• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS : Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS : Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)26. BAB III METODE PENELITIAN. 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui keefektifan media audio. visual berita dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris. Adapun desain dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan tipe one-group pretest-posttest design. Pada desain one-group pretestposttest design terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian, hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono, 2012: 110). Secara kuantitatif, variabel-variabel dalam permasalahan pokok penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Variabel bebas (X), yaitu media audio visual berita 2) Variabel terikat (Y), yaitu pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris X. Y. Gb. Hubungan variabel bebas-terikat Keterangan : X : media audio visual berita Y : pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengukuran sebelum dan sesudah suatu kelompok diberi perlakuan (pretest dan posttest). Desain ini digunakan secara sistematis dan terencana untuk mengetahui keefektifan penggunaan media audio visual berita terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris pada siswa kelas X SMA PGRI 1 Bandung. Tujuan pengambilan eksperimen untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pola penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :. Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(2) 27. E=. O1. X. O2. Gb. Pengukuran pretest dan posttest. Keterangan : E : kelas eksperimen O1 : prates pada kelas eksperimen O2 : postes pada kelas eksperimen X : pembelajaran dengan menggunakan media audio visual berita Dalam desain ini, terdapat satu kelas eksperimen yang dipilih secara sampling purposive, kemudian diberi prates (O1) untuk mengetahui keadaan awal, kemudian diberi perlakuan khusus, yaitu penggunaan media audio visual berita (X), setelah itu dilakukan postes untuk mengetahui keefektifan dari perlakuan yang telah diberikan (O2).. 3.2 Sumber Data Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada siswa kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui keefektifan yang signifikan pada keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan media audio visual berita terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA PGRI 1 Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA PGRI 1 Bandung. Tabel 3.1 Populasi. Jumlah. Siswa kelas X-1. 43. Siswa kelas X-2. 37. Siswa kelas X-3. 40. Siswa kelas X-4. 40. Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(3) 28. Jumlah. 160. 3.2.2 Sampel Penelitian Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam satuan penelitian harus memperhatikan hubungan antara biaya, tenaga, dan waktu di satu pihak serta tingkat presisi yang dikehendaki di lain pihak. Sampel pada penelitian ini dilakukan secara sampling purposive, teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012: 124). Melalui cara sampling purposive, didapatkan satu kelas sebagai sampel dalam penelitian ini, yaitu kelas X-2 sebagai kelas eksperimen dengan pertimbangan kelas tersebut disarankan oleh guru Bahasa Indonesia kelas X SMA PGRI 1 Bandung. Selain itu, kelas ini ada ketersediaan waktu untuk melakukaan pendalaman materi tentang menulis karangan narasi dan memberikan respon pembelajaran yang baik sehingga diharapkan dapat mengikuti rangkaian penelitian dengan baik.. 3.3. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap judul, maka peneliti. perlu menjelaskan definisi operasional variabel sebagai berikut. 1) Menulis karangan narasi ekspositoris ialah kegiatan menulis sebuah karangan yang mengisahkan suatu cerita atau peristiwa-peristiwa faktual, suatu yang ada dan benar-benar terjadi. 2) Media pembelajaran Audio Visual berita adalah media pembelajaran yang mengkombinasikan dua indra pada saat yang sama, yaitu indra pendengaran dan indra penglihatan. 3) Berita adalah laporan mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak masyarakat, melalui media berkala, seperti rekaman siaran berita.. Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(4) 29. 3.4. Teknik Penelitian. 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1.1 Instrumen Penelitian Data yang penulis kumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang penulis peroleh dengan menggunakan teknik tes dan nontes. 