• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa Sumatera Utara"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

Kuesioner Penelitian

No

Responden:...

Dengan Hormat,

Saya yang bernama Rio Siregar, mahasiswa tingkat akhir Departemen Ilmu

Kesejahteraan Sosial Fisip USU sedang mengadakan penelitian, dalam rangka

penyelesaian tugas akhir atau skripsi, dengan judul “Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung

Morawa”.

Kuesioner ini merupakan alat pengumpul data yang diperlukan untuk

melengkapi penulisan skripsi saya. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati saya

mohon kesediaan saudara/i untuk menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner ini

dengan jelas dan lengkap. Atas kesediannya, saya ucapkan banyak terima kasih.

Salam Hormat,

(2)

A. PetunjukPengisian

1. Bacalah setiap pertayaan dibawah ini dengan cermat sebelum saudara

menjawab pertanyaan dengan benar dan jujur.

2. Berilah tanda silang (X) atau tanda kurung (O) untuk jawaban yang

saudara anggap benar.

3. Jika ada pertanyaan yang kurang dimengerti atau ragu, tanyakan

langsung kepada yang menyebarkan angket.

B. IdentitasResponden

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenis kelamin :

4. Pendidikan terakhir :

5. Agama :

6. Suku bangsa

a. Jawa

b. Pakpak

(3)

d. Nias

Lainnya sebutkan : ...

7. Keterampilan yang diambil : a. otomotif b. menjahit c. bordir

C. EfektivitasPelaksanaan Program

C1. Pemahaman Program

8. Darimana saudara/i pertama kali memperoleh informasi mengenai adanya

program pelatihan keterampilan di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR)

Nusa Putera Tanjung Morawa?

a. Petugas Panti

b. Media

c. Keluarga

d. Teman

e. Diri sendiri

9. Apakah anda mengetahui sebelumnya tentang program keterampilan yang

ada di di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung

Morawa?

a. Sangat mengetahui

b. Mengetahui

c. Kurang mengetahui

d. Tidak mengetahui

(4)

10.Apakah saudara/i mengetahui tujuan dari program pelatihan keterampilan

ini?

a. Sangat mengetahui

b. Mengetahui

c. Kurang mengetahui

d. Tidak mengetahui

e. Sangat tidak mengetahui

11.Apakah fasilitas yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan saudara

dalam mengikuti kegiatan program pelatihan keterampilan tersebut?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai e. Sangat tidak sesuai

12.Apakah instruksi/ tenaga pengajaran yang disediakan oleh Panti Sosial

Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa sesuai dengan jenis

keterampilan/ bidangnya?

a. Sangat sesuai

b. Sesuai

c. Kurang sesuai

d. Tidak sesuai

e. Sangat tidak sesuai,

(5)

13.Setelah mendapatkan penjelasan tentang program pelatihan keterampilan

oleh di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa

ini apakah saudara/i langsung memahami program tersebut?

a. Sangat memahami

b. Memahami

c. Kurang memahami

d. Tidak memahami

e. Sangat tidak memahami

14.Bagaimana tanggapan saudara terhadap tingkat kesulitan yang saudara

alami ketika mengikuti program pelatihan keterampilan tersebut?

a. Sangat mudah

b. Mudah

c. Biasa saja

d. Tidak mudah

e. Sangat tidak mudah

(6)

C2. Tepat Sasaran

15.Berdasarkan pengetahuan dan keterangan yang saudara/i terima, apakah

saudara/i memang layak mengikuti program pelatihan keterampilan yang

diberikan oleh pihak Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera

Tanjung Morawa?

a. Sangat layak

b. Layak

c. Kurang layak

d. Tidak layak

e. Sangat tidak layak

16.Apakah program pelatihan keterampilan yang diberikan sesuai dengan

minat/ bakat saudara/i?

a. Sangat sesuai

b. Sesuai

c. Kurang sesuai

d. Tidak sesuai

e. Sangat tidak sesuai

17.Siapakah yang memilih/ menentukan jenis program pelatihan

keterampilan yang saudara/i ikuti?

a. Guru keterampilan

b. Orang tua

c. Teman

(7)

e. Lainnya, sebutkan...

C3. TepatWaktu

18.Berapa kali dilakukan pelatihan keterampilan dalam satu minggu?

a. 4 kali

b. 3 kali

c. 2 kali

d. 1 kali

e. Lain-lain, sebutkan...

19.Apakah selama kurun waktu yang telah ditentukan anda dapat

menyelesaikan pembelajaran sesuai ketepatan waktu program yang

diberikan?

a. Sangat sesuai

b. Sesuai

c. Kurang sesuai

d. Tidak sesuai

e. Sangat tidak sesuai

20.Apakah menurut saudara/i waktu yang diberikan untuk pelatihan

keterampilan sudah terpenuhi?

a. Sangat terpenuhi

b. Terpenuhi

c. Kurang terpenuhi

d. Tidak terpenuhi

(8)

21.Bagaimana menurut saudara/i pelayanan yang diberikan selama mengikuti

program di di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung

Morawa , apakah telah sesuai dengan harapan?

a. Sangat sesuai

b. sesuai

c. Kurang sesuai

d. Tidak sesuai

e. Sangat tidak sesuai

22.Apakah pelatihan keterampilan yang diberikan sesuai dengan jadwal yang

telah ditetapkan?

a. Sangat sesuai

b. Sesuai

c. Kurang sesuai

d. Tidak sesuai

(9)

C4. Tujuan dan Manfaat, meliputi

23.Apakah dengan adanya program pelatihan keterampilan ini bermanfaat

bagi saudara/i?

a. Sangat bermanfaat

b. Bermanfaat

c. Kurang bermanfaat

d. Tidak bermanfaat

e. Sangat tidak bermanfaat

24.Apakah pencapaian materi keterampilan sudah sesuai dengan harapan

saudara/i?

a. Sangat sesuai

b. Sesuai

c. Kurang sesuai

d. Tidak sesuai

e. Sangat tidak sesuai

25.Apakah selama ini saudara/i sangat menerima dengan pelaksanaan

program pelatihan keterampilan di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR)

Nusa Putera Tanjung Morawa ini?

a. Sangat menerima

b. Menerima

c. Kurang merima

d. Tidak menerima

(10)

Alasannya: ...

26.Apakah saudara/i merasakan perubahan signifikan setelah mengikuti

program pelatihan keterampilan ini?

a. Sangat berubah

b. Berubah

c. Kurang berubah

d. Tidak perubahan,

e. Sangat tidak berubah

Alasannya : ...

27.Menurut saudara, apakah semua program pelatihan keterampilan di Panti

Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa perlu

dilanjutkan?

a. Sangat perlu

b. Perlu

c. Kurang perlu

d. Tidak perlu

(11)

C5. Perubahan nyata, meliputi:

28.Apakah keterampilan yang anda terima akan membantu saudara/i kelak

dalam mendapatkan pekerjaan?

29.Apakah menurut anda program pelatihan seperti ini memiliki manfaat

yang besar bagi anda?

30.Setelah mendapat program pelatihan yang sudah saudara/i kuasai atau

pahami, apakah kreatifitas saudara/i meningkat?

a) Sangat meningkat

31.Setelah mendapatkan program pelatihan yang sudah saudara/i kuasai atau

pahami, apakah motivasi hidup saudara/i meningkat?

(12)

b) Meningkat

c) Kurang meningkat

d) Tidak meningkat

e) Sangat tidak meningkat

Alasannya...

32.Bagaimana menurut anda akan kesiapan diri ( kemandirian) atas perolehan

mendapat program?

33.Apakah program yang telah saudara ikuti dapat membantu saudara dalam

bersosialisasi pada lingkungan di luar Panti?

a) Sangat membantu

34.Apakah dengan pemberian pelatihan keterampilan meningkatkan

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukmianto. 2003. Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta.

