
termasuk lembaga legislatif sebagaimana
termasuk lembaga legislatif sebagaimana
ditetapkan dalam ketentuan peraturan
ditetapkan dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan
perundang-undangan
TUJUAN TUJUAN
Laporan keuangan untuk tujuan umum disusun dan disajikan
Laporan keuangan untuk tujuan umum disusun dan disajikan
dengan
dengan basis akrualbasis akrual
Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan yang
Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna
Pernyataan standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam
Pernyataan standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam
menyusun laporan keuangan suatu entitas pemerintah pusat,
menyusun laporan keuangan suatu entitas pemerintah pusat,
pemerintah daerah dan laporan keuangan konsolidasian, tidak
pemerintah daerah dan laporan keuangan konsolidasian, tidak
termasuk perusahaan negara/daerah
termasuk perusahaan negara/daerah
RUANG LINGKUP RUANG LINGKUP
Pendatapan-LRA
Pendatapan-LRA: semua penerimaan Rekening Kas Umum : semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara
Negara /Daerah yang menambah/Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih Saldo Anggaran Lebih dalam dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Pendapatan-LO
Pendapatan-LO: hak pemerintah pusat/daerah yang diakui : hak pemerintah pusat/daerah yang diakui
sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. (Par 8)
DEFINISI DEFINISI
Belanja
Belanja: : semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah yang mengurangi
Negara/Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih Saldo Anggaran Lebih
dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Beban
Beban: : penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat
berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya
berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya
kewajiban
kewajiban..
(Par 8)
DEFINISI DEFINISI
Surplus/Defisit-LRA
Surplus/Defisit-LRA:selisih lebih/kurang antara pendapatan-LRA dan :selisih lebih/kurang antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan.
belanja selama satu periode pelaporan.
Surplus/Defisit-LO
Surplus/Defisit-LO: selisih antara pendapatan-LO dan beban selama satu : selisih antara pendapatan-LO dan beban selama satu periode pelaporan, setelah diperhitungkan surplus/ defisit dari kegiatan periode pelaporan, setelah diperhitungkan surplus/ defisit dari kegiatan non operasional dan pos luar biasa.
non operasional dan pos luar biasa.
Penyusutan
Penyusutan adalah adalah alokasi yang sistematisalokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (
yang dapat disusutkan (depreciable assetsdepreciable assets) selama masa manfaat aset ) selama masa manfaat aset yang bersangkutan
yang bersangkutan.. (Par 8)
DEFINISI DEFINISI
Pos luar biasa:
Pos luar biasa: pendapatan luar biasa/ beban luar biasa yg terjadi pendapatan luar biasa/ beban luar biasa yg terjadi karena kejadian atau transaksi yg bukan merupakan operasi
karena kejadian atau transaksi yg bukan merupakan operasi
biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di
biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di
luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.
luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan. Saldo Anggaran Lebih
Saldo Anggaran Lebih adalah gunggungan saldo yang berasal adalah gunggungan saldo yang berasal dari akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya
dari akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya
dan tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan
dan tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan (Par 8)
DEFINISI DEFINISI
TANGGUNG JAWAB PELAPORAN KEUANGAN TANGGUNG JAWAB PELAPORAN KEUANGAN
Tanggung jawab penyusunan dan penyajian
Tanggung jawab penyusunan dan penyajian
laporan keuangan berada pada pimpinan entitas
laporan keuangan berada pada pimpinan entitas
Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai entitas
Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai entitas
pelaporan dalam hal:
pelaporan dalam hal:
AAset;set; KKewajiban;ewajiban; EEkuitaskuitas;; PPendapatan-LRA;endapatan-LRA; BBelanja;elanja; TTransfer;ransfer; PPembiayaan;embiayaan;
SSaldo anggaran lebihaldo anggaran lebih PPendapatan-LOendapatan-LO;;
INFORMASI LAPORAN KEUANGAN INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
Komponen laporan keuangan pokok:
Komponen laporan keuangan pokok:
- Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
- Laporan Perubahan SAL
- Neraca
- Laporan Operasional (LO) - Laporan Arus Kas (LAK)
- Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
- CaLK
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
Setiap entitas menyajikan komponen-komponen laporan
Setiap entitas menyajikan komponen-komponen laporan
keuangan tersebut
keuangan tersebut kecuali :kecuali :
•LAK LAK yang hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai yang hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai
fungsi perbendaharaan umum;
fungsi perbendaharaan umum;
•Laporan PerubahanLaporan Perubahan SAL SAL yang hanya disajikan oleh yang hanya disajikan oleh Bendahara Umum Negara
Bendahara Umum Negara/Daerah/Daerah dan entitas pelaporan dan entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan konsolidasiannya.
