• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V REKOMENDASI KEBIJAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V REKOMENDASI KEBIJAKAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

115 BAB V

REKOMENDASI KEBIJAKAN

Model Peningkatan Mutu Pendidikan (PMP) yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah menggunakan strategi KONSEP, dipaparkan pada Gambar 15.

Petunjuk: =Tahapan Monitoring

Gambar 15. Peningkatan Mutu Pendidikan melalui strategi KONSEP di Kabupaten Kepulauan Anambas.

(Sumber : Modifikasi Yustina, 2010) T

T4 Ada masalah

Tentukan Program Prioritas Bina kerjasama Buat Program Tentukan Tujuan? T1 ANALISIS SWOT Kondisikan Hubungkaitkan dengan tujuan Secara saintifik Aplikasi Sosial Natural Orientasi,Saintifik

Kaitan dengan kondisi

semulajadi Atur Strategi T2 T3 Pengayaan Hubungkaitkan & Pengalaman Penilaian Perubahan & Penguatan Hasil/Evaluasi Tindakan Sikap Amalkan Tindakan T5

Bila percobaan Environment

Refleksi

(2)

116 Alur pikir strategi KONSEP (CONSEP) disajikan (Gambar 16) dan panduan strategi KONSEP ditampilkan pada gambar 17 berikut.

Gambar 16. Alur Pikir Strategi KONSEP

B. MKKS /MITRA Natural Sosial Environment APLIKASI 1. Pelatihan 2. Lesson study A.MGMP /MITRA 1. Pelatihan 2. Studi Banding C. SISWA / KOMITE / GURU 1. Bimbingan 2. Lomba 3. Studi Banding Partisipasi REPLIKASI 1.Hasil /evaluasi 2,Kendala/hambatan... 3.Refleksi 4.Pengembangan 5. Karya ilmiah 1. Sosialisasi 2. Pengembangan Perbaikan Berkelanjutan (PPB) KELEMAHAN? PROGRAM? KERJASAMA?

Konstruk 1.TIM (analisis SWOT)

2. Pelaksana dan Peserta 3. Penilai/Mentor) 4.Monitoring 5.Pendanaan, Sasaran. 6.Mitra/Pendamping A. GURU Orientasi PROGRAM 1.Pengembangan perangkat 2. Pengembanga buku ajar 3.Pengembangan penilaian 4. Pembelajaran inovatif & PTK

B. KEPSEK C. SISWA 1.Manajemen Administrasi 2. Supervisi 1. Ekstrakurikuler 2. Konseling 3. Karya Kreatif-inovatif 4. Karya Ilmiah

(3)

117 Gambar 17. Panduan Strategi KONSEP

5.1 Konsep dan Implementasi Strategi KONSEP

1. Pengertian Strategi KONSEP

Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai tujuan, dengan kata lain, strategi adalah a plan of operation achieving (Sanjaya, 2007). Konsep merupakan ide abstrak yang menjadikan seseorang dapat mengklasifikasi benda atau kejadian (Bell et al. 1986) dalam Yustina1 (2010). Lebih lanjut menurut Bell suatu konsep dapat dipelajari dengan mendengar, memegang, mendiskusikan atau memikirkan berbagai hal/ contoh.

Konsep dapat diperoleh melalui pembentukan konsep dan asimilasi konsep.

ktifitas

Natural (sesuaikan dengan kondisi) Sosial dan Environment untuk diterapkan/aplikasikan.

Kerja sama dalam interaksi sosial  Interpersonal

 Tanggung jawab  Komunikasi interaktif Target masa datang

Konstruk Kerjasama Orientasi (programkan sesuai tujuan)

Partisipasi mencapai produktivitas Tinggi untuk dikembangkan.

Panduan Strategi KONSEP

Sumber: Modifikasi Yustina (2010) Fasilitasi Diknas

Fasilitasi Mitra (pendana) Fasilitasi Pendamping Fasilitasi Wadah MKKS Fasilitasi Wadah MGMP

 Inventarisasi Kekurangan/kelemahan  Upaya Perbaikan

 Tujuan dan kontribusi .

 Strategi Pelaksanaan & Pencapaian.  Implementasi .

