• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS RSUD dr. SLAMET KABUPATEN GARUT TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS RSUD dr. SLAMET KABUPATEN GARUT TAHUN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

RSUD dr. SLAMET KABUPATEN GARUT

TAHUN

2014 - 2019

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SLAMET

(2)

KATA PENGANTAR

Rumah Sakit Daerah merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah dibidang pengelolaan pelayanan kesehatan lanjutan dan merupakan subsistem dari sistem kesehatan daerah yang ada di Kabupaten Garut. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet perlu mempunyai suatu perencanaan jangka menengah yang memuat tentang Visi, Misi dan Strategi pengembangan untuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di Bidang Kesehatan, dengan senantiasa memperhatikan fungsi sosial dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan adanya suatu perencanaan strategis untuk tahun 2014 - 2019, dengan harapan perencanaan strategis ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Garut, Pebruari 2014 RSUD dr. Slamet Kabupaten Garut

Direktur

dr. H. Maskut Farid, MM NIP. 19670625 199803 1 004

(3)

Halaman KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Maksud dan Tujuan 3. Metode Penyusunan 4. Landasan Hukum

5. Hubungan Rencana Strategis RSUD Dr. Slamet dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

6. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi Oragnisasi RSUD Dr. Slamet Garut dan Isu-isu Strategis

7. Sistematika Penyusunan

VISI, MISI DAN NILAI-NIALI ORGANISASI 1. Visi dan Misi RSUD Dr. Slamet Garut 2. Nilai-nilai Organisasi 1 1 11 11 11 16 17 21 23 23 31

(4)

BAB III

BAB IV

BAB V

Lampiran

LINGKUNGAN STRATEGIS DAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN

1. Kondisi Pelayanan RSUD dr. Slamet Garut 2. Analisis SWOT

3. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan

TUJUAN, SASARAN DAN CARA MENCAPAINYA

PENUTUP 33 33 46 49 51 55

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan adalah diperolehnya derajat kesehatan masyarakat yang tinggi. Tujuan tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai tingkat dan sasaran baik untuk memenuhi sasaran jangka panjang, menengah maupun untuk jangka pendek.

Dengan berlakunya Otonomi Daerah (OTDA) sejak tahun 2001, dan sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005, juga sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 3 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Garut Tahun 2006-2009, maka daerah dituntut untuk mampu mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menyatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia, adapun tahapan perencanaan pembangunan terdiri dari 4 (empat) yaitu :

1. Penyusunan rencana 2. Penetapan rencana

(6)

3. Pengendalian pelaksanaan rencana dan 4. Evaluasi pelaksanaan rencana

Rencana Strategis Tahun 2014-2019 Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet adalah merupakan dokumen perencanaan untuk periode lima tahun yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program rumah sakit yang memuat arah kebijakan keuangan, strategi pembangunan, kebijakan umum, dan program rumah sakit dalam lima tahun.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet sebagai salah satu lembaga yang mempunyai fungsi pelayanan di Kabupaten Garut yang bertugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi seluruh warga masyarakat Kabupaten Garut pada khususnya dan warga masyarakat di luar Kabupaten Garut pada umumnya.

Harus disadari bahwa saat ini ada kecenderungan tuntutan terhadap pelayanan kesehatan akan meningkat seiring dengan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap perilaku hidup sehat dan pembangunan kesehatan di masa mendatang akan menghadapi berbagai tantangan yang merupakan kelanjutan dari masalah masa lalu, persoalan saat ini maupun sebagai tantangan yang akan muncul.

Perilaku hidup sehat adalah suatu keadaan dimana masyarakat mempunyai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat, hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

(7)

RSUD dr. Slamet Garut yang menjadi rumah sakit pusat rujukan di wilayah Kabupaten Garut ini nantinya diharapkan akan terus berkembang meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Pengembangan RSUD dr. Slamet Garut sesuai dengan Visinya yaitu RSUD dr. Slamet menjadi Kebanggaan

Masyarakat Garut yang dipercaya, aman, nyaman dan terjangkau.

