Kuesioner Penelitian
No
Responden:...
Dengan Hormat,
Saya yang bernama Rio Siregar, mahasiswa tingkat akhir Departemen Ilmu
Kesejahteraan Sosial Fisip USU sedang mengadakan penelitian, dalam rangka
penyelesaian tugas akhir atau skripsi, dengan judul “Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung
Morawa”.
Kuesioner ini merupakan alat pengumpul data yang diperlukan untuk
melengkapi penulisan skripsi saya. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati saya
mohon kesediaan saudara/i untuk menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner ini
dengan jelas dan lengkap. Atas kesediannya, saya ucapkan banyak terima kasih.
Salam Hormat,
A. PetunjukPengisian
1. Bacalah setiap pertayaan dibawah ini dengan cermat sebelum saudara
menjawab pertanyaan dengan benar dan jujur.
2. Berilah tanda silang (X) atau tanda kurung (O) untuk jawaban yang
saudara anggap benar.
3. Jika ada pertanyaan yang kurang dimengerti atau ragu, tanyakan
langsung kepada yang menyebarkan angket.
B. IdentitasResponden
1. Nama :
2. Usia :
3. Jenis kelamin :
4. Pendidikan terakhir :
5. Agama :
6. Suku bangsa
a. Jawa
b. Pakpak
d. Nias
Lainnya sebutkan : ...
7. Keterampilan yang diambil : a. otomotif b. menjahit c. bordir
C. EfektivitasPelaksanaan Program
C1. Pemahaman Program
8. Darimana saudara/i pertama kali memperoleh informasi mengenai adanya
program pelatihan keterampilan di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR)
Nusa Putera Tanjung Morawa?
a. Petugas Panti
b. Media
c. Keluarga
d. Teman
e. Diri sendiri
9. Apakah anda mengetahui sebelumnya tentang program keterampilan yang
ada di di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung
Morawa?
a. Sangat mengetahui
b. Mengetahui
c. Kurang mengetahui
d. Tidak mengetahui
10.Apakah saudara/i mengetahui tujuan dari program pelatihan keterampilan
ini?
a. Sangat mengetahui
b. Mengetahui
c. Kurang mengetahui
d. Tidak mengetahui
e. Sangat tidak mengetahui
11.Apakah fasilitas yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan saudara
dalam mengikuti kegiatan program pelatihan keterampilan tersebut?
a. Sangat sesuai b. Sesuai
c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai e. Sangat tidak sesuai
12.Apakah instruksi/ tenaga pengajaran yang disediakan oleh Panti Sosial
Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa sesuai dengan jenis
keterampilan/ bidangnya?
a. Sangat sesuai
b. Sesuai
c. Kurang sesuai
d. Tidak sesuai
e. Sangat tidak sesuai,
13.Setelah mendapatkan penjelasan tentang program pelatihan keterampilan
oleh di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa
ini apakah saudara/i langsung memahami program tersebut?
a. Sangat memahami
b. Memahami
c. Kurang memahami
d. Tidak memahami
e. Sangat tidak memahami
14.Bagaimana tanggapan saudara terhadap tingkat kesulitan yang saudara
alami ketika mengikuti program pelatihan keterampilan tersebut?
a. Sangat mudah
b. Mudah
c. Biasa saja
d. Tidak mudah
e. Sangat tidak mudah
C2. Tepat Sasaran
15.Berdasarkan pengetahuan dan keterangan yang saudara/i terima, apakah
saudara/i memang layak mengikuti program pelatihan keterampilan yang
diberikan oleh pihak Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera
Tanjung Morawa?
a. Sangat layak
b. Layak
c. Kurang layak
d. Tidak layak
e. Sangat tidak layak
16.Apakah program pelatihan keterampilan yang diberikan sesuai dengan
minat/ bakat saudara/i?
a. Sangat sesuai
b. Sesuai
c. Kurang sesuai
d. Tidak sesuai
e. Sangat tidak sesuai
17.Siapakah yang memilih/ menentukan jenis program pelatihan
keterampilan yang saudara/i ikuti?
a. Guru keterampilan
b. Orang tua
c. Teman
e. Lainnya, sebutkan...
C3. TepatWaktu
18.Berapa kali dilakukan pelatihan keterampilan dalam satu minggu?
a. 4 kali
b. 3 kali
c. 2 kali
d. 1 kali
e. Lain-lain, sebutkan...
19.Apakah selama kurun waktu yang telah ditentukan anda dapat
menyelesaikan pembelajaran sesuai ketepatan waktu program yang
diberikan?
a. Sangat sesuai
b. Sesuai
c. Kurang sesuai
d. Tidak sesuai
e. Sangat tidak sesuai
20.Apakah menurut saudara/i waktu yang diberikan untuk pelatihan
keterampilan sudah terpenuhi?
a. Sangat terpenuhi
b. Terpenuhi
c. Kurang terpenuhi
d. Tidak terpenuhi
21.Bagaimana menurut saudara/i pelayanan yang diberikan selama mengikuti
program di di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung
Morawa , apakah telah sesuai dengan harapan?
a. Sangat sesuai
b. sesuai
c. Kurang sesuai
d. Tidak sesuai
e. Sangat tidak sesuai
22.Apakah pelatihan keterampilan yang diberikan sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan?
a. Sangat sesuai
b. Sesuai
c. Kurang sesuai
d. Tidak sesuai
C4. Tujuan dan Manfaat, meliputi
23.Apakah dengan adanya program pelatihan keterampilan ini bermanfaat
bagi saudara/i?
a. Sangat bermanfaat
b. Bermanfaat
c. Kurang bermanfaat
d. Tidak bermanfaat
e. Sangat tidak bermanfaat
24.Apakah pencapaian materi keterampilan sudah sesuai dengan harapan
saudara/i?
a. Sangat sesuai
b. Sesuai
c. Kurang sesuai
d. Tidak sesuai
e. Sangat tidak sesuai
25.Apakah selama ini saudara/i sangat menerima dengan pelaksanaan
program pelatihan keterampilan di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR)
Nusa Putera Tanjung Morawa ini?
a. Sangat menerima
b. Menerima
c. Kurang merima
d. Tidak menerima
Alasannya: ...
26.Apakah saudara/i merasakan perubahan signifikan setelah mengikuti
program pelatihan keterampilan ini?
a. Sangat berubah
b. Berubah
c. Kurang berubah
d. Tidak perubahan,
e. Sangat tidak berubah
Alasannya : ...
27.Menurut saudara, apakah semua program pelatihan keterampilan di Panti
Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa perlu
dilanjutkan?
a. Sangat perlu
b. Perlu
c. Kurang perlu
d. Tidak perlu
C5. Perubahan nyata, meliputi:
28.Apakah keterampilan yang anda terima akan membantu saudara/i kelak
dalam mendapatkan pekerjaan?
29.Apakah menurut anda program pelatihan seperti ini memiliki manfaat
yang besar bagi anda?
30.Setelah mendapat program pelatihan yang sudah saudara/i kuasai atau
pahami, apakah kreatifitas saudara/i meningkat?
a) Sangat meningkat
31.Setelah mendapatkan program pelatihan yang sudah saudara/i kuasai atau
pahami, apakah motivasi hidup saudara/i meningkat?
b) Meningkat
c) Kurang meningkat
d) Tidak meningkat
e) Sangat tidak meningkat
Alasannya...
32.Bagaimana menurut anda akan kesiapan diri ( kemandirian) atas perolehan
mendapat program?
