32
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
Dalam membuat laporan hasil pekerjaan proyek, data diperoleh dari hasil pengamatan dilapangan dan wawancara dengan site manager proyek.
Pedoman dalam proses pengontrolan jadwal pelaksanaan proyek, dipergunakan untuk membuat jadwal rencana yang dibuat dengan metode CPM dan PERT. Jadwal rencana ini dalam proses pengontrolan selalu mengalami perubahan, seiring dengan berlangsungnya waktu pelaksanaan proyek. Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa tidak semua aktivitas dapat diselesaikan dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Adanya penambahan jumlah aktivitas karena permintaan pemilik, perubahan desain, maupun perubahan rencana kerja kontraktor, dapat mengakibatkan jadwal yang ada mengalami perubahan dan tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan pada jalur kritis.
4.1.1 Deskripsi Kegiatan
Pada penelitian kali ini, yang akan dibahas hanya pengerjaan pada lantai 1, Zone 1. Adapun pengerjaan pada zone 1 meliputi, pekerjaan HVAC (Heating, Ventilating and Air Conditioning), pekerjaan validasi, pekerjaan mekanikal dan
pekerjaan elektrikal. Total pekerjaan terdiri dari 25 aktivitas. Untuk memudahkan dalam menggambar network diagram, maka setiap kegiatan diberi kode alphabet, Struktur kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Struktur Kegiatan PT. FPI Lantai 1 Zone 1
Kegiatan Uraian Kegiatan
A Drawing Preparation
B Duct Support Fabrication & Install C Pipe Support Fabrication & Install D Cable Tray Support Fabrication & Install E Duct Installation (Main Duct)
F Piping Installation G Pressure Test (Partial)
H Insullation & Finishing Mechanical Work I BAS FAT
J Cable Tray Installation K Conduit Piping Installation L Wiring Installation
M Duct Leak Test (Partial) N Insullation Finish HVAC Work O Room Sensor Install & Termination P Wiring Installation To Room Sensor Q Continty Test Sensor Cable
R Lighting Installation (By Other) S Meger Test & Termination
T Switch, Socket, Room Sensor Install U Ceiling HEPA & RA Planum Install V Duct Connection (Branch Duct) W BAS SAT
X Testing, Commisioning, Ajusting & Balancing Y IQ & OQ
4.1.2 Durasi Kegiatan
Setiap kegiatan mempunyai perkiraan waktu dalam menyelesaikan proses konstruksinya. Durasi setiap kegiatan diperoleh dari Master Schedule pihak
lapangan dalam bentuk Bar Chart. Data durasi setiap kegiatan dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Durasi Kegiatan
Kegiatan Uraian Kegiatan Durasi
(week)
A Drawing Preparation 1
B Duct Support Fabrication & Install 2 C Pipe Support Fabrication & Install 5 D Cable Tray Support Fabrication & Install 4
E Duct Installation (Main Duct) 5
F Piping Installation 7
G Pressure Test (Partial) 7
H Insullation & Finishing Mechanical Work 9
I BAS FAT 1
J Cable Tray Installation 5
K Conduit Piping Installation 5
L Wiring Installation 4
M Duct Leak Test (Partial) 4
N Insullation Finish HVAC Work 6
O Room Sensor Install & Termination 1 P Wiring Installation To Room Sensor 2
Q Continty Test Sensor Cable 2
R Lighting Installation (By Other) 2
S Meger Test & Termination 3
T Switch, Socket, Room Sensor Install 2 U Ceiling HEPA & RA Planum Install 2
V Duct Connection (Branch Duct) 2
W BAS SAT 1
X Testing, Commisioning, Ajusting & Balancing 2
Y IQ & OQ 6
4.1.3 Biaya Aktivitas
Data biaya aktivitas merupakan total biaya dari setiap kegiatan. Biaya
didapat dari perhitungan estimate PT. TIE. Data biaya aktivitas dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Biaya Aktivitas
Kegiatan Uraian Kegiatan Biaya per
Minggu
