• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : SMK Negeri 8 Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : SMK Negeri 8 Malang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMK Negeri 8 Malang

Mata Pelajaran : PPKn Kelas/Semester : X /Genap

Program Keahlian : Tehnik Komputer Jaringan

MateriPokok : 3.11 Wawasan Nusantara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Alokasi Waktu : 3 x Pertemuan ( 6 x 45 menit )

A. Kompetensi Inti ( KI )

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkanperilakujujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.11. Menelaah pentingnya wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

3.11.1 Menjelaskan pengertian wawasan nusantara

3.11.2 Mengidentifikasi unsur-unsur wawasan nusantara

3.11.3 Mendiskripsikan asas-asas wawasan nusantara

3.11.4 Mengidentifikasi wawasan nusantara dari sudut tinjauan politik,ekonomi, sosial- budaya dan pertahanan keamanan

3.11.5 Mendiskripsikan kedudukan wawasan nusantara

3.11.6 Menguraikan tujuan wawasan nusantara

3.11.7 Mendiskripsikan fungsi wawasan nusantara

3.11.8 Mengidentifikasi peran warga negara dalam IPOLEKSOSBUDHANKAM

(2)

3.11.9 Mengidentifikasi pengertian Trigatra dalam wawasan nusantara

3.11.10 Mendiskripsikan kedudukan Trigatra dalam wawasan nusantara 3.11.11 Mengidentifikasi pengertian

Pancagatra dalam wawasan nusantara

3.11.12 Menganalisis aspek Pancagatra dalam wawasan nusantara

(3)

WAWASAN NUSANTARA DALAM KONTEKS DALAM KONTEKS NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

A. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA 1). Pengertian Wawasan nusantara

1.1 Pengertian KKBI wawasan nusantara adalah cara pandang, cara melihat, dan cara tinjau individu. Kata nusantara, yang merupakan rangkaian dari kata nusa dan antara, adalah konsepsi untuk menggambarkan kesatuan wilayah peraiaran dan gugusan pulau-pulau yang terletak diantara samudra pasifik dan samudera hindia serta antara benua asia dan benua australia.

1.2 Menurut Prof Hamid darmadi (2010) wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam

2) Unsur-unsur wawasan nusantara 2.1 Wadah (contour)

Merupakan tempat bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berbagai kegiatan kenegaraan lain yang meliputi seluruh wilayah Indonesia dalam bentuk organisasi pemerintahan yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif

2.2 Isi (content)

Aspirasi yang berkembang di masyarakat, cita-cita, serta tujuan nasional dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945

2.3 Tata laku (conduct)

Tata laku merupakan hasil interaksi wadah dan isi yang terdiri dari tata laku yang terlihat dan tidak terlihat. Tata laku yang terlihat tercermin dalam tindakan menyikapi dan

mengatasi berbagai persoalan bangsa dengan memperkuat jati diri dan kepribadian bangsa. 3) Asas -asas wawasan nusantara

3.1 Kepentingan yang sama yaitu menghadapi penjajahan model baru secara fisik, kini bangsa Indonesia harus menghadapi penjajahan dalam bentuk lain.

3.2 Tujuan yang sama yaitu tercapainya kesejahteraan dan keamanan yang lebih baik dari sebelumnya

3.3 Keadilan yang berarti kesesuaian pembagian dari hasil jerih payah usaha dan kegiatan baik perseorangan, kelompok, golongan maupun daerah

3.4 Kejujuran adalah keberanian berpikir, berkata, dan bertindak sesuai ketentuan yang benar meskipun sangat pahit

3.5 Solidaritas yaitu rasa kesetiakawanan, siap berkorban bagi orang lain tanpa meninggalkan ciri khas dan karakter budaya masing-masing

3.6 Kerjasama yaitu koordinasi saling pengertian yang didasarkan atas kesejahteraan sehingga tujuan antar kelompok dapat tercapai secara sinergi

3.7 Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan negara Indonesia. Pergerakan ini dicetuskan dan dirintis oleh Boedi Oetomo 1908 sumpah pemuda dan proklamasi.