33.Apakah program yang telah saudara ikuti dapat membantu saudara dalam
bersosialisasi pada lingkungan di luar Panti?
a) Sangat membantu
34.Apakah dengan pemberian pelatihan keterampilan meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukmianto. 2003. Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta.
Agus, Sujanto. 1997. Psikologi Perkembangan, Aksara Baru No. 50.
Agustiani, Hendrati. 2009. Psikologi Pengembangan. Jakarta: PT. Rafika Aditama.
Azhar, Ibnu A.D.S. 2009. Efektivitas Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Kesulitan Pemilihan Jurusan. Medan: Skripsi USU.
Cambel. 1989. Riset dalam efektivitas organisasi, terjemahan Sahat Simamora. Jakarta: Erlangga.
Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Gunarsa, Singgih, 1996. Pengantar Psikologi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Ibnu. (2009). Definisi atau Pengertian Efektifitas. [Online].
Jones, D. L. 2005. Setiap Wanita, Jakarta: Delapratasa Publishing.
Muhidin, Syarif. 1987. Dasar-dasar Organisasi Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nurdin, Fadhil, 1989. Pengantar Studi Kesejahteraan Sosial. Bandung: Angkasa.
Sarwono, Sarlito Wirawan, 1983. Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: CV Rajawali.
Siagian, Matias. 2011. Metode Penelitian Sosial. Medan: Grafindo Monoratama.
Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
Soehartono, Irawan. 2004. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Soetarso. 1977. Pelayanan sosial dan kebijakan sosial. Bandung : STKS.
Sudjana, Nana dan Ibrahim.(2004).Penelitian Dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar Baru Algensindo
Suharto, Edi. 1997. Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Spektrum Pemikiran, Bandung: LSP-STKS Bandung.
Sunarti, Euis. 2004. Mengasuh Dengan Hati Gramedia : Jakarta
Sutrisno, Edy. 2007. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Thoha, Miftah. 2007. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
(Save The Children, 2010)
http://kpai.com (anak putus sekolah. Diakses 11 Maret 2014 pukul 21.00)
http://www.kompas.com
http://othenkplanet/pengertian tentang efektivitas/ 13 november 2008/ diakses tanggal 11 Maret 2014 pukul 21.30)
http://blog.wordPress.com/definisi dan pengertian efektivitas/ 28 Maret/2009/ diakses tanggal 11 Maret 2014 pukul 22.00)
http://depsosRI.com
Jurnal PKS.Vol.V No.16, Juni 2006;60-72
http://www.ilo.org, diakses 14 Maret 2014
www.hariananalisa.com
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Modern English Press.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan anak
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Adapun penelitian ini tergolong penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang
menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu keadaan subjek atau objek. Penelitian
deskriptif dalam pelaksanaannya lebih terstruktur, sistematis, dan terkontrol, peneliti
memulai dengan subjek yang telah jelas dan mengadakan penelitian atas populasi
dari subjek tersebut untuk menggambarkan secara akurat. (Silalahi 2009: 28)
Melalui penelitian deskriptif, peneliti ingin membuat gambaran tentang
bagaimana keefektifan pelayanan melalui program keterampilan yang diberikan UPT
Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSBR) Nusa Putera dengan melakukan pengamatan
terhadap gejala, peristiwa, kondisi, dan fasilitas yang tersedia pada saat sekarang ini.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) yang
beralamat di Jalan Industri No. 47 Tanjung Morawa, Sumatera Utara. Alasan Peneliti
memilih lokasi di Pelayanan Sosial Anak Remaja yang merupakan salah satu Unit
Pelaksana Teknis (UPT) yang berada dibawah naungan Dinas Kesejahteraan dan
Sosial Provinsi Sumatera adalah karena lembaga pemerintahan ini berperan dalam
membina dan membimbing anak-anak remaja putus sekolah dengan cara memberikan
warga binaan sosial lebih mandiri, sehingga mereka dapat kembali ke tengah-tengah
masyarakat.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai sekumpulan obyek, benda,
peristiwa ataupun individu yang akan dikaji dalam suatu penelitian (Siagian,
2011:155). Pengertian lain mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2007: 55). Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini
adalah mereka yang mengikuti program keterampilan yang berjumlah 161 orang.
Jumlah populasi ini terdiri dari 4 Program Pelatihan Keterampilan yang terdiri dari:
a. Keterampilan Menjahit : 49 Orang
b. Keterampilan Salon : 53 Orang
c. Keterampilan Bordir : 35 Orang
d. Keterampilan Automotif : 24 Orang
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian yang bersifat representatif dari populasi yang diambil
datanya secara langsung. Hal ini berarti bahwa sampel bukan sekedar bagian dari
populasi, melainkan bagian yang benar-benar mewakili populasi (Siagian, 2011:
156).
Menurut silalahi jika jumlah sampel populasi lebih dari 100 maka yang
diambil adalah 10%-30% dari jumlah populasi (Silalahi, 2009: 253). Jumlah populasi
dalam penelitian ini 161 orang dan sampel yang diambil adalah 20 % dari 161 orang
yaitu 32 orang. Adapun agar sampel tersebut yang nantinya akan menjadi fokus objek
penelitian dapat mempersentasikan populasi maka digunakanlah teknik sampling
dengan menggunakan (Purposive Sampling Tecnique), dimana dalam teknik tersebut,
sampel yang akan memberikan tanggapan terkait tentang permasalahan tersebut,
dipilih sesuai dengan kemampuan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
32 orang yang telah mendapatkan program pelatihan keterampilan minima ½ Tahun.
Sampel ini terdiri dari :
a. Keterampilan Menjahit : 49 Orang x 20% = 10 Orang
b. Keterampilan Salon : 53 Orang x 20% = 11 Orang
c. Keterampilan Bordir : 35 Orang x 20% = 7 Orang
d. Keterampilan Automotif : 24 Orang x 20% = 4 Orang
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Guna memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Studi kepustakaan yaitu mengumpulkan data melalui buku-buku,
dokumentasi, dan sumber referensi yang menyangkut masalah yang diteliti
2. Penelitian Lapangan yaitu mengadakan penelitian ke lokasi untuk
mendapatkan data yang lengkap sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam
penelitian lapangan ini digunakan beberapa metode:
a. Observasi, yaitu mengumpulkan data tentang gejala tertentu yang
dilakukan dengan mengamati, mendengar, dan mencatat kejadian yang
menjadi sasaran penelitian.
b. Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan
secara tatap muka dengan sumber yang bertujuan untuk melengkapi data
yang diperoleh.
c. Kuesioner, yaitu dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tambahan dan
data yang relevan dari informasi yang telah penulis dapatkan dari
wawancara, hal ini dilakukan melalui daftar pertanyaan yang akan
3.5 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menjabarkan hasil penelitian
sebagaimana adanya dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Editing
Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun
data dilapangan. Proses editing dimulai dengan memberi identitas pada instrumen
yang telah dijawab, kemudian memeriksa satu per satu lembaran instrumen
pengumpulan data. Kemudian memeriksa poin-poin serta jawaban yang tersedia.
Apabila terjadi kejanggalan pada instrumen tersebut, berilah identitas tertentu pada
instrumen dan poin yang janggal tersebut.
2. Coding
Setelah tahap selesai dilakukan, kegiatan berikutnya adalah mengklarifikasi data
tersebut melalui tahapan coding. Maksudnya adalah bahwa data yang telah diedit
tersebut diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis.
