• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berarti pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Jadi, dalam proses komunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berarti pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Jadi, dalam proses komunikasi"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Massa

2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa

Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa latin : communicatio, yang berarti “pemberitahuan atau pertukaran pikiran”. Jadi, dalam proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan. Itulah sebabnya komukasi haruslah bersifat dua (2) arah agar terjadi suatu pertukaranpikiran dan informasi antara kominikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan) menuju pada terbentuknya pengertian bersama.

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari sumber kepada penerima, dalam komunikasi yang efektif maka setidaknya harus diketahui bentuk-bentuk komunikasi tersebut adalah komunikasi intra pribadi, komunikasi

kelompok, komunikasi organisasi dan komunikasi massa.7

Dalam kehidupan sehari-hari sering didengar kata komunikasi massa. Komunikasi massa adalah suatu proses komunikasi dengan atau melalui media massa, yaitu berupa surat kabar, majalah, radio, televisi dan film. Maka dari itu, sumber komunikasi massa bukanlah satu orang, melaikan suatu organisasi formal. Pesan yang dikirimkan tidaklah unik dan beraneka ragam, serta dapat

(2)

diperkirakan. Selain itu pesan tersebut diproses, di standarisasi dan diperbanyak. Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu arah dan jarang sekali bersifat interaktif. Hubungan tersebut juga bersifat interpersonal, bahkan mungkin seringkali bersifat non moral dan kalkulatif. Dalam pengertian bahwa pengirim biasanya tidak bertanggung jawab atas konsejuensinya yang terjadi pada para

individu dan kesan yang diperjual belikan atau dengan perhatian tertentu. 8

Selain itu, banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah Bittner dan Gebner, definisi komunikasi massa adalah “Mass Communication is Massages Communicated Through a Mass Medium to a Large Number of People”. Artinya komunikasi adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi ini tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa dan juga harus memberikan batasan pada komponen-komponen media massa tersebut.

Sedangkan definisi komunikasi massa menurut Gerbner adalah “Mass Communication is The Technologically and Institusionally Based Production and Distribution of The Most Broadly Shared Contiuous Flow of Massages in Industrial Societes”. Artinya, komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berlanjut serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.

Dari definisi Gerbner terambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan dan

8

(3)

didistribusikan kepada khalayak luas secara terus-menerus dalam jarak waktu yang tetap. Proses memproduksi pesan tidak dilakukan oleh perorangan, melaikan harus lembaga dan membutuhkan suatu teknologi tertentu sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.

2.1.2 Unsur-Unsur Komunikasi Massa

Harold D. Laswell, memformulasikan unsur-unnsur komunikasi dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut “Whon Says What in Which Channel to Whom With What Effect ?”

1. Unsur Who (sumber atau komunikator). Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi. Lembaga yang dimaksud meliputi, perusahaan surat kabar, stasiun radio, televisi, majalah dan sebagainya.

2. Unsur Says What (pesan). Pesan-pesan kommunikasi massadapat diproduksi dalam jumlah yang sangat banyak. Pesan-pesan itu berupa berita, pendapat lagu, iklan dan sebagainya.

3. Unsur in Which Channel (saluran atau media). Unsur ini

menyangkkut semua peralatan yang digunakan untuk

menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah televisi, surat kabar, majalah,

radio, internet dan sebagainya. 9

9

(4)

4. Unsur to Whom (penerima : khalayak audien). Penerima pesan-pesan komunikasi massa biasa disebut audien atau khalayak. Orang menonton televisi, membaca surat kabar, mendengarkan radio, browsing internet merupakan contoh audien.

5. Unsur With What Effect (efek atau dampak). Efek atau dampak yang dimaksud adalah perubahan-perubahan dalam diri audien, sebagai dari akibat pesan-pesan yang disampaikan media. David Berlo, mengklasifikasikan efek atau perubahan ini kedalam tiga katagori, yaitu ; perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap dan prilaku nyata. Perubahan ini biasanya berlangsung secara beruntutan.

2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi massa menurut Dennis McQuail (1975) memepunyai beberapa karakteristik yaitu :

a. Komunikasi melalui media massa ditunjukan kepada khalayak luas. Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditunjukan pada khalayak luas, heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geigrafis kultural. Khalayak yang heterogen maksudnya masyarakat luas yang bermacam-macam, tidak dibatasi oleh latar belakang

pendidikan, penghasilan, ataupun status sosialnya. 10

10

(5)

Khalayak yang bersifat anonim artinya diantara satu dengan yang lainnya terpisah dan tidak saling mengenal. Khalayak juga tersebar dan tidak mengenal batasan-batasan lainnya.

b. Bentuk komunikasi melalui media massa bersifat umum bukan pribadi. Isi pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak hanya untuk kepentingan perorangan atau pribadi. Artinya, kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan operasi suatu media massa akan mencakup orang banyak yang teroganisasi dalam organisasi media. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini yang disampaikan melalui media massa dan itu terbuka untuk semua orang. Namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi disekeliling kita dapat dimuat dimedia massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik.

c. Pola penyampaian pesan media massa berjalan secara tepat

Pola penyampaian media massa berjalan secara tepat mampu menjangkau khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbats secara gografis maupun kultural. Oleh karena itu, maka media massa disebut sebagai massages multiplier, artinya media massa memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan secara cepat dan

menjangkau khalayak luas. 11

d. Penyampaian pesan melalui media cenderung berjalan satu arah

(6)

Umpan balik atau tanggapan dari khalayak lazimnya berlangsung tertunda.

Disini isi pesan diliputi dan diolah sumber yakni organisasi elektronika dan disebarkan secara luas kepada khalayak. Khalayak luas menerima pesan-pesan itu sebagaimana adanya. Sedangkan umpan balik adalah tanggapan atau reaksi yang diberikan oleh khalayak pada isi pesan suatu media massa dapat berupa tindakan-tindakan meneruskan atau berhenti menonton atau mendengar. Sedangkan umpan balik ya ditujukan kepada media massa dapat berupa mempermasalahkan kebenaran suatu berita, kritik atas cara-cara penyampaian pesan atau dukungan. Biasanya pada televisi menyediakan nomer telepon yang bisa dihubungi dan sosial media untuk sarana berkomentar, mengkritik ataupun memberi saran.

e. Kegiatan komunikasi melalui media massadilakukan secara terencana, terjadwal dan terorganisasi.

Komunikator pada media massa bekerja melalui aturan organisasi dan pembagian kerja yang jelas. Identitas yang dibawakan bukan identitas pribadi, tetapi yang justru ditonjolkan adalah identitas kelompok atau organisasi.

Komunikator pada media massa bekerja melalui aturan organisasi dan pembagian kerja yang jelas. Identitas yang dibawakan bukan identitas pribadi, tetapi yang justru ditonjolkan adalah identitas kelompok atau organisasi.

(7)

f. Media massa menimbulkan keserempakan

Keserempakan adalah keserempakan kontak dengan sebagian besar khalayak dalam keadaan terpisah. Kelebihan komunikasi massa dibandingkan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan dapat memeperoleh pesan yang sama pula.

g. Isi pesan media massa mencangkup berbagai bidang kehidupan manusia.

Isi pesan yag disampaikan melalui media massa dapat mencangkup berbagai aspek kehidupan manusia, baik yag bersifat informatif, edukatif maupun hiburan. Media massadapat melakukan kontrak yang stimultan dengan orang dalam jumlah besar dan jauh dari sumber,

serta saling terpisah satu sama lain. 12.

2.1.4 Fungsi Komunkasi Massa

Proses komunikasi massa selalu terkait dengan teknologi, dalam hal ini

adalah teknologi komunikasi khususnya film. Secara langsung

perkembangan media massa yang berhubungan dengan perangkat-perangkat teknologi tinggi akan membudaya dan terisolasi dalam kehidupan masyarakat yang lamat laun berkembang dan menuju tingkat kemajuan ilmu dan pengetahuan.

