• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masalah Pada Anak Usia Sekolah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Masalah Pada Anak Usia Sekolah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1.

1. Bahaya Fisik Bahaya Fisik  a.

a. PenyakitPenyakit Peny

Penyakiakit t infinfeksi eksi padpada a usiusia a seksekolah olah jarjarang ang seksekali ali terjterjadi adi dendengan gan adaadanya nya kekkekebaebalan lan yanyangg didapat dari imunisasi yang pernah didapatkan semasa bayi dan diulang pada kelas satu atau didapat dari imunisasi yang pernah didapatkan semasa bayi dan diulang pada kelas satu atau enam, tetapi berbahaya adalah penyakit palsu atau khayal untuk menghindarkan tugas-tugas enam, tetapi berbahaya adalah penyakit palsu atau khayal untuk menghindarkan tugas-tugas yan

yang g menmenjadjadi i tantangguggung ng jawjawabnabnyaya. . PenPenyayakit kit yanyang g serisering ng ditditemuemui i adaadalah lah penpenyakyakit it yanyangg  berhubugan dengan keberhasilan diri anak.

 berhubugan dengan keberhasilan diri anak.  b.

 b. KegemukanKegemukan

Kegemukan terjadi bukan karena adanya perubahan pada kelenjar, tetapi akibat banyaknya Kegemukan terjadi bukan karena adanya perubahan pada kelenjar, tetapi akibat banyaknya karbohidrat yang dikonsumsi. Bahaya kegemukan yang mungkin dapat terjadi: anak kesulitan karbohidrat yang dikonsumsi. Bahaya kegemukan yang mungkin dapat terjadi: anak kesulitan mengikuti kegiatan bermain sehingga kehilangan kesempatan untuk menapai keterampilan mengikuti kegiatan bermain sehingga kehilangan kesempatan untuk menapai keterampilan yan

yang g penpentinting g untuntuk uk kebkeberherhasilasilan an sossosial, ial, dan dan temteman-an-temtemannyannya a serisering ng menmenggagganggnggu u dandan menge

mengejek dengan jek dengan sebutasebutan-sebun-sebutan !gendut" atau tan !gendut" atau sebutasebutan n lain sehingga anak lain sehingga anak merasa rendahmerasa rendah diri.

diri. .

. KeelakaanKeelakaan

Keelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan keterampilan Keelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan keterampilan tertent

tertentu. #askipun tidak meninggu. #askipun tidak meninggalkan bekas fisik, alkan bekas fisik, keelakkeelakaan yang dianggap sebagaiaan yang dianggap sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati

kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan berbahaya bagi psikologisnya sehingga anak akan berbahaya bagi psikologisnya sehingga anak  merasa takut terhadap kegiatan fisik. Bila hal ini terjadi dapat berkembang menjadi rasa malu merasa takut terhadap kegiatan fisik. Bila hal ini terjadi dapat berkembang menjadi rasa malu yang mempengaruhi hubungan sosial.

yang mempengaruhi hubungan sosial. d.

d. KeanggunganKeanggungan Pad

Pada a masa masa ini ini anaanak k mulmulai ai memmembanbandindingkagkan n kemkemampampuanuannya nya dendengan gan temteman an sebsebayaaya. . BilBilaa munul perasaan tidak mampu dapat menjadi dasar untuk rendah diri.

munul perasaan tidak mampu dapat menjadi dasar untuk rendah diri. e.

e. KesederhanaanKesederhanaan

Kesederhanaan sering dilakukan oleh anak-anak pada saat apapun. $rang yang lebih dewasa Kesederhanaan sering dilakukan oleh anak-anak pada saat apapun. $rang yang lebih dewasa memandangnya sebagai perilaku yang kurang menarik sehingga anak menafsirkan sebagai memandangnya sebagai perilaku yang kurang menarik sehingga anak menafsirkan sebagai  penolakan yang dapat mempengaruhi p

 penolakan yang dapat mempengaruhi perkembangan konsep diri anak.erkembangan konsep diri anak. %.