Tingginya angka kematian ibu hamil, melahirkan dan anak di Jawa Barat, merupakan salah satu indikator yang perlu ditingkatkan keberhasilan pembangunannya dibidang kesehatan. Oleh karena itu Rumah Sakit sebagai Pusat Pelayanan Rujukan Ibu Hamil, Bayi dan Balita mempunyai peran yang sangat besar. Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk memfasilitasi pelayanan bagi keluarga miskin dengan menetapkan pelayanan rawat jalan tindak lanjut dan pelayanan rawat inap kelas III menjadi tanggungan pemerintah melalui BJPS maka RSUD dr. Slamet Garut telah menganstisipasi dengan melaksanakan kebijakan tersebut melalui peningkatan pelayanan dan pendukung pelayanan sesuai standar. Tingginya angka perawatan keluarga miskin yang menjadi tanggungan pemerintah tersebut menuntut Rumah Sakit untuk dapat menyediakan fasilitas pelayanan yang memadai.

Selain sebagai rumah sakit rujukan pelayanan kesehatan di Kabupaten Garut, Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet juga merupakan lahan bagi pendidikan tenaga kesehatan, dimana berbagai lembaga pendidikan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di Rumah Sakit ini, tercatat 4 (empat) lembaga pendidikan Kesehatan ada di Kabupaten Garut ini, ditambah lagi dengan lembaga pendidikan diluar kabupaten.

(8)

Jenis Pelayanan

Pelayanan kesehatan di RSUD Dr. Slamet Garut dibagi ke dalam

jenis pelayanan medis, pelayanan penunjang medis serta pelayanan yang bersifat non medis atau pelayanan umum, yaitu:

Pelayanan medis terdiri dari : a. Instalasi Gawat Darurat (IGD)

b. Instalasi Rawat Jalan / Poliklinik terdiri dari : - Klinik Spesialis Penyakit Dalam

- Klinik Spesialis Bedah - Klinik Spesialis Anak

- Klinik Spesialis Kebidanan dan Kandungan - Klinik Spesialis THT

- Klinik Spesialis Mata

- Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin - Klinik Spesialis Syaraf

- Klinik Gigi dan Mulut - Klinik Spesialis Orthopedi - Klinik Spesialis Jantung - Klinik Gizi

- Klinik Keluarga Berencana - Klinik Tumbuh Kembang Anak - Klinik Jiwa

- Klinik Psikologi - Klinik VIP (Intan)

c. Instalasi Rawat Inap terdiri dari : - Rawat inap penyakit dalam - Rawat inap bedah

(9)

- Rawat inap kesehatan anak - Rawat inap intensif

- Rawat inap umum

d. Instalasi Bedah Sentral dengan 3 buah kamar operasi e. Instalasi Rehabilitasi Medik

f. General Medical Chek Up

g. Instalasi Hemodialisa/Cuci darah h. Instalasi Intensive Care Unit (ICU) i. Instalasi Laboratorium Pathologi Klinik j. Instalasi Laboratorium Pathologi Anatomi

k. Instalasi Radio Diagnostik / Diagnostik Elektromedik - Rontgent.

- Ultrasonografi (USG). - Elektrokardiografi (EKG). - Electro Encephalografi (EEG) - Renograf.

- Endoscopy - Audiometri - Tread Mill l. Instalasi Farmasi

m. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit n. Instalasi Gizi

o. Instalasi CSSD

p. Instalasi Pengolahan Air Limbah q. Instalasi Kedokteran Forensik

(10)

Pada tahun 2013 kapasitas tempat tidur Rumah Sakit naik menjadi 568 Tempat Tidur dengan distribusi sebagai berikut :

No. Gedung Perawatan

Kapasitas Tempat

Tidur

Kelas Perawatan

VVIP VIP Kls Kls Kls Isolasi I II III 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Marjan Atas 22 20 2 2 Marjan Bawah 24 2 10 12 3 Mutiara 37 37 4 Intan Sartika 16 16 5 Jade 29 8 6 15 6 Topaz 35 4 23 8 7 Agate 30 29 1 8 Permata 11 11 9 Perinatologi 45 20 25 10 Kalimaya Atas 26 26 11 Kalimaya Bawah 31 23 8

