• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi Dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Handphone Merek Blackberry (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program S1 Ekstension FE USU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi Dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Handphone Merek Blackberry (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program S1 Ekstension FE USU)"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PENGARUH FAKTOR BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGIS

TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

PRODUK

HANDPHONE

MEREK BLACKBERRY

(STUDI KASUS PADA MAHASISWA PROGRAM S1 EKSTENSION FE USU)

SKRIPSI

OLEH :

ROSALINA 070521065 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

(2)

ABSTRAK

Rosalina (2010). Melakukan Penelitian yang berjudul Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk

Handphone Merek BlackBerry (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU). Dosen pembimbing Prof. Dr. Amrin Fauzi. Ketua Departemen Manajemen Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi. Dosen Penguji I; Dr. Endang S.Rini SE, MSi. Dosen Penguji II; Drs. Liasta Ginting, MSi.

Konsumen dalam melakukan keputusan pembelian dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang berasal dari diri konsumen maupun dari faktor luar konsumen. Pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-macam faktor yang mempengaruhi konsumen dan mengembangkan pemahaman bagaimana konsumen melakukan melakukan keputusan pembelian untuk meraih keberhasilan. Perilaku konsumen sangat dipengaruhi faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis dari konsumen.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bahwa faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk handphone merek BlackBerry pada mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU.

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif yang terdiri dari uji regresi linier berganda dengan menggunakan uji t, uji F dan koefisien determinasi (R2). Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 15.00 for windows. Responden yang diteliti adalah mahasiswa Program S1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU pengguna HP bermerek BlackBerry berjumlah 73 responden yang diambil melalui metode purposive sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel budaya, sosial dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU, sedangkan variabel pribadi berpengaruh positif akan tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU dan dapat dilihat bahwa variabel sosial yang paling dominan diantara semua variabel independen.

Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Berdasarkan uji t dari keempat variabel bebas bahwa variabel sosial yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian produk handphone merek BlackBerry pada mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU. Analisis koefisien determinan (R2) dilihat dari Adjusted R2 sebesar 31,80% yang berarti variabel terikat yaitu keputusan pembelian dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel bebas yaitu variabel budaya, sosial, pribadi, dan psikologis sedangkan sisanya 68,20% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Handphone Merek BlackBerry (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU)”. Penulis mengucapkan terima kasih selama proses penyelesaian skripsi dan juga selama mengikuti pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yang mana penulis banyak menerima tuntunan, bantuan dan petunjuk serta motivasi dari berbagai pihak. Menyadari hal tersebut, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

(4)

5. Ibu Dr. Endang S.Rini SE, M.Si selaku Penguji I yang memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Liasta Ginting, M.Si selaku Penguji II yang memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Segenap dosen dan staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

8. Penulis mengucapkan terima ksaih yang sebesar-besarnya kepada orang tua tercinta Ayahanda dan Ibunda yang selain sumber inspirasi dan kekuatan bagi penulis, juga telah banyak memberikan dorongan moral dan materi serta kasih sayang dan perhatian yang tiada terhingga kepada penulis selama masa kuliah terlebih-lebih selama masa penyusunan skripsi ini di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

9. Buat my brother ”bg oby”, my sist ” bo Novi n Rina” & my twin “Echa” dan bg Riko. Terima kasih untuk dukungan dan doa kalian. Kalian adalah yang terbaik.

10.Kak Dani, Kak Vina selaku Staf Departemen Manajemen atas bantuan dan kerja samanya selama ini.

(5)

Akhir kata, penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada selama penulisan skripsi ini. Karena tidak ada gading yang tak retak. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak peneliti selanjutnya yang akan menulis topik yang sama demi perkembangan dan kelanjutan Civitas Akademika.

Medan, Juni 2010 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI………. v

DAFTAR TABEL………. vii

DAFTAR GAMBAR……… viii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ………. 1

B. Perumusan Masalah……….. 6

C. Kerangka Konseptual……… 7

D. Hipotesis………... 9

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian………. 9

F. Metode Penelitian………. 10

1. Batasan Operasional………. 10

2. Definisi Operasional Variabel……….. 10

3. Skala Pengukuran Variabel……….. 13

4. Tempat dan Waktu Penelitian………... 13

5. Populasi dan Sampel………. 14

6. Jenis Data……….. 15

7. Teknik Pengumpulan Data……… 16

8. Uji Validitas dan Reliabilitas………. 16

9. Metode Analisis Data……….... 17

BAB II : URAIAN TEORETIS... 21

A. Penelitian Terdahulu……….. 21

B. Perilaku Konsumen……… 22

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ………. 24

(7)

BAB III : GAMBARAN UMUM BLACKBERRY... 38

A. Sejarah Singkat BlackBerry... 38

B. Jenis-Jenis Produk BlackBerry... 41

C. Spesifikasi Jenis-Jenis BlackBerry……… 44

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN……….. 55

A. Uji Validitas dan Reliabilitas………. 55

1. Uji Validitas... 55

2. Uji Reliabilitas... 56

B. Analisis Deskriptif... 56

1. Identitas Responden... 57

2. Deskriptif Variabel... 60

C. Analisis Regresi Linear Berganda... 68

1. Uji Simultan (F)... 70

2. Uji Parsial (Uji-t)... 72

3. Koefisien Determinasi (R²)... 75

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN... 77

A. Kesimpulan... 77

B. Saran... 78

DAFTAR PUSTAKA... 79

(8)

ABSTRAK

Rosalina (2010). Melakukan Penelitian yang berjudul Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk

Handphone Merek BlackBerry (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU). Dosen pembimbing Prof. Dr. Amrin Fauzi. Ketua Departemen Manajemen Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi. Dosen Penguji I; Dr. Endang S.Rini SE, MSi. Dosen Penguji II; Drs. Liasta Ginting, MSi.

Konsumen dalam melakukan keputusan pembelian dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang berasal dari diri konsumen maupun dari faktor luar konsumen. Pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-macam faktor yang mempengaruhi konsumen dan mengembangkan pemahaman bagaimana konsumen melakukan melakukan keputusan pembelian untuk meraih keberhasilan. Perilaku konsumen sangat dipengaruhi faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis dari konsumen.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bahwa faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk handphone merek BlackBerry pada mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU.

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif yang terdiri dari uji regresi linier berganda dengan menggunakan uji t, uji F dan koefisien determinasi (R2). Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 15.00 for windows. Responden yang diteliti adalah mahasiswa Program S1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU pengguna HP bermerek BlackBerry berjumlah 73 responden yang diambil melalui metode purposive sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel budaya, sosial dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU, sedangkan variabel pribadi berpengaruh positif akan tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU dan dapat dilihat bahwa variabel sosial yang paling dominan diantara semua variabel independen.

Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Berdasarkan uji t dari keempat variabel bebas bahwa variabel sosial yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian produk handphone merek BlackBerry pada mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU. Analisis koefisien determinan (R2) dilihat dari Adjusted R2 sebesar 31,80% yang berarti variabel terikat yaitu keputusan pembelian dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel bebas yaitu variabel budaya, sosial, pribadi, dan psikologis sedangkan sisanya 68,20% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi komunikasi informasi sepanjang tahun 2009 lebih banyak diwarnai dengan banyaknya produk yang mencari bentuk-bentuk baru untuk memudahkan kehidupan ini, baik untuk bekerja maupun untuk menghibur diri. Pertumbuhan pelanggan telepon seluler sampai dengan tahun 2009 sangat berfluaktif namun masih menunjukkan prospek yang baik. Telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi secara radikal di Indonesia. Sebuah ponsel tidak lagi hanya menjadi alat percakapan, tetapi juga untuk mengakses, e-mail, memotret, dan bahkan untuk menonton teve. (http://www.antara.co.id/analisis/pada industri telepon selular di indonesia, 27 April 2009)

(10)

Samsung, Siemens, LG, Panasonic, Philips, Alcatel, dan merek lainnya. Masing-masing merek handphone tersebut berlomba melakukan inovasi produk denga tipe, model dan teknologinya masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan profesi, status, gaya hidup, dan hobi penggunaannya. Dengan semakin banyaknya merek ponsel yang beredar dipasar, hal ini akan membingungkan konsumen untuk memilih merek mana yang lebih baik.

Pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian handphone merek BlackBerry juga dipengaruhi oleh adanya kebutuhan mencari variasi. Kebutuhan mencari variasi merupakan komitmen secara sadar untuk membeli merek lain karena individu terdorong untuk menjadi terlibat, terdorong ingin mencoba hal baru, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal baru yang tujuannya adalah untuk mencari kesenangan atau untuk melepaskan kejenuhan dari merek yang biasa dipakainya (Setiyaningrum,2005 :2-7). Carpenter dkk mengatakan mengerti dan memahami seluk beluk perilaku konsumen penting untuk mencapai keunggulan kompetitif (Prasetijo & Ihalauw, 2005:5). Perusahaan yang mempunyai keunggulan kompetitif dapat mempengaruhi konsumen ataupun prospek (calon pelanggan) untuk dengan mantap menjatuhkan pilihan pada produknya. Strategi kompetitif yang mengharuskan suatu perusahaan menyelidiki perilaku konsumen secara keseluruhan telah membuat perusahaan itu tahu bagaimana memberikan kepuasan lebih daripada yang diberikan oleh kompetitornya.

(11)

berpengaruh. Dengan memahami perilaku konsumen melalui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen, perusahaan dapat mengenal konsumennya dan memuaskan keinginan konsumennya yang tujuan utamanya ialah untuk mempengaruhi keputusan konsumen serta mempertahankan konsumennya dan memenangkan persaingan dengan kompetitornya.

BlackBerry adalah perangkat genggam nirkabel (wireless handheld device) yang mendukung kemampuan layanan e-mail gegas (push-mail), pesan pendek, faksimili internet, berselancar internet dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Produk handphone merek BlackBerry ini menampilkan tampilan yang menarik, pilihan jenis produk yang beragam, aplikasi yang disediakan tersedia cukup lengkap, dan menggunakan BlackBerry mencerminkan suatu gaya hidup (life styles) yang metropolis dan up to date. Sebagai pendatang baru, BlackBerry berusaha untuk menguasai pasarnya. Jumlah pengguna BlackBerry di Indonesia sendiri sudah mempunyai pelanggan sekitar 300-400 ribu orang pada awal Agustus 2009 dan Indonesia diproyeksikan akan menjadi pengguna smartphone BlackBerry terbanyak di seluruh dunia dalam waktu dekat, (www.detiknet.com, Agustus 2009).

Pertumbuhan BlackBerry secara standar dibandingkan dengan handphone merek lain dapat dilihat dari persaingan antara iPhone dan Blackberry di Indonesia yang merupakan cerminan dari kompetisi di pasar global, dikarenakan persaingan yang sengit itu tidak hanya terjadi di Indonesia. Menurut data-data yang diperoleh, Blackberry mengungguli iPhone di pasar global secara keseluruhan, bahkan di pasar Smartphone Amerika Serikat, dimana Apple Inc. didirikan, RIM dengan Blackberry nya memimpin pangsa pasar dengan share sebesar 56 % (Fortune Magazine, 31 Agustus 2009).

(12)

Pangsa Pasar SmartPhone Dunia 2008

Nokia RIM Apple HTC Fujitsu Others

Pangsa Pasar SmartPhone Dunia 2009

Nokia

Nokia RIM Apple HTC Fujitsu Others

pasarnya. RIM kini mengikuti Nokia dengan menguasai 20% pangsa pasar smartphone. Apple pun mengikuti Blackberry di posisi ketiga dengan 11% dari pangsa pasar smartphone.

Berikut ini data pangsa pasar smartphone di seluruh dunia :

(13)

Menggunakan smartphone BlackBerry memberikan pengalaman tersendiri bagi penggunanya. Ajang prestisius GSMA 2009 Chairman’s Award, yang merupakan penghargaan bertaraf internasional dengan bertujuan untuk menumbuh kembangkan mobile communication (HP) berhasil direbut oleh BlackBerry sebagai pionir dalam memperkenalkan teknologi

wireless, (

Ada empat faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis. Penulis ingin mengetahui lebih mendalam tentang perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk handphone merek BlackBerry dengan melihat dari faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi,dan faktor psikologis.

Peneliti memilih Mahasiswa Program S1 Ekstension FE USU sebagai objek penelitian, karena tidak semua pemakai BlackBerry, pengusaha dan eksekutif muda saja, mahasiswa pun telah menggunakannya. Menurut Rudy, Branch Manager Personal Digital Assistant (PDA) Center di Palembang, menjelaskan bukan hanya kalangan menengah atas seperti eksekutif muda, pengusaha serta kalangan birokrat saja yang mencari BlackBerry, tetapi mahasiswa dan pelajarpun demikian. Sebab harga BlackBerry kini relatif terjangkau untuk ukuran mahasiswa karena tidak jauh berbeda dengan harga laptop, (www.sripoku.com, Februari 2009). Selain itu Mahasiswa USU merupakan kaum muda yang memiliki intelektual tinggi yang haus akan teknologi informasi dan juga BlackBerry digunakan sebagai gaya hidup.

(14)

Pada Mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU)” sebagai judul penelitian ini.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah faktor budaya, faktor sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan mahasiswa Program S-1 Ektension Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam membeli handphone

merek BlackBerry.”

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah kesimpulan yang bersifat sementara dari tinjauan teoritis yang mencerminkan hubungan antar variabel yang sedang diteliti. Menurut Sugiyono (2004 : 49) kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.