%. Bahaya PsikologisBahaya Psikologis a.

a. Bahaya dalam berbiaraBahaya dalam berbiara

&da empat bahaya dalam berbiara yang umum terdapat pada anak usia sekolah: kosakata &da empat bahaya dalam berbiara yang umum terdapat pada anak usia sekolah: kosakata yang kurang dari rata-rata menghambat tugas-tugas di sekolah dan menghambat komunikasi yang kurang dari rata-rata menghambat tugas-tugas di sekolah dan menghambat komunikasi denga

dengan n orang lain, kesalahaorang lain, kesalahan n dalam berbiadalam berbiara, seperti salah ra, seperti salah uap dan uap dan kesalakesalahan tata han tata bahasabahasa,, aat dalam biara

aat dalam biara seperti gagap atau pilar, akan membuat anak seperti gagap atau pilar, akan membuat anak menjadmenjadi i sadar diri sehinggasadar diri sehingga anak hanya berbiara bila perlu, anak yang mempunyai kesulitan berbiara dalam bahasa anak hanya berbiara bila perlu, anak yang mempunyai kesulitan berbiara dalam bahasa yang digunakan di lingkungan sekolah akan terhalang dalam usaha untuk berkomunikasi dan yang digunakan di lingkungan sekolah akan terhalang dalam usaha untuk berkomunikasi dan mu

mudadah h memerasrasa a babahwhwa a ia ia !b!berberbededa" a" dadan n pepembmbiaiaraaraan n yayang ng bebersirsifafat t egegososenentrtris, is, yayangng mengkritik dan merendahkan orang lain, dan yang bersifat membual akan ditentang oleh mengkritik dan merendahkan orang lain, dan yang bersifat membual akan ditentang oleh temannya.

(2)

 b. Bahaya emosi

&nak akan dianggap tidak matang baik oleh teman-teman sebaya maupun orang dewasa, bila ia masih menunjukkan pola-pola ekspresi emosi yang kurang menyenangkan, seperti marah yang meledak-ledak, dan juga bila emosi yang buruk seperti marah dan emburu masih sangat kuat sehingga kurang disenangi orang lain.

. Bahaya bermain

&nak yang kurang memiliki dukungan sosial akan merasa kekurangan kesempatan untuk  mempelajari permainan dan olahraga yang penting untuk menjadi anggota kelompok. &nak  yang dilarang berkhayal karena membuang waktu atau dilarang melakukan kegiatan kreatif  dan bermain akan mengembangkan kebiasaan penurut yang kaku.

d. Bahaya dalam konsep diri

&nak yang mempunyai konsep diri yang ideal biasanya merasa tidak puas pada perlakuan orang lain. Bila konsep sosialnya didasarkan pada berbagai stereotip, ia enderung  berprasangka dan bersikap diskriminatif dalam memperlakukan orang lain. Karena konsepnya berbobot emosi maka itu enderung menetap dan terus memberikan pengaruh  buruk pada penyesuaian sosial anak.

e. Bahaya moral

&da enam bahaya umumnya dikaitkan dengan perkembangan sikap moral dan perilaku anak-anak:

- Perkembangan kode moral berdasarkan konsep teman-teman atau berdasarkan konsep-konsep media masa tentang benar dan salah yang tidak sesuai dengan kode orang dewasa. - 'idak berhasil mengembangkan suara hati sebagai pengawas dalam terhadap perilaku.

- (isiplin yang tidak konsisten membuat anak tidak yakin akan apa yang sebaiknya dilakukan. - )ukuman fisik merupakan ontoh agresi*itas anak.

- #enganggap dukungan teman terhadap perilaku yang salah begitu memuaskan sehingga  perilaku menjadi kebiasaan.

- 'idak sabar terhadap perbuatan orang lain yang salah. f. Bahaya yang menyangkut minat

&da dua bahaya yang umum dihubungkan dengan minat masa kanak-kanak: pertama, tidak   berminat pada hal-hal yang dianggap penting oleh teman-teman sebaya, dan kedua,

mengembangkan sikap yang kurang baik terhadap minat yang dapat bernilai bagi dirinya, seperti kesehatan atau sekolah.

g. Bahaya dalam penggolongan peran seks

&da dua bahaya yang umum dalam penggolongan peran seks: kegagalan untuk mempelajari organ seks, dan ketidakmampuan untuk melakukan peran seks yang disetujui. Bahaya yang  pertama enderung berkembang bila anak dibesarkan oleh keluarga ketika orang tuanya melakukan peran seks yang berbeda dengan orang tua teman-temannya. Bahaya yang kedua  berkembang bilamana anak perempuan dan laki-laki diharapkan melakukan peran-peran

tradisional.