12 Nusa Indah Atas 32 31 1

13 Nusa Indah Bawah 31 30 1

14 Mirah 20 8 12

15 Aster (Utama Anak) 10 10

16 Cempaka 38 7 6 8 17 17 Kecubung 38 34 4 18 Zamrud 34 32 2 19 Safir 28 16 12 20 Puspa Utama 15 15 21 Ruby 16 16 Jumlah Total 568 15 44 79 73 318 39 Persentase 2,64 7,75 13,91 12,85 55,99 6,87

(11)

Kapasitas tempat tidur yang tersedia adalah 568 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut :

Kelas I : 79 Kelas II : 73 Kelas III : 318 Isolasi : 39 VIP : 44 VVIP : 15 Total 568

Ruang Intensif terdiri dari: - Intensif Care Unit (ICU) - Instalasi Gawat Darurat - Verlooss Kamer (VK) - Hemodialisa

- Neonatal Inter Care Unit belum difungsikan

Jumlah Sumber Daya Manusia Tenaga Medis, Paramedis dan Non Medis yang tersedia saat ini, bisa dilihat dalam tabel di bawah ini yaitu : 1. Tenaga Medis

NO JENIS PENDIDIKAN PNS NON PNS TOTAL

1 Dokter Ahli Penyakit Anak 3 - 3

2 Dokter Ahli Kebidanan dan Kandungan 3 - 3

3 Dokter Ahli Penyakit Dalam 3 - 3

4 Dokter Ahli Bedah Umum 2 - 2

5 Dokter Ahli Anastesi 1 - 1

6 Dokter Ahli Penyakit T H T 1 - 1

7 Dokter Ahli Penyakit Mata 2 - 2

8 Dokter Ahli Penyakit Syaraf 2 - 2

9 Dokter Ahli Penyakit Kulit dan Kelamin 1 - 1 10 Dokter Ahli Jantung dan Pembuluh Darah 1 - 1

11 Dokter Ahli Radiologi 1 - 1

12 Dokter Ahli Pathologi Klinik 1 - 1

(12)

NO JENIS PENDIDIKAN PNS NON PNS TOTAL

15 Dokter Ahli Path. Anatomi 1 - 1

16 Dokter Spesialis Gigi Anak 1 - 1

17 Dokter Gigi 1 1

18 Dokter Umum 11 5 16

19 Dokter Ahli Forensik 1 - 1

JUMLAH 37 5 42

2. Tenaga Paramedis

NO JENIS PENDIDIKAN PNS NON PNS TOTAL

1 Paramedis Perawatan

Sarjana Keperawatan 110 19 129

Sarjana Keperawatan Ners 33 3 36

D3 Keperawatan 103 154 257 SPK 6 - 6 D4 Kebidanan 4 - 4 D3 Kebidanan 16 18 34 D3 Kesehatan Gigi 2 - 2 JUMLAH 274 194 468

2 Paramedis Non Perawatan

Sarjana Psikologi 1 - 1 Apoteker 5 - 5 Sarjana Farmasi 1 - 1 Assisten Apoteker 13 3 16 S1 Gizi 1 - 1 D3 Gizi 5 - 5 D3 Radiologi 5 1 6 D3 Fisioterafi 3 - 3 D3 Analis + D4 Analis 11 3 14 SMAK 3 - 3 D3 Elektromedik 1 - 1 D3 Anastesi 9 1 10 D3 Kesehatan lingkungan 2 - 2 SPPH 2 - 2 D3 Perekam Medik 3 - 3 JUMLAH 65 8 73

3. Tenaga Non Medis

NO JENIS PENDIDIKAN PNS NON PNS TOTAL

1 S.2 11 - 11

2 S.1 48 19 67

3 D.3 5 18 23

4 SMA 60 29 89

(13)

NO JENIS PENDIDIKAN PNS NON PNS TOTAL 6 STM 13 5 18 7 SMKK 2 - 2 8 SPMA 2 - 2 9 SMP 10 18 28 10 SD 3 5 8 JUMLAH 163 104 267

