• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK SOSIAL EKONOMI OBYEK WISATA UMBUL BRINTIK DESA MALANGJIWAN, KECAMATAN KEBONARUM, KABUPATEN KLATEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK SOSIAL EKONOMI OBYEK WISATA UMBUL BRINTIK DESA MALANGJIWAN, KECAMATAN KEBONARUM, KABUPATEN KLATEN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Enersia Publika: Energi, Sosial, dan Administrasi Publik Page 188 Jurnal Enersia Publika, Vol. 4, No. 1, Juni 2020, hal 188-196

DAMPAK SOSIAL EKONOMI OBYEK WISATA UMBUL BRINTIK

DESA MALANGJIWAN, KECAMATAN KEBONARUM, KABUPATEN KLATEN

Daru Pangesti, Nurhadi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta Korespondensi penulis: Darupangesti@gmail.com, Nurhadi@gmail.com

Abstrak

Obyek wisata Umbul Brintik, Desa Malangjiwan Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan. Namun, potensi tinggi tersebut masih belum didukung dan belum memberikan pengaruh besar bagi masyarakat sekitar karena berbagai faktor, seperti masih banyaknya masyarakat yang memiliki pendapatan di bawah UMK, belum optimalnya kegiatan pariwisata, belum optimalnya pengembangan obyek wisata maupun sarana dan prasarana yang mendukung pariwisata. Judul Penelitian yang diambil adalah “Dampak Sosial Ekonomi Obyek Wisata Umbul Brintik”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis dampak sosial ekonomi adanya obyek wisata Umbul Brintik terhadap masyarakat sekitar.

Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Instrumen data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan metode purpossive sampling yaitu teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk menggali informasi dari informan yang mampu menjawab pertanyaan. Sehingga data yang diperoleh benar-benar valid.

Dari penelitian yang dilakukan peneliti menemukan bahwa Obyek Wisata Umbul Brintik memberikan dampak positif maupun dampak negatif terhadap masyarakat Desa Malangjiwan. Dampak yang terlihat jelas adalah sosial ekonomi. Hal ini terjadi setelah adanya pengelolaan yang dilakukan oleh BUMDes Sumber Makmur Malangjiwan. Dampak positif yang ditimbulkan seperti terbukanya lapangan kerja melalui kegiatan pariwisata, peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerintah. Sedangkan dampak negatifnya yaitu terkontaminasinya nilai-nilai budaya, serta kurangnya kepedulian untuk patuh terhadap peraturan dan menjaga kelestarian lingkungan.

(2)

Jurnal Enersia Publika: Energi, Sosial, dan Administrasi Publik Page 189

Abstract

Tourism brintik pennant, village malangjiwan kebonarum sub district, district klaten has tremendous potential to continue to progress. But, high potential is still not supported and have not given great influence for the people around because of a variety of factors, as there are still many people can earn under umk, ineffective tourism activities, ineffective tour object ot the development of facilities and infrastructure that support tourism. The title trophy is research the socioeconomic impact of tourism brintik pennarn. The purpose of this researct is to identifity and analyze the socioeconomic impact to the tourism brintik pennant for the surrounding community. Type is descriptive researct using a qualitative study instrument the data used observation, interview and documentation. Researchers in collecting data use of sampling purposive the sample dating techhniques with certain consideration for the purpose of obtain information of informant who fully answers the question. And the data obtaines is valid.

Of the study conducted by researchers found that tourism pennant brintik impact positive or negative impact on the village community malangjiwan. The impact is evident socioeconomic. This happened after the management conducted by bumdes malangjiwan source of prosperous. Positive impact caused as increased employment through the tourism, income enhancement of public and governments. While the potential adverse impact of value culture, and lack of care to adhere to regulations and preserve the environment.

(3)

Jurnal Enersia Publika: Energi, Sosial, dan Administrasi Publik Page 190 A. Latar Belakang

Indonesia memiliki kekayaan potensi pariwisata yang sangat besar tersebar dipelosok nusantara. Untuk itu, pariwisata menjadi salah satu arah pembangunan ekonomi yang tertuang dalam 7 agenda pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional IV 2020-2024 dalam aspek memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas (RPJMN 2020-2024).