3. Tabulating
Tabulating adalah bagian terakhir dari pengolahan data. Maksud tabulating adalah
memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Latar Belakang Berdirinya Unit Pelaksana Teknis Panti Sosial Bina Remaja (UPT. PSBR) Tanjung Morawa
Panti Sosial Bina Remaja Nusa Putra Tanjung Morawa Dinas Sosial Provinsi
Sumatera Utara dibangun pada tahun 1975, beralamatkan di Jalan Industri Nomor 47
Desa Tanjung Morawa B Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
Luas areal lokasi adalah 19.896 m2.
Diatas tanah yang terdaftar dengan surat keterangan camat Tanjung Morawa
itu bertahap sejak tahun 1975 dan 1999 dibangunlah gedung-gedung untuk dilengkapi
fasilitas daya tamping untuk kapasitas 200 orang dengan luas bangunan
keseluruhannya berjumlah 4.767,5 m2, dikelilingi tembok pagar 1400 m dan pagar
besi 600 m serta fasilitas jalan bangunan komplek sepanjang 1200 m. Jumlah
keseluruhan gedung yang dibangun adalah 31 unit dari Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) dan bantuan Luar Negeri (LOAN) Departemen Sosial Republik
Indonesia.
Panti Sosial Bina Remaja Nusa Putra Tanjung Morawa didirikan tahun 1975
dan dihuni 1976 yang beralamat di Jalan Industri No.47 Desa Tanjung Morawa B
Kecamatan Tanjung Morawa B Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli
Keberadaan awal berdirinya UPT,PSBR adalah milik kantor wilayah
Departemen Sosial Republik Indonesia di Sumatera Utara dengan nama Panti karya
Taruna ( PKT ) Nusa putra. Pada tahun 1979 Departemen Sosial Republik Indonesia
merubah nama lembaga tersebut dengan panti penyantunan Anak ( PPA ) Nusa putra.
Pada tahun 1994 berubah lagi namanya menjadi panti sosial Bina Remaja ( PSBR )
Nusa putra
Krisis ekonomi dan moneter di indonesia pada tahun 1997 yang
berkepanjangan membuat perekonomian rakyat semakin terpuruk,dipicu oleh situasi
dan kondisi tersebut,sistem pemerintah indonesia yang sentralisasi berubah menjadi
desentralisasi. Terbitnya undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintah
daerah dan peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan
pemerintah pusat dan kewenangan pemerintah provinsi sebagai daerah otonomi.
Undang – undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diperbaharui dengan Undang –
undang Nomor 32 tahun 2003 membawa implikasi kepada perubahan system
sentralisasi menjadi desentralisasi
Seiring dengan berlakunya otonomi daerah pemerintah pusat dalam hal ini
Departemen Sosial Republik Indonesia menyerahkan semua assetnya pemerintah
pusat yang berada didaerah khususnya Provinsi Sumatera Utara kepada pemerintah
Provinsi Sumatera Utara termasuk balai sosial Bina Remaja Nusa Putra Tanjung
Morawa. Penyerahan assett tersebut tepatnya tanggal 1 April 2000 berupa personil
atau pegawai negeri sipil ( PNS ), bangunan gedung dan kelengkapan administrasi
Nama panti sosial bina remaja Nusa Putra diseragamkan dengan nama – nama
Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) di Sumatera Utara menjadi Balai Bina Remaja Nusa
Putra Provinsi Sumatera Utara dan berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Dinas Sosial Provinsi Utara.
Pada tahun 2010 Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Panti Sosial Bina Remaja
Nusa Putra ( PSBR ) Nusa putra berubah namanya menjadi Unit Pelaksana Teknis
Pelayanan Sosial Anak Remaja (UPT.PSAR) Tanjung Morawa, Pergantian ini sesuai
dengan peraturan Gubernur Sumatera Utara ( Pergubsu ) Nomor 10 Tahun 2009 yang
memberikan pelayanan sosial bagi anak terlantar dan putus sekolah.
4.2 Tujuan Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja
Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja ( UPT.PSAR ) memiliki 2
jenis tujuan,yaitu :
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja
(UPT.PSAR) Tanjung Morawa adalah :
a. Mempersiapkan dan membantu anak putus sekolah terlantar dengan memberikan
kesempatan dan kemudahan agar dapat mengembangkan potensi dan kemauannya
b. Menumbuhkan dan meningkatkan keterampilan kerja dalam rangka memberikan
bekal untuk kehidupan dan penghidupan masa depan secara wajar sehingga dapat
mengurangi angka pengangguran.
2. Tujuan Khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial
Anak Remaja ( UPT.PSAR ) Tanjung Morawa adalah :
a. Membina remaja agar mampu melakukan peran sosialnya secara aktif di
masyarakat dan lingkungannya
b. Mempersiapkan dan membina remaja sebagai manusia yang mempunyai akhlak
mulia sesuai dengan nilai-nilai agama,adat-istiadat,hukum dan pancasila
c. Anak Remaja bisa mempunyai keterampilan yang data diterima di pasaran kerja
d. Mempersiapkan remaja untuk mendapatkan penghasilan yang layak dan hidup
mandiri
e. Mempersiapkan remaja untuk ikut berpatisipasi secara aktif dalam melaksanakan
pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan kesejahteraan sosial
4.3 Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja.
Struktur organisasi dapat berfungsi sebagai petunjuk yang saling berangkai satu
sama lain membentuk jaringan. Dengan adanya struktur organisasi semua pihak yang
terkait dalam organisasi dapat mengetahui wewenang tanggung jawab dan hubungan
serta tata kerjanya.
Selain itu,struktur organisasi dapat juga bermanfaat untuk menjaga kesetiaan
jabatan,karena suatu organisasi yang tidak terstruktur tanpa bagian lebih berpeluang
mengakibatkan pergeseran seseorang dari kedudukannya. Untuk mendapat penjelasan
lebih lanjut mengenai prosedur kerja yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis
Pelayanan Sosial Anak Remaja ( UPT.PSAR ) Tanjung Morawa,dapat dilihat pada
Bagan 1
Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja (UPT. PSAR) Tanjung Morawa
Kepala Dinas Kesejahteraan dan Sosial Sumatera Utara
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Kelompok Jabatan Fungsional (Pekerja Sosial)
Kepala Tata Usaha Nurma Tambunana, S.H.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2010 tentang Struktur
organisasi dan prosedur kerja dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kedudukan,fungsi dan Uraian Tugas
Unit Pelaksana Teknis Dinas merupakan Unit Pelaksana Teknis Operasional
di lingkungan Dinas Kesejahteraan dan Sosial yang dipimpin oleh seorang kepala
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas melalui Sekretaris
Dinas.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial mempunyai uraian tugas :
a. Menyelenggarakan pembinaan,bimbingan,arahan,dan penegakan disiplin pegawai
lingkup UPT,sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Menyelenggarakan penetapan data/bahan dalam penyelenggaran unit pelayanan
Teknis Pelayanan Sosial
c. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan unit pelaksana
teknis
d. Menyelenggarakan penetapan standar,norma dan criteria dalam melaksanakan Unit
Pelaksana Teknis
e. Menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial,sesuai standar yang ditetapkan
f. Menyelenggarakan registrasi,observasi,identifikasi dan diagnose sosial
g. Menyelenggarakan pemberian pelayanan pengetahuan dasar,bimbingan
mental,fisik,sosial dan keterampilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
h. Menyelenggarakan pemberian pelayanan resosialisasi,penyaluran dan bimbingan
i. Menyelenggarakan pemberian perlindungan sosial,advokasi sosial dan rujukan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
j. Menyelenggarakan pusat model pelayanan rehabilitasi
k. Menyelenggarakan pemantauan pengawasan/pengendalian penyelenggaran
pelayanan sosial sesuai ketentuan yang berlaku.