Agus, Sujanto. 1997. Psikologi Perkembangan, Aksara Baru No. 50.

Agustiani, Hendrati. 2009. Psikologi Pengembangan. Jakarta: PT. Rafika Aditama.

Azhar, Ibnu A.D.S. 2009. Efektivitas Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Kesulitan Pemilihan Jurusan. Medan: Skripsi USU.

Cambel. 1989. Riset dalam efektivitas organisasi, terjemahan Sahat Simamora. Jakarta: Erlangga.

Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Gunarsa, Singgih, 1996. Pengantar Psikologi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Ibnu. (2009). Definisi atau Pengertian Efektifitas. [Online].

Jones, D. L. 2005. Setiap Wanita, Jakarta: Delapratasa Publishing.

Muhidin, Syarif. 1987. Dasar-dasar Organisasi Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurdin, Fadhil, 1989. Pengantar Studi Kesejahteraan Sosial. Bandung: Angkasa.

Sarwono, Sarlito Wirawan, 1983. Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: CV Rajawali.

Siagian, Matias. 2011. Metode Penelitian Sosial. Medan: Grafindo Monoratama.

Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.

Soehartono, Irawan. 2004. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Soetarso. 1977. Pelayanan sosial dan kebijakan sosial. Bandung : STKS.

Sudjana, Nana dan Ibrahim.(2004).Penelitian Dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar Baru Algensindo

Suharto, Edi. 1997. Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Spektrum Pemikiran, Bandung: LSP-STKS Bandung.

Sunarti, Euis. 2004. Mengasuh Dengan Hati Gramedia : Jakarta

Sutrisno, Edy. 2007. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Thoha, Miftah. 2007. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

(14)

(Save The Children, 2010)

http://kpai.com (anak putus sekolah. Diakses 11 Maret 2014 pukul 21.00)

http://www.kompas.com

http://othenkplanet/pengertian tentang efektivitas/ 13 november 2008/ diakses tanggal 11 Maret 2014 pukul 21.30)

http://blog.wordPress.com/definisi dan pengertian efektivitas/ 28 Maret/2009/ diakses tanggal 11 Maret 2014 pukul 22.00)

http://depsosRI.com

Jurnal PKS.Vol.V No.16, Juni 2006;60-72

http://www.ilo.org, diakses 14 Maret 2014

www.hariananalisa.com

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Modern English Press.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan anak

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Adapun penelitian ini tergolong penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu keadaan subjek atau objek. Penelitian

deskriptif dalam pelaksanaannya lebih terstruktur, sistematis, dan terkontrol, peneliti

memulai dengan subjek yang telah jelas dan mengadakan penelitian atas populasi

dari subjek tersebut untuk menggambarkan secara akurat. (Silalahi 2009: 28)

Melalui penelitian deskriptif, peneliti ingin membuat gambaran tentang

bagaimana keefektifan pelayanan melalui program keterampilan yang diberikan UPT

Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSBR) Nusa Putera dengan melakukan pengamatan

terhadap gejala, peristiwa, kondisi, dan fasilitas yang tersedia pada saat sekarang ini.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) yang

beralamat di Jalan Industri No. 47 Tanjung Morawa, Sumatera Utara. Alasan Peneliti

memilih lokasi di Pelayanan Sosial Anak Remaja yang merupakan salah satu Unit

Pelaksana Teknis (UPT) yang berada dibawah naungan Dinas Kesejahteraan dan

Sosial Provinsi Sumatera adalah karena lembaga pemerintahan ini berperan dalam

membina dan membimbing anak-anak remaja putus sekolah dengan cara memberikan

(16)

warga binaan sosial lebih mandiri, sehingga mereka dapat kembali ke tengah-tengah

masyarakat.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai sekumpulan obyek, benda,

peristiwa ataupun individu yang akan dikaji dalam suatu penelitian (Siagian,

2011:155). Pengertian lain mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono, 2007: 55). Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini

adalah mereka yang mengikuti program keterampilan yang berjumlah 161 orang.

Jumlah populasi ini terdiri dari 4 Program Pelatihan Keterampilan yang terdiri dari:

a. Keterampilan Menjahit : 49 Orang

b. Keterampilan Salon : 53 Orang

c. Keterampilan Bordir : 35 Orang

d. Keterampilan Automotif : 24 Orang

(17)

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian yang bersifat representatif dari populasi yang diambil

datanya secara langsung. Hal ini berarti bahwa sampel bukan sekedar bagian dari

populasi, melainkan bagian yang benar-benar mewakili populasi (Siagian, 2011:

156).

Menurut silalahi jika jumlah sampel populasi lebih dari 100 maka yang

diambil adalah 10%-30% dari jumlah populasi (Silalahi, 2009: 253). Jumlah populasi

dalam penelitian ini 161 orang dan sampel yang diambil adalah 20 % dari 161 orang

yaitu 32 orang. Adapun agar sampel tersebut yang nantinya akan menjadi fokus objek

penelitian dapat mempersentasikan populasi maka digunakanlah teknik sampling

dengan menggunakan (Purposive Sampling Tecnique), dimana dalam teknik tersebut,

sampel yang akan memberikan tanggapan terkait tentang permasalahan tersebut,

dipilih sesuai dengan kemampuan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah

32 orang yang telah mendapatkan program pelatihan keterampilan minima ½ Tahun.

Sampel ini terdiri dari :

a. Keterampilan Menjahit : 49 Orang x 20% = 10 Orang

b. Keterampilan Salon : 53 Orang x 20% = 11 Orang

c. Keterampilan Bordir : 35 Orang x 20% = 7 Orang

d. Keterampilan Automotif : 24 Orang x 20% = 4 Orang

(18)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Guna memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Studi kepustakaan yaitu mengumpulkan data melalui buku-buku,

dokumentasi, dan sumber referensi yang menyangkut masalah yang diteliti

2. Penelitian Lapangan yaitu mengadakan penelitian ke lokasi untuk

mendapatkan data yang lengkap sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam

penelitian lapangan ini digunakan beberapa metode:

a. Observasi, yaitu mengumpulkan data tentang gejala tertentu yang

dilakukan dengan mengamati, mendengar, dan mencatat kejadian yang

menjadi sasaran penelitian.

b. Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan

secara tatap muka dengan sumber yang bertujuan untuk melengkapi data

yang diperoleh.

c. Kuesioner, yaitu dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tambahan dan

data yang relevan dari informasi yang telah penulis dapatkan dari

wawancara, hal ini dilakukan melalui daftar pertanyaan yang akan

(19)

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menjabarkan hasil penelitian

sebagaimana adanya dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. Editing

Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun

data dilapangan. Proses editing dimulai dengan memberi identitas pada instrumen

yang telah dijawab, kemudian memeriksa satu per satu lembaran instrumen

pengumpulan data. Kemudian memeriksa poin-poin serta jawaban yang tersedia.

Apabila terjadi kejanggalan pada instrumen tersebut, berilah identitas tertentu pada

instrumen dan poin yang janggal tersebut.

2. Coding

Setelah tahap selesai dilakukan, kegiatan berikutnya adalah mengklarifikasi data

tersebut melalui tahapan coding. Maksudnya adalah bahwa data yang telah diedit

tersebut diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis.

3. Tabulating

Tabulating adalah bagian terakhir dari pengolahan data. Maksud tabulating adalah

memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta

(20)

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Latar Belakang Berdirinya Unit Pelaksana Teknis Panti Sosial Bina Remaja (UPT. PSBR) Tanjung Morawa

Panti Sosial Bina Remaja Nusa Putra Tanjung Morawa Dinas Sosial Provinsi

Sumatera Utara dibangun pada tahun 1975, beralamatkan di Jalan Industri Nomor 47

Desa Tanjung Morawa B Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.