4).Wawasan nusantara dari sudut tinjauan politik, ekonomi, sosial-budaya dan pertahanan keamanan

(4)

Adanya kedaukatan wilayah nasional berserta kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah,ruang lingkup, kesatuan matra seluruh bangsa, modal dan milk bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah, memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti seluas-luasnya

Secara psikologis, bangsa Indonesai juga harus satu rasa, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai sati tekad dalam mencapai cita-cita bangsa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang

melandasi, bimbingan dan mengarahkan bangsa dan negara menuju tujuannya Kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan hukum dalam arti bahwa hanya ada

satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional 4.2 Tinjauan kesatuan ekonomi

Kekayaan wilayah nusantara adalah modal dan milik bangsa seluruh keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata diseluruh wilayah tanah air

Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang diseluruh daerah tanpa meninggalkan ciri-ciri khas tiap daerah pengembangan kehidupan ekonominya Kehidupan perekonomian diwilayah nusantara merupakan kesatuan ekonomi yang

diselenggarakan atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi kemakmuran rakyat 4.3 Tinjauan kesatuan sosial budaya

Masyarakat Indonesia sebagai satu bangsa memiliki kehidupan yang serasi dan selarass dengan tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata, dan seimbang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa

Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu. Corak ragam budaya menggambarkan kekayaan yang menjadi modal dan landasan pengembangan bangsa

4.4 Tinjauan kesatuan sosial budaya

Ancaman terhadap satu pulau/ satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara

Tiap-tiap negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa

B. Kedudukan, Fungsi, Tujuan, dan Manfaat Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara memiliki kedudukan, fungsi, tujuan, dan manfaat sebagai berikut. 1) Kedudukan Wawasan Nusantara

Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional (Sumarsono, dkk.,2006).

2) Fungsi Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi,dorongan serta rambu – rambu dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi

penyelenggara Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia yang mengutamakan kepentingan nasional. Selain itu, Wawasan Nusantara juga memiliki fungsi sebagai berikut.

2.1 Menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran serta semangat kebangsaan Indonesia. 2.2 Menanamkan dan memupuk kecintaan terhadap tanah air Indonesia sehingga muncul

(5)

2.3 Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab warga Negara yang bangga terhadap negara Iindonesia.

2.4 Mengembangkan kehidupan bersama yang multicultural dan plural berdasarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan.

2.5 Mengembangkan keberadaan masyarakat madani sebagai pengembangan kekuasaan pemerintah.

3)Tujuan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara secara umum bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi dan meningkatkan persatuan di segala nasionalisme yang tinggi dan meningkatkan persatuan di segala aspek kehidupan warga Negara Indonesia. Penjelasan tersebut di bagi lagi ke dalam dua tujuan pokok, yaitu sebagai berikut.

3.1 Tujuan ke dalam, yaitu mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan bagi alamiah maupun sosial. Oleh karena itu, dapat disimpulkan tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk

menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur, serta martabat manusia diseluruh dunia.

3.2 Tujuan ke luar, yaitu ikut serta dalam mewujudkan kebahagiaan, ketertiban, dan perdamaian seluruh umat manusia.

4)Manfaat Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara mem buat rasa persatuan antarpeduduk Indonesia yang plural atau beragam menjadi semakin erat. Adanya konsep ini memiliki manfaat antara lain sebagai berikut. Setiap warga negara Indonesia (WNI) mengenal dan mengetahui bahwa kedaulatan RI memiliki wilayah hokum dengan pengakuan internasional.

Setiap WNI wajib mempertahankan dan menjaga wilayah Indonesia dari ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan dari pihak mana pun, baik dari dalam maupun luar negeri.

C.Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Waswasan Nusantara

Tujuan ke dalam Wawasan Nusantara adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan, baik alamiah maupun sosial. Aspek alamiah terbagi tiga atau disebut trigatra meliputi ideology, politik, ekonomi, social-budaya, dan pertahanan keamanan. Aspek trigatra dan pacagatra menjadi satu kesatuan yang disebut astagatra.