Peran strategis sektor pariwisata dalam menumbuhkan perekonomian tersebut diharapkan juga berdampak bagi kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan dalam konsideran menimbang point a.

Pariwisata mempunyai peranan penting dalam pembangunan Indonesia khususnya sebagai penghasil devisa negara. Pariwisata juga mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan nasional, yaitu: memperluas lapangan usaha, memperluas lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah, mendorong pelestarian dan pengembangan budaya bangsa, memperluas wawasan nusantara, mendorong perkembangan daerah, mendorong pelestarian lingkungan hidup, memperluas wawasan

nusantara dan menumbuhkan rasa cinta tanah air (Karyono, 1997).

Pembangunan pariwisata diharapkan mampu mengurangi angka kemiskinan khususnya di wilayah pedesaaan. Data BPS Tahun 2018 menunjukkan bahwa tingkat penduduk miskin lebih banyak di desa daripada di kota. Persentase kemiskinan di desa sebanyak 13,20% sedangkan di kota sebanyak 7,02%. Masalah kemiskinan di pedesaan tersebut dipengaruhi oleh kurangnya lapangan kerja, daerah yang masih terisolasi, dan minimnya informasi, rendahnya tingkat pendidikan serta pengetahuan masyarakat desa. Pembangunan di bidang pariwisata menjadi jalan strategis untuk mengurangi angka kemiskinan di pedesaan.

Pembangunan pariwisata khususnya kawasan pedesaan yang telah berhasil mengubah nasib masyarakat desa menjadi lebih sejahtera telah dapat ditemukan diberbagai desa. Salah satu perubahan desa miskin di masa lalu menjadi desa yang lebih baik dapat dilihat melalui keberadaan Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. Keberhasilan lain oleh desa dalam mensejahterakan masyarakatnya melalui program pengentasan kemiskinan berbasis pariwisata juga dapat ditemukan di Desa Wisata Pujon Kidul Kabupaten Malang.

(4)

Jurnal Enersia Publika: Energi, Sosial, dan Administrasi Publik Page 191 Potret keberhasilan berbagai desa

tersebut juga dikarenakan dukungan keberadaan kebijakan tentang desa melalui Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014. Salah satu desa yang memiliki potensi wisata air seperti Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten adalah Desa Malangjiwan Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten. Potensi Desa Malangjiwan salah satunya memiliki sumber mata air yang bersih dan jernih.Destinasi tersebut menjadi magnet bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk datang berkunjung dan menikmati wisata air yang disajikan.

Pengelolaan wisata Umbul Brintik melalui Badan Usaha Milik Desa merupakan upaya pemberdayaan masyarakat desa. Selain itu, pengelolaan obyek wisata Umbul Brintik melalui Badan Usaha Milik Desa diharapkan berdampak bagi masyarakat sebagaimana tujuan pokok tentang Badan Usaha Milik Desa yang diatur dalam Peraturan Menteri Desa, Undang-Undang, dan peraturan lain yang relevan.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan kualitatif, yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan dari proses penelitian yang disajikan ke dalam bentuk-bentuk kalimat.Fokus penelitian ini sesuai dengan

rumusan masalah dan tujuan penelitian yaitu dampak sosial ekonomi pariwisata Obyek Wisata Umbul Brintik bagi masyarakat sekitar.Lokasi Penelitian ini pada Obyek Wisata Umbul Brintik yang beralamat di Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. sasaran informan untuk menggali informasi dalam penelitian ini adalah Pemerintah Desa Malangjiwan, Pengelola BUMDes Sumber Makmur Malangjiwan serta masyarakat pelaku usaha. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan.

C. Hasil Dan Pembahasan

C.1 Pengembangan Obyek Wisata Umbul Brintik

Obyek Wisata Umbul Brintik merupakan salah satu destinasi wisata air (tirta) yang ada di Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten. Lokasi nya berjarak 5 Km dari pabrik gula Gondang Winangoen. Pada tahun 2018 hingga saat ini, pengunjung telah mengalami peningkatan drastis dari tahun sebelumnya. Ada banyak ratusan bahkan ribuan orang yang datang untuk menikmati wisata air Umbul Brintik,

(5)

Jurnal Enersia Publika: Energi, Sosial, dan Administrasi Publik Page 192 mulai dari masyarakat lokal maupun luar

kota seperti sleman, jogja, solo, jawa timur, dan kota lainnya.

