• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SWOT dan PENGEMBANGAN KAFE TEMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS SWOT dan PENGEMBANGAN KAFE TEMA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SWOT dan PENGEMBANGAN KAFE TEMATIK MILITER PARIWISATA KEBUN KELENGKENG SUWARNO JOMBANG

Afianti Nur Janah

Prodi S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang Email: [email protected]

Abstrak

Kebun Kelengkeng Suwarno merupakan agrowisata baru yang berdiri pada tahun 2015 yang berlokasi di Dusun Jambe, Desa Bangsri, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang. Pariwisata ini mengangkat tema Pertanian, Peternakan, dan Perikanan. Analisis SWOT merupakan suatu pedoman yang mana dari hasil analisis SWOT tersebut, dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sebuah pariwisata. Dari hasil analisis SWOT terdapat sebuah masalah karena Kelengkeng merupakan tanaman buah musiman. Oleh sebab itu, diperlukan suatu pengembangan demi keberlanjutan pariwisata tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, bersifat deskriptif. Berdasarkan metode pelaksanaannya penelitian ini tergolong penelitian survei, dengan pengambilan data primer maupun data sekunder. Populasi diambil menggunakan teknik incidental sampling, sedangkan instrumen penelitian berupa bentuk instrumen interview. Fokus penelitian yaitu menggunakan tema pertanian yang menunjukkan bahwa pengembangan kafe tematik militer cocok diterapkan untuk pengembangan wisata Kebun Kelengkeng Suwarno.

Kata Kunci: analisis SWOT, kafe tematik militer, kebun kelengkeng suwarno Jombang

PENDAHULUAN

(2)

pertanian baik dalam bentuk kawasan ataupun produk pertanian yang mempunyai daya tarik spesifik (Departemen Pertanian, 2008).

Komoditas pertanian dengan keragaman dan keunikannya menjadi daya tarik kuat sebagai agrowisata. Herrera (2004) menyatakan bahwa agrowisata merupakan serangkaian kegiatan pedesaan, termasuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan bertani, mempelajari kebudayaan lokal, menikmati pemandangan dan keragaman hayati, mempraktekkan pertanian organik dan konvensional, dan memanen buah-buahan serta sayuran tropis. Brscic (2006) juga menambahkan bahwa agrowisata merupakan bentuk selektif dari pariwisata yang berlangsung dalam peternakan keluarga dan merupakan bentuk spesifik dari bisnis dengan berdampak ganda pada hubungan sosial-ekonomi dan ruang di daerah pedesaan. Begitu juga dengan Lopez (2006) mengatakan bahwa agrowisata adalah kegiatan rekreasi yang telah sukses dalam bidang lingkungan pedesaaan dan budaya dengan harga yang menarik untuk berbagai pasar.

Secara Geografis, Kebun Kelengkeng Suwarno terletak pada 7°27'23.13" LS dan 112°10'40.91" BT. Kebun ini merupakan agrowisata baru di Kabupaten Jombang. Wisata tersebut berdiri pada tahun 2015 yang berlokasi di Dusun Jambe, Desa Bangsri, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang. Pariwisata ini mengangkat tema Pertanian, Peternakan, dan Perikanan.

Analisis SWOT merupakan suatu pedoman yang mana dari hasil analisis SWOT tersebut, dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sebuah pariwisata. Dengan adanya analisis SWOT, sebuah pariwisata dapat dianalisis agar dapat berkembang lebih maju.

Dari tema pertanian, peternakan, perikanan yang ada di Kebun Kelengkeng Suwarno, peneliti mengambil tema pertanian untuk dikembangkan. Pengambilan satu tema tersebut, agar lebih fokus untuk objek wisata tersebut. Selain itu, nama objek wisata yaitu wisata kelengkeng yang merupakan wisata pertanian. Kelengkeng merupakan buah musiman, maka perlu dikembangkan suatu daya tarik tambahan untuk mengatasi masalah tersebut.

