• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

Dosen pengampu :Bapak Dede Asikin Noor, S.Ag

Di susun oleh :

1. Ongky Satia Pambudi 2. Adhitya Fazrino

3. Lailatul Faizah 4. Putri Prasetyoningtyas

5. Irma Rachmawati 6. Lenny Setyo Wahyuni

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2014

(2)

KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan Puji dan sukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam berhubungan tentang PENGARUH IMAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA.

Dalam penyusunan makalah ini, saya telah mengalami berbagai hal baik suka maupun duka.Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan setulusnya kami sampaikan terima kasih kepada yang terhormat Bapak Dede Asikin Noor, S.Ag selaku guru pembimbing, serta pihak-pihak yang turut membantu yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Tidak ada manusia yang sempurna, dalam makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu di perbaiki sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dalam bidang keperawatan dan dapat di terapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... A. PENDAHULUAN ... 1.1 Latar belakang ... 1.2 Pokok Masalah ... a. Pengertian Iman ... b. Hubungan Iman dan Islam ... c. Sifat- sifat Orang Yang Beriman ... d. Manfaat Iman Bagi Kehidupan ... e. Hal-hal yang dapat Meningkatkan Keimanan ...

B. PEMBAHASAN ... 2.1. ...

2.2. Peran Iman dan Takwa………

C. PENUTUP ... 3.1 Kesimpulan ... 3.2 Saran ...

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk hidup yang sangat istimewa, karena manusia berbeda dengan makhluk yang lainnya. Manusia diberi akal dan pikiran untuk bertindak sesuai dengan etika dan nilai – nilai moral yang berlaku sesuai dengan kehendaknya, lingkungan, dan ajaran agama yang di anutnya. Nilai – nilai dan norma – norma yang memberikan arah dan makna bagi manusia dalam bertindak ialah agama.

Seorang sosiolog agama bernama Elizabeth K. Nottingham berpendapat bahwa agama bukan sesuatu yang dapat dipahami melalui definisi melainkan melalui deskripsi (penggambaran). Tak ada satu pun definisi tentang agama yang benar – benar memuaskan.

Menurut gambara Elizabeth K. Nottingham, agama adalah gejala yang begitu sering “terdapat dimana –mana”, dan agama berkaitan dengan usaha – usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dari keberadaan diri sendiri dan keberadaan alam semesta. Selain itu agama dapat

membangkitkan kebahagiaan batin yang paling sempurna, dan juga perasaan takut dan ngeri. Meskipun perhatian tertuju keada adanya suatu dunia yang tak dapat dilihat (akhirat), namun agama melibatkan dirinya dalam masalah – masalah kehidupan sehari – hari di dunia (Elizabeth K. Nottingham, 1985: 3-4).

Agama sebagai bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat Adikordrati

(Supernatural) ternyata seakan menyertai manusia dalam ruang lingkup kehidupan yang luas. Agama memiliki nilai – nilai bagi kehidupan manusia sebagai orang per orang maupun dalam hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat. Selain itu agama juga memberi dampak bagi kehidupan sehari – hari. Dengan demikian secara psikologis, agama dapat berfungsi sebagai motif intrinsik (dalam diri) dan motif ekstrinsik (luar diri). Agama memang unik, sehingga sulit didefinisikan secara tepat dan memuaskan.

Dari uraian di atas, kami mencoba menguraikannya lebih jelas lagi dalam judul makalah “Agama dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan Individu dan Masyarakat.”

1.2. Pokok Masalah 1. Pengertian Iman

2. Hubungan Iman dan Islam 3. Sifat sifat orang beriman 4. Manfaat Iman Bagi Kehidupan

5. Hal hal yang Meningkatkan Keimanan

(5)

A.Pengertian Iman

Iman menurut bahasa adalah percaya atau yakin, keimanan berarti kepercayaan atau keyakinan. Dengan demikian, rukun iman adalah dasar, inti, atau pokok – pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam.

Kata iman juga berasal dari kata kerja amina-yu’manu – amanan yang berarti percaya. Oleh karena itu iman berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati. Dalam surah al-Baqarah ayat 165

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim

itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu

kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). .

Dalam hadits diriwayatkan Ibnu Majah Atthabrani, iman didefinisikan dengan keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan amal perbuatan (Al-Immaanu ‘aqdun bil qalbi waigraarun billisaani wa’amalun bil arkaan). Dengan demikian, iman

merupakan kesatuan atau keselarasan antara hati, ucapan, dan laku perbuatan, serta dapat juga dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup.

2,Hubungan Iman dan Islam

Kata islam sebagaimana diketahui berasal dari kata aslama yuslimu islaman yang artinya berserah diri, patuh dan tunduk kepada Allah. Orang yang melakukan demikian selanjutnya disebut muslim.

Menurut Al-qur’an, iman bukan semata-mata suatu keyakinan akan benarnya ajaran yang diberikan, melainkan iman itu sebenarnya menerima suatu ajaran sebagai landasan untuk

melakukan perbuatan. Al-qur’an dengan tegas memegang taguh pengertian seperti ini, karena menurut Al-qur’an walaupun setan dan malaikat itu sama-sama adanya, namun beriman kepada malaikat acap kali disebut sebagai bagian dari rukun iman, sedang terhadap setan orang

diharuskan mengafirinya.