Merancang dan merefleksi diri Penggunaan alat teknologi dengan pengembangan diri.

Penghasil produktivitas yang berkualitas dan membina karakter. peserta didik

(4)

118 Perolehan konsep melalui pembentukan bersifat induktif, sedangkan perolehan konsep melalui asimilasi bersifat deduktif, yaitu seseorang belajar arti konsep baru melalui berbagai penyajian kriteria dari konsep yang ada. Dan pencapaian konsep melalui dua tahap, yaitu tingkat diskriminasi dan generalisasi.

Strategi “Konstruktif, Orientasi, Natural, Sosial, Environment, dan Partisipasi” disingkat (KONSEP) pada Gambar.15 KONSEP dalam penelitian (Yustina2, 2010) mengandung makna yaitu :

Konstruktif (bentukan/bangun, tidak serta-merta tetapi melalui tahapan-tahapan)….

Orientasi (sasaran/penijauan melalui pengetahuan/pengalaman) mengenai wawasan target ... Natural (alami, pengetahuan yang dimiliki) secara berkelanjutan (regenerative)….

Sosial (berkelompok dan berkomunikasi) menentukan sikap untuk mencapai tujuan….

Environment/lingkungan (pengalaman di lingkungan peserta) diperlukan untuk…

Partisipasi (perubahan/ penguatan pengetahuan/keterampilan melalui refleksi) berupa tindakan yang diterapkan melalui pengembangan …

Definisi KONSEP adalah deskripsi tentang sesuatu objek, fenomena, kejadian atau sesuatu gagasan maupun formulasi untuk memudahkan pemahaman pengkaji/peserta terhadap suatu yang dipelajari/kegiatan yang dilakukan. Berlandaskan teori Piaget dan dipengaruhi falsafah sains-nya Toulmin dalam Suparno (2009) yang mengatakan bahwa bagian terpenting dari pemahaman manusia adalah perkembangan konsep secara evolutif, dengan terus manusia berani mengubah ide-idenya. Dengan begitu, konsep adalah jembatan atau penghubung bagi perkembangan pengetahuan/keterampilan seseorang yang dimulai dari individu itu sendiri.

2. Tahapan strategi KONSEP

Strategi KONSEP dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (PMP) terdiri dari 5 tahap, yaitu:

(5)

119 Tahap 1 (T1) Konstruksi adalah tahap mengkonstruksi kegiatan yang dilakukan pada awal kegiatan atau/ membangun program, dalam tahap ini antara lain dilakukan :

1. Inventarisasi kekurangan, kendala, kekuatan, hambatan dan peluang dikalangan pendidik dan tenaga kependidikan.

2. Bina/bangun kerjasama dengan pihak terkait seperti Diknas, MGMP,MKKS, LPMP, perguruan tingi dan mitra atau pendamping lainnya, sebaiknya dimulai dari organisasi yang penentu atau dari bawah (guru, MGMP, MKKS , Komite sekolah, Diknas dst)

3. Tentukan/bangun program prioritas (utama), yang disesuaikan dengan kondisi dan keperluan yang urgen (keadaan alam terkait alat transportasi, jadwal efektif sekolah dan guru, keadaan sosial masyarakat, dsb..)

Tahap 2 (T2) Orientasi adalah tahap orientasi/ menentukan tujuan atau sasaran dari kegiatan tersebut dalam mempersiapkannya, kegiatan antaranya adalah:

1. Tetapkan tujuan/sasaran (Orientasi) yang bertanggung jawab untuk manfaat, kontribusi, produk yang dihasilkan/ ditargetkan, pelaksana/pelaku pada mekanisme pelaksanaan, mekanisme penilaian dan pengawasan, pertanggungjawban serta biaya dan pengelolaan secara tramsparan dan jelas dari kegiatan tersebut.

2. Tetapkan stragi yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut meliputi peserta, pelaksana, tempat, waktu, dan pembiayaan serta teknik pelaksanaan, penilaian (alat dan instrumen), pengawasan ( instrumen observasi) dan pertanggungjawaban, teknik koordinasi abntar anggota/tim).