(8)

Peran media massa sebagai suatu institusi penting di dalam masyarakat semakin meningkat. Secara sosiologis menurut Charles R Wright, media dapat menjalankan dua fungsi kontroversial. Satu sisi media berpotensi membesarkan orang atau kelompok (status comveral), disisi lain media juga dapat merusak reputasi, harga dan martabat seseorang. Bahkan dapat

membunuh karakter seseorang. 13

Dari berbagai macam fungsi komuikasi massa yang ada, maka dapat disederhanakan menjadi empat fungsi saja, yaitu :

a. Menyampaikan Informasi

Kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta, pesan opini dan komentar sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi diluar dirinya, apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional atau internasional.

b. Mendidik

Membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun untuk di luar sekolah juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik dan

mengesankan. 14

13 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung,

2003 hal 82

14

Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta, 2001 hal 150

(9)

c. Mempengaruhi Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk atau editorial, features, oklan, berita atau tayangan lainnya yang dapat mempengaruhi khalayak televisi .

d. Menghibur

Fungsi hiburan menunjuk pada upaya-upaya komunikatif yang bertujuan memberikan hiburan pada khalayakluas untuk mengurangi ketegangan pikiran pikiran khalayak, karena dengan melihat atau membaca suatu hiburan dapat membuat pikiran kahalayak segar kembali 15.

Media komunikasi massa adalah media massa yang mempunyai ciri khas yakni berkemampuan memikat perhatian khalayak secara serempak dan serentak, yaitu pers, radio, televisi, dan film. Dalam menyusun strategi komunikasi, sifat dari media yang akan digunakan harus benar-benar mendapat perhatian, karena erat sekali kaitannya dengan khalayak yang akan diterpa.

Pers memiliki ciri khas dibandingkan dengan media massa lainnya yang penting bukan hanya sifatnya yang merupakan media cetak tetapi khalayak yang diterpanya bersifat aktif. Kelebihan pers dari media komuniksi lainnya adalah bahwa media cetak itu dapat didokumentasikan, dikaji ulang, serta di himpun

untuk kepentingan pengetahuan dan dijadikan bukti otentik yang bernilai tinggi 16.

15 Elvinaro Ardianto, Suatu Pengantar Komunikasi Massa, Edisi Revisi Bandung hal 17. 16

(10)

Radio merupakan media massa yang sifatnya khas dibandingkan media massa lainnya. Kekhasannya adalah sifatnya yang audial, untuk indera telinga. Khalayak ketika menerima pesan-pesan dari radio dengan tatanan mental yang pasif, bergantung pada jelas tidaknya kata-kata yang diucapkan penyiar. Kelebihan radio dari media massa lainnya adalah pesan yang disiarkan oleh komunikator dapat ditata menjadi suatu kisah yang dihiasi dengan musik sebagai ilustrasi dan efek suara sebagai unsur dramatisasi.Televisi yang muncul dimasyarakat diawal dekade 1960 semakin lama semakin mendominasi komunikasi massa dikarenakan sifatnya yang memenuhi kebutuhan dan keingin kahalayak. Televisi juga mempunyai kelebihan dari media massa lainnya ialah

bersifat audiovisual, dapat dilihat dan dapat didengar.Film yang dipertunjukan di

gedung bioskop mempunyai persamaan dengan televisi dalam hal sifatnya audio visual, bedanya mekanik dan non elektronik dalam proses komunikasinya dan reaktif edukatif persuasif atau non informatif dalam fungsinya.

2.1.5. Efek Komunikasi Massa

Pada sub-sub ini penulis hanya membahas dua pendekatan saja, yaitu efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan atau media serta jenis perubahan

yang terjadi pada khalayak yang terdiri atas efek kognitif, afektif dan behavioral.17

1. Efek Kehadiran Media Massa

a. Efek Ekonomi

(11)

Kehadiran media massa di tengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan berbagai usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa.

b. Efek Sosial

Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi social sebagai akibat dari kehadiran media massa.

c. Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari

Kehadiran media massa dapat mengubah jadwal kegiatan masyarakat dengan jadwal tertentu pada waktu tersebut.

d. Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman

Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan

psikologisnya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa dan sebagainya.

e. Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu

Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perasaan tidak nyaman pada diri seseorang, tetapi juga dapat menumbuhkan

perasaan tertentu. 18

2. Efek Pesan

18 Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka,

(12)

a. Efek Kognitif, (berhubungan menonton dengan fikiran). Meliputi peringkat kesadaran, belajar dan tambahan ilmu. Efek media massa dapat membentuk dan merubah citra, yaitu dunia menurut persepsi kita atau gambaran tentang realitas yang tidak selalu sesuai dengan realitas.

b. Efek Afektif, (berhubungan emosi, perasaan, attitude/sikap). Efek ini timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak.

c. Efek Konatif / Behavioral berhubungan dengan perilaku dan niat untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu. Dan salah satu perilaku proposional adalah memiliki keterampilan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Keterampilan tersebut diperoleh dan

saluran-saluran interpersonal, seperti orangtua, atasan, pelatih atau guru. 19

2.2 Film Sebagai Media Massa

2.2.1 Pengertian Film

Film merupakan media komunikasi massa pandang dengan dimana film mengirimkan pesan atau isyarat yang disebut simbol, komunikasi simbol dapat berupa gambar yang ada didalam film. Gambar dalam film menunjukan kekuatan dalam menyampaikan maksud dan pengertian kepada orang lain. Gambar dapat mrnyampaikan lebih banyak pengertian dalam situasi-situasi tertentu dibanding

19

(13)

apa yang disampaikan oleh banyak kata. Industri film merupakan industri bisnis, predikat ini menggeser anggapan orang yang masih meyakini bahwa film adalah karya seni yang diproduksi secara kreatif.

Film atau gambar bergerak adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual yang ditemukan dari hasil pengembangan prinsip-prinsip fotografi dan proyektor. Film merupakan industri bisnis yang diproduksi secara kreatif dan

memenuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika. 20

2.2.2 Karakteristik Film

Faktor-faktor yang dapat menunjukan karakteristik film adalah sebagai berikut :

a. Layar yang luas atau lebar

Film dan televisi sama-sama menggunakan layar, namun kelebihan media film adalah layarnya yang berukuran luas. Layar film yang luas telah memberikan keleluasaan penontonnya untuk melihat adegan-adegan yang disajikan didalam film. Seiring dengan adanya kemajuan teknologi, layar film saat ini menjadi tiga dimensi sehingga khalayak seolah-olah melihat kejadian nyata dan tidak berjarak.

b. Pengambilan gambar

20

(14)

Sebagai konsekuensi layar lebar, maka pengambilan gambar atau shot didalam film dengan menggunakan extreme longshot atau panaromic shot, yakni pengambilan gambar menyeluruh. Shot tersebut dipakai untuk memberi kesan artistik dan suasana yang sesungguhnya sehingga film menjadi menarik.

c. Identitas psikologis

Pengaruh film dalam jiwa khalayak atau para penonton tidak hanya pada saat menonton, tetapi terus sampai waktu yang cukup lama, misalnya peniruan semangat pantang menyerah yang di tunjukkan oleh para pejuang, hal demikian dapat membuat anak-anak dan khususnya remaja dapat mengambil nilai-nilai semangat pantang menyerah dalam menjalani realita kehidupan. Selain itu, jiwa kebersamaan didalam perbedaan dapat juga menjadi teladan atau simbol bagi anak-anak dan remaja jaman sekarang, yang sudah tidak peduli dengan sesamanya. Dan dapat diingatkan kembali, agar para generasi muda dapat menjaga kesatuan dan persatuan yang telah

diperjuangkan oleh para pahlawan kita. 21

d.

Konsentrasi penuh

Saat menonton film di bioskop, kita akan terbebas dari gangguan apapun karena semua mata khalayak hanya tertuju pada layar. Dalam keadaan demikian maka emosi khalayak akan terbawa

(15)

suasana sehingga khalayak dapat berkonsentrasi penuh untuk

menyaksikan setiap adegan yang ditampilkan dalam film tersebut. 22

2.2.3 Fungsi Film

Didalam sebuah film kerkandung fungsi informatif maupun edukatif, bahkan persuasif sehingga film nasional dapat digunakan sebagai media edukasi untuk pembinaan generasi muda apabila film nasional memproduksi film-film sejarah yangobjektif atau film dokumenter dan film yang diangkat dari kehidupan sehari-hari secara berimbang. Khalayak menonton film terutama untuk hiburan dan memenuhi imajinasi khalayak yang bertujuan memperoleh estetika yang sempurna film juga mampu menjadi agen sosialisasi tradisional dalam masyarakat dan mmembangun hubungan langsung dengan individu. Film juga merupakan media komunikasi massa yang sangat ampuh, bahkan film banyak yang berfungsi sebagai media penerangan dan pendidikan.

