• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN WORKSHOP STANDARD SETTING KEDOKTERAN UKDI XIX PERIODE PROYEK TAHUN 2012 KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN WORKSHOP STANDARD SETTING KEDOKTERAN UKDI XIX PERIODE PROYEK TAHUN 2012 KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

WORKSHOP STANDARD SETTING KEDOKTERAN

UKDI XIX PERIODE PROYEK TAHUN 2012

KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Gedung Dikti Lantai 3,

29 Februari 2012

(2)

1. Pendahuluan

Komponen 2 Proyek HPEQ mempunyai fokus kegiatan pada upaya peningkatan sistem ujian. Dalam upaya penjaminan mutu sistem ujian salah satunya yang dilakukan adalah proses penetapan batas lulus (standard setting). Mengingat status ujian nasional sebagai ujian yang bersifat high-stake dan menentukan seseorang apakah dapat melakukan profesinya, penetapan batas lulus ini harus adil dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu telah terdapat berbagai metode yang telah teruji secara ilmiah dan dilaksanakan secara internasional. Secara umum terdapat 2 pengelompokan metoda yang dapat digunakan, yaitu metoda relatif dan metoda absolut.

Dalam kerangka Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) yang dilaksanakan oleh AIPKI bekerjasama dengan Kolegium Dokter Indonesia, selama ini telah dilakukan standard setting untuk penentuan batas lulus peserta UKDI. Setelah sebelumnya digunakan metoda Standard Setting Hofstee (compromised method) yang perlu ditingkatkan kualitasnya dengan melaksanakan metoda absolut, apakah Ebel atau Modified Angoff. Dalam melaksanakan metode yang baru ini diperlukan Judge, yang perlu dilatih untuk penyamaan pemahaman secara teknis maupun filosofis. Pemahaman ini penting karena dalam penentuan batas lulus dilakukan penilaian oleh ahli secara panel. Hal inilah yang ikut berkontribusi terhadap validitas dan pertanggungjawaban penentuan batas lulus yang dilakukan. Mengingat hal tersebut, sebagai bagian dari penjaminan mutu output berupa penentuan batas lulus yang menentukan kelulusan peserta ujian, serta peningkatan kualitas SDM dalam penentuan batas lulus yang dapat dilaksanakan di setiap institusi, perlu dilakukan Standard setting. Pada tahun 2010 dan 2011, proyek HPEQ telah memfasilitasi Workshop Standard Setting, yang telah menghasilkan kesepakatan penggunaan metode, yaitu modified Angoff. Untuk menjaga kualitas

standard setting yang digunakan serta menjaga nilai batas lulus yang reliabel, maka UKDI periode

XIX, perlu dilaksanakan standard setting. 2. Tujuan

Tujuan dari Workshop Standard setting UKDI XIX ini adalah: 1. Menentukan nilai batas lulus UKDI XIX

2. Dipahaminya metode penentuan batas lulus yang adil dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

3. Output Workshop

Output yang diharapkan dari workshop ini adalah:

1. Batas lulus untuk UKDI XIX

2. Memahami metode penentuan batas lulus yang adil dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

4. Metode Pelaksanaan Workshop

Workshop standard setting UKDI XIX ini dilaksanakan pada tanggal 29 Februari 2012 di Gedung Dikti Lantai 3. Peserta workshop adalah 59 judges perwakilan dari berbagai institusi dan 12 orang fasilitator.

Dari segi peserta, kehadiran peserta sangat baik dengan presentase kehadiran sebesar 100% dari total undangan. Bahkan Fakultas kedokteran Unair mengirimkan 2 orang judges. Seorang judges

(3)

dari FK UHT namanya sempat tidak ada diundangan, namun setelah konfirmasi bahwa beliau sudah pernah menjadi judges, akhirnya beliau dapat hadir pada workshop ini.

Daftar peserta workshop yang hadir adalah sebagai berikut:

NO NAMA INSTITUSI Nomor HP EMAIL

1 Tilaili Ibrahim FK Unsyiah Banda

Aceh 08126983789 [email protected] 2 Arif Fadillah FK Univ. Abulyatama

Banda Aceh 08126914937; 081269416760 (No HP Sekretaris Dekan) [email protected]; [email protected] (Email Sekretaris Dekan)

3 Rahmi Surayya FK Univ. Malikussaleh

Lhokseumawe 085277712232

[email protected]; [email protected] 4 Farhat FK Univ. Sumatera

Utara Medan 08126556810 [email protected] 5 Ristarin P. Zaluchu FK Univ. HKBP Nommensen 085292122521 [email protected]; [email protected] 6 Linda Panjaitan FK Univ. Prima

Indonesia Medan 081376560289 [email protected] 7 Yuniar Lestari Universitas Andalas

Padang 081363490919 [email protected] 8 H. Yasril Hasan FK Univ. Baiturrahmah Padang 08126606772 [email protected] 9 Syarif Husin FK Univ. Sriwijaya

Palembang 08127849798 [email protected] 10 Hibsah Ridwan FK Univ. Muh.