1) Pengertian Trigatra Wawasan Nusantara

suatu pandangan bahwa Negara Republik Indonesia memiliki posisi dan lokasi geografis negara, keadaan dan kekayaan alam yang melimpah

2)Aspek Trigatra Wawasan Nusantara

Aspek Trigatra merupakan aspek-aspek suatu negara yang memang sudah melekat pada sebuah Negara. Trigatra mengandung unsur-unsur alamiah yang tetap. Aspek-aspek Trigatra sebagai berikut.

2.1 Posisi dan Kondisi Geografis Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak pada 6°𝐿𝑈 − 11°𝐿𝑆 𝑑𝑎𝑛 95°𝐵𝑇 − 141°𝐵𝑇. Maka, letak geografis Indonesia sangat strategis. Indonesia berada pada posisi silang dunia karena terletak di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Australia, serta di antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Hindia. Indonesia juga dilalui garis khatulistiwa.Kondisi geografis mempengaruhi corak kehidupan bangsa. Ini terlihat pada penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan. Dalam

(6)

membina ketahanan nasionalnya, misalnya, Negara kepulauan seperti Indonesia cenderung memanfaatkan potensi kelautan.

2.2 Keadaan dan Kemampuan Penduduk Penduduk adalah semua manusia yang menempati suatu Negara. Terdapat sejumlah hal yang terkait dengan keadaan penduduk suatu Negara, antara lain sebagai berikut.

2.2.1 Jumlah penduduk dan perubahan jumlah penduduk yang disebabkan fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian) dan migrasi (perpindahan).

2.2.2 Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. 2.2.3 Persebaran penududuk.

Kemampuan penduduk salah satunya berkaitan dengan tingkat pendidikan rata-rata pnduduk di suatu Negara. Kemanapun penduduk dapat ditingkatkan antara lain dnegan penambahan jumlah guru, sekolah, dan pelatihan.

2.3 Keadaan dan Kekayaan Alam

Kekayaan alam suatu Negara adalah segala smber dan potensi alam yang didapatkan di bumi, laut, dan udara yang berada di wilayah Negara tersebut. Kekayaan alam itu meliputi flora, fauna,dan tambang. Lokasinya meliputi di atas permukaan bumi, di permukaan bumi, dan di dalam bumi. Kekayaan alam di bumi terdistribusi secara tidak merata sehingga ada negara yanag kaya sumber daya alam dan ada negara yang miskin sumber daya alam. Ketidakmerataan itu dapat menyebabkan terjadinya ketergantungan suatu negara pada negara lain atau terjadinya konflik perebutan sumber daya alam.

Sumber daya alam yang terdapat di Indonesia sepatutnya dapat diolah atau dimanfaatkan dengan asas-asas sebagai berikut.

2.3.1 Asas maksimal, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam harus mengutamakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

2.3.2 Asas lestari, yaitu pengelolaan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan dan tetap menjaga keseimbangan alam.

2.3.3 Asas berdaya saing, yaitu sumber daya alam harus mampu bersaing dengan sumber daya alam negara lain.

3)Kedudukan Trigatra Dalam Wawasan Nusantara

Kedudukan trigatra dalam wawasan nusantara dapat ditinjau dari hubungan antarnegara sendiri memiliki korelasi atau hubungan timbal balik dan interdependesi atau saling terkait. Hubungan antara trigatra dalam wawasan nusantara merupakan satua kesatuan yang implementasi dan tidak bisa dipisahkan, menyeluruh dan terpadu membentuk tata laku masyarakat, bangsa dan negara.

Kedudukan trigatra dapat diperhatikan antara lain sebagai berikut:

3.1 Trigatra merupakan modal dasar yang dinamis untuk menciptakan kehidupan nasional (pancagatra)

3.2 Merupakan suatu tatanan yang utuh, menyeluruh, dan terpadu. 3.3 Terjalin hubungan antargatra dalam keseluruhan kehidupan nasional.