Hal ini dikarenakan ada banyaknya faktor pendukung yang mempengaruhi. Dalam hal ini BUMDes, pemerintah desa beserta dengan masyarakat berperan penting mendorong untuk banyak melakukan perubahan melalui kegiatan pembangunan baik fisik maupun non fisik. Perubahan fisik terlihat dari perbaikan infrastruktur seperti akses jalan, sarana dan prasarana seperti wahana, kolam, kebersihan, kenyamanan pengunjung, sedangkan non fisik sepert peningkatan pelayanan, adanya kegiatan pemberdayaan untuk menambah dan meningkatkan kreatifitas masyarakat.

Selain itu, Umbul Brintik juga memiliki keunikan lain yaitu seperti keadaan bawah air yang sengaja tidak dirubah oleh pengelola, sehingga para pengunjung dapat menikmati suasana alam dengan melihat munculnya gelembung-gelembung air dari bawah tanah yang muncul ke permukaan air. Dengan dikelilingi area sawah dan pemukiman warga yang masih terlihat asri, pengunjung juga dapat menikmati pesona keindahan alam dengan suasana pedesaan.

Pengembangan pariwisata yang cukup pesat itulah yang memberikan suatu dampak bagi masyarakat sebab saat ini semakin ramai kunjungan wisata ke Umbul Brintik. Hal ini tentu karena adanya keseimbangan antara pemerintah, BUMDes serta masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan PADes.

C.2 Dampak Pariwisata Umbul Brintik Penyajian data yang dalam penelitian ini menggunakan teori Cohen (1984) yang dikutip dari Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. Dari 8 indikator dampak sosial ekonomi peneliti hanya mengambil 7 indikator, kecuali indikator dampak terhadap penerimaan devisa. Hal ini dikarenakan pengunjung yang menikmati wisata Umbul Brintik masih dalam lingkup masyarakat lokal dan luar kota. Berikut ini merupakan dampak pariwisata Umbul Brintik yang diperoleh darihasil penelitian : 1. Dampak Terhadap Kesenpatan Kerja

a. Meningkatnya pedagang serta aktifitas pariwisata.

b. Banyaknya masyarakat yang melek akan adanya peluang usaha.

c. Tingginya partisipasi masyarakat dalam kegiatan pariwisata.

d. Banyaknya jenis usaha dari kegiatan masyarakat.

(6)

Jurnal Enersia Publika: Energi, Sosial, dan Administrasi Publik Page 193 2. Dampak Terhadap Pendapatan

MasyarakatSetelah Umbul Brintik dirubah menjadi obyek wisata, hal ini berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat. Di dorong juga oleh peningkatan jumlah pengunjung setiap tahunnya dengan cara membeli barang atau produk yan dijual oleh masyarakat pelaku usaha.

3. Dampak Terhadap Distribusi Masyarakat a. Membuka peluang usaha atau lapangan

kerja baru bagi penduduk sekitar.

b. Meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.

c. Mengurangi pengangguran

d. Mendapat program pelatihan atau pemberdayaan masyarakat.

e. Mendapat informasi dari berbagai kalangan pengunjung atau wisatawan. f. Dapat memanfaatkan media sosial

sebagai sarana menunjang pemasaran barang atau produk yang dijual, dan lain-lain.

g. Menjadi sarana bagi mitra untuk meningkatkan hubungan sosial denganorang-orang.

4. Dampak Terhadap Pembangunan

a. Mendorong pemerintah desa dan pihak pengelola untuk meningkatkan serta menambh sarana prasarana, infrastruktur dan memperhatikan sistem pelayanan bagi pengunjung.

b. Dibandingkan sebelumnya yang sebelum menjadi wisata, saat ini setelah adanya perbaikan, penambahan infrastruktur, sarana prasarana serta peningkatan pelayanan berdampak pada peningkatan jumlah pengunjung setiap tahunnya. c. Adanya kegiatan pemberdayaan

masyarakat dengan mengadakan program pelatihan guna meningkatkan kreatifitas masyarakat.

d. Mendorong pemerintah, pengelola dan masyarakat untuk senantiasa menjaga dan melestarikan sumber daya alam sebagai potensi dan daya tarik yangdimiliki. e. Mendorong pemerintah dan pihak

pengelola untuk lebih memajukan obyek wisata Umbul Brintik dengan terus mengadakan perbaikan dan pembangunan yang berfokus pada pariwisata.

f. Masyarakat memperoleh pengetahuan baru dan keterampilan untuk bisnis dan aplikasi teknologi.