Luas areal lokasi adalah 19.896 m2.

Diatas tanah yang terdaftar dengan surat keterangan camat Tanjung Morawa

itu bertahap sejak tahun 1975 dan 1999 dibangunlah gedung-gedung untuk dilengkapi

fasilitas daya tamping untuk kapasitas 200 orang dengan luas bangunan

keseluruhannya berjumlah 4.767,5 m2, dikelilingi tembok pagar 1400 m dan pagar

besi 600 m serta fasilitas jalan bangunan komplek sepanjang 1200 m. Jumlah

keseluruhan gedung yang dibangun adalah 31 unit dari Anggaran Pendapatan Belanja

Negara (APBN) dan bantuan Luar Negeri (LOAN) Departemen Sosial Republik

Indonesia.

Panti Sosial Bina Remaja Nusa Putra Tanjung Morawa didirikan tahun 1975

dan dihuni 1976 yang beralamat di Jalan Industri No.47 Desa Tanjung Morawa B

Kecamatan Tanjung Morawa B Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli

(21)

Keberadaan awal berdirinya UPT,PSBR adalah milik kantor wilayah

Departemen Sosial Republik Indonesia di Sumatera Utara dengan nama Panti karya

Taruna ( PKT ) Nusa putra. Pada tahun 1979 Departemen Sosial Republik Indonesia

merubah nama lembaga tersebut dengan panti penyantunan Anak ( PPA ) Nusa putra.

Pada tahun 1994 berubah lagi namanya menjadi panti sosial Bina Remaja ( PSBR )

Nusa putra

Krisis ekonomi dan moneter di indonesia pada tahun 1997 yang

berkepanjangan membuat perekonomian rakyat semakin terpuruk,dipicu oleh situasi

dan kondisi tersebut,sistem pemerintah indonesia yang sentralisasi berubah menjadi

desentralisasi. Terbitnya undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintah

daerah dan peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan

pemerintah pusat dan kewenangan pemerintah provinsi sebagai daerah otonomi.

Undang – undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diperbaharui dengan Undang –

undang Nomor 32 tahun 2003 membawa implikasi kepada perubahan system

sentralisasi menjadi desentralisasi

Seiring dengan berlakunya otonomi daerah pemerintah pusat dalam hal ini

Departemen Sosial Republik Indonesia menyerahkan semua assetnya pemerintah

pusat yang berada didaerah khususnya Provinsi Sumatera Utara kepada pemerintah

Provinsi Sumatera Utara termasuk balai sosial Bina Remaja Nusa Putra Tanjung

Morawa. Penyerahan assett tersebut tepatnya tanggal 1 April 2000 berupa personil

atau pegawai negeri sipil ( PNS ), bangunan gedung dan kelengkapan administrasi

(22)

Nama panti sosial bina remaja Nusa Putra diseragamkan dengan nama – nama

Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) di Sumatera Utara menjadi Balai Bina Remaja Nusa

Putra Provinsi Sumatera Utara dan berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis di

lingkungan Dinas Sosial Provinsi Utara.

Pada tahun 2010 Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Panti Sosial Bina Remaja

Nusa Putra ( PSBR ) Nusa putra berubah namanya menjadi Unit Pelaksana Teknis

Pelayanan Sosial Anak Remaja (UPT.PSAR) Tanjung Morawa, Pergantian ini sesuai

dengan peraturan Gubernur Sumatera Utara ( Pergubsu ) Nomor 10 Tahun 2009 yang

memberikan pelayanan sosial bagi anak terlantar dan putus sekolah.

4.2 Tujuan Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja

Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja ( UPT.PSAR ) memiliki 2

jenis tujuan,yaitu :

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja

(UPT.PSAR) Tanjung Morawa adalah :

a. Mempersiapkan dan membantu anak putus sekolah terlantar dengan memberikan

kesempatan dan kemudahan agar dapat mengembangkan potensi dan kemauannya

(23)

b. Menumbuhkan dan meningkatkan keterampilan kerja dalam rangka memberikan

bekal untuk kehidupan dan penghidupan masa depan secara wajar sehingga dapat

mengurangi angka pengangguran.

2. Tujuan Khusus

Adapun yang menjadi tujuan khusus di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial

Anak Remaja ( UPT.PSAR ) Tanjung Morawa adalah :

a. Membina remaja agar mampu melakukan peran sosialnya secara aktif di

masyarakat dan lingkungannya

b. Mempersiapkan dan membina remaja sebagai manusia yang mempunyai akhlak

mulia sesuai dengan nilai-nilai agama,adat-istiadat,hukum dan pancasila

c. Anak Remaja bisa mempunyai keterampilan yang data diterima di pasaran kerja

d. Mempersiapkan remaja untuk mendapatkan penghasilan yang layak dan hidup

mandiri

e. Mempersiapkan remaja untuk ikut berpatisipasi secara aktif dalam melaksanakan

pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan kesejahteraan sosial

(24)

4.3 Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja.

Struktur organisasi dapat berfungsi sebagai petunjuk yang saling berangkai satu

sama lain membentuk jaringan. Dengan adanya struktur organisasi semua pihak yang

terkait dalam organisasi dapat mengetahui wewenang tanggung jawab dan hubungan

serta tata kerjanya.

Selain itu,struktur organisasi dapat juga bermanfaat untuk menjaga kesetiaan

jabatan,karena suatu organisasi yang tidak terstruktur tanpa bagian lebih berpeluang

mengakibatkan pergeseran seseorang dari kedudukannya. Untuk mendapat penjelasan

lebih lanjut mengenai prosedur kerja yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis

Pelayanan Sosial Anak Remaja ( UPT.PSAR ) Tanjung Morawa,dapat dilihat pada

(25)

Bagan 1

Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja (UPT. PSAR) Tanjung Morawa

Kepala Dinas Kesejahteraan dan Sosial Sumatera Utara

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Kelompok Jabatan Fungsional (Pekerja Sosial)

Kepala Tata Usaha Nurma Tambunana, S.H.

(26)

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2010 tentang Struktur

organisasi dan prosedur kerja dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kedudukan,fungsi dan Uraian Tugas

Unit Pelaksana Teknis Dinas merupakan Unit Pelaksana Teknis Operasional

di lingkungan Dinas Kesejahteraan dan Sosial yang dipimpin oleh seorang kepala

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas melalui Sekretaris

Dinas.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial mempunyai uraian tugas :

a. Menyelenggarakan pembinaan,bimbingan,arahan,dan penegakan disiplin pegawai

lingkup UPT,sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Menyelenggarakan penetapan data/bahan dalam penyelenggaran unit pelayanan

Teknis Pelayanan Sosial

c. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan unit pelaksana

teknis

d. Menyelenggarakan penetapan standar,norma dan criteria dalam melaksanakan Unit

Pelaksana Teknis

e. Menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial,sesuai standar yang ditetapkan

f. Menyelenggarakan registrasi,observasi,identifikasi dan diagnose sosial

g. Menyelenggarakan pemberian pelayanan pengetahuan dasar,bimbingan

mental,fisik,sosial dan keterampilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

h. Menyelenggarakan pemberian pelayanan resosialisasi,penyaluran dan bimbingan

(27)

i. Menyelenggarakan pemberian perlindungan sosial,advokasi sosial dan rujukan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku

j. Menyelenggarakan pusat model pelayanan rehabilitasi

k. Menyelenggarakan pemantauan pengawasan/pengendalian penyelenggaran

pelayanan sosial sesuai ketentuan yang berlaku.

l. Menyelenggarakan fasilitasi pelayanan sosial sesuai standar yang telah ditetapkan.