Hal ini misalnya terlihat pada ayat:

ععيعممِسس لسلمِ و ا هسلس مسا صسفمِننا لس ى قسثنوولنا ةمِوسرنعولنا بمِ كسسسمنتسسنا دمِقسفس للمِا بمِ ننممِؤنيووس تمِوغوا طللا بمِ رنفوكنيس ننمسفس ييغسلنا نسممِ دوشنررلا نسيعلبستس دنقس نمِيديلا يفمِ هسارسكنإمِ لس معيعلمِعس

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki ) agama (islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan beriman kepada

(6)

Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Jadi manusia yang bertaqwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara iman dan islam. Karena diantara keduanya terdapat perbedaan diantaranya sekaligus merupakan identitas masing-masing. Iman lebih menekankan kepada segi keyakinan dalam hati, sedangkan islam merupakan sikap untuk berbuat dan beramal.

3.Sifat-sifat Orang yang Beriman

1. Teguh pendirian / tidak mudah terpengaruh dalam keadaan apapun dan tidak lemah karena cobaan.

2. Tegas dalam mengambil sikap dan mudah menerima nasehat. 3. Senang mencari dan menambah ilmu.

4. Selalu merasa khawatir dan takut jangan-jangan amal soleh yang dikerjakannya belum cukup untuk bekal menghadap kehadirot Allah sehingga mempunyai semangat yang tinggi untuk lebih banyak beramal.

(7)

4.Manfaat Iman Bagi Kehidupan

 Iman dapat menimbulkan ketenangan jiwa

 Iman akanmenimbulkan rasa kasih saying kepada sesama dan akan meningkatkan tali persaudaraan dengan-Nya.

 Iman akan membebaskan jiwa manusia dari kekuasaan orang lain

 Iman yang hakiki itu dapat menimbulkan jiwa keberanian dan ingin terus maju karena membela kebenaran.

 Iman yang disertai dengan amal shaleh dapat menjadi kunci dibukakannya kehidupan yang baik, adil dan makmur.

 Orang yang beriman akan diberikan kekuasaan dengan mengangkatnya sebagai khalifah di muka bumi.

 Orang yang beriman akan mendapat pertolongan dari Allah.  Iman akan membawa terbukanya keberkahan di langit dan bumi.

5.Meningkatkan Keimanan

1. Ilmu, yaitu dengan meningkatkan ilmu tentang mengenal Allah SWT seperti makna dari nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-perbuatan-Nya. Semakin tinggi ilmu

pengetahuan seseorang terhadap Allah dan kekuasaan-Nya, maka semakin bertambah tinggi iman dan pengagungan serta takutnya kepada Allah SWT.

2. Merenungkan ciptaan Allah, keindahannya, keanekaragaman-Nya, dan kesempurnaan-Nya. Maka kita akan sampai pada kesimpulan : Siapa yang merancang, menciptakan dan mengatur semua ini ? Jawabannya hanya Allah.

(8)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Korelasi antara Keimanan dan Ketaqwaan

Keimanan pada keesaan Allah yang dikenal dengan istilah tauhid dibagi menjadi dua, yaitu tauhid teoritis dan tauhid praktis. Tauhid teoritis adalah tauhid yang membahas tentang keesaan Zat, keesaan Sifat, dan keesaaan Perbuatan Tuhan. Pembahasan keesaan Zat, Sifat, dan Perbuatan Tuhan berkaitan dengan kepercayaan, pengetahuan, persepsi, dan pemikiran atau konsep tentang Tuhan. Konsekuensi logis tauhid teoritis adalah pengakuan yang ikhlas bahwa Allah adalah satu-satunya Wujud Mutlak, yang menjadi sumber semua wujud.

Adapun tauhid praktis yang disebut juga tauhid ibadah, berhubungan dengan amal ibadah manusia. Tauhid praktis merupakan terapan dari tauhid teoritis. Kalimat Laa ilaaha illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah) lebih menekankan pengertian tauhid praktis (tauhid ibadah). Tauhid ibadah adalah ketaatan hanya kepada Allah. Dengan kata lain, tidak ada yang disembah selain Allah, atau yang berhak disembah hanyalah Allah semata dan menjadikan-Nya tempat tumpuan hati dan tujuan segala gerak dan langkah.

(9)

2.2.Peran Iman dan Takwa dalam Menjawa Problema dan Tantangan Kehidupan Modern

Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar. Berikut ini dikemukakan beberapa pokok manfaat dan pengaruh iman pada kehidupan manusia.

1. Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda

Orang yang beriman hanya percaya pada kekuatan dan kekuasaan Allah. Kalau Allah hendak memberikan pertolongan, maka tidak ada satu kekuatanpun yang dapat mencegahnya. Sebaliknya, jika Allah hendak menimpakan bencana, maka tidak ada satu kekuatanpun yang sanggup menahan dan mencegahnya. Kepercayaan dan keyakinan demikian menghilangkan sifat mendewa-dewakan manusia yang kebetulan sedang memegang kekuasaan, menghilangkan kepercayaan pada kesaktian benda-benda kramat, mengikis kepercayaan pada khurat, takhyul, jampi-jampi dan sebagainya. Pegangan orang yang beriman adalah firman Allah surat

al-Fatihah ayat 1-7 .

2. Iman menanamkan semangat berani menghadapi maut

Takut menghadapi maut menyebabkan manusia menjadi pengecut. Banyak di antara manusia yang tidak berani mengemukakan kebenaran, karena takut menghadapi resiko. Orang yang beriman yakin sepenuhnya bahwa kematian di tangan Allah. Pegangan orang beriman mengenai soal hidup dan mati adalah firman Allah dalam QS 4 (al-Nisa’):78

[4:78] Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan {319}, mereka mengatakan : "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan : "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah : "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan {320} sedikitpun

3. Iman menanamkan sikap “self help” dalam kehidupan .

Rezeki atau mata pencaharian memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Banyak orang yang melepaskan pendiriannya, karena kepentingan penghidupannya. Kadang-kadang manusia tidak segan-segan melepaskan prinsip, menjual kehormatan, bermuka dua, menjilat, dan memperbudak diri, karena kepentingan materi. Pegangan orang beriman dalam hal ini ialah firman Allah dalam QS 11 (Hud):6

[11:6] Dan tidak ada suatu binatang melata {709} pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya {710}. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh

(10)

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Iman menurut bahasa adalah percaya atau yakin, keimanan berarti kepercayaan atau keyakinan. Dengan demikian, rukun iman adalah dasar, inti, atau pokok – pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam.

Seseorang dinyatakan iman bukan hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan kepercayaan itu mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinan. Karena itu iman bukan hanya dipercayai atau diucapkan, melainkan menyatu secara utuh dalam diri seseorang yang dibuktikan dalam perbuatannya.

Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar yaitu iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda, menanamkan semangat berani menghadapi maut, menanamkan sikap “self help” dalam kehidupan, memberikan katentraman jiwa.

Saran dan Pesan

Untuk kawan – kawan, ”Pelajari lebih lanjut lagi mengenai Agama dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan Individu dan Masyarakat.”

Layaknya sifat seorang muslim yang beriman, adalah ia yang mudah menerima nasehat dan senang mencari serta menambah ilmu. Dapatlah makalah ini dijadikan sebagai salah satu acuan dalam kehidupan kita sehari-hari karena di dalamnya ada ilmu serta nasehat-nasehat yang insyaallah dapat berguna di dunia maupun di akhirat.Amiin…

(11)

DAFTAR PUSTAKA

 Tanggal Akses : Senin, 29 September 2014, Waktu : 17.53, Diposkan olehMutiara Hati

http://hellokieth.blogspot.com/2012/11/makalah-teori-dan- iman dan takwa .html  Tanggal Akses : Senin, 29 September 2014, Waktu : 19.32.

http://perasat.blogspot.com/2012/11/definisi- agama dan pengaruh kehidupan -menurut.html

 Tanggal Akses : Rabu, 8 Oktober 2014, Waktu : 18.30, Diposkan oleh mutiara. http:// tiara .blogspot.com/201 3 /1 2 / implementasi iman-takwa -menurut.html

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menghafal enam Rukun Iman dengan lancar dan berurutan Materi Pembelajaran : Hafalan Rukun Iman ( lihat Buku Pendidikan Agama Islam Jilid I NTR?.

Dalam Artikel 4, 1 dinyatakan bahwa Semua negara harus mengadakan tindakan yang efektif untuk mencegah dan menghapus diskriminasi atas dasar agama atau kepercayaan

Untuk mengetahui sumber teodologis, histori, dan filosofis tentang Iman, Ihsan dan islam sebagai pilar Agama Islam dalam membentuk Insan Kamil..?. Untuk mengetahui tentang

maka untuk mencapai martabat insan kamil keimanan kita (dengan mengimani rukun iman) harus benar dan kokoh; peribadatan kita (dengan menjalankan rukun Islam)

maka untuk mencapai martabat insan kamil keimanan kita (dengan mengimani rukun iman) harus benar dan kokoh; peribadatan kita (dengan menjalankan rukun Islam)

untuk menjalankan manajemen bisnis yang berdasarkan syariah Ada 3 landasan pokok akhlak yang baik menurut agama islam yang harus kita miliki.. Aqidah

Budaya yang digerakkan agama timbul dari proses interaksi manusia dengan kitab yang diyakini sebagai hasil daya kreatif pemeluk suatu agama tapi dikondisikan oleh konteks

Makna Setiap Kalimat dalam Syahadat sebagai Rukun Pertama dalam Agama Islam 31 Kesimpulan 39 BAB 3 SEJARAH PENGAKUAN IMAN RASULI DAN MAKNA SETIAP KALIMAT DALAM PENGAKUAN IMAN RASULI