Menurut Kotler (2002:183) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dapat diukur melalui: faktor budaya, faktor sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen akan mendasari variasi hasil proses keputusan konsumen. Namun untuk tiap produk atau jasa memiliki faktor-faktor yang berbeda pula tergantung dari perilaku konsumennya. Hubungan keempat faktor tersebut dengan keputusan pembelian produk dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Faktor Budaya (X1)

(15)

tertentu. Komponen yang termasuk didalamnya yaitu budaya, sub-budaya, dan kelas sosial konsumen.

b. Faktor Sosial (X2)

Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi oleh orang-orang disekitar kita. Komponen yang termasuk didalamnya yaitu kelompok acuan, keluarga, serat peran dan status sosial konsumen.

c. Faktor Pribadi (X3)

Faktor pribadi adalah faktor yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari seorang konsumen. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

d. Faktor Psikologis (X4)

Faktor psikologis adalah faktor paling mendasar dalam diri individu yang akan mempengaruhi pilihan-pilihan seseorang dalam membeli. Komponen yang termasuk didalamnya yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan sikap.

(16)

Gambar 1.2 Kerangka Konseptual

Sumber : Kotler (2002 : 183), data diolah

D. Hipotesis

Menurut Kuncoro (2003:47), hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diberikan, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

“Faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk handphone merek BlackBerry oleh mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ”

Sosial (X2)

Pribadi (X3) Budaya (X1)

KeputusanPembelian Produk Handphone Merek

BlackBerry ( Y )

(17)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menganalisis bahwa faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk handphone merek BlackBerry pada mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini bermanfaat sebagai masukan atau informasi bagi perusahaan-perusahaan telekomunikasi untuk mengetahui faktor yang berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk yang ditawarkannya.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat menjadi masukan atau referensi sekaligus sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian objek atau masalah yang sama.

c. Bagi Penulis

(18)

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3), psikologis (X4).

b. Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian produk handphone merek BlackBerry (Y).

2. Definisi Operasional Variabel 1) Variabel Bebas (X)

Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung dari variabel lain, terdiri dari :

a. Faktor Budaya (X1)

Faktor budaya adalah faktor yang dipengaruhi kepercayaan, nilai-nilai, dan kebiasaan yang dipelajari yang membantu mengarahkan perilaku konsumen para anggota masyarakat tertentu. Komponen yang termasuk didalamnya yaitu budaya, sub-budaya, dan kelas sosial konsumen.

b. Faktor Sosial (X2)

Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi oleh orang-orang disekitar kita. Komponen yang termasuk didalamnya yaitu kelompok acuan, keluarga, serat peran dan status sosial konsumen.

c. Faktor Pribadi (X3)

(19)

d. Faktor Psikologis (X4)

Faktor psikologis adalah faktor paling mendasar dalam diri individu yang akan mempengaruhi pilihan-pilihan seseorang dalam membeli. Komponen yang termasuk didalamnya yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan sikap.

2) Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan pembelian produk handphone merek BlackBerry pada mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Tabel 1.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala Ukur

Faktor Budaya

a. Pengaruh Lingkungan Kelompok b. Pengaruh Anggota Keluarga c. Pengaruh Teman

d. Keyakinan dan Sikap

(20)

Keputusan pembelian Produk handphone

Merek Blackberry (Y)

a.Menjatuhkan Pilihan atau alternatif pada produk yang terbaik

b. Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar dan terencana

c. Pembelian Kembali

Skala Likert

Sumber : Kotler (2002), diolah

3. Skala pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan, Sugiyono (2004 : 86). Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2

Instrumen Skala Likert

No. Pernyataan Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

(21)

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Jln. T.M. Hanafiah, SH Medan. Waktu penelitian yaitu bulan Januari 2010 sampai dengan Mei 2010.

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi USU Program S-1 Ekstension dari angkatan 2007 sampai dengan 2009 pengguna BlackBerry.

b. Sampel

Untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui (unidentified), menurut Supramono (2003 : 63), alternatif formula yang dapat digunakan adalah :

(P) (Q)

n = (Z

²

α

)

Dimana : n = jumlah sampel

Zα = Z tabel dengan tingkat signifikansi tertentu

P = proporsi populasi yang diharapkan melalui karakteristik tertentu Q = (1-P), proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki karakteristik

tertentu

d = Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi.

(22)

sampel yang diambil adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Sumatera Utara angkatan 2007 sampai dengan angkatan 2009, Program S-1 Ekstension yang menggunakan produk handphone merek BlackBerry. Kriteria yang ditetapkan yaitu responden dengan usia minimal 17 tahun, karena usia tersebut dianggap peneliti cukup matang dalam proses berfikir untuk memberikan responnya terhadap penelitian ini.

Penetapan jumlah sampel dengan tingkat signifikan 5% dan tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi sebesar 5% adalah sebagai berikut :

95 x 5 n = (1,96²)

5² n = 72,9

maka jumlah pengguna yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 73 orang. 6. Jenis dan Sumber Data

Peneliti menggunakan dua jenis data yaitu : a. Data Pimer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden secara langsung dilokasi penelitian. Data primer yang diperoleh dari subjek penelitian melalui observasi dan wawancara serta kuesioner dengan responden.

b. Data Sekunder

(23)

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner

Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan dan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka dapat memberi respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada seluruh responden yang terdiri dari mahasiswa Program S1-Ekstension Fakultas Ekonomi USU.

b. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan memperoleh data dari buku-buku, internet dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian dimana merupakan data valid dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Menurut Sugiyono (2004:110), suatu instrumen dikatakan valid apabila rtabel =0,361.

Kriteria dalam menentukan validitas adalah sebagai berikut :

1. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 2. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang diinginkan

( kuesioner) menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama. Menurut Kuncoro (2003), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60 atau nilai Cronbach Alpha > 0,80. Jika instrumen pertanyaan

(24)

9. Metode Analisis Data

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah metode analisis dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

b. Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk menganalisis seberapa besar hubungan dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk memperoleh hasil analisis data, peneliti menggunakan bantuan paket program statistik SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 15,0.

Model persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut:

Dimana:

Y = keputusan pembelian a = konstanta

b1-b4 = koefisien regresi X1 = budaya X2 = sosial X3 = pribadi X4 = psikologis e = standar error

(25)

Dalam analisis regresi berganda ada tiga jenis kriteria ketepatan, yaitu : 1) Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujiannya :

H0 : b1 = b2 = b3 = b4= 0, artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

2) Uji Secara Parsial (Uji-t)

Uji–t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat.

Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y).

Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

(26)

3) Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu ( 0 ≤ R2≤ 1 ).