Tahap 3 (T3), Natural tahap pelaksanaan secara alami (Natural) sesuai dengan kebutuhan /apa adanya , dalam hal ini mencakup :

(6)

120 a) Kondisi musim angin utara/selatan yang menyebabkan gelombang tinggi sehingga

menghambat kelancaran transportasi.

b) Kalender sekolah (jadwal efektif sekolah, libur, dan kegiatan lainnya dimasyarakat tempatan).

2. Mengumpulkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan setempat, seperti: keterampilan apa yang sesuai dengan keperluan pendidik/siswa yang perlu ditingkatkan..

3. Mengidentifikasi pencapaian dan memprioritaskan bidang untuk prioritas peningkatan.

4. Melaksanakan monitor dan mengkaji kemajuan, kendala/hambatan.

5. Masukan digunakan untuk pengembangan/merencanakan program berdasarkan identifikasi.

Tahap 4 (T4), Sosial dan Environmen tahap memantau kemajuan, dan pendapat antar peserta melalui diskusi (Social) atau interaksi dengan kepentingan sekarang dan mendatang yang dikaitkan dengan kondisi lingkungan/tempatan (Environment) dan kepentingan pendidikan untuk masa mendatang, kegiatan ini antaranya :

1. Menganalisa pelaksanaan kegiatan ditinjau dari kepentingan sosial dan lingkungan masyarakat sekolah.

2. Mendiskusikan hasil temuan selama pelaksanaan kegiatan berlangsung.

3. Memfasilitasi pelaksanaan refleksi diri melalui penelitian tindakan kelas (pelaksanaan pembelajaran inovatif)

4. Membimbing pembuatan laporan (jika melakukan penelitian tindaka kelas), membuat artikel dsb.

5. Memfasilitasi pertemuan peserta dalam wadah ilmiah (seminar, lokakarya, pelatihan dan sebagainya).

(7)

121 Tahap 5 (T5) Partisipasi adalah kegiatan (partisipasi) atau tindakan dalam penguatan, pengayaan serta pengembangan atau pengamalan melalui:

1. Menularkan pengetahuan melalui tutor sebaya.

2. Membimbing guru muda ( guru yang kurang pengalamannya dalam kegiatan ybs). 3. Membentuk kelompok Lesson study dan guru magang.

4. Membina anggota kelompok MGMP melalui pelatihan , dapat didamping oleh pakar, narasumber dari institusi lain (misalnya perguruan tinggi).

3. Operasional Strategi KONSEP

Operasional strategi KONSEP ini, merupakan suatu kegiatan yang terintegrasi pada setiap tahapannya dalam pelaksanaan, pengawasan/monitoring maupun penilaian. Jadi setiap aktivitas individu/peserta mempunyai makna yang sangat penting dalam proses membangun suatu konsep, dalam hal ini penilaian keterampilan proses mempunyai nilai yang sepadan dengan penilaian produk, selain itu dalam kegiatan ini juga dapat membina keterampilan karakter guru. Dengan demikian pada setiap individu sangat ditutut pengembangan, proaktif, kreatif untuk menghasilkan suatu karya yang inovatif. Melalui strategi KONSEP maka guru mampu mengintropeksi kelemahan-kelemhannya dan mau dan mampu untuk merefleksikannya, dengan demikian strategi KONSEP mencirikan kegiatan yang perbaikannya dibangun dari dasar/bawah (bottom up) atau unit terkecil dari perencana dan pelaksana kegiatan pembelajaran di sekolah (guru).

Dengan demikian kegiatan ini adalah sangat tepat digunakan dalam kelompok kerja sama atau time work. Oleh karena itu wadah profesional guru seperti MGMP dan MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah), merupakan wadah yang paling tepat dalam menggunakan strategi ini, untuk meningkatkan profesional dan keterampilan guru (pendidik), dan tenaga kependidikan. Lima tahapan dalam operasional strategi KONSEP ditampilkan dalam bentuk contoh pada tabel sebagai berikut.