2.2.4 Jenis Film 1. Drama

Jenis ini mengangkat tema human interest sehingga sasarannya adalah perasaan penonton untuk meresapi kejadian yang menimpa tokohnya.

2. Action

22

(16)

Film yang berisi pertarungan fisik. Dalam fil, ini memerlukan banyak efek darah dan efek kehancuran. Film action sendiriterdiri dari beberapa adegan yang menegangkan dan memacu adrenalin penonton.

Film laga atau film action berperan sebagai sarana baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan yang sudah menjadi kebiasaan terdahulu, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat. Kehadiran film laga sebagian merupakn respons terhadap penemuan dan jawaban terhadap kebutuhan menikamati waktu senggang bagi para pecinta film. Film laga juga membuka kemungkinan bagi para pencinta film untuk menikmati unsur budaya yang sebelumnya telah dinikmati oleh orang-orang yang berbeda-beda.

Karakteristik film sebagai usaha bisnis pertunjukkan baru dalam pasar yang kian berkembang belum mencangkup segenap permasalahan film. Dalam sejarah perkembangan film terdapat dua tema besar yang penting. Tema pertama adalah pemanfaatan pencapaian tujuan nasional dan masyarakat. Tema kedua adalah munculnya beberapa aliran seni film dan

lahirnya film dokumentasi sosial. 23

Film laga adalah genre utama film yang atau beberapa tokohnya terlibat dalam tantangan yang memerlukan kekeutan fisik ataupun kemampuan khusus. Pemain yang dilibatkan umumnya adalah kaum pria, walaupun sekarang bermunculan pula berbagai tokoh heroik wanita.

(17)

Kita perlu menyimak unsur-unsur ideologi dan propaganda yang terselubung dan tersirat dalam banyak film laga pada umumnya suatu fenomena yang tampaknya tidak tergantung pada ada atau tidak adanya kebebasan masyarakat.

3. Komedi

Jenis ini dimanikan oleh pelawak atau comedian, tetapi juga bisa dimaikan oleh pemain biasa yang membuat penontonnya tersenyum atau tertawa.

4. Horror (suspense-thriler)

Film yang menyuguhkan suasana menyeramkan yang membuat bulu kuduk penontonnya merinding. Suasana horror bisa dibuat dengan special effect atau tokoh-tokoh hantu.

5. Musikal

Film yang diisi dengan lagu-lagu maupun irama me;odius, sehingga

dan irama melodius. 24

(18)

2.3 Representasi

Representasi sendiri memiliki arti sebuah paparan atau gambaran tentang sesuatu. Representasi juga merupakan salah satu upayauntuk merepresentasikan dan memahami suatu pesan isi media. Representasi merupakan salah satu hal yang dapat diarahkan untuk menggali lebih dalam isi dari sebuah konstruksi medium dengan menggunakan kerangka pemikiran teori-teori ilmu sosial kritis. Representasi adalah konsep yang digunakan dalam proses sosial pemaknaan melalui sistem penanandaan yang tersedia di berbagai konsep.

Ada 3 elemen yang terlibat dalam representasi :

1. Sesuatu yang direpresentasikan (disebut sebagai objek) 2. Representasi itu sendiri (disebut sebagai tanda)

3. Seperangkat aturan yang menentukan hubungan tanda dengan pokok persoalan (disebut coding) yang berfungsi sebagai pembatas makna-makna

yang mungkin muncul dalam proses interpretasi tanda. 25

Representasi merupakan penggambaran (perwakilan) kelompok-kelompok dan institusi sosial. Penggambaran itu tidak hanya berkenaan dengan tampilan fisik (appearance) dan deskripsi, melainkan juga terkait dengan makna atau nilai dibalik tampilan fisik, tampilan fisik representasi adalah sebuah jubah yang menyembunyikan bentuk makna sesungguhnya yang ada di baliknya.

(19)

Chris Barker menyebutkan bahwa representasi adalah tentang bagaimana dunia dikonstruksikan dan disajikan kepada kita dan oleh kita. Sedangkan representasi kultural adalah makna yang memiliki sifat material, mereka tertanam dalam bunyi-bunyi, tulisan-tulisan, benda-benda, gambar-gambaran, buku-buku, majalah-majalah, dan program-program.

2.4

Pengertian Penokohan

Tokoh adalah orang, personal, identitas, atau tokoh yang berasal dari sebuah karya. Ber-akting dan menjadikan dirinya menjadi orang lain. Proses membuat atua mengembangankan karakter disebut penokohan.

Tokoh atau watak adalah pelukisan tokoh cerita, baik keadaan lahir maupun batinnya termasuk keyakinannya, pandangan hidupnya, adat-istiadat, dan sebagainya. Yang diangkat pengarang dalam karyanya adalah manusia dan kehidupannya. Oleh karena itu, tokoh merupakan unsur cerita yang sangat penting. Melalui tokoh, cerita menjadi lebih nyata dalam angan penulis. Ada tiga cara yang digunkang pengarang untuk melukiskan watak tokoh cerita, yaitu

dengan cara langsung, tidak langsung, dan kontekstual. 26

26

(20)

Pada pelukisan secara langsung, pengarang langsung melukiskan keadaan dan sifat si tokoh, misalnya cerewet, nakal, jelek, baik, atau berkulit hitam. Sebaliknya, pada pelukisan watak secara tidak langsung, pengarang secara tersamar memberitahukan keadaan tokoh cerita.

Macam-macam peran : a. Peran Utama

Peran utama yaitu peran yang menjadi pusat perhatian penonton dalam suatu kisah

b. Peran Pembantu

Peran pembantu yaitu peran yang tidak menjadi pusat perhatian, biasanya mendukung peran utama untuk membuat suatu adegan atau situasi.

c. Peran Tambahan/Figuran

Figuran yaitu peran yang diciptakan untuk memperkuat gambar

suasana sehingga keadaan yang diciptakan semakin hidup. 27

2.5 Hiperealitas

Hiperalitas adalah satu bentuk dari apa yang disebut modernitas radikal (radical modernity), yaitu modernitas yang merealisasikan dan mematerialisasikan segala sesuatu yang (selama ini di anggap) bersifat utopia. Bila impian telah menjadi realitas maka ia bukan lagi impian, tidak ada lagi kemungkinan bagi mimpi, bagi utopia. Hiperealitas adalah sebuah dunia, yang didalamnya terjadi

27 IBid

(21)

proses mendorong system atau konsep atau argument menuju titik ekstrim, dimana orang mendorongnya lebih jauh lagi, sampai pada satu titik setiap system, konsep, atau argument tersebut telah kehilangan logika.

Berkembangnya hiperealitas media tidak lepas dari perkembangan tekhnologi media, yang disebut teknologi simulasi (simulation technology). Simulasi, sebagaimana yang dijelaskan oleh Baudrillard di dalam Simulation, adalah “…penciptaan model-model kenyataan yang tanpa asal-usul atau referensi realitas”. Dalam konteks media, simulasi adalah penciptaan realitas media yang tidak lagi mengacu pada realitas di dunia nyata sebagai referensi nya, sehingga ia menjadi semacam realitas kedua yang referensinya adalah dirinya sendiri, yang disebut simulacrum (simulacrum). Simulakrum tampil seperti realitas yang sesungguhnya, padahal ia adalah realitas artificial (artificial reality), yaitu realitas yang diciptakan lewat teknologi simulasi, sedemikian rupa, sehingga pada tingkat tertentu realitas media ini tampak (dipercaya) sebagai lebih nyata dari realitas

yang sesungguhnya. 28

Jean Baudrillad melukiskan simulacrum of media dalam bentuk penciptaan distorsi citra (image) perang. Didalam perang, tidak semua citraan yang ditampilkan oleh media merupakan representasi dari realitas kekejaman perang yang sesungguhnya. Citra kekejaman itu kini dapat diciptakan simulakrumnya di sebuah studio televisi atau di sebuah tempat palsu dengan teknologi simulasi yang canggih. Lading minyak yang terbakar, gedung-gedung yang hancur, orang-orang yang berdarah, kini semuanya dapat di simulasikan di