(27)

BAB II

URAIAN TEORETIS

A. Penelitian Terdahulu

Berdian Damanik (2008) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis Terhadap Proses Keputusan Konsumen Pada Gamestation Jl. Djamin Ginting Padang Bulan Medan”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pribadi dan faktor psikologis secara bersama-sama berpengaruh terhadap proses keputusan konsumen pada Gamestation Jl. Djamin Ginting Padang Bulan Medan. Hasil ini dapat dilihat pada analisis regresi berganda dengan koefisien adjusted determinasi (R) sebesar 31,6% yang berarti bahwa pengaruh faktor pribadi dan factor psikologis terhadap proses keputusan konsumen sebesar 31,6% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh factor lainnya yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini tersebut adalah faktor pribadi dan faktor psikologis berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap proses proses keputusan konsumen. Secara parsial faktor psikologis lebih berpengaruh daripada faktor pribadi terhadap pemilihan Game Station.

(28)

mahasiswa yang kost di lingkungan kampus USU sebesar 45,8%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh factor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

B. Perilaku Konsumen

Menurut Setiadi (2003), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Menurut Schiffman dan Kanuk (2007:7), perilaku konsumen adalah proses dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya. Jadi dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan (decisions units), baik individu, kelompok ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.

Dari definisi perilaku kosumen diatas dapat diungkapkan bahwa perilaku konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap:

a. Tahap perolehan (acquisition): mencari (searching) dan membeli (purchasing). b. Tahap konsumsi (consumption): menggunakan (using) dan mengevaluasi (evaluting). c. Tahap tindakan pasca beli (disposition): apa yang dilakukan oleh konsumen setelah produk

(29)

Sumber : Prasetijo dan Ihalauw (2005:10)

Gambar 2.1 Proses Perilaku Konsumen

Pemahaman tentang konsumen dapat ditemukan pada definisi pemasaran (marketing), yaitu “kegiatan manusia ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melaui proses pertukaran. Dari definisi ini muncul dua kegiatan pemasaran yang utama. Pertama, para pemasar berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran mereka. Kedua, pemasaran meliputi studi tentang proses pertukaran di mana terdapat dua pihak yang mentransfer sumber daya di antara keduanya. Dalam proses pertukaran, perusahaan menerima sumber moneter dan sumber daya lainnya dari para konsumen, yang sebaliknya, menerima produk, jasa dan sumber-sumber nilai lainnya. Bagi para pemasar untuk menciptakan pertukaran yang berhasil, mereka harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk memahami dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang konsumen pikirkan (kognisi) dan konsumen rasakan (pengaruh) , apa yang konsumen lakukan (perilaku) dan apa serta dimana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan konsumen.

Kebutuhan

Mendapatkan produk Mencari: - informasi - alternatif - keputusan

membeli

Konsumsi

Menggunakan Mengevaluasi

(30)

Pemahaman tentang konsumen dan proses konsumsi akan menghasilkan sejumlah mamfaat di antaranya adalah kemampuan untuk membantu para manajer mengambil keputusan, memberikan para peneliti pemasaran pengetahuan dasar ketika menganalisis konsumen, membantu legislatif negara serta pembuat peraturan menciptakan hukum dan peraturan yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang atau jasa, dan membantu konsumen dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Singkatnya Perilaku Konsumen dipelajari agar lebih memahami tentang apa yang dibeli oleh konsumen, mengapa, di mana, kapan dan seberapa sering dia membeli. Pengetahuan ini kemudian dipakai untuk menciptakan cara untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan mereka dan menciptakan pendekatan yang baik untuk berkomunikasi dan mempengaruhi mereka. Jadi, itu semua adalah kajian-kajian yang sangat mendasar dalam seluruh kegiatan pemasaran.

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Keputusan konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi benar-benar harus diperhitungkan.

1. Faktor Kebudayaan

(31)

a. Kultur

Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang. Mahluk yang lebih rendah umumnya dituntun oleh naluri. Sedangkan pada manusia, perilaku biasanya dipelajari dari lingkungan sekitarnya. Sehingga nilai, persepsi, preferensi dan perilaku antara seorang yang tinggal pada daerah tertentu dapat berbeda dengan orang lain yang berada di lingkungan yang lain pula. Sehingga sangat penting bagi pemasar untuk melihat pergeseran kultur tersebut untuk dapat menyediakan produk-produk baru yang diinginkan konsumen.

b. Subkultur

Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – subbudaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah geografis. Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

c. Kelas Sosial

Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara heirarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan dan tempat tinggal. Kelas Sosial berbeda dalam hal busana, cara berbicara, preferensi rekreasi dan memiliki banyak ciri-ciri lain.

(32)

Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti : kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status konsumen, faktor-faktor ini berpengaruh pada tanggapan konsumen.

a. Kelompok Referensi

Kelompok referensi menurut Kotler (2002:187) adalah semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan adalah kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja, yang berinteraksi dengan seseorang secara terus menerus dan informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, profesional dan asosiasi perdagangan yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin.

Pemasar berusaha mengindentifikasi kelompok referensi pelanggan mereka. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar pengaruh dalam hal selera. Oleh karena itu konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut baik perilaku fisik maupun mentalnya. Yang termasuk kelompok referensi ini antara lain; serikat buruh, team olahraga, perkumpulan agama, kesenian dan lain sebagainya.

b. Keluarga

(33)

merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan jika pembeli tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya, pengaruh keluarga terhadap perilaku pembeli dapat tetap signifikan. Di negara-negara di mana orang tua tinggal dengan anak-anak mereka yang sudah dewasa, pengaruh mereka dapat menjadi sangat besar. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi yaitu, pasangan dan anak-anak seseorang (Kotler, 2002:188)

Sebagian besar penelitian perilaku konsumen mengambil individu sebagai unit analisis. Tujuan pada umumnya adalah untuk menjelaskan dan memahami bagaimana individu membuat keputusan pembelian sehingga strategi pemasaran dapat dikembangkan untuk dapat mempengaruhi proses tersebut dengan lebih efektif.

c. Peran dan Status

Posisi seseorang dalam suatu kelompok dapat ditentukan dari segi peran dan status. Tiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat.

3. Faktor Pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur-hidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri pembeli yang bersangkutan.

a. Usia dan Tahap Daur Hidup

(34)

tahap daur hidup keluarga. Sehingga pemasar perlu memperhatikan perusahaan minat pembelian yang terjadi yang berhubungan dengan daur hidup manusia.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Dengan demikian pemasar dapat mengindentifikasi kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat di atas rata-rata terhadap produk mereka.

c. Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi akan sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan kecendrungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat bunga. Jadi jika indikator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan adanya reses, pemasar dapat mencari jalan menetapkan posisi produk.

d. Gaya Hidup

Menurut Kotler (2002: 192) Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Oleh karenanya, hal ini berhubungan dengan tindakan dan perilaku sejak lahir.

e. Kepribadian

(35)

menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kehormatan, kemampuan bersosialisasi pertahanan diri dan kemampuan beradaptasi.