(7)

Jurnal Enersia Publika: Energi, Sosial, dan Administrasi Publik Page 194 5. Dampak Terhadap Pendapatan Pemerintah

Dampak yang paling jelas terlihat adalah peningkatan pendapatan asli desa(PADes) Desa Malangjiwan secara signifikan.

6. Dampak Terhadap Kepemilikan dan Kontrol

a. Dampak terhadap

pemanfaatanlahan secara optimal gunamenunjangkegiatan pariwisata. b. Pengendalian terhadap budaya yang

dibawa oleh pengunjung agar tidak merusak atau menghilangkan budaya lokal.

c. Mempertahankan sumber daya alam sebagai aset utama yang dijaga dan dipertahankan agar dapat menambah daya tarik bagi investor untuk berinvestasi.

7. Dampak Terhadap Harga dan Tarif

a. Berdampak terhadap meningkatnya usaha dalam hal pemasaran dan promosi guna memperkenalkan kepada masyarakat umum tentang obyek pariwisata Umbul Brintik dan produk yang dihasilkan. b. Berdampak terhadap peningkatan

produktifitas dengan memanfaatkan media sosial sebagai alat utama pemasaran dan promosi.

c. Dengan meningkatnya dan semakin dikenal dikalangan masyarakat harga produk yang dijual kini mengalami perubahan harga.

D. Kesimpulan

Pariwisata Umbul Brintik sebagai daya tarik wisata sangat berpengaruh pada aspek sosial ekonomi. Dampak terhadap aspek ekonomi cenderung positif utamanya pada terbukannya lapangan kerja yang berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan baik masyarakat maupun pemerintah, akses pendidikan, berkurangnya jumlah pengangguran sehingga berdampak pada berkurangnya kemiskinan. Pariwisata Umbul Brintik menjadi salah satu sumber mata pencaharian bagi penduduk sekitar sejak dibangunya menjadi pariwisata. Dari beberapa responden yang dipilih 70% dari mereka mengandalkan obyek wisata Umbul Brintik sebagai sumber pendapatan.

Dampak terhadap aspek sosial obyek wisata seperti pembangunan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat, peningkatan kesejahteraan, melalui interaksi sosial yang bermanfaat guna menambah wawasan dan informasi.

(8)

Jurnal Enersia Publika: Energi, Sosial, dan Administrasi Publik Page 195 DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Kecamatan Kebonarum Dalam Rangka 2018. (2019, Desember 5). Klaten, Jawa Tengah, Jawa Tengah.

RPJMDes 2015-2020 Desa Malangjiwan Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten.

Soewadji, J. (2012). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana. Sumber Jurnal Skripsi :

Anggraeni, R. P. (2018). Dampak Pengembangan Industri Pariwisata Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Sekitar. Jurnal Skripsi FISIP UNILA, hlm. 1-24.

Atmojo, D. J. (2017). Analisis Potensi dan Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisata Waduk Gajah Mungkur .Jurnal eprints.ums.ac.id, hlm 1.

Damanik, M. L. (2016). Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat TukTuk Siadong. Jurnal Skripsi USU, hlm.8-9.

Febriana, Yusrisa, E., & Pangestuti, E. (2018).

Analisis Dampak

PengembanganKepariwisataan Dalam Menunjang Keberlanjutan Ekonomi Dan Sosial Masyarakat. Jurnal Administrasi Bisnis.

Kurnianto, B. T. (2017). Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Akibat Pengembangan Lingkar Wilis Di Kabupaten Tulungagung. Jurnal Agribisnis Fakultas Pertanian Unita – Oktober 2017, hlm. 7-19.

Kurniawan, W. (2015). Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Pariwisatan Umbul Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Jurnal Skripsi UNNES, hlm. 10-32. Lubis, R. M. (2012). Pariwisata Dan

Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Kepulauan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol 23 No.2 , hlm. 163-165.