(22)

dalam sebuah studio televisi dengan lingkungan artificial dan tokoh-tokoh palsu, yang ketika ditayangkan disebuah layar televisi tampak seolah-olah sebagai realitas yang sesungguhnya. Padahal tidak ada satupun dari citraan tersebut yang betul-betul merupakan peristiwa perang. Perang itu sesungguhnya hanya terjadi di

studio televisi tersebut. 29

Kemajuan teknologi simulasi, telah menciptakan kondisi, bahwa apa yang ditampilkan sebagai sebuah kebenaran (kemajuan, keadlian, sifat demokartis, kejujuran), boleh jadi tak lebih dari sebuah kebenaran semu (topeng, make up, citra) apa yang disuguhkan sebagai sebuah kejahatan (skandal, terror, penculikan, genocide) boleh jadi tak lebih dari sebuah kejahatan palsu (simulakrum kejahatan). Hiperealitas media dapat menciptakan image seorang penjahat (koruptor,pembunuh) sebagai seorang pahlawan, sebaliknya image seorang

pejuang demokratis (mahasiswa,LSM) sebagai sisa-sisa komunisme. 30

Didalam hiperealitas, dunia tidak lagi bersifat dialektik, sebaliknya, ia menuju ke arah ekstrim. Setiap sifat berkembang ke arah kekuatan superlative :

lebih benar dari benar, lebih indah dari indah, lebih nyata dari nyata. 31

Post modernitas adalah sejarah baru yang di anggap telah menggantikan era modern atau modernitas. Teori sosial post-modernitas adalah cara berpikir baru tentang post-modernitas, dunia sudah demikian berbeda sehingga memerlukan cara berpikir yang sama sekali baru. Teori sosial post-modernitas

29

Jean Baudrillad, The Gulf War Did Not Take Place, Power Publication, 1995, hal 2.

30 George T. Kurian (ed), Encyclopedia of the Future, Simon & Schuster MacMilan, New York,

1996, hal.819

31 Herbert W. Simons, After Post-Modernism: Reconstructing Ideology Critique, Sage Publication,

(23)

adalah penting bukan hanya dalam dirinya sendiri, tetapi juga untuk memicu reaksi terhadapnya.

Hiperealitas adalah makna untuk mempersifatkan bagaimana kesadaran mendefinisikan "kenyataan" sejati di dunia, di mana keanekaragaman media dapat secara mengakar membentuk dan menyaring kejadian atau pengalaman

sesungguhnya. Hiper-realitas atau Hiperealitas adalah kecenderungan

membesarkan sebagian fakta dan sekaligus menyembunyikan fakta lain. Proses psikologis bisa menghasilkan pergeseran makna atas realitas tertentu. Itulah sebabnya, dalam opini publik sering simbol verbal tidak berhubungan sama sekali dengan kenyataan. Hal ini terjadi karena publik semata-mata merupakan hasil penyandian individu-individu.

Dunia hiperealitas, dengan demikian dapat dipandang sebagai sebuah dunia perekayasaan, realitas lewat hyper-signs sedemikian rupa sehingga tanda-tanda tersebut kehilangan kontak dengan realitas yang di presentasikannya. Hiperealitas menciptakan satu kondisi yang didalamnya kepalsuan berbaur dengan keaslian, fakta bersimpang siur dengan rekayasa, dusta bersenyawa dengan kebenaran.

Konsep hiperealitas yang dilukiskan Baudrillard tidak bisa dipisahkan dari konsep lain yang membentuknya, yaitu konsep simulasi (simulation). Simulasi sebagaimana yang dijelaskan oleh Baudrillard adalah “penciptaan model-model

kenyataan yang tanpa asal usul atau referensi realitas-hiperealitas”. 32

(24)

Modernitas pun melahirkan pemahaman tentang dimensi ideologis realitas. Keyakinan baru muncul. Nalar tidak lagi diyakini mampu membawa kita pada realitas sejati. Realitas telah diputar-balik kan oleh kesadaran sosial yang semu. Paling tidak itu yang dijelaskan panjang lebar oleh Marx dalam pustaka-pustaka utamanya. Marx berpendapat jika kondisi sosio-ekonomi yang menipu tidak di ubah secara revolusioner, maka jangan terlalu berharap pada nalar. Realitas yang rasional belum tentu mencerminkan rasionalitas manusia. Dari situ penyidikkan serius terhadap kelemahan nalar manusia pun dimulai. Nalar mulai mengalami

devaluasi. Ia bukan segala-galanya. 33

Matinya realitas adalah hidupnya kembali naluri akan yang asing. Suara purba yang sirna oleh tumpukan pengalaman yang menjarah, tumpukan yang berakar dari kecemasan akan ribuan tanda tanya yang meliputi semesta. Ribuan tanda tanya yang harus dipastikan supaya manusia hidup tanpa kejutan dan hentakan. Semua tanda tanya harus dipastikan kalau tidak, manusia hidup dalam api kekalutan yang tak kunjung padam. Kondisi yang tentu saja tak mengenakkan, manusia lebih suka hidup dalam-menyitir Giddens-kesadaran praktis. Kesadaran bertindak yang mana manusia tak harus berpikir keras untuknya. Sebuah kesadaran dalam lingkup komunitarian yang pekat.

33

Yasraf Amir Piliang, Pos Realitas”Realitas Kebudayaan dalam Era Postmetafisika” , Jalasutra-Yogyakarta 2004

(25)

Perkembangan sains dan teknologi mutakhir telah mencipta-kan sebuah dunia realitas, yang didalamnya pandangan dualistik tentang realitas tersebut di atas mendapatkan sebuah tantangan.

Dunia realitas baru yang bersifat arti fisial itu, kini tidak dapat lagi dibicarakan didalam kerangka ideologi dualisme tersebut. Dunia yang melampaui batas-batas inilah yang disebut oleh beberapa pemikir, khususnya Jean Baudrillad dan Umberto Eko, sebagai dunia hyper-realitas atau dunia yang “melampaui

realitas” (hyper-reality). 34

Dunia realitas disaring, difragmentasi, di elaborasi dan dikemas menjadi hyper-signs, lewat mekanisme komodifikasi tanda-tanda. Elemen-elemen tanda yang merupakan bagian dari dunia realitas kini dikombinasikan dan berbaur dengan elemen-elemen tanda yang bukan realitas (fantasi, imajinasi, ideologi) ke dalam satu kombinasi kontradiktif dan elektik tanda-tanda (electic signs), yang menciptakan semacam realitas baru (neo-reality), yang tidak lagi berkaitan dengan realitas yang sesungguhnya.

Hiperealitas menciptakan satu kondisi sedemikian rupa, sehingga di dalamnya kesemuan di anggap lebih nyata daripada kenyataan, kepalsuan di anggap lebih benar daripada kebenaran, isu lebih dipercaya ketimbang informasi, rumor dianggap lebih benar ketimbang kebenaran.

34

(26)

Hiperealitas telah menciptakan berbagai persoalan sosiokultural yang

berkaitan dengan pengetahuan, nilai dan makna. 35

2.6 Superhero

Pada umumnya, superhero didefinisikan sebagai tokoh rekaan, terutama dalam komik atau kartun, yang dianugerahi kekuatan luar-biasa atau kemampuan adikodrati untuk melindungi masyarakat dari bahaya dan kejahatan.

Kata “superhero” sendiri sudah muncul setidaknya sejak 1917. Semenjak tokoh superman muncul untuk pertama kalinya pada juni 1938 dalam action comics 1 dan berhasil merebut hati publik, berbagai kisah superhero menguasai dunia perkomikan Amerika dan kemudian menyerbu media-media lain, mislanya film. Secara khusus, “Super Hero” dan “Super Heroes” adalah cap dagang yang dimiliki oleh DC Comics, dua penerbit buku komik terkemuka Amerika yang memegang hak paten atas sebagian besar tokoh superhero yang paling kondang, paling berpengaruh dan mendunia.

Superhero atau pahlawan super, dari namanya saja pasti banyak orang yg membayangkan mereka punya kekuatan luar biasa. Sanggup terbang, merobohkan tembok dengan pukulan, sinar mata laser, atau kebal terhadap peluru. Istilah superhero sendiri dipopulerkan di AMERIKA. Karena memang dari sanalah kebanyakan komik-komik tentang Superhero berasal. Sebut saja Superman, Hulk,

Fantastic4, Spiderman, hingga X-men. 36.