Kunjungan pasien pada RSUD Dr. Slamet Kabupaten Garut terdiri dari : 1. Kunjungan Rawat Jalan

NO. POLIKLINIK TAHUN

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Poliklinik Sp. Peny. Dalam 27632 29032 19734 28427 35863 2 Poliklinik Spesialis Anak 22448 24006 27165 21355 24085 3 Poliklinik Spesialis Bedah 17002 17806 25662 15306 18712 4 Poliklinik Sp. Obsgyn 10066 10443 10122 9303 10345 5 Poliklinik Spesialis T H T 10932 12749 14376 11174 11799 6 Poliklinik Spesialis Mata 17267 12492 9342 13154 13638 7 Poliklinik Sp. Kulit & Kel. 12212 13319 11751 12461 12609 8 Poliklinik Spesialis Jiwa 4176 5703 5193 4511 6076 9 Poliklinik Spesialis Syaraf 17227 19225 19715 18468 20113 10 Poliklinik Gigi dan Mulut 4325 5586 4661 4559 5000 11 Poliklinik Kel. Berencana 11998 470 26 0 0 12 Poliklinik TKA 6227 4108 4145 3116 1114 13 Poliklinik Orthopedi 4342 4713 4855 5019 5589

14 Poliklinik Psikologi 961 105 80 54 410

15 Poliklinik Gizi 285 593 706 837 0

17 Poliklinik VIP 23637 25541 24550 21829 16419

2. Kunjungan Rawat Inap

NO. RUANG PERAWATAN TAHUN

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 RUANG TOPAZ 1810 1309 1230 1188 1390

(14)

1 2 3 4 5 6 7 4 RUANG JADE 3778 3240 2891 2762 3159 5 RUANG KECUBUNG 1673 1567 1640 1855 1944 6 RUANG ZAMRUD 2517 1400 1066 1547 1773 7 RUANG SAFIR 965 1235 908 763 961 8 RUANG MUTIARA 2533 1860 1507 1621 1921 9 RUANG INTAN 1177 1160 1114 1103 991 10 RUANG PERINATOLOGI 3980 3079 2290 3848 5690 11 RUANG MIRAH 2750 1674 1254 1277 1313

12 RUANG PERMATA Belum ada Belum ada 359 674 679

13 RUANG CEMPAKA 1454 1535 1487 1341 1342

14 RUANG ASTER 750 819 704 672 765

15 RUANG ICU 296 348 341 332 320

16 MARJAN ATAS Belum ada Belum ada 303 481 461 17 MARJAN BAWAH Belum ada Belum ada 823 962 1798

18 PUSPA UTAMA 525 908 673 653 537

19 NUSA INDAH BAWAH 982 2091 3220 3452 3672 20 NUSA INDAH ATAS Belum

difungsikan 1685 1432 1296 1462 21 KALIMAYA ATAS Belum

difungsikan Belum difungsikan Belum difungsikan Belum difungsikan 909

3. Aktivitas Rumah Sakit

NO. URAIAN 2009 2010 TAHUN 2011 2012 2013 Nasional Standar

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jumlah Tempat Tidur 428 449 504 504 568

2 Jumlah Pasien Masuk Dirawat 35.897 28.369 30.278 30.192 40.847 3 Jumlah Hari Perawatan 127.606 117.340 134.639 134.491 169.159

Quality of Place :

4 Prosentanse Pemakaian Tempat Tidur / B O R (%) 86,1 71,75 73,18 71,90 79 60-85% 6 Lama Tempat Tidur Kosong / T O I (Hari) 0,96 1.63 1.11 1.15 1,10 1-3 hari 7 Prekuensi Penggunaan Tempat Tidur / B T O (Kali) 78,3 43.86 60.07 70,01 64,8 40-50 kali

Quality of Service :

5 Rata-rata Lama Dirawat /Av L O S (Hari) 4,7 4.6 4.3 3,82 3,08 6-9 hari 8 Angka Kematian Umum tiap 1000 Penderita Keluar /

G D R 0,03 0.43 0.035 0,035 0,021 < 25 per seribu

9 Angka Kematian > 48 Jam tiap 1000 Penderita

Keluar / N D R 0,19 0.22 0.018 0.016 0,035 < 25 per seribu 10 Angka Kematian Bayi tiap 1000 kelahiran / IMR 0.082 0.063 0.051 0,004 0.041 < 25 per seribu 11 Angka Kematian Ibu Melahirkan tiap 100.000

(15)

2. Maksud dan Tujuan

Rencana Strategis Rumah Sakit Daerah dr. Slamet Tahun 2014 - 2019 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arahan sekaligus pedoman bagi lingkungan Rumah Sakit dalam mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit yang berkesinambungan.