yang menyusun laporan keuangan konsolidasiannya. (Par 15)
LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Tetap diperlukan untuk memenuhi
kewajiban pemerintah yang diatur
dalam peraturan perundangan
LAPORAN PERUBAHAN SAL LAPORAN PERUBAHAN SAL
Laporan Perubahan SAL menyajikan secara komparatif dengan
Laporan Perubahan SAL menyajikan secara komparatif dengan
periode sebelumnya pos-pos berikut:
periode sebelumnya pos-pos berikut:
a. Saldo Anggaran Lebih awal;
a. Saldo Anggaran Lebih awal;
b. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;
b. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;
c. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan;
c. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan;
d. Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya; dan
d. Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya; dan
e. Lain-lain;
e. Lain-lain;
f. Saldo Anggaran Lebih Akhir.
f. Saldo Anggaran Lebih Akhir.
(Par 41)
NERACA NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan
pemerintah mengenai aset, kewajiban,
NERACA SKPD NERACA SKPD
Neraca SKPD disusun oleh setiap SKPD
menggambarkan posisi keuangan SKPD
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada
tanggal tertentu sebagai bahan penyusunan
Neraca Pemerintah Daerah .
ISI SINGKAT NERACA DAERAH ISI SINGKAT NERACA DAERAH
Aset LancarAset Lancar
• Kas dan Setara KasKas dan Setara Kas
• Investasi Jangka PendekInvestasi Jangka Pendek • PiutangPiutang
• PersediaanPersediaan
Aset Non Lancar:Aset Non Lancar:
• Investasi Jangka PanjangInvestasi Jangka Panjang • Aset TetapAset Tetap
Kewajiban Jangka PendekKewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka PanjangKewajiban Jangka Panjang
ISI SINGKAT NERACA SKPD ISI SINGKAT NERACA SKPD Aset LancarAset Lancar
• Kas di Bendahara Kas di Bendahara
Pengeluaran
Pengeluaran
• Kas di Bendahara Kas di Bendahara
Penerimaan
Penerimaan
• PiutangPiutang • PersediaanPersediaan
Aset Non Lancar:Aset Non Lancar:
• Investasi Jangka PanjangInvestasi Jangka Panjang
Dana BergulirDana Bergulir
• Aset TetapAset Tetap
Kewajiban Jangka PendekKewajiban Jangka Pendek
• Uang Muka dari BUDUang Muka dari BUD
• Pendapatan yang Pendapatan yang
Ditangguhkan
Ditangguhkan
NERACA NERACA
Ekuitas, yaitu kekayaan bersih pemerintah yang
Ekuitas, yaitu kekayaan bersih pemerintah yang
merupakan selisih antara aset dan kewajiban
merupakan selisih antara aset dan kewajiban
pemerintah pada tanggal laporan.
pemerintah pada tanggal laporan.
Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas
Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas
pada Laporan Perubahan Ekuitas
LAPORAN ARUS KAS LAPORAN ARUS KAS
Menyajikan informasi mengenai sumber,
Menyajikan informasi mengenai sumber,
penggunaan, perubahan kas dan setara kas
penggunaan, perubahan kas dan setara kas
pada tanggal pelaporan.
pada tanggal pelaporan.
Disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum (Par 15) Arus masuk dan keluar kas
diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris (Par 90)
LAPORAN OPERASIONAL LAPORAN OPERASIONAL
Merupakan Laporan Keuangan Pokok
Merupakan Laporan Keuangan Pokok
yang
yang
m
m
enyajikan pos-pos sebagai berikut:
enyajikan pos-pos sebagai berikut:
a) Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;
a) Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;
b) Beban dari kegiatan operasional ;
b) Beban dari kegiatan operasional ;
c) Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila
c) Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila
ada;
ada;
d) Pos luar biasa, bila ada;
d) Pos luar biasa, bila ada;
e) Surplus/defisit-LO.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Merupakan Laporan Keuangan Pokok
Merupakan Laporan Keuangan Pokok
Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos:
Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos:
a) Ekuitas awal;
a) Ekuitas awal;
b) Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;
b) Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;
c) Koreksi-koreksi yang langsung
c) Koreksi-koreksi yang langsung menambah/menambah/ mengurangi mengurangi
ekuitas, misalnya: koreksi kesalahan mendasar dari persediaan
ekuitas, misalnya: koreksi kesalahan mendasar dari persediaan
yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan perubahan
yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan perubahan
nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
d) Ekuitas akhir.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam LRA,
Disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam LRA,
Laporan Perubahan SAL
Laporan Perubahan SAL, Neraca, , Neraca, LOLO, LAK, dan , LAK, dan LPE LPE
harus mempunyai referensi silang dengan informasi
harus mempunyai referensi silang dengan informasi
terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam LRA,
disajikan dalam LRA, Laporan Perubahan SALLaporan Perubahan SAL, , Neraca,
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(MODUL
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP DAN MANFAAT PSAP NO.02 DAN MANFAAT PSAP NO.02
PSAP No.02 diterapkan dalam penyajian Laporan PSAP No.02 diterapkan dalam penyajian Laporan
Realisasi Anggaran yang disusun dan disajikan
Realisasi Anggaran yang disusun dan disajikan
dengan menggunakan anggaran berbasis kas
dengan menggunakan anggaran berbasis kas
LRA menyediakan informasi mengenai realiasi LRA menyediakan informasi mengenai realiasi
pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit
pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit
LRA, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan
LRA, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan
yang masing-masing diperbandingkan dengan
yang masing-masing diperbandingkan dengan
anggarannya
DEFINISI LRA
DEFINISI LRA
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah
satu komponen laporan keuangan pemerintah yang
satu komponen laporan keuangan pemerintah yang
menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran
menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran
entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu
entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu
periode tertentu.
