• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Era globalisasi menyebabkan persaingan dalam dunia usaha menjadi bertambah ketat. Perusahaan yang tidak mampu bersaing maka tidak akan ber

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN Era globalisasi menyebabkan persaingan dalam dunia usaha menjadi bertambah ketat. Perusahaan yang tidak mampu bersaing maka tidak akan ber"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN RETURN ON EQUITY (ROE), EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING RATIO (PER) DENGAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA SEKTOR INDUSTRI PERTAMBANGAN

Ricca Octavia, 10206812

Iman Murtono Soenhadji dan Lisna Kustamtinah Email :rizzyholic@yahoo.com

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok.

ABSTRACT

Purpose of this research is to know how the financial performance of the mining sector company. As soon as to know that has significant relationship between the financial performance of the mining sector with stock price.

The writer used secondary data in this research that company financial reporting data that consists of balance, income statement and statement of changes in capital And then closing stock price of statistical data company. Afte calculation of ROE, EPS, and PER, the writer used simple correlation analysis.

The conclusion of this research is that of both companies visits from Return On Equity (ROE), EPS, PER increased and decreased from year to year but the reduction was not too large . There is a correlation of both companies mining sector.

Keywords : Return On Equity (ROE), Earning per Share (EPS), Price earning Ratio (PER

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan sector pertambangan. Serta untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara kinerja keuangan perusahaan pertambangan dengan harga saham.

Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekuder yaitu data laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal. Serta data statistik harga saham penutupan perusahaan. Setelah perhitungan dengan ROE, EPS, dan PER, penulis menggunakan analisis korelasi sederhana.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pada kedua perusahaan dilihat dari Return On Equity (ROE),

EPS dan PER mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ketahunnya, akan tetapi penurunannya tidak terlalu

besar. Terdapat hubungan yang signifikan pada kedua perusahaan sektor pertambangan. Kata Kunci : Earning per Share (EPS), Price earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE)

(2)

PENDAHULUAN

Era globalisasi menyebabkan persaingan dalam dunia usaha menjadi bertambah ketat. Perusahaan yang tidak mampu bersaing maka tidak akan bertahan dan akan tersingkir dari dunia usaha yang dijalankannya. Hal ini berkaitan dengan salah satu tujuan yang penting dan harus diusahakan oleh semua jenis usaha yaitu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka waktu lama, tujuan perusahaan pada umumnya adalah memperoleh laba dari usahanya. Pesaingan dalam dunia bisnis menuntut perusahaan itu terus bertumbuh dan berkembang dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi dan atau perluasan usaha dengan menganeka ragamkan jenis produksi. Pengembangan usaha tersebut menyebabkan perusahaan membutuhkan dana yang cukup banyak, Sedangkan pembiayaan ( pinjaman bank dan investasi asing ) semakin sulit untuk didapatkan. Kondisi ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk mencari sumber pembiayaan yang dapat menyediakan dana dalam jumlah besar untuk keperluan pengembangan usaha dan kegiatan -kegiatan usaha lainnya. Oleh karena itu pandangan para pemilik perusahaan diarahkan pada pasar modal. Peranan pasar modal sekarang ini dirasakan semakin penting berkaitan dengan fungsi pasar modal sebagai sarana mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang ingin menanamkan modalnya dalam pasar modal.

Melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana baik berupa modal se ndiri maupun modal pinjaman. Apabila ingin memperoleh modal sendiri maka perusahaan yang bersangkutan dapat menerbitkan saham kemudian dijual sehingga memperoleh modal sendiri. Untuk mendapatkan modal melalui penjualan saham, maka perusahaan tersebut harus mencatatkan efeknya dipasar modal melalui proses go public. Mengingat perusahaan yang telah go public adalah milik masyarakat umum yang telah menanamkan modalnya, maka perusahaan wajib menginformasikan hasil-hasil yang telah dicapai yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan perusahaan. Laporan perusahaan merupakan informasi yang penting bagi calon investor karena dari laporan keuangan inilah dapat diketahui kinerja dari suatu perusahaan.