35 Ibid

36Darmawan, Hikmat, Dari Gatotkaca Hingga Batman – Potensi Potensi Naratif Komik, Orakel,

(27)

Namun tahukah kita bahwa ada beberapa di antara Superhero itu sebenarnya tidak memiliki kekuatan super sama sekali. Mereka hanya tercipta sebagai manusia biasa namun dengan kemampuan manusiawi yang dimilikinya mereka nekat terjun di dunia basmi-membasmi para penjahat.

ERA 2000-an adalah eranya film superhero. Film bergenre superhero adalah tambang uang andalan Hollywood. Hollywood berani berinvestasi besar-besaran di genre ini—mereka berani merekrut sutradara dan penulis kelas wahid dan jor-joran buat efek khusus. Lalu, aktor kelas satu juga tak malu-malu untuk main di film yang dulunya lebih ditujukan buat anak-anak ini.

Hampir setiap musim panas seperti sekarang Hollywood merilis film superhero. Tahun ini sudah rilis Kick-Ass dan Iron Man 2. Yang menunggu giliran rilis ada

Jonah Hex dan The Green Hornet. Jadi, kini saatnya merilis daftar asyik ini. 37.

2.6.1 Tokoh-Tokoh Superhero 1. Superman

Superman (bahasa Indonesia: ”Lelaki Super”), adalah tokoh fiksi karakter pahlawan superyang paling terkenal dan berpengaruh dari penerbit komik DC Comics dari Amerika Serikat. Superman secara luas telah dianggap sebagai ikon budaya yang melambangkan kekuatan budaya Amerika Serikat.

Dalam bahasa Inggris, Superman juga dikenal sebagai “The Man of Steel” (“Manusia Baja”) “The Man of Tomorrow” (“Pria Masa Depan”) dan “The Last Son of Krypton” (“Putra Terakhir Planet Krypton”). Superman diberikan julukan

(28)

oleh teman pahlawan super sejawatnya dengan julukan “The Big Blue Boy Scout” (“Anak Pramuka Lelaki yang Biru Besar”).

Diciptakan oleh seorang seniman Kanada, Joe Shuster, dan penulis Amerika Serikat Jerry Siegel pada tahun 1932 saat mereka masih remaja di Cleveland, Ohio dan kemudian menjualnya kepada Detective Comics, Inc. pada 1938.

2. Batman

Batman (mulanya disebut the Bat-Man) adalah tokoh fiksi pahlawan super yang diciptakan oleh seniman Bob Kane dan penulis Bill Finger dan diterbitkan oleh DC Comics. Tokoh ini pertama muncul di Detective Comics #27 (Mei 1939). Ia juga dikenal dengan julukannya yang banyak diantaranya adalah sebagai “the Caped Crusader“, “the Dark Knight“, “the World’s Greatest Detective“, atau secara singkat “the Bat“; dalam kisah aslinya dan sangat banyak, identitas Batman adalah Bruce Wayne, seorang pengusaha kaya. Nama Bruce Wayne itu sendiri diambil dari nama tokoh historis yaitu Robert the Bruce dan “Mad” Anthony Wayne.

Ia menyaksikan pembunuhan orangtuanya waktu masih kecil dan tergerak untuk memerangi kejahatan dengan berbagai senjata ciptaan sendiri. Batman beroperasi di Gotham City, dibantu oleh butler nya Alfred Pennyworth dan rekannya

Robin.38

Tidak seperti superhero kebanyakan, dia tidak memiliki kekuatan super, ia hanya menggunakan intelejensi, ketrampilan sebagai detektif, ilmu pengetahuan dan

38Darmawan, Hikmat, Dari Gatotkaca Hingga Batman – Potensi Potensi Naratif Komik, Orakel,

(29)

teknologi, kekayaan, ketangkasan fisik, dan intimidasi dalam memerangi kejahatan.

Batman menjadi karakter terkenal dengan cepat setelah perkenalan dan akhirnya mendapatkan judulnya sendiri, Batman. Setelah dasawarsa pemakaian judul tersebut, perbedaan karakter telah muncul. Akhir tahun 1960-an serial Batman di televisi karakter Batman diubah menjadi lebih estetis selama bertahun-tahun sampai ceritanya usai.

Banyak kreator-kreator menciptakan untuk mengembalikan karakter Batman kepada cerita awalnya yang suram dan gelap, puncaknya di tahun 1986 mini series Batman: The Dark Knight Returns, di tulis oleh seniman Frank Miller dan kesuksesan sutradara Tim Burton Batman 1989 membantu menghidupkan kelamnya karakter Batman ini. Sebagai simbol kultur, Batman telah di daftarkan dan di adaptasikan ke dalam berbagai media, dari radio sampai televisi dan film, dan muncul di macam-macam merchandise yang dijual di seluruh dunia.

3. Wonder Woman

Wonder Woman adalah superheroine DC Comics yang diciptakan oleh William Moulton Marston. Dia pertama kali muncul di Semua Komik Bintang # 8 (Desember 1941). Judul Wonder Woman telah diterbitkan oleh DC Comics

hampir terus-menerus kecuali untuk hiatus singkat di tahun 1986. 39

Wonder Woman adalah Putri dari Amazon (Amazon berdasarkan mitologi Yunani) dan diciptakan oleh Marston, seorang Amerika, sebagai model peran “jelas feminis yang misinya adalah untuk membawa cita-cita Amazon cinta,

(30)

perdamaian, dan kesetaraan seksual sebuah dunia yang terkoyak oleh kebencian manusia “.

Dikenal di tanah kelahirannya sebagai Diana dari Themyscira., kekuatannya termasuk kekuatan super, penerbangan, kecepatan super, super stamina, dan super-kelincahan. Dia sangat mahir di tangan-untuk memerangi-tangan dan dalam seni perang taktis. Dia juga memiliki hewan-seperti licik dan hubungan yang alami dengan hewan, yang di masa lalu telah disajikan sebagai kemampuan sebenarnya untuk berkomunikasi dengan kerajaan binatang. Dia menggunakan herLasso Kebenaran, yang memaksa mereka yang terikat oleh itu untuk mengatakan kebenaran, sepasang gelang bisa dihancurkan, tiara yang berfungsi sebagai proyektil, dan, dalam beberapa cerita, sebuah pesawat tak terlihat.

Dibuat selama Perang Dunia II, karakter awalnya digambarkan melawan kekuatan militer Axis, serta berbagai macam supervillains. Dalam dekade kemudian, beberapa penulis mempertahankan Perang Dunia II pengaturan, dengan banyak tema dan cerita busur, sementara yang lain diperbarui seri untuk mencerminkan hari ini. Wonder Woman juga telah teratur muncul di buku komik yang menampilkan tim superhero Justice Society (dari 1941) dan Justice League (dari 1960). Arguably superhero wanita yang paling populer dan ikon dalam komik, Wonder Woman juga dianggap sebagai ikon feminis, [2] dan dia dianggap sebagai sangat menarik secara fisik bahkan oleh standar superheroine tersebut. Dia

bernama terbesar kedua puluh buku tokoh komik oleh majalah Empire. 40

(31)

Selain komik, karakter telah muncul di media lain, yang paling menonjol, 1975-1979 Wonder Woman serial TV yang dibintangi Lynda Carter, serta serial animasi seperti Teman Super dan Justice League. Meskipun sejumlah upaya telah dilakukan untuk beradaptasi karakter untuk film live-action, tidak ada yang belum muncul dari “neraka pembangunan.”

Sebuah film animasi dirilis pada 2009, dengan Keri Russell menyuarakan peran judul. Pada tahun 2011, Adrianne Palicki membintangi pilot gagal untuk serangkaian calon tentang karakter.

4. Flash

Flash adalah nama superhero bersama oleh beberapa buku fiksi komik dari alam semesta DC Comics. Dibuat oleh penulis Gardner Fox dan Harry Lampert artis, Flash asli pertama muncul di Flash Comics # 1 (Januari 1940).