m. Menyelenggarakan hubungan antar lembaga dan kemitraan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

n. Menyelenggarakan kerjasama dan koordinasi dengan kabupaten /Kota.

o. Menyelenggarakan pembinaan,monitoring,evaluasi dalam penyelenggaran

pelayanan sosial

P. Menyelenggarakan telaan staf untuk pengambilan kebijakan

q. Menyelenggarakan pemberian masukkan kepada kepala dinas sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

r. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan kepala Dinas sesuai dengan tugas dan

fungsinya

s. Menyelenggarakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

tugasnya sesuai standar yang telah ditetapkan.

t. Untuk melaksanakan tugas ,fungsi, dan uraian tugas sebagaimana dimaksud,Kepala

Unit pelaksana teknis pelayanan sosial dibantu oleh :

- Sub Bagian Tata Usaha

(28)

2. Tugas Kepala Tata Usaha :

a. Menyelenggarakan pembinaan,bimbingan,arahan dan penegakan disiplin pegawai

pada lingkup sub bagian tata usaha.

b. Melaksanakan pengumpulan,pengolahan dan penyajian data/bahan dalam bidang

ketatausahaan/administrasi,arsip dan dokumen

c. Melaksanakan persiapan penyusunan perencanaan dan program kegiatan sub

bagian Tata Usaha dan Unit Pelaksana Teknis

d. Melaksanakan persiapan penyusunan standar,norma dan criteria dalam bidang

penatausahaan/administrasi/arsip/dokumentasi sesuai standar yang ditetapkan

e. Melaksanakan pengelolaan penatausahaan surat/naskah dinas sesuai dengan standar

yang ditetapkan

f. Melaksanakan penatausahaan/administrasi,penerimaan,pendistribusian surat-surat

naskah dinas dan arsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi mutasi kepegawaian sesuai dengan

peraturan yang berlaku

h. Melaksanakan fasilitasi pelaksanaan kesejahteraan pegawai,sesuai peraturan

perundang-undangan

i. Melaksanakan administrasi keuangan,pembayaran gaji,perjalanan dinas dan

pengaturan perbendaharaan sesuai dengan standar yang ditetapkan

j. Melaksanakan perawatan/pemeliharaan peralatan gedung,kantor sesuai dengan

standar yang ditetapkan

(29)

l. Melaksanakan pengkoordinasian pembinaan tenaga kelompok jabatan fungsional

pada UPT, sesuai dengan peraturan perundang-undangan

m.Melaksanakan fasilitas pelayanan tamu-tamu kepala UPT,sesuai standar yang

ditentukan

n. Melaksanakan fasilitasi rapat-rapat internal dan eksternal UPT sesuai dengan

peraturan perundang-undangan

o. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana,prasarana,infrastruktur

kantor sesuai peraturan perundang-undangan

p. Melaksanakan pembinaan perpustakaan khusus kantor sesuai standar yang

ditetapkan

q. Melaksanakan peraturan jadwal/agenda kepala UPT dan penginformasian kegiatan

kantor

r. Melaksanakan fasilitasi pelayanan umum kepada masyarakat sesuai ketentuan

yang berlaku

s. Melaksanakan pengadaan/perbanyakan kebutuhan naskah dinas dan fasilitasi

kelembagaan kantor

t. Melaksanakan telaahan staff untuk pengembalian kebijakan sesuai standar yang

ditetapkan

u. Melaksanakan pemberian masukan kepada kepala UPT sesuai dengan standar

yang ditentukan

v. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala UPT sesuai dengan tugasnya

w.Melaksanakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

(30)

3. Fungsi dan Uraian Tugas Kelompok Jabatan Fungsional :

a. Pada UPT Dinas dan kesejahteraan dan sosial Provinsi Sumatera Utara,dapat

dibentuk kelompok Jabatan Fungsional,berdasarkan peraturan Gubernur,sesuai

ketentuan perundang-undangan.

b. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas mendukung pelaksanaan tugas

dan fungsi UPT.Dinas kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara sesuai

dengan keahlian masing-masing.

c. Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi-bagi dalam sub-sub kelompok yang

masing-masing dipimpin oleh seorang tenaga Fungsional senior,sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan.

d. Jumlah dan kelompok fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan sesuai

sifat,jenis dan beban kerja.

e. Pembinaan terhadap kelompok-kelompok Jabatan Fungsional dilakukan sesuai

(31)

4.4 Kondisi Fisik Unit Pelayanan Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja

Berikut ini akan diuraikan hasil pengamatan mengenai kondisi fisik di Unit

Pelayanan Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja (UPT.PSAR) Tanjung

Morawa,dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1

Keadaan Sarana Dan Prasarana di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja Tanjung Morawa

No. Jenis Sarana/ Prasarana

Jumlah Keterangan Tahun

(32)

d. Klinik

5. Rumah Dinas Pegawai

(33)

Tipe E 36

6. Tower Air 2 54 m2 1976 dan 1999 Baik

7. Bangunan Garasi 2 36 m2 1998 Baik

8. Dapur Umum dan

Ruang Makan

2 200 m2 1994 Baik

9. Mushola 1 70 m2 1999 Baik

10. Gudang 1 40 m2 1999 Baik

11. Tembok Pagar Keliling 600 m2 1999 Baik

12. Pagar Besi 600 m2 1999 Baik

Sumber: Tata Usaha Unit Pelayanan Sosial Anak Remaja (UPT. PSAR) Tanjung

Morawa

4.5 Persyaratan Menjadi Warga Binaan

1. Surat keterangan keluarga tidak mampu dari pihak Kepala Desa/Lurah yang

isinya menerangkan antara lain:

a. Keterangan tempat tinggal

b. Belum pernah menikah

c. Dari keluarga tidak mampu

(34)

2. Surat keterangan berbadan sehat, tidak cacat dan tidak mengidap penyakit

menular dari dokter.

3. Surat permohonan dari orangtua agar anaknya bisa mengikuti program pelatihan

di PSAR Nusa Putera.

4. Foto copy ijazah/rapor terakhir SD/SMP/SMA yang telah dilegalisir oleh pihak

sekolah yang bersangkutan.

5. Pas poto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 8 lembar

6. Calon WBS/Siswa/Klien tidak ada pantangan khusus dalam makanan.

7. Sanggup dan bersedia menaati peraturan dan tata tertib yang diterapkan di PSAR.

8. Bagi siswa/i yang lolos seleksi diwajibkan membawa pakaian seragam baju

putih, celana hitam, rok hitam dan sepatu hitam.

4.6 Jenis Kegiatan Pelayanan di UPT PSAR Tanjung Morawa

A.Bimbingan Mental

Bimbingan mental ini meliputi : kedisiplinan, mematuhi tata tertib menghormati

sesama teman dan pelatih/instruktur. Kegiatan dilaksanakan dengan memberikan

bimbingan kerohanian dan bimbingan mental lainnya. Setiap hari kamis sesuai

dengan agama masing-masing. Untuk yang bergama islam dilaksanakan

(35)

B.Bimbingan Sosial

Materi yang diberikan dalam hal bimbingan sosial adalah:

 Bimbingan Motivasi

 Dinamika Kelompok

 Kewirausahaan

C.Bimbingan Fisik

1. Kebersihan Asrama

Kebersihan asrama dilaksanakan setiap hari dengan membagi tugas kepada

setiap siswa untuk membersihkan kamar tidur, halaman, pekarangan asrama

dan kamar mandi.

2. Keberisihan Lingkungan

Kebersihan lingkungan dilaksanakan setiap hari sabtu dengan menggerakan

siswa secar gotong-royong membersihkan komplek panti dan lingkungan

asrama yang dikoordinir oleh pengasuh masing-masing.