Rasio harga saham merupakan perhitungan yang tepat bagi investor karena rasio ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja suatu perusahaan, terutama dalam pengelolaan modal saham dan pencapaian keuntungan bagi pihak investor, dari analisis inilah dapat terbentuk opini internal perusahaan terhadap kinerja manajemen selama periode tertentu, dan dari sini juga dapat dilakukan evaluasi terhadapnya. Sebagaimana halnya pihak internal, pihak eksternal perusahaan juga dapat mengetahui kinerja serta menilai prospek sebuah perusahaan dimasa yang akan datang. Informasi tersebut dapat diperoleh dengan menganalisis salah satu model rasio keuangan yaitu rasio modal saham atau rasio pasar.

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan sektor pertambangan. Dan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara Return On Equity (ROE), Earning Per Share

(EPS), Price Earning Ratio (PER) dengan harga saham. TELAAH PUSTAKA

Analisa Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk membuat suatu keputusan, antara lain mengenai rencana-rencana perluasan usaha, penanaman modal, pencarian sumber dana operasi, dan lain-lain.

(3)

Ali Arifin (2007) Menjelaskan Bahwa bagian terakhir yang patut diperhatikan dari sebuah annual report adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca (balance sheet), laporan rugi-laba (income statement), dan laporan arus kas (cash flow statement). Neraca menggambarkan kondisi yang sebenarnya diperusahaan. Berapa besar kekayaan yang dimiliki perusahaan (aktiva) serta seberapa besar kewajiban dan modal yang dimiliki (passiva). Sedangkan laporan arus kas adalah laporan mengenai keluar masuknya kas perusahaan. Dilaporan ini akan terlihat jelas bahwa uang yang berhasil dikumpulkan perusahaan dipergunakan untuk tujuan apa dan berasal dari mana.

Analisa rasio keuangan yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laba rugi serta saldo laba dengan yang lainnya dapat memberikan gambaran mengenai penilaian posisi perusahaan. Analisis rasio juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para investor dan kreditor dan memberikan pandangan kedalam tentang bagaimana kira-kira dana dapat diperoleh.

Analisis laporan keuangan meliputi dua jenis perbandingan. Pertama membandingkan rasio sekarang dengan rasio yang lalu dan yang akan datang untuk perusahaan yang sama. Kedua, perbandingan meliputi perbandingan rasio perusahaan dengan rasio perusahaan lainnya yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada titk yang samaperbandingan tersebut dapat memberikan gambaran mengenai kinerja perusahaan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan (Andra Kusumadiyanto : 01.02.234).

Laporan finansiil memberikan ikhtisar mengenai keadaan financial suatu perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva, hutang, dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan laba rugi mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama satu periode tertentu yang biasanya satu tahun (Bambang Riyanto 2001)

Analisis laporan keuangan dapat membantu manajemen untuk mengidentifikasi kekurangan dan kemudian melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Dan membuat keputusan yang rasional dalam hal perencanaan perusahaan. Sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Anoraga (2006) Rasio keuangan dikelompokkan menjadi 5 jenis berdasarkan ruang lingkupnya :

1. rasio Likuiditas, yang menyatakan kemam[uan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu pendek. Rasio ini terbagi menjadi current ratio, Quick Ratio, dan Networking Capital.

2. Rasio Solvabilitas, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang, dimana rasio ini terbagi menjadi debt ratio, Debt to Equity Ratio, Lomg Term Debt to Equity Ratio, Lomg

Term Debt to Capitalztation Ratio, Time Interest Earned, Cash Flow Interest Coverage, Cash Flow to Net Income, dan Cash Return on Sales.

3. Rasio Aktivitas, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimilikinya, terbagi menjadi Total Assets Turnover, Account Receivable Turnover, Inventory Turnover,Average

(4)

Rosalina (2005) Menjelaskan Bahwa, Analisis korelasi adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara satu variable dengan variable lainnya.

4. Rasio Rentabilitas, menunjukkan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, terbagi

menjadi Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Operating Return on Assets, Return on Equity, dan

Operating Ratio.

5. Rasio Pasar, menunjukan informasi penting perusahaan dan diungkapkan dalam basis per saham, terbagi

menjadi Dividen Yield, Dividen per Share, Earning per Share, Dividen Payout Ratio, Price Earning Ratio,

Book Vakue per Share, dan Price To Book Value.