1) Teknik Tes Untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran digunakan dengan cara tes. Tes sebagai alat ukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan untuk mengukur dan membandingkan tingkat penguasaan materi pembelajaran siswa. Dalam penelitian ini, hasil tes biasanya diolah secara kuantitatif. Dalam penelitian ini, lembar tes menggunakan tulisan karangan untuk mengukur kemampuan siswa. Lebih khususnya tes yang digunakan yaitu tes menulis karangan narasi ekspositoris. Teknik tes ini dilakukan untuk mendapatkan data berupa nilai, teknik ini dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan memberikan tes awal (prates) dan tes akhir (postes) menulis karangan narasi ekspositoris. Hasil dari kedua tes tersebut dibandingkan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan penggunaan media audio visual berita dalam kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil karangan siswa pada saat sebelum dan sesudah diberi perlakuan berupa penggunaan media audio visual berita dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris siswa. Adapun kriteria penilaian karangan narasi ekspositoris yang dijadikan patokan penilaian untuk menganalisis hasil tes sebagai berikut: Tabel 3.2 Kriteria Penilaian karangan narasi ekspositoris No. 1.. Aspek yang dinilai. Jumlah skor. Unsur-unsur narasi a) Tokoh. 1 2 3 4. b) Alur. 1 2 3 4. Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(5) 30. 2.. c) Latar. 1 2 3 4. d) Sudut pandang. 1 2 3 4. Isi karangan a) Hubungan isi dengan topik. 1 2 3 4. b) Pengembangan isi dengan. 1 2 3 4. kedetilan peristiwa 3.. Kebahasaan a) Diksi. 1 2 3 4. b) Ejaan. 1 2 3 4 (sumber : Nurgiyantoro dimodifikasi, 2010: 433). Nilai =. ∑ ∑. X 100 Deskripsi Penilaian. 1. Unsur-unsur narasi a. Tokoh Skor 4  pelukisannya jelas, wajar, dan dikembangkan Skor 3  pelukisannya jelas, wajar, namun tidak dikembangkan Skor 2  pelukisannya kurang jelas, kurang wajar, dan dikembangkan Skor 1  pelukisannya kurang jelas, kurang wajar, dan tidak dikembangkan b. Alur Skor 4  berhubungan, logis, dan mengundang kejutan Skor 3  berhubungan, logis, dan tidak mengundang kejutan Skor 2  kurang berhubungan, kurang logis, namun mengundang kejutan Skor 1  kurang berhubungan, kurang logis, dan tidak mengundang kejutan. Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(6) 31. c. Latar Skor 4  latar digambarkan secara jelas dan rinci Skor 3  latar digambarkan cukup jelas namun tidak rinci Skor 2  latar digambarkan secara tidak jelas dan tidak rinci Skor 1  latar tidak digambarkan sama sekali d. Sudut pandang Skor 4  konsekuen, tepat, dan menarik Skor 3  konsekuen, tepat, dan tidak menarik Skor 2  konsekuen, kurang tepat, dan tidak menarik Skor 1  kurang konsekuen, kurang tepat, dan tidak menarik 2. Isi karangan a. Hubungan isi dengan topik Skor 4  seluruh karangan betul-betul sejalan dengan topik dan judul Skor 3  ada bagian isi karangan kurang cocok tetapi tidak mengganggu pemahaman Skor 2  ada bagian isi karangan tidak dimasukan dalam karangan yang dapat mengganggu pemahaman Skor 1  ada bagian isi karangan tidak berhubungan dengan topik atau judul b. Pengembangan isi Skor 4  topik karangan dikembangkan secara maksimal sehingga isi karangan terasa lengkap Skor 3  hal-hal yang dianggap perlu menurut topik ada dalam karangan walaupun tidak maksimal Skor 2  isi karangan kurang dikembangkan sehingga mengganggu pemahaman Skor 1  isi karangan hanya menyebutkan cerita secara global 3. Kebahasaan a. Diksi Skor 4  penggunaan kata-kata tepat dan bervariasi Skor 3  penggunaan kata-kata sudah tepat, hanya tidak bervariasi Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(7) 32. Skor 2  ada beberapa penggunaan kata atau istilah (1-5 kata) yang kurang tepat dan mengganggu pemahaman Skor 1  ada beberapa penggunaan kata atau istilah (6-10 kata) yang kurang tepat dan mengganggu pemahaman b. Ejaan Skor 4  tidak terdapat kesalahan ejaan Skor 3  terdapat sedikit kesalahan ejaan (1-5 ejaan) dan tampaknya hanya karena tidak berhati-hati Skor 2  terdapat sedikit kesalahan ejaan (1-5 ejaan) dan bersifat konsisten Skor 1  terdapat kesalahan ejaan (6-10 ejaan) yang bersifat konsisten. 2) Teknik Nontes Teknik nontes dalam pengumpulan data ini dilakukan dalam bentuk observasi. Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dengan lebih saksama selama pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris dengan penggunaan media audio visual berita. Lembar observasi di isi oleh observer. Setiap observer mengamati jalannya proses kegiatan belajar mengajar. Data hasil observasi mengenai proses pembelajaran diolah dengan cara mendeskripsikan perhitungan skor dari setiap kategori yang diberikan observer.. 3.4.1.2 Instrumen Perlakuan Sebelum melaksanakan pembelajaran, penulis menyusun langkahlangkah sebagai berikut. 1) Perencanaan Pembelajaran Hal yang penulis lakukan dalam menyusun perencanaan pembelajaran adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP diperlukan sebagai acuan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Dalam RPP Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(8) 33. terdapat standar kompetisi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dan hal lain yang dapat menunjang pembelajaran. Dalam RPP ini, penulis menyajikan kebutuhan yang relevan dengan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai siswa, yaitu menulis karangan narasi ekspositoris. RPP yang penulis rumuskan, yaitu untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas X-2 SMA PGRI 1 Bandung sebagai kelas eksperimen. Berikut ini merupakan rencana pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP). Nama Sekolah. : SMA PGRI 1 Bandung. Mata Pelajaran. : Bahasa Indonesia. Kelas. : X/2. Semester. :1. Alokasi Waktu. : 6 x 40 menit. A. STANDAR KOMPETENSI : Menulis : Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif). B. KOMPETENSI DASAR : 4.1 Menulis gagasan dalam bentuk paragraf naratif. C. INDIKATOR : a. membuat kerangka karangan narasi ekspositoris dengan penggunaan media berita b. mengembangkan. kerangka. karangan. narasi. ekspositoris. dengan. penggunaan media berita menjadi sebuah karangan narasi ekspositoris. Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(9) 34. c. menyunting karangan narasi ekspositoris yang ditulis teman berdasarkan kronologis waktu, peristiwa, dan EYD. D. TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Siswa mampu membuat kerangka karangan narasi ekspositoris dengan penggunaan media berita b. Siswa mampu mengembangkan kerangka karangan narasi ekspositoris dengan penggunaan media berita menjadi sebuah karangan narasi ekspositoris c. Siswa mampu menyunting karangan narasi ekspositoris yang ditulis teman berdasarkan kronologis waktu, peristiwa dan EYD. E. MATERI POKOK PEMBELAJARAN : a. Pengertian karangan narasi b. Ciri-ciri karangan narasi c. Jenis-jenis karangan narasi d. Bentuk khusus karangan narasi e. Langkah-langkah membuat karangan narasi.. F. METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah b. Diskusi c. Penugasan. G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN : Pertemuan ke-1 No.. KEGIATAN. ALOKASI. METODE. WAKTU 1.. Kegiatan awal a. Guru membuka pelajaran dengan. 10 menit. Ceramah, diskusi,. Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(10) 35. salam. tanya jawab. b. Guru mengkondisikan kelas c. Guru memberikan motivasi sebagai kegiatan apersepsi d. Guru menyampaikan pokok materi hari ini e. Guru menyampaikan tujuan pelajaran hari ini 2.. Kegiatan inti. 40 menit. a. Siswa mengemukakan pengalaman mereka dalam menulis karangan b. Siswa membuat karangan narasi berdasarkan pengalaman pribadi dengan topik bencana dan tragedi (prates) c. Siswa dipancing pengetahuannya. 20 menit. mengenai karangan narasi ekspositoris d. Siswa diberikan penjelasan mengenai karangan narasi ekspositoris secara garis besar e. Siswa difasilitasi jika masih ada hal yang belum mereka pahami 3.. Kegiatan akhir. 10 menit. a. Guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini b. Guru memberikan penguatan materi kepada siswa c. Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran hari ini d. Guru menginformasikan materi. Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(11) 36. pelajaran berikutnya e. Guru menutup pembelajaran dengan salam.. Pertemuan ke-2. No.. KEGIATAN. ALOKASI. METODE. WAKTU 1.. Kegiatan awal. 10 menit. a. Guru membuka pelajaran dengan. Ceramah, diskusi,. salam. pemodelan,. b. Guru mengkondisikan kelas. tanya jawab. c. Guru memberikan motivasi sebagai kegiatan apersepsi d. Guru menyampaikan pokok materi hari ini e. Guru menyampaikan tujuan pelajaran hari ini 2.. Kegiatan inti. 55 menit. a. Siswa diingatkan kembali dengan materi mengenai karangan b. Siswa diberikan materi secara gamblang mengenai karangan narasi dan bentuk-bentuk khusus dari karangan narasi ekspositoris c. Siswa diminta untuk mengemukakan pengalaman mereka menulis sebuah karangan narasi ekspositoris. Pendapat siswa diarahkan kearah langkah-langkah membuat karangan. Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(12) 37. narasi ekspositoris d. Siswa diberikan penjelasan mengenai langkah-langkah membuat karangan narasi ekspositoris e. Setelah siswa memahami materi, pembelajaran dilanjutkan kepada kegiatan menonton video rekaman siaran berita dengan berbagai topik berita, yaitu berita human interest, berita pendidikan, dan berita olah raga (eksperimen) f. Siswa menyaksikan dengan seksama video rekaman siaran berita dengan berbagai topik yang akan ditayangkan dan mencatat pokok-pokok berita tersebut. Catatan penting ini meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam karangan narasi ekspositoris (latar, setting, tokoh, dll) g. Siswa memeriksa ulang catatan penting mereka buat selama proses siaran berlangsung. Jika dirasa kurangkan, pemutaran video rekaman siaran berita diulang kembali h. Siswa mengungkapkan hasil catatan penting sekait siaran tersebut didepan kelas i. Siswa difasilitasi jika masih ada hal yang belum mereka pahami 3.. Kegiatan akhir. 15 menit. a. Guru menyimpulkan materi Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(13) 38. pembelajaran hari ini b. Guru memberikan penguatan materi kepada siswa c. Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran hari ini d. Guru menginformasikan materi pelajaran berikutnya e. Guru menutup pembelajaran dengan salam.. Pertemuan ke-3 No.. KEGIATAN. ALOKASI. METODE. WAKTU 1.. Kegiatan awal. 10 menit. a. Guru membuka pelajaran dengan. Ceramah, diskusi,. salam. tanya. b. Guru mengkondisikan kelas. jawab,. c. Guru memberikan motivasi sebagai. pemodelan. kegiatan apersepsi d. Guru menyampaikan pokok materi hari ini e. Guru menyampaikan tujuan pelajaran hari ini 2.. Kegiatan inti. 20 menit. a. Siswa diingatkan kembali dengan kegiatan sebelumnya, yaitu menyaksikan video rekaman siaran berita dan membuat catatan penting sekait siaran tersebut b. Pembelajaran dilanjutkan dengan Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(14) 39. menyaksikan siaran berita dengan topik berita bencana dan tragedi c. Siswa menyaksikan dengan seksama video rekaman siaran berita yang akan ditayangkan dengan topik berita bencana dan tragedi dan mencatat pokok-pokok berita tersebut. Catatan penting ini meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam karangan narasi ekspositoris (latar, setting, tokoh, dll) d. Siswa diminta untuk membuat kerangka karangan narasi ekspositoris berdasarkan catatan penting yang telah mereka buat. Untuk memaksimalkan kerangka karangan yang mereka buat, video rekaman siaran berita dengan topik berita bencana dan tragedi diputar kembali, siswa diminta untuk menyaksikan kembali dengan seksama e. Siswa memeriksa dan melengkapi kerangka karangan yang mereka buat. f. Siswa mengembangkan kerangka. 40 menit. karangan yang mereka buat menjadi sebuah karangan narasi ekspositoris utuh dengan memperhatikan unsurunsur pembentuk karangan narasi ekspositoris serta dengan menggunakan diksi dan ejaan yang Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(15) 40. tepat. Sementara itu guru mengawasi jalannya proses pembelajaran (postes) g. Siswa difasilitasi jika masih ada hal yang belum mereka pahami h. Siswa mengumpulkan hasil karangannya untuk kemudian dievaluasi 3.. Kegiatan akhir. 10 menit. a. Guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini b. Guru memberikan penguatan materi kepada siswa c. Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran hari ini d. Guru menginformasikan materi pelajaran berikutnya e. Guru menutup pembelajaran dengan salam.. H. SUMBER DAN ALAT PEMBELAJARAN : a.. Buku paket mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X. b.. Lembar kerja. c.. Laptop. d.. LCD. e.. Video rekaman siaran berita dengan berbagai materi isi berita. I. EVALUASI : a.. Jenis tagihan. : tugas individu. b.. Bentuk instrumen. : uraian bebas, format observasi. Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(16) 41. 