Upah Kerja per Minggu A Drawing Preparation 10.000.000 7.500.000 B Duct Support Fabrication & Install 114.356.000 85.767.000 C Pipe Support Fabrication & Install 131.205.000 98.403.750 D Cable Tray Support Fabrication & Install 18.000.000 13.500.000 E Duct Installation (Main Duct) 343.068.000 257.301.000 F Piping Installation 145.782.000 109.336.500 G Pressure Test (Partial) 14.581.000 10.935.750 H Insullation & Finishing Mechanical Work 43.731.000 32.798.250
I BAS FAT 78.831.000 59.123.250
J Cable Tray Installation 42.000.000 31.500.000 K Conduit Piping Installation 13.550.000 10.162.500 L Wiring Installation 54.204.000 40.653.000 M Duct Leak Test (Partial) 28.588.000 21.441.000 N Insullation Finish HVAC Work 197.106.000 147.829.500 O Room Sensor Install & Termination 68.831.000 51.623.250 P Wiring Installation To Room Sensor 64.332.000 48.249.000 Q Continty Test Sensor Cable 49.332.000 36.999.000 R Lighting Installation (By Other) 188.520.000 141.390.000 S Meger Test & Termination 5.421.000 4.065.750 T Switch, Socket, Room Sensor Install 33.268.000 24.951.000 U Ceiling HEPA & RA Planum Install 295.510.000 221.632.500 V Duct Connection (Branch Duct) 171.534.000 128.650.500
W BAS SAT 68.831.000 51.623.250
X Testing, Commisioning,
Ajusting & Balancing 73.092.000 54.819.000
Y IQ & OQ 65.544.000 49.158.000
4.2 Pengolahan Data dengan Metode CPM
Langkah awal yang harus dilakukan dalam pembuatan jaringan kerja dengan menggunakan metode CPM adalah meperinci setiap aktivitas. Kemudian tahap selanjutnya adalah menentukan urutan ketergantungan antara kegiatan satu
dengan kegiatan yang lain, karena dalam pembuatan jaringan kerja menggunakan metode CPM harus diketahui kegiatan yang mendahului, karena kegiatan yang akan dating bisa dikerjakan setelah kegiatan sebelumnya selesai. Untuk data urutan kegiatannya dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Data Urutan Kegiatan
Kegiatan Uraian Kegiatan Durasi
(week)
Kegiatan Yang Mendahului
A Drawing Preparation 1 -
B Duct Support Fabrication & Install 2 A C Pipe Support Fabrication & Install 5 A D Cable Tray Support Fabrication & Install 4 A E Duct Installation (Main Duct) 5 B
F Piping Installation 7 C
G Pressure Test (Partial) 7 C
H Insullation & Finishing Mechanical Work 9 C
I BAS FAT 1 D
J Cable Tray Installation 5 D
K Conduit Piping Installation 5 D
L Wiring Installation 4 D
M Duct Leak Test (Partial) 4 E
N Insullation Finish HVAC Work 6 E O Room Sensor Install & Termination 1 F, G P Wiring Installation To Room Sensor 2 I
Q Continty Test Sensor Cable 2 I
R Lighting Installation (By Other) 2 J, K, L S Meger Test & Termination 3 J, K, L T Switch, Socket, Room Sensor Install 2 J, K, L U Ceiling HEPA & RA Planum Install 2 M V Duct Connection (Branch Duct) 2 M
W BAS SAT 1 O
X Testing, Commisioning, Ajusting &
Balancing 2
H, N, P, Q, R, S, T, U, V, W
Tabel 4,4 diatas menunjukan urutan kegiatan, durasi waktu dan kegiatan
yang mendahului untuk selanjutnya akan membentuk jaringan kerja seperti yang
terlihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Jaringan Kerja
Mengacu pada network diagram diatas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan maju dan perhitungan mundur, Perhitungan maju dilakukan untuk mengetahui Early Start (ES) dan Early Finish (EF) sedangkan perhitungan mundur untuk mengetahui Lastest Start (LS) dan Lastest Finish (LF).
Dari network yang telah dibuat seperti pada gambar 4.1, kemudian dilakukan hitung maju dan hitung mundur seperti pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Jaringan Perhitungan CPM
Setelah melakukan kedua perhitungan tersebut, maka didapatkan data seperti yang terlampir pada tabel 4.5 berikut ini.