Dapat diambil kesimpulan bahwa dari suatu laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, struktur modal perusahaan, distribusi aktiva, keefektifan aktiva. Hasil yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar, nilai-nilai buku tiap lembar saham perusahaan yang bersangkutan, serta untuk mempertanggungjawabkan kepada pihak manajemen.

SAHAM

Saham (common stock) menarik bagi investor karena berbagai alasan. Bagi beberapa investor, membeli saham merupakan cara untuk mendapatkan kekayaan besar (capital-gain) dengan relative cepat; bagi lainnya, saham memberikan penghasilan berjalan (deviden).

Sifat dasar investasi saham adalah memberikan peran serta bagi investor dalam laba perusahaan. Peran serta

itulah yang merupakan sumber nilai dari saham. Setiap pemegang saham merupakan sebagian pemilik perusahaan, sehingga mereka berhak atas sebagian dari laba perusahaan. Namun, hak tersebut tidak tanpa batas karena pemegang saham adalah pemilik residual dari perusahaan.

Sentanoe (1995) Rasio saham menunjukan bagian dari laba perusahaan, deviden, dan modal yang dibagikan pada setiap saham.

1. Laba per saham (earnings per share / EPS), mengukur besarnya laba yang diberikan kepada pemegang saham. Laba Bersih Setelah pajak-Pembayaran Deviden Preferensi

EPS= JumlahSaham BiasaYangBeredar (1)

2. Rasio harga / laba (price / earnings ratio /P/ E), merupakan ukuran untuk menentukan bagaimana pasar

member nilai/harga pada saham perusahaan.

(2)

P/E = Harga Saham Biasa : EPS

(5)

Seberapa erat hubungan antara dua atau lebih variable disebut koefisien korelasi (r), dimana :

n∑xy- ∑(x) . ∑(y)

r =

√((n∑x

2

)

- ∑(x)

2

)

√(n ∑

y2

- ∑y)

2)

Adapun ketentuan nilai koefisien korelasi (r), adalah sebagai berikut :

1. Apabila r = 0 maka kedua variable itu tidak mempunyai hubungan sama sekali

2. Apabila r = +1 (positif), maka hubungan antara kedua variable bersifat sempurna dan searah, artinya apabila variable bebas bertambah besar maka variable tidak bebaspun bertambah besar

3. Apabila r = -1 (negative), maka hubungan antara dua variable bersifat sempurna dan terbalik artinya apabila variable bebas bertambah besar maka variable tidak bebas semakin kecil, atau sebaliknya apabila variable bebas bertambah kecil maka variable tidak bebas semakin besar.

4. Apabila r = > 0,6 maka hubungan antara variable dianggap kuat dan erat. 5. Apabila r = < 0,6 maka hubungan antara variable dianggap lemah.

METODE PENELITIAN

Objek penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak pada sektor industri pertambangan. Penulis mengambil objek dua perusahaan

pertambangan yang bergerak di bidang

industri logam mulia yaitu perusahaan PT Aneka Tambang Tbk dan PT Timah Tbk.

Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekuder yaitu data laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal. Serta data statistik harga saham penutupan perusahaan.

Setelah perhitungan dengan rasio pasar saham, penulis menggunakan analisis korelasi sederhana.

Variabel Peneitian

1. Variabel Bebas (Independent Variable) 1. ROE (Return On Equity)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba atas modalnya sendiri

Laba Bersih

ROE = _________________ x100

(1)

(6)

2. EPS (Earning per Share)

menunjukkan bagian laba untuk setiap saham. EPS menggambarkan profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi nilai EPS maka semakin besar laba yang dihasilkan perusahaan.

Laba Bersih Setelah Pajak

(2)

EPS = Jumlah Saham yang Beredar

3. PER (Price Earning Ratio)

menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. PER dihitung dalam satuan kali. Bagi investor semakin kecil PER suatu saham, semakin bagus, karena saham tersebut termasuk dalam kategori murah.

Harga Saham

PER =

EPS

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah data statistik harga saham. Harga saham yang digunakan adalah data harga saham penutupan perusahaan.

Alat Analisis

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi sederhana. Yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Seberapa erat hubungan antara dua atau lebih variabel disebut koefisien korelasi (r), dimana :

r =

n ∑xy - ∑(x) . ∑(y)

(4)

(3)

(7)

√((n∑x

2)

-

∑(x)

2 ).

