• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Lotion

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Lotion"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH LOTION

MAKALAH LOTION

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi semi solid Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi semi solid

Yang dibimbing oleh Amalia Eka Putri.S,Farm., Apt Yang dibimbing oleh Amalia Eka Putri.S,Farm., Apt

1.

1. Himatul mukaromah (Himatul mukaromah (1513206002)1513206002) 2.

2. Lailatun Lailatun nafiah nafiah (1513206006)(1513206006) 3.

3. Riska Riska fariani fariani (1513206008(1513206008)) 4.

4. Binti jariyah (1513206Binti jariyah (1513206 5.

5. M. M. dian dian Ilhamto Ilhamto (1513206010(1513206010))

PROGRAM STUDI FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI

STIKes KARYA PUTRA BANGSA

STIKes KARYA PUTRA BANGSA

TULUNGAGUNG

TULUNGAGUNG

2018

2018

(2)

KATA PENGANTAR

Dalam penyusunan makalah ini, kami nbanyak mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan dan hambatan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami mengucap terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapatkan bakasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Kami sudah berusaha menyempurnakan isi makalah ini. Tetapi menurut kami makalah ini masih belum sempurna baik dari bentuk penyusunan maupun materi. Kritik konstruksi dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.

Tulungagung, 14 maret 2018

(3)

DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang... 1.2.Tujuan Penulisan Makalah... BAB 11 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian lotion... 2.2 Formulasi lotion... 2.3 Kegunaan,keuntungan dan kerugian lotion... 2.4 Macam-macam aspek dan pembagiannya... 2.5 Evaluasi,pengujian keamanan,dan sensitivitas... BAB 111 PENUTUP

3.1 Kesimpulan... 3.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hand body lotion merupakan salah satu produk kecantikan yang banyak digunakan oleh wanita untuk melindungi kulit mereka dari paparan sinar matahari. Intensitas sinar matahari yang tinggi di negara tropis seperti Indonesia sangat membahayakan kulit terutama dari  pancaran sinar ultraviolet (UV).Adapun sediaan kosmetik untuk perawatan kulit (skin care cosmetics) antara lain pembersih, kondisioner, dan pelindung. Salah satu sediaan kosmetik  perawatan kulit adalah hand body lotion. Hand body lotion merupakan suatu sediaan kosmetika berbentuk emulsi cair yang digunakan pada daerah tangan dan tubuh dengan tujuan melembabkan dan melembutkan kulit (Buchmann, 2001; Mitsui, 1997).

Sediaan hand body lotion yang ada di pasaran umumnya dikombinasi dengan bahan alam, seperti bubuk mutiara Cina, bunga lotus salju, Aloe vera, mulberry, minyak biji anggur, beras Jepang, teh hijau Jepang, dan daun mint. Bahan alam tersebut mempunyai manfaat yang berbeda-beda, salah satunya sebagai antioksidan. Antioksidan berfungsi sebagai pelindung dari radikal bebas yang reaktif terhadap sel-sel tubuh dengan cara mengikat elektron molekul sel. Sumber pembentuk senyawa radikal bebas antara lain paparan sinar matahari yang berlebih, polusi, dan asap rokok. Bagian tubuh yang sering terpapar radikal bebas adalah kulit. Kulit yang terkena paparan radikal bebas terlalu lama dapat menyebabkan penuaan kulit dan dapat mulai karsinogenesis (Mucha, Budzisz, and Rotsztejn, 2013; Umayah dan Amrun, 2007).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud lotion ?

2. Kegunaan, keuntungan dan kerugian lotion?

3. Macam-macam aspek formulasi dan pengembangannya? 4. Evaluasi, pegujian keamanan dan sensitivitas?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang disebut lotion

2. Untuk mengetahui kegunaan, keuntungan dan kerugian lotion

3. Untuk mengetahui macam-macam aspek formulasi dan pengembangannya 4. Untuk mengetahui evaluasi, pengujian dan sensitivitas pada lotion

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Lotion

 Lotion adalah sediaan kosmetika golongan emolien (pelembut) yang mengandung air lebih banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat, yaitu sebagai sumber lembab bagi kulit, memberi lapisan minyak yang hampir sama dengan sebum, membuat tangan dan badan menjadi lembut, tetapi tidak berasa berminyak dan mudah dioleskan.  Hand and body lotion (losio tangan dan badan) merupakan sebutan umum bagi sedia an ini di pasaran (Sularto, et al , 1995).