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan ES – EF dan LS – LF Kegiatan Durasi Paling Awal Paling Akhir
ES EF LS LF A 1 0 1 0 1 B 2 1 3 1 4 C 5 1 6 1 6 D 4 1 5 1 7 E 6 3 9 4 9 F 7 6 13 6 13 G 7 6 13 6 13 H 9 6 15 6 15 I 1 5 6 7 13 J 5 5 10 7 12 K 5 5 10 7 12 L 4 5 9 7 12 M 4 8 12 9 13 N 6 8 15 9 15
Lanjutan Tabel 4.5 Hasil Perhitungan ES – EF dan LS – LF Kegiatan Durasi Paling Awal Paling Akhir
ES EF LS LF O 1 13 14 13 14 P 2 6 8 13 15 Q 2 6 8 13 15 R 2 10 12 12 15 S 3 10 13 12 15 T 2 10 12 12 15 U 2 12 14 13 15 V 2 12 14 13 15 W 1 14 15 14 15 X 2 15 17 15 17 Y 6 17 23 17 23
Dari network yang telah dibuat, kemudian dilakukan hitung maju dan hitung mundur seperti pada gambar 4.2.
Setelah diketahui nilai ES-EF dan LS-LF pada masing-masing kegiatan, maka selanjutnya akan mencari Free Float (FF) dan juga Total Float (TF) untuk mengetahui kegiatan kritis.
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Float
Kegiatan Durasi Paling Awal
Paling Akhir FF TF ES EF LS LF A 1 0 1 0 1 0 0 B 2 1 3 1 4 0 1 C 5 1 6 1 6 0 0 D 4 1 5 1 7 0 2 E 6 3 9 4 9 4 5 F 7 6 13 6 13 0 0 G 7 6 13 6 13 0 0 H 9 6 15 6 15 0 0 I 1 5 6 7 13 0 7 J 5 5 10 7 12 0 2 K 5 5 10 7 12 0 2
Lanjutan Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Float
Kegiatan Durasi Paling Awal
Paling Akhir FF TF ES EF LS LF L 4 5 9 7 12 0 2 M 4 8 12 9 13 0 1 N 6 8 15 9 15 1 1 O 1 13 14 13 14 0 0 P 2 6 8 13 15 0 5 Q 2 6 8 13 15 0 5 R 2 10 12 12 15 0 3 S 3 10 13 12 15 0 2 T 2 10 12 12 15 0 3 U 2 12 14 13 15 0 1 V 2 12 14 13 15 0 1 W 1 14 15 14 15 0 0 X 2 15 17 15 17 0 0 Y 6 17 23 17 23 0 0
Langkah selanjutnya setelah diketahui nilai Free Float (FF) dan Total Float (TF) pada setiap kegiatan, maka dapat diketahui kegiatan mana saja yang termasuk kedalam kegiatan kritis. Kegiatan kritis tidak boleh mengalami penundaan atau keterlambatan dalam penyelesaian kegiatan. Kegiatan yang termasuk kedalam jalur kritis adalah kegiatan yang mempunyai nilai Free Float (FF) dan Total Float (TF) adalah nol, sehingga berlaku FF = TF = 0. Kegiatan yang termasuk kedalam jalur kritis dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.7 Hasil Analisa Jaringan Kritis
Kegiatan Durasi Paling Awal Paling Akhir FF TF Keterangan ES EF LS LF A 1 0 1 0 1 0 0 KRITIS B 2 1 3 1 4 0 1 - C 5 1 6 1 6 0 0 KRITIS D 4 1 5 1 7 0 2 - E 5 3 8 4 9 0 1 -
Lanjutan Tabel 4.7 Hasil Analisa Jaringan Kritis Kegiatan Durasi Paling Awal Paling Akhir FF TF Keterangan ES EF LS LF F 7 6 13 6 13 0 0 KRITIS G 7 6 13 6 13 0 0 KRITIS H 9 6 15 6 15 0 0 KRITIS I 1 5 6 7 13 0 7 - J 5 5 10 7 12 0 2 - K 5 5 10 7 12 0 2 - L 4 5 9 7 12 0 3 - M 4 8 12 9 13 0 1 - N 6 8 15 9 15 1 1 - O 1 13 14 13 14 0 0 KRITIS P 2 6 8 13 15 0 5 - Q 2 6 8 13 15 0 5 - R 2 10 12 12 15 0 3 - S 3 10 13 12 15 0 2 - T 2 10 12 12 15 0 3 - U 2 12 14 13 15 0 1 - V 2 12 14 13 15 0 1 - W 1 14 15 14 15 0 0 KRITIS X 2 15 17 15 17 0 0 KRITIS Y 6 17 23 17 23 0 0 KRITIS
Dari tabel diatas akan dipindahkan ke diagram network yang telah disesuaikan dengan hasil yang telah diperoleh. Berikut gambar diagram network dengan menggunakan metode CPM :
Gambar 4.3 Jaringan Kerja Jalur Kritis CPM
4.3 Pengolahan Data dengan Metode PERT
Sama halnya dengan metode CPM, PERT mengunakan diagram anak
panah untuk menggambarkan lintasan proyek. Pada segi pengertian dan
perhitungan dalam kegiatan kritis pun sama, jalur kritis ataupun float di dalam
PERT di kenal dengan istilah slack.