√(n∑y

2

-(

∑y)

2 )

(8)

HASIL DAN PEMBAHASAN

PT Aneka Tambang Tbk

Daftar Laba Bersih Setelah Pajak, Modal Pemilik, Jumlah Saham Beredar, Harga Saham, ROE, EPS, dan PER

Tahun Laba Bersih Modal Jumlah Saham

Beredar

Harga Saham ROE (%) EPS (Rp) PER (kali) 2000 383.154.961 1.750.306.982 1.230.769 1.050 21,89 311,31 3,37 2001 358.155.343 1.919.725.155 1.230.769 900 18,66 291 3,09 2002 202.022.820 1.939.342.400 1.907.691 1.225 10,42 105,89 11,57 2003 226.550.749 1.783.511.688 1.907.691 825 14,95 118,76 6,95 2004 807.108.655 2.478.140.709 1.907.691 1.075 32,57 423,08 33,09 2005 841.935.961 3.029.642.904 1.907.691 2.350 27,79 441,34 5,32 2006 1.552.777.307 4.281.602.475 1.907.691 4.450 36,23 162,79 27,33 2007 5.132.460.443 8.763.578.938 1.907.691 14.000 58,57 538,08 26,02 2008 1.368.139.165 8.063.137.821 1.907.691 3.250 16,97 143,48 22,65 2009 604.307.088 8.148.939.490 1.907.691 1.980 7,42 63,46 31,20

Berikut hasil korealsi pada PT Aneka Tambang Tbk

Tabel 1

PT Aneka Tambang Tbk.

Korelasi Return On Equity (X1) dengan Harga Saham (Y)

Tahun X1 Y X1 . Y X12 Y2 2000 21,89 1.050 22.984,5 479,17 1.102.500 2001 18,66 900 16.794 348,19 810.000 2002 10,42 1.225 12.764,5 108,57 1.500.625 2003 14,95 825 12.333,75 223,50 680.625 2004 32,57 1.075 35.012,75 1.060,80 1.155.625 2005 27,79 2.350 65.306,5 772,28 5.522.500 2006 36,23 4.450 161.223,5 1.312,61 19.802.500 2007 58,57 14.000 819.980 3.430,44 196.000.000 2008 16,97 3.250 55.152,5 287,98 10.562.500 2009 7,42 1.980 14.691,6 55,05 3.920.400 Total 245,47 31.105 1.216.243,6 8.078,59 241.057.275

(9)

Correlations PT Aneka Tambang Tbk

Harga Saham Roe

Pearson Correlation Harga Saham 1.000 .831

Roe .831 1.000

Sig. (1-tailed) Harga Saham . .001

Roe .001 .

N Harga Saham 10 10

Roe 10 10

Tabel 2

PT Aneka Tambang Tbk.

Korelasi Earning Per Share (X2) dengan Harga Saham (Y)

Tahun X2 Y X2 . Y X22 Y2 2000 311,31 1.050 326.875 96.913,92 1.102.500 2001 291 900 261.900 84.681 810.000 2002 105,89 1.225 129.715 11.212,69 1.500.625 2003 118,76 825 97.977 14.103,94 680.625 2004 423,08 1.075 454.811 178.996,68 1.155.625 2005 441,34 2.350 1.037.149 194.780,99 5.522.500 2006 162,79 4.450 724.415 26.500,58 19.802.500 2007 538,08 14.000 7.533.120 289.530,08 196.000.000 2008 143,48 3.250 466.310 20.586,51 10.562.500 2009 63,46 1.980 125.650 4.027,17 3.920.400 Total 2.599,19 31.105 11.157.922 921.333,56 241.057.275

(Sumber : PT Aneka Tambang Tbk. Data Diolah)

Harga Saham EPS

Pearson Correlation Harga Saham 1.000 .991

Korelasi EPS .991 1.000

Sig. (1-tailed) Harga Saham . .000

Korelasi EPS .000 .