3. Kegiatan Olahraga

Kegiatan olahraga dilaksanakan pada sore hari dibagi dalam kelompok volley

ball dan badminton.

4. Senam Pagi

(36)

D.Bimbingan Keterampilan

 Keterampilan Salon

Keterampilan Bordir

Keterampilan Menjahit

Keterampilan Otomotif

Kegiatan keterampilan dilaksanakan dari hari senin s/d jumat dari jam 0.30 s/d

13.00

E. Pelayanan Kesehatan

Dalam rangka memberikan pelayanan kepada siswa/i binaan di panti

menyediakan obat-obatan (P3K), selain obat-obatan yang disediakan panti juga

menempatkan seorang tenaga perawat yang tinggal di panti untuk memberikan

pelayanan dan pemeriksaan kepada siswa/i binaan yang sakit.

F. Kegiatan Lainnya

Klien diajarkan kegiatan keterampilan tambahan seperti menari dan latihan

manasik bagi yang beragama muslim yang dilaksanakan setiap hari jmat.

G.Bimbingan Lanjut

Setelah menyelesaikan masa bimbingannya 1 Tahun, siswa/i PSAR akan

menerima paket bimbingan kerja (tool kit) yang akan dibawa ke daerah mereka

masing-masing dan diharapkan adanya kerjasama dengan Kabupaten/Kota untuk

dapat memberikan bimbingan lanjut kepada klien yang telah dibina itu berupa

(37)

4.7 Jumlah Siswa/i Yang Menerima Program Pelatihan Keterampilan

a. Siswi Keterampilan Menjahit : 49 Orang

b. Siswi Keterampilan Salon : 53 Orang

c. Siswi Keterampilan Bordir : 35 Orang

d. Siswa Keterampilan Automotif : 24 Orang

161 Orang

a. Perempuan : 137 orang

b. Laki-Laki : 24 orang

a. Siswa/i yang beragama Islam : 74 orang

 Laki-Laki : 13 orang

 Perempuan : 61 orang

b. Siswa/i yang beragama Kristen : 87 orang

 Laki-Laki : 11 orang

(38)

BAB V

ANALISIS DATA

5.1 Pengantar

Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dengan menggunakan

analisis tabel tunggal, dimana data tersebut diperoleh dari hasil penelitian melalui

observasi dan kesioner. Kuesioner berisikan daftar pertanyaan yang sudah dibuat

yang kemudian disebarkan kepada warga binaan yang ada di Pelayanan Sosial Anak

Remaja Nusa Putera Tanjung Morawa. Analisis data adalah proses menjadikan data

yang memberikan pesan kepada pembaca. Melalui analisis data, maka data yang

diperoleh tidak lagi diam, melainkan berbicara. Analisi data menjadikan data itu

mengeluarkan maknanya, sehingga para pembaca tidak hanya mengetahui data itu,

melainkan juga mengetahui apa yang ada dibalik data itu (Siagian, 2011: 227).

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah teknik analisis data

dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian melalui

penyebaran kuesioner diperoleh data mengenai identitas responden melalui nama,

umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir dan Keterampilan yang

diambil. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data deskriptif kuantitatif

diperoleh juga bagaimana efektivitas pelaksanaan program pelatihan keterampilan.

dilihat dari segi pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatan waktu,

tercapainya tujuan dan perubahan nyata dari warga binaan yang ada di Pelayanan

(39)

tersusun secara sistematis dan jelas, maka pembahasan data penelitian ini dilakukan

dengan membagi dua sub bab, yaitu :

A. Analisis identitas responden

B. Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di Pelayanan Sosial Anak Remaja Nusa Putera Tanjung Morawa.

5.2 Analisis identitas responden

5.2.1 Usia Responden

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.1 mengenai usia responden,

dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang berjumlah 20 (62,5%) berada pada

usia diantara 20-24 tahun dan sebanyak 12 responden (37,5%) berada pada usia 15-19

tahun. dimana usia ini masih tergolong remaja dan masih produktif untuk bekerja

sehingga mereka hanya mampu mencoba-coba keterampilan yang lebih ringan, diusia

(40)

dikembangkan potensinya serta mereka memiliki rasa ingin tahu yang kuat. dimana,

mereka sudah memliki kemampuan untuk berkarya dan semangat kerja yang tinggi

dalam mengembangkan usaha mereka nantinya.

5.2.2 Jenis Kelamin Responden

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )

1.

2.

Laki-Laki

Perempuan

4

28

12,5 %

88,5 %

Jumlah 32 100 %

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.2 mengenai jenis kelamin dapat

diketahui mayoritas responden yang berjumlah 28 (88,75%) berjenis kelamin

Perempuan. Hal ini dikarenakan jenis program keterampilan yang diberikan pihak

panti lebih disukai perempuan seperti program keterampilan Salon, menjahit dan

bordir. Sebanyak 4 responden (12,5%) berjenis kelamin laki-laki, hal ini dikarenakan

(41)

5.2.3 Pendidikan Terakhir Responden

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )

1.

2.

SMP

SMA/SMK

7

25

21,88 %

78,12 %

Jumlah 32 100 %

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.3 mengenai pendidikan terakhir

responden dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang berjumlah 25 (78,12%)

berpendidikan SMA/SMK. Sebanyak 7 responden (21,88%) berpendidikan pada

tingkat SMP saja. Hal ini dikarenakan keterbatasan dana yang dimiliki orangtua

responden dan juga kerena adanya responden yang mengambil kejuruan, membuat

responden lebih memilih mendapatkan keterampilan saja daripada harus bersekolah

(42)

5.2.4 Agama Responden

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.4 mengenai Agama dapat

diketahui bahwa sebanyak 17 responden (53,12%) beragama islam, sebanyak 14

responden (43,75%) beragama Protestan dan 1 responden (3,13%) beragama Katolik.

Dalam penyebaran kuisioner tidak ada terjadi perbedaan agama setiap responden,

siapapun berhak dijadikan sumber data. Dalam penelitian ini agama terbanyak ada

pada agama islam. Panti Nusa Putera ini menampung warga binaan dari jenis agama

manapun, asalkan agama tersebut diakui oleh negara. Walaupun memiliki agam yang

berbeda, antar responden tetap menjalin tali silaturahmi dengan saling menghargai

(43)

5.2.5 Suku Bangsa Responden

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa

No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.5 mengenai suku bangsa dapat

diketahui bahwa sebanyak 3 responden (9,37%) bersuku bangsa Jawa dan Nias.

Sebanyak 8 responden (25%) bersuku bangsa Pakpak dan lainnya, lainnya dalam hal

ini adalah responden yang bersuku bangsa Mandailing dan Karo dan sebanyak 10

responden (31,26%) bersuku bangsa Batak Toba. Meskipun memiliki suku-suku yang

berbeda, responden tetap dapat hidup rukun dan tidak membeda-bedakan suku yang

satu dengan suku yang lainnya. Mereka hanya mengenal satu bahasa yaitu bahasa

indonesia yang mereka gunakan setiap harinya dalam berkomunikasi sehingga

(44)

5.2.6 Keterampilan Responden

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.6 mengenai keterampilan yang

diambil responden, dapat diketahui sebanyak 4 responden (12,5%) mengambil

keterampilan dibidang Otomotif, sebanyak 7 responden (21,88%) mengambil

keterampilan dibidang Bordir, sebanyak 10 responden (31,25%) mengambil

keterampilan dibidang Menjahit dan sebanyak 11 responden (34,37%) mengambil

keterampilan dibidang Salon. Responden ini merupakan bagian dari sampel yang

telah ditentukan yaitu 20% dari total warga binaan yang mengambil masing-masing

(45)

5.3 Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di Pelayanan Sosial Anak Remaja Nusa Putera Tanjung Morawa.