(3)

Ditinjau dari permasalahan yang ada, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, bersifat deskriptif karena bertujuan untuk memperoleh gambaran dan jawaban atas pertanyaan penelitian yang dirumuskan dalam rumusan masalah. Berdasarkan metode pelaksanaannya penelitian ini tergolong penelitian survei, karena pengumpulan informasi mengenai sejumlah besar orang dengan mewawancarainya sebagian orang dari mereka.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai Kebun Kelengkeng Suwarno Jombang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan incidental sampling, yaitu pengambilan sampel secara kebetulan. Pemilihan tersebut dikarenakan peneliti langsung ke tempat penelitian tanpa mempersiapkan terlebih dahulu berapa sampel yang akan di gunakan untuk mewakili populasi. Instrumen penelitian ini berupa bentuk instrumen interview

yaitu bentuk dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer).

Data primer dalam penelitian ini yaitu hasil wawancara dengan narasumber seperti bapak Sunandar bagian merawat tanaman, dua bapak penjaga bebek air, dua bapak penjaga parkiran, dan satu bapak tukang kebersihan. Data sekunder penelitian diperoleh dari teknik dokumentasi. Data sekunder didapat dari internet berupa berita, sosial media berupa instagram grup explore jombang utara dan teman yang sudah pernah berkunjung sebelumnya. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

HASIL

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang dan Ancaman dengan faktor internal Kekuatan dan Kelemahan.(Freddy Rangkuti, 2005).

(4)

unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan peanggan secara efektif. Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. Ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan.

PEMBAHASAN

Pak Suwarno memiliki lahan tandus, kemudian oleh mahasiswa KKN UNWAHA Jombang diberi inovasi penggunaan mikoriza. Dari inovasi tersebut, pak Suwarno mulai menanam 2014, dan pada 2015 sudah mulai dibuka sebagai tempat pariwisata. Pengelolaan pariwisata masih dilakukan secara mandiri belum ada campur tangan Dinas Pariwisata Kabupaten Jombang.

Kekuatan

Dalam area Kebun Kelengkeng Suwarno yang cukup luas terdapat beberapa tanaman organik selain kelengkeng seperti bawang merah, wortel, cabai dan sawi. Namun untuk tanaman selain buah kelengkeng penanaman dilakukan secara bergilir dan tidak menentu. Dari penanaman beberapa jenis tumbuhan ini, pengunjung wisata yang melakukan outbound dapat belajar cara penanaman dari tanaman yang ada di area. Pengunjung juga dapat belajar beternak kambing. Daya tarik yang sangat unik menjadi ciri khas agrowisata ini adalah terdapat sumber mata air yang kemudian mengalir menuju waduk yang terbentuk secara alami melalui patahan Ploso. Selain itu, berpotensi untuk dijadikan tempat berwisata, tempat perkemahan dan outbound.

Infrastruktur seperti adanya listrik, dan lampu penerangan yang terdapat di Kebun Kelengkeng Suwarno sudah cukup baik. Saluran dan ketersediaan air sudah cukup karena dekat dengan sumber air dan waduk. Untuk pengelolaan sampah sudah baik.

(5)

Aksesibilitas mudah, jaringan transportasi umum bisa memasuki area Kebun Kelengkeng Suwarno, yaitu bus kemudian ojek. Kondisi jalan sudah beraspal dan berbeton, sehingga cukup baik.

Fasilitas pelayanan cukup baik dari sikap ramah-tamah terhadap pengunjung. Pegawai berusaha melakukan yang terbaik, berbicara dengan senyum. Selain itu pegawai juga berusaha agar pengunjung dapat datang kembali dan mempromosikan tempat wisata kepada teman-teman, saudara, atau keluarga pengunjung.

