• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. THE EFFECT OF ASH OF PALM OIL AND N, P, K FERTILIZER ON THE GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN PLANT (Glycine max (L.) Merr) ON PEAT SOIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. THE EFFECT OF ASH OF PALM OIL AND N, P, K FERTILIZER ON THE GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN PLANT (Glycine max (L.) Merr) ON PEAT SOIL"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT

DAN PUPUK N, P, K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr) DI

TANAH GAMBUT

THE EFFECT OF ASH OF PALM OIL AND N, P, K

FERTILIZER ON THE GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN

PLANT (Glycine max (L.) Merr) ON PEAT SOIL

Nursida Sari 05071181520091

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)

SUMMARY

NURSIDA SARI. The Effect of Ash of Palm Oil and N, P, K Fertilizer on The

Growth and Yield of Soybean Plant (Glycine max (L.) Merr) on Peat Soil (surpervised by MUHAMMAD AMMAR and ASTUTI KURNIANINGSIH).

This research aimed to determine the effects of ash of palm oil and N, P, K fertilizer to the growth and yield of soybean in peat soil. This study was conducted from September 2018 to December 2018 in North Indralaya. The variety of Soybean seed used was Anjasmoro. The study used a factorial completely randomized design 4x3x2. There are two factors, First factor was ash of palm oil (A) (0 g/plant, 25 g/plant, 50 g/plant, and 75 g/plant). The second factor was N, P, K Fertilizer (P) (Dose of recommendation fertilizer and ½ dose of recommendation fertilizer). Based on the result, ash of palm oil and N, P, K fertilizer already showing signs improve plant growth in tabulation there is a tendency additions ash of palm oil on plant height and N, P, K fertilizer on the number of leaves.

(3)

RINGKASAN

NURSIDA SARI. Pengaruh Pemberian Abu Janjang Kelapa Sawit Dan Pupuk N,

P, K Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Di Tanah Gambut (Dibimbing oleh MUHAMMAD AMMAR dan ASTUTI

KURNIANINGSIH).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dengan pemberian abu janjang kelapa sawit dan pupuk N, P, K di tanah gambut. Penelitian dilaksanakan di Indralaya Utara pada bulan September 2018 hingga Desember 2018. Penelitian menggunakan benih kedelai varietas Anjasmoro. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial 4x2x3. Terdapat dua faktor, Faktor pertama: Dosis abu janjag kelapa sawit (A) (0 g/tanaman, 25 g/tanaman, 50 g/tanaman, dan 75 g/tanaman). Faktor kedua: Pupuk N, P, K (P) (Dosis pupuk anjuran dan (½ Dosis pupuk anjuran). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian abu janjang kelapa sawit sudah menunjukkan tanda-tanda memperbaiki pertumbuhan tanaman yang secara tabulasi ada kecenderungan penambahan abu janjang kelapa sawit terhadap tinggi tanaman dan pupuk N, P, K terhadap jumlah daun.

Kata kunci: Kedelai, Abu Janjang Kelapa Sawit, Pupuk N, P, K. .

(4)

PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT

DAN PUPUK N, P, K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr) DI

TANAH GAMBUT

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

Nursida Sari 05011281520091

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(5)
(6)
(7)
(8)

Universitas Sriwijaya

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Banyuasin, pada tanggal 13 Desember 1998 dari pasangan Bapak Amril dan Ibu Aswaria. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar SDN 11 Banyuasin III diselesaikan pada tahun 2009. Pendidikan Menengah Pertama di SMPN 1 Banyuasin III diselesaikan pada tahun 2012. Pendidikan Menengah Atas di MAN 1 Banyuasin III diselesaikan pada tahun 2015. Sejak 2015 penulis tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya melalui jalur SNMPTN.