4. Faktor Psikologis

Pilihan barang yang dibeli oleh seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologis yang utama, yaitu :

a. Motivasi

Menurut J. Moskowits, dalam Setiadi ( 2003:94) motivasi didefinisikan sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku. Motivasi dapat diartikan sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.

(36)

b. Persepsi

Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang yang termotivasi bertindak akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Menurut Kotler (2002:199) Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seseorang individu untuk memilih, mengorganisasi dan menginterprestasikan masukan-masukan informasi informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda-beda. Oleh karena itu persepsi memiliki sifat subjektif. Persepsi yang akan dibentuk oleh seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya. Selain itu satu hal yang perlu diperhatikan dari persepsi adalah bahwa persepsi secara substansil bisa sangat berbeda dengan realitas. Orang dapat memiliki memiliki persepsi yang berbeda atas objek yang sama karena tiga proses persepsi: perhatian selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif. (Kotler 2002:198)

1. Perhatian Selektif

Orang terlibat kontak dengan rangsangan yang sangat banyak setiap hari. Tantangan yang sesungguhnya adalah menjelaskan rangsangan mana yang akan diperhatikan oleh orang-orang. Ada beberapa temuan antara lain: orang lebih cenderung memperhatikan rangsangan yang berhubungan dengan kebutuhan saat ini, orang lebih cenderung memperhatikan rangsangan yang mereka antisipasi, orang lebih cenderung memperhatikan rangsangan dengan deviasi yang besar dibandingkan dengan ukuran rangsangan normal.

2. Distorsi Selektif

(37)

3. Ingatan/Retensi Selektif

Orang akan melupakan banyak hal yang mereka pelajari namun cenderung akan mengingat informasi yang menyokong pandangan dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif, kita cenderung akan mengingat hal-hal baik yang disebutkan tentang produk yang bersaing.

c. Pembelajaran

Menurut Lefton, pembelajaran adalah perubahan yang relatif bersifat tetap, yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman (Prasetijo, 2005:87). Dari definisi ini didapat pengertian bahwa pembelajaran konsumen adalah suatu proses, jadi pembelajaran ini secara terus menerus berlangsung dan berubah sebagai akibat dari pengetahuan yang diperoleh (dengan membaca, diskusi, observasi atau berpikir) atau dari pengalaman yang sebenarnya.

Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar. Dalam mengkonsumsi produk konsumen akan mempertimbangkan mamfaat yang bisa diperolehnya. Oleh karena itu, kualitas produk sangat menentukan apakah konsumen akan memberikan respon positif atau negatif. Respon positif akan terjadi ketika konsumen merasa puas, akibatnya probabilitas konsumen melakukan pembelian ulang semakin tinggi. Sementara itu konsumen akan memberikan respon negatif jika respon atas tindakannya itu tidak memuaskan.

d. Sikap

Menurut Kotler (2002:200) sikap adalah evaluasi, perasaan emosional dan kecendrungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan. Menurut Thurstone (Mowen 2001: 319) Sikap adalah afeksi atau perasaan untuk atau terhadap suatu rangsangan.

(38)

mendekati atau menjauhi obyek tersebut. Sikap menyebabkan orang-orang berperilaku secara cukup konsisten terhadap obyek serupa. Setelah sikap terbentuk, hal ini akan tersimpan dalam memori jangka panjang mereka. Pada keadaan seperti ini, orang-orang menggunakan sikap untuk membantunya berinteraksi secara lebih efektif dengan lingkungannya.

D. Proses Keputusan Konsumen

Menurut Setiadi (2003:16) proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: Pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku sesudah pembelian. Keselurahan dapat dilihat dilihat di Gambar 2.2 berikut:

Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian Sumber : Setiadi. (2003)

Pencarian Informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan pembelian

Perilaku pascapembelian

(39)

Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pengenalan masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal atau eksternal. Dalam kasus pertama, salah satu kebutuhan umum seseorang mencapai titik tertentu dan menjadi sebuah dorongan. Dalam kasus kedua, kebutuhan ditimbulkan oleh rangsangan eksternal.

2. Pencarian Informasi

Seseorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak lagi. Dapat dibedakan dua tingkat yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Pencarian informasi secara aktif dimana ia mencari bahan-bahan bacaan, menelpon teman-temannya dan melakukan kegiatan-kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain. Umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas ke pemcahan masalah yang ekstensif.

Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumebr terhadap keputusan membeli. Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu:

1. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.

2. Sumber komersil: iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan dan pameran. 3. Sumber umum : media massa, organisasi konsumen.

(40)

3. Evaluasi Alternatif

Bagaimana konsumen dalam memproses informasi tentang pilihan produk atau jasa dan membuat penilaian untuk membuat keputusan akhir? Tidak ada evaluasi yang sederhana dan tunggal yang digunakan oleh konsumen atau bahkan oleh satu konsumen pada seluruh situasi membeli. Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu perusahaan memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama pada pertimbangan yang sadar dan rasional.

4. Keputusan Membeli

Konsumen pada tahap evaluasi membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor berikut dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang utama adalah sikap orang lain, sejau mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan bergantung pada intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin tinggi intensitas sikap orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan pembeliannya. Tujuan pembelian dipengaruhi juga oleh faktor-faktor keadaan yang tidak terduga. Konsumen membentuk juga oleh faktor-faktor-faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan dan mamfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.

5. Perilaku Pascapembelian

(41)

pascapembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pascapembelian, tindakan pascapembelian dan pemakaian produk pascapembelian.

a. Kepuasan sesudah pembelian

Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah dari harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan, pelanggan pelanggan akan puas, jika melebihi harapan pelanggan akan sangat puas. Perasaan-perasaan itu akan membedakan apakah pembeli akan membeli kembali produk tersebut dan membicarakan hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang produk tersebut dengan orang lain. b. Tindakan pascapembelian

Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut, dan kemungkinan pelanggan yang puas akan menceritakan hal-hal yang baik tentang produk tersebut kepada orang lain.

Para pelanggan yang tidak puas bereaksi sebaliknya. Mereka mungkin membuang atau mengembalikan produk tersebut. Mereka juga dapat memutuskan untuk berhenti membeli produk tersebut atau memperingatkan teman-teman untuk tidak menggunakan atau membeli produk tersebut. Dalam kejadian itu, penjual telah gagal memuaskan pelanggan.

c. Pemakaian Pascapembelian

(42)

BAB III

GAMBARAN UMUM BLACKBERRY

A. Sejarah Singkat BlackBerry

Awal mula 15 desember 2004 adalah awal pertama kali piranti BlackBerry hadir di Indonesia, berawal dari proyek sinergi antara Indosat dengan StarHub (operator selular Singapura) dalam usahanya mendatangkan BlackBerry ke Indonesia, yang dikonsolidasikan dengan Research In Motion (RIM), produsen BlackBerry di Kanada. BlackBerry ini adalah salah satu proyek yang dipandang strategis dan mampu mendatangkan revenue secara grup. Di Indonesia sendiri, Indosat selaku operator bekerjasama dengan StarHub untuk kemudian terhubung dengan RIM di Kanada.

