PEMBUATAN BENANG POLYESTER
DARI POLYETHYLENE TEREPHTALATE (PET)
Polyester adalah kategori polimer yang terutama terdiri dari Polyethylene Terephthalate (PET), yaitu polimer sintetik yang terbuat dari PTA (Purified Terephthalic Acid – C6H4(COOH)2 dan MEG (Mono Ethylene Glycol – C2 H6 O2).
Benang Polyester adalah produk utama dalam kategori produk berbahan polyester. Hampir 40% dari produksi dunia polyester secara langsung digunakan untuk membuat Benang Polyester. Selebihnya dipakai untuk botling (botol aqua), film, bahan insulasi, dll.
Penggunaan utama Polyester di bidang Tekstil adalah untuk membuat Benang Polyester. Polyester dalam berbagai bentuk digunakan secara luas dalam aplikasi tekstil untuk membuat Benang polyester Bertekstur (PET) Resin dan Filament Yarn seperti Partialy Oriented Yarn (POY), Benang Polyester Drawn Textured Yarn (DTY), Polyester Fully Drawn (FDY), Polyester Staple Fiber (PSF ), Polyester Spun Yarn (PSY), Benang Teknis, Benang untuk Ban (tire) dan Benang Mono Filamen. Benang polyester juga digunakan dalam pembuatan aplikasi kemasan seperti film poliester, kaset insulasi, dan beberapa item penggunaan sehari-hari.
Benang Filamen Polyester digunakan dalam merajut & tenun untuk membuat kain poliester seperti kain konsumen dan home furnishing seperti seprai tempat tidur dan tirai. Demikian pula Benang Polyester kekuatan tinggi untuk industri dapat digunakan untuk membuat tali, ban berjalan, sabuk pengaman & kain ban.
Polyester Staple Fiber terutama digunakan sebagai serat pengisi untuk bantal, sofa & beddings. Dahulu benang polyester dianggap kurang nyaman dipakai /un comfortable untuk pakaian karena serat polyester termasuk serat hydro phobic/ susah menyerap air atau keringat. Namun berkat kemajuan teknologi, sekarang
NAMA : Muhammad Fahmi Sihab
NIM : 5213413077
PRODI : Teknik Kimia
serat polyester bisa direkayasa agar dapat menyerap air atu mengalirkan udara (hollow fiber), sehingga sekarang baju- baju olah raga terkenal justru dibuat dengan menggunaakan bahan polyester yang sudah direkayasa dapat menyerap air dan dapat "bernafas" (Breathable/ Breeze polyester). Dalam beberapa test, satu lembar handuk Breeze polyester disandingkan dengan handuk 100% cotton. Ketika keduanya ditetesi air, ternyata handuk breeze polyester lebih cepat menyerap air dibanding handuk katun, bahkan handuk breeze polyester menghisap dan menyebarkan air keseluruh daerah, tidak hanya spot- spot.
Aneka jenis benang Polyester
Benang Berorientasi Sebagian (POY)
Benang Berorientasi Sebagian (POY) adalah bentuk utama Benang Polyester dikategorikan dalam POY Bright, Dull, atau Semi Dull. Adakalanya dicelup warna terang dalam berbagai warna (Yarn dyed).
Benang Bertekstur Drawn (DTY)
Benang Bertekstur Drawn (DTY) adalah benang bertekstur yang digunakan secara luas dalam industri tekstil. DTY tersedia dalam spesifikasi yang berbeda seperti Non Intermingled, Semi Intermingled, Soft intermingle, dsb. Benang
bertekstur biasanya dipakai untuk pakan/Filling Yarn, karena teksturnya yang keriting memungkinkan benang ini mudah dibawa oleh semburan angin/ air jet, sehingga pemakaian angin lebih hemat dibanding benang yang tidak bertekstur/ flat fillament.
Benang Drawn Sepenuhnya (FDY)
Benang Sepenuhnya Drawn (FDY), juga dikenal sebagai Spinning Draw Yarn (SDY) memiliki kegunaan luas digunakan dalam pembuatan benang kain. FDY dapat dikategorikan dalam aneka karakter seperti Bright, Semi Dull, Kationik, Triloble, dsb
Benang Polyester Tenacity tinggi (HT)
Benang Polyester Tenacity tinggi (HT) adalah benang industri terutama digunakan dalam terpal, tali keperluan industri lainnya.Benang HT tersedia dalam benang dengan penyusutan tinggi atau rendah.
Benang Polyester Mono Fillament
Benang Mono Polyester Filament adalah Benang Polyester dengan filamen tunggal. Hal ini dapat diproses dengan putaran langsung atau dengan membelah benang induk. Benang Mono memiliki variasi sebagai Semi Dull, filamen Dope Mono, dicelup dalam warna terang. Benang mono filament biasa dipakai untuk jaring/ net, mesh filter, dan aneka kegunaan lainnya.