Pada tahun 2015-2019 penulis aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi (HIMAGROTEK) sebagai anggota. Pada tahun 2015-2017 aktif dalam organisasi Unit Kerja Komunitas Pramuka Universitas Sriwijaya sebagai anggota. Pada tahun 2016-2017 aktif dalam organisasi lembaga dakwah kampus (LDF) Badan Wakaf dan Pengkajian Islami Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya sebagai staff ahli IMC (Islamic Media Center). Pada tahun 2017-2018 aktif dalam organisasi badan otonom komunitas riset mahasiswa (BO KURMA) Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya sebagai badan pengurus harian menjabat sebagai ketua duta Humas, Komunikasi, dan Informasi.

(9)

iv

Universitas Sriwijaya

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Abu Janjang Kelapa Sawit dan Pupuk N, P, K terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr)”. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yaitu:

1. Kepada Bapak Dr. Ir. Muhammad Ammar, M.P. dan Ibu Astuti Kurnianingsih, S.P,.M.Si. selaku dosen pembimbing, yang telah bersedia memberikan bimbingan, arahan serta petunjuk selama penyusunan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

2. Kepada dosen penguji skripsi Bapak Ir. Teguh Achadi, M.P. dan Ibu Ir. Sri Sukarmi, M.P. yang telah memberikan masukan dan pengarahan dalam

penyelesaian skripsi ini.

3. Kepada kedua orang tua ku yaitu Bapak Amril dan Ibu Aswaria yang telah memberikan doa, semangat, dan motivasinnya.

4. Kepada saudara kandung penulis yaitu Muhammad Fikri dan saudari Silvi Aliyah Zahra yang telah memberikan semangat dan doanya.

5. Kepada keluarga Agroekoteknologi 2015 yaitu Nia, Andini, Marina, Laili, dan Villian serta saudari Evi yang telah menemani penulis semasa kuliah dan yang tak dapat ku sebut satu per satu terima kasih atas bantuan dan semangatnya. 6. Kepada sahabat penulis (Rosa dan Aas) yang telah memberikan support,

semangat, dan motivasinya kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Semoga laporan penelitian ini memberikan sumbangan ilmu pemikiran yang bermanfaat bagi kita semua.

Indralaya, Juli 2019

Penulis

(10)

Universitas Sriwijaya

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 2

1.3. Hipotesis ... 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1. Tanaman Kedelai ... 3

2.2. Syarat Tumbuh ... 5

2.3. Tanah Gambut ... 5

2.4. Amelioran (Abu Janjang Kelapa Sawit) ... 6

2.5. Pupuk N, P , dan K ... 7

BAB 3. PELAKSANAAN PENELITIAN... 9

3.1. Tempat dan Waktu ... 9

3.2. Alat dan Bahan ... 9

3.3. Metode Penelitian ... 9

3.4. Cara Kerja ... 9

3.4.1. Persiapan Media Tanam ... 9

3.4.2. Penanaman ... 10

3.4.3. Aplikasi Pemupukan ... 10

3.4.4. Pemeliharaan ... 10

3.4.5. Pemanenan ... 11

3.5. Peubah yang Diamati ... 11

3.5.1. Tinggi Tanaman (cm) ... 11

3.5.2. Jumlah Daun (helai) ... 11

3.5.3. Jumlah Cabang Produktif ... 11

3.5.4. Jumlah Polong per Tanaman ... 11

3.5.5. Jumlah Biji per Tanaman... 11 iv

(11)

Universitas Sriwijaya

3.5.6. Berat Polong per Tanaman (g) ... 11

3.5.7. Berat Biji per Tanaman (g) ... 12

3.5.8. Berat 100 Biji (g) ... 12

3.6. Analisis Data ... 12

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 13

4.1. Hasil ... 13

4.1.1. Tinggi Tanaman (cm) ... 14

4.1.2. Jumlah Daun (helai) ... 14

4.1.3. Jumlah Cabang Produktif ... 15

4.1.4. Jumlah Polong per Tanaman ... 16

4.1.5. Jumlah Biji per Tanaman... 16

4.1.6. Berat Polong per Tanaman (g) ... 17

4.1.7. Berat Biji per Tanaman (g) ... 18

4.1.8. Berat 100 Biji (g) ... 18

4.2. Pembahasan ... 20

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 23

5.1. Kesimpulan ... 23

5.2. Saran ... 23

DAFTAR PUSTAKA ... 24

LAMPIRAN ... 28

(12)