(8)

122 Tabel 16. Tahap 1 Konstruksi melaksanakan analisis SWOT, membangun kerjasama dan

membangun program prioritas No Inventarisasi Kekurangan (Analisis SWOT) Bangun Kerjasama Dengan : Implementasi : 1 Kekuatan 1. Fasilitasi Diknas .. Pendamping: Narasumber dari PSG UR. Pelaksana: MGMP dan MKKS Sasaran: Guru Program : 1.Pengembangan perangkat pembelajaran. 2. 2 Kelemahan

1. Guru mapel tidak sesuai dengan keahliannya, akibat ... 3 Peluang 1. Adanya wadah MGMP. MKKS .. 4 Kendala/Hambatan

1.Distribusi guru ....dan beban kerja 2. Kualifikasi akademik guru.... 5

Solusi:

1. Tingkatkan keterampilan guru dalam pengembangan perangkat pembelajaran.

Tabel 17. Tahap 2 Orientasi, Menentukan tujuan, strategi, dan teknik pelaksanaan

Tujuan/Sasaran Kegiatan 1 Tempat Keteranga:

Strategi pelaksananan Jadwal Kegiatan

Penilaian Pelaksana: MGMP Kecamatan Siantan

Sasaran: Guru IPA

(Fisika,Kimia,Biolog i dan Sains) 9-1-2012 Pertemuan awal Aula Diknas Kec. Siantan Fasilitator Diknas Pelaksanan Kegiatan MGMP Kec. Siantan 9/1 sd 9/4 Kehadiran Dokumen Pendamping/Mitra Pendamping : Dosen PSG FKIP-UR 9/1 sd 15/1 Aula Diknas Kec. Siantan Tujuan Kegiatan Pelatihan

Pengembangan Perangkat 9/1 sd 15/1 Aula Diknas Kec. Siantan Produk Kegiatan Lanjut Monitoring: Pengawas (P) P .1 P.2 18-1-2012 23-1-2012 Ctt: Ctt: Penilai : Kepsek.1 Mentor 14-2-2012 SMAN1 Siantan 10 BAIK 5 PERBAIK I Instrumen penilaian Produk

(Dokumen)

10-2-2012 SMAN1 Siantan

15 RPP Pendanaan : Swadana guru Guru & Diknas

(9)

123 Tabel 18. Tahap 3 Pelaksanaan kegiatan (natural) sesuai dengan kebutuhan/apa adanya

dengan memantau kemajuan, pencapaian dan pengembangan

14/2 Pembuatan RPP.LKS,penilaian Monitoring oleh koordinator MGMP Baik 20/2 Pembuatan proposal PTK Persiapan perangkat PTK Pembuatan proposal PTK 27/2 Pelaksanaan PTK Monitoring oleh

Peserta MGMP

Siklus 1, selesai Peersiapan perangkat PTK

28/2 Persipaan

perangkat

Diskusi Tim Siklus , 2 Sedang proses 3/3 Pelaksanan PTK sikuls2 Monitoring oleh Peserta MGMP Skor Nilai:

Tabel 19. Tahap 4 Pengembangan dengan mengkondisikan kebutuhan dengan kondisi (sosial dan lingkungan )

No/Tanggal Temuan Refleksi/perbaikan Rencanakan

Pengembangan 1.

2. 3. Nilai:

Tabel 20.Tahap 5 Partisipasi, Refleksi, Pengembangan dengan karya/tindakan No/Tanggal

Refleksi/perbaikan Pengembangan Karya Membina melaui Tutor Sebaya Membina Kelompok Lesson study Membuat Produk: Karya Ilmiah 1. 2. 3. Nilai: 5.2 Rekomendasi

Memperhatikan kendala, hambatan dan peluang dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Kepulauan Anambas, maka peneliti merekomedasikan sebagai berikut :

1. Manfaatkan tenaga guru sesuai dengan keahliannya melalui kerjasama (MKKS), secara silang dengan sekolah yang berdekatan.

(10)

124 2. Buat jadwal aktifitas berprogram peningkatan mutu secara terintegrasi dengan aktivitas guru dan jadwal sekolah, misalnya; jadwal pertemuan guru dalam wadah MGMP.