Adapun tujuan penyusunan Renstra ini adalah :

1. Menetapkan visi, misi dan program pembangunan daerah jangka menengah

2. Menetapkan pedoman dan penyusunan Renstra, dan perencanaan penganggaran.

3. Mewujudkan perencanaan pembangunan Rumah Sakit yang sinergis dan terpadu antara perencanaan pembangunan nasional, Provinsi dan Kabupaten.

3. Metode Penyusunan Renstra

Rencana Strategis RSUD Dr. Slamet Garut Tahun 2014 - 2019 disusun melalui tahapan perencanaan partisipatif dengan mengedepankan proses evaluasi, proyeksi dan analisis terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi pelayanan kesehatan di RSUD Dr. Slamet Garut. Penyusunan Renstra RSUD Dr. Slamet Garut dilakukan melalui berbagai tahapan melalui musyawarah yang melibatkan berbagai unit kerja.

4. Landasan Hukum

(16)

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara tahun 1950);

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembar Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);

6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 7. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah (Lembaran Negara Tahun 204 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan tentang Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

(17)

8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

9. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);

10. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 11. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5072);

12. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4503);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4585);

(18)

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4663);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4664);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);

22. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010-2014;

23. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan serta Sasaran Indikator Pembangunan RPJMD 2010-2014 dan Orientasi pencapaian MDGs pada setiap wilayah;

(19)

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan yang Pembangunan nasional/ Kepla BAPPENAS dan Menteri Keuangan Nomor : 28 Tahun 2010; Nomor 0199/M PPN/04/2010 dan Nomor : PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;

27. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 050/2020/SJ, tanggal 11 Agustus 2005 perihal Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah;

28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E);

29. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 54 tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 54 Seri E);

30. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 7 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan

(20)

31. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Kabupaten Garut Tahun 2005-2025;

32. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah dan Inspektorat Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 39) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 8 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah dan Inspektorat Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2012 Nomor 8). 33. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 32 Tahun 2011

tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPPMD) Kabupaten Garut Tahun 2009-2014;

5. Hubungan Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Slamet Garut Tahun 2014-2019 dengan Dokumen

Perencanaan Lainnya

Perlu kami sampaikan bahwa dalam penyusunan Rencana Strategis ini tidak dapat dilepaskan dari berbagai dokumen perencanaan lainnya baik yang bersifat vertikal maupun horizontal. Dari komponen vertikal yaitu RPJM Nasional dijadikan salah satu acuan untuk penyusunan RPJMD Provinsi begitu juga RPJMD Provinsi dijadikan sebagai salah satu acuan untuk penyusunan RPJMD Kabupaten dan dalam

(21)

penyusunan rencana strategi Rumah Sakit pun tidak lepas dari RPJMD Kabupaten dan program Dinas terkait yang sifatnya horizontal.

6. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Struktur Organisasi RSUD dr. Slamet Garut dan Isu-Isu Strategis

Kedudukan

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah

Tugas Pokok

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut RSUD dr. Slamet Garut mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis

c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan, dan

d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang

(22)

Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah dan Inspektorat Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 39) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 8 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah dan Inspektorat Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2012 Nomor 8) menyatakan bahwa struktur organisasi RSUD Dr. Slamet Garut adalah sebagai berikut :