Universitas Sriwijaya

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1.1. Hubungan abu janjang kelapa sawit terhadap peubah tinggi

tanaman (cm) ... 14 Gambar 4.1.2. Pengaruh pupuk N, P, K terhadap peubah jumlah daun

(helai) ... 15 Gambar 4.1.3. Pengaruh abu janjang kelapa sawit dan pupuk N, P, K

terhadap peubah jumlah cabang produktif ... 15 Gambar 4.1.4. Pengaruh perlakuan abu janjang kelapa sawit dan pupuk

N, P, K terhadap jumlah polong per tanaman kedelai ... 16 Gambar 4.1.5. Pengaruh perlakuan abu janjang kelapa sawit dan pupuk

N, P, K terhadap jumlah biji per tanaman kedelai. ... 17 Gambar 4.1.6. Pengaruh perlakuan abu janjang kelapa sawit dan pupuk

N, P, K terhadap berat polong per tanaman kedelai (g). ... 17 Gambar 4.1.7. Pengaruh perlakuan abu janjang kelapa sawit dan pupuk

N, P, K terhadap berat biji per tanaman kedelai (g). ... 18 Gambar 4.1.8. Pengaruh perlakuan abu janjang kelapa sawit dan pupuk

(13)

Universitas Sriwijaya

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Perhitungan Analisis Keragaman Peubah Tinggi Tanaman ... 28

Lampiran 2. Perhitungan Kebutuhan Pupuk N, P, K per Tanaman ... 31

Lampiran 3. Deskripsi Varietas Anjasmoro ... 33

Lampiran 4. pH Awal dan Akhir Tanah Gambut ... 34

(14)

Universitas Sriwijaya

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kedelai (Glycine max (L.) Merr) merupakan salah satu komoditas penting yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Tanaman kedelai juga dikenal dikalangan masyarakat sebagai tanaman palawija yaitu tanaman yang ditanam setelah padi sawah, terdapat 32 % karbohidrat, 35 % protein, 18 % lemak, dan 15 % air. Kedelai memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan dengan kacang tanah dan kacang hijau (Wirawan dan Wahyuni, 2004). Kedelai termasuk dalam komoditas pangan utama setelah padi dan jagung karena dapat memenuhi kebutuhan protein nabati bagi masyarakat, baik dengan dikonsumsi secara langsung maupun digunakan sebagai bahan baku berbagai industri makanan (Zakaria, 2010).

Menurut Anwar (2014), kedelai juga merupakan salah satu tanaman semusim yang dapat dibudidayakan pada lahan marginal. Tanah gambut di gunakan sebagai media tanam yang tergolong dalam miskinnya unsur hara yang terkandung pada tanah gambut baik makro maupun mikro, sifat gambut yang mudah mengering, dan pH yang rendah (kemasaman yang tinggi), dalam hal ini perlunya upaya dalam mengatasi berbagai masalah tersebut yaitu salah satunya dengan pemberian amelioran (pemberian bahan perbaikan tanah/amelioran diantaranya penambahan abu serbuk gergaji, abu vulkan dan jenis abu lainnya), pengelolaan air yang baik, dan pemupukan (Anggraini et al., 2017).