BASIS AKUNTANSI
BASIS AKUNTANSI
PENCATATAN LRA MENGGUNAKAN
PENCATATAN LRA MENGGUNAKAN “BASIS KAS”“BASIS KAS” : :
PendapatanPendapatan-LRA-LRA diakui pada saat diterima pada rekening diakui pada saat diterima pada rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima kas pada Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima kas pada rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan kas Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan kas dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
ISI LAPORAN REALISASI ANGGARAN
ISI LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya mencakup Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya mencakup pos-pos sebagai berikut:
pos-pos sebagai berikut:
(a) Pendapatan LRA
(a) Pendapatan LRA (e) Penerimaan Pembiayaan(e) Penerimaan Pembiayaan (b) Belanja
(b) Belanja (f) Pengeluaran Pembiayaan(f) Pengeluaran Pembiayaan (c) Transfer
(c) Transfer (g) Pembiayaan Neto(g) Pembiayaan Neto (d) Surplus /Defisit LRA
(d) Surplus /Defisit LRA (h) SILPA/SIKPA(h) SILPA/SIKPA
Pos, judul, dan sub jumlah lainnya disajikan dalam Laporan Pos, judul, dan sub jumlah lainnya disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran apabila diwajibkan oleh PSAP ini, atau
Realisasi Anggaran apabila diwajibkan oleh PSAP ini, atau
apabila penyajian tsb diperlukan untuk menyajikan Laporan
apabila penyajian tsb diperlukan untuk menyajikan Laporan
Realisasi Anggaran secara wajar.
INFORMASI YANG DISAJIKAN DALAM LRA
INFORMASI YANG DISAJIKAN DALAM LRA
Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi pendapatan Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi pendapatan
menurut jensi pendapatan LRA. Rincian lebih lanjut
menurut jensi pendapatan LRA. Rincian lebih lanjut
jenis pendapatan disajikan pada Catatan atas
jenis pendapatan disajikan pada Catatan atas
Laporan Keuangan;
Laporan Keuangan;
Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi belanja Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi belanja
menurut jenis belanja dalam LRA. Klasifikasi belanja
menurut jenis belanja dalam LRA. Klasifikasi belanja
menurut fungsi disajikan dalam Catatan atas Laporan
menurut fungsi disajikan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan
AKUNTANSI ANGGARAN
AKUNTANSI ANGGARAN
Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan
pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu
pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu
pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.
pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.
Anggaran pendapatan Anggaran pendapatan disebutdisebut estimasi pendapatan yang estimasi pendapatan yang
dijabarkan menjadi alokasi estimasi pendapatan.
dijabarkan menjadi alokasi estimasi pendapatan.
Anggaran belanja Anggaran belanja disebutdisebut apropriasi yang dijabarkan menjadi apropriasi yang dijabarkan menjadi
otorisasi kredit anggaran (
otorisasi kredit anggaran (allotmentallotment). ).
Anggaran pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan Anggaran pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan
pengeluaran pembiayaan
pengeluaran pembiayaan
Akuntansi anggaran diselenggarakan pada saat anggaran Akuntansi anggaran diselenggarakan pada saat anggaran
disahkan dan anggaran dialokasikan
DEFINISI
DEFINISI
PENDAPATAN LRA
PENDAPATAN LRA
Semua penerimaan Rekening Kas Umum Semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar
Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar
yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah.