(43)

Tantangan seperti halnya memperkenalkan sesuatu hal yang serba baru, pasti membutuhkan pengenalan dan edukasi, selain tentu saja hambatan-hambatan. Bagi Indosat, hambatan utama yang dirasakan saat itu adalah masih sedikitnya masyarakat yang menggunakan email untuk berkomunikasi, penetrasi online juga dirasa masih rendah, tidak seperti sekarang ini. Sehingga Indosat seperti yang disebut tadi, mengambil strategi pemasaran dengan mengkampanyekan push-email pengguna dapat mengirim dan menerima email saat itu juga tanpa memerlukan sebuah PC.

Edukasi fitur push-email di tahun 2004 / 2005 menyasar perusahaan-perusahaan multinasional. Alasannya adalah kantor pusat perusahaan multinasional yang ada di Indonesia sudah mengenal dan menggunakan layanan BlackBerry, sehingga edukasinya lebih mudah. Sementara untuk perusahaan-perusahaan besar nasional, masih berpikir untuk mengadopsi fitur dan teknologi yang ditawarkan BlackBerry. Hingga pada tahun 2006, Indosat sudah dapat menghubungkan diri langsung (direct) dengan server RIM di Kanada. Sehingga jika dibanding dengan operator lain, infrastruktur (backbone) Indosat merupakan yang paling besar di Indonesia.

Lompatan besar setelah lima tahun hadir di Indonesia, lompatan terbesar terjadi di tahun 2008 saat diluncurkannya BlackBerry Bold yang juga merupakan acara peluncuran BlackBerry pertama di Indonesia. Kehadiran BlackBerry yang awalnya ditujukan untuk kepentingan bisnis, perlahan mulai bergeser ke arah lifestyle. Terbukti dengan ditanamkannya fitur-fitur hiburan seperti kemampuan memutar file multimedia (audio / video) dan kamera dalam handset. Fitur pendukung multimedia ini dapat ditemui di seri 81xx, 82xx, 88xx, dan tentunya yang terbaru tipe Bold dan Javeline.

(44)

messenger, dsb. Dari sisi operator, penjualan juga lebih terbantu karena konsumen juga membutuhkan layanan selain handset-nya sendiri. Bahkan kini RIM mengkampanyekan BlackBerry lebih sebagai alat untuk bersosialisasi, alih-alih piranti pendukung produktivitas kerja, fitur push-email hanya dianggap pelengkap saja. Selain memberikan aplikasi layanan tambahan, email, chatting, social networking bagi penggunanya,

(

B. Jenis-Jenis Produk BlackBerry

Jenis-jenis produk BlackBerry berdasarkan seri dapat dilihat dalam Tabel 3.1. Tabel 3.1.

Jenis-Jenis Produk BlackBerry

No BlackBerry

Berdasarkan Seri Lampiran (Gambar)

1 BlackBerry Storm

2 BlackBerry Bold

(45)

No BlackBerry

Berdasarkan Seri Lampiran (Gambar)

3 BlackBerry Curve 8900

4 BlackBerry Curve 8520

5 Blackberry Curve 8300

6

8220

(46)

No BlackBerry

Berdasarkan Seri Lampiran (Gambar)

7 BlackBerry Pearl

8 BlackBerry seri 8800

9 BlackBerry seri 8700

10 BlackBerry seri 7100

11 BlackBerry seri 7200

(47)

C. Spesifikasi Jenis-Jenis BlackBerry

Spesifikasi jenis-jenis BlackBerry dapat dilihat dalam tampilan Tabel 3.2. dan Tabel 3.3.

Spesifikasi Smartphone – Ukuran dan Berat

Panjang 4,2"/107mm 4,48"/114mm 4,43"/112,5mm 4,29"/109mm 4,29"/109mm Lebar 2,4"/60mm 2,6"/66mm 2,45"/62,2mm 2,36"/60mm 2,36"/60mm Tebal 0,6"/15,5mm 0,59"/15mm 0,55"/13,95mm 0,53"/13,5mm 0,54"/13,9mm Berat 3,9 ons/111g 4,8 ons/136g 3,9 ons/109,9g 3,73 ons/106g

Spesifikasi Perangkat – Penginputan Data / Navigasi

(48)

Spesifikasi Smartphone – Input / Output Suara

(49)

BlackBerry seri : Curve Bold Storm Curve Curve 8300 8900 8520

Spesifikasi Smartphone – Tampilan

Tampilan

Spesifikasi Smartphone – Pemberitahuan

Nada dering

Spesifikasi Smartphone – Perkiraan Daya Tahan Baterai

Waktu Standby Sampai 408

jam atau 17

Waktu Bicara Sampai 240

menit atau 4

Spesifikasi Smartphone – Memori

Memori yang bisa ditambah – dukungan untuk kartu microSC

(50)

Spesifikasi Smartphone – Moderm

(51)
(52)
(53)

Spesifikasi BlackBerry Seri

7100g, 8700g, 8800, 7290, dan Pearl Flip 8220

Spesifikasi Smartphone – Ukuran dan Berat

Panjang 4,6"/11,7cm 4,3"/11,0cm 4,49"/114mm 4,5" 3,98"

Lebar 2,3"/5,9cm 2,7"/6,95cm 2,60"/66mm 2,9" 1,97" Tebal 0,8"/2,1cm 0,77"/1,95cm 0,55"/14mm 0,9" 0,69" Berat 4,2 ons/120g 4,7 ons/134g 4,73 ons/134g 4,9 ons 3,6 ons

Spesifikasi Perangkat – Penginputan Data / Navigasi

(54)

BlackBerry seri : 7100g 8700g 8800 7290 Pearl Flip 8220

Spesifikasi Smartphone – Input / Output Suara

Bisa dipasangi

Spesifikasi Smartphone – Tampilan

(55)

Spesifikasi Smartphone – Pemberitahuan

Nada dering

Spesifikasi Smartphone – Perkiraan Daya Tahan Baterai

Waktu Standby 8 hari (192

Spesifikasi Smartphone – Memori

Memori yang

Spesifikasi Smartphone – Moderm

(56)
(57)
(58)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk menguji apakah daftar pertanyaan (kuesioner) layak dijadikan sebagai instrumen penelitian. Valid artinya data yang diperoleh melalui daftar pertanyaan dapat menjawab tujuan penelitian. Reliable artinya data yang diperoleh dari hasil daftar pertanyaan konsisten bila digunakan peneliti lain untuk mengukur objek yang sama. Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS (Statistic Product and Service Solution) For Windows versi 15.0

Kriteria dari validitas yaitu bila koefisien korelasi masing-masing pertanyaan dengan nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka butir instrumen dinyatakan valid (nilai r tabel dengan responden 30 orang adalah 0,361)

1. Uji Validitas

Tabel 4.1

Item-Total Statistik No Butir

Pertanyaan

(59)

No Butir Pertanyaan

Nilai r tabel Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

16 Butir16 0,361 0,416 Valid

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa koefisien korelasi dari 16 butir pertanyaan yang ada, 13 untuk butir pertanyaan variabel X dan 3 untuk variabel Y. Dari 16 pertanyaan dapat dlihat bahwa semua butir pertanyaan valid dengan skor rotal > 0,361. Butir yang mempunyai validitas tertinggi adalah butir 11 dengan koefisien korelasi 0,753 dan butir yang mempunyai validitas paling rendah adalah butir 16 dengan koefisien korelasi 0,416.