Pemupukan dilakukan dalam tanah gambut karena dapat menambah ketersediaan unsur hara, sehingga meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Miskinnya unsur hara menyebabkan ketidaksuburan pada tanah gambut. Salah satunya dengan pemakaian pupuk buatan akan dihadapkan pada ketersediaan pupuk yang langka dan harga yang relatif mahal, guna mengatisipasi kekurangan pupuk dan mahalnya harga pupuk, maka perlu solusi yang tepat secara ekonomis. Salah satu usaha tersebut adalah pemanfaatan abu janjang kelapa sawit yang merupakan hasil dari sisa pembakaran tandan kelapa sawit didalam incenerator (alat pengabuan) dipengolahan kelapa sawit. Berdasarkan

(15)

Universitas Sriwijaya kandungan abu janjang kelapa sawit memiliki hara K yang tinggi dan Na cukup yang tinggi. Kandungan kalium (K) pengaruhnya terhadap tanah dan tanaman jauh lebih baik karena di abu janjang kelapa sawit juga mengadung unsur hara makro dan mikro lainnya. Selain itu, abu ini bersifat sangat alkalis, sehingga dapat menaikkan pH pada tanah gambut. Kandungan natrium (Na) yang terkandung cukup tinggi dapat menetralkan asam-asam organik meracun seperti asam-asam karboksilat dan asam-asam fenolat (Prasetyo, 1996). Menurut Pahan (2007) unsur hara yang terkandung dalam abu janjang kelapa sawit yaitu K2O sebesar 35-47

%, P2O sebesar 3,5 %; MgO sebesar 6-9,5 %; CaO sebesar 4-6 % serta unsur hara

mikro. Sesuai dengan hasil penelitian Triyadi (2018) dosis abu 50 g/tanaman dapat berpengaruh terhadap bonggol, jumlah pelepah, panjang akar primer dan bobot kering bibit kelapa sawit.

Pupuk yang dibutuhkan tanaman karena dapat meningkatkan unsur hara dalam tanah gambut yaitu salah satunya pupuk yang mengandung unsur N, P, dan K. Pemupukan N, P, dan K sangat dianjurkan karena dapat memacu pertumbuhan tanaman secara umum, berperan dalam pembentukan klorofil, mendorong perkembangan akar dan pembuahan lebih awal (Agustina, 2004). Sesuai dengan pernyataan Purwono dan Purnamawati (2009) dosis anjuran rata-rata pupuk N, P, dan K yaitu antara 250-300 kg/ha Urea, 200 kg/ha SP36 dan 75-100 kg/ha KCl yang cocok pada lahan gambut.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian abu janjang kelapa sawit dan pupuk N, P, K di tanah gambut terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai

1.3 Hipotesis

Adapun hipotesis dari penelitian adalah diduga ada interaksi antara abu janjang kelapa sawit dan pupuk N, P, K

(16)

Universitas Sriwijaya

.

DAFTAR PUSTAKA

A. P. Agrawal. 2002. Role of cell wall degrading enzymes in pod shattering process of soybean. Journal Research communication 58, 1, 82.

Adie, M.M. & A. Krisnawati, 2007. Biologi Tanaman Kedelai, dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto dan H. Kasim (Eds.) Kedelai: Teknik Produksi dan Pengembangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Adisarwanto T. 2007. Kedelai: Budidaya dengan Pemupukan yang Efektif dan Pengoptimalan Peran Bintil Akar. Jakarta : Penebar Swadaya.

Agustina L. 2004. Dasar Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta.

Anggraini, U. D, Islan, dan Syafrinal. 2017. Respon Tanaman Kedelai (Glycine

max L. Merril) Terhadap Tinggi Muka Air Tanah dan Pemberian Dosis

Pupuk Majemuk di Media Gambut. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau 4 (2). hal 1-14.

Anwar, K. 2014. Ameliorasi dan Pemupukan untuk Meningkatkan Produktivitas Kedelai di Lahan Gambut. Prosiding Seminar Nasional “Inovasi Teknologi

Pertanian Spesifik Lokasi”. Hal 353-360.

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI), 2016. Deskripsi Varietas Unggul Kedelai. http:// balitkabi. litbang. pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/ kedelai.pdf. Diakses pada tanggal 17 juli 2019.

Bunemann KE, Frossard E, and Oberson, 2011. Phosphorus in Action: Biological

Processes in Soil Phosphorus Cycling. Berlin: Springer.

