• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa Sumatera Utara"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Era globalisasi memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan sains dan teknologi sehingga manusia dipacu agar dapat menguasai dan mengendalikan teknologi yaitu dengan memberikan pendidikan. Dan pendidikan merupakan salah satu modal dasar bagi manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, pendidikan formal diberikan kepada manusia sejak masih anak-anak dan tidak pernah dibatasi sampai kapan seseorang harus berhenti dalam menempuh pendidikan. Masalah ekonomi menyebabkan orangtua enggan untuk menyekolahkan anaknya tinggi-tinggi, mereka berpikir bahwa tidak perlu sekolah yang penting adalah bekerja untuk menghasilkan uang.

(2)

Setiap manusia menginginkan kehidupan yang sejahtera dan bahagia, dimana mereka dapat memenuhi kebutuhannya masing-masing, baik kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial. Namun pada kenyataannya tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menikmati hidup sejahtera seperti yang diharapkan, karena adanya permasalahan yang dihadapinya dalam menjalani kehidupan. Masalah ini biasanya timbul karena adanya ketidakmampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi sosialnya seperti rintangan-rintangan maupun hambatan-hambatan dalam mewujudkan nilai-nilai, aspirasi, serta pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya.

(3)

Anak dikatakan sebagai cikal bakal lahirnya suatu generasi baru, dimana anak menjadi generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa yang diharapkan mampu memikul beban tugas dan tanggung jawab serta berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dan negara . Oleh karena itu, generasi muda perlu dibina agar dapat bertumbuh dan berkembang secara wajar sehingga pada gilirannya, mampu meneruskan pembangunan bangsa dan dapat hidup mandiri dan terampil dimasa depannya. Semakin baik keperibadian anak sekarang maka semakin baik pula kehidupan masa depan bangsa. Begitu pula sebaliknya, Apabila keperibadian anak tersebut buruk maka akan rusak pula kehidupan bangsa yang akan datang.

(4)

bagi dirinya (Save The Children, 2010: 30). Hak-hak anak tersebut dapat terbentuk melalui lingkungannya, keluarga terutama orang tua.

Secara sosiologis anak terlahir melalui orang tua, tapi dia bukan milik orang tua. Anak adalah pribadi lain, memiliki pandangan dan pemiliran sendiri, walaupun dia dilahirkan melalui orang tua (Sunarti, 2004: 123). Untuk memenuhi kebutuhan anak tersebut seperti kebutuhan jasmani dan rohani serta peningkatan kemampuan menjalankan fungsi sosial yang baik terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Namun, secara nyata tidak semua anak terlahir secara normal. Ada yang sejak lahir mengalami kecacatan atau pada masa perkembangan mengalami kecacatan. Anak yang lahir demikian disebut dengan anak yang berkeutuhan khusus . Anak yang berkebutuhan khusus harus diberi kesempatan yang sama, sebab mereka mempunyai bakat dan talenta yang sama dengan anak yang lainnya (Analisa, 2014: 6).

Melihat realita sosial yang ada di Indonesia saat ini, keberadaan anak-anak justru banyak yang ternistakan oleh hiruk pikuknya proses pembangunan yang mengabaikan kepentingan dan hak anak. Di sisi lain, kondisi sosial, politik yang serba tidak menentu di negeri ini turut memperparah keterpurukan pola pengasuhan anak baik pada tingkat keluarga maupun masyarakat. Sebagai konsekuensi, muncul anak-anak terlantar yang tidak memperoleh pendidikan yang memadai.

(5)

bebas nanti kualitas sumber daya manusia di Indonesia masih rendah. Apabila pendidikan semakin intensif diberikan kepada manusia sejak usia remaja, dengan asumsi bahwa remaja adalah generasi penerus yang diberikan tanggung jawab untuk melanjutkan pembangunan bangsa dan negara, maka masa depan bangsa ini akan lebih terjamin. Tetapi menyiapkan remaja sebagai generasi yang tangguh dan handal dalam melanjutkan pembangunan tidaklah mudah. Berbagai hambatan baik yang berasal dari faktor internal misalnya kemiskinan atau kelemahan intelektual remaja itu sendiri, maupun eksternal yaitu terbatasnya akses pendidikan yang sesuai atau rendahnya kualitas pendidikan yang diselenggarakan menjadi tantangan dalam mewujudkan generasi muda yang sehat, tangguh, dan cerdas.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 D dan 23 E Tahun 2002 tentang perlindungan anak menyatakan “Bahwa