3.4 Kelemahan di salah satu trigatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain. 3.5 Kekuatan beberapa trigatra dapat didayagunakan untuk memperkuat gatra lainnya.

4)Aspek Pancagatra Wawasan Nusantara

Pancagatra merupakan intergrasi dari faktor-faktor dinamis, yaitu ideologi,politik,ekonomi,sosial-budaya,serta pertahanan dan keamanan. 4.1 Ideologi

(7)

Ideologi prinsip yang dijadikan dasar atau pemberi arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam melangsungkan dan mengembangkan hidup dan kehidupan nasional suatu bangsa (negara). Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai k ehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diperjuangkan dalam kehiduapan nyata.

Indonesia memiliki Pancasila sebagai ideologi bangsa. Dalam strategi pembinaan ideologi, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan , yaitu sebagai berikut (Sunarso, dkk,2008)

4.1.1 Ideologi harus diwujudkan dalam bidang kenegaraan oleh warga negara.

4.1.2 Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh warga negara. 4.1.3 Ideologi harus menjadi panglima

4.1.4 Aktualisasi ideologi dikembangkan ke arah keterbukaan dan kedinamisan. 4.1.5 Ideologi Pancasila mengakui keragaman bangsa dan menjadi alat untuk

menyejahterakan dan mempersatukan.

4.1.6 Kalangan eksekutif,legislatif,dan yudikatif harus mewujudkan cita-cita bangsa mengedepankan kepentingan bangsa.

4.1.7 Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis,religius,demokratis,nasionalis, dan berkeadilan.

4.1.8 Menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan meningkatkan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa.

4.2 Politik

Politik dapat diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi dua sektor, yaitu sebagai berikut.

4.2.1 Masyarakat yang berfungsi memberikan masukan (input) dalam pernyataan keinginan, tuntunan dan kebutuhan.

4.2.2 Pemerintahan yang berfungsi menghasilkan keluaran (output) berupa kebijakan yang melahirkan peraturan perundang –undangan sebagai keputusan politik.

Kehidupan politik suatu negara ditentukan sistem politik yang ditetapkan. Sistem politik tersebut umumnya cerminan interaksi input dan output. Sistem politik Indonesia berupaya mencari keseimbangan dan keserasian antara input dan output berdasarkan Pancasila. Penyelenggaraannya diatur sebagai berikut.

(1) Kebebasan individu dilaksanakan secara bertanggung jawab. (2) Mengutamakan musyawarah untuk memperoleh mufakat 4.3 Ekonomi

Kegiatan ekonomi merupakan seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola faktor produksi dan faktor distribusi barang dan jasa. Sistem perekonomian sebuah negara mempengaruhi kegiatan ekonominya. Dalam UUD NRI Tahun 1945 Pasal 33, tertulis bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Hal ini berarti setiap warga negara memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan menyejahterakan bangsa. Kegiatan ekonomi Indonesia diwujudkan dalam bentuk badan usaha negara, badan usaha swasta, dan koperasi.

Pembangunan ekonomi Indonesia diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia. Perlu upaya agar tercipta ketahanan ekonomi yang diinginkan, yaitu sebagai berikut.

4.3.1 Mengarahkan sistem ekonomi untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata .

4.3.2 Ekonomi kerakyataan yang menghindari sistem free fight liberalism, yaitu kebebasan ekonomi tak terkendali hingga dapat mengesploitasi kaum lemah.

(8)

4.3.3 Menghindari pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok atau monopoli. 4.3.4 Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

4.3.5 Kemampuan bersaing secara sehat dan mandiri. 4.4 Sosial-Budaya

Dalam konsep pancagatra, sosial-budaya merupakan kondisi dinamis budaya Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman tantangan, hambatan dan gangguan yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan sosial-budaya.