Rahmah, W. (2017). Dampak Sosial Ekonomi Dan Budaya Obyek Wiata Sungai Hijau

Terhadap Masyarakat Di Desa Salo Kecamatan Salo Kab. Kampar. JOM FISIP Vol.3 No. 2-Oktober 2016 , hlm. 6-14.

Sari, D. K. (2011). Pengembangan Pariwisata Obyek Wisata Pantai Sigandu

Kabupaten Batang .Jurnal Skripsi UNDIP, hlm. 15-31.

Soedarso, Nurif, M., & Windiani. (2014). Potensi Dan Kendala Pengembangan Pariwisata Berbasis Kekayaan Alam Dengan Pendekatan Marketing Places . Jurnal Sosial Humaniora Vol. 7, hlm. 140.

Surwiryanta, A. (2003). Dampak

Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Dan

Ekonomi. Jurnal AMPTA, hlm. 33-41. Wibowo,L.A.(2018). Jurnal Usaha Jasa Pariwisata, hlm. 1.

Jurnal Website :

BPK. Retrieved Oktober 31, 2019, from Peraturan Pemerintah tentang Rencana Induk

(9)

Jurnal Enersia Publika: Energi, Sosial, dan Administrasi Publik Page 196 Pembangunan Kepariwisataan

Nasional Tahun 2010-2025:

http://peraturan.bpk.go.id

BPS. (2018, Juli 16). Dipetik November 26, 2019, dari Data Sensus : https://klatenkab.bps.go.id

Desa Agro Pujon Kidul Contoh Peningkatan Kesejahteraan Rakyat. (2017, Maret 12).

Retrieved Oktober 9, 2019, from Netralnews.com: Netralnews.com KBBI. Retrieved Desember 12, 2019, from Kamus Online: https://kbbi.web.id

Kedesa.(2016, Mei 24). Retrieved Oktober 31, 2019, from PERATURAN MENTERI DESA NO.4 TAHUN 2015 tentang BUMDES: http://kedesa.id

Kemenpar. Retrieved September 26, 2019, from Undang-Undang Kepariwisataan No. 10 Tahun 2009: kemenpar.go.id Kumparan. (2018, April 26). Retrieved

Oktober 4, 2019, from Kumparan.com: Kumparan.com

Maxmanroe. Retrieved November 8, 2019, from Pengertian Konsep Secara Umum, Fungsi, Unsur dan Karakteristiknya:

https://maxmanroe.com

Mujiyono, Y. (2018, November 20). Retrieved September 30, 2019, from Ribuan Warga

Banjiri Umbul Brintik Klaten untuk Terapi Penyakit: http://rri.co.id

RRI. (2018, November 20). Retrieved Oktober 2019, 2019, from rri.co.id: http://rri.co.id Seputar pengetahuan . (2017, Juni). Retrieved November 2018, 2019, from Pengertian

Operasional Menurut Para Ahli: https://www.seputarpengetahuan.co.id Sifa, R. (2015, Mei 23). Kompasiana. Retrieved November 25, 2019, from Kompasiana.com: Kompasiana.com Sindonews.com. (2017, 8 17). Retrieved Oktober 12, 2019, from Sindonews.com:

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan waktu pengukuran, terdapat perbedaan frekuensi respirasi domba pada sore hari lebih dengan frekuensi respirasi domba pada pagi hari yang sejalan

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2OOS tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, tambahan Lembaran

Perilaku ingestif meliputi makan dan minum, termasuk perilaku mematuk (yang dikategorikan sebagai salah satu bentuk perilaku makan). Burung di alam pada umumnya

Persaingan perusahaan seluler dalam meraih pasar menengah kebawah semakin ketat dengan dipasarkanya kartu Seluler JEMPOL pada awal Agustus oleh salah satu

Program aplikasi solusi linear programming dengan menggunakan fuzzy linear programming ini dapat menghemat waktu secara efisien dalam menemukan solusi

telah dipaparkan tentang “Hubungan antara Tata Ruang Perpustakaan dengan Kepuasan Pemustaka pada Perpustakaan SMA Negeri 2 Bandung”, maka dapat ditarik kesimpulan

yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk. pencabutan gelar kesarjanaan yang telah