Dijuluki Speedster Scarlet, semua inkarnasi dari Flash memiliki “kecepatan super”, yang meliputi kemampuan untuk menjalankan dan bergerak sangat cepat, menggunakan refleks super dan tampaknya melanggar hukum fisika tertentu. Sejauh ini, empat karakter-masing-masing berbeda dari mereka entah bagaimana mendapatkan kekuatan “super cepat”-telah diasumsikan identitas Flash: Jay Garrick (1940-sekarang), Barry Allen (1956-1985, 2008-sekarang), Wally Barat (1986-2006, 2007-sekarang), dan Bart Allen (2006-2007, 2009-sekarang). Sebelum kenaikan Wally dan Bart ke jubah Flash, mereka berdua anak didik flash

Flash Kid bawah nama yang sama. 41

(32)

Inkarnasi kedua dari Flash, Barry Allen, umumnya dianggap pahlawan pertama dari Zaman Perak buku komik dan superhero tetap salah satu yang paling populer DC sejak itu.

Setiap versi Flash telah menjadi anggota kunci dari setidaknya satu dari empat tim utama DC: Society Kehakiman Amerika, Justice League, dan Titan Teen. Wally Barat baru-baru ini bergabung dengan Justice League, dan Barry Allen baru saja kembali ke kehidupan di halaman Krisis Akhir.

Barry Allen versi karakter (dengan elemen Wally West) adalah fitur dalam serial televisi live action pada tahun 1990, dibintangi John Wesley Shipp. Para Wally Barat versi Flash (tapi dengan banyak unsur cerita Barry Allen) adalah fitur dalam seri animasi Justice League.

Para Flashes sering menjadi teman dekat dengan berbagai pria yang telah menjadi Green Lantern, persahabatan yang paling menonjol telah ditempa antara Jay Garrick dan Alan Scott (Green Lantern Zaman Emas), Barry Allen dan Hal Jordan (Green Lantern Zaman Perak ) dan Wally West dan Kyle Rayner (Green Lantern

yang modern), serta persahabatan Jordan dengan Barat. 42

5. Hellboy (2004)

HELL Boy sejak awal punya muatan cerita dewasa. Komikus Mike Mignola dibolehkan mengapakan saja karakternya oleh penerbitnya, Dark Horse. Jadi, Hell Boy sejak semula adalah komik superhero nyeleneh. Karakter ini lahir dari sebuah peristiwa saat pintu neraka dibuka. Artinya, Hell Boy (Ron Pearlman) adalah bocah neraka alias iblis. Sutradara Guillermo DelToro berhasil menyajikan sisi

(33)

humanis dari “iblis baik hati” berikut konfluk batinnya, terutama saat ia ditawari jadi raja di raja oleh musuh-musuhnya. Pergulatan identitas antara jagoan super dan iblis mendapat porsi besar di sini.

6. Ultraman

Ultraman adalah serial tokusatsu produksi Tsuburaya Productions yang menampilkan tokoh pahlawan super bernama Ultraman. Serial ini merupakan serial kedua dalam Serial Ultra setelah serial tokusatsu Ultra Q, namun menjadi serial pertama yang menampilkan Ultraman. Seluruhnya terdiri dari 39 episode, serial ini pertama kali ditayangkan di jaringan televisi TBS, Jepang dari 17 Juli 1966 hingga 9 April 1967. Ultraman diciptakan oleh Eiji Tsuburaya dari Tsuburaya Productions, seorang pelopor efek khusus.

7. Fantastic Four

Fantastic Four adalah tim superhero fiksi yang muncul dalam buku komik yang diterbitkan oleh Marvel Comics. Kelompok ini memulai debutnya di The Fantastic Four # 1 (November 1961), yang membantu untuk mengantarkan tingkatan baru realisme dalam medium. Fantastic Four adalah tim superhero pertama kali diciptakan oleh penulis-editor Stan Lee dan artis dan co-plotter Jack Kirby, yang mengembangkan pendekatan kolaboratif untuk membuat komik dengan judul ini bahwa mereka akan menggunakan dari saat itu. Sebagai judul tim superhero pertama yang diproduksi oleh Marvel Comics, itu membentuk landasan kenaikan 1960 perusahaan dari sebuah divisi kecil dari sebuah perusahaan

penerbitan konglomerat budaya pop. 43

(34)

Judul akan pergi untuk menampilkan bakat pencipta komik seperti Roy Thomas, John Byrne, Steve Englehart, Walt Simonson, John Buscema, George Pérez dan Tom DeFalco, dan merupakan salah satu judul Marvel beberapa yang berasal dari Zaman Perak Buku Komikyang masih dalam publikasi hari ini.

Keempat orang tradisional dikaitkan dengan Fantastic Four, yang memperoleh kekuatan super setelah terpapar sinar kosmik selama misi ilmiah untuk luar angkasa, adalah: Mr Fantastic (Reed Richards), seorang jenius ilmiah dan pemimpin kelompok, yang dapat meregang nya tubuh menjadi panjang luar biasa dan bentuk; yang Invisible Woman (Susan “Sue” Badai), yang menjadi istri Reed, yang bisa membuat dirinya tak terlihat dan kemudian proyek bidang kekuatan yang kuat, sedangkan Human Torch (Johnny Storm), saudara Sue muda, yang dapat menghasilkan api, mengelilingi dirinya dengan mereka dan terbang, dan Thing mengerikan (Ben Grimm), teman mereka pemarah tapi baik hati, sebuah perguruan tinggi mantan bintang sepak bola dan teman sekamar kuliah Reed serta pilot yang baik, yang memiliki kekuatan super dan daya tahan karena sifat batu-seperti dagingnya.

Sejak diperkenalkannya 1961 asli, Fantastic Four telah digambarkan sebagai sebuah keluarga, agak disfungsional belum mencintai,. Melanggar konvensi dengan lainnya komik arketipe waktu, mereka akan perselisihan dan menyimpan dendam baik dalam dan kecil, dan anonimitas menjauhi atau identitas rahasia

dalam mendukung status selebriti. 44

(35)

Tim ini juga terkenal bagi perjuangan berulang dengan karakter seperti Doom Dokter raja jahat, yang Galactus melahap planet-, laut-tinggal pangeran Namor, Silver Surfer spacefaring, dan bentuk-perubahan Skrulls asing.

Fantastic Four telah diadaptasi ke media lain, termasuk empat seri televisi animasi, sebuah 1990 dibatalkan anggaran rendah film, dan film studio Fantastic Four (2005) dan Fantastic Four: Rise of the Silver Surfer (2007).

8. Daredevil

Daredevil adalah film Amerika Serikat yang berdasarkan dari komik yang diterbitkan olehMarvel Comic. Daredevil diciptakan oleh Stanley Lyeber/Stan Lee dan Bill Everest. Identitas aslinya adalah Matthew Michael Murdock/Matt Murdock, putra tunggal dari seorang petinju jalanan yang sangat terkenal bernama Jack “Devil” Murdock. Matt bersama ayahnya bertempat tinggal di Hells Kitchen. 9. Spider-Man

Spider-Man (bahasa Indonesia: Manusia Laba-laba), adalah pahlawan super fiktif dariMarvel Comics yang diciptakan oleh penulis Stan Lee dan artis Steve Ditko. Ia pertama muncul dalam Amazing Fantasy #15 (Agustus 1962). Ia telah menjadi salah satu pahlawan super yang paling terkenal di dunia. Musuhnya yang terkenal antara lain Flint Marko (Sandman), Harry Osborn (New Goblin), Norman

Osborn (Green Goblin), dan Eddie Brock (Venom). 45

10. Ghost Rider

Ghost Rider film bertema superhero yang dirilis pada tahun 2007, skenario ditulis dan disutradarai oleh Mark Steven Johnson. Film ini diadaptasi dari Komik

(36)

Marvel dengan karakter yang sama (Johnny Blaze), karakter ini diperankan oleh Nicolas Cage. Ghost Rider mengisahkan seorang pemain akrobat dengan sepeda motor, yang menjadi iblis karena perjanjian dengan setan.

11. X-Men United (2005)

SUTRADARA Bryan Singer mengerti betul inti kisah X-Men adalah bagaimana para mutan yang memiliki kekuatan super hidup berdampingan dengan manusia biasa. Namun, ia tak ingin porsi serius ini menyita perhatian seluruh film. Makanya, setiap aksi para mutan dapat porsi besar juga agar filnya tetap jadi pameran efek khusus memukau. X-Men pertama memenuhi setiap harapan orang atas filmnya. Karena itu, Singer diberi kepercayaan lebih untuk film keduanya. Dan untungnya, ia tak mengecewakan. Sekuelnya, X2: X-Men United adalah versi lebih bagus, lebih epik, dan lebih dramatis dari pendahulunya. Di sini, untuk pertama kalinya, para X-Men pimpinan Xavier harus bersekutu dengan Magneto untuk melawan niat jahat militer yang ingin memanfaatkan kaum mutan.