Burhanudin dan Nurmansah, 2010, Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang dan Kapur Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Nilam Pada Tanah Merah Kuning, Litro 21 (2), hal 138 – 144.

Dartius. 1990. Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Pertanian Sumatera Utara. Medan. Fransiscus. 2006. Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan

dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogea L). Skripsi Universitas Riau. Pekanbaru.

Geisler M, Venema K. 2011. Transporters and pumps in plant signal. New York: Springer.

(17)

Universitas Sriwijaya Gon, K.J dan R. Hardter. 2003. General oil palm nutrition in International Planters Conference on Mangement for Enhanced Profitability in Plantations. Kuala Lumper; ISP 1994. hal 190-230.

Hartati,. 2009. Pengaruh Abu Janjang Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max (L). Merrill). Skripsi. FP Universitas Muaro Bungo, Jambi.

Haryoko, W,. 2012. Respon Varietas Padi Toleran Asam-asam Organik pada Sawah Gambut dengan Pemberian Abu Tandan Kosong Kelapa Sawit, Universitas Taman Siswa. Jurnal Embrio. 5(2): 76-84.

Hayati, E. M dan F. Rizal. 2010. Pengaruh Jenis pupuk organic dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabe merah (Capsicum annum L).

Jurnal Floratek, 7(2): 11-18.

Hazelton P, and Murphy B. 2007. Interpreting Soil Test. Oxford: CSIRO.

Hidajat, O. O. 1985. Morfologi tanaman kedelai. Dalam S. Somaatmadja, M. Ismunadji, Sumarno, M. Syam, S. O. Manurung, Yuswadi (Eds). Kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. hal 73 – 101.

Idwar, Nelvia dan R. Arianci,. 2014. Pengaruh Campuran Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit, Abu Boiler dan Trichoderma terhadap per Tanaman Kedelai pada Sela Tegakan Kelapa Sawit yang telah Menghasilkan di lahan Gambut. Universitas Riau, Pekanbaru. Jurnal Teknobiologi. V (1): hal 21-29.

Irwan, A.W. 2006. Modul Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill). Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor. Bandung

Khaswarina S. 2001. Keragaan bibit kelapa sawit terhadap pemberiaan berbagai kombinasi pupuk di pembibitan utama. Jurnal Natur Indonesia III (2)

Indonesia.

Mumpung, Y dan S. A. Berry. 2017. Pengaruh Waktu Pemberian dan Dosis Amelioran Abu Janjang Kelapa Sawit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max (L). Merrill) di Tanah Gambut Palangka Raya.

Agrisilvika. 1(1). hal 14-21.

Nainggolan. 1992. Analisa Komponen Kimia dari Abu Janjang Kelapa Sawit.

Laporan Penelitian. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Universitas Sumatera Utara. Medan.

Nurwansyah. 2012. Respon Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Organik dan NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabe Merah (Capsicum annum L). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, Pekanbaru.

(18)

Universitas Sriwijaya Pahan I. 2007. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Manajemen Agribisnis Dari Hulu

hinggga Hilir. Penebar Swadaya, Jakarta.

Panjaitan, Sugiono A, dan Sirait. H. 1983. Pengaruh Pemberian Abu Janjang Sawit terhadap Perubahan Kalium Tukar Tanah pada Ultisol, Regosol dan Aluvial. BPPM. Medan.

Pitojo, S. 2003. Benih Kedelai. Yogyakarta: Kanisius.

Poerwoko, M.S. 1995. Efektivitas dan Efisiensi Analisis Lintas dalam Seleksi Simultan Zuriat Kedelai melalui Persilangan dialil lengkap, Disertasi Doktor, Universitas Padjajaran Bandung.

Poerwowidodo. 1992. Telaah Kesuburan Tanah. Angkasa. Bandung.

Prasetyo, T. B. 1996. Perilaku asam-asam organik meracun pada tanah gambut yang diberi garam Na dan beberapa unsur mikro Cu dalam kaitannya dengan hasil padi. Disertasi PPS IPB. Bogor.