2. Uji Reliabilitas

Tabel 4.2

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.725 16

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa Cronbach’s Alpha sebesar 0,725. Apabila nilai reliabilitas instrumen (cronbach alpha) di atas 0,60 atau sama dengan 0,60 maka instrument dinyatakan reliabel. Maka cronbach alpha sebesar 0,725 lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa instrumen tersebut reliabel.

B. Analisis Deskriptif

(60)

mengenai faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap keputusan pembelian produk handphone merek BlackBerry pada mahasiswa Program S1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU. Berikut ini data dari 73 orang responden pada penelitian ini:

1. Identitas Responden a. Umur Responden

Tabel 4.3 Umur Responden

Umur Frekuensi %

20-22 tahun 26 35,62

23-24 tahun 38 52,05

>25 tahun 9 12,33

Jumlah 73 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Tabel 4.3 menunjukkan 26 orang atau sebesar 35,62% dari pengguna BlackBerry berumur 20-22 tahun, 38 orang atau sebesar 52,05% dari pengguna BlackBerry berumur 23-24 tahun, dan 9 orang atau sebesar 12,33% dari pengguna BlackBerry berumur di atas 25 tahun. Dapat dilihat bahwa pengguna BlackBerry berumur 23-24 tahun yang menjadi responden lebih banyak pada mahasiswa Program S1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU.

b. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.4

Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Responden %

Laki-Laki 17 23,29

Perempuan 56 76,71

Total 73

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data dioleh)

(61)

lebih banyak dari pada laki-laki pada mahasiswa Program S1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU.

c. Angkatan Responden

Tabel 4.5 Angkatan Responden

Angkatan Responden Frekuensi %

2007 15 20,55

2008 37 50,68

2009 21 28,77

Jumlah 73 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Tabel 4.5 menunjukkan 15 orang atau sebesar 20,55% dari pengguna BlackBerry adalah angkatan 2007, 37 orang atau sebesar 50,68% dari pengguna BlackBerry adalah angkatan 2008, dan 21 orang atau sebesar 28,77% dari pengguna BlackBerry adalah angkatan 2009. Dapat dilihat bahwa mahasiswa yang angkatan 2008 yang menjadi responden lebih banyak pada mahasiswa Program S1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU.

d. Departemen Responden

Tabel 4.6

Departemen Responden

Departemen Frekuensi %

Ekonomi Pembangunan 26 35,62

Manajemen 28 38,36

Akuntansi 19 26,03

Jumlah 73 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

(62)

e. Tipe Handphone Merek BlackBerry yang Digunakan Responden Tabel 4.7

Tipe Handphone yang Digunakan Responden Tipe Handphone Frekuensi %

BB Storm 9 12,33%

BB Bold 19 26,03%

BB Curve 8900 5 6,85%

BB Curve 8520 7 9,59%

BB 8300 6 8,22%

BB 8320 10 13,70%

BB 8700 8 10,96%

BB 7100 6 8,22%

BB 7200 3 4,11%

Jumlah 73 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

(63)

f. Lama Pemakaian Responden

Tabel 4.8

Lama Pemakaian Responden

Lama Pemakaian Frekuensi %

1 tahun 28 38,36%

2 tahun 36 49,32%

> 3 tahun 9 12,33%

Jumlah 73 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Tabel 4.8 menunjukkan 28 orang atau sebesar 38,36% dari mahasiswa yang lama pemakaian 1 tahun, 36 orang atau sebesar 49,32% dari mahasiswa yang lama pemakaian 2 tahun, dan 9 orang atau sebesar 12,33% dari mahasiswa yang lama pemakaian di atas 3 tahun. Dapat dilihat bahwa mahasiswa yang lama pemakaian 2 tahun yang menjadi responden lebih banyak pada mahasiswa Program S1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU.

2. Deskriptif Variabel

Deskriptif persentase hasil penelitian setiap variabel dengan tanggapan responden sebagai berikut:

(64)

a. Variabel Budaya sebagai Variabel X1

Tabel 4.9

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Budaya Item SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total

Pertanyaan F % F % F % F % F % F %

1 18 24,66 49 67,12 6 8,22 - - - - 73 100 2 23 31,51 40 54,79 9 12,33 1 1,37 - - 73 100 3 15 20,55 48 65,75 9 12,33 1 1,37 - - 73 100 Sumber :Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Tabel 4.9 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 73 orang mahasiswa untuk variabel budaya yaitu:

1) Pada item pertanyaan 1 (Saya mengunakan handphone merek BlackBerry karena handphone merek BlackBerry lagi trend sekarang) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 18 orang atau sebesar 24,66% dari mahasiswa yang menjawab sangat setuju, 49 orang atau sebesar 67,12% dari mahasiswa yang menjawab setuju, 6 orang atau sebesar 8,22% dari mahasiswa yang menjawab kurang setuju, dan tidak ada atau sebesar 0% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. 2) Pada item pertanyaan 2 (Saya menggunakan handphone merek BlackBerry karena

mudah mendapatkannya di setiap toko-toko yang menjual) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 23 orang atau sebesar 31,51% dari mahasiswa yang menjawab sangat setuju, 40 orang atau sebesar 54,79% dari mahasiswa yang menjawab setuju, 9 orang atau sebesar 12,33% dari mahasiswa yang menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar 1,37% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju dan tidak ada atau sebesar 0% dari mahasiswa yang menjawab sangat tidak setuju.