 Lotion  dapat juga didefinisikan sebagai suatu sediaan dengan medium air yang digunakan pada kulit tanpa digosokkan. Biasanya mengandung substansi tidak larut yang tersuspensi, dapat pula berupa larutan dan emulsi di mana mediumnya berupa air. Biasanya ditambah gliserin untuk mencegah efek pengeringan, sebaliknya diberi alkohol untuk cepat kering pada waktu dipakai dan memberi efek penyejuknya (Anief, 1984). Wilkinson 1982 menyebutkan, lotion adalah produk kosmetik yang umumnya berupa emulsi, terdiri dari sedikitnya dua cairan yang tidak tercampur dan mempunyai viskositas rendah serta dapat mengalir dibawah pengaruh gravitasi. Lotion ditujukan untuk pemakaian pada kulit yang sehat.

Jadi, lotion  adalah emulsi cair yang terdiri dari fase minyak dan fase air yang distabilkan oleh emulgator, mengandung satu atau lebih bahan aktif di dalamnya.  Lotion dimaksudkan untuk pemakaian luar kulit sebagai pelindung. Konsistensi yang berbentuk cair memungkinkan pemakaian yang cepat dan merata pada permukaan kulit, sehingga mudah menyebar dan dapat segera kering setelah pengolesan serta meninggalkan lapisan tipis pada  permukaan kulit (Lachman et al., 1994).

 FormulasiLotion

Sediaan lotion tersusun atas komponen zat berlemak, air, zat pengemulsi dan humektan. Komponen zat berlemak diperoleh dari lemak maupun minyak dari tanaman, hewan maupun minyak mineral seperti min yak zaitun, minyak jojoba, minyak parafin, lilin lebah dan sebagainya. Zat pengemulsi umumnya berupa surfaktan anionik, kationik maupun nonionik. Humektan bahan pengikat air dari udara, antara lain gliserin, sorbitol, propilen glikol dan polialkohol (Jellineck, 1970).

(6)

Dalam pembuatan lotion, faktor penting yang harus diperhatikan adalah fungsi dari lotion yang dlinginkan untuk dikembangkan. Fungsi dari lotion adalah untuk

mempertahankan kelembaban kulit, melembutkan dan membersihkan, mencegah kehilan gan air, dan mempertahankan bahan aktif (Setyaningsih, dkk., 2007). Lotion juga dipakai untuk menyejukkan, mengeringkan, anti pruritik dan efek protektif dalam pengobatan dermatosis akut. Sebaiknya tidak digunakan pada luka yang berair sebab akan terjadi caking dan

runtuhan kulit serta bakteri dapat tetap tinggal di bawah lotion yang menjadi cake ( Anief, 1984). Komponen-komponen yang menyusun lotion adalah pelembab, pengemulsi, bahan  pengisi, pembersih, bahan aktif, pelarut, pewangi, dan pengawet (Setyaningsih, dkk., 2007).

Proses pembuatan lotion adalah dengan cara mencampurkan bahan-bahan yang larut dalam fase air pada bahan-bahan yang larut dalam fase lemak, dengan cara pemanasan dan  pengadukan (Schmitt, 1996). Bahan-bahan lainnya yang digunakan dalam pembuatan lotion

adalah sun screen, humektan, thickening , mineral oil , setil alkohol, silikon dan preservatif. Sun screen berfungsi sebagai ultra violet filter, yaitu melindungi kulit dari panas matahari  juga bahan dasar pembuatan krim/lotion. Gliserin sebagai humektan berfungsi menahan air di  bawah lapisan kulit agar tidak keluar sehingga mencegah kehilangan air yang berlebihan.  Mineral oil  dan silikon berfungsi sebagai pelembab (moisturizing ) kulit. (Setyaningsih, dkk.,

2007).

Setil alkohol berfungsi sebagai surfaktan, emolient dan pelembab (Setyaningsih, dkk., 2007). Selain itu, setil alkohol pada sedian lotion berfungsi sebagai thickening agent (Rowe, et al., 2003) dengan konsentrasi 2%, 6% dan 10%. Thickening  merupakan pengental yang  berfungsi sebagai pengikat fasa minyak dan fasa air yang terkait dengan Hidrofil Lipofil

Balance (HLB). Thickening agent adalah suatu zat yang ditambahkan ke dalam suatu formula, yang berfungsi sebagai bahan pengental atau pengeras di dalam formula lotion. Bahan

 pengental atau thickening agents digunakan untuk mengatur kekentalan produk sehingga sesuai dengan tujuan penggunaan kosmetik dan mempertahankan kesta bilan dari produk tersebut (Mitsui, 1997).