l. Menyelenggarakan fasilitasi pelayanan sosial sesuai standar yang telah ditetapkan.
m. Menyelenggarakan hubungan antar lembaga dan kemitraan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
n. Menyelenggarakan kerjasama dan koordinasi dengan kabupaten /Kota.
o. Menyelenggarakan pembinaan,monitoring,evaluasi dalam penyelenggaran
pelayanan sosial
P. Menyelenggarakan telaan staf untuk pengambilan kebijakan
q. Menyelenggarakan pemberian masukkan kepada kepala dinas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
r. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya
s. Menyelenggarakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugasnya sesuai standar yang telah ditetapkan.
t. Untuk melaksanakan tugas ,fungsi, dan uraian tugas sebagaimana dimaksud,Kepala
Unit pelaksana teknis pelayanan sosial dibantu oleh :
- Sub Bagian Tata Usaha
2. Tugas Kepala Tata Usaha :
a. Menyelenggarakan pembinaan,bimbingan,arahan dan penegakan disiplin pegawai
pada lingkup sub bagian tata usaha.
b. Melaksanakan pengumpulan,pengolahan dan penyajian data/bahan dalam bidang
ketatausahaan/administrasi,arsip dan dokumen
c. Melaksanakan persiapan penyusunan perencanaan dan program kegiatan sub
bagian Tata Usaha dan Unit Pelaksana Teknis
d. Melaksanakan persiapan penyusunan standar,norma dan criteria dalam bidang
penatausahaan/administrasi/arsip/dokumentasi sesuai standar yang ditetapkan
e. Melaksanakan pengelolaan penatausahaan surat/naskah dinas sesuai dengan standar
yang ditetapkan
f. Melaksanakan penatausahaan/administrasi,penerimaan,pendistribusian surat-surat
naskah dinas dan arsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g. Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi mutasi kepegawaian sesuai dengan
peraturan yang berlaku
h. Melaksanakan fasilitasi pelaksanaan kesejahteraan pegawai,sesuai peraturan
perundang-undangan
i. Melaksanakan administrasi keuangan,pembayaran gaji,perjalanan dinas dan
pengaturan perbendaharaan sesuai dengan standar yang ditetapkan
j. Melaksanakan perawatan/pemeliharaan peralatan gedung,kantor sesuai dengan
standar yang ditetapkan
l. Melaksanakan pengkoordinasian pembinaan tenaga kelompok jabatan fungsional
pada UPT, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
m.Melaksanakan fasilitas pelayanan tamu-tamu kepala UPT,sesuai standar yang
ditentukan
n. Melaksanakan fasilitasi rapat-rapat internal dan eksternal UPT sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
o. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana,prasarana,infrastruktur
kantor sesuai peraturan perundang-undangan
p. Melaksanakan pembinaan perpustakaan khusus kantor sesuai standar yang
ditetapkan
q. Melaksanakan peraturan jadwal/agenda kepala UPT dan penginformasian kegiatan
kantor
r. Melaksanakan fasilitasi pelayanan umum kepada masyarakat sesuai ketentuan
yang berlaku
s. Melaksanakan pengadaan/perbanyakan kebutuhan naskah dinas dan fasilitasi
kelembagaan kantor
t. Melaksanakan telaahan staff untuk pengembalian kebijakan sesuai standar yang
ditetapkan
u. Melaksanakan pemberian masukan kepada kepala UPT sesuai dengan standar
yang ditentukan
v. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala UPT sesuai dengan tugasnya
w.Melaksanakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
3. Fungsi dan Uraian Tugas Kelompok Jabatan Fungsional :
a. Pada UPT Dinas dan kesejahteraan dan sosial Provinsi Sumatera Utara,dapat
dibentuk kelompok Jabatan Fungsional,berdasarkan peraturan Gubernur,sesuai
ketentuan perundang-undangan.
b. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi UPT.Dinas kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara sesuai
dengan keahlian masing-masing.
c. Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi-bagi dalam sub-sub kelompok yang
masing-masing dipimpin oleh seorang tenaga Fungsional senior,sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
d. Jumlah dan kelompok fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan sesuai
sifat,jenis dan beban kerja.
e. Pembinaan terhadap kelompok-kelompok Jabatan Fungsional dilakukan sesuai
4.4 Kondisi Fisik Unit Pelayanan Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja
Berikut ini akan diuraikan hasil pengamatan mengenai kondisi fisik di Unit
Pelayanan Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja (UPT.PSAR) Tanjung
Morawa,dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1
Keadaan Sarana Dan Prasarana di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja Tanjung Morawa
No. Jenis Sarana/ Prasarana
Jumlah Keterangan Tahun
d. Klinik
5. Rumah Dinas Pegawai
Tipe E 36
6. Tower Air 2 54 m2 1976 dan 1999 Baik
7. Bangunan Garasi 2 36 m2 1998 Baik
8. Dapur Umum dan
Ruang Makan
2 200 m2 1994 Baik
9. Mushola 1 70 m2 1999 Baik
10. Gudang 1 40 m2 1999 Baik
11. Tembok Pagar Keliling 600 m2 1999 Baik
12. Pagar Besi 600 m2 1999 Baik
Sumber: Tata Usaha Unit Pelayanan Sosial Anak Remaja (UPT. PSAR) Tanjung
Morawa
4.5 Persyaratan Menjadi Warga Binaan
1. Surat keterangan keluarga tidak mampu dari pihak Kepala Desa/Lurah yang
isinya menerangkan antara lain:
a. Keterangan tempat tinggal
b. Belum pernah menikah
c. Dari keluarga tidak mampu
2. Surat keterangan berbadan sehat, tidak cacat dan tidak mengidap penyakit
menular dari dokter.
3. Surat permohonan dari orangtua agar anaknya bisa mengikuti program pelatihan
di PSAR Nusa Putera.
4. Foto copy ijazah/rapor terakhir SD/SMP/SMA yang telah dilegalisir oleh pihak
sekolah yang bersangkutan.
5. Pas poto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 8 lembar
6. Calon WBS/Siswa/Klien tidak ada pantangan khusus dalam makanan.
7. Sanggup dan bersedia menaati peraturan dan tata tertib yang diterapkan di PSAR.
8. Bagi siswa/i yang lolos seleksi diwajibkan membawa pakaian seragam baju
putih, celana hitam, rok hitam dan sepatu hitam.
4.6 Jenis Kegiatan Pelayanan di UPT PSAR Tanjung Morawa
A.Bimbingan Mental
Bimbingan mental ini meliputi : kedisiplinan, mematuhi tata tertib menghormati
sesama teman dan pelatih/instruktur. Kegiatan dilaksanakan dengan memberikan
bimbingan kerohanian dan bimbingan mental lainnya. Setiap hari kamis sesuai
dengan agama masing-masing. Untuk yang bergama islam dilaksanakan
B.Bimbingan Sosial
Materi yang diberikan dalam hal bimbingan sosial adalah:
Bimbingan Motivasi
Dinamika Kelompok
Kewirausahaan
C.Bimbingan Fisik
1. Kebersihan Asrama
Kebersihan asrama dilaksanakan setiap hari dengan membagi tugas kepada
setiap siswa untuk membersihkan kamar tidur, halaman, pekarangan asrama
dan kamar mandi.