agar setiap anak kelak mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka ia perlu

mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara

optimal, baik fisik, mental maupun sosial, dan berakhlak mulia, perlu dilakukan

upaya perlindungan serta untuk mewujudkan kesejahteraan anak dengan

memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya” dan “Bahwa untuk

mewujudkan perlindungan dan kesejahteraan anak diperlukan dukungan

kelembagaan dan peraturan perundang-undangan yang dapat menjamin

(6)

remaja yang memiliki potensi untuk maju dan berkembang, walaupun panti juga tetap berusaha memberikan pelayanan sosial bagi remaja putus sekolah yang menjurus pada kenakalan. Namun, kenakalannya belum begitu parah. Pelayanan dan pembinaan dilakukan dengan memberikan tempat tinggal atau asrama bersama orang tua asuh sebagai pengganti orang tua anak. Orangtua asuh ini akan membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi seorang anak dengan mencari pemecahannya secara bersama-sama. (Jurnal PKS. Vol. V No. 16, Juni 2006:68).

(7)

Remaja yang ada di panti ini tidak dikenai biaya sedikitpun selama pelatihan karena program panti ini memang dibiayai langsung oleh Dinas Sosial. Mereka juga disediakan asrama dan memiliki Bapak dan Ibu asuh yang senantiasa membimbing mereka. Di satu sisi, panti ini memang sangat membantu mereka. Di sisi lain, mungkin juga tidak bagi sebagian peserta yang merasa tidak betah tinggal di asrama.

Adapun hal yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti dan mengetahui bagaimana keefektifan pelayanan sosial yang dilakukan oleh Panti Sosial Anak Remaja Tanjung Morawa karena lembaga ini mampu mengembalikan kesan remaja putus sekolah sebagai remaja yang menyusahkan menjadi remaja yang berguna terhadap bangsa dalam menghadapi masa depan serta meningkatkan rasa kepercayaan diri siswa untuk tampil di masyarakat. Untuk itu penulis mengangkat permasalahan yang di rangkum dalam penelitian sebuah karya ilmiah berbentuk skripsi dengan judul: “Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di UPT

Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa.

1.2 Perumusan Masalah

Menurut Soehartono (2004; 23) perumusan masalah merupakan langkah yang penting, karena langkah ini menentukan kemana suatu penelitian diarahkan. Maka berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, yang menjadi perumusan masalah dalam pembahasan ini adalah “Bagaimana efektivitas pelaksanaan program pelatihan keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak

(8)

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program pelatihan keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa.

1.3.2Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis adalah dapat mempertajam kemampuan penulis dalam penulisan karya ilmiah dan menambah pengetahuan di bidang pelayanan sosial.

2. Secara akademis atau bagi fakultas, untuk memperbanyak referensi karya ilmiah yang menyangkut efektivitas lembaga dalam menangani anak putus sekolah. 3. Secara praktis, yaitu memberikan kontribusi pemikiran dan masukan kepada

(9)

1.4 Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini disajikan dalam 6 bab dengan sistematika sebagai berikut:

variabel yang diteliti, kerangka pemikiran, definisi

konsep dan definisi operasional.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian,

populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan

teknik analisis data.

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang uraian sejarah geografis

dan gambaran umum lokasi penelitian yang

berhubungan dengan masalah objek yang diteliti.

BAB V ANALISA DATA

Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh

dari hasil penelitian beserta analisisnya

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil

penelitian dan saran atas penelitian yang telah

Referensi

Dokumen terkait

Pada aplikasi ini, pemakai dihadapkan kepada suatu tampilan interaktif yang disertai objek-objek pendukung seperti teks, gambar, suara, dan animasi agar pemakai dapat lebih

Hendro Gunawan, MA

Hendro Gunawan, MA

Guru mengajak anak untuk mengingat kembali kegiatan pada hari ini 3. Guru menginformasikan kegiatan

Specifically the world heritage site of Lahore Fort, historic public squares and neighbourhoods of the Walled City of Lahore for a master conservation plan

Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik 3773. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan

Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo )..

Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2015 1... Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2015