Palembang 08117100130 [email protected] 11 Ninik Sukartini FK Univ. Indonesia

Jakarta 08128868415 [email protected] 12 Shirly Gunawan FK Univ.

Tarumanagara 0816987751 [email protected] 13 Poppy K.

Sasmita

FK Univ. Atma Jaya

Jakarta 08161620537 [email protected] 14 Saskia N. M. FK Univ. YARSI

Jakarta 0811955246 [email protected] 15 Bernadetta

Nadaek

FK Univ. Kristen

Indonesia Jakarta 081385392124 [email protected] 16 Suryadi

Susanto

FK Univ. Kristen Krida

Wacana Jakarta 08990943963 [email protected] 17 Nur Hajriya Brahmi FK Univ. Pembangunan Nasional Veteran Jakarta 08128707723 [email protected] 18 Amir

Syarifuddin FK Univ. Muh. Jakarta 081387243577

[email protected]; [email protected]

(4)

19 Alyya Siddiqa FK UIN Jakarta 085882748084 [email protected] 20 Ike MP Siregar FK Unpad Bandung 0811221596 [email protected] 21 Winsa FK Univ. Maranatha

Bandung 08122312777 [email protected] 22 Welly Ratwita FK Univ. Jenderal

Achmad Yani Cimahi 082117811700 [email protected] 23 Eka Hendryanny FK Univ. Islam Bandung 0817224082 [email protected] 24 Neneng Suryadinata FK Univ. Pelita

Harapan Tangerang 08158854481 [email protected] 25 Fitria Saftarina FK Univ. Lampung

Bandar Lampung 085788515128 [email protected] 26 Adi Khuntoro FK Univ. Swadaya

Gunung Jati Cirebon 08122932611 [email protected] 27 Setyo Purwono FK Univ. Gadjah

Mada Yogyakarta 08562881671 [email protected] 28 Arum Krismi FK Univ. Kristen Duta

Wacana Yogyakarta 0811254861 [email protected] 29 Erlina Marfianti FK Univ. Islam

Indonesia Yogyakarta 087839161997 [email protected] 30 Dwi Ngestiningsih FK Univ. Diponegoro Semarang 08157702672 [email protected] 31 Ulfah Dian Indrayani

FK Univ. Islam Sultan

Agung Semarang 087839993553 [email protected] 32 Noor Yazid FK Univ. Muh.

Semarang 08156586799 [email protected] 33 Dhoni Akbar

Ghozali

FK Univ. Sebelas

Maret Surakarta 085728275555 [email protected] 34 Safari Wahyu FK Univ. Muh.

Surakarta 08156714268 [email protected] 35 Dwi Arini Ernawati FK Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto 082135776427 [email protected] 36 Arif Wicaksono FK Univ. Tanjungpura

Pontianak 081802726767 [email protected] 37 Loly RD Siagian FK Univ. Mulawarman Samarinda 08123315067 [email protected] 38 Istiana FK Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin 081803214919 [email protected] 39 Astrid Teresa FK Univ.

Palangkaraya 081210909096 [email protected] 40 Sri Andarini FK Univ. Brawijaya

Malang 0816554610 [email protected] 41 Fundhy Sinar FK Univ. Airlangga 08563392515 [email protected]

(5)

Ikrar P Surabaya

42 Al Munawir FK Univ. Jember 081559600145 [email protected] 43 Diah

Hermayanti

FK Univ. Muh.

Malang 0811368865 [email protected] 44 Herni Suprapti FK Univ. Wijaya

Kusuma Surabaya 08155114086 [email protected] 45 Diana FK Univ. Nusa

Cendana Kupang 081353720018 [email protected] 46 Desak Made

Wihandani FK Univ. Udayana Bali 081338776244 [email protected] 47 M. Rizkinov

Jumsa FK Univ. Mataram 087854366606 [email protected] 48 I Nengah Kapti FK Univ. Warmadewa

Denpasar 08155763967 [email protected] 49 Ashaeryanto FK Unhalu 081342444225 [email protected] 50 Aristo PSPD Untad 085255278466 [email protected] 51 Nurmeity PSPD Univ. Alkhairat 081241881401 [email protected] 52 Bernadette

Dian Novita

FK Unika Widya

Mandala Surabaya 08123547540 [email protected] 53 Ikhlas M. Jenie FK Univ. Muh.