____ 2009. Pemanfaatan abu janjang Kelapa sawit Sebagai Sumber K Pada tanah Gambut Dan pengaruhnya terhadap Produksi Jagung. J.Solum. VI (2). hal 95-100.

Purwono M.S. dan Purnamawati, H. 2009. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan

Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.

Ratmini. NPS. 2012. Karakteristik dan Pengelolaaan Lahan Gambut untuk Pengembangan Pertanian. Jurnal Lahan Suboptimal, 1 (2). hal 197-206. Rini, Mukhtar, dan Rozalinda. 2005. Penggunaan Fly ash (Abu Sisa Boiler Pabrik

Pulp) dan Dregs (Limbah Bagian Recauticizing Pabrik pulp) untuk meningkatkan Mutu Tanah Gambut. Laporan Penelitian Hibah Pekerti

Universitas Riau. Pekanbaru.

Rubio V, Bustos R, Irigoyen ML, Cardona LX, Rojas TM, Paz AJ. 2009. Plant hormones and nutrient signaling. Plant Mol Biol. 69. hal 361–373.

Setyorini D, Adiningsih JS, Rochayati S. 2003. Uji Tanah sebagai Dasar

Penyusunan Rekomendasi Pemupukan. Balai Penelitian Tanah. Pusat

Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. hal 1-50. Sumarno dan A G Manshuri. 2007. Persyaratan Tumbuh dan Wilayah Produksi

Kedelai Di Indonesia. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. hal 74-103.

Triyadi, Slamet. 2018. Pertumbuhan bibit kelapa sawit ( main nursery ) dengan interval penyiraman air dan dosis abu boiler berbeda. Skripsi. FP Universitas Sriwijaya.

(19)

Universitas Sriwijaya Widjaja Adhi, I.P.G., K. Nugroho, D. Ardi S., A. S. Karama. 1992. Sumber daya lahan rawa: potensi, keterbatasan dan pemanfaatan. Dalam : Sutjipto, P. dan Mahyudin Syam. (eds). Pengembangan Terpadu Pertanian Lahan Rawa Pasang Surut dan Lebak. Risalah Nasional Pengembangan Pertanian Lahan Rawa Pasang Surut dan Lebak. Bogor, 3-4 Maret 1992. hal 176-188.

Wirawan B, Wahyuni S. 2004. Memproduksi Benih Bersertifikat. Jakarta: Penebar Swadaya

Zakaria AK. 2010. Program pengembangan agribisnis kedelai dalam peningkatan produksi dan pendapatan petani. J. Litbang Pertanian. 29(4): hal 147–153

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Estimasi Stok Karbon akibat Perubahan Luas Penutupan Lahan di Kawasan Penambangan Terkait dengan Skema REDD (Reduced Emission from Deforestation and Forest

Hasil pengamatan terhadap intensitas penyakit busuk batang yang disebabkan oleh S.rolfsii pada berbagai konsentrasi inokulum dilihat pada Tabel 3... Persentase

Modifikasi model terhadap HSS Gama 1 juga meningkatkan keakuratan pendugaan waktu puncak yang ditunjukkan oleh perubahan nilai ETp dari 0,43 jam menjadi 0 jam, yang berarti

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan efektivitas pemberian nebulizer dengan menggunakan mouthpiece dibandingkan dengan masker pada penderita asma akut di Balai

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Pembangunan kebudayaan tercakup dalam pembangunan bidang sosial budaya dan kehidupan beragama yang terkait erat dengan pengembangan kualitas hidup manusia dan

SISWAKEUDES belum diterapkan oleh DPMD dalam upaya pengawasan SISKEUDES. Seharusnya dilakukan pengawasan melalui aplikasi SISWAKEUDES yang menunjukkan substansi

Anindita Wahyu Kusuma Segenap pimpinan fakultas ilmu kesehatan, karyawan dan dosen, khususnya jurusan kesehatan masyarakat yang telah banyak membekali ilmu.. persatu,