12. The Incredibles (2006)

PIXAR membuat film superhero? Pastilah akan istimewa. Studio animasi ini terbukti tak pernah gagal membuai dua kubu: penonton kebanyakan (dilihat dari raihan dolar-nya) dan kritikus film (ulasan yang bagus dan langganan meraih gelar film animasi terbaik di ajang Oscar). Begitupun yang ini. Pixar membuat kisah superhero dalam bingkai kisah keluarga. Ada suami yang merasa hidupnya

tak berarti bila ia tak jadi superhero. 46

46Darmawan, Hikmat, Dari Gatotkaca Hingga Batman – Potensi Potensi Naratif Komik, Orakel,

(37)

Ada istri yang ingin hidupnya tenang. Serta ada anak-anak yang harus menyembunyikan kekuatan mereka dan jadi murid minder di sekolah. Lalu, ada si jahat yang begitu benci superhero karena ia tak bisa jadi superhero. Jenius. Super jenius.

13. Iron Man (2008)

SUSAH membayangkan sosok Tony Stark bukan dibintangi aktor jempolan Robert Downey Jr.. Inilah film superhero yang justru dikenang, terutama, bukan saat jagoannya beralih rupa memakai topeng dan bersembunyi di balik kostumnya. Perhatikan, ada berapa momen Downey memakai kostum Iron Man dibanding saat berakting sebagai Tony Stark, jutawan senjata flamboyan yang sadar kalau senjata yang dijualnya dipakai pihak musuh. Kita mencintai film ini karena akting yang demikian sempurna dari Robert. Dialah Tony Stark, tidak bisa tidak.

14. Zorro

Di saat negara bagian Amerika belum genap seperti saat ini, perebutan kekuasaan masih saja sering terjadi. Terutama terjadi di daerah dekat mexico yang tak lain adalah jajahan Spanyol. Para bangsawan Spanyol berusaha dengan keras menjadi penguasa di wilayah California.

Dalam mencapai kekuasaannya itu para Don tidak jarang menyiksa dan memperbudak rakyat kecil. Untuk itulah seorang Don bernama De La Vega hadir

untuk menolong rakyat yg tertindas. 47

(38)

De La Vega menyamarkan dirinya dengan menggunakan topeng yang kemudian dia terkenal sebagai Zorro. Seorang pahlawan dengan kemampuan akrobatik di atas rata-rata, serta kemampuan pedang yang mumpuni.

15. Robin Hood

Robin sbenarnya adalah sosok yang lebih terkenal sebagai partner Batman. Dia merupakan didikan Batman. Walaupun bak guru dan murid, Bruce Wayne (Batman) dan Dick Grayson (Robin yang pertama) memiliki karakter yang hampir bersebrangan. Bruce lebih serius, tanpa kompromi, terencana, sehingga terkadang dia tampak seperti tidak punya perasaan. Sedangkan Dick lebih santai dan ceroboh seperti anak muda pada umumnya.

Karena perbedaan prinsip itulah, Dick memutuskan untuk lepas dari bayang-bayang Batman. Dia berkelana keliling dunia sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Bruce. Sekembalinya dia membuat identitas superheronya sendiri, Nightwing.

Robin sendiri ada 5 orang, yang pertama adalah Dick Grayson yang akhirnya menjadi Nightwing. Kedua adalah Jason Todd yang meninggal dibunuh oleh Joker. Dan kemudian dia hidup lagi namun berbalik menjadi musuh. Disusul Tim Drake, Stephanie Brown (yg juga Batgirl), terakhir Damian Wayne (anak Bruce

Wayne). 48

48Darmawan, Hikmat, Dari Gatotkaca Hingga Batman – Potensi Potensi Naratif Komik, Orakel,

(39)

2.7 Karakteristik Superhero

Superhero dianggap hebat dalam benak imajinasi masyarakat bukan hanya karena mereka memiliki kekuatan super, tetapi karena mereka :

- Menjadi “penolong / penyelamat / pembasmi “ ketika “si jahat” muncul. - Mereka akan melakukan perlawanan dengan segala kekuatan yang dimiliki

demi menghalau “si jahat “tadi.

- Sebagai pembela kebenaran yang berhati emas. - Memiliki nilai moral yang tinggi.

- Beridentitas rahasia

- Memiliki ciri simbol pada kostumnya dan cara hidup yang berbeda dari manusia umumnya.

- Backstory hidup mereka adalah salah satu motivasi mereka untuk menjadi superhero.

- Superhero juga memiliki kelemahan dan kekuatan yag spesial. - Memiliki musuh bebuyutan.

- Gadget, kendaraan dan persenjataan yang canggih juga unik.

Tokoh-tokoh dan karakteristik superhero pun bisa dilihat sebagai bagian dari perwujudan dualitas ego, yaitu bertopeng atau tidak dan menyamar.

Misi pribadi superhero umumnya klise, menuntut balas dendam masa lalu atau menjadi superhero karena dikirim dari planet lain, dan banyak pula superhero

yang lahir dari kecelakaan sehingga bermutasi memiliki kekuatan super. 49

(40)

Ini lah yang kemudian di eksploatasi dalam penggambaran untuk menunjukkan eksistensi karakteristik si super hero dalam media film ataupun sinema elektronik. Pertarungan si superhero inilah yang menjadi nilai plus untuk dinikmati sekaligus untuk menjadi lahan bisnis bagi produsernya. Ini adalah lazim dan memang seperti itulah adanya fenomenanya.

Tetapi sadarkah dibalik kenikmatan menonton aksi si superhero tadi ada nilai-nilai yang akan diserap oleh penontonnya sehabis tayangan superhero tersebut berlalu? Perlu digaris bawahi bahwa mayoritas penikmat superhero adalah anak-anak atau mereka yang belum tumbuh matang sebagai orang dewasa. Artinya, secara psikologis mereka belum secara mutlak memahami nilai mana yang pas untuk

ditiru dan nilai mana yang seharusnya tidak ditiru. 50

2.8 Semiotika

Secara etomologis, semiotika berasal dari kata yunani semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu- yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya-dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Sedangkan secara terminologis, semiotika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan

sebagai tanda.51

Semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungan dengan tanda-tanda

50Ibid

(41)

lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya. Semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengan sebuah istilah umum yang meliputi pendekata-pendekatan khusus terhadap pengkajian kebudayaan sebagai bahasa. Ia berakar yang dalam sekali pada teori-teori linguistik Ferdinand Saussure, dan ia mempergunakan bahasa sebagai sebuah model untuk berbagai fenomena. Pada dasarnya, studi media massa mencakup pencarian pesan dan makna-makna dalam materinya, karena sesungguhnya semiotika komunikasi, seperti halnya studi basis komunikasi, adalah proses komunikasi dan intinya adalah makna. Dengan kata lain mempelajari media adalah mempelajari makna, darimana asalnya, seperti apa, seberapa jauh tujuannya, bagaimanakah ia memasuki materi media, dan bagaimana ia berkaitan dengan pemikiran kita sendiri. Maka itu penelitian dalam komunikasi semestinya mampu mengungkapkan makna yang terkandung dalam

materi pesan komunikasi. 52

Semiotika pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things) memaknai (to signify) dalam hal ini tidak dicampur adukkan dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonsitusi

sistem struktur dari tanda.53

Tokoh semiotika yang terkenal ada dua tokoh yakni, Ferdinand de Saussure (1857-1913) dan Charles Sander Peirce (1839-1914). Kedua tokoh

52 Alex Sobur.Semiotika Komunikasi. Remaja Rosda Karya. Bandung. 2006 hal 110 53 Ibid. hal 15

(42)

tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain. Saussure di eropa dan Peirce di amerika serikat. Latar belakang keilmuan adalah linguistik, sedangkan Peirce filsafat. Sauassure menyebut ilmu

yang dikembangkan semiologi, sedangkan Peirce menyebutnya semiotika.54

Secara termonologis, menurut eco, semiotika dapat di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Van zoest mengartikan semiotika sebagai ilmu tanda dan segala yang berhubungan dengannya; cara berfungsinya, hubungannya dengan kata lain, pengirimannya, dan penerimaannya oleh mereka yang

mempergunakannya.55

Dalam kaitannya dengan semiotika, Preminger memberi batasan yang jelas, semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan ini merupakan tanda-tanda. Semiotika itu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang

memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.56

Semiotika juga dapat diartikan sebagai suatu ilmu atau metode analisis yang mempelajari hakikat keberadaan suatu tanda, bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things), sekaligus merupakan studi media massa yang melihat sesuatu yang lain di balik suatu naskah atau narasi, melalui tanda-tanda. Oleh karena itu, ilmu ini merupakan suatu alat penting dalam menganalisa

54

Sumbo tinarbuko, semiotika komunikasi visual, jalasutra, 2008 hal 11

55 Alex sobur, Analisis teks media; suatu pengantar untuk analisis wacana, Analisis semiotika dan

analisis framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001 hal 95

(43)

isi dari pesan-pesan media, baik dalam media verbal, non verbal maupun keduanya.