N Harga Saham 10 10

(10)

Tabel 3

PT Aneka Tambang Tbk

Korelasi Price Earning Ratio (X3) dengan Harga Saham (Y)

Tahun X3 Y X3 . Y X32 Y2 2000 3,37 1.050 3.538,5 11,35 1.102.500 2001 3,09 900 2.781 9,55 810.000 2002 11,57 1.225 14.173,25 133,86 1.500.625 2003 6,95 825 5.733,75 48,30 680.625 2004 33,09 1.075 35.571,75 1.094 1.155.625 2005 5,32 2.350 12.502 28,30 5.522.500 2006 27,33 4.450 121.618,5 746,93 19.802.500 2007 26,02 14.000 364.280 677 196.000.000 2008 22,65 3.250 73.612,5 513 10.562.500 2009 31,20 1.980 61.776 973,44 3.920.400 Total 170,59 31.105 695.587,25 4.235,73 241.057.275

(Sumber : PT Aneka Tambang Tbk. Data Diolah)

Harga Saham PER

Pearson Correlation Harga Saham 1.000 -.033

PER -.033 1.000

Sig. (1-tailed) Harga Saham . .464

PER .464 .

N Harga Saham 10 10

PER 10 10

PT Timah Tbk

Daftar Laba Bersih Setelah Pajak, Modal Pemilik, Jumlah Saham Beredar, Harga Saham, ROE, EPS, dan PER

Tahun Laba Bersih Modal Jumlah Saham

Beredar Harga Saham

ROE

(%) EPS(Rp) PER(kali)

2000 331.567 1.601.661 503.302 2.400 20,70 659,00 3,64 2001 36.775 1.492.816 503.302 1.725 2,46 73,00 23,63 2002 11.278 1.488.252 503.302 575 0,76 22,00 26,13 2003 36.497 1.343.033 503.302 750 2,70 73,00 10,27 2004 177.907 1.509.256 503.302 11.650 11,78 353,48 32,96 2005 107.499 1.534.033 503.302 2.300 7,00 214,58 10,72 2006 208.147 1.676.629 503.302 1.930 12,41 413,56 4,66 2007 1.784.592 3.359.046 503.302 11.650 53,12 355,00 32,82 2008 1.342.358 3.820.581 503.302 33.950 35,13 267,00 127,15 2009 313.751 3.430.064 503.302 1.360 9,15 623,00 3,14

(11)

Berikut hasil korelasi pada PT Timah Tbk

Tabel 4 PT Timah Tbk.

Korelasi Return On Equity (X1) dengan Harga Saham (Y)

Tahun X1 Y X1 . Y X12 Y2 2000 20,70 2.400 49.680 428,49 5.760.000 2001 2,46 1.725 4.243 6,20 2.975.625 2002 0,76 575 437 0,56 330.625 2003 2,70 750 2.025 7,29 562.500 2004 11,78 11.650 137.237 138,76 135.722.500 2005 7,00 2.300 16.100 49,00 5.290.000 2006 12,41 1.930 23.951 154,00 3.724.900 2007 53,12 11.650 618.848 2.822 135.722.500 2008 35,13 33.950 1.192.663 1.234 1.152.602.500 2009 9,15 1.360 12.444 83,72 1.849.600 Total 155,21 68.290 2.057.628 4.924,02 1.444.540.750

(Sumber : PT Timah Tbk. Data Diolah)

Harga Saham ROE

Pearson Correlation Harga Saham 1.000 .636

ROE .636 1.000

Sig. (1-tailed) Harga Saham . .024

ROE .024 .

N Harga Saham 10 10

ROE 10 10

Tabel 5 PT Timah Tbk.

Korelasi Earning Per Share (X2) dengan Harga Saham (Y)

Tahun X2 Y X2 . Y X22 Y2 2000 659,00 2.400 1.581.600 434.281 5.760.000 2001 73,00 1.725 125.925 5.329 2.975.625 2002 22,00 575 12.650 484 330.625 2003 73,00 750 54.750 5.329 562.500 2004 353,48 11.650 4.118.042 124.948 135.722.500 2005 214,58 2.300 493.534 46.044 5.290.000 2006 413,56 1.930 798.170 171.031 3.724.900 2007 355,00 11.650 4.135.750 126.025 135.722.500 2008 267,00 33.950 9.064.650 71.289 1.152.602.500 2009 623,00 1.360 847.280 388.129 1.849.600 Total 3.053,62 68.290 21.232.351 1.372.889 1.444.540.750

(12)

Harga Saham EPS

Pearson Correlation Harga Saham 1.000 .018

EPS .018 1.000

Sig. (1-tailed) Harga Saham . .480

EPS .480 .