Wisata Kebun Kelengkeng Suwarno mendapatkan dukungan dari pemerintah, baik Kabupaten maupun Nasional. Penghargaan tersebut yaitu diberikan oleh Bupati Jombang dan Adhikarya Pangan Nusantara Oleh presiden Jokowi pada 2016.

Kelemahan

Hanya pengunjung yang melakukan outboud dan perkemahan yang mendapat edukasi. Belum adanya fasilitas penginapan. Selain Itu, belum terdapat rumah makan yang memadai, hanya ada rumah makan pada saat perkemahan dan hari minggu. Hal tersebut juga dikarenakan wisata ini hanya buka pada hari sabtu dan minggu.

Jaringan komunikasi sudah cukup baik, namun di area tertentu sinyal terkadang sulit. Pengunjung dapat ditampung sampai batas maksimal 300 orang (carrying capasity) untuk outbound atau melakukan perkemahan. Namun, hanya terdapat empat jumlah kamar mandi. Dengan jumlah tersebut ideal untuk menampung sekitar 150 orang pengunjung, sehingga harus ditambah lagi empat kamar mandi. Kondisi jalan kurang lebih 100 meter masih perlu perbaikan.

Kurangnya promosi sehingga jumlah pengunjung sedikit jika tidak ada pembooking an tempat. Promosi dilakukan hanya melalui brosur ke sekolah-sekolah oleh bapak Suwarno. Promosi lewat website sudah ada namun, hanya sebatas berita tentang penghargaan yang pernah di dapat oleh Kebun Kelengkeng Suwarno.

(6)

Potensi agrowisata yang cukup baik. Hal tersebut dikarenakan pengunjung dapat menikmati agrowisata, mendapat ilmu melalui edukasi pertanian dan peternakan juga pengalaman melalui outbound dan perkemahan. Merupakan satu-satunya pariwisata agrowisata di Kabupaten Jombang. Sehingga dapat menjadi salah satu tujuan destinasi wisata ketika berkunjung di Kabupaten Jombang.

Ancaman

Kerusakan beberapa tanaman tertentu. Kerusakan disebabkan pengunjung memetik tanaman secara sembarangan dan dibuat spot selfie. Persaingan dengan agrowisata yang lebih terkenal tentu mengancam keberlangsungan wisata jika tidak terus dikembangkan. Wisata sejenis yang lebih menarik bagi sebagian pengunjung seperti agrowisata batu.

Pengembangan

Pariwisata Kebun Kelengkeng Suwarno mengangkat tema peternakan, pertanian dan perikanan. Namun, saya mengusulkan tema agrotourism, nature and military. Untuk military, ide yang saya dapatkan karena sering ada kunjungan dari instansi militer. Pemilihan tema tersebut cocok untuk wisata kelengkeng yang mana tanaman kelengkeng merupakan tanaman buah musiman. Ketika kelengkeng sedang tidak berbuah kafe militer sebagai alternatif daya tarik. Tema militer juga menjadi daya tarik tersendiri karena agrowisata lain belum memakai tema tersebut.

Kafe bernuansa militer dengan berbagai macam hasil olahan dari kelengkeng cocok disajikan. Varian olahan kelengkeng selain es krim, sari kelengkeng dan lain-lain dapat ditambah dengan nama yang unik seperti persit, jalasenastri, pia ardyha garini dan lain-lain tentang militer. Nuansa kafe berupa tembok berisi peta persebaran batalyon di Indonesia, dan pengunjung dapat menulis sendiri keinginannya di kertas dengan pegangan dari bambu untuk foto di tembok yang terdapat peluru timbul berbentuk love.

Perbandingan Dengan Pariwisata Sejenis Yang Ada Di Jawa Timur

(7)

sebagai atraksi utama adalah atraksi jamur, sedangkan atraksi penunjang adalah atraksi apel, sayur, bunga. Harapan pengunjung terhadap agrowisata Desa Wisata Tulungrejo lebih tinggi dipusatkan pada perbaikan akses/jalan sebanyak 74,15% dari 51 pengunjung agrowisata. Upaya yang dapat dilakukan untuk pengembangan adalah pengaturan jadwal kunjungan, pembuatan brosur paket wisata, perbaikan akses, penambahan atraksi, dan perbaikan serta penambahan fasilitas dalam agrowisata(Riske Aridiansari, 2015).