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia.

Semiotika sebagai sebuah cabang keilmuan memperlihatkan pengaruh yang semakin kuat dan luas, signifikasi semiotika tidak saja sebagai metode kajian (decoding), akan tetapi juga sebagai metode penciptaan (encoding). Sebagai metode kajian, semiotika memperlihatkan kekuatannya didalam berbagai bidang seperti antropologi, sosiologi, politik, kajian keagamaan, media studies, dan cultural studies. Sebagai metode penciptaan semiotika mempunyai pengaruh pula pada bidang-bidang desain produksi, arsitektur, desain komunikasi visual, seni

tari, seni rupa dan juga seni film.57

2.8.1 Charles Sanders Peirce

Peirce adalah tokoh semiotika yang berlatar belakang pendidikan filsafat dan menyebut ilmu yang dibangunnya (semiotics). Bagi peirce yang ahli filsafat dan logika, penalaran manusia senantiasa dilakukan lewat tanda. Artinya, manusia hanya dapat bernalar lewat tanda. Dalam pikirannya, logika sama dengan

semiotika, dan semiotika dapat diterapkan pada segala macam tanda.58

57

ibid, 2009 hal 35

58 Arthur Asa Berger, tanda-tanda dalam kebudayaan kontemporer.terj.m Dwi Marianto dan

(44)

Dalam pemahaman semiotika menurut Peirce bahwa tanda terdiri dari : The Representament bentuk yang diambil oleh tanda atau sesuatu yang dapat

mewakili sesuatu yang lain dalam batas-batas tertentu. Tanda akan selalu

mengacu ke sesuatu yang lain yang disebut Object atau Denotatum (benda yang mengacu kepada tanda tersebut). Mengacu berarti mewakili atau menggantikan. Tanda baru dapat berfungsi bila di interpretasikan dalam bentuk penerima tanda melalui Interpretant. Jadi interpretant ialah pemahaman makna yang muncul dalam diri penerima tanda, singkatnya makna dari tanda itu. Artinya, tanda baru dapat berfungsi sebagai tanda apabila dapat ditangkap dan pemahaman terjadi berkat ground, yaitu pengetahuan tentang sistem tanda dalam suatu masyarakat. Hubungan ketiga unsur yang dikemukakan Peirce terkenal dengan nama segitiga

semiotika. 59

Selanjutnya dikatakan, tanda dalam hubungan dengan acuannya, dikenal tipologi

tanda versi Charles S Peirce 60 :

a. Ikon adalah tanda mengandung kemiripan’rupa’ sehingga tanda itu

mudah di kenali oleh para pemakainya. Di dalam ikon hubungan antara representamen dan objeknya terwujud sebagai kesamaan dalam beberapa kualitas. Contohnya sebagian besar rambu lalu lintas merupakan tanda yang ikonik karena’menggambarkan’ bentuk yang memiliki kesamaan dengan objek yang sebenarnya.

59 Umberto Eco,A theory of semiotics. Bloomington: Indiana University Press, 1979 hal 59 60 Indiwan Seto, semiotika komunikasi, mitra wacana media,2011, hal 14

(45)

b. Indeks adalah tanda yang memiliki keterkaitan fenomenal atau eksistensial di antara representamen dan objeknya. Di dalam indeks, hubungan antara tanda dengan objeknya bersifat kongkret, actual dan biasanya melalui suatu cara yang sekuensial atau kausal. Pintu merupakan indeks dari kehadiran seorang’tamu’ di rumah kita.

c. Symbol merupakan jenis tanda yang bersifat arbiter dan

konvensional sesuai kesepakatan atau konvensi sejumlah orang atau masyarakat. Tanda-tanda kebahasaan pada umumnya adalah simbol-simbol. Tak sedikit dari rambu lalu lintas yang bersifat simbolik.

Bagi Peirce yang ahli filsafat dan logika, penalaran manusia senantiasa dilakukan lewat tanda. Artinya, manusia hanya dapat bernalar lewat tanda. Dalam pikirannya, logika sama dengan semiotika, dan semiotika dapat diterapkan pada

segala macam tanda.61

Teori dari Peirce seringkali disebut sebagai ’’grand theory’’ dalam semiotika, ini karena gagasan Peirce bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari semua sistem penandaan. Sebuah tanda atau representamen menurut Charles S Peirce adalah sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam beberapa hal ataukapasitas. Sesuatu yang lain itu oleh Peirce disebut interpretant.

61 Arthur Asa Berger, tanda-tanda dalam kebudayaan kontemporer.terj.m Dwi Marianto dan

(46)

Penelitian ini akan mengidentifikasi pesan dalam tampilan film yang terdiri dari gambar yang lalu mengelompokannya menjadi beberapa jenis tanda sampai kemudian menemukan makna dibalik tanda yang dipaparkan menggunakan analisis semiotika dengan kajian analisis semiotika peirce. Dengan model triadic, dimana antara tanda, objek, dan interpretasi memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Kekuatan kelebihan semiotika Peirce terletak pada interpretasi peneliti atas data yang perolehnya.

Peirce mengemukakan teori segitiga makna atau triangle meaning yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni tanda (sign), object, dan interpretant. Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Tanda menurut Peirce terdiri dari Simbol (tanda yang muncul dari kesepakatan), Ikon (tanda yang muncul dari perwakilan fisik) dan Indeks (tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat). Sedangkan acuan tanda ini disebut objek. Objek atau acuan tanda adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.

Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.Hal yang terpenting dalam proses semiosis adalah bagaimana makna muncul dari

sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat berkomunikasi. .62

62

(47)

Hubungan Tanda, Objek, dan Interpretant (Triangle Meaning)

Gambar 2.8.1

Dilihat dari kerangka pemikiran diatas, maka penulis menjelaskan bagaimana hiperealitas superhero digambarkan dalam film The Dark Knight Rises. 63

63

Ibid

Film

Film yang bertema superhero

Film The Dark Knight Rises

Semiotika Charles Sanders Peirce (Triangle of meaning)

Hiperrealitas Superhero dalam The Dark Knight Rises

(48)

Penulis menggunakan semiotika Charles Sanders Peirce karena ia mengatakan bahwa sign adalah tanda, sedangkan objek adalah sesuatu yang dirujuk tanda, sedangkan interpretant merupakan tanda yang ada dalam benak seseorang.

Analisis semiotika Charles Sanders Peirce memaknai tanda-tanda tersebut untuk membantu penulis dalam mencari tanda-tanda hiperealitas superhero yang

ada dalam film The Dark Knight Rises. 64

64

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat menghasilkan pengukuran yang optimal maka harus dilakukan kalibrasi apabila tinggi yang diukur kurang dari 1,5 m sebaiknya alat dikalibrasi pada tinggi 1

Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah..

menyampaikan informasi tempat pariwisata, informasi lokasi pariwisata yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh wisatawan, atau masyarakat yang berkunjung di

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan oleh penulis di FKIP Universitas Syiah Kuala yang mengkaji tentang prestasi mahasiswa penerima

masing gaya kognitif (field dependent dan field independent), manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik antara model pembelajaran

Peta Pendidikan Islam Paket A, Paket B, Wajar Dikdas Salafiyah Ula dan Wustha Pendidikan Umum.. Berciri

Menghasilkan karya penelitian melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta bidang pendidikan dan non kependikakan untuk mewujudkan masyarakat yang

Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan serangkaian workshop item review yang diselenggarakan secara nasional dan berkesinambungan untuk mengumpulkan dan mereview