3. Bina kerjasama melalui MGMP secara lintas sektoral dengan pihak terkait atau pendamping (narasumber, pakar, ahli, instutisi terkait/PSG yaitu Pelatihan Sertifikasi Guru ) untuk pengembangan kualitas profesioanal pendidik dan kepala sekolah. 4. Gunakan strategi KONSEP untuk peningkatan mutu pendidikan melalui kerjasama

antar guru melalui wadah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan wadah MKKS. Manfaatkan wadah MGMP dalam pembinaan pengembangan materi dan perangkat pembelajaran serta program pengembangan sekolah melalui instruktur/tutor sebaya atau melalui lesson study dalam kerjasama guru antar sekolah, kegiatan penelitian bersama, pembuatan buku ajar, pengelolaan dan penerbitan hasil karya guru dan siswa.

5. Programkan pembiayaan untuk pengembangan tenaga pendidik, kependidikan dan pengembangan kegiatan siswa.

6. Bina kerjasama yang baik dengan orang tua siswa melalui komite sekolah, jika perlu libatkan komite sekolah dalam program pengembangan kegiatan siswa.

7. Tingkatkan keterampilan managemen dan supervisi kepala sekolah, dan kembangkan kegiatan tersebut melalui program kegiatan MKKS dan pendamping.

8. Kembangkan program kegiatan siswa (ekstrakurikuler) yang melibatkan kerjasama dengan pihak lain dan masyarakat, misalnya penghijauan, berbagai lomba karya kreatif (sains, seni dan keterampilan hidup).

(11)

125 5.3 Saran

Model yang diajukan dalam penelitian yaitu melalaui strategi KONSEP ini, bersifat lentur/fleksibel (peserta dapat mengeluarkan dan berbagi pendapat) serta dapat digunakan untuk berbagai aktifitas guru yang sifatnya membangun, terutama untuk menghasilkan produk dan karya inovatif melalui kerjasama berkelompok. Pendampingan oleh institusi terkait/narasumber pengembangan sertifikasi guru diperlukan untuk menyamakan persepsi, dan pembaruan informasi. Pengembangan selanjutnya dapat dilakukan oleh guru dan kepala sekolah dalam wadahnya (MGMP dan MKKS) yang difasilitasi oleh Diknas. Kegiatan pada setiap strategi KONSEP mengikuti alur pikir, panduan serta aplikasinaya dapat dikembangkan secara berkelanjutan yang disesuaikan dengan kondisi dan keperluan serta tujuan atau target yang akan dicapai.

Gambar

Gambar 15.  Peningkatan Mutu Pendidikan melalui strategi KONSEP di Kabupaten  Kepulauan Anambas
Gambar 16. Alur Pikir Strategi KONSEP
Tabel 17. Tahap 2 Orientasi, Menentukan tujuan, strategi, dan teknik pelaksanaan
Tabel 20. Tahap 5 Partisipasi, Refleksi, Pengembangan dengan karya/tindakan   No/Tanggal

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah alat praktik yang digunakan pada mata pelajaran cha ssis dan pemindah tenaga adalah 126, nilai efisiensi penggunaan

Jalan raya Pantai utara (Pantura) merupakan jalan raya yang masuk dalam kriteria jalan kelas I yang banyak dilewati kendaraan berat dikarenakan, jalan raya Baluran merupakan

Videotron sebagai media yang digunakan Humas Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah memberikan informasi yang benar dan wajar terkait pecapaian pembangunan Kabupaten

Sampel pada penelitian ini diambil secara acak ( random sampling ), Perbedaan (gain) antara tes awal dan tes akhir diasumsikan merupakan effek dari perlakuan dan selama

Berdasarkan alasan yang dikemukakan diatas, maka penulis mengambil topik penelitian tentang “Pemahaman Mahasiswa Akuntansi Tingkat Akhir di Unair PSAK” dengan mengkaji kendala-kendala

Pada waktu dan tempat tersebut diatas, awalnya terdakwa melintas di jalan Gabu Kelurahan Pancuran Gerobak Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga dengan menggunakan sepeda motor, dan

Hal ini dapat dilihat banyak guru yang mengajar hanya dengan menyampaikan materi kepada siswa, sehingga proses belajar mengajar hanya didominasi oleh guru dan siswa bertindak

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat retrospective dengan pengumpulan data dari rekam medis pasien sindrom nefrotik dari tahun 2011 sampai 2012