Bahan pengental yang digunakan dalam pembuatan skin lotion bertujuan untuk mencegah terpisahnya partikel dari emulsi. Umumnya water soluble polymers digunakan sebagai bahan pengental yang diklasifikasikan sebagai polimer alami, semi sintetis polimer, dan polimer sintetis (Mitsui, 1997). Menurut Schmitt (1996), bahan pengental polimer seperti gum alami, derivat selulosa dan karbomer lebih sering digunakan dalam sistem emulsi

(7)

 pembuatan skin lotion biasanya digunakan dalam proporsi yang kecil yaitu dibawah 2,5% (Strianse, 1996).

2.2 Kegunaan, keuntungan dan kerugian lotion

2.3 Macam-macam aspek formulasi dan pengembangannya

2.4 Evaluasi, pegujian keamanan dan sensitivitas 

Uji keamanan

-

Uji toksisitas akut

-

Uji iritasi primer 

-

Uji iritasi kumulatif 

-

Uji sensitivitas

-

Phototoxicity

-

Photosensitivitas

-

Eye irritation

-

Mutagenesis

(8)

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.1.1

Lotion merupakan sediaan kosmetika golongan emolien (pelembut) yang mengandung air lebih banyak.

3.1.2

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Anief, M. 1984. Ilmu Farmasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Jellineck, S. (1970). Formulation and Function of Cosmetics. New York : Wiley Interscience.

Lachman, L., H.A. Lieberman, and J.L. Kanig. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri,  Jilid II, Edisi III . Jakarta : Universitas Indonesia.

Mitsui, T. 1997. New Cosmetic and Science.  Elsevier Amsterdam Netherlands : 191-198, 335-338.

Rowe, Raymond C., Paul J. S., Paul J. W. 2003.  Handbook of Pharmaceutical Exipients. London: Pharmaceutical Press.

Sularto, S. A. dkk. 1995.  Pengaruh Pemakaian Madu sebagai Penstubtitusi Gliserin dalam  Beberapa Jenis Krim Terhadap Kestabilan Fisiknya. Laporan Penelitian, LP Unpad.

Bandung: Universitas Padjajaran.

Setyaningsih, Owi, Erliza Hambali, dan Muharamia Nasution. 2007. Aplikasi Minyak Sereh Wangi (Citronella Oil) dan Geraniol Dalam Pembuatan Skin Lotionpenolak Nyamuk.  Jurnal Teknologi Indonesi Vol 17(3) : 97-103.

Schmitt, W.H. 1996. Skin Care Products. In : Williams, D.F. and W.H. Schmitt (Ed). London: Cosmetics And Toiletries Industry. 2nd Ed. Blackie Academy and Profesional.

Strianse, S. J. 1996. Hands Creams and Lotion in Cosmetics Science and Technology Vol.1. 2nd Ed. New York : Willy Interscience, a Division of John Wiley and Sons, Inc.

Referensi

Dokumen terkait

Penambahan sari tomat ( Solanum lycopersicum ) dalam sediaan krim cair tangan dan badan tipe emulsi m/a mampu mengurangi penguapan air dari kulit, semakin tinggi konsentrasi

Skin lotion ini mempunyai emulsi stabil, pH standar SNI, total mikrob aman, menjaga kelembaban kulit, mengandung komponen aktif untuk melindungi dari paparan sinar matahari

Grafik yang menunjukkan hubungan antara macam formula sediaan hand body milky lotion perasan/sari buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa) terhadap nilai daya sebar

Penggunaan sari buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa) dapat diformulasikan dalam sediaan hand body milky lotion yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan dan

Nya, dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Uji Iritasi Akut Dermal Pada Hewan Uji Kelinci Albino Terhadap Sediaan Body Lotion Ekstrak Kulit Biji Pinang (Areca

Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat terdispersi dalam pembawa, distabilkan dengan zat pengemudi atau surfaktan yang cocok... Sediaan

Berarti kontribusi antara variabel content marketing X1 dan electronic word of mouth X2 terhadap keputusan pembelian Y pada produk vaseline hand & body lotion dikalangan Masyarakat Kota

Tujuan penelitian ini adalah membuat ekstrak daun menteng Baccaurea racemosa menjadi sediaan body lotion pada konsentrasi tertentu memiliki aktivitas antioksidan, efek melembabkan dan