N Harga Saham 10 10

EPS 10 10

Tabel 4.12 PT Timah Tbk.

Korelasi Price Earning Ratio (X3) dengan Harga Saham (Y)

Tahun X3 Y X3 . Y X32 Y2 2000 3,64 2.400 8.736 13,25 5.760.000 2001 23,63 1.725 40.761,75 558,37 2.975.625 2002 26,13 575 15.024,75 682,77 330.625 2003 10,27 750 7.702,5 105,47 562.500 2004 32,96 11.650 383.984 1.086,36 135.722.500 2005 10,72 2.300 24.656 114,92 5.290.000 2006 4,66 1.930 8.993,8 21,71 3.724.900 2007 32,82 11.650 382.353 1.077,15 135.722.500 2008 127,15 33.950 4.316.742,5 16.167,12 1.152.602.500 2009 3,14 1360 4.270,4 9,86 1.849.600 Total 275,12 68.290 5.193.224,7 19.836,98 1.444.540.750

(Sumber : PT Timah Tbk. Data Diolah)

Harga Saham PER

Pearson Correlation Harga Saham 1.000 .957

PER .957 1.000

Sig. (1-tailed) Harga Saham . .000

PER .000 .

N Harga Saham 10 10

PER

(13)

PENUTUP

Dari hasil analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa kinerja keuangan pada PT Aneka Tambang Tbk dilihat dari Return On Equity (ROE), EPS, PER mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ketahunnya, akan tetapi penurunannya tidak terlalu besar. Begitu juga pada PT Timah Tbk

Terdapat hubungan yang signifikan antara kinerja keuangan dengan harga saham pada kedua perusahaan sektor pertambangan.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. 2006. Pengantar Pasar Modal. Jakarta. Rineka Cipta Arifin, Ali. 2007. Membaca Saham. Yogya. Andi

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhrudin. 2001. Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Edisi Kedua. Jakarta. Salemba Empat

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat.

Jogiyanto. 1998. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Pertama. Yogya. BPFE Kertonegoro, Sentanoe. 1995. Analisa dan Manajemen Investasi. Jakarta. Widya Press Kusumadiyanto, Andra. 2006. Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Kelompok

Industri Rokok. Fakultas Ekonomi. Universitas Widyatama. Bandung

Lembaga Pengembangan Pasar Modal Lepma. 2001. Modul Kursus Pasar Modal. Depok. Universitas Gunadarma Riyanto, Bambang. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Yogya. UGM

Widjaja Tunggal, Amir. 1995. Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan. Edisi Ke-1. Jakarta. Rineka Cipta. www.idx.co.id

Gambar

Tabel 4 PT Timah Tbk.
Tabel 4.12 PT Timah Tbk.

Referensi

Dokumen terkait

Ini disebabkan telah menunjukkan adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab serta adanya pendelegasian wewenang. Struktur organisasi perusahaan garis lurus menyatakan

berkaitan dengan penelitian penulis karena sama halnya dengan Museum Negeri Propinsi Jambi. yang berusaha melakukan berbagai kegiatan untuk dapat memberikan

Berdasarkan pengujian yang digunakan, kedua sensor telah mampu berfungsi sebagai sistem penghitung jumlah hujan atau tipping bucket beserta sistem pengukur tinggi muka air sungai atau

dioptimalkan dengan pengintegrasian dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di wilayah Tangsel yang dapat menjawab permintaan informasi masyarakat.Untuk

Tempat melakukan penelitian dapur ini adalah di Jakarta Selatan khususnya di daerah Tebet Barat. Jakarta Selatan merupakan wilayah di Jakarta yang banyak dijadikan pilihan sebagai

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukan diatas, secara garis besar penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh dukungan manajemen

Dari Gambar 5 terlihat pada tekanan pembriketan 200 kg/cm 2 nilai ketahanan briket biomasa memiliki trendline yang meningkat seiring waktu penahanan yang

kenaikan pendapatan perseroan diperoleh dari peningkatan volume penjualan dari usaha distribusi sebesar 5 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu dari 824