Uraian tentang efektivitas pelaksanaan program pelatihan keterampilan bagi

warga binaan yang ada di Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera

Tanjung Morawa disajikan dalam bentuk indikator meliputi pemahaman program

pelatihan keterampilan, tahu tidaknya sasaran dan tujuan dari program pelatihan

keterampilan, tahu tidaknya sasaran dan tujuan dari program pelatihan keterampilan,

ketepatan waktu, tercapainya tujuan, dan perubahan nyata dari program pelatihan

keterampilan yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan

bersosialisasi dan peningkatan bersosialisasi dan peningkatan kesejahteraan warga

(46)

5.3.1. Pemahaman Program

5.3.1.1. Sumber Memperoleh Informasi Tabel 5.7.

Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Memperoleh Informasi Mengenai Lembaga

memperoleh informasi mengenai adanya program pelatihan keterampilan di PSAR

Nusa Putera Tanjung Morawa, dapat diketahui sebanyak 19 responden (59,37%)

menyatakan bahwa mereka mendapatkan informasi mengenai adanya program

pelatihan keterampilan di Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSR) dari Dinas

Sosial/Pemkab. Hal ini dikarenakan pihak Dinas Sosial aktif memberikan keterangan

mengenai lembaga dan juga manfaat yang diperoleh dengan adanya lembaga ini

kepada masyarakat. Sebanyak 11 responden (34,37%) mengetahui adanya program

pelatihan keterampilan PSAR dari keluarga. Hal ini dikarenakan keluarga ingin

memberikan yang terbaik kepada anaknya, supaya anaknya mimiliki kemampuan

(47)

dikarenakan teman responden pernah merasakan manfaatnya dan ingin temannya

ingin responden juga merasakan manfaat dari program keterampilan ini.

5.3.1.2. Tahu Tidaknya Tentang Program Keterampilan Sebelum berada di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

Tabel 5.8.

Distribusi Responden Berdasarkan Tahu Tidaknya Tentang Program Keterampilan Sebelum Berada di PSAR

No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.8. diketahui distribusi responden

Mengetahui Tidaknya Tentang Program Keterampilan sebelum berada di PSAR Nusa

Putera Tanjung Morawa. Sebanyak 4 responden (12,5 %) tidak mengetahui tentang

program keterampilan sebelum berada di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Hal

ini dikarenakan responden sama sekali tidak mau memahami program keterampilan

yang ada. Sebanyak 28 responden (87,5%) mengetahui program keterampilan yang

ada sebelum berada di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Seperti nama dari

(48)

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu responden bernama Siti

Bancin menyatakan bahwa : saya bang, memang sudah mengetahui bordir, karena

waktu dirumah dulu saya diajari ibu saya membordir. Saya ingin memahami dengan

baik keterampilan membordir bang makanya saya masuk ke PSAR ini.

5.3.1.3. Tahu Tidaknya Tujuan Dari Program Keterampilan Tabel 5.9.

Distribusi Responden Berdasarkan Tahu Tidaknya Tujuan Dari Program Keterampilan

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.9. diketahui distribusi responden

berdasarkan tahu tidaknya tujuan dari program keterampilan. Mayoritas responden

yaitu sebanyak 27 responden (84,38%) mengetahui tujuan dari program pelatihan

keterampilan ini. Hal ini dikarenakan informasi yang diberikan pihak panti dan

keluarga sudah jelas dipahami responden sehingga responden dengan mudah

mengetahui tujuan dari program pelatihan keterampilan. Sebanyak 5 responden

kurang mengetahui tujuan dari program pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan

(49)

pihak panti, keluarga dan teman yang membuat responden kurang mengetahui

beberapa tujuan dari dilaksanakannya program keterampilan ini.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu

responden bernama Ali, menyatakan bahwa : saya bang mengetahui dengan jelas

tujuan dari pelaksanaan program keterampilan yang akan dilakukan, keluarga saya

sudah sangat jelas memaparkannya kepada saya ditambah keseriusan saya untuk

mendalami otomotif ini membuat saya serius ingin mengetahui tujuan dari program

(50)

5.3.1.4. Kesesuaian Fasilitas Yang Digunakan Dengan Kebutuhan Responden Dalam Mengikuti Kegiatan Program Pelatihan Keterampilan

Tabel 5.10.

Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Fasilitas Yang Digunakan Dengan Kebutuhan Responden Dalam Mengikuti Kegiatan Program Pelatihan

Keterampilan

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.10. diketahui distribusi

responden kesesuaian fasilitas yang digunakan dengan kebutuhan responden dalam

mengikuti kegiatan program pelatihan keterampilan, dapat diketahui bahwa mayoritas

dari responden yaitu sebanyak 26 responden (81,25%) menyatakan bahwa fasilitas

yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan responden dalam mengikuti kegiatan

program pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan pada saat melaksanakan

program keterampilan, alat-alat yang digunakan lengkap dan tidak mengganggu

aktivitas mereka. Sebanyak 6 responden (18,75%) menyatakan kurang sesuai antara

(51)

program pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan pada saat melaksanakan

kegiatan salon dan otomotif alat yang akan diguanakan sudah rusak dan kehabisan

bahan yang membuat sedikit terganggunya kegiatan keterampilan

5.3.1.5. Kesesuaian Tenaga Pengajar Yang Disediakan Oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa Dengan Jenis Keterampilan/Bidangnya

Tabel 5.11.

Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Tenaga Pengajar Yang Disediakan Oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa Dengan Jenis

Keterampilan/Bidangnya

No. Kategori Frekuensi

(F)

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.11. dapat diketahui distribusi

responden mengenai kesesuaian tenaga pengajar yang disediakan oleh PSAR Nusa

Putera Tanjung Morawa dengan jenis keterampilan/bidangnya. Mayoritas responden

yaitu sebanyak 23 responden (71,88%) menyatakan bahwa tenaga pengajar yang

disediakan oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa sesuai dengan jenis

(52)

keterampilan staff pengajarnya memberikan materi yang sederhana sehingga

responden dengan mudah memahami materi yang diajarkan. Sebanyak 9 responden

(28,12%) menyatakan bahwa staff pengajarnya kurang sesuai. Hal ini dikarenakan

pada saat instrukturnya mengajar, responden tidak mendapatkan ilmu dengan baik

dan gurunya kurang bisa menjelaskan setiap keterampilan yang akan diajarkan.

5.3.1.6. Pemahaman Responden Terhadap Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

Tabel 5.12.

Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Responden Terhadap Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh PSAR Nusa Putera Tanjung

Morawa

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.12. diketahui distribusi

responden mengenai pemahaman responden terhadap program pelatihan keterampilan

yang diberikan oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Mayoritas responden yaitu

(53)

yang diberikan oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Hal ini dikarenakan

responden ingin serius untuk mendalami keterampilan yang dijalani, responden ingin

bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keterampilan yang sedang dilakukan

mereka. Sebanyak 3 responden (9,37%) menyatakan bahwa mereka kurang

memahami program keterampilan yang diberikan. Hal ini dikarenakan responden

kurang serius mendalami program tersebut walaupun informasi yang diberikan sudah

jelas.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu

responden bernama Siti menyatkan: saya sangat memahami program keterampilan

yang diberikan, ini karena saya ingin lebih mendalami keterampilan yang sudah saya

pahami sebelumnya. Ilmu ini sangat berguna bagi untuk memudahkan saya

(54)

5.3.1.7. Tingkat Kesulitan Responden Ketika Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

Tabel 5.13.

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Kesulitan Responden Ketika Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan

di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.13. diketahui distribusi

responden mengenai tanggapan responden terhadap tingkat kesulitan responden

ketika mengikuti program pelatihan keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung

Morawa. Sebanyak 19 responden (59,38%) menyatakan mudah untuk mengikuti

program pelatihan keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Ini

dikarenakan responden sudah memiliki sedikit memahami keterampilan yang

diberikan dan juga instruktur yang memberikan pelatihan memberikan ilmu dengan

mudah sehingga responden semakin muda memahami program keterampilan.