2. Keberisihan Lingkungan
Kebersihan lingkungan dilaksanakan setiap hari sabtu dengan menggerakan
siswa secar gotong-royong membersihkan komplek panti dan lingkungan
asrama yang dikoordinir oleh pengasuh masing-masing.
3. Kegiatan Olahraga
Kegiatan olahraga dilaksanakan pada sore hari dibagi dalam kelompok volley
ball dan badminton.
4. Senam Pagi
D.Bimbingan Keterampilan
Keterampilan Salon
Keterampilan Bordir
Keterampilan Menjahit
Keterampilan Otomotif
Kegiatan keterampilan dilaksanakan dari hari senin s/d jumat dari jam 0.30 s/d
13.00
E. Pelayanan Kesehatan
Dalam rangka memberikan pelayanan kepada siswa/i binaan di panti
menyediakan obat-obatan (P3K), selain obat-obatan yang disediakan panti juga
menempatkan seorang tenaga perawat yang tinggal di panti untuk memberikan
pelayanan dan pemeriksaan kepada siswa/i binaan yang sakit.
F. Kegiatan Lainnya
Klien diajarkan kegiatan keterampilan tambahan seperti menari dan latihan
manasik bagi yang beragama muslim yang dilaksanakan setiap hari jmat.
G.Bimbingan Lanjut
Setelah menyelesaikan masa bimbingannya 1 Tahun, siswa/i PSAR akan
menerima paket bimbingan kerja (tool kit) yang akan dibawa ke daerah mereka
masing-masing dan diharapkan adanya kerjasama dengan Kabupaten/Kota untuk
dapat memberikan bimbingan lanjut kepada klien yang telah dibina itu berupa
4.7 Jumlah Siswa/i Yang Menerima Program Pelatihan Keterampilan
a. Siswi Keterampilan Menjahit : 49 Orang
b. Siswi Keterampilan Salon : 53 Orang
c. Siswi Keterampilan Bordir : 35 Orang
d. Siswa Keterampilan Automotif : 24 Orang
161 Orang
a. Perempuan : 137 orang
b. Laki-Laki : 24 orang
a. Siswa/i yang beragama Islam : 74 orang
Laki-Laki : 13 orang
Perempuan : 61 orang
b. Siswa/i yang beragama Kristen : 87 orang
Laki-Laki : 11 orang
BAB V
ANALISIS DATA
5.1 Pengantar
Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dengan menggunakan
analisis tabel tunggal, dimana data tersebut diperoleh dari hasil penelitian melalui
observasi dan kesioner. Kuesioner berisikan daftar pertanyaan yang sudah dibuat
yang kemudian disebarkan kepada warga binaan yang ada di Pelayanan Sosial Anak
Remaja Nusa Putera Tanjung Morawa. Analisis data adalah proses menjadikan data
yang memberikan pesan kepada pembaca. Melalui analisis data, maka data yang
diperoleh tidak lagi diam, melainkan berbicara. Analisi data menjadikan data itu
mengeluarkan maknanya, sehingga para pembaca tidak hanya mengetahui data itu,
melainkan juga mengetahui apa yang ada dibalik data itu (Siagian, 2011: 227).
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah teknik analisis data
dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian melalui
penyebaran kuesioner diperoleh data mengenai identitas responden melalui nama,
umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir dan Keterampilan yang
diambil. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data deskriptif kuantitatif
diperoleh juga bagaimana efektivitas pelaksanaan program pelatihan keterampilan.
dilihat dari segi pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatan waktu,
tercapainya tujuan dan perubahan nyata dari warga binaan yang ada di Pelayanan
tersusun secara sistematis dan jelas, maka pembahasan data penelitian ini dilakukan
dengan membagi dua sub bab, yaitu :
A. Analisis identitas responden
B. Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di Pelayanan Sosial Anak Remaja Nusa Putera Tanjung Morawa.
5.2 Analisis identitas responden
5.2.1 Usia Responden
Sumber : Data Primer, 2014
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.1 mengenai usia responden,
dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang berjumlah 20 (62,5%) berada pada
usia diantara 20-24 tahun dan sebanyak 12 responden (37,5%) berada pada usia 15-19
tahun. dimana usia ini masih tergolong remaja dan masih produktif untuk bekerja
sehingga mereka hanya mampu mencoba-coba keterampilan yang lebih ringan, diusia
dikembangkan potensinya serta mereka memiliki rasa ingin tahu yang kuat. dimana,
mereka sudah memliki kemampuan untuk berkarya dan semangat kerja yang tinggi
dalam mengembangkan usaha mereka nantinya.
5.2.2 Jenis Kelamin Responden
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )
1.
2.
Laki-Laki
Perempuan
4
28
12,5 %
88,5 %
Jumlah 32 100 %
Sumber : Data Primer, 2014
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.2 mengenai jenis kelamin dapat
diketahui mayoritas responden yang berjumlah 28 (88,75%) berjenis kelamin
Perempuan. Hal ini dikarenakan jenis program keterampilan yang diberikan pihak
panti lebih disukai perempuan seperti program keterampilan Salon, menjahit dan
bordir. Sebanyak 4 responden (12,5%) berjenis kelamin laki-laki, hal ini dikarenakan
5.2.3 Pendidikan Terakhir Responden
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )
1.
2.
SMP
SMA/SMK
7
25
21,88 %
78,12 %
Jumlah 32 100 %
Sumber : Data Primer, 2014
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.3 mengenai pendidikan terakhir
responden dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang berjumlah 25 (78,12%)
berpendidikan SMA/SMK. Sebanyak 7 responden (21,88%) berpendidikan pada
tingkat SMP saja. Hal ini dikarenakan keterbatasan dana yang dimiliki orangtua
responden dan juga kerena adanya responden yang mengambil kejuruan, membuat
responden lebih memilih mendapatkan keterampilan saja daripada harus bersekolah
5.2.4 Agama Responden
Sumber : Data Primer, 2014
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.4 mengenai Agama dapat
diketahui bahwa sebanyak 17 responden (53,12%) beragama islam, sebanyak 14
responden (43,75%) beragama Protestan dan 1 responden (3,13%) beragama Katolik.
Dalam penyebaran kuisioner tidak ada terjadi perbedaan agama setiap responden,
siapapun berhak dijadikan sumber data. Dalam penelitian ini agama terbanyak ada
pada agama islam. Panti Nusa Putera ini menampung warga binaan dari jenis agama
manapun, asalkan agama tersebut diakui oleh negara. Walaupun memiliki agam yang
berbeda, antar responden tetap menjalin tali silaturahmi dengan saling menghargai
5.2.5 Suku Bangsa Responden
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa
No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )
Sumber : Data Primer, 2014
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.5 mengenai suku bangsa dapat
diketahui bahwa sebanyak 3 responden (9,37%) bersuku bangsa Jawa dan Nias.
Sebanyak 8 responden (25%) bersuku bangsa Pakpak dan lainnya, lainnya dalam hal
ini adalah responden yang bersuku bangsa Mandailing dan Karo dan sebanyak 10
responden (31,26%) bersuku bangsa Batak Toba. Meskipun memiliki suku-suku yang
berbeda, responden tetap dapat hidup rukun dan tidak membeda-bedakan suku yang
satu dengan suku yang lainnya. Mereka hanya mengenal satu bahasa yaitu bahasa
indonesia yang mereka gunakan setiap harinya dalam berkomunikasi sehingga
5.2.6 Keterampilan Responden
Sumber : Data Primer, 2014
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.6 mengenai keterampilan yang
diambil responden, dapat diketahui sebanyak 4 responden (12,5%) mengambil
keterampilan dibidang Otomotif, sebanyak 7 responden (21,88%) mengambil
keterampilan dibidang Bordir, sebanyak 10 responden (31,25%) mengambil
keterampilan dibidang Menjahit dan sebanyak 11 responden (34,37%) mengambil
keterampilan dibidang Salon. Responden ini merupakan bagian dari sampel yang
telah ditentukan yaitu 20% dari total warga binaan yang mengambil masing-masing
5.3 Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di Pelayanan Sosial Anak Remaja Nusa Putera Tanjung Morawa.