Yogyakarta 085868182858 [email protected] 54 R. Hasanusi FK Univ. Pattimura 085243050050 [email protected];

[email protected] 55 Agnes S Rahayu FK Univ.

Cenderawasih 085244719222 [email protected] 56 Sri Asriyani FK Univ. Hasanuddin

Makassar 08164399032 [email protected] 57 M. Yulis

Hamidy FK UNRI 085211324747 [email protected] 58 Herin

Setianingsih FK UHT

031-92129634;

089677529949 [email protected] *Satu orang judge dari FK Unair tidak mengisi database.

Fasilitator yang hadir berjumlah 9 orang dari 12 undangan dan wakil koordinator komponen 2. Daftar fasilitator yang hadir adalah sebagai berikut:

No. Nama Institusi HP E-mail

1 Sugito Wonodirekso Tim KB UKDI/ FK UNTAN 081319243747 [email protected]

2 Gandes Retno Rahayu FK UGM 08121552676 [email protected]

3 Iwan Dwi Prahasto FK UGM 0811293963 [email protected].

uk

(6)

5 Erial Bahar FK UNSRI 0816385712 [email protected]

6 Mohammad Ghozali Tim KB UKDI/ FK UNPAD 081320359090 [email protected];

[email protected]

7 Yulherina Tim KB UKDI 0811980414 [email protected]

8 Cholis Abrori FK UNEJ 08121519580 [email protected]

9 Riyani Wikaningrum FK UY 08161379025 [email protected]

Workshop diawali dengan pembukaan oleh Ketua KBUKDI, Sugito Wonodirekso dengan pengarahan pentingnya standard setting dalam Uji Kompetensi Dokter Indonesia. Setelah itu dilanjutkan presentasi mengenai Borderline atau minimally competent student oleh Moh. Ghozali. Setelah menyepakati kriteria borderline UKDI yang akan digunakan dan kemudian peserta/ judges standard setting dibagi dalam kelompok kecil (8 kelompok) dengan menggunakan metode modified Angoff. Masing-masing kelompok di dampingi oleh fasilitator. Apabila dibandingkan dengan rencana kegiatan yang tertera pada TOR, pada implementasinya, acara berjalan cukup tepat waktu. Berikut adalah rundown acara workshop pada kondisi riil :

Rabu, 29 Febuari 2012

09.30-09.45 Pembukaan dan Pengarahan Sugito Wonodirekso/ Ketua KB UKDI

09.45-10.00 Penjelasan borderline KB UKDI/ Moh. Ghozali 10.00-12.30 Penentuan Batas Lulus UKDI XIX dengan

Metode Absolut Angoff (Kerja Kelompok dibagi 8 kelompok)

Fasilitator

12.30-13.30 ISHOMA Panitia

13.30–14.00 Kesepakatan hasil perhitungan Nilai Batas Lulus (NBL) dan Diskusi

KB UKDI / Yulherina

14.00–14.30 Wrap up dan Rencana tidak Lanjut Sugito Wonodirekso/ Ketua KB UKDI

5. Hasil Kegiatan

Hasil dari latihan menentukan standard setting pada hari pertama adalah sebagai berikut. Kelompok 1-4 mengerjakan buku 1 mendapatkan rata-rata nilai batas lulusnya adalah 62,2. Sedangkan kelompok 5-8 yang mengerjakan buku 2 mendapatkan nilai batas lulusnya adalah 62,9. Hasil rata-rata kedua kelompok ini tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan sehingga disepakati bahwa Nilai Batas Lulus (NBL) pada UKDI kali ini adalah 62.

(7)

Dari hasil kuesioner terhadap fasilitator diketahui bahwa pemahaman judges terhadap konsep

borderline sudah cukup baik, karena judges yang terlibat dalam standard setting kali ini pada

dasarnya sudah berpengalaman menjadi judges pada standard setting sebelumnya.