Perubahan sosial-budaya disebabkan faktor-faktor yang datangya dari luar dan dari dalam. Faktor dari luar biasanya jauh lebih dominan sehingga perlu diperhatikan secara khusus. Pengaruh budaya luar cendere=ung sulit ditolak. Namun, dampak negatif yang mungkin terjadi dan membahayakan kepribadian bangsa yang perlu diwaspadai.

Ketahanan sosial-budaya Indonesia perlu ditingkatkan. Untuk itu dapat dilakukan sejumlah tidakan antara lain sebagai berikut.

4.4.1 Menyosialisasikan pengembangan budaya lokal 4.4.2 Mengembangkan kehidupan beragama

4.4.3 Meningkatkan kecintaan terhadap budaya nusantara.

4.4.4 Menolak budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia 4.5 Pertahanan dan Keamanan

Pertahan dan keamanan merupakan kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang mengandung keulutan,ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan,menghadapi,dan mengatsi segala tantangan dan hambatan, baik dari luar maupun dari dalam, yang secara langsung ataupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan NKRI. Wujud ketahanan di bidang ini tercermin dalam hal-hal berikut.

4.5.1 Kondisi daya tangkal bangsa Indonesia yang dilandasi bela negara seluruh rakyat. 4.5.2 Kemampuan memelihara stabilitas pertahan dan keamanan negara yang dinamis. 4.5.3 Kemampuan mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya.

4.5.4 Kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

5) Hubungan Antara Trigatra dan Pancagatra

Hubungan antargatra dalam trigatra dapat dikemukakan antara lain sebagai berikut. 5.1.1 Di antara gatra geografi dan gatra kekayaan alam, terdapat hubungan timbal balik,

yaitu karakter geografis dapat memengaruhi persebaran, kualitas, dan jenis kekayaan alam. Sebaliknya, kekayaan alam dapat memengaruhi karakter geografis suatu negara. 5.1.2 Di antara gatra geografis dan gatra kependudukan terdapat hubungan, yaitu

bentuk-bentuk kehidupan dan persebaran penduduk terkait dengan karakter geografis suatu negara. Sementara, karkater geografis suatu negara akan memengarui suatu kehidupan dan persebaran penduduk.

5.1.3 Di antara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam, tedapat hubungan, yaitu kehidupan dan mata pencarian penduduk suatu negara dipengaruhi oleh jenis,

kualitas, kuantitas, dan persebaran kekayaan alam negara tersebut. Sebaliknya, jenis, kualitas, kuantitas, dan persebaran kekayaan alam suatu negara akan memengaruhi kehidupan penduduk negara tersebut.

(9)

Pancagatra terdiri dari gatra ideology, politik, ekonomi, social-budaya, serta pertahanan dan keamanan. Hubungan antargatra dalam pancagatra dapat dikemukakan antara lain sebagai berikut.

1)Hubungan antara gatra ideology dan keempat gatra lain dalam pancagatra. Idelogi merupakan falsafah bangsa dan landasan ideal negara.

2) Ideology menjadi nilai penentu bagi kehidupan nasional yang meliputi seluruh gatra dalam pancagatra dalam memelihara kelangsungan hidup dan mencapai tujuan nasional. 3) Hubungan antar gatra politik dan keempat gatra lain dalam pancagatra.

Kehidupan politik yang mapan dan dinamis dalam menjalankan kebenaran ideology memberikan iklim kondusif untuk pengembang gatra-gatra lain.

4)Hubungan antra gatra ekonomi dan keempat gatra lain dalam pancagatra.

Kehidupan ekonomi yang tumbuh konstan dengan penyebaran merata akan meyakinkan kebenaran ideology yang dianut, membuat kehidupan politik menjadi dinamis, dan mengembangkan kehidupan social-budaya serta pertahanan dan keamanan.

5)Hubungan antara gatra social-budaya dan keempat gatra lain dalam pancagatra.

Kehidupan social-budaya yang serasi, dinamis, berkepribadian, dan berkebudayaan yang mementingkan kebersamaan, serta pertahanan dan keamanan yang menghormati hak-hak individu.