Uraian tentang efektivitas pelaksanaan program pelatihan keterampilan bagi
warga binaan yang ada di Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera
Tanjung Morawa disajikan dalam bentuk indikator meliputi pemahaman program
pelatihan keterampilan, tahu tidaknya sasaran dan tujuan dari program pelatihan
keterampilan, tahu tidaknya sasaran dan tujuan dari program pelatihan keterampilan,
ketepatan waktu, tercapainya tujuan, dan perubahan nyata dari program pelatihan
keterampilan yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan
bersosialisasi dan peningkatan bersosialisasi dan peningkatan kesejahteraan warga
5.3.1. Pemahaman Program
5.3.1.1. Sumber Memperoleh Informasi Tabel 5.7.
Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Memperoleh Informasi Mengenai Lembaga
memperoleh informasi mengenai adanya program pelatihan keterampilan di PSAR
Nusa Putera Tanjung Morawa, dapat diketahui sebanyak 19 responden (59,37%)
menyatakan bahwa mereka mendapatkan informasi mengenai adanya program
pelatihan keterampilan di Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSR) dari Dinas
Sosial/Pemkab. Hal ini dikarenakan pihak Dinas Sosial aktif memberikan keterangan
mengenai lembaga dan juga manfaat yang diperoleh dengan adanya lembaga ini
kepada masyarakat. Sebanyak 11 responden (34,37%) mengetahui adanya program
pelatihan keterampilan PSAR dari keluarga. Hal ini dikarenakan keluarga ingin
memberikan yang terbaik kepada anaknya, supaya anaknya mimiliki kemampuan
dikarenakan teman responden pernah merasakan manfaatnya dan ingin temannya
ingin responden juga merasakan manfaat dari program keterampilan ini.
5.3.1.2. Tahu Tidaknya Tentang Program Keterampilan Sebelum berada di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa
Tabel 5.8.
Distribusi Responden Berdasarkan Tahu Tidaknya Tentang Program Keterampilan Sebelum Berada di PSAR
No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.8. diketahui distribusi responden
Mengetahui Tidaknya Tentang Program Keterampilan sebelum berada di PSAR Nusa
Putera Tanjung Morawa. Sebanyak 4 responden (12,5 %) tidak mengetahui tentang
program keterampilan sebelum berada di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Hal
ini dikarenakan responden sama sekali tidak mau memahami program keterampilan
yang ada. Sebanyak 28 responden (87,5%) mengetahui program keterampilan yang
ada sebelum berada di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Seperti nama dari
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu responden bernama Siti
Bancin menyatakan bahwa : saya bang, memang sudah mengetahui bordir, karena
waktu dirumah dulu saya diajari ibu saya membordir. Saya ingin memahami dengan
baik keterampilan membordir bang makanya saya masuk ke PSAR ini.
5.3.1.3. Tahu Tidaknya Tujuan Dari Program Keterampilan Tabel 5.9.
Distribusi Responden Berdasarkan Tahu Tidaknya Tujuan Dari Program Keterampilan
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.9. diketahui distribusi responden
berdasarkan tahu tidaknya tujuan dari program keterampilan. Mayoritas responden
yaitu sebanyak 27 responden (84,38%) mengetahui tujuan dari program pelatihan
keterampilan ini. Hal ini dikarenakan informasi yang diberikan pihak panti dan
keluarga sudah jelas dipahami responden sehingga responden dengan mudah
mengetahui tujuan dari program pelatihan keterampilan. Sebanyak 5 responden
kurang mengetahui tujuan dari program pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan
pihak panti, keluarga dan teman yang membuat responden kurang mengetahui
beberapa tujuan dari dilaksanakannya program keterampilan ini.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu
responden bernama Ali, menyatakan bahwa : saya bang mengetahui dengan jelas
tujuan dari pelaksanaan program keterampilan yang akan dilakukan, keluarga saya
sudah sangat jelas memaparkannya kepada saya ditambah keseriusan saya untuk
mendalami otomotif ini membuat saya serius ingin mengetahui tujuan dari program
5.3.1.4. Kesesuaian Fasilitas Yang Digunakan Dengan Kebutuhan Responden Dalam Mengikuti Kegiatan Program Pelatihan Keterampilan
Tabel 5.10.
Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Fasilitas Yang Digunakan Dengan Kebutuhan Responden Dalam Mengikuti Kegiatan Program Pelatihan
Keterampilan
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.10. diketahui distribusi
responden kesesuaian fasilitas yang digunakan dengan kebutuhan responden dalam
mengikuti kegiatan program pelatihan keterampilan, dapat diketahui bahwa mayoritas
dari responden yaitu sebanyak 26 responden (81,25%) menyatakan bahwa fasilitas
yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan responden dalam mengikuti kegiatan
program pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan pada saat melaksanakan
program keterampilan, alat-alat yang digunakan lengkap dan tidak mengganggu
aktivitas mereka. Sebanyak 6 responden (18,75%) menyatakan kurang sesuai antara
program pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan pada saat melaksanakan
kegiatan salon dan otomotif alat yang akan diguanakan sudah rusak dan kehabisan
bahan yang membuat sedikit terganggunya kegiatan keterampilan
5.3.1.5. Kesesuaian Tenaga Pengajar Yang Disediakan Oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa Dengan Jenis Keterampilan/Bidangnya
Tabel 5.11.
Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Tenaga Pengajar Yang Disediakan Oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa Dengan Jenis
Keterampilan/Bidangnya
No. Kategori Frekuensi
(F)
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.11. dapat diketahui distribusi
responden mengenai kesesuaian tenaga pengajar yang disediakan oleh PSAR Nusa
Putera Tanjung Morawa dengan jenis keterampilan/bidangnya. Mayoritas responden
yaitu sebanyak 23 responden (71,88%) menyatakan bahwa tenaga pengajar yang
disediakan oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa sesuai dengan jenis
keterampilan staff pengajarnya memberikan materi yang sederhana sehingga
responden dengan mudah memahami materi yang diajarkan. Sebanyak 9 responden
(28,12%) menyatakan bahwa staff pengajarnya kurang sesuai. Hal ini dikarenakan
pada saat instrukturnya mengajar, responden tidak mendapatkan ilmu dengan baik
dan gurunya kurang bisa menjelaskan setiap keterampilan yang akan diajarkan.
5.3.1.6. Pemahaman Responden Terhadap Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa
Tabel 5.12.
Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Responden Terhadap Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh PSAR Nusa Putera Tanjung
Morawa
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.12. diketahui distribusi
responden mengenai pemahaman responden terhadap program pelatihan keterampilan
yang diberikan oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Mayoritas responden yaitu
yang diberikan oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Hal ini dikarenakan
responden ingin serius untuk mendalami keterampilan yang dijalani, responden ingin
bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keterampilan yang sedang dilakukan
mereka. Sebanyak 3 responden (9,37%) menyatakan bahwa mereka kurang
memahami program keterampilan yang diberikan. Hal ini dikarenakan responden
kurang serius mendalami program tersebut walaupun informasi yang diberikan sudah
jelas.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu
responden bernama Siti menyatkan: saya sangat memahami program keterampilan
yang diberikan, ini karena saya ingin lebih mendalami keterampilan yang sudah saya
pahami sebelumnya. Ilmu ini sangat berguna bagi untuk memudahkan saya
5.3.1.7. Tingkat Kesulitan Responden Ketika Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa
Tabel 5.13.
Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Kesulitan Responden Ketika Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan
di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa
No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.13. diketahui distribusi
responden mengenai tanggapan responden terhadap tingkat kesulitan responden
ketika mengikuti program pelatihan keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung
Morawa. Sebanyak 19 responden (59,38%) menyatakan mudah untuk mengikuti
program pelatihan keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Ini
dikarenakan responden sudah memiliki sedikit memahami keterampilan yang
diberikan dan juga instruktur yang memberikan pelatihan memberikan ilmu dengan
mudah sehingga responden semakin muda memahami program keterampilan.
pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan kurang seriusnya rsponden untuk
mengikuti program keterampilan dan juga masih adanya responden yang ingin pulang
dari panti ini yang membuat mereka tidak mudah mengikuti program keterampilan.
Sebanyak 8 responden (25%) beranggapan biasa saja.
5.3.2. Tepat Sasaran
5.3.2.1. Layak Tidaknya Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh Pihak PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa
Tabel 5.14.
Distribusi Responden Berdasarkan Layak Tidaknya Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh Pihak PSAR Nusa Putera
Tanjung Morawa
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.14. diketahui distribusi
responden mengenai layak tidaknya mengikuti program pelatihan keterampilan yang
diberikan oleh pihak PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Mayoritas responden yaitu
pelatihan keterampilan yang diberikan oleh pihak PSAr Nusa Putera Tanjung
Morawa. Hal ini dikarenakan sasaran yang akan mengikuti program keterampilan
sudah sesuai dengan responden yaitu usia remaja yang putus sekolah dan ingin
mengikuti program keterampilan.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu
responden bernama Siti menyatakan : saya layak mengikuti program pelatihan
keterampilan, karena saya sudah sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan
pihak panti.
5.3.2.2. Kesesuaian Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Dengan Minat/Bakat Responden
Tabel 5.15.
Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Dengan Minat/Bakat
No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.15. diketahui distribusi
responden mengenai kesesuaian program pelatihan keterampilan yang diberikan
program pelatihan yang diberikan oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa dengan
minat/bakat yang dimiliki oleh responden. Sebanyak 15 responden (46,87%)
menyatakan sangat sesuai antara program pelatihan yang diberikan oleh PSAR Nusa
Putera Tanjung Morawa dengan minat/bakat yang dimiliki oleh responden. Hal ini
dikarenakan pihak panti memberikan kebebasan kepada responden untuk memilih
program keterampilan yang akan dilaksanakan.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu
responden bernama Ali menyatakan : program pelatihan keterampilan yang
diberikan disesuaikan dengan keinginan kami bang, jadi tidak ada paksaan dari
5.3.2.3. Siapa Yang Memilih Jenis Program Pelatihan Keterampilan Yang Responden Ikuti
Tabel 5.16.
Distribusi Responden Berdasarkan Siapa Yang Memilih Jenis Program Pelatihan Keterampilan Yang Responden Ikuti
No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.16. diketahui distribusi
responden mengenai siapa yang memilih jenis program pelatihan keterampilan yang
responden ikuti. Mayoritas responden yaitu sebanyak 30 responden (93,75%)
menyatakan bahwa mereka memilih sendiri jenis program pelatihan keterampilan
yang akan diikutinya. Hal ini dikarenakan responden ingin memilih dengan bebas
keterampilan yang akan dilakukannya dan juga responden sudah memiliki
pemahaman dasar akan program keterampilan yang dipilihnya. Sebanyak 2 responden
(6,25%) menyatakan bahwa orangtua mereka lah yang memilihkan jenis program
pelatihan keterampilan yang akan diikutinya. Hal ini dikarenakan responden masih
memiliki kebingungan untuk memilih program keterampilan yang akan diikuti
5.3.3. Tepat Waktu
5.3.3.1. Frekuensi Pelatihan Keterampilan Dilakukan dalam Seminggu Tabel 5.17.
Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Pelatihan Keterampilan Dilakukan dalam Seminggu
No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)
1.
2.
4 x
5 x
3
29
9,37 %
90,62 %
Jumlah 32 100 %
Sumber: Data Primer, 2014
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.17. diketahui distribusi
responden mengenai frekuensi pelatihan keterampilan dilakukan dalam seminggu.
Mayoritas responden yaitu sebanyak 29 responden (90,62%) menyatakan bahwa
pelatihan keterampilan dilakukan 5x dalam seminggu. Hal ini dikarenakan jadwal
tersebut telah ditentukan oleh pihak lembaga, pihak lembaga berharap dengan jadwal
yang seperti ini bisa dengan cepat responden menguasai program keterampilan yang
telah dijalani. Sebanyak 3 responden ((9,37%) menyatakan bahwa frekuensi pelatihan
keterampilan dalam seminggu dilakukan 4x, ini dikarenakan responden tidak masuk
5.3.3.2. Ketepatan Waktu Responden Dalam Menyelesaikan Pembelajaran Tabel 5.18.
Distribusi Responden Berdasarkan Ketepatan Waktu Responden Dalam Menyelesaikan Pembelajaran
No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )
1.
2.
Sangat Sesuai
Sesuai
4
28
12,5 %
87,5 %
Jumlah 32 100 %
Sumber : Data Primer, 2014
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.18. mengenai ketepatan waktu
responden dalam menyelesaikan pembelajaran, dapat diketahui bahwa sebanyak 28
responden (87,5%) menyatakan sesuai dan 4 responden (12,5%) menyatakan sangat
sesuai. Hal ini dikarenakan selama mengikuti pelatihan keterampilan responden aktif
baik mendengarkan ketika guru keterampilan memberikan keterangan berulang-ulang
dan mereka juga menguasai dan menikmati teknik pembuatan keterampilan yang
mereka buat selama ini sehingga mereka menjadi terlatih dan cepat dalam hal
5.3.3.3. Terpenuhi Tidaknya Waktu Yang Diberikan Untuk Pelatihan Keterampilan
Tabel 5.19.
Distribusi Responden Berdasarkan Terpenuhi Tidaknya Waktu Yang Diberikan Untuk Pelatihan Keterampilan
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.19. diketahui distribusi
responden mengenai terpenuhi tidaknya waktu yang diberikan untuk pelatihan
keterampilan. Mayoritas responden yaitu sebanyak 23 responden (71,88%) merasa
terpenuhi waktu untuk mengikuti pelatihan keterampilan dan sebanyak 4 responden
(12,5%) menyatakan sangat terpenuhi waktu untuk mengikuti pelatihan keterampilan.
Hal ini dikarenakan keseriusan responden mengiktui program pelatihan keterampilan
yang membuat mereka memanfaatkan waktu dengan baik untuk bisa menguasai ilmu
yang telah didapatkan. Sebanyak 5 respondnen (15,62%) menyatakan kurang
menyampaikan materi yang diajarkan responden kurang mengikuti dengan baik
sehingga waktu yang diberikan kurang untuk bisa mengajari responden.
5.3.3.4. Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Yang Diberikan Selama Mengikuti Program Pelatihan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa
Tabel 5.20.
Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Yang Diberikan Selama Mengikuti Program Pelatihan di
PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa
No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.20. diketahui distribusi
responden mengenai tanggapan responden mengenai pelayanan yang diberikan
selama mengikuti program pelatihan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa.