(65)

setuju, 48 orang atau sebesar 65,75% dari mahasiswa yang menjawab setuju, 9 orang atau sebesar 12,33% dari mahasiswa yang menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar 1,37% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju dan tidak ada atau sebesar 0% dari mahasiswa yang menjawab sangat tidak setuju.

b. Variabel Sosial sebagai Variabel X2

Tabel 4.10

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Sosial Item SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total

Pertayaan F % F % F % F % F % F %

1 22 30,14 41 56,16 10 13,70 - - - - 73 100 2 19 26,03 45 61,64 8 10,96 1 1,37 - - 73 100 3 13 17,81 43 58,90 15 20,55 2 2,74 - - 73 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Tabel 4.10 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 73 orang mahasiswa untuk variabel sosial yaitu:

1) Pada item pertanyaan 1 (Saya menggunakan handphone merek BlackBerry karena adanya pengaruh dari lingkungan kelompok di sekitar saya saat ini) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 22 orang atau sebesar 30,14% dari mahasiswa yang menjawab sangat setuju, 41 orang atau sebesar 56,16% dari mahasiswa yang menjawab setuju, 10 orang atau sebesar 13,70% dari mahasiswa yang menjawab kurang setuju, dan tidak ada atau sebesar 0% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

(66)

setuju, 1 orang atau sebesar 1,37% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju dan tidak ada atau sebesar 0% dari mahasiswa yang menjawab sangat tidak setuju.

3) Pada item pertanyaan 3 (Saya menggunakan handphone merek BlackBerry karena adanya pengaruh dari teman) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 13 orang atau sebesar 17,81% dari mahasiswa yang menjawab sangat setuju, 43 orang atau sebesar 58,90% dari mahasiswa yang menjawab setuju, 15 orang atau sebesar 20,55% dari mahasiswa yang menjawab kurang setuju, 2 orang atau sebesar 2,74% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju dan tidak ada atau sebesar 0% dari mahasiswa yang menjawab sangat tidak setuju.

c. Variabel Pribadi sebagai X3

Tabel 4.11

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Pribadi Item SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total

Pertayaan F % F % F % F % F % F %

1 21 28,77 49 67,12 2 2,74 1 1,37 - - 73 100 2 17 23,29 40 54,79 14 19,18 2 2,74 - - 73 100 3 12 16,44 38 52,05 21 28,77 2 2,74 - - 73 100 Sumber :Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Tabel 4.11 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 73 orang mahasiswa untuk variabel pribadi yaitu:

(67)

2) Pada item pertanyaan 2 (Saya menggunakan handphone merek BlackBerry karena pengaruh gaya hidup yang modern) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 17 orang atau sebesar 23,29% dari mahasiswa yang menjawab sangat setuju, 40 orang atau sebesar 54,79% dari mahasiswa yang menjawab setuju, 14 orang atau sebesar 19,18% dari mahasiswa yang menjawab kurang setuju, 2 orang atau sebesar 2,74% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju dan tidak ada atau sebesar 0% dari mahasiswa yang menjawab sangat tidak setuju.

3) Pada item pertanyaan 3 (Saya menggunakan handphone merek BlackBerry, saya merasa menjadi bagian dari kaum metropolis) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 12 orang atau sebesar 16,44% dari mahasiswa yang menjawab sangat setuju, 38 orang atau sebesar 52,05% dari mahasiswa yang menjawab setuju, 21 orang atau sebesar 28,77% dari mahasiswa yang menjawab kurang setuju, 2 orang atau sebesar 2,74% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju dan tidak ada atau sebesar 0% dari mahasiswa yang menjawab sangat tidak setuju.

d Variabel Psikologis sebagai X4

Tabel 4.12

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Psikologis Item SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total

Pertayaan F % F % F % F % F % F %

1 38 49,32 34 46,58 1 1,37 - - - - 73 100 2 19 26,08 41 56,16 11 15,07 2 2,74 - - 73 100 3 20 27,40 46 63,01 7 9,59 - - - - 73 100 4 25 34,25 43 58,90 5 6,85 - - - - 73 100 Sumber :Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Tabel 4.12 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 73 orang mahasiswa untuk variabel psikologis yaitu:

(68)

kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 38 orang atau sebesar 49,32% dari mahasiswa yang menjawab sangat setuju, 34 orang atau sebesar 46,58% dari mahasiswa yang menjawab setuju, 1 orang atau sebesar 1,37% dari mahasiswa yang menjawab kurang setuju, dan tidak ada atau sebesar 0% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

2) Pada item pertanyaan 2 (Saya mengunakan handphone merek BlackBerry karena inovasi produk BlackBerry membuat saya ingin mencoba berbagai jenis pilihan produk BlackBerry yang beru ditawarkan) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 19 orang atau sebesar 26,08% dari mahasiswa yang menjawab sangat setuju, 41 orang atau sebesar 56,16% dari mahasiswa yang menjawab setuju, 11 orang atau sebesar 15,07% dari mahasiswa yang menjawab kurang setuju, 2 orang atau sebesar 2,74% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju dan tidak ada atau sebesar 0% dari mahasiswa yang menjawab sangat tidak setuju.

3) Pada item pertanyaan 3 (Saya menggunakan handphone merek BlackBerry karena tampilan desain BlackBerry menarik dibandingkan handphone merek lain) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 20 orang atau sebesar 27,40% dari mahasiswa yang menjawab sangat setuju, 46 orang atau sebesar 63,01% dari mahasiswa yang menjawab setuju, 7 orang atau sebesar 9,59% dari mahasiswa yang menjawab kurang setuju, dan tidak ada atau sebesar 0% dari mahasiswa yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Gambar

Gambar 1.1 Pangsa Pasar SmartPhone Dunia
Gambar 1.2 Kerangka Konseptual Sumber : Kotler (2002 : 183), data diolah
Tabel 1.1 Definisi Operasional Variabel
Tabel 1.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian (Priporas et al., 2017) mengungkapkan bahwa kemajuan teknologi pintar (smart technologies) yaitu memiliki pengaruh yang signifikan pada pengalaman

Konveksi alami biasanya ditekan pada Gr yang cukup kecil, mulai pada suatu nilai kritis dari Gr, yang bergantung pada system tersbut, maka kemudian menjadi semakin lebih efektif jika

Pembeli yang tidak melunasi kewajiban pembayaran lelang sesuai ketentuan/wanprestasi, maka pada hari kerja berikutnya pengesahannya sebagai Pembeli dibatalkan secara

?ambar Trommel Bertingkat c. Trommel Silinder ?abungan.. Trommel silinder gabungan merupakan trommel yang terdiri dari dua permukaan ayakan atau lebih yang konsentris pada poros

Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.22/2772.K/1996 tanggal 30 September 1996 tentang pendefisitan 7 Kelurahan

Keseluruhan data berjumlah 1353 data kemudian dibagi 2 bagian yang dijadikan data training maka akan diperoleh decision tree untuk hasil klasifikasi berjumlah 1081 data dan

Selain karena adanya kesalahan dalam pengisian formulir SSP pemindahbukuan dapat dilakukan juga jika terdapat kesalahan pengisian data pembayaran pajak melalui

Selain itu, pintu bus kuning, yang memiliki sistem otomatisasi pintu yang diatur oleh supir bus serta risiko yang ditimbulkan dari cara pintu menutup yang dapat memungkinkan