Hasil dari penentuan Nilai Batas Lulus untuk UKDI XIX pada workshop ini adalah sebagai berikut: No. KOMPONEN TARGET REALISASI

1. Jumlah judge 57 59

2. Jumlah fasilitator 12 9 3. Nilai Batas Lulus 61 62 4. Kelulusan 1st taker - 79%

Nilai kelulusan first taker tidak ditentukan targetnya karena berdasarkan hasil diskusi tim monev dengan wakil koordinator komponen 2, memang tidak menargetkan presentase kelulusan. Nilai batas lulus lebih tinggi 1 poin dibandingkan UKDI sebelumnya yaitu 61. Nilai batas lulus yang dihasilkan dari proses ini dinilai sudah cukup ideal. Dengan peningkatan nilai batas lulus ini diharapkan lulusan dokter yang dihasilkan benar-benar memiliki kompetensi sesuai dengan standar.

Namun demikian, dari hasil kuesioner terhadap penilaian nilai ideal dalam UKDI, beberapa peserta berpendapat bahwa NBL dibawah 70 masih belum ideal karena belum menunjukkan nilai kompetensi seorang dokter.

Berdasarkan analisis tim monev, partisipasi peserta sudah baik dalam mengikuti workshop baik dari kehadiran maupun keaktifan dalam berdiskusi. Sebagian besar peserta kooperatif dan memiliki itikad baik dalam melakukan standard setting. Namun, masih ada peserta yang datang terlambat. Apabila peserta datang tepat waktu dan menghadiri semua sesi, workshop dapat berjalan lebih efektif.

Di lain pihak, tetap dibutuhkan pematangan dalam kemampuan menentukan standard setting dalam memahami konsep dan metode standard setting serta meninggalkan segala atribut atau kepentingan institusi. Dengan demikian, sebaiknya masing-masing peserta dapat menyusun plan

of action yang strategis untuk memperbaiki kinerja sebagai judges dalam penentuan standard setting yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas uji kompetensi dokter dan

lulusannya. 6. Refleksi

Setelah dilakukan analisis hasil kegiatan, selanjutnya perlu dilakukan refleksi sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan workshop ditinjau dari perspektif peserta, fasilitator, dan tim monev secara umum. Melalui refleksi ini diharapkan akan teridentifikasi root of causes dari kinerja yang kurang optimal dalam workshop ini. Berikut adalah refleksi pelaksanaan workshop dari beberapa perspektif tersebut :

Gambaran Umum

Diskusi dan pemberian materi secara umum berjalan dengan baik. Peserta aktif berdiskusi dan sehingga tercapai kesepahaman dalam memahami kriteria borderline dan metode modified

(8)

diikutsertakan adalah yang sudah berpengalaman, sehingga pada hari pertama pertemuan,

judges sudah langsung bekerja dalam kelompok. Pemahaman yang baik terhadap borderline juga

dianggap sebagai salah satu faktor pendukung kesuksesan standard setting kali ini. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan antara hasil NBL antara kelompok 1 dan kelompok 2 yang tidak terlalu signifikan. Sehingga secara umum dapat diartikan pemahaman judges terhadap konsep

borderline sudah cukup seragam.

Fasilitator

KENDALA YANG DIHADAPI :

Kesulitan ditemui pada judges yang institusinya belum meluluskan  Beberapa soal dianggap tidak valid

 Ada ‘oknum’ yang belum menghayati filosofinya.  Secara umum tidak ada kendala yang berarti

Penghayatan atau penentuan borderline belum sempurna REKOMENDASI PERBAIKAN :

 Dicoba online method

 Fasilitator sebaiknya dari AIPKI wilayah

 Perlu menyiapkan sistem komputerisasi/ computer based untuk standard setting Peserta

Beberapa usul dan saran peserta:

 perbaiki kelancaran penggantian transport jangan tertunda lama  mohon sediakan stempel untuk surat tugas dari fakultas

 persamaan persepsi fasilitator dalam teknis bimbingan kelompok sehingga sama  ruangan terlalu dingin

 waktu workshop lebih panjang

 perbanyak simulasi terutama jika jumlah judge baru banyak  lokasi workshop di tempat yang lebih mudah dijangkau

 SPPD dari Dikti diberikan bersama undangan, bukan pada saat acara berlangsung  undangan diberikan lebih awal

Tim Monev

Feedback form didistribusikan oleh tim monev kepada seluruh peserta untuk menjaring “voice of customer” peserta terkait satisfaction level terhadap aspek-aspek pelaksanaan workshop. Dari

59 kuesioner, sejumlah 52 kuesioner kembali ke tim monev. Pencapaian yang sangat positif ini merupakan kontribusi dari berbagai pihak, terutama orientasi di awal yang jelas, materi yang sangat baik, fasilitator, dan metode workshop yang baik.