AKUNTANSI PENDAPATAN LRA
AKUNTANSI PENDAPATAN LRA
Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber dan jenis
pendapatan
Transfer masuk adalah penerimaan dana dari entitas
pelaporan lain, misal DAU dan DBH
Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran)
Dalam hal BLU, pendapatan diakui dengan mengacu
DEFINISI
DEFINISI
BELANJA
BELANJA
Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar
Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar
dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang
dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.
AKUNTANSI BELANJA
AKUNTANSI BELANJA
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari
Rekening Kas umum Negara/Daerah Rekening Kas umum Negara/Daerah
Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, penga Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, penga
kuan belanjanya terjadi pada saat pertanggungjawab an kuan belanjanya terjadi pada saat pertanggungjawab an
atas pengeluaran yang disahkan oleh unit yang atas pengeluaran yang disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan. mempunyai fungsi perbendaharaan.
Belanja BLU diakui dengan mengacu pada peraturan Belanja BLU diakui dengan mengacu pada peraturan
perundang
perundang-undang-undangan yang mengatur BLU an yang mengatur BLU
Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi
AKUNTANSI BELANJA
AKUNTANSI BELANJA
Pembayaran belanja dapat dilakukan secara Pembayaran belanja dapat dilakukan secara
langsung (LS) atau melalui dana kas kecil (Uang
langsung (LS) atau melalui dana kas kecil (Uang
Persediaan) yang diberikan kepada para bendahara
Persediaan) yang diberikan kepada para bendahara
pengeluaran.
pengeluaran.
Pada saat kas dibelanjakan oleh Bendahara Pada saat kas dibelanjakan oleh Bendahara
Pengeluaran belum diakui sebagai belanja. Pada
Pengeluaran belum diakui sebagai belanja. Pada
saat dipertanggungjawabkan (penerbitan SP2D GU/
saat dipertanggungjawabkan (penerbitan SP2D GU/
GU NIHIL) baru diakui sebagai belanja.
AKUNTANSI
AKUNTANSI
SURPLUS/DEFISIT
SURPLUS/DEFISIT
√ Selisih antara pendapatanSelisih antara pendapatan-LRA-LRA dan belanja selama dan belanja selama
satu periode pelaporan dicatat dalam pos satu periode pelaporan dicatat dalam pos
Surplus/Defisit
Surplus/Defisit-LRA-LRA
√ Surplus-LRA adalah selisih lebih antara pendapatan-Surplus-LRA adalah selisih lebih antara
pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan LRA dan belanja selama satu periode pelaporan
√ Defisit-LRA adalah selisih kurang antara pendapatan-Defisit-LRA adalah selisih kurang antara
pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan LRA dan belanja selama satu periode pelaporan
PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN
S
Seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik eluruh transaksi keuangan pemerintah, baik
penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar
penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar
atau akan diterima kembali
atau akan diterima kembali, yang dalam , yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan
untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus
untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus
anggaran
AKUNTANSI PENERIMAAN PEMBIAYAAN
AKUNTANSI PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima
pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah
pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah
Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran)
AKUNTANSI PENGELUARAN PEMBIAYAAN
AKUNTANSI PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat
Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat
dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan
dalam mata uang rupiah
dalam mata uang rupiah
Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing
yang sama dengan yang digunakan dalam transaksi,
yang sama dengan yang digunakan dalam transaksi,
maka transaksi dalam mata uang asing tersebut
maka transaksi dalam mata uang asing tersebut
dicatat dengan menjabarkannya ke dalam mata uang
dicatat dengan menjabarkannya ke dalam mata uang
rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada
rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada
tanggal transaksi
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing
yang digunakan dalam transaksi dan mata uang
yang digunakan dalam transaksi dan mata uang
asing tersebut dibeli dengan rupiah, maka transaksi
asing tersebut dibeli dengan rupiah, maka transaksi
dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah
dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah
berdasarkan kurs transaksi, yaitu sebesar rupiah
berdasarkan kurs transaksi, yaitu sebesar rupiah
yang digunakan untuk memperoleh valuta asing
yang digunakan untuk memperoleh valuta asing
tersebut
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing
yang digunakan untuk bertransaksi dan mata uang
yang digunakan untuk bertransaksi dan mata uang
asing tersebut dibeli dengan mata uang asing lainnya,
asing tersebut dibeli dengan mata uang asing lainnya,
maka:
maka:
a.
a. Transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya Transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs transaksi;
dijabarkan dengan menggunakan kurs transaksi;
b.
b. Transaksi dalam mata uang asing lainnyantersebut Transaksi dalam mata uang asing lainnyantersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs tengah bank
dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs tengah bank
sentral pada tanggal transaksi