(3)

&da dua bahaya yang serius dalam perkembangan kepribadian periode ini. Pertama,  perkembangan konsep diri yang buruk yang mengakibatkan penolakan diri, dan kedua, egosentrisme yang merupakan lanjutan dari awal masa kanak-kanak. +gosentrisme merupakan hal yang serius karena memberikan rasa penting diri yang palsu.

i. Bahaya hubungan keluarga

Pertentangan dengan anggota-anggota keluarga mengakibatkan dua hal: melemahkan ikatan keluarga dan menimbulkan kebiasaan pola penyesuaian yang buruk, serta masalah-masalah yang dibawa keluar rumah.

2. BAHAYA PSIKOLOGIS A. Bahaya dalam berbicara

Ada 4 (empat) bahaya dalam berbicara yan !m!m terdapat pada ana"#ana" !$ia $e"%lah yait! &

 "%$a"ata yan "!ran dari rata#rata menhambat t!a$#t!a$ di $e"%lah dan menhambat "%m!ni"a$i denan %ran lain

 "e$alahan dalam berbicara' cacat dalam berbicara (aap) a"an memb!at ana" adi $adar diri $ehina ana" hanya berbicara bila perl! $aa

 ana" yan "e$!litan berbicara dalam baha$a yan di!na"an dilin"!nan $e"%lah a"an terhalan dalam !$aha !nt!" ber"%m!ni"a$i dan m!dah mera$a baha ia berbeda

pembicaraan yan ber$i*at e%$entri$' men"riti" dan merendah"an %ran lain' memb!al a"an ditentan %leh temannya

B. Bahaya em%$i

Ana" a"an dianap tida" matan bila men!n!"an p%la#p%la em%$i yan "!ran menyenan"an $eperti marah yan berlebihan' cemb!r! ma$ih $anat "!at

$ehina "!ran di$enani %ran lain

+. Bahaya bermain

Ana" yan "!ran memili"i d!"!nan $%$ial a"an mera$a "e"!ranan

"e$empatan !nt!" mempelaari permainandan %lah raa !nt!" menadi an%ta "el%mp%"' ana" dilaran ber"hayal' dilaran mela"!"an "eiatan "reati* dan bermain a"an menadi ana" pen!r!t yan "a"!.

,. Bahaya dalam "%n$ep diri

Ana" yan memp!nyai "%n$ep diri yan ideal bia$anya mera$a tida" p!a$ terhadap diri $endiri dan tida" p!a$ terhadap perla"!an %ran lainbila "%n$ep $%$ialnya dida$ar"an pada pelbaai $tere%tip' ana" cender!n berpra$an"a dan ber$i"ap di$"riminati* dalam memperla"!"an %ran lain. Karena "%n$epnya

(4)

berb%b%t em%$i dan cender!n menetap $erta ter!$ mener!$ a"an memberi"an penar!h b!r!" pada penye$!aian $%$ial ana"

-. Bahaya m%ral

Bahaya !m!m dia"it"an denan per"embanan $i"ap m%ral dan peri la"! ana"# ana" &

. per"embanan "%de m%ral berda$ar"an "%n$ep teman#teman ata!

berda$ar"an "%n$ep#"%n$ep media ma$$a tentan benar dan $alah yan tida" $e$!ai denan "%de %ran dea$a

2. tida" berha$il menemban"an $!ara hati $ebaai penaa$ perila"! /. di$iplin yan tida" "%n$i$ten memb!at ana" tida" ya"in a"an apa yan $ebai"nya dila"!"an

4. h!"!man 0$i" mer!pa"an c%nt%h are$i1ita$ ana"

. menanap d!"!nan teman terhadap perila"! yan $alah beit! mem!a$"an $ehina menadi perila"! "ebia$aan

3. tida" $abar terhadap perila"! %ran lain yan $alah

. Bahaya yan menyan"!t minat

Bahaya yan dih!b!n"an denan minat ma$a "ana"#"ana" &

. tida" berminat terhadap hal#hal yan dianap pentin %leh teman#teman $ebaya

2. menemban"an $i"ap yan "!ran bai" terhadap minat yan dapat bernilai bai dirinya' mi$al "e$ehatan dan $e"%lah