Sebanyak 22 responden (68,75%) menyatakan sesuai dengan harapan pelayanan yang
diberikan selama mengikuti program pelatihan di PSAR Nusa Putera Tanjung
Morawa. Sebanyak 10 responden (31,25%) menyatakan sangat sesuai dengan harapan
Tanjung Morawa. Hal ini dikarenakan pihak panti dan staff pengajar yang berada di
PSAR memberikan pelayanan yang maksimal sesuai dengan aturan-aturan yang telah
ditentukan.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu
responden bernama Ali menyatakan bahwa : kami bang mendapatkan pelayanan
yang maksimal dari pihak panti dan staff pengajar. Staff tersebut melakukannya
sesuai dengan visi/misi yang telah mereka tetapkan.
5.3.3.5. Kesesuaian Jadwal Pelatihan Keterampilan Dengan Yang Ditetapkan Tabel 5.21.
Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Jadwal Pelatihan Keterampilan Dengan Yang Ditetapkan
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.21. diketahui distribusi
responden mengenai kesesuain jadwal pelatihan keterampilan dengan yang
ditetapkan. Sebanyak 17 responden (53,13%) menyatakan sesuai jadwal pelatihan
keterampilan dengan yang ditetapkan oleh pihak PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa
keterampilan dengan yang ditetapkan oleh pihak PSAR Nusa Putera Tanjung
Morawa. Hal ini dikarenakan staff pengajarnya telah mengikuti aturan-aturan yang
telah ditetapkan pihak PSAR.
5.3.4. Tercapaianya Tujuan
5.3.4.1. Manfaat Program Pelatihan Keterampilan Bagi Responden Tabel 5.22.
Distribusi Responden Berdasarkan Manfaat Program Pelatihan Keterampilan Bagi Responden
No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)
1.
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.22. dapat diketahui distribusi
responden mengenai manfaat program pelatihan keterampilan bagi responden.
Mayoritas responden yaitu 24 responden (75%) menyatakan program pelatihan
keterampilan sangat bermanfaat bagi mereka dan sebanyak 8 responden (25%)
menyatakan bahwa program keterampilan tersebut bermanfaat bagi responden. Hal
ini dikarenakan dengan semakin terampilnya responden dalam menguasai ilmu yang
telah diberikan, akan semakin memudahkan responden dalam mendapatkan pekerjaan
5.3.4.2. Kesesuaian Pencapaian Materi Keterampilan Tabel 5.23.
Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Pencapaian Materi Keterampilan
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.23. diketahui distribusi
responden mengenai kesesuaian pencapaian materi keterampilan. Mayoritas dari
responden yaitu 23 responden (71,88%) menyatakan bahwa pencapaian materi
keterampilan sesuai dengan harapan responden dan sebanyak 9 responden (28,12%)
menyatakan bahwa pencapaian materi keterampilan sangat sesuai dengan harapan.
Hal ini dikarena sehabis penyampaian materi yang diikuti responden mendapatkan
praktek langsung sehingga materi yang baru disampaikan dapat dimengerti dengan
baik. Instruksi juga melakukan penggulangan secara terus menerus yang membuat
responden semakin mampu dan dapat menguasai keterampilan yang diajarkan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu responden bernama Ali
menyatakan bahwa : pencapaian materi yang diberikan sangat sesuai bang. Kami
ditambah dengan praktek langsung yang dilakukan pengajarnya, membuat kami
semakin mudah memahami materi yang diberikan.
5.3.4.3. Menerima Tidaknya Responden Terhadap Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa
Tabel 5.24.
Distribusi Responden Berdasarkan Menerima Tidaknya Responden Terhadap Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung
Morawa
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.24. diketahui distribusi
responden mengenai menerima tidaknya responden terhadap pelaksanaan program
pelatihan keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Sebanyak 17
responden (53,12%) menyatakan bahwa mereka sangat menerima pelaksanaan
program pelatihan keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa dan
sebanyak 15 responden (46,88%) menyatakan bahwa mereka menerima dengan baik
membutuhkan program pelatihan keterampilan yang dapat membuat responden kelak
menjadi mandiri dan tidak membebani orang-orang disekitarnya.
5.3.4.4. Perubahan Signifikan Yang Responden Rasakan Setelah Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan
Tabel 5.25.
Distribusi Responden Berdasarkan Perubahan Signifikan Yang Responden Rasakan Setelah Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan
No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.25. diketahui distribusi
responden mengenai perubahan signifikan yang responden rasakan setelah mengikuti
program pelatihan keterampilan. Sebanyak 18 responden (56,25%) menyatakan
sangat merasakan perubahan yang signifikan setelah mengikuti program pelatihan
keterampilan. Sebanyak 14 responden (43,75%) menyatakan merasakan perubahan
signifikan setelah mengikuti program pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan
responden sebelumnya tidak mempunyai bekal tentang program pelatihan
tetapi sekarang responden sudah memiliki perubahan yang begitu besar ketika
mengikuti program pelatihan keterampilan di PSAR.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu
responden bernama Siti menyatakan bahwa : saya bang, sangat merasakan
perubahan yang sangat baik bang sebelum menerima program ini. Saya yang
dulunya belum memiliki kemampuan yang baik di bidang bordir. Ini sekarang saya
sudah menerima beberapa pesanan bordir pada saat saya pulang kerumah.
5.3.4.5. Perlu Tidaknya Semua Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa
Tabel 5.26.
Distribusi Responden Berdasarkan Perlu Tidaknya Semua Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.26. diketahui distribusi
responden mengenai perlu tidaknya semua program pelatihan keterampilan di psar
nusa putera tanjung morawa. Mayoritas responden yang berjumlah 29 responden
sebanyak 3 responden (9,37%) menyatakan bahwa program pelatihan keterampilan
perlu untuk dilanjutkan kembali. Hal ini dikarenakan bukan hanya untuk menambah
pengetahuan dalam keterampilan saja, tetapi juga mempermudah responden untuk
memenuhi kelak kebutuhan hidup responden.
5.3.5. Perubahan Nyata
5.3.5.1. Membantu Tidaknya Keterampilan Yang Diterima Dalam Mendapatkan Pekerjaan
Tabel 5.27.
Distribusi Responden Berdasarkan Membantu Tidaknya Keterampilan Yang Diterima Dalam Mendapatkan Pekerjaan
No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.27. diketahui distribusi
responden mengenai membantu tidaknya keterampilan yang diterima dalam
mendapatkan pekerjaan. Hampir keseluruhan responden yang berjumlah 29
responden (90,63%) menyatakan bahwa ketreampilan yang diterima sangat
menyatakan bahwa program pelatihan keterampilan yang diterima membantu
responden dalam mendapatkan pekerjaan. Hal ini dikarenakan Selama responden
mengikuti pelatihan keterampilan, responden merasa bahwa terjadi suatu perubahan
pada aspek sosial responden, dimana responden sudah merasa mampu untuk
menyusun rencana dalam kehidupannya kedepan sehingga responden sudah dapat
mempraktekkan keterampilan yang sudah lama dipelajarinya sebagai suatu pekerjaan
yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari responden kedepannya.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu
responden bernama Siti menyatakan bahwa : selama mengikuti program
keterampilan ini sangat membantu saya untuk mendapatkan pekerjaan. Ini aja bang
sebelum saya selesai dari panti ini saya telah mendapatkan beberapa pesanan untuk
membuat bordiran. Saya berharap bisa membuka tempat bodir dirumah untuk