Agrowisata tersebut belum memiliki tema, dan masih juga memiliki beberapa kekurangan. Jika Kebun Kelengkeng Suwarno memiliki tema dalam pariwisatanya, serta ditunjang dengan perbaikan kelemahan, maka dapat bersaing dengan agrowisata yang sejenis.

Kesimpulan

Kebun Kelengkeng Suwarno memiliki tema pertanian, peternakan, perikanan. Nama objek wisata yaitu wisata kelengkeng yang merupakan wisata pertanian. Kelengkeng merupakan buah musiman, maka perlu dikembangkan suatu daya tarik tambahan untuk mengatasi masalah tersebut.

Kafe bertema militer cocok untuk digunakan dalam pengembangan berdasarkan analisis SWOT. Pengembangan tersebut yaitu dengan nuansa kafe dengan spot selfie militer dan sajian olahan dengan berbagai nama militer yang menambah daya tarik saat kelengkeng tidak berbuah.

DAFTAR PUSTAKA

Aridiansari, R. 2015. Pengembangan Agrowisata Di Desa Wisata Tulungrejo Kota Batu, Jawa Timur 5: 383 – 390

Brscic, K. 2006. The Impact of Agrotourism on Agricultural Production. Journal Central European Agriculture 7(3): 559-563.

Departemen Pertanian. 2003. Direktori Profil Agrowisata: Agrowisata Meningkatkan Pendapatan Petani.

Herrera, A. C and Magdalena L. 2004. Agriculture, Environmental Services and Agro-Tourism in the Dominican Replubic. eJADE. electronic Journal of Agricultural and Development Economics. 1(1): 87-116.

Lopez, E. P and Garcia F. J. C. 2006 Agrotourism, sustainable tourism and Ultraperipheral areas: The Case of Canary Islands Journal 4(1): 85-97.

Martaleni. 2011. Pertumbuhan Pariwisata Global: Tantangan untuk Pemasaran Daerah Tujuan Wisata (DTW). Jurnal Manajemen Teori dan Terapan 4(2): 18-19.

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis Discovery Learning pada Tema Daerah Tempat Tinggalku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.. Pembimbing I:

Judul : MUSEUM BOTANIK DI KEBUN RAYA BOGOR Tema Desain : Arsitektur Ramah Lingkungan.. Fokus Kajian : Efektivitas Sirkulasi Ruang melalui Perancangan Alur Linier

ABSTRAK PENGEMBANGAN PEDOMAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 KELAS IV TEMA 3 TENTANG “PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP” Oleh Dian Pawestri Universitas Sanata

Penelitian dan pengembangan mengenai lembar kerja peserta didik (LKPD) tematik berbasis scientific tema kayanya negeriku subtema 2 pembelajaran 1. Tujuan

Pengembangan Media Roda Putar Kebudayaan (ROTAN) Untuk Pembelajaran Tematik Tema 7 Subtema 2 Kelas IV Sekolah Dasar.. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas

Berdasarkan hasil dan pembahasan pengembangan media papan kantong pintar pada pembelajaran tematik sub tema gemar berolahraga untuk kelas 1 sekolah dasar mendapat

Penelitian dan pengembangan mengenai lembar kerja peserta didik (LKPD) tematik berbasis scientific tema kayanya negeriku subtema 2 pembelajaran 1. Tujuan

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Permainan Ular Tangga Pada Pembelajaran Tematik Tema 8 Keselamatan Di Rumah dan Perjalanan Kelas II 434 belum dilakukan oleh guru untuk dapat