(55)

pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan kurang seriusnya rsponden untuk

mengikuti program keterampilan dan juga masih adanya responden yang ingin pulang

dari panti ini yang membuat mereka tidak mudah mengikuti program keterampilan.

Sebanyak 8 responden (25%) beranggapan biasa saja.

5.3.2. Tepat Sasaran

5.3.2.1. Layak Tidaknya Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh Pihak PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

Tabel 5.14.

Distribusi Responden Berdasarkan Layak Tidaknya Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh Pihak PSAR Nusa Putera

Tanjung Morawa

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.14. diketahui distribusi

responden mengenai layak tidaknya mengikuti program pelatihan keterampilan yang

diberikan oleh pihak PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Mayoritas responden yaitu

(56)

pelatihan keterampilan yang diberikan oleh pihak PSAr Nusa Putera Tanjung

Morawa. Hal ini dikarenakan sasaran yang akan mengikuti program keterampilan

sudah sesuai dengan responden yaitu usia remaja yang putus sekolah dan ingin

mengikuti program keterampilan.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu

responden bernama Siti menyatakan : saya layak mengikuti program pelatihan

keterampilan, karena saya sudah sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan

pihak panti.

5.3.2.2. Kesesuaian Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Dengan Minat/Bakat Responden

Tabel 5.15.

Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Dengan Minat/Bakat

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.15. diketahui distribusi

responden mengenai kesesuaian program pelatihan keterampilan yang diberikan

(57)

program pelatihan yang diberikan oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa dengan

minat/bakat yang dimiliki oleh responden. Sebanyak 15 responden (46,87%)

menyatakan sangat sesuai antara program pelatihan yang diberikan oleh PSAR Nusa

Putera Tanjung Morawa dengan minat/bakat yang dimiliki oleh responden. Hal ini

dikarenakan pihak panti memberikan kebebasan kepada responden untuk memilih

program keterampilan yang akan dilaksanakan.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu

responden bernama Ali menyatakan : program pelatihan keterampilan yang

diberikan disesuaikan dengan keinginan kami bang, jadi tidak ada paksaan dari

(58)

5.3.2.3. Siapa Yang Memilih Jenis Program Pelatihan Keterampilan Yang Responden Ikuti

Tabel 5.16.

Distribusi Responden Berdasarkan Siapa Yang Memilih Jenis Program Pelatihan Keterampilan Yang Responden Ikuti

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.16. diketahui distribusi

responden mengenai siapa yang memilih jenis program pelatihan keterampilan yang

responden ikuti. Mayoritas responden yaitu sebanyak 30 responden (93,75%)

menyatakan bahwa mereka memilih sendiri jenis program pelatihan keterampilan

yang akan diikutinya. Hal ini dikarenakan responden ingin memilih dengan bebas

keterampilan yang akan dilakukannya dan juga responden sudah memiliki

pemahaman dasar akan program keterampilan yang dipilihnya. Sebanyak 2 responden

(6,25%) menyatakan bahwa orangtua mereka lah yang memilihkan jenis program

pelatihan keterampilan yang akan diikutinya. Hal ini dikarenakan responden masih

memiliki kebingungan untuk memilih program keterampilan yang akan diikuti

(59)

5.3.3. Tepat Waktu

5.3.3.1. Frekuensi Pelatihan Keterampilan Dilakukan dalam Seminggu Tabel 5.17.

Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Pelatihan Keterampilan Dilakukan dalam Seminggu

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1.

2.

4 x

5 x

3

29

9,37 %

90,62 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.17. diketahui distribusi

responden mengenai frekuensi pelatihan keterampilan dilakukan dalam seminggu.

Mayoritas responden yaitu sebanyak 29 responden (90,62%) menyatakan bahwa

pelatihan keterampilan dilakukan 5x dalam seminggu. Hal ini dikarenakan jadwal

tersebut telah ditentukan oleh pihak lembaga, pihak lembaga berharap dengan jadwal

yang seperti ini bisa dengan cepat responden menguasai program keterampilan yang

telah dijalani. Sebanyak 3 responden ((9,37%) menyatakan bahwa frekuensi pelatihan

keterampilan dalam seminggu dilakukan 4x, ini dikarenakan responden tidak masuk

(60)

5.3.3.2. Ketepatan Waktu Responden Dalam Menyelesaikan Pembelajaran Tabel 5.18.

Distribusi Responden Berdasarkan Ketepatan Waktu Responden Dalam Menyelesaikan Pembelajaran

No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )

1.

2.

Sangat Sesuai

Sesuai

4

28

12,5 %

87,5 %

Jumlah 32 100 %

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.18. mengenai ketepatan waktu

responden dalam menyelesaikan pembelajaran, dapat diketahui bahwa sebanyak 28

responden (87,5%) menyatakan sesuai dan 4 responden (12,5%) menyatakan sangat

sesuai. Hal ini dikarenakan selama mengikuti pelatihan keterampilan responden aktif

baik mendengarkan ketika guru keterampilan memberikan keterangan berulang-ulang

dan mereka juga menguasai dan menikmati teknik pembuatan keterampilan yang

mereka buat selama ini sehingga mereka menjadi terlatih dan cepat dalam hal

(61)

5.3.3.3. Terpenuhi Tidaknya Waktu Yang Diberikan Untuk Pelatihan Keterampilan

Tabel 5.19.

Distribusi Responden Berdasarkan Terpenuhi Tidaknya Waktu Yang Diberikan Untuk Pelatihan Keterampilan

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.19. diketahui distribusi

responden mengenai terpenuhi tidaknya waktu yang diberikan untuk pelatihan

keterampilan. Mayoritas responden yaitu sebanyak 23 responden (71,88%) merasa

terpenuhi waktu untuk mengikuti pelatihan keterampilan dan sebanyak 4 responden

(12,5%) menyatakan sangat terpenuhi waktu untuk mengikuti pelatihan keterampilan.

Hal ini dikarenakan keseriusan responden mengiktui program pelatihan keterampilan

yang membuat mereka memanfaatkan waktu dengan baik untuk bisa menguasai ilmu

yang telah didapatkan. Sebanyak 5 respondnen (15,62%) menyatakan kurang

(62)

menyampaikan materi yang diajarkan responden kurang mengikuti dengan baik

sehingga waktu yang diberikan kurang untuk bisa mengajari responden.

5.3.3.4. Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Yang Diberikan Selama Mengikuti Program Pelatihan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

Tabel 5.20.

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Yang Diberikan Selama Mengikuti Program Pelatihan di

PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.20. diketahui distribusi

responden mengenai tanggapan responden mengenai pelayanan yang diberikan

selama mengikuti program pelatihan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa.

Sebanyak 22 responden (68,75%) menyatakan sesuai dengan harapan pelayanan yang

diberikan selama mengikuti program pelatihan di PSAR Nusa Putera Tanjung

Morawa. Sebanyak 10 responden (31,25%) menyatakan sangat sesuai dengan harapan

(63)

Tanjung Morawa. Hal ini dikarenakan pihak panti dan staff pengajar yang berada di

PSAR memberikan pelayanan yang maksimal sesuai dengan aturan-aturan yang telah

ditentukan.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu

responden bernama Ali menyatakan bahwa : kami bang mendapatkan pelayanan

yang maksimal dari pihak panti dan staff pengajar. Staff tersebut melakukannya

sesuai dengan visi/misi yang telah mereka tetapkan.