Serat Staple Polyester
Polyester Staple Fibre (PSF) adalah jenis Serat Polyester banyak digunakan dalam proses non-woven. Jenis PSF adalah 100% bahan asal (Virgin) PSF, PSF
Recycled, Semi Dull, Bright, Super Bright, siliconized, Konjugasi Hollow (HCS), Slick, Dope Dicelup Putih Optical PSF, dsb. Dari untaian polyester fillament serat tadi dipotong potong menggunakan rotary cutter dengan panjang sesuai dengan keperluan, misalnya 38 mm, 44 mm, 51 mm dan lain sebagainya. pada saat proses pemotongan serat diberikan hembusan agar serat-serat yang telah terpotong pendek-pendek dapat terurai satu sama lain. Serat yang telah selesai dipotong dikemas pada mesin baling press dengan standar berat sekitar 350 kg per bal. Selain kehalusan (denier) serat dan panjang serat, kilau (luster) juga merupakan spesifikasi yang sangat penting, misalnya bright, Super bright semi dull atau dull. Serat poliester merupakan bahan baku bagi pabrik pemintalan (spinning) yang membuat benang pintal. Dari Staple Fibre inilah sebagian dipintal pada mesin spinning menjadi benang Spun Polyester seperti keterangan dibawah.
Benang Spun Polyester
Benang Polyester Spun yaitu serat polyester yang dipintal, terutama digunakan untuk kain rajut & kain tenun. Untuk kain rajut, pada benang diberikan twist yang lebih rendah dibanding benang untuk tenun, dan biasanya dilapisi dengan Wax. Namun pada benang spun polyester, dianjurkan untuk juga memakai wax untuk lusi untuk mengurangi terjadinya "shigoki neps". Di PT. KTI, dengan menggunakan spun polyester wax, dapat mengurangi shigoki neps dengan significant. Benang pintal polyester juga digunakan dalam pembuatan benang jahit bordir. Hal ini dapat diproduksi dari bahan asal (Virgin) atau Daur Ulang, misalnya dari pengumpulan botol air kemasan bekas. Benang dengan wax atau Un wax umumnya tersedia sesuai permintaan, dalam pintalan double/ ganda atau tunggal/ single.
Benang Emrboidery
Benang Bordir Polyester terutama digunakan dalam pekerjaan Bordir. Hal ini terutama dibuat untuk FDY Polyester tersedia dalam berbagai jenis warna
Proses pembuatan polyester secara garis besar dapat dijelaskan oleh diagram berikut ini:
PolImerisasi
Untuk membuat polyester, dimethyl tereftalat yang merupakan bahan intermediet petrokimia yang berasal dari para-xylene direaksikan dengan etilen glikol, yang
utamanya berasal dari etilen. Bahan kimia yang terbentuk, yakni sebuah monomer alkohol, kemudian dikombinasikan dengan asam tereftalat dan kemudian suhunya dinaikan hingga mencapai 280 C, sehingga terbentuklah polyester. Polyester ini terbentuk sebagai lelehan kemudian diekstrusi hingga membentuk helaian panjang polyester
Drying
Setelah polyester terbentuk dari polymerisasi, helaian hasilnya kemudian akan didinginkan hingga menjadi brittle. Material ini kemudian dipotong menjadi chips-chips kecil, dan kemudian dikeringkan untuk mempertahankan konsistensinya. Melt spinning
Polymer chips ini kemudian akan dilelehkan pada suhu 260-270 C hingga membentuk cairan seperti sirup. Cairan ini kemudian dilewatkan dalam sebuah kontainer logam yang disebut spinneret, dan kemudian ditekan keluar melalui lubang-lubang kecil, yang biasanya berbentuk bulat, namun bisa juga berbentuk pentagonal, atau bentuk lainnya untuk membentuk serat-serat yang spesial. Jumlah lubang yang terdapat dalam spinneret menentukan ukuran dari benang yang terbentung,
Saat tahap spinning ini, berbagai bahan kimia dapat ditambahkan ke dalam cairan untuk membuat hasil dari material yang terbentuk bersifat lebih kuat, antistatik atau lebih lentur, dan lebih mudah untuk diwarnai.
Proses spinning terlihat detail seperti gambar dibawah:
Terilihat bahwa larutan sirup yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi berbentuk larutan sirup, kemudian ada beberapa bagian yang tercetak sebagai bentuk chips, bentuk chips ini kemudian dikeringkan, melalui sebuah unit operasi bernama Hopper reservoir, chips ini dilelehkan kemudian dilewatkan melalui spinneret hingga benang-benang polyester kemudian terbentuk dan selanjutnya dipotong-potong sesuai panjang yang dibutuhkan.
Sumber:
 Anonym. 2014. http://www.print-tekstil.com/2014/02/jenis-jenis-kain-poly ester-dan.html. (diakses tanggal 12 Juni 2015)
 Anonym. 2014. http://www.unido.org/fileadmin/import/userfiles/puffk/tex tile.pdf. (diakses tanggal 12 Juni 2015)
 Nyi, Agustien. 2005. Pengetahuan Bahan Tekstil. Jakarta: Departement Pendidikan Dan Kebudayaan.
 http://www.scribd.com/document_downloads/direct/244181245?extensio=
docx&ft=1434261093<=1434264703&user_id=263724715&uahk=INM