2) Pelaksanaan Pembelajaran Setelah RPP disusun, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Adapun langkah-langkahnya. yaitu mengadakan. prates,. menyajikan materi. dan. memberikan perlakuan, dan mengadakan postes. a.. Pelaksanaan prates Langkah pertama dalam pelaksanaan pembelajaran ini adalah mengadakan prates. Hal ini dimaksudkan agar penulis memperoleh data hasil menulis karangan narasi ekspositoris siswa sebelum siswa mendapatkan perlakuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan media audio visual berita. Pelaksanaan prates ini berlangsung 40 menit. Dalam Prates ini, siswa membuat sebuah karangan narasi ekspositoris tanpa diberi penjelasan tentang teori narasi ekspositoris dan tidak menggunakan media apapun. Singkatnya siswa membuat sebuah karangan narasi ekspositoris dengan hanya berbekal pengetahuan serta pemahaman yang mereka miliki.. b.. Penyajian materi dan memberikan perlakuan Setelah dilaksanakan prates, kegiatan selajutnya adalah penyajian materi dan pemberian perlakuan sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam RPP. Penyajian materi ini menggunakan media audio visual berita dengan topik berita olah raga (sport news), topik berita hukum dan keadilan (law and justice news), dan topik berita tentang aspek-aspek keterarikan kemanusiawi atau minat insani (human interest news). Siswa diberikan pemaparan keterkaitan media audio visual berita dengan menulis karangan narasi ekspositoris. Pikiran siswa diarahkan pada stimulasi yang diberikan, sehingga siswa mulai memahami bagaimana menulis karangan narasi ekspositoris.. c.. Pelaksanaan postes Pelaksanaan postes merupakan langkah akhir dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Siswa diberikan postes untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang sudah dilakukan. Pada tahap ini, siswa membuat. Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(17) 42. karangan narasi ekspositoris berdasarkan cerita yang disajikan dalam video rekaman siaran berita dengan topik berita bencana dan tragedi (tragedy and disaster news). Karangan narasi ekspositoris yang dibuat diharapkan lebih baik daripada saat prates baik dari organisasi isi maupun kelengkapan unsur pembentuk karangan narasi ekspositoris itu sendiri. Pelaksanaan postes ini sama dengan waktu pelaksanaan prates, yaitu selama 40 menit.. 3.4.2 Teknik Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul. Adapun hasil tes diolah sebagai berikut : 1) menganalisis hasil prates dan postes siswa 2) mendeskripsikan hasil prates dan postes siswa 3) menentukan skor prates dan postes siswa, kemudian menentukan nilai dengan remus: nilai =. X 100. 4) uji reabilitas antar penimbang Untuk menguji penilaian dilakukan lebih dari satu orang penimbang bagi setiap tes maka uji reabilitas dilakukan dengan mencari nilai. ∑. ∑. = = t=Ʃ =. t-. ∑. -. Setelah itu hasil data-data dimasukan kedalam format ANAVA reabilitas antar penimbang dilakukan dengan menggunakan rumus. R=. Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(18) 43. 5) uji normalitas data prates dan postes Untuk menentukan teknik statistik yang akan dipakai terlebih dahulu menguji normalitas tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen, langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a) menentukanan nilai mean dengan rumus X= b) menentukan simpangan baku (standar deviasi) sd = √. ∑. c) mencari nilai Z, dengan rumus : Z= d) menguji hipotesis . mencari rata-rata X1 dengan rumus : ̅̅̅̅ =. . mencari rata-rata X1 dan X2 dengan rumus : ̅̅̅̅ =. . mencari rata-rata deviasi dengan rumus : md =. . mencari jumlah kuadrat deviasi dengan rumus : Ʃ. . d=Ʃ. -. mencari uji-t dengan rumus : t=. √. Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(19) 44. 6) pengolahan data hasil observasi Data mengenai proses pembelajaran dapat dianalisis dengan cara mendeskripsikan perhitungan skor dari setiap kategori yang diberikan oleh observer. (Subana, 2005 : 171) Observasi dilakukan untuk menilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris dengan penggunaan media audio visual berita. Penilaian dilakukan oleh observer, cara menghitung rata-rata hasil ketiga observer adalah. R=. Setelah melakukan perhitungan statistik dengan menggunakan rumusrumus di atas, diperoleh suatu hasil yang kemudian dikonsultasikan dengan tabel statistik yang telah ditetapkan. Dari situ, peneliti dapat menyimpulkan apakah terdapat signifikansi antara kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris sebelum dan sesudah dilakukannya eksperimen.. Swie Indarti, 2013 Penggunaan Media Audio-Visual Berita Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.