Perbedaan antara CPM dan PERT yang sangat jelas terlihat adalah dalam
estimasi kurun waktu kegiatan. Untuk setiap kegiatan, PERT mencakup tiga
perkiraan waktu dengan keterangan sebagai berikut :
1. Waktu optimistik (To), yaitu kemungkinan bahwa kegiatan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat.
2. Waktu paling banyak timbul (Tm), yaitu taksiran waktu yang biasanya terjadi dalam keadaan normal.
3. Waktu pesimistik (Tp), yaitu kemungkinan bahwa kegiatan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih lama.
Mengacu pada keterangan diatas, maka diperlukan data estimasi waktu untuk waktu optimistic dan waktu pesimistik. Data tersebut diperoleh melalui wawancara dan diskusi dengan pihak engineering lapangan.
Tabel 4.8 Data Estimasi Waktu Kegiatan Durasi To Tm Tp A 1 1 4 B 2 2 2 C 4 5 5 D 4 4 5 E 5 5 6 F 7 7 10 G 7 7 10 H 7 9 11 I 1 1 1 J 4 5 7 K 5 5 7 L 4 4 7 M 4 4 7 N 5 6 8 O 1 1 1 P 2 2 2 Q 2 2 2 R 2 2 2 S 3 3 3 T 2 2 4 U 2 2 3 V 2 2 2 W 1 1 1 X 1 2 4 Y 5 6 8
Setelah didapat data estimasi waktu yang terdiri To, Tm, dan Tp, Maka selanjutnya adalah mencari nilai waktu rata-rata dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Mean (Te) = ���������
�
Hasil perhitungan nilai waktu rata-rata dengan menggunakan rumus diatas, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.9 Nilai Waktu Rata-Rata Kegiatan Durasi Te To Tm Tp A 1 1 4 2 B 2 2 2 2 C 4 5 5 5 D 4 4 5 4 E 5 5 6 5 F 7 7 10 8 G 7 7 10 8 H 7 9 11 9 I 1 1 1 1 J 4 5 7 5 K 5 5 7 5 L 4 4 7 5 M 4 4 7 5 N 5 6 8 6 O 1 1 1 1 P 2 2 2 2 Q 2 2 2 2 R 2 2 2 2 S 3 3 3 3 T 2 2 4 2 U 2 2 3 2 V 2 2 2 2 W 1 1 1 1 X 1 2 4 2 Y 5 6 8 6
Perhitungan waktu penyelesaian menggunakan metode PERT dilakukan dengan hitung maju dan hitung mundur. Hitung maju untuk mengetahui waktu selesai kegiatan paling awal. Hasil perhitungan maju yaitu TEi dan TEj. Hitung
mundur untuk mengetahui waktu mulai kegiatan paling akhir tanpa menunda kurun waktu penyelesaian kegiatan secara keseluruhan. Hasil dari hitung mundur yaitu TLi dan TLj.
Berdasarkan network gambar 4.1, kemudian dilakukan hitung maju dan hitung mundur seperti pada gambar 4.4.
Gambar 4.4 Jaringan Hasil Perhitungan PERT
Jalur kritis network PERT diidentifikasi dengan perhitungan slack, yakni aktivitas yang mempunyai nilai Free Slack (FS) dan Total Slack (TS) = 0. Nilai slack tersebut menunjukan jumlah waktu yang diperkenankan suatu kegiatan boleh ditunda, tanpa mempengaruhi jumlah penyelesaian kegiatan secara keseluruhan.