6)Hubungan antara gatra pertahanan dan keamanan dengan keempat gatra lain dalam pancagatra. Kehidupan pertahanan dan keamanan yang stabil akan meyakinkan kebenaran ideology dan memberikan iklim kondusif untuk pengembangan gatra-gatra lain.

A. PENILAIAN 1. Penilaian Sikap

Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan observasi. Penilaian dilakukan secara terus menerus selama proses pembelajaran. Format penilaian sikap dapat menggunakan Jurnal Perkembangan sikap.

PROGRAM PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL

Kompetensi Dasar Butir Nilai Sikap Spritual Teknik Penilaian 1.11 Menghayati wawasan nusantara dalam

konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

berdoa menjalankan ibadah memberi salam mensyukuri nikmat mensyukuri keberhasilan mensyukuri kemampuan berserah diri kepada Allah

(10)

PROGRAM PENILAIAN SIKAP SOSIAL

Kompetensi Dasar Butir Nilai Sikap Sosial Teknik Penilaian 2.11.Bertanggung-jawab mengembangkan

kesadaran akan pentingnya wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

11.4 Mensimulasikan laporan hasil telaah aspek Trigatra dan Pancagatra dalam wawasan nusantara Tanggungjawab Toleransi Gotong royong Observasi/Jurnal Penilaian antar teman dan penilaian Diri

Rubrik dan Jurnal Penilaian Sikap Spirirtual dan Sosial (Terlampir)

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan pertama dengan melaksanakan uji kompetensi mengenai pengertian wawasan nusantara, unsur-unsur wawasan nusantara, wawasan nusantara dari tinjauan ekonomi dan politik, asas-asas wawasan nusantara, Soal disiapkan oleh Guru. Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100.

PENYUSUNAN KISI-KISI PENULISAN BUTIR SOAL (LKPD 1)

No

Kompetensi

Dasar Materi Indikator Teknik Penilaian 1 3.11Menelaah pentingnya wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia 3.11.1Menjelaskan pengertian wawasan nusantara 3.11.2Mengidentifi kasi unsur-unsur wawasan nusantara 3.11.3 Mendiskrip sikan asas-asas wawasan nusantara 3.11.4 Mengidentifi kasi wawasan nusantara dari sudut tinjauan

Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan pertama dengan menilai atau mengobservasi pengetahuan yang diperlihatkan oleh peserta didik dalam diskusi.

(11)

politik,ekono mi, sosial- budaya

Intrumen Penilaian Penugasan/LKPD (Terlampir)

3. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran, serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah tentang pentingnya wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

Rubrik Penilaian (Terlampir)

Mengetahui, Kepala Sekolah

Drs. Hari Mulyono, M.T NIP.19680625 199512 1 002

Malang, Juli 2019

Guru Mata Pelajaran PPKn

Mamik Rahayu, S.Pd NIP. 198204112014072001

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Dihisab oleh: Oman Fathurohman SW - Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. www.muhammadiyah.id @Lensamu @Muhammadiyah

Fokus penelitian yaitu menggunakan tema pertanian yang menunjukkan bahwa pengembangan kafe tematik militer cocok diterapkan untuk pengembangan wisata Kebun Kelengkeng Suwarno..

TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL. Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi ibu bekerja yang juga menyusui agar dapat menambah wawasan tentang hubungan motivasi dengan riwayat ASI

Tanggapan responden mengenai pernyataan “Kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan sama dengan kompensasi yang diberikan perusahaan kepada rekan kerja yang

IE-CEPA diharapkan menciptakan iklim usaha yang terbuka, stabil dan dapat diprediksi bagi para investor; meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dalam negeri dengan skema

Oleh karena itu peneliti mencoba menelusuri sejauh mana penerapan etika bisnis Islam yang dicontohkan oleh Rasulullah dalam berdagang terhadap para pedagang apakah

Seperti telah disampaikan sebelumnya, khusus untuk pencarian terhadap Q 3 , yaitu “berpuasa di bulan ramadhan”, dapat dikatakan dari segi presisi, sistem telah