(20)

Gambar

Tabel 3.1  Populasi  Jumlah  Siswa kelas X-1  43  Siswa kelas X-2  37  Siswa kelas X-3  40  Siswa kelas X-4  40 E= O1X O2

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam penyusunan program kerja Wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana dapat kami kemukakan sebagai berikut:5. Membantu tugas kepala sekolah di dalam penyelenggaraan

(1) Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi

Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ....

Bentuk Pengembangan Sikap Toleransi Siswa Melalui Pembinaan Keagamaan yang Tercermin Dalam Kegiatan di Lingkungan Sekolah ... Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan

PROFIL REPRESENTASI MENTAL SISWA KETIKA MEMBACA GAMBAR REPRESENTASI KONVENSI DAN ISOMORFISME SPASIAL PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA.. Universitas Pendidikan

Uji analisis item pada skala tingkat pola asuh authoritative (N=16) diperoleh 8 item yang mempunyai korelasi item-total antara 0,305-0,604 dengan koefisien reliabilitasnya

Sistem pengendalian jarak jauh tersebut sangat efisien digunakan untuk mengatasi gangguan pada jaringan distribusi listrik tegangan menengah 20 kV yang menggunakan jaringan

The growth of ICT facilitates lecturers to assess students’ understanding easily. They could use online tool such as Google form to conduct examination. This study was