5.3.3.5. Kesesuaian Jadwal Pelatihan Keterampilan Dengan Yang Ditetapkan Tabel 5.21.

Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Jadwal Pelatihan Keterampilan Dengan Yang Ditetapkan

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.21. diketahui distribusi

responden mengenai kesesuain jadwal pelatihan keterampilan dengan yang

ditetapkan. Sebanyak 17 responden (53,13%) menyatakan sesuai jadwal pelatihan

keterampilan dengan yang ditetapkan oleh pihak PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

(64)

keterampilan dengan yang ditetapkan oleh pihak PSAR Nusa Putera Tanjung

Morawa. Hal ini dikarenakan staff pengajarnya telah mengikuti aturan-aturan yang

telah ditetapkan pihak PSAR.

5.3.4. Tercapaianya Tujuan

5.3.4.1. Manfaat Program Pelatihan Keterampilan Bagi Responden Tabel 5.22.

Distribusi Responden Berdasarkan Manfaat Program Pelatihan Keterampilan Bagi Responden

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1.

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.22. dapat diketahui distribusi

responden mengenai manfaat program pelatihan keterampilan bagi responden.

Mayoritas responden yaitu 24 responden (75%) menyatakan program pelatihan

keterampilan sangat bermanfaat bagi mereka dan sebanyak 8 responden (25%)

menyatakan bahwa program keterampilan tersebut bermanfaat bagi responden. Hal

ini dikarenakan dengan semakin terampilnya responden dalam menguasai ilmu yang

telah diberikan, akan semakin memudahkan responden dalam mendapatkan pekerjaan

(65)

5.3.4.2. Kesesuaian Pencapaian Materi Keterampilan Tabel 5.23.

Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Pencapaian Materi Keterampilan

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.23. diketahui distribusi

responden mengenai kesesuaian pencapaian materi keterampilan. Mayoritas dari

responden yaitu 23 responden (71,88%) menyatakan bahwa pencapaian materi

keterampilan sesuai dengan harapan responden dan sebanyak 9 responden (28,12%)

menyatakan bahwa pencapaian materi keterampilan sangat sesuai dengan harapan.

Hal ini dikarena sehabis penyampaian materi yang diikuti responden mendapatkan

praktek langsung sehingga materi yang baru disampaikan dapat dimengerti dengan

baik. Instruksi juga melakukan penggulangan secara terus menerus yang membuat

responden semakin mampu dan dapat menguasai keterampilan yang diajarkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu responden bernama Ali

menyatakan bahwa : pencapaian materi yang diberikan sangat sesuai bang. Kami

(66)

ditambah dengan praktek langsung yang dilakukan pengajarnya, membuat kami

semakin mudah memahami materi yang diberikan.

5.3.4.3. Menerima Tidaknya Responden Terhadap Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

Tabel 5.24.

Distribusi Responden Berdasarkan Menerima Tidaknya Responden Terhadap Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung

Morawa

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.24. diketahui distribusi

responden mengenai menerima tidaknya responden terhadap pelaksanaan program

pelatihan keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Sebanyak 17

responden (53,12%) menyatakan bahwa mereka sangat menerima pelaksanaan

program pelatihan keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa dan

sebanyak 15 responden (46,88%) menyatakan bahwa mereka menerima dengan baik

(67)

membutuhkan program pelatihan keterampilan yang dapat membuat responden kelak

menjadi mandiri dan tidak membebani orang-orang disekitarnya.

5.3.4.4. Perubahan Signifikan Yang Responden Rasakan Setelah Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan

Tabel 5.25.

Distribusi Responden Berdasarkan Perubahan Signifikan Yang Responden Rasakan Setelah Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.25. diketahui distribusi

responden mengenai perubahan signifikan yang responden rasakan setelah mengikuti

program pelatihan keterampilan. Sebanyak 18 responden (56,25%) menyatakan

sangat merasakan perubahan yang signifikan setelah mengikuti program pelatihan

keterampilan. Sebanyak 14 responden (43,75%) menyatakan merasakan perubahan

signifikan setelah mengikuti program pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan

responden sebelumnya tidak mempunyai bekal tentang program pelatihan

(68)

tetapi sekarang responden sudah memiliki perubahan yang begitu besar ketika

mengikuti program pelatihan keterampilan di PSAR.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu

responden bernama Siti menyatakan bahwa : saya bang, sangat merasakan

perubahan yang sangat baik bang sebelum menerima program ini. Saya yang

dulunya belum memiliki kemampuan yang baik di bidang bordir. Ini sekarang saya

sudah menerima beberapa pesanan bordir pada saat saya pulang kerumah.

5.3.4.5. Perlu Tidaknya Semua Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

Tabel 5.26.

Distribusi Responden Berdasarkan Perlu Tidaknya Semua Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.26. diketahui distribusi

responden mengenai perlu tidaknya semua program pelatihan keterampilan di psar

nusa putera tanjung morawa. Mayoritas responden yang berjumlah 29 responden

(69)

sebanyak 3 responden (9,37%) menyatakan bahwa program pelatihan keterampilan

perlu untuk dilanjutkan kembali. Hal ini dikarenakan bukan hanya untuk menambah

pengetahuan dalam keterampilan saja, tetapi juga mempermudah responden untuk

memenuhi kelak kebutuhan hidup responden.

5.3.5. Perubahan Nyata

5.3.5.1. Membantu Tidaknya Keterampilan Yang Diterima Dalam Mendapatkan Pekerjaan

Tabel 5.27.

Distribusi Responden Berdasarkan Membantu Tidaknya Keterampilan Yang Diterima Dalam Mendapatkan Pekerjaan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.27. diketahui distribusi

responden mengenai membantu tidaknya keterampilan yang diterima dalam

mendapatkan pekerjaan. Hampir keseluruhan responden yang berjumlah 29

responden (90,63%) menyatakan bahwa ketreampilan yang diterima sangat

(70)

menyatakan bahwa program pelatihan keterampilan yang diterima membantu

responden dalam mendapatkan pekerjaan. Hal ini dikarenakan Selama responden

mengikuti pelatihan keterampilan, responden merasa bahwa terjadi suatu perubahan

pada aspek sosial responden, dimana responden sudah merasa mampu untuk

menyusun rencana dalam kehidupannya kedepan sehingga responden sudah dapat

mempraktekkan keterampilan yang sudah lama dipelajarinya sebagai suatu pekerjaan

yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari responden kedepannya.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu

responden bernama Siti menyatakan bahwa : selama mengikuti program

keterampilan ini sangat membantu saya untuk mendapatkan pekerjaan. Ini aja bang

sebelum saya selesai dari panti ini saya telah mendapatkan beberapa pesanan untuk

membuat bordiran. Saya berharap bisa membuka tempat bodir dirumah untuk

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 5.1
Tabel 5.4
Tabel 5.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

UPTD PSBR Nusa Putra Dinas Sosial Sumatera Utara melakukan kegiatan dalam meningkatkan keterampilan dan keahlian sumber daya manusia adalah melalui pendidikan dan pelatihan,

Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa respon remaja binaan terhadap program pelatihan ketrampilan yang diberikan PSBR menunjukkan respon yang positif (baik).. Dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan kecakapan hidup terhadap kemandirian warga binaan sosial di UPT.PSAR Tanjung Morawa.. Program pelatihan kecakapan

Adapun judul skripsi ini adalah “ Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Tanjung Morawa, dapat dilihat bahwa peserta binaan yang telah mengikuti pelatihan

Hasil penelitian menyimpulkan, efektivitas program pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat tuna rungu wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang

Skripsi ini berjudul “Efektivitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang

Kegiatan Bimbingan Belajar Gratis di UPT SPF SMP Negeri 2 Tanjung Morawa NO Metode Kegiatan Durasi 1 Observasi Melakukan Observasi Di UPT SPF SMP Negeri 2 Tanjung Morawa 1 hari 2