Tabel 4.10 Perhitungan PERT Kegiatan Durasi Te Paling Awal Paling Akhir TE TL Keterangan To Tm Tp TEi TEj TLi TLj
A 1 1 4 2 0 2 0 2 0 0 KRITIS B 2 2 2 2 2 4 2 5 0 1 - C 4 5 5 5 2 7 2 7 0 0 KRITIS D 4 4 5 4 2 6 2 9 0 3 - E 5 6 6 6 4 9 5 10 0 1 - F 7 7 10 8 7 15 7 15 0 0 KRITIS G 7 7 10 8 7 15 7 15 0 0 KRITIS H 7 9 11 9 7 17 7 17 1 0 - I 1 1 1 1 6 7 9 15 0 8 - J 4 5 7 5 6 11 9 14 0 3 - K 5 5 7 5 6 11 9 14 0 3 - L 4 4 7 5 6 11 9 14 0 3 - M 4 4 7 5 9 14 10 15 0 1 - N 5 6 8 6 9 17 10 17 2 2 - O 1 1 1 1 15 16 15 16 0 0 KRITIS P 2 2 2 2 7 9 15 17 0 8 - Q 2 2 2 2 7 9 15 17 0 8 - R 2 2 2 2 11 13 14 17 0 4 - S 3 3 3 3 11 14 14 17 0 4 - T 2 2 4 2 11 13 14 17 0 4 - U 2 2 3 2 14 16 15 17 0 1 - V 2 2 2 2 14 16 15 17 0 1 - W 1 1 1 1 16 17 16 17 0 0 KRITIS X 1 2 4 2 17 19 17 19 0 0 KRITIS Y 5 6 8 6 19 25 19 25 0 0 KRITIS
Dari tabel diatas akan dipindahkan ke diagram network yang telah disesuaikan dengan hasil yang telah diperoleh. Berikut gambar diagram network dengan menggunakan metode PERT :
Gambar 4.5 Jaringan Kerja Jalur Kritis PERT
Setelah jalur kritis diketahui, maka langkah selanjutnya adalah menghitung
variansi (v) durasi dan deviasi standart (s) untuk setiap kegiatan dengan rumus :
S =
�
������
�
�
V = S2
Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh hasil perhitungan
seperti yang terlihat pada tabel 4.9 berikut ini :
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Variansi (V) dan Deviasi Standart (S)
Kegiatan Durasi S V To Tm Tp A 1 1 4 0,25 0,063 B 2 2 2 0,00 0,000 C 4 5 5 0,03 0,001 D 4 4 5 0,03 0,001 E 5 6 6 0,03 0,001 F 7 7 10 0,25 0,063
Lanjutan Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Variansi (V) dan Deviasi Standart (S) Kegiatan Durasi S V To Tm Tp G 7 7 10 0,25 0,063 H 7 9 11 0,44 0,198 I 1 1 1 0,00 0,000 J 4 5 7 0,25 0,063 K 5 5 7 0,11 0,012 L 4 4 7 0,25 0,063 M 4 4 7 0,25 0,063 N 5 6 8 0,25 0,063 O 1 1 1 0,00 0,000 P 2 2 2 0,00 0,000 Q 2 2 2 0,00 0,000 R 2 2 2 0,00 0,000 S 3 3 3 0,00 0,000 T 2 2 4 0,11 0,012 U 2 2 3 0,03 0,001 V 2 2 2 0,00 0,000 W 1 1 1 0,00 0,000 X 1 2 4 0,25 0,063 Y 5 6 8 0,25 0,063
Dalam perhitungan waktu penyelesaian menggunakan metode PERT, dapat diketahui kemungkinan/probabilitas waktu penyelesaian kegiatan konstruksi yaitu dengan cara menggunakan rumus deviasi (z). Dari perhitungan PERT diketahui aktivitas kritis yaitu A-C-F-G-O-W-X-Y. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:
Te kritis = 25 minggu, TD = 23 minggu (asumsi penyelesaian CPM)
Ʃv kritis = v(A) + v(C) + v(F) + v(G) + v(O) + v(W) + v(X) + v(Y) = 0,063 + 0,001 + 0,063 + 0,063 + 0,198 + 0 + 0 + 0,063 + 0,063 = 0,511
𝑍= 𝑇𝐷 − ∑𝑇𝑒𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 �∑ 𝑉𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 23−25 �0,511 = −2,78 Z = - 2,78 → 0,0020 Probabilitas = 1 – 0,0020 = 0,998
Berdasarkan perhitungan di atas didapat Z = -2,78 dan didapatkan nilai 0,0020 (tabel distribusi normal, lampiran A) dan didapatkan pula nilai kemungkinan atau probabilitas menyelesaikan proyek adalah 99,8%. Hal ini berarti, bahwa kemungkinan kegiatan konstuksi dapat selesai tepat waktu cukup tinggi.