G. Bahaya h!b!nan "el!ara

K%ndi$i#"%ndi$i yan menyebab"an mer%$%tnya h!b!nan "el!ara &

. Si"ap terhadap peran %ran t!a' %ran t!a yan "!ran meny!"ai peran %ran t!a dan mera$a baha a"t!' !$aha dan !an dihabi$"an %leh ana" cender!n memp!nyai h!b!nan yan b!r!" denan ana"#ana"nya

2. Harapan %ran t!a' "riti"an %ran t!a pada $aat ana" aal dalam

mela"$ana"an t!a$ $e"%lah dan harapan#harapan %ran t!a ma"a %ran t!a $erin men"riti"' memarahi dan bah"an menh!"!m ana"

/. 5et%de pelatihan ana"' di$iplin yan %t%riter pada "el!ara be$ar dan di$iplin l!na" pada "el!ara "ecil yan "ed!anya menimb!l"an pertentanan dir!mah dan meyebab"an "ebencian pada ana". ,i$iplin yan dem%"rati$ bia$anya menha$il"an h!b!nan "el!ara yan bai".

4. Stat!$ $%$ial e"%n%mi' bila ana" mera$a benda dan r!mah mili"nya lebih b!r!" dari temannya ma"a ana" $erin menyalah"an %ran t!a dan %ran t!a cender!n membenci hal it!

. Pe"eraan %ran t!a' pandanan menenai pe"eraan ayah mempenar!hi per$aan ana" dan bila ib! $e%ran "aryaan $i"ap terhadap ib! diarnai %leh pandanan teman#temannya menenai anita "arier dan %leh banya"nya beban yan har!$ dila"!"an di r!mah.

3. Per!bahan $i"ap "epada %ran t!a' bila %ran t!a tida" $e$!ai denan harapan idealnya ana"' ana" cender!n ber$i"ap "riti$ dan membandin"an %ran t!anya denan %ran t!a teman#temannya.

(5)

terhadap $a!dara#$a!daranya ma"a ana" a"an menentan %ran t!a dan $a!dara yan dianap "e$ayanan %ran t!a

7. Per!bahan $i"ap terhadap $ana" "el!ara' ana"#ana" tida" meny!"ai $i"ap $ana" "el!ara yan terlal! memerintah ata! terlal! t!a dan %ran t!a a"an memarahi ana" $erta $ana" "el!ara membenci $i"ap $iana"

8. Oran t!a tiri' ana" yan membenci %ran t!a tiri "arena terinat %ran t!a "and!n yan tida" $er!mah a"an memperlihat"an $i"ap "riti$' neati1ita$ dan perila"! yan $!lit.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini melihat aspek yang harus dipecahkan masalahnya dalam latar belakang masalah di atas, sehingga dapat menjadi rujukan apa saja yang harus dilakukan

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa guru dapat menggunakan tiga tahapan dari TBI yaitu pre-task stage, task stage (task, planning, report), dan language

Polietilen tereftalat, naylon 6, naylon 66, poliakrilonitril, polipropilen ve viskoz rayon gibi lifler giysi ve ev tekstillerinde kullanılmasının yanı sıra,

domestikasi, yaitu mempersiapkan kolam wadah domestikasi, mempersiapkan bibit ikan yang seragam dan sehat, melakukan penebaran pada pagi atau sore hari, mengontrol

Virus rekombinan HVT/NDV-F mengandung satu kopi gen F virus ND yang bersifat stabil secara genotip dan fenotip, serta tidak ada kemungkinan penyebaran/pemindahan

Dari paparan yang telah disampaikan, peneliti mengambil pokok permasalahan pada motif gurda yang selalu ada dalam kehidupan masyarakat kita yang memiliki bentuk-bentuk

Semua metode dalam mengajar, sebenarnya telah ada dalam Al-Quran. Al- Quran menyebutkan bahwa metode mengajar ada tiga macam, yakni, al-hikmah, al-mau’izzah hasanah dan

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SDN Gebangsari 02 mengenai pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan, maka diperoleh data nilai siswa harian dikelas