1. Direktur

2. Wakil Direktur Umum a. Bagian Tata Usaha

a.1. Subag Umum dan Perlengkapan a.2. Subag Informasi dan Hukum b. Bagian Perencanaan dan Evaluasi b.1. Subag Perencanaan

b.2. Subag Evaluasi dan Pelaporan c. Bagian Sumber Daya Manusia c.1. Subag Kepegawaian c.2. Subag Pengembangan 3. Wakil Direktur Keuangan

a. Bagian Anggaran dan Belanja a.1. Subag Penyusunan Anggaran a.2. Subag Mobilisasi Dana a.3. Subag Perbendaharaan

(23)

b. Bagian Akuntansi b.1 Subag Pembukuan

b.2 Subag Aset dan Analisis Pengendalian Intern b.c. Subag Verifikasi

4. Wakil Direktur Pelayanan a. Bidang Medis

a.1. Seksi Pelayanan Medis a.2. Seksi Penunjang Medis a.3. Seksi Profesi Medis b. Bidang Keperawatan

b.1. Seksi Asuhan Keperawatan b.2. Seksi Profesi Keperawatan 5. Kelompok Jabatan Fungsional

Permasalahan

Bila melihat rasio jumlah penduduk masih tampak relatif tinggi bila dibandingakan dengan tenaga kesehatan maupun fasilitas kesehatan yang tersedia. Dalam rangka mewujudkan perencanaan pembangunan yang sinergi antara RPJMD Kabupaten Garut dan visi, misi Dinas Kesehatan, maka perlu diperhatikan beberapa hal yang harus mendapat fokus sebagai permasalahan yang dihadapi sehingga dalam penetapan rencana kerja pembangunan ini akan tepat sasaran serta mampu menjawab permasalahan yang nyata.

Adapun permasalahan utama urusan kesehatan adalah :

1. Masih rendahnya kualitas dan standar sarana pelayanan kesehatan masyarakat

(24)

2. Belum seimbangnya sistem pelayanan dan pembiayaan kesehatan antara kuratif dengan promotif dan kuratif

3. Belum optimalnya aspek regulasi dan Sistem Informasi Kesehatan dalam mendukung manajemen kesehatan

4. Peran lintas sektor dalam bidang kesehatan belum optimal 5. Masih rendahnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan

6. Terbatasnya anggaran pembangunan kesehatan, terutama untuk mendukung jaminan kesehatan nasional.

Isu-Isu Strategis

1. Isu-isu Strategis Bidang Umum

Wakil Direktur Umum adalah merupakan unsur staf yang melaksanakan pelayanan administratif baik internal maupun eksternal rumah sakit. Bidang umum ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan pelayanan rumah sakit secara keseluruhan yang antara lain meliputi kegiatan ketatausahaan, kesekretariatan, perencanaan maupun kepegawaian. Adapun isu-isu strategis bidang umum adalah sebagai berikut :

ï‚· Sistem informasi Rumah Sakit yang masih kurang baik

ï‚· Kurangnya kenyamanan dan kebersihan ruang yang menimbulkan komplain pasien.

ï‚· Penempatan pegawai dalam struktur organisasi belum seluruhnya mengarah pada kompetensi.

ï‚· Jumlah SDM khususnya tenaga medis dan paramedis masih belum sesuai kebutuhan.

ï‚· Beberapa gedung lama termasuk peralatannya perlu perbaharui.

(25)

2. Isu-isu Strategis Bidang Pelayanan

Wakil Direktur Pelayanan adalah merupakan unsur pelaksana teknis yang melaksanakan pengelolaan pelayanan medis dan keperawatan serta mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Adapun isu-isu strategis bidang pelayanan adalah sebagai berikut :

ï‚· Pelayanan masih belum sepenuhnya berorientasi pada kepuasan pelanggan

ï‚· Waktu pelayanan dan waktu tunggu kurang baik

ï‚· Rendahnya kesadaran pelanggan terhadap peraturan Rumah Sakit.

ï‚· Adanya beberapa prosedur pelayanan yang masih dirasakan rumit oleh pasien.

3. Isu-isu Strategis Bidang Keuangan

Wakil Direktur Keuangan adalah merupakan unsur staf yang melaksanakan pelayanan administrasi keuangan. Adapun isu-isu strategis bidang keuangan adalah sebagai berikut :

ï‚· Perlunya penyesuaian tarif rumah sakit.