(9)

0% 2%

54% 44%

Proporsi Satisfaction Level

tidak sesuai kurang sesuai sesuai paling sesuai 0 5 10 15 20 25 30 35 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 3 2 3 0 1 2 1 1 0 1 2 25 25 25 24 28 27 19 27 24 33 33 29 34 32 26 25 26 24 19 21 31 23 23 17 16 22 16 16

Rekap Feedback WS Standard Setting UKDI XIX

(10)

Analisis lebih lanjut terhadap feedback peserta, didapatkan bahwa sebagian besar peserta memberikan respon positif terhadap semua indikator penilaian. Nilai kepuasan terbesar terdapat pada indikator fasilitator dimana peserta merasa mendapatkan added value yang maksimal dari pengarahan yang diberikan oleh fasilitator dalam membantu memahami tugas sebagai judges. Faktor yang dinilai sedikit kurang memuaskan adalah dalam hal indeks kesukaran untuk membantu penilaian dan NBL yang dihasilkan.

Dari sisi pelaksanaan workshop, seluruh agenda kegiatan dapat dilaksanakan secara time

efficient. Tujuan workshop pun dapat dicapai dengan baik. Acara selesai pada pukul 14.30 dari

yang semula direncanakan selesai pada pukul 16.00. Meski demikian, dengan selesainya acara sebelum waktu yang direncanakan menyebabkan tim pelaksana teknis, dalam hal ini keuangan, harus bekerja lebih cepat dalam menyiapkan dana pengganti kepada peserta. Pada saat kegiatan berlangsung juga ada beberapa peserta yang harus pulang sebelum waktunya dikarenakan keterbatasan tiket pesawat untuk pulang ke daerah masing-masing.

7. Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan analisa output kegiatan, evaluasi pelaksanaan workshop, refleksi dan feedback dari peserta workshop beberapa hal yang dapat direkomendasikan sebagai bentuk improvement dan rencana tidak lanjut untuk menjaga sustainability output dan outcome dari workshop ini adalah sebagai berikut :

1. Perlunya sosialiasi hasil Standard setting ini ke institusi masing-masing dalam forum dekan maupun media sosialisasi lainnya.

2. Pemahaman yang lebih baik terhadap konsep borderline dan kesukaran soal kepada masing- masing judges.

3. Pembinaan mahasiswa terutama retaker sebagai hasil tindak lanjut Standard Setting 4. Perbaikan terhadap sistem assessment di institusi pendidikan kedokteran.

5. Penyempurnaan terhadap kriteria judges. 8. Penutup

Penentuan batas lulus merupakan kegiatan akhir dari rangkaian sistem ujian. Keseluruhan aspek dalam pelaksanaannya memerlukan proses penjaminan mutu. Dalam penentuan batas lulus ini yang sangat menentukan kelulusan terutama pada kelompok borderline sangat krusial. Oleh karena itu, pemahaman dan peningkatan kemampuan standard setter dalam panel expert sangat diperlukan melalui kegiatan workshop. Oleh karena itu, dukungan semua pihak terhadap keberhasilan workshop ini sangat diperlukan.

9. Lampiran

a. Catatan Diskusi b. Materi workshop c. Hasil Standard Setting d. Database peserta e. Foto-foto

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Sejak Uji kompetensi Dokter Gigi Indonesia periode III 2010 ( periode Juli 2010) telah digunakan metode standard setting Modified Angoff, sebuah metoda penentuan

Untuk pelaksanaan ujian OSCE nasional yang direncanakan mulai dilakukan pada tahun 2012, perlu berbagai macam persiapan, salah satu yang persiapan yang sangat penting

Secara umum, berpedoman pada target luaran workshop ini yaitu bahwa koordinator OSCE, koordinator CBT dan manajer TI masing-masing IPDG dari 13 center yang hadir

Pelatihan khusus untuk pelatih PS ini tidak saja menguntungkan bagi pelaksanaan ujian tingkat nasional, tetapi diharapkan para peserta dapat menyebarluaskan apa yang

Untuk pelaksanaan ujian OSCE nasional yang direncanakan mulai dilakukan pada tahun 2012, perlu berbagai macam persiapan, salah satu yang persiapan yang sangat penting

Mengingat status uji kompetensi sebagai ujian yang bersifat high-stake exam dan menentukan seorang lulusan apakah dapat melakukan profesinya maka perlu dijaga mutu

Berdasarkan hasil perhitungan judges ini, beberapa kesepakatan yang dituangkan pada Berita Acara Standard Setting UKDI 13, dan akan menjadi acuan bagi seluruh IPD