ï‚· Masih diperlukannya bantuan untuk pemenuhan sarana dan prasarana

ï‚· Sistem komputerisasi masih ada kendala pada operator, sentra-sentra penting belum diintegrasikan sehingga belum menghasilkan informasi keuangan yang cepat dan akurat

ï‚· Pencairan klaim pasien gakin masih tidak tepat waktu

7. Sistematika Penyusunan

Adapun dalam penyusunan Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut :

(26)

BAB I : Pendahuluan

Memuat latar belakang, maksud dan tujuan, metode penyusunan, landasan hukum, tupoksi dan isu-isu strategis, hubungan rencana strategi Rumah Sakit dengan dokumen perencanaan lainnya, dan sistematika penyusunan.

BAB II : Visi, Misi dan Niali-Nilai Organisasi

Berisi narasi dan menjelaskan makna kata-kata kunci visi dan misi, serta nilai-nilai luhur organisasi yang dikembangkan untuk mencapai visi dan misi

BAB III : Lingkungan Strategis dan Faktor-faktor Penentu Keberhasilan

Berisi analisis lingkungan internal dan eksternal serta Faktor-faktor penentu keberhasilan

BAB IV : Tujuan, Sasaran, dan Cara Mencapainya

Berisi uraian tujuan, sasaran, kebijakan program yang akan dicapai dalan lima tahun mendatang.

(27)

BAB V PENUTUP

Untuk mewujudkan visi dan misi RSUD dr. Slamet maka di susun Renstra 2014-2019. Renstra ini ditetapkan untuk dijadikan pedoman dan arahan bagi seluruh pemangku jabatan di lingkup RSUD dr. Slamet dalam melaksanakan program dan kegiatannya.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pembangunan bidang kesehatan yang dilaksanakan oleh rumah sakit harus didasari dengan komitmen dan keamanan serta keikhlasan dari semua unsur pelaksana serta dukungan dari pihak Pemerintah Daerah sebagai owner (pemilik).

Dalam mewujudkan visi dan misi tersebut terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat bila hanya mengandalkan faktor-faktor tadi tidak akan tercapai tanpa ditunjang dengan faktor-faktor lain yang bersifat lintas sektoral, karena sumber daya yang tersedia di rumah sakit untuk melayani masyarakat se-Kabupaten Garut sangat terbatas, oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut perlu lebih diberdayakan sarana kesehatan-kesehatan lainnya yang tersebar di tiap kecamatan, dengan demikian maka peningkatan derajat kesehatan masyarakat akan dapat tercapai.

Untuk mewujudkan rencana strategis RSUD dr. Slamet Garut terebut dalam pelaksanaannya setiap tahunnya dijabarkan Rencana Kerja

(28)

Demikian Rencana Strategis RSUD dr. Samet Garut Tahun 2014-2019 dapat dijadikan pedoman dan arahan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di RSUD dr. Slamet Garut.

Referensi

Dokumen terkait

Menjelaskan pengertian Ahlussunnah waljamaah Men u nj ukan ajaran-ajaran ahlussunnah waljamaah Menunjukan strategi pengamalan ajaran ahlussunnah waljamaah Menerapkan

Dari berbagai uraian fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang kinerja pegawai IAIN Sumatera Utara berikut faktor yang mempengaruhinya

bahwa dengan adanya perubahan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangka Selatan yang menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 27 Tahun

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Kasubag Hukum Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad Provinsi Riau mengenai upaya yang perlu dilakukan dalam

Hasil perhitungan uji normalitas data penelitian yang dilakukan dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0 disajikan dalam

Pada hari ini Rabu, tanggal Dua Puluh Satu bulan Mei tahun Dua Ribu Empat Belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini Panitia Pengadaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan

garis B), profil B’ (hilangnya lung sliding dengan garis B), profil C (konsolidasi paru yang ekuivalen dengan gambaran garis pleura yang tebal dan

Jika dilihat dari kelompok pangan, untuk kelompok pangan sayur, jenis sayur yang memiliki ketersediaan protein paling besar ialah cabe, hal ini tidak mengalami